Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH DASAR SISTEM TELEKOMUNIKASI KONTROL

JAUH PENGUAT AUDIO DENGAN MENGGUNAKAN FM


SEBAGAI MEDIA TRANSMISI

Disusun oleh:
Nama : Abdulloh Ahmad Hanifan
NIM : 21060121130073

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2023
Kontrol Jauh Penguat Audio dengan
Menggunakan FM Sebagai Media Transmisi

Abdulloh Ahmad Hanifan


Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Abstrak
Kontrol jauh adalah sebuah sistem yang digunakan untuk melakukan aksipengontrolan dari
jarak jauh. Dalam sistem kontrol jauh terdapat beberapa cara yangdigunakan untuk mengirimkan
isyarat pengontrolan adalah salah satunya dengan melalui media udara. Melalui media udara
tersebut gelombang FM dapat dimanfaatkan untuk mengirim/menerima isyarat pengontrolan.
Penggunaan gelombang FM sebagai media transmisi merupakan salah satu alternatif guna
mendapatkan sebuah sistem kontrol yang dapat memberikan kenyamanan dalampenggunaan
karena pengontrolan dapat dilakukan dari berbagai arah.
Kontrol jauh penguat audio dengan menggunakan FM sebagai media transmisiterdiri dari
satu unit pengirim isyarat yang terdiri dari: pembangkit pulsa 555 yang dilengkapi 7 tombol
pemilih frekuensi, dan pemancar FM. Pada bagian penerima isyarat terdiri dari penerima FM,
Penguat audio tegangan rendah (LM 386), Dekodernada (567), IC NOT 40106, IC saklar 4066,
IC 4017 sebagai kendali ON/OFF, Pencacah biner maju/mundur (Up-down counter) 74193,
Pengubah D/A (DAC
0808) dan Op-amp.
Hasil dari pengujian diperoleh unjuk kerja yang baik dari sistem, dimana setiap 1 tombol
ditekan, menghasilkan penambahan penguatan dan pengurangan penguatan pada bagian kendali
penguat audio yang dikontrol. Begitu juga dengan tombol ON/OFF yang bekerja ketika hanya
tombol power yang ditekan. Dari Perancangan sistem kontrol jauh penguat audio dengan
menggunakan FM sebagai media transmisi didapatkan kelebihan yang merupakan sarana untuk
mencapai kenyamanan dan kemudahan dalam suatu pengontrolan
Kata Kunci: Kontrol jauh, audio, transmisi, FM.
I. Latar Belakang Dengan ditalanya rangkaian untuk menerima
Perkembangan dunia elektronika sinyal pada rangkaian penerima FM, maka
sekarang ini yang semakin maju membuat didapatkan sinyal frekuensi yang dikirim
manusia berpikir untuk memenuhi oleh pemancar FM tersebut. Sinyal yang
kebutuhannya yang semakin beragam. dikirimkan pemancar FM tersebut dapat di
Sistem aktif yang lazim di gunakan untuk terima oleh penerima FM dari segala arah
memancarkan sinyal adalah salah satunya dalam radius 3600, sedangkan
adalah dengan sistem modulasi frekuensi jarak/jangkauan pancaran tergantung dari
yang disebut sebagai pemancar FM. daya yang di hasilkan oleh pemancar FM
Modulasi frekuensi searah dapat tersebut serta jarak antara pemancar dan
dimanfaatkan dengan menggunakan penerima juga mempengaruhi dalam
sembarang rangkaian FM. Modulasi penerimaan.
Frekuensi searah pada frekuensi carrier Dengan karakteristik modulasi
terakhir tidak dapat dipergunakan karena frekuensi tersebut dapat dirancang sebuah
adanya masalah mempertahankan stabilitas piranti elektronika untuk mengontrol suatu
carrier frekuensi tinggi dan pada waktu perangkat elektronika dalam hal ini alat
bersamaan memperoleh penyimpangan pengontrol jarak jauh seperti halnya remote
frekuensi yang memadai kontrol pada umumnya, sehingga pemakai
Suatu cara yang lazim ialah dapat lebih mudah mengoperasikan peralatan
memodulasi frekuensi sebuah osilator sub elektronis yang di inginkan tanpa harus
