Strategi Peningkatan Kelas Kemampuan Kelompok Tani Ok

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN EVALUASI

STRATEGI PENINGKATAN KELAS KEMAMPUAN KELOMPOK TANI

I.PENDAHULUAN
Kelompoktani merupakanorganisasikaumtani yang
tidakbisaditinggalkandalamkegiatanPenyuluhanPertanian,
bahkankeberhasilanPenyuluhanPertaniandisuatu wilayah selaludikaitkandengankeragaan dan
keberadaankelompoktani.
Upaya
pembinaankelompoktanimelaluipenyuluhanpertanianberkaitandenganupayapemberdayaanpetani.
EntangSastraatmadja, 2005 dalamEkoLegowo, 2006
mengemukakanbahwaKedepanPenyuluhanPertanianadalahbagian integral daripemberdayaan
(empowering) danpemartabatan (dignity) kaumtani.
Sementaraitukondisikelompoktanidaritahunketahundapatdikatakanbelummengalamiperkembanga
nseperti yang diharapkanataudapatdikatakanstasionerbahkanmenurun.
Secaraempirisgambarandarikelompoktanitersebutsebagaiberikut : (1)
sebagiankelaskelompoknyatidaksesuaidengankeadaansebenarnya, status
kelasnyalebihtingginamunkegiatannyabiladiukurdenganskorpenilaianternyatadinamikanyarendah, dan (2)
sebagiankelompoktanisudah “bubar” namunmasihterdaftar (Hermanto dan Dewa K.S. Swastika, 2011)
alatatauwadahuntukmemberikanbantuan/subsidi yangberkaitandengan program pemerintah.
Pembentukandan Penumbuhankelompoktanibanyakdilakukankarenaadanyaproyek-proyek,
sehinggadenganberakhirnyaproyekkelompoktanitidakberfungsiatautinggalnamanyasaja. Syahyuti, 2012
dalamAnalisisKritisterhadapPermentan No. 273 tahun 2007 mengemukananbahwa Satu penelitian yang
cukupluascakupannya yang dilakukan di Indonesia, menemukanbahwapetani yang beradadalamorganisasi
formal sangat sedikit. “More advanced rural producers’ organizations can be found, though in very
limited number” (Bourgeois et al., 2003). Jika pun ada, kapasitaskeorganisasianmerekalemah. Hal
inibahkantelahmenjadifaktorutama yang menyebabkankegagalanpelaksanaan program secarakeseluruhan
(PSEKP, 2006). Banyak studimembuktikanbahwatidakmudahmembangunorganisasipetani (Hellinet al.,
2007: 5), karenapetanicenderungmerasalebihbaiktidakberorgansiasi (Stockbridge et al., 2003).
Disisi lain Peran kelompoktaniselaludituntutuntukmenjadi motor
utamadalammemfasilitasikaumtanidalammelakukanusahataninya. BahkandalamPermentan 237 tahun
2007 dikemukakanbahwapembinaankelompoktanidiarahkan pada penerapan system agribisnis,
peningkatanperanan, dan peransertapetanibesertaanggotamasyarakatpedesaanlainnya,
denganmenumbuhkembangkankerjasamaantarpetani dan pihaklainnya yang
terkaituntukmengembangkanusahataninya.
Pembinaankelompoktanidiharapkandapatmembantumenggalipotensi,
memecahkanmasalahusahatanianggotanyasecaralebihefektif, dan
memudahkandalammengaksesinformasi, pasar, teknologi, permodalan dan sumberdayalainnya.
TuntutanterhadapKelompoktanidemikianbesarnya, iniberartikelompoktaniharusdibina dan
diberdayakansehinggamenjadikelompok yang solid yang
memilikikemampuandalammengaksesfasilitaspembangunanpertanian. Sunyoto Usman, 2004
mengemukakanbahwaPerencanaan dan
implementasipembangunanseharusnyaberisiusahauntukmemberdayakanmasyarakat miskin
sehinggamerekamempunyaiakses pada sumber-sumberekonomi (sekaliguspolitik).
Menjawabpermasalahan di atasmakaperlu di kajiapasajakemampuankelompoktani yang
perludiperbaikiatauditingkatkan agar kelaskelompokdapatmeningkat. Setelahditemukankemampuan yang
harusdiperbaikimakalangkahselanjutnyaadalahmenentukan strategi apa yang perludilakukan agar
kemampuantersebutdapatdimiliki oleh kelompok.

