Anda di halaman 1dari 11

UJIAN AKHIR SEMESTER

PENGANTAR HUKUM INDONESIA

Nama : Annisa Nur Hasanah


NPM : 110110220296

1. Dalam penyusunan peraturan perundang-undangan dibutuhkan asas-asas hukum.


a. Jelaskan apa perbedaan asas dengan kaidah!
Asas bukan merupakan hukum yang konkrit, melainkan merupakan pikiran dasar yang umum
dan abstrak, atau merupakan latar belakang peraturan konkrit yang terdapat di dalam dan di
belakang setiap sistem hukum yang terjelma dalam peraturan perundang-undangan dan
putusan hakim yang merupakan hukum positif dan dapat diketemukan dengan mencari
sifat-sifat umum dalam peraturan konkrit tersebut. Asas hukum merupakan latar belakang dari
terbentuknya suatu hukum konkrit.

Sedangkan kaidah adalah pedoman tentang apa yang seyogyanya dilakukan dan apa yang
seyogyanya tidak dilakukan. Ini berarti pemisahan antara yang baik dan buruk. Kaidah hukum
merupakan peraturan yang dibuat atau yang dipositifkan secara resmi oleh penguasa
masyarakat atau penguasa negara, mengikat setiap orang dan berlakunya dapat dipaksakan.
Kaidah hukum ditujukan kepada sikap lahir manusia atau perbuatan nyata yang dilakukan
manusia.

b. Jelaskan fungsi asas hukum!


- Fungsi Taat Asas
Fungsi taat asas dari hukum itu adalah bagaimana konsistensi dapat terjamin dalam
sistem hukum. Contohnya dalam hukum asas perdata dianut asas pasif bagi hakim,
artinya hakim hanya memeriksa dan mengadili pokok persengketaan yang ditentukan
oleh para pihak yang berperkara.
- Fungsi Mengatasi Konflik
Fungsi ini merupakan fungsi penting dari asas hukum, asas lex superior derogat legi
inferiori adalah asas yang mengatur bahwa peraturan hukum yang lebih tinggi hirarkinya
harus didahulukan dari pada peraturan hukum yang lebih rendah.
- Fungsi Rekayasa Sosial
Suatu asas hukum dapat difungsikan sebagai alat perekayasa sosial. Hal ini tentunya
tergantung pada inisiatif dan kreativitas para pelaksana dan penentu kebijakan hukum,
sebagai contoh untuk ini adanya asas tidak ada keharusan untuk mewakilkan sebaliknya
diganti dengan asas keharusan untuk mewakilkan, sebagai salah satu bentuk rekayasa
sosial dibidang asas hukum, oleh karena itu dengan asas ini proses pengadilan
setidaknya dapat berlangsung cepat, serta juga dapat mengaktifkan lebih banyak
penggunaan sarjana hukum.
2. Jelaskan asas-asas dalam hukum di bawah ini:
a. Hukum Perdata
- Asas Kebebasan Berkontrak
Yang dimaksud dengan kebebasan berkontrak dapat dilihat secara implisit dalam Pasal 1338
ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata di antaranya yaitu para pihak memiliki
kebebasan untuk menentukan atau memilih kausa dari perjanjian yang akan dibuatnya;
menentukan objek perjanjian; menentukan bentuk perjanjian; menerima atau menyimpangi
ketentuan undang-undang yang bersifat opsional (aanvullend, optional).
- Asas Konsensualisme
Yang dimaksud dengan asas konsensualisme yaitu para pihak yang mengadakan perjanjian itu
harus sepakat, setuju, atau seiya sekata mengenai hal-hal yang pokok dalam perjanjian yang
diadakan itu. Asas ini tercantum dalam salah satu syarat sahnya perjanjian menurut Pasal 1320
KUH Perdata.
- Asas Pacta Sunt Servanda
Asas pacta sunt servanda berarti perjanjian yang dibuat berlaku sebagai undang-undang bagi
mereka yang membuatnya, sebagaimana dimaksud Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata.
- Asas Itikad Baik
Merujuk ketentuan Pasal 1338 ayat (3) KUH Perdata, menerangkan yang dimaksud dengan
itikad baik berarti melaksanakan perjanjian dengan itikad baik. Artinya, dalam melaksanakan
perjanjian, kejujuran harus berjalan dalam hati sanubari seorang manusia (
- Asas Syarat Sahnya Kontrak
menurut Pasal 1320 – Pasal 1337 KUH Perdata, yaitu:
● Kesepakatan para pihak. Kesepakatan berarti ada persesuaian kehendak yang bebas
antara para pihak mengenai hal-hal pokok yang diinginkan dalam perjanjian.
● Kecakapan para pihak. Pada dasarnya, semua orang cakap dalam membuat perjanjian,
kecuali ditentukan tidak cakap menurut undang-undang.
● Mengenai suatu hal tertentu Hal tertentu berarti dalam perjanjian tersebut terdapat objek
yang diperjanjikan, yang paling tidak objek yang dimaksudkan dalam perjanjian dapat
ditentukan jenisnya.
● Sebab yang halal. Berarti perjanjian yang dibuat tidak bertentangan dengan
undang-undang, kesusilaan, maupun dengan ketertiban umum.

