Strategi Peningkatan Kelas Kemampuan Kelompok Tani Ok
Strategi Peningkatan Kelas Kemampuan Kelompok Tani Ok
Strategi Peningkatan Kelas Kemampuan Kelompok Tani Ok
I.PENDAHULUAN
Kelompoktani merupakanorganisasikaumtani yang
tidakbisaditinggalkandalamkegiatanPenyuluhanPertanian,
bahkankeberhasilanPenyuluhanPertaniandisuatu wilayah selaludikaitkandengankeragaan dan
keberadaankelompoktani.
Upaya
pembinaankelompoktanimelaluipenyuluhanpertanianberkaitandenganupayapemberdayaanpetani.
EntangSastraatmadja, 2005 dalamEkoLegowo, 2006
mengemukakanbahwaKedepanPenyuluhanPertanianadalahbagian integral daripemberdayaan
(empowering) danpemartabatan (dignity) kaumtani.
Sementaraitukondisikelompoktanidaritahunketahundapatdikatakanbelummengalamiperkembanga
nseperti yang diharapkanataudapatdikatakanstasionerbahkanmenurun.
Secaraempirisgambarandarikelompoktanitersebutsebagaiberikut : (1)
sebagiankelaskelompoknyatidaksesuaidengankeadaansebenarnya, status
kelasnyalebihtingginamunkegiatannyabiladiukurdenganskorpenilaianternyatadinamikanyarendah, dan (2)
sebagiankelompoktanisudah “bubar” namunmasihterdaftar (Hermanto dan Dewa K.S. Swastika, 2011)
alatatauwadahuntukmemberikanbantuan/subsidi yangberkaitandengan program pemerintah.
Pembentukandan Penumbuhankelompoktanibanyakdilakukankarenaadanyaproyek-proyek,
sehinggadenganberakhirnyaproyekkelompoktanitidakberfungsiatautinggalnamanyasaja. Syahyuti, 2012
dalamAnalisisKritisterhadapPermentan No. 273 tahun 2007 mengemukananbahwa Satu penelitian yang
cukupluascakupannya yang dilakukan di Indonesia, menemukanbahwapetani yang beradadalamorganisasi
formal sangat sedikit. “More advanced rural producers’ organizations can be found, though in very
limited number” (Bourgeois et al., 2003). Jika pun ada, kapasitaskeorganisasianmerekalemah. Hal
inibahkantelahmenjadifaktorutama yang menyebabkankegagalanpelaksanaan program secarakeseluruhan
(PSEKP, 2006). Banyak studimembuktikanbahwatidakmudahmembangunorganisasipetani (Hellinet al.,
2007: 5), karenapetanicenderungmerasalebihbaiktidakberorgansiasi (Stockbridge et al., 2003).
Disisi lain Peran kelompoktaniselaludituntutuntukmenjadi motor
utamadalammemfasilitasikaumtanidalammelakukanusahataninya. BahkandalamPermentan 237 tahun
2007 dikemukakanbahwapembinaankelompoktanidiarahkan pada penerapan system agribisnis,
peningkatanperanan, dan peransertapetanibesertaanggotamasyarakatpedesaanlainnya,
denganmenumbuhkembangkankerjasamaantarpetani dan pihaklainnya yang
terkaituntukmengembangkanusahataninya.
Pembinaankelompoktanidiharapkandapatmembantumenggalipotensi,
memecahkanmasalahusahatanianggotanyasecaralebihefektif, dan
memudahkandalammengaksesinformasi, pasar, teknologi, permodalan dan sumberdayalainnya.
TuntutanterhadapKelompoktanidemikianbesarnya, iniberartikelompoktaniharusdibina dan
diberdayakansehinggamenjadikelompok yang solid yang
memilikikemampuandalammengaksesfasilitaspembangunanpertanian. Sunyoto Usman, 2004
mengemukakanbahwaPerencanaan dan
implementasipembangunanseharusnyaberisiusahauntukmemberdayakanmasyarakat miskin
sehinggamerekamempunyaiakses pada sumber-sumberekonomi (sekaliguspolitik).
Menjawabpermasalahan di atasmakaperlu di kajiapasajakemampuankelompoktani yang
perludiperbaikiatauditingkatkan agar kelaskelompokdapatmeningkat. Setelahditemukankemampuan yang
harusdiperbaikimakalangkahselanjutnyaadalahmenentukan strategi apa yang perludilakukan agar
kemampuantersebutdapatdimiliki oleh kelompok.
Peningkatan
Kesejahteraan
(TAHAP-III)
Peningkatan
Pendapatan
(TAHAP-II) • Aspek Ekonomi
Peningkatan • AspekRohani
Kesadaran& • Aspek Kesehatan
PercayaDiri • Aspek KB
(TAHAP-I) • Aspek • Aspek Pendidikan
Sumberdaya • Aspek Hukum
• Aspek Modal • Aspek
• Aspek Pasar LingkunganHidup
• Aspek • Aspek
Psikologis Teknologi
• Aspek
Budaya
2) Pengembanganmodal :
Pengembanganpermodalandimulaidarikesadarankelompokuntukmemiliki dana bersama yang
dikumpulkandalamkelompok. Keberlanjutanpenggalangan dana iniakanmenghasilkanakumulasi
dana yang memerlukansatuwadahlembagakeuanganmikro yang dikelolasecarakelompok yang
akanmenumbuhkan system ekonomi rakyat yang
mampumemfasilitasiaspekpermodalananggotanya. Untukmemenuhikekurangan dana
sudahbarangtentukelompokakanbekerjasamadenganlembaga lain (KUD misalnya) yang
bersediamemberikan modal denganbiaya yang rendah. Hal
iniakanmeningkatkankemampuankelompokdalamJurus 2, 3 dan 4
dalampeningkatanKelasKelompok. Secaraskematis strategi
pengembanganpermodalaninidapatdigambarkansebagai mana skemaberikutini.
Sistem Ekonomi
Rakyat
Menghilangkan
ketergantungan,
Menumbuhkan
keswadayaan
>> (Dana Bersama
& Dana
Masyarakat)
+
<<Kredit
== (Dana Bersama Komersial
& Dana
<<Dana Bersama Masyarakat)
<< Dana + + Dana
Bersama >>Kredit ==Kredit Program terkumpul di
dalam POK Program Lembaga
Berbadan
Dana
Dana Hukum
Dana terkumpul
terkumpul di LKM
terkumpul di LKM
di POK Mandiri
3) Pengembanganusaha :
Diawalidenganmemanfaatkankelimpahan SDA yang ada di wilayahnya.
Selanjutnyapetanidiarahkanuntukberinisiatifmemanfaatkansumberdayalokaldenganmemanfaatkan
teknologi yang ada. (Jurus 5 dalamkelaskemampuankelompok).
Secaraskematisdapatdigambarkansebagaimanaskemaberikutini.
- Keragamanproduksi
Preferensikonsumen
cepatberubah, tuntutan (sesuaidengan
perlindungan permintaan pasar)
lingkunganhidup& - Mututinggi
penghargaanakanhak
asasiperdaganganbebas
Usaha
Agribisnis
Usaha Agribisnis (tahap3)
Usaha (tahap2)
agribisnis
Usaha yang
(tahapawal)
Usaha yang dikembangkan dikembangkan
sudahmengandalkan : mengandalkan :
Masih bedasarkan : - Pemanfaatan
- Kelimpahan SDA - Optimalisasi
sumberdayalokal
- Tenaga kerjatidak - Pengembangan sumberdaya
terdidik usahapertanian - Pertanian modern
- Peningkatannilai terpadu denganpengembangan
produksimasih - Kekuataninvestor sistemusahaagribisnis
bersumberdari - Pengembangan
peningkatanjumlah agribisnishilir - Kekuataninvestasi
pengguna SDA dan - Peningkatan melaluikemajuan
tenagakerja kemampuan SDM teknologi
4) PengembanganKelembagaanUsaha :
Di tahapawalkeberadaanusahamasingmasinganggotadianggapsebagai unit produksisecarakeseluruhan,
selanjutnyauntukefisiensiusahasecaraperlahananggotakelompoksatudenganlainnyamemulaiusahabersam
asecarakecil-kecilansepertipemasaranbersama, pengadaansaranaproduksibersama. Pada
gilirannyausahakeciltersebutakanberkembangmenjadiusahamenengahbahkanusahabesar yang memiliki
badan hukum yang formal, (Jurus 5 dalamkelaskemampuankelompok).