II.PEMAHAMAN TENTANG KELOMPOK TANI


MenurutPermentanNomor 82 Tahun 2013 adabeberapaistilah yang
berhubungandenganKelompok Tani yaitukelembagaanPetani, Kelompoktani, GabunganKelompoktani,
pelakuutama dan pelakuusaha.
KelembagaanPetaniadalahlembaga yang ditumbuhkembangkandari, oleh dan
untukpetanigunamemperkuatdan memperjuangkankepentinganpetani.
Kelompoktaniadalahkumpulanpetani/peternak/pekebun yang dibentukatasdasarkesamaankepentingan,
kesamaankondisilingkungansosial, ekonomi, dan sumberdaya, kesamaankomoditas, dan
keakrabanuntukmeningkatkan dan mengembangkanusahaanggota.
Pelakuutama (petani) adalahWarga Negara Indonesia perseorangan dan/ataubesertakeluarganya
yang melakukanusahatani di bidangtanamanpangan, hortikultura, perkebunan dan/ataupeternakan.
Pelakuusahaadalahsetiap orang yang melakukanusahasaranaproduksipertanian, pengolahan dan
pemasaranhasilpertanian, sertajasapenunjangpertanian yang berkedudukan di wilayah hukumRepublik
Indonesia.
KontaktaniberdasarkanDirjenbun, 1992 adalahpenguruskelompoktani yang dipilihdari dan oleh
anggotakelompokberdasarkanmusyawarah, dan mantanpengurus yang
masihaktifmenggerakkananggotakelompoktaniuntukkemajuanusahataninya.
SedangkanmenurutPermentan 237 tahun 2007 Kontak Tani
adalahadalahketuaataumantanketuakelompoktanikepemimpinannyadalammenggerakkananggota/
petaniuntukmengembangkanusahanya.
Gabungankelompoktani (GAPOKTAN) adalahkumpulanbeberapakelompoktani yang bergabung
dan bekerjasamauntukmeningkatkanskalaekonomi dan efisiensiusaha.
Bila dilihatdarifungsikelompoktani, dikemukakanbahwafungsiKelompok Tani
adalahsebagaiberikut :
a. Kelasbelajar ;Kelompoktanimerupakanwadahbelajarmengajarbagianggotanyagunameningkatkanpen
getahuan, keterampilan dan sikap (PKS) sertatumbuh dan
berkembangnyakemandiriandalamberusahatani, sehinggaproduktivitasnyameningkat,
pendapatannyabertambahsertakehidupan yang lebihsejahtera.
b. Wahanakerjasama ;
Kelompoktanimerupakantempatuntukmemperkuatkerjasamadiantarasesamapetanidalamkelompoktani
dan antarkelompoktanisertadenganpihaklain.
Melaluikerjasamainidiharapkanusahataninyaakanlebihefisiensertalebihmampumenghadapiancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan,
c. Unit Produksi ;Usahatani yang dilaksanakan oleh masing-masing anggotakelompoktani,
secarakeseluruhanharusdipandangsebagaisatukesatuanusaha yang
dapatdikembangkanuntukmencapaiskalaekonomi, baikdipandangdarisegikuantitas,
kualitasmaupunkontinuitas
Penumbuhan dan
pengembanganKelompoktanidilakukanmelaluipemberdayaanpetaniuntukmerubahpolapikirpetani agar
maumeningkatkanusahataninya dan
meningkatkankemampuankelompoktanidalammelaksanakanfungsinya.
III.KELAS KEMAMPUAN KELOMPOK TANI
PenilaianKelasKelompoktanimerupakan salah satubentukpembinaanuntukmemotivasipetani agar
lebihberprestasidalammencapaikelaskemampuan yang lebihtinggi.
Disampingitudenganpenilaianakandiketahuikelemahan-kelemahankelompoktani yang
dinilaisehinggamemudahkanuntukmelakukanpembinaan.
Pelaksanaanpenilaianinidisusundalambentuktimdisemuatingkatanadministrasipenyelenggara dan
pelaksanapenyuluhanpertanianyaitu :
1. Tim PenilaiantingkatDesa
2. Tim Pelaksanatingkatkecamatan
3. Tim pelaksanatingkatkabupaten/kota
4. Tim Pembina tingkatprovinsi.
5. Tim pengendalitingkatpusat.

