Anda di halaman 1dari 10

Jurnal JKFT Volume 8 Nomor 1 Tahun 2023

Editorial Team
Jurnal JKFT
Chief Editor :

Ns. Shieva Nur Azizah Ahmad, S.Kep., M.Kep

Editor:
Atnesia Ajeng., SST, M.Kes
Siti Mardhatillah M, SST, M.Keb
Eneng Wiliana, MM
Ika Oktaviani, S.SIT., M.KM
Siti Mardhatillah Musa, S.ST., M.Keb
Piscolia Dynamurti Wintoro, S.ST., M.Keb
Niken Bayu Argaheni, S.ST., M.Keb

Section Editors :
Ns. Nuraini, M.Kep
Faizal Rezza Fahlevie, S.IP

Reviewer:
Ns. Karina Megasari Winahyu, S.Kep, MNS
Dr. Ns. Rita Sekarsari, S.Kp, MHSM, Sp.KV
Dr. Yudhia Fratidina, M.Kes
Dra Jomima Batlajery, M.Kes
Rizka Ayu Setyani, SST, MPH
Arantika Meidya Pratiwi, SST., M.Kes
Wahidin, SKM, S.Sos, S.KM., MKM, M.Si
Dina Raidanti, S.SIT., M.Kes
Ns. Siti Latipah, M.Kep., M.K.K.K
Hera Hastuti, S.Kp., M.Kep., Sp.Kep.Kom
Kurniati Nawangwulan, S.KM., M.Kes
Ns. Des Metasari, S.Kep., M.Kes
Rahayu Widaryanti, S.ST., M.Kes

Jurnal JKFT
Diterbitkan oleh
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Tangerang

Alamat Redaksi
Jl. Perintis Kemerdekaan I/33 Cikokol Kota Tangerang Telp (021) 55722343
Jurnal JKFT Vol No Hal p-ISSN e-ISSN
8 1 25-31 2502-0552 2580-2917
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol. 8 No. 1 Tahun 2023
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917

Penerapan Discharge Planning Terhadap Pengetahuan


Pasien Hipertensi Dengan Dan Tanpa Keluarga
Imas Yoyoh1*, Fani Nanda Irana2, Zuhrotunida3
1,2,3
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Tangerang

INFORMASI ARTIKEL: ABSTRAK


Riwayat Artikel:
Tanggal di Publikasi : Juli 2023 Hipertensi merupakan penyebab utama kematian. Peningkatan prevalensi tertinggi
Kata kunci: salah satunya di Provinsi Banten. Upaya penanganan hipertensi sudah dijalankan
Discharge Planning dengan peningkatan pengetahuan pasien melalui discharge planning, namun
Pengetahuan hasilnya belum optimal. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan
Hipertensi efektivitas discharge planing terhadap pengetahuan pasien dengan dan tanpa
keluarga yang dirawat di RSUD Kota Tangerang. Jenis penelitian kuantitatif
korelasional pendekatan cross sectional. Populasi seluruh pasien hipertensi yang di
rawat di RSU Kota Tangerang dengan sampel sebanyak 100 orang, menggunakan
teknik Nonprobability Sampling dengan Consecutive sampling. Instrument
penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data mengunakan uji statistik pair t-
test. Hasil didapatkan nilai p-value 0.07 pada pasien hipertensi yang didampingi
keluarga dan nilai p value 0.659 pada pasien tanpa keluarga dengan batas
kemaknaan P value <0,05, artinya terdapat perbedaan efektivitas discharge
planning pada pasien hipertensi dengan dan tanpa keluarga. Efektivitas discharge
planning pada pasien hipertensi yang didampingi keluarga lebih efektif dari pada
pasien hipertensi tanpa keluarga. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya untuk
menggali factor lain yang dapat mempengaruhi efektiitas pelaksanaan discharge
planning.