- Asas Kontrak Bisa Dibatalkan Bila Mengandung Perbedaan Besar (gross disparity)
- Asas Contra Proferentem dalam Penafsiran Kontrak Baku
- Asas contra proferentem berarti klausul-klausul yang multitafsir ditafsirkan untuk
kerugian pihak yang menyiapkan kontrak baku
- Asas Diakuinya Kebiasaan Transaksi Bisnis di Negara Setempat
- Asas Kesepakatan Melalui Penawaran (offer) dan Penerimaan (acceptance) atau
Melalui Tindakan
- Asas Larangan Bernegosiasi dengan Itikad Buruk
- Asas Kewajiban Menjaga Kerahasiaan
- Asas Perlindungan Pihak Lemah dari Syarat-syarat Baku
- Asas Menghormati Kontrak Ketika Terjadi kesulitan (hardship)
- Asas Pembebasan Tanggung Jawab dalam Keadaan Memaksa (force majeur)
b. Hukum Pidana
- Asas Legalitas
Asas legalitas atau the principle of legality merupakan asas yang menentukan bahwa tindak
pidana haruslah diatur terlebih dulu dalam undang-undang atau suatu aturan hukum sebelum
seseorang melakukan pelanggaran atau perbuatannya.
- Asas Teritorial
Asas hukum pidana yang satu ini dilandasi oleh kedaulatan negara. Negara yang berdaulat
wajib menjamin ketertiban hukum di wilayahnya dan oleh sebab itu, negara berhak
menjatuhkan pidana bagi siapapun yang melakukan tindak pidana di wilayahnya.
- Asas Nasional Aktif atau Asas Personalitas
Secara sederhana, asas hukum pidana ini menitikberatkan subjek hukum sebagai warga
negara tanpa mempermasalahkan lokasi keberadaannya. Jika diartikan, dengan asas
personalitas atau nasional aktif, peraturan perundang-undangan pidana berlaku bagi semua
perbuatan pidana yang dilakukan warga negara di mana pun warga tersebut berada, sekalipun
di luar negeri.
- Asas Nasional Pasif atau Asas Perlindungan
Menurut asas hukum pidana yang satu ini, berlakunya perundang-undangan pidana didasarkan
pada kepentingan hukum suatu negara yang dilanggar oleh seseorang di luar negeri dengan
tidak dipersoalkan kewarganegaraannya; apakah pelaku adalah warga negara atau orang
asing.
- Asas Persamaan atau Asas Universal
Asas persamaan atau yang dikenal juga dengan asas universal menitikberatkan pada
kepentingan hukum internasional secara luas atau. Makna luas berarti hukum pidana tidak
dibatasi oleh tempat, wilayah, atau bagi orang tertentu saja, melainkan berlaku dimanapun dan
bagi siapa pun.

