Similarity Found: 7%
Namun, dengan jumlah UMKM yang ada di Kota Cirebon, banyak pula permasalahan
yang dialami UMKM Kota Cirebon seperti hal nya, kesulitan modal, kurang mengertinya
mnajemen bisnis dan penggunaan teknologi, kesulitan pemasaran dan permasalahan
lainnya. oleh karena itu, hadirlah Rumah Kreatif BUMN Cirebon. Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah Bagaimanakan jenis-jenis UMKM yang ada di wilayah
cirebon? Bagaiman permasalaha yang di alami oleh UMKM?Bagaimana perkembangan
pelaku usaha UMKM setelah medapat program pendampingan ? Tujuan dari penelitian
ini ialah mendeskripsikan : Membantu menyadarankan serta membentukan sikap sadar
serta hirau pada kemampuan yang terdapat di lingkungan sekitar.
Dari peran pembinaan Rumah Kreatif BUMN usaha peserta memiliki potensi untuk
berkembang. Dengan mengikuti pemberdayaan Rumah Kreatif BUMN, usaha peserta
atau pelaku UMKM mengalami perkembangan yang signifikan baik dari kemampuan,
penambahan asset dalam meningkatkan produktivitas dan pemasaran. Kata kunci:
pemberdayaan UMKM, Pelatihan UMKM, Bantuan Modal, Pemasaran
Pendahuluan Latar belakang Perkembangan pasar global sudah menggeser paradigma
bisnis nasional, dimana UKM memegang peranan berarti dalam memakmurkan ekonomi
negeri, baik lewat penciptaan lapangan kerja, mendesak kenaikan kesejahteraan warga
dan menghasilkan inovasi baru. Sekarang, jumlah pelakun UKM di Indonesia sudah
menggapai 57 juta, dimana sebagian besar ialah para pelakun usaha micro.
Perihal ini menampilkan kemampuan UKM selaku salah satu penggerak ekonomi
Indonesia teruntuk meningkatkan kemakmuran Negara. BUMN selaku agent of
development sudah meningkatkan tingkatan mutu UKM, antara lain Bank Mandiri
dengan program Wirausaha Muda Mandiri, Bank BNI dengan Kampoeng BNI Nusantara,
Bank BRI dengan program Teras BRI, serta Telkom Indonesia dengan 2 juta UKM
teregister lewat pogram Kampung UKM Digital di segala Indonesia.
Selaku upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan, terutama untuk para pelakon usaha
mikro kecil serta menengah, Kementrian BUMN bersama industri kepunyaan negeri
membangun Rumah BUMN selaku rumah bersama untuk berkumpul, belajar serta
membina para pelakon UKM jadi UKM Indonesia yang bermutu Rumah BUMN hendak
mendampingi serta mendesak para pelakon UKM dalam menanggapi tantangan utama
pengembangan usaha UKM dalam perihal Kenaikan kompetensi, Peningkatkan Akses
Pemasaran serta Kemudahkan akses Permodalan Rumusan masalah Berdasarkan latar
belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi pokok
permasalahaan dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana perkembangan pelaku usaha
UMKM setelah medapat program pendampingan ?” Tujuan dan manfaat penelitian
Tujuan dari penelitian ini ialah mendeskripsikan : Membantu menyadarankan serta
membentukan sikap sadar serta hirau pada kemampuan yang terdapat di lingkungan
sekitar.
Penulis berharap hasil penelitian bisa jadi masukan untuk pihak yang melaksanakan
pemberdayaan untuk memastikan kebijakan yang hendak diambil pada waktu
mendatang, dikhususkan di bidang pelatihan. Tinjauan teori Penegrtian pemberdayaaan
dan UMKM Penegetian pemberdayaaan Menurut bahasa pemberdayaan berasal dari
kata daya yang berarti keahlian ataupun kekuatan. Pemberdayaan di artika sebagi
proses untuk memperoleh kekuatan ataupun keahlian, kekuatan ataupun keahlian dari
pihak yang mempunyai daya kepada pihak yang kurang ataupun belum berdaya.