Hypertension is the main cause of death. One of the highest increases in prevalence
was in Banten Province. Efforts to treat hypertension have been carried out by
increasing patient knowledge through discharge planning, but the results have not
been optimal. The aim of this study was to determine the differences in the
effectiveness of discharge planning on the knowledge of patients with and without
families who were treated at Tangerang City General Hospital. This type of
quantitative research is correlational with a cross sectional approach. The
population of all hypertensive patients treated at RSU Tangerang City with a
sample of 100 people, using the Nonprobability Sampling technique with
Consecutive Sampling. The research instrument used a questionnaire. Data
analysis used the pair t-test statistical test. The results obtained were a p-value of
0.07 in hypertensive patients who were accompanied by their families and a p-value
of 0.659 in patients without families with a significance limit of P value <0.05,
meaning that there were differences in the effectiveness of discharge planning in
hypertensive patients with and without family. The effectiveness of discharge
planning in hypertensive patients accompanied by their families is more effective
than in hypertensive patients without families. Further research is needed to explore
other factors that can affect the effectiveness of discharge planning implementation.

* global sebesar 22% dari total penduduk dunia.


PENDAHULUAN
(WHO, 2019).
Hipertensi merupakan penyakit tidak Peningkatan prevalensi hipertensi terjadi di
menular yang menjadi salah satu penyebab utama hampir seluruh provinsi di Indonesia. Peningkatan
kematian di Dunia, prevalensi hipertensi secara prevalensi tertinggi salah satunya terdapat di Provinsi
Banten sebesar 29,47 (RISKESDA, 20218).

*
Korespondensi penulis.
Alamat E-mail : imasyoyoh.umt@gmail.com

25
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol. 8 No. 1 Tahun 2023
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917

Prevelensi hipertensi di Rumah Sakit Umum Kota yang tidak efektif, peran dan rutinitas yang tidak
tangerang pada tahun 2020 pasien rawat inap dengan jelas. (Sutoto et al., 2017).
hipertensi sebanyak 375 kasus dengan presentase Keluarga merupakan upaya utama untuk
sebanyak 0.20%, terjadi pengingkatan kunjungan mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan
rawat inap prevelensi hipertensi pada tahun 2021 keadaan keluarga, dengan pertimbangan diantara
sebanyak 589 kasus dengan presentas sebanyak anggota keluarga yang mempunyai kemampuan
0.23%, Populasi penelitan Di Rumah Sakit Umum memutuskan sebuah tindakan. Tindakan kesehatan
Daerah Kota Tangerang selama 2 minggu terhitung yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar
mulai tanggal 20 agustus sampai Tanggal 03 masalah kesehatan yang sedang terjadi dapat
september 2022 sebanyak 260 responden. dikurangi atau teratasi. Jika keluarga mempunyai
Menurut Hesty (2019) menyatakan bahwa, keterbatasan dalam mengambil keputusan. Seringkali
komplikasi hipertensi yang paling sering terjadi yaitu keluarga mengambil tindakan yang tepat, tetapi jika
gagal jantung, stroke, gagal ginjal dan retinopati atau keluarga masih merasa mengalami keterbatasan,
penyakit mata yang mengakibatkan kebutaan. Upaya maka anggota keluarga yang mengalami gangguan
penanganan hipertensi pada dasarnya sudah kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau
dijalankan dengan berbagai cara termasuk kegiatan perawatan agar masalah yang lebih parah tidak
untuk meningkatkan pengetahuan penderita terjadi. Perawatan dapat dilakukan di institusi
hipertensi. Pengetahuan dapat ditingkatkan melalui pelayanan kesehatan atau di rumah apabila keluarga
komunikasi informasi edukasi. Salah satu yang telah memiliki kemampuan melakukan tindakan
biasanya dilakukan petugas Kesehatan ditatanan untuk pertolongan pertama, (Nadirawati, 2018).
pelayanan kesehatan adalah pelaksanaan discharge Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan
planing. Organisasi kesehatan dunia (WHO, 2019). efektivitas discharge planing terhadap pengetahuan
Di Indonesia semua pelayanan keperawatan pasien dengan dan tanpa keluarga yang dirawat di
rumah sakit telah merancang berbagai bentuk format RSUD Kota Tangerang.
dicharge planning, namun pelaksanaan discharge
planning dalam realitanya yang terlaksana hanya METODE PENELITIAN
tahapan-tahapan yang penting saja. Detail-detail
kecil perencanaan pulang seringkali diabaikan Desain penelitian ini adalah penelitian
pelaksanaannya (Agustin, 2017). Menurut Betty, kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross
(2018), menunjukkan sebanyak (38%) responden sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah
mengatakan pelaksanaan discharge planning kurang seluruh pasien hipertensi yang dirawat di Ruang
baik karena perawat tidak menjelaskan dengan secara Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Kota
jelas, tersruktur dan hanya menjelaskan secara lisan Tangerang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak
saja sehingga pasien lupa apa yang telah dijelaskan 100 responden yang terdiri dari 50 responden
oleh perawat saat pelaksanaan discharge planning. hipertensi dengan keluarga dan 50 responden
Discharge planning di Rumah Sakit belum hipertensi tanpa keluarga. Cara pengambilan sampel
optimal menimbulkan dampak bagi pasien. Dampak dalam nelitian ini adalah Nonprobability Sampling
tersebut adalah meningkatnya angka rawat ulang dengan menggunakan insidental/accidental
pada pasien dan pada akhirnya pasien akan sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuisioner
menanggung pembiayaan untuk biaya rawat inap di terkait kedua variable, yang sebelumnya telah
Rumah Sakit. Kondisi tersebut tentunya sangat dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Analisa
merugikan pasien beserta keluarga dan juga rumah univariat terhadap semua variable dan Analisa
sakit. Peningkatan kasus hipertensi tiap tahunnya bivariat menggunakan uji statistik t-test pada batas
meningkat disebabkan karena pemahaman tentang kemaknaan perhitungan statistik p-value (0,05).
proses discharge planning masih kurang, beban kerja
perawat, jadwal yang bervariasi diantara petugas
kesehatan, kurangnya tenaga terlatih, komunikasi
26
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol. 8 No. 1 Tahun 2023
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2