c. Hukum Hukum Tata Negara


- Asas Pancasila
Asas-asas hukum tata negara yang pertama adalah Pancasila. Sebagai dasar negara,
Pancasila harus diterapkan dan dicerminkan dalam segala tindakan pemerintahan serta
keputusan yang diambil. Dalam hukum, Pancasila merupakan sumber hukum materiel, yang
mana setiap isi peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan sila yang
terkandung dalam Pancasila.
- Asas negara hukum
Asas-asas hukum tata negara selanjutnya adalah negara hukum; Indonesia sebagai negara
hukum. Oleh sebab itu, setiap sikap kebijakan dan tindakan negara dan seluruh rakyatnya
harus berdasarkan dan sesuai dengan aturan hukum.
- Asas kedaulatan rakyat dan demokrasi
Asas-asas hukum tata negara yang ketiga adalah kedaulatan rakyat dan demokrasi.
Kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi dalam suatu wilayah. Dengan kata lain, kedaulatan
rakyat adalah kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Oleh sebab itu, dalam
melaksanakan tugasnya, pemerintah harus menyesuaikan dengan keinginan rakyat.
- Asas negara kesatuan
Asas-asas hukum tata negara yang keempat adalah negara kesatuan. Negara kesatuan dapat
diartikan dengan kekuasaan tertinggi suatu negara ada di tangan pemerintah pusat. Negara
kesatuan ini adalah konsep tentang bentuk negara.
- Asas pembagian kekuasaan dalam check and balances
Asas-asas hukum tata negara yang terakhir adalah pembagian kekuasaan. Pemisahan atau
pembagian kekuasaan bisa didefinisikan sebagai pemisahan kekuasaan ke beberapa bagian.
Prinsip check and balances sendiri merupakan prinsip yang menghendaki kekuasaan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif agar sederajat dan saling mengontrol.

d. Hukum Administrasi Negara


- Asas Ne Bis Vexari Rule
Asas ne bis vexari rule adalah asas yang menghendaki agar setiap tindakan administrasi
negara harus didasarkan atas undang-undang dan hukum.
- Asas principle of legality
Asas principle of legality berarti asas kepastian hukum, merupakan asas yang menghendaki
dihormatinya hak yang telah diperoleh seseorang berdasarkan keputusan badan atau pejabat
administrasi negara.
- Asas Principle of Proportionality
Principle of proportionality atau asas keseimbangan adalah asas yang menghendaki proporsi
yang wajar dalam penjatuhan hukuman bagi pegawai yang melakukan kesalahan.
- Principle of Equality
Principle of equality artinya asas kesamaan dalam pengambilan keputusan, yaitu asas yang
menentukan bahwa dalam menghadapi suatu kasus dan fakta yang sama, maka seluruh alat
administrasi negara harus dapat mengambil keputusan yang sama.
- Principle of Carefulness
Principle of carefulness atau asas bertindak cermat merupakan asas yang menghendaki agar
administrasi negara senantiasa bertindak hati-hati agar tidak menimbulkan kerugian bagi
masyarakat.
- Principle of Motivation
Principle of motivation yakni asas motivasi untuk setiap keputusan yang berarti dalam
mengambil suatu keputusan pejabat administrasi negara/pemerintah harus bersandar pada
alasan/motivasi yang kuat, benar, adil dan jelas.
- Principle of Non-Misuse of Competence
Principle of non-misuse of competence berarti asas jangan mencampuradukkan kewenangan,
yakni asas yang menyatakan bahwa dalam pengambilan suatu keputusan pejabat administrasi
negara jangan sampai menyalahgunakan kewenangan atau kekuasaan.
- Principle of Fair Play
Principle of fair play atau asas permainan yang layak menghendaki agar pejabat
pemerintah/administrasi negara memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada warga
negara/masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar dan adil.
- Principle of Reasonable or Prohibition of Arbitrariness
Asas ini berarti kewajaran dan keadilan, maksudnya adalah dalam melakukan tindakan,
pemerintah tidak boleh berlaku sewenang-wenang atau berlaku tidak wajar/layak.
- Principle of Meeting Raised Expectation
Asas ini berarti menanggapi harapan yang wajar. Principle of meeting raised expectation
menghendaki agar pemerintah dapat menimbulkan pengharapan-pengharapan yang wajar bagi
kepentingan rakyat.
- Principle of Undoing the Consequence of Annule Decision
Asas ini meniadakan akibat-akibat dari pembatalan suatu keputusan
- Principle of Protecting the Personal Way of Life
Asas ini memiliki pengertian perlindungan terhadap pandangan hidup setiap pribadi.
- Principle of Public Service
Principle of public service berarti asas penyelenggaraan kepentingan umum, asas ini memiliki
tujuan agar pemerintah dalam melaksanakan tugasnya selalu mengutamakan kepentingan
umum.
- Asas Kebijaksanaan (Sapientia)
Asas kebijaksanaan berarti pejabat administrasi negara senantiasa harus selalu bijaksana
dalam melaksanakan tugasnya.

