Anda di halaman 1dari 9

p-ISSN : 2528-3561

Volume VIII, No.4, Oktober 2023 Hal 7532 - 7540


e-ISSN : 2541-1934

Analisis Indeks Jasa Ekosistem Sebagai Penyedia dan Pengatur Air


(Studi Kasus: DAS Kahayan)
Virdy Pyrargyr1*, Nomeritae2, Raden Haryo Saputra3
1,2,3
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Palangka Raya, Palangka Raya, Indonesia
*Koresponden email: virdy200@gmail.com

Diterima: 23 Oktober 2023 Disetujui: 7 November 2023

Abstract
Ecosystem Services are the benefits that humans obtain from biological natural resource products and
ecosystems in the form of direct benefits and direct benefits. This research focuses on ecosystem services as
providers and regulators of water in 8 (eight) sub-districts in Central Kalimantan Province and included in the
Kahayan River Watershed (DAS). This research aimed is analyze the distribution of the Ecosystem Services
Index for water providers and regulators in each sub-district. The Ecosystem Services Index (IJE) in each sub-
district is based on 2 parameters, namely land cover and ecoregion/landscape which are scored and weighted
against parameters. The largest IJE water provider in the medium category is Rakumpit District (3,584 Ha)
and the smallest is Jekan Raya District (2.58 Ha). The largest IJE provider of water in the very low category
is Banama Tingang District (29,796 Ha) and the smallest in the very low category is Pahandut District (482
Ha). The largest IJE result as a water regulator in the very high category is Rakumpit District (3,217 Ha) and
the smallest is Banama Tingang District (1,407 Ha). The largest water management IJE very low category is
Banama Tingang District (25,165 Ha) and the smallest is Sebangau District (296 Ha).
Keywords: ecosystem services index, water provider, water control, land cover, ecoregion/natural landcape

Abstrak
Jasa Ekosistem adalah manfaat yang diperoleh manusia dari produk sumber daya alam hayati dan ekosistem
berupa manfaat langsung dan manfaat langsung. Penelitian ini berfokus pada jasa ekosistem sebagai penyedia
dan pengatur air dengan fokus penelitian berupa 8 (delapan) Kecamatan yang berada di Provinsi Kalimantan
Tengah dan masuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan. Tujuan dari penelitian ini menganalisis
distribusi Indeks Jasa Ekosistem penyedia dan pengatur air pada tiap Kecamatan. Indeks Jasa Ekosistem (IJE)
di tiap Kecamatan ditentukan berdasarkan 2 parameter yaitu tutupan lahan dan ekoregion/bentang alam yang
diberikan skoring dan pembobotan terhadap 2 parameter tersebut. IJE penyedia air dengan kategori sedang
terbesar adalah Kecamatan Rakumpit (3,584 Ha) dan sedang terkecil adalah Kecamatan Jekan Raya (2,58 Ha).
IJE penyedia air kategori sangat rendah paling besar yaitu Kecamatan Banama Tingang (29,796 Ha) dan yang
kategori sangat rendah paling kecil yaitu Kecamatan Pahandut (482 Ha). Hasil IJE sebagai pengatur air dengan
kategori sangat tinggi paling besar adalah Kecamatan Rakumpit (3,217 Ha) dan yang paling kecil adalah
Kecamatan Banama Tingang (1,407 Ha). IJE pengatur air kategori sangat rendah paling besar adalah
Kecamatan Banama Tingang (25,165 Ha) dan yang paling kecil adalah Kecamatan Sebangau (296 Ha).
Kata Kunci: indeks jasa ekosistem, penyedia, pengatur, tutupan lahan, ekoregion/ bentang alam

1. Pendahuluan
Lingkungan memiliki fungsi untuk menopang aktivitas manusia dan makhluk hidup disekitarnya.
Kemampuan tersebut merupakan salah satu parameter dalam daya dukung lingkungan untuk mendapatkan
kesetimbangan lingkungan [13]. Peningkatan dari pertumbuhan penduduk berdampak kepada peningkatan
penggunaan sumberdaya alam, diantaranya pemanfaatan ruang bagi aktivitas kehidupan manusia dan makhluk
hidup lainnya. Dampak dari hal tersebut dapat mengakibatkan kualitas dan kuantitas lingkungan mengalami
penurunan [6].
Pertumbuhan kegiatan ekonomi dan laju pembangunan diberbagai sektor dalam rangka memenuhi
kebutuhan makhluk hidup, mempunyai dampak kondisi lingkungan hidup, dampak yang terjadi dapat
diindikasikan dengan penurunan kualitas lingkungan dari pemanfaatan sumber daya alam yang semakin
meningkat dari akibat meningkatnya aktivitas dari berbagai kegiatan manusia, termasuk pemanfaatan ruang
bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup. Sedangkan laju pertumbuhan dan perkembangan penduduk
berjalan mengikuti kapasitas lingkungan yang memiliki keterbatasan [14].
Penelitian kali ini difokuskan kepada 8 Kecamatan yang masuk pada bagian DAS Kahayan yang di
antaranya Kecamatan Bukit Batu, Jekan Raya, Pahandut, Sebangau, Jabiren, Rakumpit, Banama Tingang dan
7532
p-ISSN : 2528-3561
Volume VIII, No.4, Oktober 2023 Hal 7532 - 7540
e-ISSN : 2541-1934