Distribusi Efektivitas Discharge Planning Pasien
Hipertensi Dengan dan Tanpa Keluarga
Tabel 1
Karakteristik Responden
Variabel F p
Variabel F p Discharge planning Dengan
Keluarga
Jenis Kelamin Hipertensi
Baik 37 74 %
Dengan Keluarga
Cukup 17 26 %
Wanita 28 56 %
Kurang 0 0%
Pria 22 44 %
Discharge planning Tanpa
Jenis Kelamin Hipertensi Tanpa
Keluarga
Keluarga
Baik 7 14 %
Wanita 32 64 %
Cukup 27 54 %
Pria 18 36 %
Kurang 16 32 %
Usia Hipertensi Dengan
Keluarga Total 50 100 %
Dewasa awal 10 20 %
Lansia awal 22 44 % Tabel 2 menunjukan bahwa efektifitas
Lansia akhir 18 36 % discharge planning pada pasien hipertensi dengan
Usia Hipertensi Tanpa Keluarga keluarga diperoleh hasil baik sebanyak 37
Dewasa awal 17 34 % responden (74%), Cukup sebanyak 13 responden
Lansia awal 19 38 %
(26%) dan kurang sebanyak 0 (0%). Sedangkan
Lansia akhir 14 28 %
pada pasien hipertensi tanpa keluarga diperoleh
Total 50 100 % hasil baik sebanyak 7 responden ( 14%), cukup
sebanyak 27 responden (54%), dan kurang
Tabel 1 menunjukan bahwa: jenis kelamin sebanyak 16 responden (32%).
pada pasien hipertensi dengan keluarga yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 28 (56%) dan pria 22 Tabel 3
responden (44%); sedangkan pada pasien hipertensi Distribusi Tingkat Pengetahuan Pasien Hipertensi
tanpa keluarga yang berjenis kelamin perempuan 32 Dengan dan Tanpa Keluarga
responden (64 %) dan pria 18 responden (36%).
Sedangkan berdasarkan usia pada pasian hipertensi Variabel F p
dengan keluarga, menunjukan dewasa awal 10 Pengetahuan Pasien Hipertensi
responden (20%). Lansia awal 22 responden (44%). Dengan Keluarga
Dan lansia akhir 18 responden (36%). Sedangkan Baik 44 88 %
pada kelompok pasien hipertensi tanpa keluarga, Cukup 6 12 %
dewasa awal sebanyak 17 responden (34%). Lansia Kurang 0 0%
awal 19 responden (38%) dan dewasa akhir sebanyak Pengetahuan Pasien Hipertensi
Tanpa Keluarga
14 responden (28%).
Baik 0 0%
Cukup 39 78 %
Kurang 11 22 %
Total 50 100 %

27
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol. 8 No. 1 Tahun 2023
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917