BerdasarkanPermenPAN No. 2 tahun 2008 yang


bertugasmengembangkankelompoktaniPemulakeLanjutadalahPenyuluhPertanianPelaksana (IIb – IId),
kelompoktaniLanjutke Madya adalahPenyuluhPertanianPelaksanaLanjutan (IIIa – IIIb) dan
Kelompoktani Madya ke Utama adalahPenyuluhPertanianPertama (IIIa – IIIb).
Penilaiankemampuankelompoktanidirumuskan dan disusundenganpendekatanaspekmanajemen
dan aspekkepemimpinan yang meliputi :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pelaksanaan
4. Pengendalian dan pelaporan
5. Pengembangankepemimpinankelompoktani
KelimahaltersebutdisebutdenganPancaKemampuanKelompoktani /PAKEM POKTAN darifungsi-
fungsikelompoktanisebagaikelasbelajar, wahanakerjasama dan unit produksi.
BerdasarkanPeraturanKepala Badan Penyuluhan dan PengembanganSumber Daya
ManusiaPertanianNomor : 168/Per/Sm.170 /J/11/11 Tanggal 18 Nopember 2011,
tentangPetunjukPelaksanaanPenilaiankemampuanKelompok Tani
menjelaskanbahwakemampuankelompoktanidiarahkanuntukmemilikikemampuansebagaiberikut :
1. Kemampuanmerencanakan, meliputikegiatan :
a. KelasBelajar
1) Merencanakankebutuhanbelajar;
2) Merencanakanpertemuan/musyawarah.
b. Wahana Kerjasama
1) Merencanakanpemanfaatansumberdaya (pelaksanaanrekomendasiteknologi);
2) Merencanakankegiatanpelestarianlingkungan.
c. Unit Produksi
1) Merencanakandefinitifkelompok (RDK), RencanaDefinitifKebutuhanKelompok (RDKK) dan
rencanakegiatankelompoklainnya;
2) Merencanakankegiatanusaha (usahataniberdasarkananalisausaha, peningkatanusahakelompok,
produksesuaipermintaan pasar, pengolahan dan pemasaranhasil, penyediaanjasa).
2. Kemampuanmengorganisasikan, meliputikegiatan :
a. KelasBelajar
1) Menumbuhkembangkankedisiplinankelompok;
2) Menumbuhkembangkankemauan/motivasibelajaranggota.
b. Wahana Kerjasama
1) Mengembangkanaturanorganisasikelompok.
c. Unit Produksi
1) Mengorganisasikanpembagiantugasanggota dan penguruskelompoktani.
3. Kemampuanmelaksanakan, meliputikegiatan :
a. KelasBelajar
1) Melaksanakan proses pembelajaransecarakondusif;
2) Melaksanakanpertemuandengantertib.
b. Wahana Kerjasama
1) Melaksanakankerjasamapenyediaanjasapertanian;
2) Melaksanakankegiatanpelestarianlingkungan;
3) Melaksanakanpembagiantugas;
4) Menerapkankedisiplinankelompoksecarataatazas;
5) Melaksanakan dan mentaatikesepakatananggota;
6) Melaksanakan dan mentaatiperaturan/perundangan yang berlaku;
7) Melaksanakanpengadministrasian/pencatatankegiatankelompok.
c. Unit Produksi
1) Melaksanakanpemanfaatansumberdayasecara optimal;
2) Melaksanakan RDK dan RDKK;
3) Melaksanakankegiatanusahatanibersama;
4) Melaksanakanpenerapanteknologi;
5) Melaksanakanpemupukan dan penguatan modal usahatani;
6) Melaksanakanpengembanganfasilitas dan saranakerja;
7) Melaksanakan dan mempertahankankesinambunganproduktivitas.
4. Kemampuanmelakukanpengendalian dan pelaporan, meliputikegiatan :
a. Mengevaluasikegiatanperencanaan;
b. Mengevaluasikinerjaorganisasi/kelembagaan;
c. Mengevaluasipelaksanaankegiatankelompoktani;
d. Menyusun laporanpelaksanaankegiatan.
5. Kemampuanmengembangkankepemimpinankelompoktani, meliputikegiatan :
a. KelasBelajar
1) Mengembangkanketerampilan dan keahliananggota dan penguruskelompoktani;
2) Mengembangkankader-kaderpemimpin;
3) Meningkatkankemampuananggotauntukmelaksanakanhak dan kewajiban.
b. Wahana Kerjasama
1) Meningkatkanhubungankerjasamadalampengembanganorganisasi;
2) Meningkatkan hubungan kerjasama dalam pengembangan usahatani.
c. Unit Produksi
1) Mengembangkanusahakelompok;
2) Meningkatkanhubungankerjasamadenganmitrausaha.
Total nilaipembobotanadalah 1.000,
darijumlahbobottersebutberdasarkantingkatkemampuankelompokdibagidalam 4 kelas :
1) Kelas PEMULA nilai 0 s.d. 250 (Kelas Belajar),
2) Kelas LANJUT nilai 251 s.d. 500 (Kelas Usaha),
3) Kelas MADYA nilai 501 s.d. 750 (KelasBisnis)
4) Kelas UTAMA nilai 751 s.d. 1.000 (Kelas Mitra).
DenganPeraturanKepala Badan Penyuluhan dan pengembangan SDM Pertanian No. 168 tahun
2011 mengemukakanpenilaiankemampuankelompokdirumuskan dan
disusundenganpendekatanaspekmanajemen dan aspekkepemimpinan yang meliputi :
1) Perencanaan (bobot 200),
2) Pengorganisasian (bobot 100),
3) Pelaksanaan (bobot 400)
4) Pengendalian dan Pelaporan (bobot 150),
5) Pengembangankepemimpinankelomoktani (bobot 150) .