e. Hukum Internasional
- Asas teritorial adalah asas yang didasarkan pada kedaulatan atau kekuasaan negara
atas wilayahnya. Jika dielaborasikan, negara berhak untuk menerapkan hukum yang
berlaku di wilayahnya untuk warga negaranya (semua orang) tanpa tekanan kekuasaan
dari negara lain. Sehubungan dengan ini, setiap subjek hukum harus mematuhi hukum
yang ditetapkan.
- Asas kebangsaan adalah asas yang didasarkan pada kekuasaan negara untuk warga
negaranya. Ini berarti, hukum tetap berlaku bagi warga negaranya dimanapun warga
negara tersebut berada, sekalipun jika warga tersebut melakukan perbuatan melawan
hukum di luar negeri atau di negara lain.
- Asas Ne bis in idem adalah asas hukum internasional yang jika diartikan bermakna tidak
seorang pun dapat diadili untuk kedua kalinya atas suatu perkara yang sama. Asas ini
berkaitan dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
- Asas Pacta sunt servanda adalah asas hukum internasional yang dikenal dalam
perjanjian internasional dan menjadi kekuatan hukum serta moral bagi negara yang
mengikatkan diri. Jika diartikan, asas ini bermakna bahwa setiap perjanjian internasional
yang telah disepakati bersama harus ditaati dan dilaksanakan semua pihak tanpa ada
pengingkaran.
- Asas Jus cogens adalah adalah kaidah atau norma yang telah diterima dan diakui oleh
masyarakat internasional secara keseluruhan dan tidak boleh dilanggar. Asas jus
cogens bermakna bahwa suatu perjanjian internasional dapat batal demi hukum jika
dalam atau pada pembentukannya bertentangan dengan kaidah atau norma dasar
hukum internasional umum.
- Asas Inviolability dan immunity adalah asas hukum internasional yang dikenal dalam
pedoman tertib diplomatik dan protokoler. Jika diartikan, inviolability berarti seorang
pejabat diplomatik tidak dapat ditangkap atau ditahan oleh alat perlengkapan negara
penerima.

f. Hukum Lingkungan (20 menit)