Tabel 3 menunjukan bahwa tingkat pengetahuan efektif dalam meningkatkan pengetahuan pada
pada pasien hipertensi yang diberikan discharge pasien hipertensi yang didampingi dengan keluarga.
planning dengan keluarga diperoleh hasil baik 44 Hasil penelitian Gillis & Sullivan (2016)
responden (88%), cukup sebanyak 6 responden Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang
(12%), dan kurang 0 responden (0%) sedangkan mempengaruhi tekanan darah. Sedangkan Menurut
tingkat pengetahuan pada pasien hipertensi tanpa Wahyuni dan Eksanoto, (2013) bahwa perempuan
keluarga diperoleh: tingkat pengetahuan baik yang mengalami menopause merupakan salah satu
sebanyak 0 responden (0%), cukup sebanyak 39 faktor penyebab perempuan memiliki
responden (78%), dan kurang sebanyak 11 kecenderungan kejadian hipertensi lebih tinggi
responden (22%). daripada laki-laki. Perempuan akan mengalami
peningkatan risiko hipertensi setelah menopause
karena memiliki kadar estrogen yang rendah.
Tabel 4 Sedangkan estrogen ini berfungsi meningkatkan
Efektivitas Discharge Planning Pasien Hipertensi kadar High Density Lipoprotein (HDL) yang
Dengan Dan Tanpa Keluarga Terhadap Tingkat berperan dalam menjaga kesehatan pembuluh
Pengetahuan darah.
Paired Test Mean df Sig. (2- P-value
Jika kadar estrogen menurun akan diikuti
tailed
dengan penurunan kadar HDL Pendukung lainnya
Discharge plan 0,140 49 0,070 0,007
pasien
menurut Depkes, (2013) melaporkan bahwa
hipertensi terdapat hubungan antara faktor jenis kelamin
dengan dengan kejadian hipertensi pada perempuan, yang
keluarga memiliki peluang 2,7 kali dibandingkan laki-laki.
Discharge plan -0,040 49 0,659 Kemudian sejalan dengan hasil penelitian Lilies
pasien Sundari & Bangsawan, (2015) bahwa jenis kelamin
hipertensi perempuan menopause lebih rentan terhadap
dengan hipertensi dibandingkan perempuan premenopause.
keluarga Pada penelitian ini karena mayoritas
perempuan dengan usia dewasa lansia, dimana sesuai
Tabel 4 menunjukkan bahwa Efektivitas dengan kondisi secara fisiologi dimungkinkan juga
discharge planning lebih efektif pada pasien mengalami dampak penurunan estrogen yang diikuti
hipertensi dengan nilai p value 0.07 dengan kai dengan penurunan kadar HD, sehingga dampak yang
kuadrat dengan batas kemaknaan P value (< 0, 5), ditimbulkan ketika HDL rendah dan Low Density
dimana nilai P=0.007 dengan tingkat kemaknaan p Lipoprotein (LDL) tinggi adalah terjadinya
value (<0,5), maka dapat disimpulkan bahwa Ho atherosclerosis, maka tekanan darah akan tinggi.
ditolak dan Ha diterima terdapat Efektivitas Dengan demikian pada perempuan selain memiliki
pemberian discharge planning pada pasien hubungan erat antara hipertensi yang disebabkan oleh
hipertensi dengan dan tanpa keluarga. Sedangkan hormonal juga factor fisiologis proses degenerasi
dilihat dari hasil perbandingan mana yang lebih pada kondisi pembuluh darah. Kemudian
Efektif discharge planning pada pasien hipertensi berdasarkan distribusi usia pada responden pasien
dengan dan tanpa keluarga menunjukan hasil P hipertensi dengan keluarga mayoritas lansia awal 22
value pada pasien dengan keluarga P=0.070 lebih responden (44%), dan pada pasien hipertensi tanpa
kecil dari pada P value (<0.5) sedangkan nilai P keluarga juga mayoritas usia lansia awal 19
value pada pasien tanpa keluarga P= 0.659 lebih responden (38%).
besar dari P value <0,5. Hal ini dapat disimpulkan Penelitian Sundari dan Bangsawan (2015)
bahwa Efektivitas discharge planning lebih seiring bertambahnya usia, terjadi perubahan alami
dalam tubuh yang mempengaruhi jantung, pembuluh
darah dan hormon. Selain itu dengan bertambahnya
28
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol. 8 No. 1 Tahun 2023
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917