Penafsiran ini mengasumsikan kalau kekuasaan selaku suatu yang tidak berganti
ataupun tidak bisa dirubah, kekuasaan tetap muncul dalam konteks kedekatan sosial
antar manusia. Menurut Sunit Agus T (2008: 9) Konsep pemberdayaan berkaitan dengan
2 sebutan yang berlawanan ialah konsep berdaya serta tidak berdaya paling utama
apabila berhubungan dengan keahlian mengakses serta memahami kemampuan serta
sumber kesejahteraan sosial. Konsep pemberdayaan pada dasarnya ialah upaya sesuatu
kelompok masyarakat untuk meningkatkan keahlian serta kemandirian sehingga
masyarakat bisa mengaktualisasikan kemampuan yang telah dipunyai dalam rangka
tujuan hidup yang lebih sejahtera.
Lebih dari itu merupakan suatu upaya dengan spektrum aktivitas yang menyentuh
pemenuhan bermacam kebutuhan sehingga warga bisa mandiri, percaya diri, serta tidak
tergantung dan bisa lepas dari belenggu strukural yang membuat hidup sengsara.
Proses pemberdayaan Suisyanto (2005) berkomentar Proses pemberdayaan salah satu
faktor terutama dalam menjamin keberhasilan usaha pemberdayaan merupakan
partisipasi. Partisipasi ialah dimana pihak-pihak yang terlibat dan turut ikut dalam
sesuatu proses pemberdayaan yang sedang berlangsung. Selain itu, strategi yang bisa
dicoba dalam proses pemberdayaan merupakan penyadaran.
Apa yang diintervensi dalam masyarakat sebetulnya lebih pada keahlian afektifnya untuk
menggapai pemahaman konatif yang diharapkan. Sentuhan penyadaran hendaknya
lebih membuka kemauan serta pemahaman warga akan kondisinya dikala itu, serta
dengan demikian akan bisa memicu pemahaman mereka tentang perlunya memperbaiki
keadaan untuk menghasilkan masa depan yang lebih baik. Sentuhan rasa ini akan
membawa pemahaman masyarakat untuk bertumbuh, setelah itu memicu semangat
kebangkitan mereka untuk meningkatkan keahlian diri serta lingkungan.
Kemandirian tersebut hendak ditandai oleh keahlian warga dalam membentuk inisiatif,
melahirkan kreasi-kreasi, serta melaksanakan inovasi-inovasi di dalam lingkunganya.
Apabila warga sudah menggapai sesi ketiga ini hingga warga bisa secara mandiri
melaksanakan pembangunan. Dalam konsep pembangunan masyarakat, dalam keadaan
semacam ini seringkali didudukan selaku subjek pembangunan ataupun pemeran
utama. Pemerintah tinggal jadi fasilitatornya saja.
Tujuan Pemberdayaan Pemberdayaan ini bertujan untuk menunjuk pada hasil yang mau
dicapai oleh suatu perubaha sosial ialah warga yang berdaya, yang mempunyai
pengetahuan serta keahlian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pencapaian utama
dari pemberdayaan ini ialah untuk menolong agar perseorangan serta kelompok warga
jadi mandiri.Tujuan lain nya ialah berikan kemsempatan pembanguna serta
pengembangan kesejahteraan hidup, lalu bisa menghasilkan lapanga pekerjaan serta
kehidupan yang layak melalui kehidupan perekonomian yang tumbuh.
Definisi Usaha Mikro Kecil serta Menengah (UMKM) Berdasarkan Tulus Tambunan
(2012:11) usaha Mikro Kecil serta Menengah (UMKM) adalah unit usaha produktif yang
berdiri sendiri, yang bisa dicoba oleh perorangan ataupun badan usaha di seluruh zona
ekonomi. sedangkan penafsiran Usaha Mikro Kecil serta Menengah (UMKM) cocok
dengan Undang-UndangRI No 20 Tahun 2008 ialah: Usaha Mikro merupakan suatu
usaha produktif kepunyaan orang perorangan dan/atau tubuh usaha perorangan yang
mempunyai asaet (tidak tercantum tanah serta bangunan tempat usaha) sangat banyak
Rp50.000.000,00 serta mempunyai omzet per tahunRp300.000.000,00.
Usaha Kecil merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan ataupun badan usaha yang bukan merupakan anak industri
ataupun bukan cabang industri yang dipunyai, dikuasai, ataupun jadi bagian baik
langsung ataupun tidak langsung dari usaha menengah ataupun usaha besar yang
mempunyai peninggalan (tidak tercantum tanah serta bangunan tempat usaha) lebih
dari Rp50.000.000,00 hingga dengan sangat banyak Rp500.000.000,00 serta mempunyai
omzet per tahun lebih dari Rp300.000.000,00 hingga dengan sangat banyak
Rp2.500.000.000,00.
Usaha Menengah merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan ataupun badan usaha yang bukan merupakan anak
industri ataupun cabang industri yang dipunyai, dikuasai, ataupun jadi bagian baik
langsung ataupun tidak langsung dengan usaha kecil ataupun usaha besar dengan
jumlah peninggalan (tidak tercantum tanah serta bangunan tempat usaha) lebih dari
Rp500.000.000,00 hingga dengan sangat banyak Rp10.000.000.000,00 serta memiliki
omzet per tahun lebih dari Rp 2.500.000.000,00 hingga dengan sangat banyak
Rp50.000.000.000,00.
Prinsip Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil serta Menengah (UMKM) Pengertian daya
saing Daya saing ialah keahlian menciptakan produk benda serta jasa yang memenuhi
pengujian internasional, serta dalam saat bersamaan pula bisa memelihara tingkatan
pemasukan yang besar serta berkepanjangan ataupun keahlian wilayah menciptakan
tingkatan pendpatan serta peluang kerja yang besar dengan senantiasa terbuka
terhadap persaingan eksternal. Berdasarkan porter daya saing nasional selaku iuran dari
keahlian sesuatu negeri dalam rangka menggapai ataupun mempertahankan posisi
yang menguntungkan dibanding dengan negeri lain dalam beberapa sektor-sektor
kuncinya.
Word Economic Forum(WEF), sesuatu lembaga yang secara teratur menerbitkan “Global
Competitveness Report” mendefinisikan daya saing selaku keahlian sesuatu
perekonomian nasional yang menggapai perkembangan ekonomi yang besar yang
berkelanjutan. Komponennya meliputi kebijakan-kebijakan yang tepat, institusi yang
cocok, kepribadian ekonomi lain yang menunjang terwujudnya perkembangan ekonomi
yang besar serta berkepanjangan. Martin melaporkan konsep definisi Energi saing
sesuatu negeri ataupun wilayah mencakup sebagian elemen utama selaku berikut : a).
Meningkatkan taraf hidup masyarakat b). Mampu berkompetensi dengan wilayah
ataupun negeri lain.
c) Mampu penuhi kewajibannya baik dosmetik ataupun internasional d). Dapat sediakan
lapangan kerja. e). Pembangunan yang berkesinambungan serta tidak membebabani
generasi yang akan dating. Berdasarkan Tambunan ada sebagian aspek yang menunjang
daya saing sesuatu industri, antara lain merupakan kemampuan ataupun tingkatan
pembelajaran pekerja, kemampuan pengusaha, ketersediaan modal, sistem organisasi
serta manajemen yang baik ( sesuai kebutuhan bisnis), ketersediaan teknologi,
ketersediaan data serta keter sediaan input-input yang lain semacam tenaga bahan
baku, serta lain-lain.
Subjek Riset Berdasarkan Lofland dalam Lexy J. Moleong (2011 : 157) menarangkan
kalau kata-kata serta aksi merupakan sumber informasi utama dikala riset kualitatif
selebihnya ialah informasi bonus dari dokumen serta lain- lain. Sumber informasi utama
ialah kata-kata serta aksi orang-orang yang jadi subyek riset yang berikutnya diamati
ataupun diwawancarai. Subjek riset ini merupakan pengelola pelatihan UMKM di wilyah
Cirebon. Pemilihan subjek memakai metode purposive sampling. Berdasarkan Sugiyono
(2011: 85)”purposive sampling”adalah teknik penentuan ilustrasi dengan pertimbangan
tertentu.
Terpaut denga perihal tersebut, penulis memgguaka tata cara ini karna periset bisa
memandang serta mengamati sendiri peristiwa yang terjalin di lapagan, ialah di Rumah
kreatif BUMN pada dini bulan agustus tahun 2019, Perihal yang peru di perhatikan saat
sebelum melaksanakan observasi, ialah mencatat, perlengkapan bantu buat mecatat,
serta gimana mengendalikan jarak antara pengamat serta objek yang di lihat Perihal
tersebut ialah factor penentu keberhasilan dalam observasi. 2. Wawancara Wawancara
berdasarkan Andi Prastowo (2011: 212) merupakan proses memperoleh informassi
dengan tujuan riset mengunakan tata cara tanya jawab dikala bertatap muka antara
pewawancara serta informan (orang yang berikan data), dengan ataupun tanpa terdapat
arahan (guide) wawancara. Wawancara dalam riset ini dicoba dengan tanya jawab
kepada narasumber ataupun informan pada riset, yaitu pengeloladan pengelola rumah
kretif BUMN serta pelakon UMKM di Rumah kreatif BUMN. 3.
Analisis informasi merupakan upaya yang dicoba dengan jalur bekerja dengan informasi
memilah-milahnya jadi satuan yang bisa dikelola, mensintesiskannya, mencari serta
menciptakan pola, menciptakan apa yang penting serta apa yang dipelajari, serta
memutuskan apa yang dapat di ceritakan kepada orang lain, Sugiyono (2013). Dalam
riset ini analisis informasi disajikan dengan analisis interaktif. Analisis interaktif awal
reduksidata merupakan wujud analisis yang menajamkan, menggolongkan, memusatkan
membuang yang tidak butuh serta mengorganisasi data sedemikian rupa.
Usaha mikro adalah jenis usaha yang paling mendominasi yaitu sebesar 99% di
Indonesia. Hal ini membuat masyarakat hidup mandiri, serta dapat mengurangi tingkat
pengangguran di Indonesia yaitu dengan membuka lapangan pekerjaan. Kontribusi
usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM terhadap Negara pendapatan Negara
melalui pajak cukup besar, yaitu sebesar 61.90%. Selain itu, UMKM dapat menyerap
tenaga kerja sebesar 96% pada tahun 2018. Dalam krisis ekonomi Negara Indonesia
tahun 1998 menyebabkan banyak perusahaan skala besar mengalami berhenti, namun
UMKM masih tangguh dalam menghadapi krisis ekonomi tersebut.
Maka, pemerintah perlu memberikan perhatian khusus terhadap UMKM yang mampu
memajukan perkeonomian Negara. Menurut Soegiyono yang dikutip dalam penelitian
Susi Hendriani, pembinaan adalah berbagai macam upaya peningkatan kemampuan
pengusaha atau pengrajin industri kecil dalam aspek usaha sehingga mampu mandiri.
Dalam hal ini, pembinaan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, kinerja atau
kapasitas seorang wirausaha atau pelaku bisnis dalam mengembangkan usahanya.
Untuk mendukung adanya Usaha Mikro Kecil dan Menengah maka perlu adanya
pembinaan UMKM.
Kredit Usaha Rakyat Mikro adalah kredit usaha yang diberikan kepada peserta RKB
berupa pinjaman modal usaha dengan bunga rendah dengan nasabah pemilik usaha
dengan masa usaha minimal 6 bulan. Peran Pembinaan Rumah Kreatif BUMN terhadap
Perkembangan Usaha Peserta Pada dasaranya para UMKM adalah salah satu pendorong
perekonomian yang sangat tangguh. Maka sebaiknya UMKM harus mendapat perhatian
yang sangat serius dari semua stake holder atau pemangku kepentingan di khususnya di
kota Semarang.
Dikarenakan para pengusaha mikro kecil dan menengah ini berawal dari industri
rumahanw atau keluarga, dengan demikian pengusaha tersebut lebih banyak yang
berasal dari kalangan menengah ke bawah, yang dimana mereka hanya berbekal
kehalian di sektor produksi saja Menurut Muhammad Ghofur dalam penelitiannya,
permasalahan yang sering timbul dalam pengembangan usaha ini berhubungan dengan
karakteristik UMKM, antara lain rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM),
rendahnya produktivitas pada tenaga kerja, kualitas barang yang dihasilkan relative
rendah, lemahnya struktur permodalan kurang inovasi dan adopsi teknolgi-teknologi
baru, serta kurang akses pemasaran ke pasar yang potensial. Kesimpulan Kesimpulannya
sebagai berikut: 1.
Terdapat 3 program pembinaan Rumah Kreatif BUMN yang diberikan kepada peserta
Rumah Kreatif BUMN, pembinaan tersebut yaitu: a. Program pembinaan UMKM melalui
pelatihan. Program pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan SDM
dalam meningkatkan daya saing UMKM. b. Program pembinaan melalui bantuan
permodalan, yang terdiri dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Bantuan permodalan ini
bertujuan untuk membantu peserta Rumah Kreatif BUMN dalam meningkatkan
produktivitas usahanya. c.
Henry, Simamora. Manajemen Sumberdaya Manusia, Edisi Kedua Bagian Penerbit Stie
YKPN, Yogyakarta, 2001, h.345Indriantoro, Nur. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen, Yogyakarta: BPFE, 1999 Leonardus Saiman. (2009)
Kewirausahaan. (Ja ka rta: Salemba Empat.) Lexi.J.Moleong. (2007).Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA Republik Indonesia, Undang-Undang RI
No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sugiyono.(2013) Metode
Penelitian kombinasi (Mixedmethod),Bandung:Alfabeta, Sugiyono.(2013). Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Suisyanto, dkk,(2005)IslamDakwah dan
Kesejahteraan SosialYogyakarta: Jurusan PMI UINSUKA. Sunit Agus Tricahyono. (2008).
UMKM dalam Pusaran Globalisasi Ekonomi (Kajian Kritis Pasca Pemberlakuan ACFTA),
Yogyakarta: Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, 2010
INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% - https://repository.syekhnurjati.ac.id/5767/2/55.%20SKRIPSI%20TELLY%20SIWI
%20NASTITIE-25-32.pdf
<1% - http://eprints.umpo.ac.id/7350/3/BAB%201.pdf
1% - https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13348/
<1% - http://repo.uinsatu.ac.id/21879/5/BAB%20II.pdf
<1% - http://repo.uinsatu.ac.id/10696/5/BAB%20II.pdf
<1% - http://repositori.unsil.ac.id/4762/6/BAB%20II.pdf
<1% - https://123dok.com/article/kajian-tentang-pemberdayaan-masyarakat-kajian-
pustaka.z155l23y
1% - http://repository.unas.ac.id/7878/3/3.%20BAB%20II.pdf
<1% - http://repo.uinsatu.ac.id/22000/5/BAB%20II.pdf
<1% - http://repo.iain-tulungagung.ac.id/10969/5/BAB%20II.pdf
<1% -
https://www.academia.edu/46884756/MAKALAH_EKONOMI_INTERNASIONAL_Daya_Sai
ng_Produk_Internasional_
<1% - http://repo.iain-tulungagung.ac.id/14551/5/BAB%20II.pdf
<1% - http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/5592/6.%20BAB
%20II.pdf?sequence=6
<1% - https://journal.ipb.ac.id/index.php/jekp/article/download/19924/13721/
<1% -
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/P17210182038/13._BAB_III_RI
SKI_PUTRI_NOVIANA_.pdf
<1% - http://digilib.unila.ac.id/11476/5/BAB%20III%20Metode%20Penelitian.pdf
<1% - http://repository.iainkudus.ac.id/6669/6/6.%20BAB%20III.pdf
<1% - http://repository.upi.edu/68089/4/S_PGSD_1705608_Chapter3.pdf
<1% - https://www.jurnal.id/id/blog/kriteria-usaha-mikro-sbc/
<1% - https://money.kompas.com/read/2022/02/04/070800426/pentingnya-peran-dan-
kontribusi-umkm-dalam-pemulihan-ekonomi-indonesia
<1% - http://eprints.umpo.ac.id/8614/3/BAB%202.pdf
<1% -
https://www.academia.edu/45624072/PENTINGNYA_PENYUSUNAN_TUJUAN_UMUM_DA
N_KHUSUS_DALAM_SUATU_PELATIHAN
<1% - http://repositori.unsil.ac.id/9744/8/BAB%202.pdf
<1% - https://digilib.uinsgd.ac.id/72506/4/4_bab1.pdf
<1% - http://journal.uyr.ac.id/index.php/BBM/article/download/118/107
<1% - https://repository.poltekesos.ac.id/bitstreams/e42cfcc8-b9ad-4500-8496-
af78bf03e12b/download