Anda di halaman 1dari 10

TUGAS GEOGRAFI DESA KOTA

PENGEMBANGAN DESA BUMIREJO ,KECAMATAN LENDAH, KABUPATEN


KULON PROGO PROPINSI D.I YOGYAKARTA SEBAGAI DESA PERTANIAN
DAN AGROWISATA

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Rery Novio, M.Pd

Disusun Oleh:

Zikry Syah (18045065)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
 Profil Desa Bumirejo

1.PENDAHULUAN

Desa Bumirejo merupakan Desa yang keberadaanya berada di wilayah kecamatan


Lendah Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas wilayah
kurang lebih 789,529 hektar. Desa ini merupakan gabungan dari 4 bekas kelurahan lama
yaitu :

1. Kelurahan Butuh
2. Kelurahan Cabean
3. Kelurahan Patragaten
4. Kelurahan Bangeran

Batas Wilayah Desa :

Sebelah Utara Desa Demangrejo, Desa Srikayangan


Sebelah Selatan Desa Tirtorahayu, Desa Wahyuharjo
Sebelah Barat Desa Wahyuharjo,Desa Demangrejo,Desa
Krembangan
Sebelah Timur Desa Jatirejo

Rincian Penggunaan Lahan :

Pemukiman 298 ha
Pertanian Sawah 400,645 ha
Ladang/tegalan 68,825 ha
Perkantoran 0,510 ha
Sekolah 2,715 ha
Jalan 17,800 ha
Lapangan Sepak Bola 1,0335 ha

Orbitasi :
Jarak ke ibu kota kecamatan terdekat 5  Km
Lama jarak tempuh ke ibu kota kecamatan 10 Menit
Jarak ke ibu kota kabupaten 12 Km
Lama jarak tempuh ke ibu kota Kabupaten 30 Menit

B. KONSEP PENGEMBANGAN DESA BUMIREJO

Berdasarkan isu yang muncul pada tahap identifikasi potensi dan masalah di
Desa Bumirejo, maka diketahui potensi pertanian atau agraris belum dikembangkan
secara optimal. Oleh karena itu konsep pengembangan desa yang dirasa sesuai
adalah agrowisata; dimana potensi pertanian dikembangkan melalui aktivitas wisata.
Secara lebih spesifik, konsep pengembangan yang di adopsi adalah rural tourism
dimana dielaborasi dengan konsep keberlanjutan dengan mensinergikan berbagai
aspek, antara lain seperti aspek lingkungan, sosial, ekonomi, kebijakan dan lainnya.
Konsep ini dinamakan sebagai Integrated Rural Tourism. Dalam Integrated Rural
Tourism juga diperlukan peran dari berbagai pihak untuk mewujudukan kawasan
wisata yang terintegrasi. Integrated Rural Tourism juga memiliki tujuan untuk
mengembangkan sumber daya alam suatu daerah dengan memperhatikan potensi di
bidang pertanian untuk dijadikan kawasan wisata. Potensi yang dimiliki tersebut
harus dilihat dari segi lingkungan alam, letak geografis, jenis produk atau komoditas
pertanian yang dihasilkan, serta sarana dan prasarananya. Berikut adalah kriteria
kawasan agrowisata yang dibandingkan dengan kondisi eksisting (Direktorat
pengembangan kawasan khusus dan tertinggal Bappenas, 2004).

Kriteria Kawasan Agrowisata

Kriteria Kondisi Eksisting


1. Berbasis kawasan di sektor agro
a. Sub-sistem pertanian primer Aktivitas utama di Desa Bumirejo
adalah pertanian dengan berbagai
komoditas seperti hortikultua, tanaman
pangan, peternakan, dan perkebunan.
b. Sub-sistem industri pertanian Saat ini belum terdapat industri
pengolahan, produk hasil pertanian
langsung dijual secara mentah oleh
masyarakat ke pasar sehingga tidak
terdapat penambahan nilai pada produk
pertanian tersebut
c. Sub-sistem pelayanan Aksesibilitas cukup baik dimana dilalui
oleh jalan kolektor yang bersinggungan
langsung dengan sawah dan
pemukiman
2. Kegiatan pertanian dan wisata Kegiatan mayarakat pada umumnya
yang mendominasi kegiatan ialah di bidang pertanian dimana
masyarakat 59,46% lahan adalah lahan pertanian.

3. Adanya interaksi yang insentif Dengan pembangunan agrowisata, akan


dan saling mendukung bagi terdapat pengolahan hasil produk
kegiatan agro dengan kegiatan pertanian yang akan dipasarkan di
pariwisata dalam kesatuan kawasan wisata sehingga terjadi
kawasan peningkatan nilai jual. Selain itu, akan
tercpita lahan pertanian yang
berkelanjutan sehingga lahan tersebut
dapat dimanfaatkan secara optimal
untuk perekonomian mayarakat dan
juga pendapatan daerah sehingga tidak
perlu adanya konversi lahan untuk
peningkatan nilai jual lahan

Kriteria Kawasan Agrowisata


Persyaratan Kawasan Agrowisata Kondisi Eksisting
1. Memiliki sumberdaya lahan dengan Lahan pertaniannya cukup luas, dimana
agroklimat yang sesuai untuk 59,46% ada di kawasan perancangan
perancangan komoditi pertanian yang adalah lahan pertanian.
akan dijadikan komoditi unggulan
2. Memiliki prasarana dan infrastruktur  Kondisi jalan yang cukup bagus
yang memadai untuk mendukung dimana jalan sudah beraspal dan
perancangan sistem dan usaha tidak berlubang
agrowisata  Aksesibilitas jalan yang mudah
karena adanya jalan kolektor

3. Memilki sumberdaya manusia yang Adanya dukungan dari masyarakat


berkemauan dan berpotensi untuk untuk membangun agrowisata.
merancang kawasan agrowiata
4. Perancangan kawasan agrowisata Kawasan Agrowisata Bumirejo akan
tersebut mampu mendukung upaya- menerapkan konsep perancangan
upaya konservasi alam dan ekosistem Integrated Rural Tourism sehingga
secara keseluruhan mampu menciptakan kawasan wisata
yang berkelanjutan

Sumber : Bappenas, 2004

Dalam mewujudkan konsep tersebut maka dibutuhkan indikator-indikator yang harus


terpenuhi. Berikut merupakan indikator agrowisata yang akan diterapkan.

a. Atraksi

Atraksi yang dimaksud dalam pengembangan agrowisata yaitu lahan pertanian atau
perkebunan, keindahan alam, budaya petani atau aktivitas pertanian tersebut.
Agrowisata Bumirejo menawarkan beberapa atraksi seperti festival holtikultura berupa
hasil pengolahan cabai, mangga, dan tanaman hortikultura lainnya.

b. Fasilitas

Dalam menunjang kegiatan agrowisata, diperlukan penambahan fasilitas seperti sarana


umum, telekomunikasi, restoran, area wisata outbond. Agrowisata Bumirejo
direncanakan mempunyai fasilitas umum berupa ticketing dan informasi wisata,
fasilitas peribadatan, perdagangan, tempat atraksi, wisata edukasi, parkir untuk
pengunjung, warung makan, dan toko cinderamata bagi pengunjung yang ingin
membeli oleh-oleh khas dari Agrowisata Bumirejo.

b. Infrastuktur

Pengembangan agrowisata Bumirejo memerlukan infrastuktur yang memadai berupa


sistem pengairan untuk sawah, jaringan telekomunikasi, fasilitas kesehatan, sumber
listrik, jaringan persampahan, sistem pembuangan kotoran, jalan raya, serta sistem
keamanan. Agrowisata Bumirejo direncanakan akan memiliki infrastruktur yang
memadai dan menunjang agrowisata seperti halnya jaringan telekomunikasi di
Agrowisata Bumirejo akan dilengkapi dengan free hostpot untung penunjung. Secara
aksesbilitas Agrowisata Bumirejo juga memiliki akses yang sangat mudah dijangkau.

 Undang-Undang

Undang-Undang NO 6 Tahun 2014 Tentang Desa

BAB VIII

KEUANGAN DESA DAN ASET DESA

Bagian Kesatu
Keuangan Desa

Pasal 71

(1)Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan
uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.

(2)Hak dan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menimbulkan pendapatan,
belanja, pembiayaan, dan pengelolaan Keuangan Desa.

Pasal 72

(1)Pendapatan Desasebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (2) bersumber dari:

a.pendapatan asli Desaterdiri atashasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi,
gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli Desa;

b.alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

c.bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota;

d.alokasi dana Desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang
diterima Kabupaten/Kota;

e.bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja DaerahKabupaten/Kota;

f.hibah dansumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dang.lain-lain


pendapatan Desa yang sah

 Faktor yang menentukan kesulitan geografis

BAB II

INDEKS KESULITAN GEOGRAFIS DESA

Pasal 2

(1) IKG Desa ditentukan oleh beberapa faktor, meliputi :


a.ketersediaan prasarana pelayanan dasar;

b.kondisi infrastruktur; dan

c.aksesibilitas/transportasi.

(2) Ketersediaan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi pelayanan dasar yang terkait pendidikan dan kesehatan.

(3) Kondisi Infrastruktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi
infrastruktur yang terkait dengan fasilitas kegiatan ekonomi dan ketersediaan
energi.

(4) Aksesibilitas/Transportasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c


meliputi aksesibilitas jalan dan sarana transportasi.

Peta Administrasi Desa Bumirejo


DAFTAR PUSTAKA

http://bumirejo-kulonprogo.desa.id/

https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/pasopati

https://karokab.go.id/id/attachments/article/7209/PerBupKaro010_2018.pdf

https://ppidkemkominfo.files.wordpress.com/2016/08/uu-no-6-tahun-2014-
tentang-desa.pdf

Anda mungkin juga menyukai