carrier kemudian menggunakan suatu menyentuh alat yang dikendalikan.
kombinasi multiplikasi dan pencampuran Kelebihan dari sistem ini adalah dapat
frekuensi untuk mencapai frekuensi carrier mengendalikan alat dari tempat/ruangan yang
final yang dikehendaki dengan berbeda/terpisah karena sistem ini
penyimpangan maksimum yang telah menggunakan gelombang radio sebagai
ditetapkan. Perbedaan antara multiplikasi sarana transmisinya.
dan pencampuran frekuensi penting dalam
sistem FM. Dengan multiplikasi frekuensi,
frekuensi seketika dikalikan. Multiplikasi
dapat dicapai dengan melewatkan sebuah
amplifier kelas C dan menala keluarannya ke
harmonik yang diinginkan. Dengan penguat
kelas C arus keluaraannya berada dalam
bentukpulsa pada frekuensi masukan, dan
rangkaiannya dapat ditala ke suatu
harmoniknya.
Untuk mendeteksi suatu sinyal FM, Gambar 1.1 Rancangan blok diagram dari sistem
perlu adanya rangkaian yang tegangan
keluarannya secara linier berubah-ubah
menurut frekuensi sinyal masukannya.
II. Isi Dengan terselesaikannya kedua tahap
Merancang suatu sistem kontrol sebelumnya, maka untuk menjalankan sistem
jauh dengan menggunakan gelombang FM tersebut adalah dengan menghubungkan
bertujuan untuk memberikan kenyamanan sistemkendali penguat audio yang kemudian
dan kemudahan dalam melakukan dihubungkan dengan perangkat penguat
pengendalian peralatan elektronis dalam hal audio dan mencoba keseluruhan sistem
ini adalah penguat audio. Untuk membuat kontrol penguat audio tesebut.
sistem kontrol jauh penguat audio D. Evaluasi
menggunakan FM menggunakan beberapa Dari blok diagram sistem diatas
tahap berikut: dapat dijelaskan sedikit tentang cara kerja
A. Tahap pengumpulan data dari sistem sebagai berikut. Pada dasarnya
Data yang dimaksud di sini adalah pengoperasian kendali penguat audio jarak
penggunaan sistem pemancar FM yang jauh ini sama dengan peralatan kendali pada
diselipi frekuensi – frekuensi yang umumnya. Jika sistem ini diaktifkan maka
dihasilkan oleh pembangkit pulsa. pemancar FM akan memancarkan sinyal
Kemudian Penggunaan sistem PLL (Phase (frekuensi pembawa) yang selipi frekuensi-
Locked Loop) yang berfungsi sebagai frekuensi pembangkit pulsa yang berupa
pengunci frekuensi, penggunaan IC saklar frekuensi nada (tone) yang akan dimodulasi
sebagai penghubung otomatis, penggunaan dengan oleh modulator FM dan dipancarkan
pencacah biner sebagai pengisi data digital lewat udara, frekuensi-frekuensi tersebut
dan penggunaan pengubah D/A sebagai akan diterima oleh penerima FM yang
pengubah data digital ke analog. kemudian setelah didemodulasi dikuatkan
Dengan mengumpulkan data-data oleh penguat audio tegangan rendah. Melalui
studi (literatur) yang ada diperpustakaan penguat audio tegangan rendah ini, sinyal-
maupun buku referensi, penulis dapat sinyal frekuensi diumpankan ke rangkaian
melakukan perancangan sistem kontrol-jauh dekoder nada dan dilakukan penguncian
penguat audio dengan menggunakan terhadap frekuensi tersebut karena
gelombang FM. menggunakan sistem PLL sehingga nilai-
B. Tahap Perancangan nilai frekuensi yang didapatkan akan sama
Tahap selanjutnya adalah seperti frekuensi pembangkit pulsa yang
perancangan perangkat keras (hard wired) dikirim melalui pemancar FM tersebut.
sistem kontrol jauh penguat audio. Dengan Dekoder nada tersebut memberikan
frekuensi- frekuensi pembangkit pulsa sinyal keluaran frekuensi, tetapi yang
tersebut dapat dimanfaatkan untuk diperlukan adalah kondisi keluarannya yang
mengontrol piranti penguat audio sehingga lebih negatif atau sama dengan nol, sehingga
menghasilkan perubahan - perubahan dengan kondisi ini dapat dijadikan masukan
penguatan nada pada sistem penguat audio bagi gerbang NOT yang fungsinya untuk
sesuai dengan pengaturanyang diinginkan. membalikkan/ menjungkirkan masukannya.
C. Tahap Aplikasi Maka dengan membalik- kan logika 0
menjadi logika 1 akan menyebabkan kontrol - Untuk tombol 7 sebesar - 5,66
saklar 4066 menutup sehingga antara %
pembangkit pulsa 555 dengan pencacah Karena Frekuensi kesalahan (FK)
biner maju/mundur 74193 terhubung, hal ini masih bisa ditoleransi, sehingga alat masih
menyebabkan pencacah akan maju atau dapat berfungsi/bekerja dengan baik.
mundur tergantung dengan pin 5 (count up) 2. Pada bagian pemancar yang
atau pin 4 (count down) yang diberi sinyal mengambil dari referensi dengan
pulsa. Dengan melakukan pencacahan frekuensi kerja sebesar ±83,33
tersebut memberikan masukan digital MHz.
terhadap DAC sehingga tegangan 3. Pada bagian kendali penguat audio,
keluarannya dapat diubah-ubah sesuai jika keluaran data digital (bobot
dengan mengatur masukan data digital biner) pada pencacah maju/mundur
tersebut. Tegangan referens adalah tegangan 8 bit semakin besar/kecil, maka
input DAC yang keluarannya dapat diubah- tegangan referens (Vref) pada DAC
ubah sesuai dengan prinsip pembagi tangga. akan terbagi menurut nilai bobot
Dengan mengatur data digital pada pencacah biner tersebut dan sebaliknya.
biner, DAC mempunyai penguatan Dengan mengatur data digital sesuai
terkontrol secara digit DAC. dengan yang kita inginkan akan
III. Kesimpulan Dan Saran didapatkan penguatan tegangan
Dengan melakukan perancangan, terkontrol secara digit DAC.
pengujian dan analisis hasil pengujian sistem Adapun saran terhadap penelitian
kontrol-jauh penguat audio menggunakan lebih lanjut sebagai berikut:
FM sebagai media transmisi, dapat diambil 1. Untuk mendapatkan hasil yang
beberapa kesimpulan sebagai berikut: maksimal pada unit kontrol/remote
1. Tingkat kegagalan dalam diperlukan pemyempurnaan/inovasi
perancangan frekuensi pembangkit dari semua pihak.
pulsa dengan frekuensi hasil 2. Pada bagian kontrol/remote dapat
pengujian yang disebut frekuensi ditambah lebih banyak tombol
kesa- lahan (FK) ke-7 tombol (frekuensi) dengan menambah
masing – masing sebesar: komponen eksternal yang berfungsi
- Untuk tombol 1 sebesar 2,96 untuk mengubah-ubah nilai
% frekuensi pada rangkaian
- Untuk tombol 2 sebesar 1,72 pembangkit pulsa.
%
3. Sistem ini dapat mengendalikan
- Untuk tombol 3 sebesar - 4,49
peralatan elektronis yang lain
%
dengan cara mengganti sistem
- Untuk tombol 4 sebesar 1,20
% kendali penguat audionya dengan
- Untuk tombol 5 sebesar - 0,62 sistem yang akan dikontrol.
%
- Untuk tombol 6 sebesar - 4,96
%
IV. Daftar Pustaka
[1] Forest M, “103 Proyek
Elektronika”, Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia,
Jakarta
[2] Malvino, A, Leach, Irwan wijaya,
1994, “Prinsip-prinsip dan
Penerapan Digital”, edisi ke-3, jilid
2Erlangga, Jakarta
[3] Malvino, Albert Paul, “Prinsip-
prinsip Elektronika”, edisi ke-3,
jilid
2 Erlangga, Jakarta
[4] Karim, A, 1996, “Teknik Pemancar
dan Penerima FM”, Elex Media
Komputindo, Jakarta
[5] Suyono, W, “Kumpulan Data Sheet
(IC Linier, TTL, dan CMOS)”, Elex
Media Komputindo, Jakarta
[6] Saydam, Gauzali, 1993, “Sistem
Telekomunikasi”, Djambatan
anggota IKAPI, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai