1. Pengertian norma dan asas serta hubungan keduanya
Norma adalah tampungan dari nilai-nilai kebaikan. Maksudnya ialah aturan maupun ketentuan dari nilai nilai kebaikan yang sifatnya mengikat suatu kelompok orang didalam masyarakat. Asas adalah pesan-pesan kebaikan yang ada dibelakang norma. Maksudnya ialah asas merupakan alas, dasar, pedoman sebuah kebenaran yang menjadi tumpuan atau pokok-pokok berpikir, berpendapat dan sebagainya. Hubungan antara norma dan asas adalah asas merupakan suatu ide dan konsep sedangkan norma adalah penjabaran dari ide dan konsep tersebut. Jadi norma tidak ada gunanya jika tidak ada asas
2. Jelaskan asas-asas hukum Internasional
Asas Courtesy Asas untuk saling menghormati dan saling menjaga kehormatan masing-masing negara dalam hubungan Internasional yaitu hubungan antar bangsa hendaknya didasarkan asas bahwa negara yang berhubungan adalah negara yang berdaulat. Asas ini mengharuskan sopan santun dan rasa saling hormat karena semua pihak dalam perjanjan Internasional setara. Asas Double Criminality Ekstradisi hanya dapat dilakukan jika tindakan tersebut adalah suatu kejahatan menurut hukum nasional negara peminta maupun yang diminta. Ekstradisi yang dimaksud ialah penyerahan oleh suatu negara kepada negara yang meminta penyerahan seseorang yang dipidana karena melakukan suatu kejahatn di luar wilayah negara yang menyerahkan dan di dalam yurisdiksi wilayah negara yang meminta penyerahan tersebut, karena berwenang untuk mengadili dan pemidanaaanya. Asas Egality Rights Para pihak yang mengadakan hubungan internasional, memiliki kedudukan yang sama,sehingga tidak ada perbedaan level antar negara yang terlibat dalam perjanjian. Negara maju maupun berkembang setara dan hak-hak negara tersebut tidak boleh dilanggar. Asas ini mencegah terjadinya penjajahan,pemaksaan dalam perjanjian, dan perjanjian yang berat sebelah. Asas Extrateritorial Seorang diplomat yang ditugaskan di suatu negara harus dianggap berada di luar wilayah negara di mana dia di tempatkan. Asas Inviolability-Immunity.Inviolability Asas ini dikenal dalam pedoman tertib diplomatik dan protokoler. Seorang penjabat diplomatik tidak dapat ditangkap atau ditahanoleh alat kelengkapan negara penerima. Justru sebaliknya negara penerima wajib untuk mengambil langkah demi mencegah terjadinya penyerangan atas kehormatan dan kekebalan pribadi pejabat diplomatik yang bersangkutan. Kemudian dengan asas immunity, pejabat diplomatik menjadi kebal terhadap yurisdiksi dari hukum negara penerima atau tempatnya bertugas. Asas Iktikad Baik-Good Faith-Gaeda Trouw Semua kewajiban yang diembani oleh hukum internasional harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Asas ini berarti bahwa suatu perjanjian yang dibuat haruslah dilaksanakan dengan mengindakan norma-norma kepatutan dan kesusialaan yang berarti perjanjian itu harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merugikan salah satu pihak. Asas Jus Cogens Suatu perjanjian internasional dapat batal demi hukum jika pembuat perjanjian tersebut bertentangan dengan kaidah dasar yang diatur dalam hukum tidak hanya terikat oada batas wilayah negara tertentu.Asas ini diakui oleh komunitas internasional sebagai norma yang tidak boleh dilanggar dalm keadaan apapun. Asas Kepentingan Umum Asas yang didasarkan pada pengakuan terhadap adanya kewenangan negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan masyarakat. Negara dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang berkaitan dengan kepentingan umum, sehingga hukum tidak hanya terikat pada batas wilayah negara tertentu. Asas Kepentingan Militer Para pihak yang bersangketa dibenarkan menggunakan kekerasan untuk mendudukkan lawan sesuai dengan tujuan perang demi keberhasilan perang. Asas ini berhubungan dengan asas peri kemanusiaan, yakni asas yang melarang para pihak yang berperang dalam menggunakan kekerasan secara berlebihan sehingga menimbulkan penderitaan yang tidak perlu dalam mencapai tujuan perang. Asas Pacta Sunt servanda Pacta sunt servanda berasal dari bhasa latin yang berarti “Janji harus ditepati’. Asas ini berlaku dalam perjanjian internasional. Menurut asas ini perjajian yang telah dibuat dalam suatu hubungan internasional berlaku dan mengikat para pihak yang telah membuat perjanjian tersebut. Jika dikaitkan dengan hukum positif maka kekuatan mengikat dari suatu perjanjian sama derajatnya dengan mengikatnya sebuah undang-undang. Asas Rebuc Sic Stantibus Secara harfiah maknanya ialah suatu perjanjian sah berlaku jika kondisinya masih sama seperti saat perjanjian itu dibuat. Artinya jika memang kondisinya berubah, maka perjanjian itu menjadi tidak sah. Asas yang dapat digunakan dalam perubahan mendasar atau fundamental dalam keadaan yang berhubungan dengan perjanjian internasional dalam hubungan internasional. Asas Kebangsaan Prinsip yang mengakui adanya kekuasan negara terhadap warga negranya. Menurut asas ini, setiap warga negara dimanapun dia berada tetap dapat memperoleh perlakuan hukum dari negaranya. Asas ini memiliki kekuatan ekstateritorial, yang berarti hukum yang berlaku disuatu negara tetap dapat berlaku terhadap warga negaranya, meskipun warga negara tersebut berada di negara lain.Asas ini memberikan warga negara perlindungan hukum dari negara mereka, bahkan jika mereka berada diluar negeri Asas Kesatriaan Asas mendahulukan kejujuran, sehingga tidak diperkenakan untuk menggunakan cara yang dilarang dan alat yang tidak terhormat serta tipu muslihat. Asas Keterbukaaan Adanya kesedian masing-masing pihak dalam hubungan internasional untuk memberikan informasi secara jujur dan dilandasi oleh rasa keadilan Dengan demikian, para pihak dalam hubungan internasional dapat memahami secara jelas hak adan kewajiban serta manfaat yang dapat diperoleh dalan suatu hubungan internasioanal. Asas Independent Kemerdekaan. Suatu Negara berdiri sendiri, merdeka dari negara lainnya. Asas Nebis In Idem Tidak seorangpun dapat diadili karena suatu kejahatan yang untuk itu telah diputuskan bahwa orang tersebut bersalah atau tidak. Tidak seorangpun dapat diadilin dipengadilan lain untuk suatu kejahatan dimana orang tersebut telah diputuskan bersalah atau dibebaskan pengadilan pidana internasional. Maksud dari asas ini ialah seorang tidak dapat diadili kedua kalinya atas perkara yang sama. Asas ini berkaitan dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Asas Persamaan Derajat Hubungan antar bangsa hendaknya berdasarkan pada pengakuan bahwa negara yang berhubungan adalah negara yang berdaulat. Oleh karena itu,harus saling menghormati,menjaga hubunga baik serta menjungjung tinggi harkat dan martabat setiap negara yang berhubungan agar memberikan keuntungan masing-masing serta mewujudkan persamaan derajat antar negara yang berhubungan. Asas ini sangat penting mengingat dalam hubungan internasional juga terdapat negara negara yang secara ekonomi masih jauh dibawah negara lainnya. Asas Reciprositas Asas ini adalah asas yang fundamental dalam hukum diplomatik. Asas ini diakui dan diterima sebagai asas hukum umum yang mencakup ketentuan-ketentuan yang ada dalam perjanjian internasional dan hukum kebiasaan internasional. Segala tindakan yang dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lainnya, baik yang bersifat positif maupun negatif dapat dibalas setimpal. Jika suatu negara menginginkan suatu perlakuan baik dari negra lain,maka negara tersebut harus memberikan perlakuaan yang baik terhadap negar yang bersangkutan. Asas Souvereignity Negara dikatakan berdaulat atau souvereginity karena kedaulatannya merupakan suatu ciri hakiki dari sebuah negara. Kedaulatan suatu negara mempunyai kekuasaan yang tertingi untuk menentukan hukum suatu negara. Asas Statute MIXTA Kaidah-kaidah hukum yang lebih banyak berkenaan dengan perbuatan-perbuatan hukum daripada suatu subjek hukum atau suatu benda. Dalam menghukum suatu perbuatan yang dilakukan seseorang harus menggunakan hukum negara dimana perbuatan itu dilakukan. Asas Teritorial Prinsip yang memberikan hak kepada masing masing negara untuk melaksankan hukum yang berlaku di negaranya terhadap semua orang atau barang yang berada didalam wilayahnya. Berkenaan dengan hal tersebut, maka semua orang atau barang yang berada diluar dari wilayah kekuasaan suatu negara akan diberlakukan hukum asing atau hukum internasional. Asas ini adalah kewenangan suatu negara untuk mengatur dan mengatasi permasalahan hukum, baik pidana ataupun perdata Asas Spesialitas Bahwa nergara yang meminta tidak boleh menuntut, mengadili, menghukum, atau menyerahkan orang yang diminta pada negara ketiga. Asas Wawasan Nusantara Kaidah atau ketentuan dasar yang wajib dipatuhi dilakukan serta dijaga oleh seluruh masyarakat. Terdiri dari kepentingan dan tujuan yang sama, keadilan dan kejujuran pada ikrar demi terpeliharanya integritas bangsa dalm kebhinekaan Attentaat Clausule Meskipun pelaku kejahatan tersebut bermuatan politik, namun berkaitan dengan pembunuhan atau percobaan permbunuhan terhadap kepala negara, presiden, raja atau sebutan lainnya, maka negara yang diminta wajib menyerahkan atau mengekstradisi tersangka, terdakwa,atau terpidana. Aut Dedere Aut Judicare Setiap negara berkewajiban menuntut dan mengadili pelaku kejahatan internasional serta berkewajiban melakukan kerja sama dengan negara lain dalam rangka menahan, menuntut, dan mengadili pelaku kejahatan Internasional. Aut Dedere Aut Punere(Hugo De Groot) Pelaku kejahatan internasional diadili menurut hukum ditempat ia melakukan kejahatan. Dengan kata lain, pelaku kejahatan internasional diadili sesuai locus delicti yaitu tempat terjadinya peristiwa pidana. Civitas Maxima-Imperium Romantum- Roman Empire Sistem hukum universal yang dianut oleh semua bnagsa di dunia dan harus dihormati serta dilaksanakan. Bila dikaitkan dengan teori hubungan antara hukum internasional dan hukum nasional, asas ini sejalan dengan teori monisme yaitu yang melihat hukum nasional sebagai satu kesatuan sistem dengan menempatkan hukum internasional diatas hukum nasional. Clausula Rebus Sic Stantibus Suatu syarat dalam hukum internasional bahwa suatu perjanjian antar negara masih tetap berlaku apabila situasi dan kondisinya masih sama. Artinya jika memang kondisinya berubah, perjanjian itu menjadi tidak sah. Cujus Es Solum, Ejust Est Esque Ad Coelum Barangsiapa memiliki sebidang tanah dengan sendirinya juga memiliki segala- galanya yang berada diatas permukaaan tanah sampai ke langit dan segala apa yang berada di dalam tanah. Dignite Nationale Asas tidak menyerahkan warga negara nya sendiri. Jika tersangka, terdakwa atau terpidana yang diminta, maka negara yang diminta berhak untuk tidak menyerahkan warga negaranya kepada negara yang meminta. Double Incrimination-Double criminalty Principle-Asas Kejahatan Rangkap Perbuatan yang dilakukan tesangka atau terdakwa, baik menurut hukum negara yang meminta, maupun menurut hukum negara yang diminta dinyatakan sebagai kejahatan. International Crimes Largo Sensu- International Crime Tindakan atau perilaku yang berdasarkan konvensi atau kebiasaan internasional dikualifikasikan sebagai kejahatan internasional. International Crimes Sticto Sensus Kejahatan kejahatan internasional dalam arti sempit meliputi kejahatan kejahatan yang menjadi yurisdiksi mahkama pidana internasional seperti: Agresi,Genosida,kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang. Nihil Tam Proprium Est Imperil Quam Legibus Vivere Tidak ada sesuatu pun yang dapat memiliki hak atas kedaulatan yang lebih banyak untuk hidup sesuai dengan atau menurut hukum. Omnia Praesumuntur Rite Esse Acta Asas Kepercayaan Ekstradisi hanya akan terjadi jika ada kepercayaan di antara negara negara, khususnya kepercayaan terhadap kelayakan sistem hukum di negara lain. Omnis Ratihabitio Retrothratur Et Mandato Priori Aequi-Paratur Setiap ratifikasi selanjutnya memiliki efek retrospektif dan setara dengan perintah sebelumnya. Par In Parem In Hebet Imperium Kepala negara tidak dapat dihukum dengan menggunakan hukum negara lain. Quiquid Est In Territorio Etiam Est De Territorio Apa yang ada dalam batas batas wilayah negara tunduk kepada hukum negara itu Vis Pacem Para Belum Hendak damai,siapkan perang. 3. Bagaimana pengaturan dan pelaksanaan asas Good Feith(Iktikad baik), asas Pacta Sun Servanda, Asas teritorial, Asas persiten objector. Jelaskan asas asas tersebut melalui pendekataan kasus (case approach study) A. Asas Good Feith Seorang pengusaha berusaha memenuhi kewajibannya kepada karyawan dan mitra bisnisnya dengan sungguh sungguh. Kemudian perushaan sedang mengalami kesulitan keuangan, si pengusaha tetap membayar gaji karyawannya tepat waktu dan tidak menghindari tanggung jawabnya. Wina melakukan kontrak atau kesepakatan dengan Indra. Kemudian Wina menjalankan kesepakatan tersebut dengan adil,jujur, dan setia tanpa berusaha mengeksploitasi Indra atau melanggar kesepakatan tersebut B. Asas Pacta Sun Servanda Perjanjian Paris 1973 mengakhiri Perang Vietnam antara Amerika Serikat dan Vietnam Utara. Kedua pihak wajib mematuhi ketentuan perjanjian tersebut. C. Asas Teritorial WNI bernama Raynhard Sinaga melakukan kasus pemerkosaan puluhan pria di Inggris. Atas kasus itu, ia divonis dengan hukuman tiga puluh tahun penjara dan diancam tidak mendapat kebebasan bersyarat oleh pengadilan Inggris D. Asas Persiten Objector Terkait Israel dan penyelesaian Plestina. Israel secara konsisten menolak untuk mengakui sebagian besar resolusi PBB yang meengkritik tindakan atau kebijakan mereka terkait dengan pendudukan wilyah Palestina dan pembangunan permukiman ditepi barat. Mereka berpendapat bahwa resolusi tersebut tidak memadai dalam mempertimbangkan keamanan nasional mereka. Sebaliknya, sebagian besar komunitas internasional dan PBB bersama dengan negara anggota PBB, memnganggap tindakan israel ini sebagai pelanggaran hukum internasional, dan telah mengeluarkan sebuah resolusi yang menekan perlunya penarikan Israel dari wilayah yang didudukinya. Ketidaksepakattan ini telah menyebabkan ketegangan dan penyelesaian berlarut larut dalam penyelesaian konflik israel dan menjadi contoh yang jelas dari persisten obejctor dalam konteks hukum indternasional. Upaya diplomsi dan penyelesaian terus menerus untuk menyelesaiakan masalah ini.