Secaraskematispengembangankelembagaanusahadapatdigambarkansebagaimanaskemaberikutini :
Lembaga
Usaha yang
BerdayaSaing
Menuju Lembaga
terwujudnya Ekonomi
kelembagaan formal
Usaha rakyat (Koperasi/
yang tangguh Gabungan swasta)
Kelompok
(Assosiasi)
Kelompok Usaha
Besar
Indivi
Usaha
du
Menengah
Usaha
Kecil
Usaha
perorangan/Rum
ah Tangga
EkoLegowo, 2006,
mengemukakanbahwaKeberdayaanpetaniharusdilihatsebagaiusahauntukmeningkatkankemampuan
internal petani,sekaligus juga membukaakses dan kesempatan yang
lebihbaikuntukmendapatkandukungansumberdayaproduktif, maupununtukmengembangkanusaha yang
lebihmensejahterakan.
Ada tiga strategi pemberdayaanmasyarakat miskin yang dapatditerapkan agar
merekamampukeluardarilingkaransetankemiskinan yang
membelityaitu :pengembangansumberdayamanusia, pengembangankemampuandalamteknologi dan
permodalan, sertapengembangankelembagaanekonomi rakyat (Dudung Abdul Adjid, 2001).
MenurutHermanto dan Swastika, Dewa K.S, 2011 ada 3 langkahoperasionaldalammenerapkan strategi
penguatankelompokyaitu :
1) mendorong dan membimbingpetani agarmampubekerjasama dibidangekonomisecaraberkelompok
2) menumbuhkembangkankelompoktanimelalui ;peningkatanfasilitasi dan aksespermodalan,
peningkatanposisitawar (bargaining position) peningkatanfasilitasi dan
pembinaankepadaorganisasikelompok, sertapeningkatanefisiensiusahatani.
3) meningkatkankapasitas SDM petanimelaluiberbagaikegiatanpendampingan, dan latihan yang
dirancangsecarakhususbagipengurus dan anggotanya.
VI.PENUTUP
Peningkatankelaskelompokmerupakanalatuntukmengukurkeberhasilanpenyuluhdalammelakukan
pemberdayaanpetanidalamkelompoknya. Indikatornyaadalahpeningkatanpendapatan dan
kesejahteraanpetani. Oleh
sebabitupeningkatanKelasKelompokharuslahsejalandenganpeningkatanpendapatan dan
kesejahteraanpetani. Keberhasilandalammelakukanpemberdayaanpetanidalamkelompoktanibergantung
pada kemampuan Lembaga penyuluhandalammeningkatkankompetenipenyuluh, memberikanmotivasi
dan memfasilitasibiayaoperasionalnya.
Ada lima jurus yang perludikuasai oleh
kelompoktanidalamupayameningkatkankelaskemampuankelompoknyayaitu :
1) Kemampuandalamperencanaan,
2) Kemampuanmengorganisasikan,
3) Kemampuandalammelaksanakan
4) Kemampuandalammelakukanpengendalian dan pelaporan
5) Kemampuandalammengembangkankepemimpinankelompoktani
Untukitu strategi peningkatankelaskemampuankelompoktanidilakukanmelalui :
1. Peningkatan Kinerja PenyuluhanPertanian yang dilakukanmelalui :
a. Peningkatan Kompetensi Penyuluh melalui pelatihan.
b. Perbaikan internal organisasi yang menyangkut Pemberian motivasi terhadap penyuluh baik
menyangkut karier, penghargaan, termasuk melakukan supervisi dan monitoring
c. Fasilitasi pembiayaan yang memadai untuk operasional penyuluhan
2. PeningkatanPembinaanKelompokmelaluiprogampemberdayaanyaitu
a. Pengembangan SDM
b. Pengembangan Modal
c. Pengembangan Usaha
d. PengembanganKelembagaan
e. Usaha
DAFTAR PUSTAKA
______, 2007, Peraturan Menteri Pertanian, Nomor : 273/Kpts/Ot.160/4/2007 Tanggal 13 April 2007
TentangPedomanPembinaanKelembagaanPetani
______, 2011, PeraturanKepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Nomor
168/Per/SM.170/J/11/11 Tanggal 18 November 2011
tentangPetunnjukPelaksanaanPenilaianKemampuanKelompok Tani.
Adjid, Dudung Abdul, 2001, MembangunPertanian Modern, Yayasan PengembanganSinar Tani, Jakarta.
Hermanto dan Swastika, Dewa K.S, 2011, PenguatanKelompok Tani : Langkah Awal
PeningkatanKesejahteraanPetani, Pusat Sosial Ekonomi dan KebijakanPertanian, Bogor
(http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/ pdffiles/ ART9-4e.pdf)
Usman, Sunyoto, 2004, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.