usia arteri akan kehilangan elastisitas atau komunitas dengan memfasilitasi komunikasi yang
kelenturannya sehingga pembuluh darah secara efektif.
perlahan akan menyempit dan menjadi kaku. juga Dalam penelitian ini bahwa tingkat
pada usia lanjut, sensitivitas pengatur tekanan darah pengetahuan yang lebih baik adalah pada pasien
yaitu refleks baroreseptor mulai menurun. Hal ini hipertensi yang diberikan discharge planning dengan
menyebabkan tekanan darah meningkat seiring didampingi keluarga, yang dari segi usia mayoritas
bertambahnya usia. adalah usia lansia awal, dimana salah satu yang
Penelitian lain oleh Maulidina, (2019), mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah usia. Hal
mengatakan bahwa usia berhubungan dengan ini didukung oleh teori Notoatmodjo, (2014) bahwa
kejadian hipertensi akibat perubahan alam dalam usia merupakan faktor yang mempengaruhi
tubuh yang mempengaruhi elastisitas pembuluh pengetahuan karena semakin cukup umur, tingkat
darah. Peneliti lain oleh (Azhari, 2017) mengatakan kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
bahwa yang berusia > 35 tahun memiliki peluang 3 matang dalam berfikir. Kemudian sejalan dengan
kali untuk mengalami hipertensi, dikarenakan pada penelitian yang dilakukan (Wulandari & Puspita,
usia tua perubahan struktural dan fungsional pada 2019) bahwa salah satu faktor yang dapat
system pembuluh perifer bertanggung jawab pada mempengaruhi pengendalian hipertensi adalah
perubahan tekanan darah. Perubahan tersebut pengetahuan keluarga mengenai hipertensi.
meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan Penelitian lain yang sejalan dilakukan oleh
ikat, dan penurunan dalam relaksasi otot polos (Rizky. W, et all, 2019) bahwa pengetahuan atau
pembuluh darah, yang akhirnya akan menurunkan kemampuan yang baik bisa meningkat dan bisa
kemampuan distensi dan daya regang pembuluh didapatkan saat proses discharge planning
darah. berlangsung karena salah satu isi dari discharge
Sesuai dengan teori (Nursalam, 2015). planning adalah memberikan wawasan kepada pasien
bahwa Discharge planning merupakan suatu proses dan keluarga terkait masalah (penyakit) dialami.
yang dinamis dan sistematis dari penilaian, Pengetahuan atau kemampuan yang baik ini bisa
persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk meningkat dan bisa didapatkan saat proses discharge
kemudahan pengawasan pelayanan kesehatan dan planning berlangsung.
pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang, yang Dari hasil analisa statistik Pair t-test
diperoleh dari proses interaksi ketika keperawatan didapatkan nilai p value 0.07 dengan kai kuadrat
professional, pasien dan keluarga berkolaborasi dengan batas kemaknaan P value <0,05 dimana nilai
untuk memberikan dan mengatur kontinuitas P=0.007 dengan tingkat kemaknaan p value <00,5,
keperawatan yang diperlukan, perencanaan harus sedangkan nilai P value pada pasien tanpa keluarga
berpusat pada masalah pasien yaitu pencegahan, P= 0.659 lebih besar dari P value <0,5, menunjukan
terapeutik, rehabilitatif, serta keperawatan rutin. bahwa Efektivitas discharge planning lebih efektif
Kemudian didukung penelitian (Sarfina, pada pasien hipertensi dengan didampingi keluarga,
2016) bahwa tujuan dilakukan discharge planning karena dalam penelitian ini selain pelaksanaan
diantaranya untuk mempersiapkan pasien dan discharge planning sudah mengacu pada standar
keluarga secara fisik dan psikologis saat pulang, operasional yang telah ditetapkan di Rumah Sakit
menyediakan informasi tertulis dan verbal kepada sesuai ketentuan akreditasi, juga sudah selaras
pasien dan untuk memenuhi kebutuhan pasien dalam dengan teori yang dikemukakan (Perry & Potter,
proses pemulangan, memfasilitassi proses 2017) bahwa discharge planning tidak hanya
pemindahan yang nyaman dengan memastikan melibatkan pasien tetapi juga keluarga, orang
semua fasilitas pelayanan kesehatan yang diperlukan, terdekat, serta pemberi layanan kesehatan dengan
serta meningkatkan kemandirian pasien dan catatan bahwa pelayanan dan sosial bekerja sama
keluarga. Selain itu discharge planning memberikan juga harus dilakukan secara komperhensif dan
pelayanan terbaik untuk menjamin berkelanjutan melibatkan multidisiplin, mencakup semua pemberi
asuhan yang berkualitas antara rumah sakit dan layanan kesehatan kepada pasien.
29
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol. 8 No. 1 Tahun 2023
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917