Kahayan Tengah (Gambar 1) [8]. Mengingat air adalah salah satu sumber daya alam yang sering digunakan
pada daerah tersebut, maka diperlukan identifikasi distribusi Indeks Jasa Ekosistem (IJE) [7]. sehingga
diketahui potensi aliran manfaat Sumber Daya Air bagi masyarakat pada daerah penelitian.
Jasa Ekosistem disuatu wilayah dikategorikan dalam 4 (empat) kategori yakni jasa penyedia, pengatur,
budaya, dan pendukung, namun karena penelitian ini berhubungan dengan sumber daya air, maka fokus indeks
jasa ekosistem pada penelitian ini adalah penyedia dan pengatur air saja [12].

Gambar 1. Lokasi penelitian


Sumber: Aplikasi ArcGis

2. Metode Penelitian
Pada penelitian ini deskriptif digunakan memberi gambaran tentang penggunaan variabel apa saja pada
saat penelitian. Berikut tahapan penulis membuat tugas akhir tertera pada diagram alir Gambar 2.

Gambar 2. Bagan alir penelitian

2.1 Skor dan Bobot Tutupan Lahan dan Ekoregion/Bentang Alam Di Pulau Kalimantan
Tutupan lahan merupakan jenis dari hamparan sebuah obyek yang menutupi bumi (misal: rawa, hutan
dan sawah) sedangkan ekoregion/bentang alam merupakan pemandangan alam atau daerah dengan aneka
ragam bentuk permukaan bumi yang sekaligus merupakan satu kesatuan (misal: danau, dataran pantai).
Berdasarkan Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK 2019), skor tiap pulau berbeda-
beda namun memiliki bobot yang sama, untuk tutupan lahan mempunyai bobot 66% sedangkan
ekoregion/bentang alam mempunyai bobot 34% [1].
2.2 Analisis Indeks Jasa Ekosistem
Setelah mendapatkan skor dan bobot pada 2 parameter yaitu tutupan lahan dan ekoregion/bentang alam,
Maka dilakukan perhitungan Indeks jasa ekosistem dengan model matematika berikut:
IJE = (wba x sba) + (wpl x spl) ………..…………………………………………………...…(1)

Keterangan :
IJE = Indeks Jasa Ekosistem
7533
p-ISSN : 2528-3561
Volume VIII, No.4, Oktober 2023 Hal 7532 - 7540
e-ISSN : 2541-1934

Wba = Bobot Betang Alam


Sba = Skor Bentang Alam
Wpl = Bobot Penutup Lahan
Spl = Skor Penutup Lahan

Kemudian hasil dari perhitungan Indeks Jasa Ekosistem akan divisualkan dengan rentang indeks 1 – 5
dengan visual sebagai berikut:

Tabel 1. Visual Nilai Indeks Jasa Ekosistem


Sangat Tinggi 4,21 – 5,00
Tinggi 3,41 – 4,20
Sedang 2,61 – 3,40
Rendah 1,81 - 2,60
Sangat Rendah 1,00 – 1,80
Sumber: KLHK (2019)

3. Hasil dan Pembahasan


3.1 Analisa Indeks Jasa Ekosistem Sebagai Penyedia Air
Kecamatan Rakumpit
Setelah mendapatkan bobot dan skoring maka didapatkan indeks jasa ekosistem yang kemudian
ditampilkan dalam bentuk grafik luasan hektar yang disajikan pada Gambar 3 berikut:

Gambar 3. Grafik Indeks Jasa Ekosistem Penyedia Air Kecamatan Rakumpit


Sumber: zAnalisis zData z(2023)

Kecamatan Banama Tingang


Setelah mendapatkan bobot dan skoring maka didapatkan indeks jasa ekosistem yang kemudian
ditampilkan dalam bentuk grafik luasan hektar yang disajikan pada Gambar 4 berikut:

