Anda di halaman 1dari 9

‫" ُقْل ال َأْسَئُلُك ْم َعَلْيِه َأْج رًا ِإاَّل‬:‫ َلَّم ا َأْنَز َل الَّلُه عز وجل‬: ‫َو ِفي ِر َو اَيِة َس ِعيِد

ْبِن ُج َبْيٍر َعِن اْبِن َعَّباٍس‬


‫ (َعِلٌّي َو َفاِط َم ُة‬: ‫ َمْن َه ُؤ اَل ِء اَّلِذ يَن َنَو ُّدُه ْم ؟ َقاَل‬،‫ َيا َرُس وَل الَّلِه‬:‫اْلَمَو َّدَة ِفي اْلُقْر بى " َقاُلوا‬
‫ِل‬
‫ َش َك ْو ُت ِإَلى الَّنِبِّي َص َّلى الَّلُه‬: ‫ َو َيُد ُّل َعَلْيِه َأْيًض ا َما ُرِو َي َعْن َع ٍّي َر ِض َي الَّلُه َعْنُه َقاَل‬.)‫َو َأْبَناُؤ ُه َم ا‬
‫ (َأَما َتْر َض ى َأْن َتُك وَن َر اِبَع َأْر َبَعٍة َأَّو ُل َمْن َيْد ُخ ُل اْلَج َّنَة َأَنا‬: ‫ َفَق اَل‬.‫َعَلْيِه َو َس َّلَم َح َس َد الَّناِس ِلي‬
‫ِل‬
‫ َو َعِن الَّنِبِّي‬.( ‫َو َأْنَت َو اْلَح َس ُن َو اْلُح َس ْيُن َو َأْز َو اُج َنا َعْن َأْيَم اِنَنا َو َش َم اِئ َنا َو ُذِّر َّيِتَنا َخ ْلَف َأْز َو اِج َنا‬
‫ِن ِف ِع ِت‬ ‫ِت‬ ‫ِت‬ ‫ِه‬
‫) ُح ِّر َم اْلَج َّنُة َعَلى َمْن َظَلَم َأْه َل َبْي ي َو آَذا ي ي ْتَر ي َو َمِن اْص َطَنَع‬: ‫َص َّلى الَّلُه َعَلْي َو َس َّلَم‬
‫ِق ِن‬ ‫ِه‬ ‫ِه‬ ‫ِل‬ ‫ٍد ِم ِد ِد‬ ‫ِن‬
‫َص يَعًة ِإَلى َأَح ْن َو َل َعْب اْلُم َّط ِب َو َلْم ُيَج اِز َعَلْيَه ا َفَأَنا ُأَج اِز ي َعَلْيَه ا َغًد ا ِإَذا َل َي ي َيْو َم‬
)‫اْلِق َياَمِة (تفسير القرطبي‬

Banyak sekali ayat al-Qur’an dan hadits tentang larangan membenci ahlu bait Rasulullah
Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam dan menyakiti mereka. Oleh sebab itu,
setiap muslim yang ingin menyelamatkan imannya hendaklah berhati-hati, jangan sampai
membenci salah seorang dari ahlu bait Rasulullah Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi
Wasalam sebab dapat membahayakan iman dan kehidupannya di akhirat, dan termasuk
orang yang menyusahkan beliau.
Para ulama menyebutkan hadits-hadits yang menerangkan, bahwa orang yang menyakiti
ahli bait berarti menyakiti Nabi Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam dan
barangsiapa yang menyakiti Nabi Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam maka
sama dengan menyakiti Allah Swt. dan ia berhak mendapat kutukan, siksaan, dan masuk
dalam ancaman Allah sebagaimana dalam firman-Nya:

‫إن الذين يؤذون هللا ورسوله لعنهم هللا فى الدنيا واآلخرة وأعد لهم عذابا اليما‬
“Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasulnya. Allah akan melaknatinya
di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan.”(QS. 33, al-
Ahzab: 57)
‫وما كان لكم ان تؤذوا رسول هللا‬
“Dan tidak boleh kamu menyakiti (hati) Rasulullah.”
(QS. 33, al-Ahzab: 53)
Di dalam hadits disebutkan:

‫إن النبي صلى هللا عليه وسلم قال وهو على المنبر ما بال اقوام يؤذوننى فى نسبى‬
‫وذوى رحمى اال من آذى نسبى وذوى رحمى فقد آذانى ومن آذانى فقد آذى هللا تعالى‬.
Sesungguhnya Nabi Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam telah bersabda
sedangkan beliau di atas mimbar: “Apa keadaan kaum yang menyakiti aku dalam nasab
dan kerabatku. Ingat, barangsiapa yang menyakiti keturunanku dan orang-orang yang
mempunyai hubungan denganku, berarti ia menyakiti aku, dan barangsiapa menyakiti aku,
maka ia benar-benar menyakiti Allah Ta’ala.” (HR. at-Thabrani dan al-Baihaqi)
‫انا حرب لمن حاربهم وسلم لمن سالمهم‬
“Sesungguhnya saya memerangi orang-orang yang memerangi ahli bait saya, dan saya
memberi jaminan selamat kepada orang-orang yang berdamai dengan ahli bait saya.”
(HR. at-Turmudzi, Ibnu Majah dan al-Hakim)

‫إن هللا حرم الجنة على من ظلم اهل بيتى او قاتلهم او اعان عليهم او سبهم‬
“Sesungguhnya Allah melarang masuk surga terhadap orang yang menganiaya ahlu baitku,
atau orang yang memerangi mereka, atau orang yang membantu orang yang memerangi
mereka, atau orang yang memaki-maki mereka.” (HR. Imam Ahmad)
‫إن النبي صلى هللا عليه و سلم قال لو ان رجال صفن بين الركن والمقام و صلى وصام‬
‫ثم مات وهو مبغض ألهل بيت محمد صلى هللا عليه وسلم دخل النار‬
Sesungguhnya Nabi Salallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam bersabda: “Andaikata
seorang laki-laki berdiri antara hajar aswad dan maqam Ibrahim melakukan shalat dan
puasa, kemudian meninggal dunia sedangkan ia membenci ahli bait Muhammad Shalallahu
Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam, maka ia masuk neraka.” (HR at-Thabrani dan al-
Hakim)

‫قال عليه الصالة والسالم اشتد غضب هللا على من آذانى فى عترتى‬
Rasulullah Shalallahu Alaihi WaAlihi Wa Shahbihi Wasalam telah bersabda: “Murka
Allah menjadi sangat terhadap orang yang menyakiti aku tentang keluargaku.”(HR. Ad-
Dailami)

Sumber : Tanya Jawab Akidah Ahlussunnah wal Jamaah Karya Al-Habib Zein bin Ibrahim
bin Smith Al-Alawi Al-Husaini

