Fenomena yang dipilih Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara (Malut) melaporkan, bencana alam banjir dan longsor melanda Kecamatan Weda Timur pada Senin, mengakibatkan ruas jalan menghubungkan Weda – Patani terputus. Kepala BPBD Kabupaten Halteng, Rais Musa dihubungi, Senin, mengatakan, banjir melanda dua desa, yakni Messa dan Kotalo mengakibatkan ratusan rumah terendam air dan jalan antara Weda menuju Kecamatan Patani terputus.
Bukan hanya longsor dan banjir, lampu padam
total sekitar 9 buah tiang listrik roboh sehingga warga tidak bisa beraktivitas. Ada sekitar ratusan rumah terendam banjir bukan hanya rumah warga ada juga fasilitas seperti puskesmas dan sekolah, bahkan sampai saat ini banjir sudah surut namun askes jalan terputus karena longsor antara Yeke dan Messa.
Pernyataan pribadi Berita mengenai banjir dan longsor yang
melanda sebagian wilayah Indonesia, seringkali menjadi sorotan serius terkait kerentanan daerah tersebut terhadap bencana alam. Terputusnya akses jalan utama antar desa, ratusan rumah terendam, serta dampak serius terhadap infrastruktur seperti puskesmas dan sekolah, menyoroti urgensi perluasan upaya penanggulangan bencana. Faktor-faktor yang memperburuk situasi, seperti kondisi jalan yang tidak tahan longsor dan mati listrik, menuntut perhatian mendalam terhadap perencanaan dan kesiapsiagaan.
Saya merasa prihatin melihat dampak bencana
alam di Indonesia. Longsor dan banjir telah memutuskan akses jalan umum, merendam ratusan rumah, puskesmas, dan sekolah. Kerjasama antara Pemerintah untuk normalisasi sungai adalah langkah positif, namun perlu perhatian lebih lanjut untuk pemulihan segera dan perlindungan masyarakat di masa depan. Upaya tersebut dapat membantu mengurangi risiko bencana di wilayah tersebut.
Argumen pendukung 1. Dampak Sosial. Warga yang terisolasi
karena terputusnya akses jalan mengalami kesulitan dalam beraktivitas. Kondisi ini dapat berdampak pada kesejahteraan psikologis dan sosial masyarakat, terutama dengan lampu padam total yang membatasi aktivitas mereka. Perlunya fokus pada kesejahteraan sosial masyarakat tidak boleh diabaikan 2. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. Upaya pencegahan bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah terkait, tetapi juga merupakan kewajiban setiap individu. Pendidikan masyarakat tentang perilaku yang aman dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana harus menjadi prioritas bersama. Sebagai warga, sudah seharusnya berkomitmen untuk aktif terlibat dalam kegiatan sosialisasi dan pelatihan evakuasi, serta mendukung program-program pembangunan infrastruktur yang berfokus pada ketahanan terhadap bencana.
Penegasan Ulang Dampak sosial yang signifikan terasa ketika
warga terisolasi menghadapi kesulitan beraktivitas, diperparah oleh lampu padam total yang berpotensi memengaruhi kesejahteraan psikologis dan sosial mereka. Hal ini menekankan urgensi perluasan upaya penanggulangan bencana untuk melibatkan aspek kesejahteraan sosial masyarakat. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci, bukan hanya dalam normalisasi sungai, tetapi juga dalam pemulihan segera dan perlindungan di masa depan. Pendidikan masyarakat tentang perilaku aman dan kesiapsiagaan, bersama dengan dukungan terhadap pembangunan infrastruktur tahan bencana, menjadi landasan untuk mengurangi risiko bencana di wilayah tersebut.