Materi Kelompok 2 "Mengembangkan Manajemen Moderen Dalam Agribisnis Tanaman Hortikultura"
Materi Kelompok 2 "Mengembangkan Manajemen Moderen Dalam Agribisnis Tanaman Hortikultura"
Manajemen modern adalah manajemen yang pada periodenya ditandai dengan sudah dipelajari
manajemen sebagai ilmu yang mempunyai dasar-dasar logika ilmiah, sehingga banyak melibatkan ahli
manajemen maupun ahli ekonomi untuk melakukan penelitian tentang manajemen yang menghasilkan
berbagai teori maupun aliran manajemen. Teori-teori ini pertama kali dirintis Robert Owen, Adam Smith,
Charles Babbage dan Max Weber. Berikut merupakan tuntutan-tuntutan yang menggambarkan
manajemen jenis ini, yaitu: manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses tehnik secara ketat;
manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara hati-
hati; organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus
dengan situasi; pendekatan motivasi yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi
sangat dibutuhkan. Terminologi modern, dalam The Contemporary English-Indonesia, diutarakan terbaru;
modernism: sikap, pikiran, tingkah laku yang modern; modernisasi: pembaruan agar sesuai dengan zaman
sekarang. Pengertian modern menunjukkan adanya penggantian atas sesuatu yang sebelumnya merupakan
cara mengerjakan sesuatu yang sudah disepakati. Manajemen modern adalah manajemen dengan
bertumpu pada seberapa landasan pemikiran, seperti: konsep sistem, analisis keputusan, pentingnya faktor
manusia serta tanggung jawab sosial manusia dalam organisasi. Manajemen modern juga masih tetap
bersumber pada pemikiran yang terbaik dari manajemen. Manajemen modern dibangun berlandaskan
praktik-praktik terbaik manajemen, yang dibantu oleh pendekatan-pendekatan, arahan, teknik dan sikap
baru. (Sedarmayanti, 2012)
Manajemen moderen adalah sistem manajemen yang lebih efektif, efisien, dan lebih transparan,
sehingga dapat membantu para pelaku usaha dalam mengelola manajemen agribisnis tanaman
hortikultura. Dalam hasil panen, pengelolaan biaya, pelaksanaan promosi produk, dan penentuan harga
produk, manajemen moderen dapat berpengaruh besar pada keberhasilan pebisnis dalam usaha agribisnis.
Manajemen modern mengacu pada teknik pengelolaan sumber daya dan penerapan teknologi
terkini dalam organisasi bisnis.
B. Manfaat dari pengembangan manajemen modern dalam agribisnins tanaman hortikultura
1.Efisiensi Operasional: Penggunaan teknologi canggih dan proses manajemen yang teroptimalkan
pertumbuhan tanaman, dan penggunaan pupuk yang tepat jumlahnya dapat meningkatkan
3. Optimalisasi Sumber Daya: Manajemen yang baik membantu mengelola sumber daya seperti
air, energi, dan tanah secara lebih efektif, mengurangi pemborosan dan memastikan penggunaan
yang berkelanjutan.
4.Peningkatan Kualitas Produk: Kontrol mutu yang ketat dan pemantauan proses produksi
memastikan kualitas produk yang lebih baik, meningkatkan daya saing di pasar.
5.Inovasi Varietas Tanaman: Penelitian dan pengembangan berfokus pada menciptakan varietas
tanaman yang lebih tahan penyakit, berdaya adaptasi tinggi, dan memberikan hasil yang lebih baik,
meningkatkan profitabilitas.
6. Pengelolaan Risiko yang Lebih Baik: Analisis risiko yang lebih baik dan rencana pengelolaan
risiko membantu petani dalam mengantisipasi dan mengatasi tantangan seperti cuaca ekstrem atau
fluktuasi harga.
7. Keberlanjutan Lingkungan: Melalui praktik pertanian yang berkelanjutan, manajemen modern
membantu melindungi lingkungan dengan meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem dan
alam sekitar.
informasi pasar, tren konsumen, dan peluang bisnis, serta memfasilitasi strategi pemasaran yang
lebih efektif.
sektor hortikultura.
10. Pemberdayaan Petani: Edukasi dan pelatihan terkait manajemen modern memberdayakan
petani dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola usaha mereka
penting dalam memajukan industri ini secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi para
1. Teknologi Tepat Guna: Pemanfaatan teknologi seperti IoT, sensor, dan perangkat lunak khusus
untuk memantau dan mengelola pertumbuhan, penyiraman, dan nutrisi tanaman dengan lebih
efisien.
2. Perencanaan dan Peramalan: Analisis data dan peramalan permintaan untuk merencanakan
penanaman, produksi, dan distribusi secara optimal sesuai dengan tren pasar.
3. Manajemen Rantai Pasokan Terintegrasi: Mengintegrasikan rantai pasokan mulai dari produksi
hingga pemasaran untuk meminimalkan pemborosan dan meningkatkan efisiensi.
4. Praktik Berkelanjutan: Menerapkan praktik pertanian berkelanjutan untuk menjaga
keseimbangan ekologis, termasuk pengelolaan limbah, konservasi tanah, dan penggunaan sumber
daya alam secara bijak.
5. Pemantauan Kualitas: Pengendalian mutu yang ketat untuk memastikan produk hortikultura
memenuhi standar kualitas dan keamanan yang diinginkan oleh konsumen.
6. Manajemen Risiko: Mengidentifikasi dan mengelola risiko yang terkait dengan cuaca, penyakit
tanaman, atau fluktuasi harga melalui strategi yang tepat seperti asuransi atau diversifikasi
tanaman.
7. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan: Memastikan bahwa tenaga kerja terlatih dengan baik
dan memiliki pengetahuan tentang teknologi terbaru serta praktik manajemen yang efektif.
8. Kemitraan dan Jaringan: Membangun kemitraan yang kuat dengan pemangku kepentingan,
lembaga riset, dan pasar untuk berbagi informasi dan sumber daya, serta mendukung inovasi.
9. Diversifikasi Produk dan Pasar: Mengembangkan variasi produk dan diversifikasi pasar untuk
mengatasi fluktuasi permintaan dan meningkatkan pendapatan.
10. Keberlanjutan Finansial: Memastikan keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan
keberlanjutan finansial jangka panjang dengan mengelola anggaran, investasi, dan keuntungan.
Implementasi strategi ini membantu mencapai tujuan efisiensi, produktivitas, keberlanjutan, dan
daya saing dalam agribisnis tanaman hortikultura.
D. Keuntugan dan tantangan dalam mengembangkan manajemen modern dalam agribisnins tanaman
hortikultura
Keuntungan:
1. Efisiensi Operasional: Memungkinkan penggunaan sumber daya dengan lebih efisien, seperti
air dan pupuk, sehingga meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya produksi.
2. Peningkatan Produktivitas: Melalui penerapan teknologi dan praktik terbaik, menghasilkan hasil
3. Peningkatan Kualitas Produk: Kontrol yang lebih baik atas proses produksi memastikan kualitas
produk yang lebih tinggi, memenuhi standar pasar yang lebih tinggi pula.
4. Inovasi Varietas Tanaman: Penggunaan teknologi membantu dalam penelitian dan
pengembangan varietas tanaman yang lebih baik, termasuk yang tahan penyakit atau memiliki
dengan mengurangi dampak negatif, seperti erosi tanah atau pencemaran air.
Tantangan:
1.Investasi Awal yang Besar: Mengadopsi teknologi modern membutuhkan investasi awal yang
2. Ketergantungan pada Teknologi: Ketergantungan yang berlebihan pada teknologi dapat menjadi
3. Kesesuaian dan Keterampilan: Petani perlu memahami dan memiliki keterampilan dalam
4. Keamanan Data dan Privasi: Penggunaan teknologi menghadirkan risiko keamanan data yang
5.Pembaruan Terus-menerus: Teknologi terus berkembang, oleh karena itu, petani harus terus
6. Kesesuaian Regulasi: Mengikuti regulasi yang berubah-ubah dan kompleks terkait dengan
Mengatasi tantangan ini dengan bijak dapat memungkinkan manajemen modern dalam agribisnis
tanaman hortikultura memberikan keuntungan yang signifikan bagi para pelaku usaha.