1. Allah swt marah kepada orang yang membenci ahlu bait.


a. Rasulullah saw bersabda :
‫ من احبهم احبه هللا‬, ‫ َفَو ْيٌل ِلْلُم َك ِّذ ِبْيَن ِبَفْض ِلِهْم‬, ‫ ُخ ِلُقوا ِم ْن ِط ْيَنِتي‬, ‫… وهم ِع ْتَر ِتي‬
‫ومن أبغضهم أبغضه هللا‬
“… Mereka adalah keturunanku dan diciptakan dari tanahku. Celakalah dari
ummatku yang mendustakan keutamaan mereka. Siapa yang mencintai
mereka maka Allah akan mencintainya, siapa yang membenci mereka maka
Allah akan membencinya”.[1]
a. Rasulullah saw bersabda :
‫ آئس من رحمة هللا‬: ‫أال و من ابغض آل محمد جاء يوم القيامة مكتوبا بين عينيه‬
Sungguh siapa yang membenci keluarga Muhammad saw, maka ia akan
dibangkitkan di hari kiamat dengan tulisan di antara kedua matanya :
‘orang ini telah terputus dari rahmat Allah swt’.[2]
2. Orang yang membenci ahlu bait termasuk golongan
munafik.
a. Rasulullah saw bersabda :
‫من أبغضنا أهل البيت فهو منافق‬
Siapa orang yang membenci kami ahlu bait adalah termasuk golongan
munafik.[3]
b. Rasulullah saw bersabda :
‫ وال يبغضنا اال منافق شقي‬, ‫ال يحبنا أهل البيت اال مؤمن تقي‬
Tidak ada yang mencintai kami ahlu bait kecuali orang yang beriman dan
bertaqwa, dan tidak ada yang membenci kami kecuali orang munafik dan
durhaka.[4]
c. Rasulullah saw bersabda :
‫من أبغض عترتي فهو ملعون و منافق خاسر‬
Siapa yang membenci keturunanku, ia termasuk orang yang dilaknat dan munafik yang merugi.
[5]
3. Orang yang membenci ahlu bait termasuk golongan kafir.
Rasulullah saw bersabda :
‫ أال ومن مات على بغض آل محمد‬, ‫أال ومن مات على بغض آل محمد مات كافرا‬
‫لم يشّم رائحة الجّنة‬
Sungguh siapa yang mati dalam keadaan membenci keluarga Muhammad saw,
maka ia mati dalam keadaan kafir. Sungguh siapa yang mati dalam keadaan
membenci keluarga Muhammad saw, maka ia tidak akan mencium harumnya
surga.[6]
4. Orang yang membenci ahlu bait termasuk golongan Yahudi.
Dari Jabir bin Abdillah al-Anshari, Rasulullah saw bersabda :
‫ وإن صام‬, ‫ يارسول هللا‬.‫ من أبغضنا اهل البيت حشره هللا يوم القيامة يهوديا‬, ‫أّيها الناس‬
‫ وإن صام و صّلى‬: ‫وصّلى ؟ قال‬
Wahai manusia, siapa saja yang membenci kami ahlu bait, maka Allah swt akan
mengumpulkannya di hari kiamat dalam golongan orang-orang Yahudi. Jabir
berkata: Ya Rasulullah, mereka adalah orang-orang yang berpuasa dan
mengerjakan shalat. Rasul menjawab : Walaupun mereka berpuasa dan
mengerjakan shalat.[7]
5. Orang yang membenci ahlu bait masuk neraka.
a. Rasulullah saw bersabda :
‫ ال يبغضنا اهل البيت احد اال أدخله هللا النار‬, ‫واّلذي نفسي بيده‬
Demi jiwaku yang berada dalam kekuasaan-Nya, Tidaklah seorang yang
membenci kami ahlu bait kecuali Allah swt akan masukkan ia ke dalam
neraka.[8]
b. Rasulullah saw bersabda :
‫ ال يبغضنا اهل البيت احد اال أكّبه هللا النار‬, ‫واّلذي نفسي بيده‬
Demi jiwaku yang berada dalam kekuasaan-Nya, Tidaklah seorang yang
membenci kami ahlu bait kecuali Allah swt akan masukkan ia ke dalam
neraka.[9]
a. Rasulullah saw bersabda :
‫ َو ُهَو ُم ْبِغ ٌض‬, ‫ ُثَّم لقي هللا‬, ‫ َو َص َّلى َو َص اَم‬, ‫… َفَلْو َاَّن َر ُج ًال صَفَن َبْيَن الُّر ْك ِن َو الَم َقاِم‬
. ‫ِال ْهِل َبْيِت ُم َحَّمٍد َد َخ َل الَّناَر‬
“… Maka sekiranya seseorang berdiri di antara salah satu sudut Ka’bah dan
maqam Ibrahim, lalu ia shalat dan puasa, kemudian meninggal sedangkan
ia adalah pembenci keluarga (ahlu al-bait) Muhammad, pasti ia masuk
neraka”.[10]
b. Rasulullah saw bersabda :
‫ال يبغضنا وال يحسدنا احد اال ذيد يوم القيامة بسياط من النار‬
Tidak seorang pun yang membenci dan hasud kepada kami (ahlu bait)
kecuali Allah swt akan mengusirnya di hari kiamat dengan cambuk yang
berasal dari api neraka.[11]
6. Allah swt sangat murka kepada umatnya yang menyakiti ahlu
bait.
a. Rasulullah saw bersabda :
‫إشتّد غضب هللا على من آذاني في عترتي‬
Allah swt sangat murka kepada orang yang menggangguku melalui
keturunanku.[12]
b. Rasulullah saw bersabda :
‫إشتّد غضب هللا وغضبي على من أهرق دمي و آذاني في عترتي‬
Allah swt dan aku sangat murka kepada orang yang menumpahkan darahku
dan menyakitiku melalui keturunanku.[13]
c. Rasulullah saw bersabda :
‫من سّب اهل بيتي فأنا بريء منه‬
Siapa yang mencela ahlu baitku, maka aku berlepas diri darinya.[14]
d. Rasulullah saw bersabda :
‫من آذاني في اهلي فقد آذى هللا‬
Siapa yang menyakitiku dalam urusan keluargaku, maka ia telah menyakiti
Allah.[15]
e. Rasulullah saw bersabda :
, ‫ والمخفر ذّم ته‬, ‫ والتارك سّنة نبيه‬, ‫ والغافل عن طاعة ربه‬, ‫إّن هللا تعالى يبغض اآلكل فوق شبعه‬
. ‫ والمؤذي جيرانه‬, ‫والمبغض عترة نبيه‬

‘Sesungguhnya Allah swt membenci orang yang makan di atas batas


kekenyangannya, orang yang lali dari melaksanakan ketaatan kepada
Tuhannya, orang yang mencampakkan sunnah nabinya, orang yang
menremehkan tanggungjawabnya, orang yang membenci ithroh
(keturunan) nabinya dan mengganggu tetangganya’.[16]
7. Allah swt mengharamkan surga kepada orang yang
menzhalimi ahlu bait.
a. Rasulullah saw bersabda :
‫إّن هللا حّرم الجنة على من ظلم اهل بيتي‬
Sesungguhnya Allah swt mengharamkan surga kepada orang yang
menzhalimi ahlu baitku.[17]
b. Rasulullah saw bersabda :
‫حّرمت الجنة على من ظلم اهل بيتي و آذاني في عترتي‬
Surga diharamkan bagi siapa saja yang menzhalimi ahlu baitku dan
menyakiti aku melalui keturunanku.[18]
c. Rasulullah saw bersabda :
‫ عذابهم مع المنافقين في الدرك األسفل من النار‬, ‫الويل لظالمي اهل بيتي‬
Celakalah siapa saja yang menzhalimi ahlu baitku, mereka akan diadzab
bersama orang-orang munafiq di dasar neraka.[19]

[1] Kanz al-Ummal (12/98)


[2] Faraid al-Simthin (2/256)
[3] Al-Dur al-Mansur (7/349), Fadhail al-Sahabah (2/661)
[4] Dzakhair al-Uqba : 218, al-Showaiq al-Muhriqah : 230.
[5] Jami’ al-Akhbar : 214.
[6] Al-Kasyaf (3/403)
[7] Al-Mu’jam al-Ausath (4/212)
[8] Al-Mustadrak ‘Ala Shahihain (3/162), al-Dur al-Mansur (7/349)
[9] Al-Mustadrak ‘Ala Shahihain (4/392), Majma’ al-Zawaid (7/580)
[10] Al-Mu’jam al-Kabir (11/142), al-Mustadrak ‘Ala Shahihain (3/161)
[11] Al-Mu’jam al-Kabir (3/81)
[12] Ihya al-Mait al-Suyuthi : 53
[13] Dzakhoir al-Uqba : 39
[14] Yanabi’ al-Mawaddah (2/378)
[15] Kanz al-Ummal (12/103)
[16] Ihya al-Mait : 53
[17] Dzakhoir al-Uqba : 20
[18] Tafsir al-Qurthubi (16/22)
[19] Yanabi’ al-Mawaddah (2/326)
Share this:

KEUTAMAAN MENCINTAI AHLI BAYT

Di antara hikmah Allah ‫ﷻ‬, Dia memilih seseorang yang dia


kehendaki dan Dia inginkan.

‫َو َر ُّبَك َيْخ ُلُق َم ا َيَش اُء َو َيْخ َتاُر ۗ َم ا َك اَن َلُه ُم اْلِخ َيَر ُةۚ ُس ْبَح اَن الَّلِه َو َتَعاَلٰى َعَّم ا‬
‫ُيْش ِر ُك وَن‬
“Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya.”
(QS:Al-Qashash | Ayat: 68).

Allah ‫ ﷻ‬memilih nabi kita, Muhammad bin Abdullah ‫ ﷺ‬sebagai


penghulu anak keturunan Adam. Sebagaimana sabda beliau ‫ﷺ‬,

‫ِق ِة‬ ‫ِد‬


‫َأَنا َس ِّيُد َو َل آَد َم َيْو َم ال َياَم َو َال َفْخ َر‬
“Aku adalah pemimpin anak Adam pada hari kiamat. Aku katakan ini
bukan untuk menyombongkan diri.” (HR. Muslim).

Dan Allah ‫ ﷻ‬juga memilih keturunan Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬yang


memeluk Islam. Menjadikan kedudukan mereka mulia dari keluarga-
keluarga lainnya. Kemuliaan ahlul bait (keluarga Nabi ‫ )ﷺ‬adalah
kemuliaan beliau ‫ﷺ‬. Semulia-mulia keluarga, adalah keluarga Nabi
Muhammad ‫ﷺ‬.
Perlu diketahui bahwasanya mencintai Nabi ‫ ﷺ‬dan keluarganya
radhiallahu ‘anhum adalah bagian dari akidah kaum muslimin.
bagaimana tidak? Mereka adalah wasiat Nabi ‫ﷺ‬. Beliau ‫ﷺ‬
bersabda,

‫ ُأذِّك ُر كم‬،‫ ُأذِّك ُر كم اَهلل في أهل بيِتي‬،‫ ُأذِّك ُر كم اَهلل في أهل بيِتي‬،‫وأهُل َبيِتي‬
‫اَهلل في أهل بيِتي‬

“Dan keluargaku, aku mengingatkan kalian kepada Allah tentang ahlu


baiti (keluargaku), aku mengingatkan kalian kepada Allah tentang
keluargaku, aku mengingatkan kalian kepada Allah tentang ahlu baiti
keluargaku.” (HR. Muslim).

Yang termasuk keluarga Nabi ‫ ﷺ‬adalah keturunannya, keluarga


dekatnya, yang mereka adalah orang-orang yang diharamkan memakan
harta zakat. Mereka adalah orang-orang mulia. Nabi ‫ ﷺ‬bersabda,

‫ِإَّن الَّلَه اْص َطَف ى ِكَناَنَة ِم ْن َو َلِد ِإْس َم ِعيَل َو اْص َطَف ى ُقَر ْيًش ا ِم ْن ِكَناَنَة َو اْص َطَف ى‬
‫ِم ْن ُقَر ْيٍش َبِني َه اِش ٍم َو اْص َطَف اِني ِم ْن َبِني َه اِش ٍم‬

“Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan (Nabi) Ismail. Dan


memilih suku Quraisy dari (bangsa) Kinanah. Kemudian memilih Bani
Hasyim dari suku Quraisy dan memilih diriku dari Bani Hasyim” (HR
Muslim).
Termasuk ahlul bait beliau ‫ ﷺ‬juga adalah istri-istri beliau, wanita-
wanita suci ibunya orang-orang yang beriman. Hal ini ditetapkan lewat
firman Allah ‫ﷻ‬. Walaupun orang-orang Syiah tidak setuju bahwa istri-
istri Nabi ‫ ﷺ‬adalah termasuk ahlul bait beliau. Oleh karena itu,
mereka seenaknya mencaci dan menghina istri-istri Nabi Muhammad
‫ﷺ‬, dengan keyakinan mereka bukanlah keluarga Nabi. Allah
berfirman tetang istri-istri Nabi Muhammad ‫ﷺ‬:

‫ِإَّنَم ا ُيِر يُد الَّلُه ِلُيْذ ِه َب َعْنُك ُم الِّر ْج َس َأْه َل اْلَبْيِت َو ُيَطِّه َر ُك ْم َتْطِه يًر ا‬

“Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari


kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”
(QS:Al-Ahzab | Ayat: 33).

Dalam ayat ini, Allah menyebut istri-istri Nabi ‫ ﷺ‬bahwasanya mereka


termasuk ahlul bait Rasulullah ‫ﷺ‬.

Di dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim, Nabi ‫ ﷺ‬bersabda kepada


para sahabatnya, “Ucapkanlah…

‫ َالَّل َّم ِّل َعَلى َّم ٍد َأْز اِج ِه ُذِّر َّيِتِه‬..


‫ُمَح َو َو َو‬ ‫ُه َص‬
“Ya Allah, semoga shalawat senantiasa tercurah kepada Nabi
Muhammad, istri-istrinya, dan keturunannya…”

Dalam lafadz lain yang menerangkan lafadz ini,


‫َّم ٍد‬ ‫ٍد‬
‫َالَّلُه َّم َص ِّل َعَلى ُمَح َّم َو َعَلى آِل ُمَح‬
“Ya Allah, semoga shalawat senantiasa tercurah kepada Nabi
Muhammad dan juga kepada keluarganya.”

Keluarga di sini adalah istri dan anak keturunan. Inilah yang diyakini oleh
ahlussunnah wal jamaah dan jalannya para ulama kita. Dan para
sahabat Nabi ‫ ﷺ‬adalah orang terdepan yang memuliakan keluarga
Nabi Muhammad ‫ﷺ‬. Terutama dari kalangan kahlifah ar-rasyidin:
Abu Bakar, Umar, Utsman, radhiallahu ‘anhum. Mereka semua sangat
memuliakan keluarga Nabi.

Di dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim juga dijelaskan bahwasanya


Abu Bakar berkata kepada Ali bin Abi Thalib, “Demi Dzat yang jiwaku
berada di tangan-Nya, sungguh menyambung kedekatan dengan
keluarga Rasulullah ‫ ﷺ‬lebih aku cintai daripada menyambung
kedekatan dengan keluargaku sendiri.”

Dalam Shahih al-Bukhari diriwayatkan bawahnya Umar bin al-Khattab


menyatakan kerihdaannya, mengakui kemuliaan dan kemuliaan Ali bin
Abi Thalib. Ia juga berkata kepada Abdullah bin al-Abbas, “Demi Allah,
keislaman kalian (ahlul bait Nabi ‫ )ﷺ‬lebih aku cintai daripada
keislaman keturunan al-Khattab. Yang demikian karena rasa cintaku
kepada Nabi ‫”ﷺ‬.

Anda mungkin juga menyukai