IV.KINERJA PENYULUH PERTANIAN


Prestasi penyuluhan pernah mengantarkan Indonesia mencapai swasembada beras tahun 1984, hal
ini selalu menjadi kebanggaan bagi kita para penyuluh pertanian. Namun akhir-akhir ini keberhasilan
pelaksanaan penyuluhan kurang terdengar, dan sepertinya sangat sulit untuk meraih prestasi, bahkan
statemen-statemen yang miring sering ditujukan pada kinerja penyuluh.
Berdasarkanpenelitian yang telahdilaksanakan oleh IPB menggambarkanbahwaadabeberapahal
yang menyebabkankinerjapenyuluhanrendahyaitu : 1) Kompetensipenyuluh, 2) Umur dan masa kerja, 3)
aspek internal (dukungan, penghargaan, supervisi dan monitoring), 4) luasnyacakupan wilayah kerja,
terbatasnya honor dan rendahnyabiayaoperasionalpenyuluh, 5)
rendahnyapartisipasimasyarakatterhadapkegiatanpenyuluhan.
Berhubungandenganhaltersebutmakadiperlukanberbagaiupaya agar
kinerjapenyuluhtersebutdapatmeningkatdiantaranyamelaluipeningkatanperanorganisasipenyelenggarapen
yuluhan, memperhatikanjenjangkarir dan kesejahteraanpenyuluh, dan
peningkatanperanlembagapendukung.
Menilik pada system kerjapenyuluhan, pada saatpencapaianswasembada system kerja yang
digunakanadalah system kerja LAKU (latihan dan kunjungan). EkoLegowo, 2006, mengemukakanbahwa
system kerja LAKU denganpendekatankomoditi pada saatitu sangat cocok, karenamasalahutama yang
dihadapiadalahkekuranganproduksipangan, saatinimasalahutama yang
dihadapiadalahpengentasankemiskinanpetani, sehinggapendekatankomoditisudahtidakcocoklagi.
UntukituEkoLegowo pada Tahun 1989 mengusulkan system kerja LARI (Latihan
denganRekayasaInovasi) untukmenunjang system kerja LAKU. Hal inidilakukan agar
penyuluhselalumemiliki dan mampumenjawabpermasalahanteknologispesifiklokal yang
dibutuhkanpetani, tanpatergantung pada hasilpengujianpengujian local. Hal ini sangat
memungkinkandilaksanakankarenaadanyaperangkatkomputer dan IT yang mampumenampung, mengolah
dan menyajikan data dan informasisecarapadat, cepatakurat dan interaktif.
V.STRATEGI PENINGKATAN KELAS KEMAMPUAN KELOMPOK TANI
PeningkatankelasKelompokmerupakanindikasibahwakeberfungsiankelompoktelahmampumemfas
ilitasi anggotanyadalammeningkatkanproduktivitasusaha dan kesejahteraannya.
Kelaskemampuankelompokadalahindikatorbukantujuan, untukitu strategi
peningkatankelaskelompokharuslah strategi yang
mampumengantarkanpetanimemilikikeberdayaanuntukmencapaikehidupan yang lebihsejahtera.
Strategi yang diperlukandalamupayameningkatkankelaskelompokadalah :
1) Peningkatan Kinerja PenyuluhanPertanian yang dilakukanmelalui :
1) Peningkatan Kompetensi Penyuluh melalui pelatihan.
2) Perbaikan internal organisasi yang menyangkut Pemberian motivasi terhadap penyuluh baik
menyangkut karier, penghargaan, termasuk melakukan supervisi dan monitoring
3) Fasilitasi pembiayaan yang memadai untuk operasional penyuluhan
2) PeningkatanPembinaanKelompokmelaluiprogampemberdayaanyaitu :
1) PengembanganSDM :
Pengembangan SDM diawalidenganupayapeningkatankesadaran,
haliniberkaitandenganaspekpsikologis dan budaya.
Petaniharusdiyakinkanbahwamerekamemilikikesempatan dan kemungkinan yang
tinggiuntukmemilikipendapatan, dan
ataumeningkatkanpendapatandenganmempelajariaspeksumberdaya yang dimiliki,
aspekpermodalan, pasar dan teknologi, yang pada akhirnyadapatmeningkatkankesejahteraannya
yang menyangkutaspekekonomi, rohani, kesehatan, pendidikinhukum dan lain-lain.
Pengembangan SDM iniakanmenghasilkankelompok yang
memilikikemampuanuntukmerencanakanusahanyasesuaidenganpotensisumberdaya yang
dimilikinya, mampumemecahkanmasalah dan mengetahuiteknologi yang dibutuhkannya. Yang
merupakanJurus 1 dalampeningkatankelasKelompok. Secaraskematisstaregipeningkatan SDM
inidapatdigambarkansebagaiberikut :
Masyarakat
Berbudaaya,
Sejahtera dan
Agamis

Peningkatan
Kesejahteraan
(TAHAP-III)

Peningkatan
Pendapatan
(TAHAP-II) • Aspek Ekonomi
Peningkatan • AspekRohani
Kesadaran& • Aspek Kesehatan
PercayaDiri • Aspek KB
(TAHAP-I) • Aspek • Aspek Pendidikan
Sumberdaya • Aspek Hukum
• Aspek Modal • Aspek
• Aspek Pasar LingkunganHidup
• Aspek • Aspek
Psikologis Teknologi
• Aspek
Budaya

2) Pengembanganmodal :
Pengembanganpermodalandimulaidarikesadarankelompokuntukmemiliki dana bersama yang
dikumpulkandalamkelompok. Keberlanjutanpenggalangan dana iniakanmenghasilkanakumulasi
dana yang memerlukansatuwadahlembagakeuanganmikro yang dikelolasecarakelompok yang
akanmenumbuhkan system ekonomi rakyat yang
mampumemfasilitasiaspekpermodalananggotanya. Untukmemenuhikekurangan dana
sudahbarangtentukelompokakanbekerjasamadenganlembaga lain (KUD misalnya) yang
bersediamemberikan modal denganbiaya yang rendah. Hal
iniakanmeningkatkankemampuankelompokdalamJurus 2, 3 dan 4
dalampeningkatanKelasKelompok. Secaraskematis strategi
pengembanganpermodalaninidapatdigambarkansebagai mana skemaberikutini.
Sistem Ekonomi
Rakyat

Menghilangkan
ketergantungan,
Menumbuhkan
keswadayaan
>> (Dana Bersama
& Dana
Masyarakat)
+
<<Kredit
== (Dana Bersama Komersial
& Dana
<<Dana Bersama Masyarakat)
<< Dana + + Dana
Bersama >>Kredit ==Kredit Program terkumpul di
dalam POK Program Lembaga
Berbadan
Dana
Dana Hukum
Dana terkumpul
terkumpul di LKM
terkumpul di LKM
di POK Mandiri