Gambar 4. Grafik Indeks Jasa Ekosistem Penyedia Air Kecamatan Banama Tingang
Sumber: zAnalisis zData z(2023)

Kecamatan Kahayan Tengah


Setelah mendapatkan bobot dan skoring maka didapatkan indeks jasa ekosistem yang kemudian
ditampilkan dalam bentuk grafik luasan hektar yang disajikan pada Gambar 5 berikut:

7534
p-ISSN : 2528-3561
Volume VIII, No.4, Oktober 2023 Hal 7532 - 7540
e-ISSN : 2541-1934

Gambar 5. Grafik Indeks Jasa Ekosistem Penyedia Air Kecamatan Kahayan Tengah
Sumber: zAnalisis zData z(2023)

Kecamatan Pahandut
Setelah mendapatkan bobot dan skoring maka didapatkan indeks jasa ekosistem yang kemudian
ditampilkan dalam bentuk grafik luasan hektar yang disajikan pada Gambar 6 berikut:

Gambar 6. Grafik Indeks Jasa Ekosistem Penyedia Air Kecamatan Pahandut


Sumber: zAnalisis zData z(2023)

Kecamatan Jekan Raya


Setelah mendapatkan bobot dan skoring maka didapatkan indeks jasa ekosistem yang kemudian
ditampilkan dalam bentuk grafik luasan hektar yang disajikan pada Gambar 7 berikut:

Gambar 7. Grafik Indeks Jasa Ekosistem Penyedia Air Kecamatan Jekan Raya
Sumber: zAnalisis zData z(2023)

Kecamatan Bukit Batu


Setelah mendapatkan bobot dan skoring maka didapatkan indeks jasa ekosistem yang kemudian
ditampilkan dalam bentuk grafik luasan hektar yang disajikan pada Gambar 8 berikut:

Gambar 8. Grafik Indeks Jasa Ekosistem Penyedia Air Kecamatan Bukit Batu
Sumber: zAnalisis zData z(2023)

7535
p-ISSN : 2528-3561
Volume VIII, No.4, Oktober 2023 Hal 7532 - 7540
e-ISSN : 2541-1934

Kecamatan Sebangau
Setelah mendapatkan bobot dan skoring maka didapatkan indeks jasa ekosistem yang kemudian
ditampilkan dalam bentuk grafik luasan hektar yang disajikan pada Gambar 9 berikut:

Gambar 9. Grafik Indeks Jasa Ekosistem Penyedia Air Kecamatan Sebangau


Sumber: zAnalisis zData z(2023)

Kecamatan Jabiren
Setelah mendapatkan bobot dan skoring maka didapatkan indeks jasa ekosistem yang kemudian
ditampilkan dalam bentuk grafik luasan hektar yang disajikan pada Gambar 10 berikut:

Gambar 10. Grafik Indeks Jasa Ekosistem Penyedia Air Kecamatan Jabiren
Sumber: zAnalisis zData z(2023)

Hasil kuantifikasi Indeks Jasa Ekosistem Sebagai Penyedia Air divisualkan dalam bentuk peta yang
disajikan pada Gambar 11.

Gambar 11. Peta Indeks Jasa Ekosistem Penyedia Air


Sumber: zAnalisis zData z(2023)

3.2 Analisa Indeks Jasa Ekosistem Sebagai Pengatur Air


Kecamatan Rakumpit
Setelah mendapatkan bobot dan skoring maka didapatkan indeks jasa ekosistem yang kemudian
ditampilkan dalam bentuk grafik luasan hektar yang disajikan pada Gambar 12 berikut:
7536
p-ISSN : 2528-3561
Volume VIII, No.4, Oktober 2023 Hal 7532 - 7540
e-ISSN : 2541-1934

Gambar 12. Grafik Indeks Jasa Ekosistem Pengatur Air Kecamatan Rakumpit
Sumber: zAnalisis zData z(2023)

Kecamatan Banama Tingang


Setelah mendapatkan bobot dan skoring maka didapatkan indeks jasa ekosistem yang kemudian
ditampilkan dalam bentuk grafik luasan hektar yang disajikan pada Gambar 13 berikut:

Gambar 13. Grafik Indeks Jasa Ekosistem Pengatur Air Kecamatan Banama Tingang
Sumber: zAnalisis zData z(2023)

Kecamatan Kahayan Tengah


Setelah mendapatkan bobot dan skoring maka didapatkan indeks jasa ekosistem yang kemudian
ditampilkan dalam bentuk grafik luasan hektar yang disajikan pada Gambar 14 berikut:

Gambar 14. Grafik Indeks Jasa Ekosistem Pengatur Air Kecamatan Kahayan Tengah
Sumber: zAnalisis zData z(2023)

Kecamatan Pahandut
Setelah mendapatkan bobot dan skoring maka didapatkan indeks jasa ekosistem yang kemudian
ditampilkan dalam bentuk grafik luasan hektar yang disajikan pada Gambar 15 berikut:

7537
p-ISSN : 2528-3561
Volume VIII, No.4, Oktober 2023 Hal 7532 - 7540
e-ISSN : 2541-1934

Gambar 15. Grafik Indeks Jasa Ekosistem Pengatur Air Kecamatan Pahandut
Sumber: zAnalisis zData z(2023)

Kecamatan Jekan Raya


Setelah mendapatkan bobot dan skoring maka didapatkan indeks jasa ekosistem yang kemudian
ditampilkan dalam bentuk grafik luasan hektar yang disajikan pada Gambar 16 berikut:

Gambar 16. Grafik Indeks Jasa Ekosistem Pengatur Air Kecamatan Jekan Raya
Sumber: zAnalisis zData z(2023)

Kecamatan Bukit Batu


Setelah mendapatkan bobot dan skoring maka didapatkan indeks jasa ekosistem yang kemudian
ditampilkan dalam bentuk grafik luasan hektar yang disajikan pada Gambar 17 berikut:

Gambar 17. Grafik Indeks Jasa Ekosistem Pengatur Air Kecamatan Bukit Batu
Sumber: zAnalisis zData z(2023)

Kecamatan Sebangau
Setelah mendapatkan bobot dan skoring maka didapatkan indeks jasa ekosistem yang kemudian
ditampilkan dalam bentuk grafik luasan hektar yang disajikan pada Gambar 18 berikut:

Gambar 18. Grafik Indeks Jasa Ekosistem Pengatur Air Kecamatan Sebangau
Sumber: zAnalisis zData z(2023)
7538
p-ISSN : 2528-3561
Volume VIII, No.4, Oktober 2023 Hal 7532 - 7540
e-ISSN : 2541-1934

Kecamatan Jabiren
Setelah mendapatkan bobot dan skoring maka didapatkan indeks jasa ekosistem yang kemudian
ditampilkan dalam bentuk grafik luasan hektar yang disajikan pada Gambar 19 berikut:

Gambar 19. Grafik Indeks Jasa Ekosistem Pengatur Air Kecamatan Jabiren
Sumber: zAnalisis zData z(2023)

Hasil kuantifikasi Indeks Jasa Ekosistem Sebagai Pengatur Air divisualkan dalam bentuk peta yang
disajikan pada gambar 20.

Gambar 20. Peta Indeks Jasa Ekosistem Pengatur Air


Sumber: zAnalisis zData z(2023)

4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Analisis Indeks Jasa Ekosistem semua kecamatan tidak memiliki Indeks Jasa
Ekosistem yang tinggi dan sangat tinggi, hal ini dikarenakan skoring terhadap tutupan lahan dan
ekoregion/bentang alam tidak tercukupi, Kesimpulan yang dapat diambil yaitu Indeks Jasa Ekosistem Sedang
paling besar yaitu sebesar 3,584 Hektar pada Kecamatan Rakumpit dan yang paling kecil yaitu 2.58 Hektar
pada Kecamatan Jekan raya. Kemudian Indeks Jasa Ekosistem rendah yang paling besar yaitu 96,447 Hektar
pada Kecamatan Rakumpit dan yang paling kecil yaitu 6,495 Hektar pada Kecamatan Pahandut, dan yang
terakhir Indeks Jasa Ekosistem sangat rendah paling besar yaitu 29,796 Hektar pada Kecamatan Banama
Tingang dan yang paling kecil yaitu 482 Hektar pada Kecamatan Pahandut.
Sedangkan untuk pengatur air berdasarkan hasil Analisis Indeks Jasa Ekosistem beberapa Kecamatan tidak
memiliki Indeks Jasa Ekosistem yang tinggi dan sangat tinggi. Hal ini dikarenakan skoring terhadap tutupan
lahan dan ekoregion/bentang alam tidak tercukupi, sehingga kesimpulan yang dapat diambil yaitu Indeks Jasa
Ekosistem sangat tinggi paling besar yaitu sebesar 3,217 Hektar pada Kecamatan Rakumpit dan yang paling
kecil yaitu 1,407 Hektar pada Kecamatan Banama Tingang. Kemudian Indeks Jasa Ekosistem tinggi paling
besar yaitu sebesar 24,304 Hektar pada Kecamatan Kahayan Tengah dan yang paling kecil yaitu 6,000 Hektar
pada Kecamatan Banama Tingang, kemudian Indeks Jasa Ekosistem sedang paling besar yaitu sebesar 56,457
Hektar pada Kecamatan Rakumpit dan yang paling kecil yaitu 415 Hektar pada Kecamatan Sebangau. Indeks
Jasa Ekosistem rendah paling besar yaitu sebesar 47,627 Hektar pada Kecamatan Jabiren dan yang Paling kecil
yaitu 5,891 Hektar pada Kecamatan Pahandut dan Indeks Jasa Ekosistem sangat rendah paling besar yaitu

7539
p-ISSN : 2528-3561
Volume VIII, No.4, Oktober 2023 Hal 7532 - 7540
e-ISSN : 2541-1934

sebesar 25,165 Hektar pada Kecamatan Banama Tingang dan yang paling kecil yaitu 296 Hektar pada
Kecamatan Sebangau.

5. Saran
Adapun saran yang diberikan untuk penyempurnaan penelitian ini adalah selain menghitung IJE
penyedia dan pengatur air ada baiknya menambahkan kategori lain agar keuntungan dari IJE dapat dirasakan
oleh makhluk hidup lain seperti jasa budaya dan pendukung. Dalam analisis selanjutnya dapat diperhitungkan
pengaruh iklim misal hujan, karena salah satu alternatif sumber air baku di tiap kecamatan adalah dengan
memanfaatkan air dari hujan.

6. Daftar Pustaka
[1] S. Handayani, S. Nugroho and Julijanti, Informasi Daya Dukung Dan Daya Tampung Air Nasional,
Kementerian KLHK, 2019.
[2] A. Riqqi, H. S. Safitri, N. Mashita, E. Sulistyawati, D. A. Norvyani and D. Ariyanie, "Pemetaan Jasa
Ekosistem," 2019.
[3] B. Triadmodjo, Hidrologi Terapan, Yogyakarta: Beta Offset Yogyakarta, 2008.
[4] Presiden Republik Indonesia, "Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber
Daya Air," 2019.
[5] Presiden Republik Indonesia, "Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 Tentang
Penetapan Wilayah Sungai," 2012.
[6] M. Nursaputra, "Pembuatan Peta Daya Dukung dan Daya Tampung Berbasis Jasa Lingkungan," 2021.
[Online]. Available: https://www.youtube.com/watch?v=B0JKOGVFPaI&t=2694s.
[7] LPPM Universitas Palangka Raya, Penyusunan Daya Dukung Dan Daya Tampung Kabupaten Gunung
Mas, Gunung Mas: Pemerintah Daerah Kabupaten Gunung Mas, 2021.
[8] Kementerian LHK, "Kepmen LHK NOMOR : SK.304/MENLHK/PDASHL/DAS.0/7/2018 Tentang
Penetapan Peta Daerah Aliran Sungai," 2018.
[9] Kementerian PUPR, "PermenPUPR NOMOR 04/PRT/M/2015 Tentang Kriteria Dan Penetapan Wilayah
Sungai," 2015.
[10] Kamiana, I.M, Teknik Perhitungan Debit Rancangan Bangunan Air, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
[11] S. Arif, "Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan Hidup Berbasis Jasa Ekosistem," 2021. [Online].
Available: https://www.youtube.com/watch?v=yNFS6lECpQ8.
[12] D. H. Santoso, J. D. Prasetya and D. R. Saputra, Analisis Daya Dukung Lingkungan Hidup Berbasis Jasa
Ekosistem Penyediaan Air Bersih Di Pulau Karimunjawa, Program Studi Ilmu Lingkungan Sekolah
Pascasarjana UNDIP, 2020.
[13] Anonim, "Bab II GIS (Geographic Information System," 2012. [Online]. Available:
https://123dok.com/document/q29o2pjz-geographic-information-system-dasarnya-istilah-informasi-
geografi-merupakan.html.
[14] S. Arif, "Membuat Peta Ketersediaan dan Kebutuhan Air - Kebutuhan Daya Dukung Daya Tampung
Lingkungan Hidup," 2021. [Online]. Available:
https://www.youtube.com/watch?v=tlFXrfE2Gk4&t=1827s.
[15] M. S. Alim, "Penggunaan Sistem Informasi Geofrafis (GIS) Dalam Analisis Daya Dukung dan Daya
Tampung Lingkungan Hidup Di Kabupaten Tanah Laut," no. Universitas Lambung Mangkurat, 2019.

7540

Anda mungkin juga menyukai