Selaras dengan penelitian Sugino, et all, DAFTAR PUSTAKA


(2019) yang melakukan program pendidikan Agustin, R. 2017. Optimalisasi Pelaksanaan
kesehatan melalui discharge planning pada pasien Discharge Planning Melalui
dan keluarga, hasilnya menibulkan respon adanya Pengembangan Model Discharge
peningkatan pemahaman dan penerima pendidikan Planning Terintegrasi Pelayanan
kesehatan terbanyak diterima oleh keluarga pasien Keperawatan. Jurnal Keperawatan
selaras juga dengan penelitian. Muhammadiyah Vol. 2 No. 1
Keluarga merupakan sistem terbuka, Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
sehingga dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan Pendekatan Proses Edisi Revisi. Jakarta:
masyarakat, maka pentingnya peran dan fungsi Rineka Cipta.
keluarga dalam membentuk manusia sebagai anggota Bhadoria A, Kasar P, Toppo N. 2014. Prevalence of
masyarakat yang sehat bio-psiko-sosial spiritual. hypertension and associated
Kemudian didukung oleh penelitian (Rizky. W, et all, cardiovascular risk factors in Central
2019) bahwa bentuk dukungan emosinal family India. Journal of family & community
support yang harus ada didalam dukungan emosional medicine; 2014;21(1):29–38.
dan terjadi perubahan pada dukungan emosional Betty. 2016. Hubungan Discharge Planning Dengan
keluarga jika kemampuan keluarga baik saat Kualitas Hidup Pasien Pasca Stroke Di
pemberian dukungan (Prasetiya, 2015). Poli Neurologi RSAM Bukittinggi Tahun
2016. Jurnal Kesehatan, 8(1), 80–85.
KESIMPULAN DAN SARAN Depkes, RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta :
Badan Penelitian dan Pengembangan
Gambaran karakteristik responden terkait Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI.
jenis kelamin dan usia pada kedua kelompok yang Donsu, Jenita DT. (2017). Psikologi
dibandingkan dalam penelitian ini adalah mayoritas Keperawatan.Yogyakarta : Pustaka Baru
berjenis kelamin perempuan dan berada pada usia Press.
lansia awal. Gambaran tingkat efektifitas discharge Eropean Society of Hypertension/
planning pada pada penelitian ini yang baik adalah Eropean Society of cardiology
pada pasien hipertensi yang didampingi keluarga. (ESH/ESC). (2018) The ESC’s Mission Is
Gambaran yang diperoleh tentang tingkat To Reduce The Burden Of
pengetahuan pasien yang diberikan discharge Cardiovascular Disease. Diakses dari
planning pada penelitian ini mayoritas https://www.escardio.org/The
pengetahuannya baik pada kelompok pasien ESC/What.we.do. pada tanggal 2 april
hipertensi yang didampingi keluarga. Hasil analisa 2022.
bivariat menunjukan bahwa Efektivitas discharge Gilis, E.E., Sullivan, J.C. 2016. Sex Differences
planning lebih efektif pada pasien hipertensi dengan Hypertension : Recent Advances.
didampingi keluarga. Hypertension, 68: 1322-1327.
Penelitian ini diharapkan pelayanan Hasyim, M., Prasetyo, J. 2012. Etika Keperawatan.
kesehatan dapat meningkatkan proses pelaksanaan Yogyakarta : Bangkit.
discharge planning yang tidak hanya melibatkan Prasetya, D. 2015. Pengaruh Persepsi Harga, Fitur
pasien tetapi juga keluarga, orang terdekat, serta Produk, Dan Word of Mouth Terhadap
pemberi layanan kesehatan semua multidisiplin yang Keputusan Pembelian Smartphone
berkontribusi dalam pemberi asuhan pada pasien Android. Jurnal Manajemen. Universitas
sesuai evidence based practice. Peneliti selanjutnya Negeri Yogyakarta.
dapat meneliti factor lain yang dapat mempengaruhi Kozier, et.all. 2011. Buku Ajaran Fundamental
kualitas discharge planning dan tingkat pengetahuan Keperawatan : Konsep, Proses, & Praktek
pasien. (7 ed., Vol 1). Jakarta : EGC.

