Nim : 23190074
REVIEW JOURNAL
1. Pendahuluan
Artikel membahas hubungan antara Syiah dan politik di Iran, terutama setelah
Revolusi Islam tahun 1979 yang menggulingkan monarki Iran. Syiah Imamiyah memiliki
pengaruh dominan dalam struktur sosial dan pemerintahan Iran, dan sistem pemerintahan Iran
didasarkan pada konsep politik Syiah Imamiyah. Sejarah Iran, dari masa Dinasti Sasania
hingga Revolusi Islam, juga dibahas dalam artikel ini. Iran adalah negara dengan penganut
Syiah terbesar di dunia, dan ajaran Syiah mendominasi kehidupan sosial dan pemerintahan
Iran. Mazhab Syiah mulai dianut secara massif saat penguasaan bangsa Mongol di Iran.
Setelah revolusi Islam tahun 1979, ajaran Syiah menjadi ideologi negara dan sistem politik
Iran didasarkan pada keyakinan Syiah. Pemerintahan Iran dipegang oleh seorang fakih yang
disebut rahbar atau pemimpin spiritual, dengan kekuasaan tertinggi di tangan Allah swt.
5. Kesimpulan
Artikel tersebut membahas hubungan Syiah dan politik di Iran terutama setelah
Revolusi Islam tahun 1979 yang menggulingkan monarki Iran. Syiah Imamiyah memiliki
pengaruh dominan dalam struktur sosial dan pemerintahan Iran, dan system pemerintahan
Iran didasarkan pada konsep politik Syiah Imamiyah. Sejarah Iran, dari masa Dinasti
Sasania hingga Revolusi Islam, juga dibahas dalam artikel ini. Iran adalah negara dengan
penganut Syiah terbesa di dunia. Dan ajaran Syiah mendominasi kehidupan sosial dan
pemerintahan Iran. Mazhab Syiah mulai dianut secara massif saat penguasaan bangsa
Mongol di Iran. Setelah revolusi Islam tahun 1979, ajaran Syiah menjadi ideologi negara
dan system politik Iran didasarkan pada keyakinan Syiah. Pemerintahan Iran dipegang oleh
seorang fakih yang disebut rahbar atau pemimpin spiritual, dengan kekuasaan tertinggi di
tangan Allah Swt. Sistem politik di Republik Islam Iran didasarkan pada mazhab Syiah,
dengan struktur pemerintahan yang terpusat di tangan ulama sebagai pemimpin spiritual,
yang disebut sebagai rahbar. Konstitusi, kualifikasi seorang fakih, tugas utama seorang
ulama, serta pembagian kekuasaan dalam konsep trias politica juga dibahas dalam artikel
tersebut, bersama dengan beberapa bentuk dewan yang menjadi ciri keunikan system
pemerintahan Islam di Iran.
6. Tujuan
Tujuan dari artikel tersebut adalah untuk menjelaskan hubungan antara Syiah dan politik
di Iran dan juga bertujuan menjelaskan sistem politik di Republik Islam Iran yang
didasarkan pada mazhab Syiah, termasuk struktur pemerintahan yang terpusat di tangan
ulama sebagai pemimpin spiritual, yang disebut sebagai rahbar, serta konstitusi, kualifikasi
seorang fakih, tugas utama seorang ulama, dan pembagian kekuasaan dalam konsep trias
politica.
7. Kekurangan
Setelah membaca artikel tersebut, terdapat beberapa kekurangan yang perlu
diperhatikan. Pertama, artikel ini cenderung memberikan pandangan yang terlalu positif
terhadap pemerintahan Iran pasca Revolusi Islam tahun 1979, tanpa memberikan sudut
pandang kritis terhadap kebijakan dan Tindakan pemerintah. Kedua, artikel ini kurang
mendiskusikan pandangan dan pengalaman masyarakat Iran yang mungkin memiliki sudut
pandang yang berbeda terkait dengan pemerintahan berbasis Syiah. Ketiga, artikel ini tidak
memberikan informasi tentang dampak dari sistem politik berbasis syiah terhadap hak asasi
manusia dan kebebasan sipil di Iran.