- Asas tanggung jawab negara adalah
Negara menjamin pemanfaatan sumber daya alam akan memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan mutu hidup rakyat, baik generasi masa kini
maupun generasi masa depan.
- Asas kelestarian dan Keberlanjutan adalah bahwa setiap orang memikul kewajiban dan
tanggung jawab terhadap generasi mendatang dan terhadap sesamanya dalam satu
generasi dengan melakukan upaya pelestarian daya dukung ekosistem dan
memperbaiki kualitas lingkungan hidup.
- Asas Keserasian dan Keseimbangan adalah bahwa pemanfaatan lingkungan hidup
harus memperhatikan berbagai aspek seperti kepentingan ekonomi, sosial, budaya, dan
perlindungan serta pelestarian ekosistem.
- Asas keterpaduan adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
dilakukan dengan memadukan berbagai unsur atau menyinergikan berbagai komponen
terkait.
- Asas Manfaat adalah bahwa segala usaha dan atau kegiatan pembangunan yang
dilaksanakan disesuaikan dengan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup
untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan harkat manusia selaras dengan
lingkungannya.
- Asas Kehati-hatian adalah bahwa ketidakpastian mengenai dampak suatu usaha atau
kegiatan karena keterbatasan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan
merupakan alasan untuk menunda langkah-langkah meminimalisir atau menghindari
ancaman terhadap pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.
- Asas Keadilan adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus
mencerminkan keadilan secara profesional bagi setiap warga negara, baik lintas daerah,
lintas generasi, maupun lintas gender.
- Asas Ekoregion adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus
memperhatikan karakteristik sumber daya alam, ekosistem kondisi geografis, budaya
masyarakat setempat, dan kearifan lokal.
- Asas Keanekaragaman Hayati adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup harus memperhatikan upaya terpadu untuk mempertahankan keberadaan,
keragaman, dan keberlanjutan sumber daya alam hayati yang terdiri atas sumber daya
alam nabati dan sumber daya alam hewani yang bersama dengan unsur nonhayati di
sekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem.
- Asas Pencemar Membayar adalah bahwa setiap penanggung jawab yang usaha atau
kegiatannya menimbulkan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup wajib
menanggung biaya pemulihan lingkungan.
- Asas Partisipatif adalah bahwa setiap anggota masyarakat didorong untuk berperan aktif
dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup, baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Asas Kearifan Lokal adalah bahwa dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup harus memperhatikan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan
masyarakat.
- Asas Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik adalah bahwa perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dijiwai oleh prinsip partisipasi, transparansi, akuntabilitas, efisiensi,
dan keadilan.
- Asas Otonomi Daerah adalah bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia

3. Sampai saat ini masih dibedakan antara hukum privat dan hukum publik.
a. Jelaskan perbedaan antara hukum publik dan hukum privat!
Hukum publik adalah hukum yang mengatur interaksi antara warga dan negara serta
kepentingan umum, sedangkan hukum privat adalah hukum yang mengatur hubungan antar
manusia terkait kepentingan perorangan. Pada klasifikasi berdasarkan kepentingannya, hukum
yang mengatur kepentingan perseorangan dan kepentingan negara yang dalam kedudukannya
bukan sebagai penguasa, adalah hukum privat; sedangkan hukum publik adalah hukum yang
mengatur atau melindungi kepentingan-kepentingan negara sebagai penguasa.

Secara garis besar, menurut pembagiaan saat ini, perbedaannya pada kepentingan yang diatur.
Hukum publik adalah hukum yang mengatur kepentingan umum. Contohnya, hukum pidana.
Sementara itu, hukum privat mengatur relasi sesama manusia atau perorangan.

b. Berikan contoh-contoh hukum publik dan hukum privat! (10 Menit)


Hukum yang Termasuk Hukum Publik
- Hukum Tata Negara
- Hukum Administrasi Negara.
- Hukum Pidana