30
Jurnal JKFT: Universitas Muhamadiyah Tangerang
Vol. 8 No. 1 Tahun 2023
p-ISSN 2502-0552; e-ISSN 2580-2917

Kusnanto. 2014. Pengantar Profesi dan Praktik Sardar, Z. 2017. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.
Keperawatan Profesional. Jakarta : EGC. Bandung : Mizan.
Kyle., Carman. 2015. Buku Ajar Keperawatan Sundari, L., Bangsawan, M. 2015. Faktor-Faktor
Pediatrik Edisi 2. Diterjemahkan Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Yulianti, D., Widiarti., D. Jakarta : EGC. Hipertensi. Jurnal Keperawatan. Volume
Mussakar., Djafar. 2021. Promosi Kesehatan : XI No. , Oktober 2015. ISSN 1907-0357.
Penyebab Terjadinya Hipertensi. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif,
Purwokerto : Penerbit CV Pena Persada Kualitatif dan R &D. Bandung : PT
Redaksi. Alfabet.
Nadirawati. 2018. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sugino, F.S.F., Siswanto, A. 2019. Pelaksanaan
Keluarga : Teori dan Aplikasi Praktik. Discharge Planning Pada Pasien
Bandung : Refika Aditama. Hipertensi di RSUD Panembahan
Notoatmodjo, S. 2020. Metodologi Penelitian Senopati Sentul. Indonesian Journal of
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Hospital Administration. ISSN : 2621-
Notoatmodjo, S. 2014. Definisi Tingkat Pendidikan. 2668.
Jakarta : Rineka Cipta. Susanto. 2010. Metodologi Penelitian Sosial.
Nursalam. 2015. Proses dan Dokumentasi Surakarta : UNS Press.
Keperawatan (Edition 2). Jakarta : Sutoto, et.all. 2017. Standar Nasional Akreditasi
Salemba Medika. Rumah Skit SNARS edisi 1. Komisi
Nursalam. 2017. Proses dan Dokumentasi Akreditasi Rumah Sakit. Vol.1.
Keperawatan (Edition 3). Jakarta : Unger, T., et.all. 2020. International Society of
Salemba Medika. Hypertension Global Hypertension
Nursalam. 2017. Metodologi Penelitian Ilmu Practice Guidelines. AHA Journal, 75,
Keperawatan : Pendekatan Praktis. 1334-1357.
Jakarta : Salemba Medika. Wahyuni., Eksanoto, D. 2013. Hubungan Tingkat
Mustika, R., Sukmawati., Suhendar. 2020. Pendidikan dan Jenis Kelamin Dengan
Pengetahuan Keluarga Tentang Kejadian Hipertensi di kelurahan Jagalan
Hipertensi Pada Lansia. Jurnal di Wilayah Kerja Puskesmas Pucang
Keperawatan BSI, 8 (2), 192-204. Sawit Surakarta. Jurnal Keperawatan
https://ejurnal.ars.ac.id/index.php/kepera Indonesia. 1(1). 79-85.
watan/article/view/370 Wulandari, R., Puspita, S. 2019. Hubungan
Potter, P. 2010. Fundamental of nursing : Consept, Pengetahuan, Dukungan Keluarga, dan
Process and Practice. Edisi 7. Vol. 3. Peran Petugas Kesehatan Dengan
Jakarta : EGC. Kepatuhan Penderita Hipertensi Dalam
Potter, p., Perry, A., Stockert, P., Hall. A. 2017. Menjalani Pengobatan. Jurnal Aisyiyah.
Fundamental of nursing : Consept, 4(3). https://jurnal.stikes-aisyiyah-
Process and Practice. 9th Ed. St. Louis, MI palembang.ac.id/index.php/JAM/article/
: Elsevier Mosby. view/206
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2018. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Kementerian RI.
Sarfina, N., Putra, A. 2016. Persepsi Perawat
Pelaksana Terhadap Discharge Planning.
Banda Aceh.
Salma. 2020. Tetap Sehat Setelah Usia 40 :100.
Artikel Kesehatan Pilihan. Jakarta : Gema
Insani.
31

Anda mungkin juga menyukai