3) Pengembanganusaha :
Diawalidenganmemanfaatkankelimpahan SDA yang ada di wilayahnya.
Selanjutnyapetanidiarahkanuntukberinisiatifmemanfaatkansumberdayalokaldenganmemanfaatkan
teknologi yang ada. (Jurus 5 dalamkelaskemampuankelompok).
Secaraskematisdapatdigambarkansebagaimanaskemaberikutini.
- Keragamanproduksi
Preferensikonsumen
cepatberubah, tuntutan (sesuaidengan
perlindungan permintaan pasar)
lingkunganhidup& - Mututinggi
penghargaanakanhak
asasiperdaganganbebas

Usaha
Agribisnis
Usaha Agribisnis (tahap3)
Usaha (tahap2)
agribisnis
Usaha yang
(tahapawal)
Usaha yang dikembangkan dikembangkan
sudahmengandalkan : mengandalkan :
Masih bedasarkan : - Pemanfaatan
- Kelimpahan SDA - Optimalisasi
sumberdayalokal
- Tenaga kerjatidak - Pengembangan sumberdaya
terdidik usahapertanian - Pertanian modern
- Peningkatannilai terpadu denganpengembangan
produksimasih - Kekuataninvestor sistemusahaagribisnis
bersumberdari - Pengembangan
peningkatanjumlah agribisnishilir - Kekuataninvestasi
pengguna SDA dan - Peningkatan melaluikemajuan
tenagakerja kemampuan SDM teknologi

- Kemampuan SDM yang


tinggi

4) PengembanganKelembagaanUsaha :
Di tahapawalkeberadaanusahamasingmasinganggotadianggapsebagai unit produksisecarakeseluruhan,
selanjutnyauntukefisiensiusahasecaraperlahananggotakelompoksatudenganlainnyamemulaiusahabersam
asecarakecil-kecilansepertipemasaranbersama, pengadaansaranaproduksibersama. Pada
gilirannyausahakeciltersebutakanberkembangmenjadiusahamenengahbahkanusahabesar yang memiliki
badan hukum yang formal, (Jurus 5 dalamkelaskemampuankelompok).
Secaraskematispengembangankelembagaanusahadapatdigambarkansebagaimanaskemaberikutini :
Lembaga
Usaha yang
BerdayaSaing

Menuju Lembaga
terwujudnya Ekonomi
kelembagaan formal
Usaha rakyat (Koperasi/
yang tangguh Gabungan swasta)
Kelompok
(Assosiasi)

Kelompok Usaha
Besar
Indivi
Usaha
du
Menengah
Usaha
Kecil
Usaha
perorangan/Rum
ah Tangga

EkoLegowo, 2006,
mengemukakanbahwaKeberdayaanpetaniharusdilihatsebagaiusahauntukmeningkatkankemampuan
internal petani,sekaligus juga membukaakses dan kesempatan yang
lebihbaikuntukmendapatkandukungansumberdayaproduktif, maupununtukmengembangkanusaha yang
lebihmensejahterakan.
Ada tiga strategi pemberdayaanmasyarakat miskin yang dapatditerapkan agar
merekamampukeluardarilingkaransetankemiskinan yang
membelityaitu :pengembangansumberdayamanusia, pengembangankemampuandalamteknologi dan
permodalan, sertapengembangankelembagaanekonomi rakyat (Dudung Abdul Adjid, 2001).
MenurutHermanto dan Swastika, Dewa K.S, 2011 ada 3 langkahoperasionaldalammenerapkan strategi
penguatankelompokyaitu :
1) mendorong dan membimbingpetani agarmampubekerjasama dibidangekonomisecaraberkelompok
2) menumbuhkembangkankelompoktanimelalui ;peningkatanfasilitasi dan aksespermodalan,
peningkatanposisitawar (bargaining position) peningkatanfasilitasi dan
pembinaankepadaorganisasikelompok, sertapeningkatanefisiensiusahatani.
3) meningkatkankapasitas SDM petanimelaluiberbagaikegiatanpendampingan, dan latihan yang
dirancangsecarakhususbagipengurus dan anggotanya.