Hukum yang Termasuk Hukum Privat


- Hukum Perdata tentang Pribadi
- Hukum Perdata tentang Harta Kekayaan
- Hukum Benda Tetap (Agraria) dan Hukum Benda Lepas
- Hukum Perdata tentang Perikatan
- Hukum Perjanjian, Hukum Penyelewengan Perdata, dan Hukum Perikatan lainnya
- Hukum Perdata tentang Hak Immaterial
- Hukum Keluarga dan Hukum Waris
- Hukum Dagang
4. Hukum pidana merupakan salah satu hukum yang sangat penting dipelajari.
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hukum pidana!
Hukum pidana adalah bagian dari keseluruhan hukum yang berlaku di suatu negara yang
mengadakan dasar-dasar dan mengatur ketentuan tentang perbuatan yang tidak boleh
dilakukan, dilarang yang disertai ancaman pidana bagi barang siapa yang melakukan. Kapan
dan dalam hal apa kepada mereka yang telah melanggar larangan itu dapat dikenakan sanksi
pidana dan dengan cara bagaimana pengenaan pidana itu dapat dilaksanakan. Hukum pidana
sebagai hukum yang mengatur tentang pelanggaran-pelanggaran dan kejahatan-kejahatan
terhadap kepentingan umum, perbuatan mana diancam dengan hukuman yang merupakan
suatu penderitaan atau siksaan.

b. Jelaskan perkembangan hukum pidana beserta peraturan yang mengaturnya! (10 menit)
Hukum pidana pada awalnya dikenal sebagai pertanggungjawaban pidana bagi seorang pelaku
yang melanggar dalam norma dalam undang-undang pidana itu sendiri. Dalam perkembangan
zaman dirasakan bahwa ada kebutuhan untuk memidana setiap orang alias siapa saja yang
terlibat dalam suatu tindak pidana, baik itu turut serta atau hanya memiliki peran sebagai
pembantu dalam suatu tindak pidana, hingga pada sekarang ini korporasi pun dijadikan sebagai
subjek hukum tindak pidana yang dapat bertanggung jawab secara pidana. Selain itu, Hukum
Pidana juga merupakan hukum yang mengikuti perkembangan zaman, dimana sejarah dari
adanya hukum pidana yang berlaku di Indonesia yang salah satunya KUHP ini bermula dari
zaman penjajahan yang sebelumnya tidak ada hukum tertulis yang mengatur masyarakat
melainkan hukum pidana adat yang berbeda di setiap wilayah. Kemudian, pada saat zaman
penjajahan oleh Belanda pada Tahun 1596 mulai dikenalkan Hukum Privat dan Hukum Pidana.
Hukum Pidana tersebut diatur dalam Kitab Hukum Pidana diambil dari Kode Penal Perancis
yang oleh Belanda dibuat dan dipisahkan untuk bangsa Indonesia asli serta Timur Asing.
Setelah itu dilakukan unifikasi hukum pidana yang dibuat oleh Belanda di seluruh wilayah
Indonesia, yang sekarang bernama KUHP. Pada zaman penjajahan dari Jepang di Indonesia
tidak pernah mencabut berlakunya KUHP. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 dan
diberlakukannya UUD 1945 hingga sekarang belum dilakukan perubahan terhadap KUHP yang
dimana KUHP tersebut adalah warisan Belanda yang masih berlaku di seluruh wilayah
Indonesia.

Oleh sebab itu, dianggap bahwa aturan pidana peninggalan Belanda tersebut sudah tidak
relevan serta tidak dapat lagi menampung berbagai masalah yang terjadi. Sehingga perlu
dilakukan perubahan yang diakibatkan akan adanya perkembangan bangsa Indonesia, serta
mengingat keberlakuan KUHP tersebut dibuat pada saat Indonesia dibawah penjajahan
Belanda yang dianggap masih kaku dan tidak mengikuti perkembangan zaman. Dimana
diharapkan dari perubahan tersebut dapat memenuhi dan menyesuaikan nilai-nilai dalam
masyarakat Indonesia sesuai dengan sistem hukum yang dianutnya, terlebih juga
memperhatikan ketentuan hukum pidana adat yang berlaku di setiap wilayah. Selain itu,
perubahan dari Hukum Pidana warisan Belanda tersebut juga harus bersumber pada Pancasila
yang merupakan dasar negara dan UUD 1945 yang adalah sumber dari segala sumber hukum
yang juga menjadi landasan nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia.
UNDANG-UNDANG TENTANG PERATURAN HUKUM PIDANA

● UU - No. 73 Tahun 1958 Tentang Menyatakan Berlakunya Undang-Undang No. 1 Tahun


1946 Republik Indonesia Tentang Peraturan Hukum Pidana Untuk Seluruh Wilayah
Republik Indonesia dan Mengubah Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
● UU - No. 1 Tahun 1960 Tentang Perubahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
● UU - No. 4 Tahun 1976 Tentang Perubahan dan Penambahan Beberapa Pasal Dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Bertalian Dengan Perluasan Berlakunya
Ketentuan Perundang-Undangan Pidana, Kejahatan Penerbangan, dan Kejahatan
Terhadap Sarana/Prasarana Penerbangan
● UU - No. 27 Tahun 1999 Tentang Perubahan Kitab-Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana yang Berkaitan dengan Kejahatan Terhadap Keamanan Negara
● UU - No. 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang
● UU - No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan UU No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

5. Dalam aktivitas bisnis atau keperdataan tidak dapat lepas dari KUHPerdata, perjanjian, dan
perikatan.
a. Jelaskan pembagian sistematika KUHPerdata secara struktur dan ilmu pengetahuan!
Berdasarkan ilmu pengetahuan, hukum perdata dapat dibagi atas 4 bagian, yaitu :
- Hukum tentang orang (Personenrecht) diatur dalam Bab I dan II buku II serta buku IV
bab IV KUH Perdata yang memuat hal-hal tentang manusia sebagai subjek hukum,
kecakapan untuk memiliki hak-hak,kecakapan untuk bertindak sendiri melaksanakan
hak-haknya itu,serta hal lain yang mempengaruhi kecakapan, domisili, nama,
pencatatan sipil (burgerlijke stand).
- Hukum keluarga (Familierecht) diatur dalam Bab IV – XVIII buku I KUH Perdata yang
memuat hal-hal yang berhubungan dengan hubungan hukum yang timbul dari hubungan
kekeluargaan seperti perkawinan beserta hubungannya dalam harta kekayaan antara
suami istri,hubungan antara orang tua dan anak, perwalian, pengampuan (curatele)
serta perceraian.
- Hukum kekayaan /hukum harta kekayaan/ hukum harta benda (Vermogensrecht) diatur
dalam Bab I-IX dan XIX – XXI buku II serta Bab I – XVIII buku III KUH Perdata yang
memuat hal-hal yang berhubungan tentang sesuatu yang dapat dinilai dengan uang,
yang terdiri dari : pertama, Hukum kekayaan mutlak (absolut) yang meliputi hak-hak
kebendaan material dan immaterial seperti, hak atas merek, hak cipta,dan hak oktroi,
dan Kedua, Hukum harta kekayaan relative (nisbi) yaitu hak yang timbul dari suatu
perikatan.
- Hukum kewarisan (Erfrecht) diatur dalam Bab XII – XVIII buku II KUH Perdata yang
memuat hal-hal yang berkaitan dengan pengalihan tentang benda atau kekayaan
seorang jika telah meninggal dunia.
Sedangkan, apabila dilihat dari peraturan hukumnya yaitu KUHPerdata (BW), maka hukum
dapat dibagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu :

Buku I : Tentang orang (Ven Person) dan hukum keluarga (Van Familie);
Buku II : Tentang Benda (Van Zaken), yang didalamnya termasuk hukum waris (Erf Recht);
Buku III : Tentang Perikatan (Verbintenissen Recht) atau hukum perjanjian (Verbintenissen);
Buku IV : Tentang Pembuktian (Van Bewijk) dan Kedaluwarsa (Verjaring).

b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hukum perjanjian dan hukum perikatan!
Hukum perjanjian merupakan hukum yang terbentuk akibat adanya suatu pihak yang
mengikatkan dirinya kepada pihak lain. Hukum perjanjian adalah suatu hukum yang terbentuk
akibat seseorang yang berjanji kepada orang lain untuk melakukan sesuatu hal.

Sedangkan hukum perikatan adalah suatu hubungan hukum (dalam lapangan hukum harta
kekayaan) antara dua pihak yang menimbulkan hak dan kewajiban atas suatu prestasi.

c. Jelaskan hubungan antara hukum perjanjian dengan hukum perikatan. (15 menit)
Hubungan perikatan dan perjanjian adalah bahwa perjanjian itu menerbitkan perikatan.
Perjanjian adalah sumber perikatan, di sampingnya sumber-sumber lain. Suatu perjanjian
dinamakan persetujuan, karena dua pihak itu setuju untuk melakukan sesuatu. Karena telah
saling mengikatkan diri, salah satu pihak berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain, dan
tuntutan itu wajib dipenuhi pihak yang lain sebagaimana telah disepakati bersama.

6. Salah satu pakar hukum internasional adalah Prof Mochtar Kusumaatmadja.


a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hukum internasional menurut Prof Mochtar
Kusumaatmadja!
Menurut Mochtar Kusumaatmadja Hukum Internasional adalah “keseluruhan kaidah dan asas
hukum yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara (hubungan
internasional) yang bukan bersifat perdata.

b. Jelaskan subyek-subyek hukum internasional!


- Negara
Negara menjadi subjek utama dalam hukum internasional. Dalam konteks hukum internasional,
negara yang dimaksud adalah negara yang berdaulat dan memiliki pemerintahannya sendiri.

- Organisasi Internasional
Organisasi nasional bertugas untuk turut serta menyelesaikan pelanggaran hukum
internasional. Klasifikasi organisasi internasional yang menjadi subjek hukum internasional
adalah organisasi yang memiliki keanggotaan secara global dengan tujuan yang bersifat umum
(contohnya: PBB)
- Palang Merah Internasional
Palang Merah Internasional diakui sebagai subjek hukum internasional dalam ruang lingkup
terbatas. Kedudukannya diperkuat dengan adanya perjanjian dan konvensi Palang Merah. Misi
Palang Merah Internasional semata-mata hanya untuk kemanusiaan. Oleh karena itu,
organisasi ini harus independen dan tidak boleh diintervensi oleh negara manapun.

- Tahta Suci Vatikan


Tahta Suci Vatikan diakui sebagai subjek hukum internasional sejak ditandatanganinya Pakta
Lateran pada 1929. Pakta Lateran sendiri merupakan perjanjian antara Kerajaan Italia dengan
Tahta Suci Vatikan.

- Pemberontak
Menurut hukum perang, kelompok pemberontak dapat menjadi subjek hukum internasional jika
telah terorganisir, menaati hukum perang, memiliki wilayah yang dikuasai, memiliki kemampuan
untuk mengadakan hubungan dengan negara lain, dapat menentukan nasibnya sendiri,
menguasai sumber daya alam di wilayah yang dikuasainya, dan memilih sistem (ekonomi,
politik, dan sosial) sendiri.

- Individu
Dalam Perjanjian Versailles 1919, terdapat sejumlah pasal yang memungkinkan individu untuk
mengajukan perkara secara internasional ke Mahkamah Arbitrase Internasional. Sehubungan
dengan itu, individu juga merupakan subjek hukum internasional dan bisa menjadi pihak di
hadapan suatu peradilan internasional.

c. Apakah Hukum Perdata Internasional termasuk ke dalam Hukum Internasional? Jelaskan


alasannya! (15 menit)
HPI adalah hukum nasional, bukan International. Sumbernya hukumnya nasional. Hanya saja
dalam HPI ada unsur asingnya (foreign element). Perkataan Internasional pada HPI jangan
dipandang bahwa HPI bersumber dari hukum Internasional adalah karena HPI mengatur
masalah keperdataan yang mengandung unsur asing. Jadi HPI merupakan Hukum Perdata
(nasional) untuk hubungan-hubungan Internasional.

Hukum Perdata Internasional, bukan sumber hukumnya internasional, tetapi materinya (yaitu
hubungan-hubungan /peristiwa-peristiwa yang merupakan objeknya) yang internasional.

Anda mungkin juga menyukai