Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM APLIKASI SIG

PRKTIKUM OVERLAY 2D (2 DIMENSIONAL)

Disusun Oleh:
Zikry Syah /18045065

Dosen pembimbing:
Bigharta Bekti Susetyo,S.Pd.,M.Pd

PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
A. DASAR TEORI

Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/GIS) yang selanjutnya akan


disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah
dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989). BAKOSURTANAL
menjabarkan SIG sebagai kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer,
perangkat lunak, data geografi, dan personel yang didesain untuk memperoleh,
menyimpan,memperbaiki, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk
informasi yang berefernsi geografi. Sedangkan menurut ESRI, SIG Suatu komponen yang
terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang
bekerja bersama secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui,
mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisis, dan menampilkan data dalam
suatu informasi berbasis geografis (ESRI, 1990).

Overlay yaitu kemampuan untuk menempatkan grafis satu peta diatas grafis peta yang
lain dan menampilkan hasilnya di layar komputer atau pada plot. Secara singkatnya, overlay
menampalkan suatu peta digital pada peta digital yang lain beserta atribut-atributnya dan
menghasilkan peta gabungan keduanya yang memiliki informasi atribut dari kedua peta
tersebut. Teknik yang digunakan untuk overlay peta dalam SIG ada 7 yakni union, intersect,
Erase, Identity, Spatial join, Symmetrical Difference, dan Update . Jika dianalogikan dengan
bahasa Matematika, maka union adalah gabungan dan intersect adalah irisan.
Ada beberapa fasilitas yang digunakan pada overlay untuk menggabungkan atau
melampiskan dua peta dari satu daerah yang sama namun beda atributnya yaitu:
a. Dissolve Themes
Dissolve yaitu proses untuk menghilangkan batas antara poligon yang mempunyai data
atribut yang identik atau sama dalam poligon yang berbeda. Peta input yang telah didigitasi
masih dalam keadaan kasar, yaitu poligon-poligon yang berdekatan dan memiliki warna yang
sama masih terpisah oleh garis poligon. Kegunaan dissolve yaitu menghilangan garis-garis
poligon tersebut dan menggabungkan poligon-poligon yang terpisah tersebut menjadi sebuah
poligon besar dengan warna atau atribut yang sama.
b. Merge Themes
Merge themes yaitu suatu proses penggabungan dua atau lebih layer menjadi satu buah
layer dengan atribut yang berbeda dan atribut-atribut tersebut saling mengisi atau bertampalan
dan layer-layernya saling menempel satu sama lain
c. Clip One Themes
Clip One themes yaitu proses menggabungkan data namun dalam wilayah yang kecil,
misalnya berdasarkan wilayah administrasi desa atau kecamatan. Suatu wilayah besar diambil
sebagian wilayah dan atributnya berdasarkan batas administrasi yang kecil, sehingga layer
yang akan dihasilkan yaitu layer dengan luas yang kecil beserta atributnya.
d. Intersect Themes
Intersect yaitu suatu operasi yang memotong sebuah tema atau layer input atau
masukan dengan atribut dari tema atau overlay untuk menghasilkan output dengan atribut yang
memiliki data atribut dari kedua theme.
e. Union Themes
Union yaitu menggabungkan fitur dari sebuah tema input dengan poligon dari tema
overlay untuk menghasilkan output yang mengandung tingkatan atau kelas atribut.
f. Assign Data Themes

Assign data adalah operasi yang menggabungkan data untuk fitur theme kedua ke fitur
theme pertama yang berbagi lokasi yang sama.Cara mudahnya yaitu menggabungkan kedua
tema dan atributnya.
LANGKAH – LANGKAH

1. Buka layar baru pada aplikasi ArcMap

2. Masukkan SHP Penggunaan Lahan Banjarnegara 2008 & 2015


Seperti inilah tampilan kedua data SHP tersebut

3. Lalu klik ArcToolbox >Analisys Tools >Overlay>Intersect


4. lalu akan muncul menu layer seperti dibawah ini. Features kita isi dengan kedua Data
SHP tersebut

5. ini adalah peta hasil intersect


6. setelah itu klik kanan intersect tadi>Properties>symbology>Categories> value field
(Pilih LU 2015) Lalu sesuaikan warna

7. Inilah Peta Perubahan Lahan Kabupaten Banjarnegara 2008-2015


sudah siap untuk di layout
Cara mengetahui proses perubahan yaitu dapat dilalkukan secara manual dengan menghitung
perubahan masing-masing penggunaan lahan dengan aplikasi EXCEL.

1. Buka aplikasi program Excel, lalu open file, setelah itu pilih file hasil overlay yang
formatnya .dbf, pilih oke, sehingga data tabular hasil overlay tampil sebagaimana
gambar berikut ini.

2. Akan seperti ini tampilannya


3. Lalu selanjutnya klik menu Insert>Pivot Table.

4. Lalu akan muncul menu Create Pivot Table. Langsung OK saja karna data sudah
otomatis
5. Lalu muncul seperti dibawah ini

6. Pada pivot table fields. Ceklis (LU_8 & LU_15) dan (Luas_8 & Luas_2015)
7. Lalu kita pilih salah satu ROWS untuk di Tarik ke dalam COLUMNS (Saya Memilih
LU_15)

8. Lalu hasilnya akan seperti ini


HASIL LAYOUT PETA PENGGUNAAN LAHAN BANJARNEGARA
TAHUN 2008 – 2015

GRAFIK
TUBUH AIR

TEGALAN

SEMAK BELUKAR

SAWAH

LAHAN TERBUKA

LAHAN TERBANGUN

KEBUN

HUTAN

0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000

SUM LUAS 2015 SUM LUAS 2008


Analisis Spasial
1. Hutan
Hutan adalah wilayah yang mempunyai banyak tumbuh-tumbuhan lebat yang berisi
antara lain pohon, semak, paku-pakuan, rumput, jamur dan lain sebagainya serta
menempati daerah yang cukup luas. Hutan berfungsi sebagai penampung karbon
dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, dan pelestari
tanah serta merupakan salah satu aspek biosfer bumi yang paling penting. Pada tahun
2008 Luas Hutan di Banjarnegara sekitar 104.991 Km² dan pada tahun 2015 Luas Hutan
sekitar 14.226 Km² .Perubahan yang terjadi sekitar 90.765 Km².

2. Kebun
Kebun Merupakan lahan pertanian yang ditanami oleh tanaman dengan skala waktu
tertentu (bulanan atau tahunan) secara terus menerus. Pada tahun 2008 Luas Kebun
sekitar 110.033 Km² dan tahun 2015 sekitar 52.893 Km² perubahan yang terjadi sekitar
57.140 Km² Perubahan alih fungsi lahan ini karena adanya perluasan dari lahan
terbangun yang ada di Kabupaten Banjarnegara.

3. Lahan Terbangun
Luas tanah yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan mausia seperti untuk
perumahan, pembangunan pabrik, pembangunan kantor, pembangunan sekolah ataupun
pembangunan sarana dan prasarana lainnya (jalan raya, rel kereta api, jembatan). Pada
tahun 2008 luas lahan terbangun sekitar 9.873 Km² dan tahun 2015 sekitar 10.689 Km²
perubahan yang terjadi sekitar 816 Km².Perubahan lahan yang terjadi tidak terlalu
signifikan mungkin hal ini dikarenakan jumlah pembangunan di Kabupaten Banjarnegara
terjadi secara stabil.

4. Lahan Terbuka
Suatu bentuk dari pemanfaatan lahan pada suatu Kawasan yang diperuntukan untuk
penghijauan tanaman dan guna memberikan udara yang bersih bagi perkotaan (paru-paru
kota). Pada tahun 2008 luas lahan terbuka sekitar 1.049 Km² sedangkan pada tahun 2015
sekitar 94 Km².Terjadi perubahan sekitar 955 Km² hal ini mungkin saja disebabkan oleh
ahli fungsi lahan terbuka hijau yang dibangun menjadi lahan permukiman penduduk.

5. Sawah
Pada tahun 2008 luas sawah di Kabupaten Banjarnegara sektar 42.773 Km²
sedangkan pada tahun 2015 sekitar 20.682 Km² terjadi perubahan luas lahan sekitar
22.091 Km² Perubahan yang terjadi cukup signifikan karena terjadi perubahan fungsi
lahan sebesar 50% hal ini mungkin saja disebabkan karena adanya perluasan perumahan
warga atau pembangunan pabrik-pakrik atau industry lainnya.

6. Semak Belukar
Semak belukar merupakan tumbuhan berkayu yang dibedakan dengan pohon karena
cabangnya yang banyak dan tidak terlalu tinggi (5-6m). Pada tahun 2008 luas semak
belukar di kabupaten banjarnegara sekitar 8.360 Km² dan pada tahun 2015 sekitar 7.989
Km², perubahan lahan yang terjadi sekitar 379 Km² perubahan ini tidak terjadi secara
signifikan karena pada bentuk lahan semak belukar biasanya beralih fungsi menjadi
perkebunan seperti jagung namun tak semua petani yang bisa menerapkannya,oleh
karena itu perubahan yang terjadi tidak terlalu signifikan.

7. Tegalan
Tegalan merupakan lahan kering yang ditanami oleh tanaman musiman atau tahunan
seperti padi lading, palawija, dan tanaman holtikultur. Perubahan penggunaan lahan
tegalan Kabupaten Banjarnegara terjadi sangat signifikan, Hal ini terlihat pada data tahun
2008 luas tagelan sekitar 132.470 Km² dan tahun 2015 sekitar 29.928 Km². Perubahan
luas tagelan dalam jangka waktu 7 tahun sekitar 102.542 Km² perubahan yang signifikan
ini dapat saja karena perubahan ahli fungsi lahan menjadi permukiman penduduk karena
jumlah penduduk yang semakin banyak sementara lahan permukiman semakin sempit
maka dibangunlah lahan baru.

8. Tubuh Air
Tubuh air merupakan daratan yang ada dipermukaan bumi yang berisi atau
menghasilkan air misalnya rawa, waduk, danau, sungai, dan saluran air. Perubahan lahan
berupa tubuh air di Kabupaten Banjarnegara dalam jangka waktu 7 tahun yaitu tahun
2008 dan tahun 2015 tidak mengalami perubahan yang signifikan hal ini dapat dilihat
dari data yaitu luas tubuh air pada tahun 2008 luas tubuh air sekitar 1.716 Km² sedangkan
tahun 2015 luasnya sekitar 1.859 Km². Disini terlihat perubahan tubuh air yang hanya
berkisar 143 Km².

Anda mungkin juga menyukai