VI.PENUTUP
Peningkatankelaskelompokmerupakanalatuntukmengukurkeberhasilanpenyuluhdalammelakukan
pemberdayaanpetanidalamkelompoknya. Indikatornyaadalahpeningkatanpendapatan dan
kesejahteraanpetani. Oleh
sebabitupeningkatanKelasKelompokharuslahsejalandenganpeningkatanpendapatan dan
kesejahteraanpetani. Keberhasilandalammelakukanpemberdayaanpetanidalamkelompoktanibergantung
pada kemampuan Lembaga penyuluhandalammeningkatkankompetenipenyuluh, memberikanmotivasi
dan memfasilitasibiayaoperasionalnya.
Ada lima jurus yang perludikuasai oleh
kelompoktanidalamupayameningkatkankelaskemampuankelompoknyayaitu :
1) Kemampuandalamperencanaan,
2) Kemampuanmengorganisasikan,
3) Kemampuandalammelaksanakan
4) Kemampuandalammelakukanpengendalian dan pelaporan
5) Kemampuandalammengembangkankepemimpinankelompoktani
Untukitu strategi peningkatankelaskemampuankelompoktanidilakukanmelalui :
1. Peningkatan Kinerja PenyuluhanPertanian yang dilakukanmelalui :
a. Peningkatan Kompetensi Penyuluh melalui pelatihan.
b. Perbaikan internal organisasi yang menyangkut Pemberian motivasi terhadap penyuluh baik
menyangkut karier, penghargaan, termasuk melakukan supervisi dan monitoring
c. Fasilitasi pembiayaan yang memadai untuk operasional penyuluhan
2. PeningkatanPembinaanKelompokmelaluiprogampemberdayaanyaitu
a. Pengembangan SDM
b. Pengembangan Modal
c. Pengembangan Usaha
d. PengembanganKelembagaan
e. Usaha
DAFTAR PUSTAKA

______, 2008, Peraturan Menteri Negara PendayagunaanAparatur Negara Nomor:


Per/02/Menpan/2/2008 Tanggal 18 Februari 2008, TentangJabatanFungsionalPenyuluhPertanian
Dan Angka Kreditnya

______, 2007, Peraturan Menteri Pertanian, Nomor : 273/Kpts/Ot.160/4/2007 Tanggal 13 April 2007
TentangPedomanPembinaanKelembagaanPetani

______, 2011, PeraturanKepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Nomor
168/Per/SM.170/J/11/11 Tanggal 18 November 2011
tentangPetunnjukPelaksanaanPenilaianKemampuanKelompok Tani.

_______, 2013. PedomanPenumbuhan dan PengembanganKelompok Tani dan GabunganKelompok


Tani.Peraturan Menteri PertanianNomor 82/Permentan/OT.140/8/2013 Tanggal 19 Agustus 2013

_______,2015. PetunjukPelaksanaanPenumbuhan dan PengembanganKelembagaan Ekonomi Petani.


Pusat PenyuluhanPertanian. Badan Penyukuhan dan Pengembangan SDM Pertanian.
KementrianPertanian.

`______, Strategi Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, IPB, Bogor.


(http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52425/BAB%20VII%20Strategi
%20Penyelenggaraan%20Penyuluh%20Pertanian.pdf?seque nce=9)

Adjid, Dudung Abdul, 2001, MembangunPertanian Modern, Yayasan PengembanganSinar Tani, Jakarta.

DirektoratJenderal Perkebunan, DepartemenPertanian, 1992, Teknik Bina DinamikaKelompok Tani,


Materi Latihan BagiPelatih, Jakarta

Hermanto dan Swastika, Dewa K.S, 2011, PenguatanKelompok Tani : Langkah Awal
PeningkatanKesejahteraanPetani, Pusat Sosial Ekonomi dan KebijakanPertanian, Bogor
(http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/ pdffiles/ ART9-4e.pdf)

Legowo, Eko, 2006, Kepedulian Dhamma TerhadapRevitalisasiPertanian, dalamRevitalisasiPertanian dan


Dialog Peradaban, PenerbitBuku Kompas, Jakarta.

PemerintahKabupaten Kampar, 2011, StandarOperasional dan Prosedur Program Pemberdayaan Ekonomi


Masyarakat Kampar (PEMK).

Syahyuti, 2012, KelemahanKonsep dan PendekatandalamPengembanganOrganisasiPetani;


AnalisisKritisterhadapPermentan 237 Tahun 2007,
diterbitkandalammajalahAnalisisKebijakanPertanian Vo. 10 No. 2 Tahun 2012
(http://websyahyuti.blogspot.com/2012/07/analisis-kritis-terhadappermentan-273.html)

Usman, Sunyoto, 2004, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai