Anda di halaman 1dari 15

Habibie dan Ainun

Kisah cinta Romantis nan Klassik

http://cdn.klimg.com/kapanlagi.com/p/headline/476x238/warga-batam-kecewa-habibie-38-ainun-
7873a8.jpg

Kisah hidup habibie yang dituangkan ke dalam buku yang berjudul habibie dan ainun. Buku tersebut
beliau persembahkan untuk istrinya yang meninggal dunia akibat menderita kanker ganas. Sang penulis
buku tersebut tidak lain tak bukan adalah habibie sendiri. Buku tersebut diangkat kedalam sebuah film
layar lebar dengan judul yang sama. Reza Rahardia yang berperan sebagai habibie dan Bunga Citra
Lestari berperan sebagai ainun.

Film ini dimulai Alur dimulai saat Ainun remaja, ia bermain kasti, trus Habibie digeret gurunya masuk
kelas. Sampai kelas, gurunya mencari Ainun, tiba-tiba Ainun datang. Kemudian gurunya

bertanya ke Ainun.

Guru : ada satu orang lagi yang bisa jawab pertanyaann itu selain kamu (mengeret
habibie)

Guru : Mana ainun ? (dipintu kelas ainun)

Ainun : Saya pak (dari belakang pintu)

Guru : kenapa langit warnanya biru ? (bertanya ke ainun)

Ainun : kemarin kan sudah dijelaskan pak.

Guru : jawab saja

Ainun : cahaya itu gelombang, merah kuning orange itu gelombang panjang biru itu
gelombang pendek sedangkan atmosfer itu satu frekuensi dengan gelombang pendek
terutama warna biru jadi atmosfer menahan dan menghamburkan warna biru dilangit,
itu mengapa langit warnanya biru pak.

Guru : hahh ....... memang kalian ini jodoh.


Baberapa tahun kemudian, habibie mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi ke jerman setelah
menempuh pendidikan di institut teknologi bandung yang tidak sempat terselesaikan. Habibie berlibur
ke indonesia setelah ia menyelesaikan studinya di jerman. Habibie diajak oleh pamannya untuk datang
kerumah keluarga bestari (keluarga ainun) waktu itu saat ramadan.

Habibie bercerita masa sekolah. Saat Habibie ngejek Ainun. Waktu itu Ainun lagi ngobrol sama teman-
temannya, Habibie datang dan bilang.

Habibie : waktu itu saya didepan sekolah terus saya bilang

Habibie : "Hei, Ainun, kamu hitam, jelek, kayak gula Jawa.."

Paman : kamu jelek, kamu bilang gitu ke ainun.

Habibie : ya, saya bilang begitu.

Nah, saat tiba dirumah ainun Habibie awalnya tidak mau masuk ke rumah Ainun (setelah lama tak
berjumpa). Waktu itu Ainun sedang menjahit, Habibie memanggilnya. Ainun menengokkan kepala,
Habibie bilang.

Paman : yuk buruan

Habibie : saya tunggu di mobil

Paman : loh sekalian bantu bantu

Habibie : ahh jangan lama lama ya !

Paman : yakin !

Habibie : YA

Habibie : Haloo

Habibie : ANIUN cantiknya, Gila rupanya gula jawa sudah berubah jadi gula pasir.

Ainun : gula pasir, kamu sudah pulang dari jerman.

Habibie : ya, saya di bandung istirahat.


Kemudian mereka buka puasa bersama, di sini orang tuanya Ainun ingin mendengar cerita Rudy tentang
Jerman. Di sini juga Rudy cerita tentang penyakit TBC-nya. Saat selesai makan, Ainun dan Rudy ngobrol.
ternyata Ainun sudah menjadi seorang dokter dan akan mengambil program spesialis beberapa bulan
lagi. Kemudian Ainun dan Rudy jalan-jalan. Sampai rumah, Ainun menulis surat untuk sahabatnya
namanya Lis bahwa dia telah jatuh hati sama seseorang bernama Rudy Habibie.

Ibu ainun : Rudy

Habibie : Bu, bagaimana kabarnya ?

Ibu ainun : baik – baik dimana tadi ?

Habibie : Saya tunggu di mobil !

Ibu ainun : baik, duduk dulu

Habibie : katanya sebentar !

Paman : ahh (sambil menepuk punggung habibie)

Ibu ainun : buka puasa disini saja sekalian, ibu sudah siapkan kok.

Habibie : gitu ya, saya ketinggalan obat dirumah saya harus ambil!

Paman : saya bawa obatnya

Ibu ainun : katanya kamu sakit disana ?

Habibie : ya, saya kena TBC

Ibu ainun : kok ngak batuk batuk

Ainun : itu TBC yang kena tulang, bener?

Habibie : ya betul itu.

Habibie : saya denger kamu sudah jadi dokter ya ?

Ainun : ya, tapi masih dokter umum.

Habibie : ada rencana mau ambil spesialis ?

Ainun : dalam beberapa bulan ini.

Habibie : maaf ainun, kalo saya mengajakmu jalan jalan boleh ?


Habibie : cari udara segar dibandung untuk penyembuhan

Saat jalan-jalan Ainun cerita, kenapa dia pengen jadi dokter. Terus Habibie nanya?

Ainun : waktu itu aku umur 7 tahun, kita lagi mengungsi karena perang kan ! terus
ibuku dipanggil penduduk desa untuk membantu istrinya yang melahirkan pas ibuku pulang
bajunya ada darah aku nangis ketakutan tapi ibu bilang ibu habis menggendong bayi laki laki
dan dia kelihatan bahagia sekali, karena itu aku ingin jadi dokter.

Habibie : Sudah jadi dokter, ya

Ainun : ya

Habibie : Ainun, apa ainun sudah punya teman dekat yang khusus?

Ainun : kalau itu belum !

Habibie cerita tentang janjinya membangun Indonesia. Saat dia sakit di Jerman dan berfikir hampir mati,
Habibie membuat sumpah.

Ainun : Nanti setelah lulus kuliah, kamu tetap tinggal di jerman atau pulang ?

Habibie : Oh saya harus pulang, saya mau bangun indonesia.

Habibie : "Ainun, Ainun mau ikut saya ke Jerman?"

Ainun : "Maksudnya ikut ke Jerman?"

Habibie : "Ikut sama saya, kawanin saya, mendampingi, menjadi istri, lalu kita
bangun keluarga, hanya boleh kita berdua.. tanpa campur tangan dari keluarga
besar. Saya tidak bisa menjanjikan banyak hal. Ntah kamu bisa menjadi dokter
atau tidak, ntah kita bisa hidup mudah disana, tapi yang

jelas saya akan menjadi suami yang baik untuk Ainun.."

Ainun : "Aku tak bisa janji.. Aku tidak bisa janji menjadi istri yang baik, tapi aku

janji akan selalu mendampingimu menempati janjimu"

Kemudian mereka menikah dengan adat Jawa. Setelah itu naik pesawat ke Jerman. Di pesawat, Ainun
gelisah karena pesawat berguncang.
Habibie : "Tenang, kalau pesawat berguncang, itu tandanya bagus, tidak ada

yang retak dalam pesawat"

Ainun : "Kalau ada yang retak?"

Habibie : " Ya jelas. JLEGG!!" (Habibie, mempraktekkan pesawat dengan

tangan, dan tangannya nlungsep ke bawah.) jatuh

Habibie : "Nanti, aku buatkan truk terbang paling aman buat kamu.."

Kehidupan di Jerman, Ainun hamil. Habibie bekerja di perusahaan kereta api, merancang mesin Ada
kejadian saat lagi musim dingin, hujan salju, Habibie pulang kerja. Dia lihat dompet.. uangnya receh
tidak cukup buat naik angkutan kota, akhirnya malam-malam dia putuskan jalan kaki menuju rumah, dan
naasnya lagi sepatunya bolong, dia mengambil kertas coretan dari tas kerjanya, kertas dilipat dan
disumbatkan sepat yang bolong tadi. Ainun gelisah di rumah menunggu Habibie, dia sudah membuatkan
sayur sop untuk Habibie. Sampai rumah kaki Habibie lecet, Ainun mengompresnya sambil mengutarakan
isi hatinya.

Ainun : kenapa kakimu, cuci lukamu ?

Habibie : ini tidak apa apa

Ainun : (sedih)

Habibie : ainun kenapa ?

Ainun : aku ingin pulang, alau aku pulang aku bisa meringankan bebanmu disini aku
juga tidaktahan lagi dengan kehamilanku ini hidupku di indonesia hidupmu disini.

Habibie : kamu kuat ainun, kita ini ibarat gerbang yang masuk kedalam terowongan

gelap dan panjang bahkan kita tidak tahu terowangan ini mengarah kemana,
tapi setiap terowongan ujungnya ada cahaya, saya berjanji saya akan membawa kamu ke
cahaya itu.

Habibie sedang menangani proyek kereta api dan dia sukses, keadaan ekonomi berubah saat habibie
berhasil menemukan sebuah rancangan kereta api pengangkut beban yang baru. Tahun 1965 di
Hamburg, setelah menyelesaikan studi S3-nya di sekolah penerbangan, Habibie mengirim surat resmi ke
pemerintahan RI, dia ingin membuat pesawat terbang untuk Indonesia.keluarga mereka juga di
ramaikan dengan kedua putra ilham akbar dan thareq kemal.

Kemudian Habibie dan ainun mandapat cobaan saat ainun divonis mengidap kanker. Ainun disarankan
dokter untuk operasi. Saat ainun akan di operasi habibie sangat kuatir.

Ainun : gantengmu hilang kalau cemberut begitu. Gak usah kawatir, aku kan sudah
pernah operasi.

Habibie : Justru itu?

Ainun : sudahlah ini sama kok dengan operasi usus buntu.

Habibie : operasi ovarium tidak sama dengan opersai usus buntu.

Ainun : pa, aku yang dokter kamu itu pembuat pesawat gak usah sok tau.

Anaknya : Rusak (sambil mengasih pesawat mainan ke ainun)

Ainun : Sebentar ya

Habibie : aku yang pembuat pesawat kamu yang dokter, jangan sok tau.

Setelah itu, Ainun menjadi dokter spesialis anak di Jerman.Sedangkan Habibie ke Indonesia
meninggalkan Ainun dan anak-anaknya di Jerman, meski berat tapi Ainun selalu mendukung, kata Ainun,
"Indonesia memanggilmu, bersyukurlah.." Di Indonesia Habibie mengungkapkan jika industri pesawat,
kereta api, kapal, bisa mendongkrak potensi anak muda dan hasilnya untuk rakyat Indonesia. Di tengah
rencananya itu ada juga pihak-pihak yang mencoba membujuk Habibie untuk bergabung ke tender
tertentu, dan Habibie menolaknya dengan sopan.

Akhirnya, Ainun memutuskan untuk pindah ke Bandung. mendampingi Habibie lagi.

Rencana pembuatan pesawat terus berlanjut, Habibie menjalin kerja sama dengan banyak negara untuk
proyeknya ini, seperti negara Kanada, Jepang, Spanyol, dll. Tapi ternyata ada piha-pihak yang gak baik
juga, sampai nyogok jam tangan buat nyetujui kerja sama dengan pihak gak waras itu.

Berlatar di kediaman soeharto.


Soeharto : Rudy (sambil mengasih map)

Habibie : Pak (saat bersalaman)

Soeharto : ya, silahkan duduk

Soeharto : Jadi kapan saya bisa menyaksiken penerbangan pesawat perdanamu.

Habibie : Segera.

Tanggal 10 Agustus 1995, penerbangan perdana pesawat N250 buatan Indonesia dilaksanakan. Media
TV Presiden Soeharto dan istrinya Bu Tien serta wapres Tri Sutrisno menghadiri acara ini, MENYAKSIKAN
PENERBANGAN N250. Pesawatnya terbang dengan gagah Sekarang bangsa Indonesia bisa membuat
pesawat sendiri.

Beberapa waktu kemudian, Habibie diambil sumpah sebagai seorang wakil presiden. krisis moneter yang
begitu parah, rupiah terpuruk, inflasi 80%, terjadilah REFORMASI. Lautan mahasiswa menuntut dan
Soeharto mundur menjadi presiden dan digantikan Habibie.

Ketika ada pertemuan tiba tiba ada telepon dari penjaga rumah.

Rubi : maaf

Ainun : ada apa?

Rubi : ada telpon dari penjaga rumah.

Ainun : ada apa rubi?

Rubi : rumah disana ada demo katanya !

Ainun : apa katanya ?

Rubi : katanya itu hasil dari uang bapak korupsi selama jadi menteri.

Ainun : astaghfirullahal adzim

Moni : memangnya mereka ngak ngecek dulu rumah itukan dibangun tahun 72
bahkan bapak belum jadi menteri
Banyak pihak yang nyalahin. Habibie usaha keras bangun bangsa ini. Berkutat dengan banyak buku,
hanya tidur satu jam, buat analisa penting. Sampai Ainun bilang dengan sedih dan marah-marah

Ainun : Sudah beberapa bulan ini kamu tidurnya Cuma 1 jam.

Habibie : tapi saya harus buat analisa penting ma

Habibie : kamu bisa tidur lebih dulu.

Ainun : pa pa pa

Habibie : ya sebentar ma.

Ainun : "Kamu bukan superman!

Habibie : tapi ini harus saya selesaikan, saya harus menemukan solusinya. Tidak bisa
ditunda.

Habibie : ma ma buka pintunya.

Ainun : Kamu itu pemimpin negara. Kalau kamu nggak bisa mimpin tubuh kamu
sendiri. Bagaimana kamu bisa pimpin 200 juta orang!!"

Habibie : Tapi saya....

Ainun : --"istirahatlah"--"kalau kamu sakit kamu tidak bisa memimpin bangsa


ini,Kamu itu orang paling keras kepala dan orang yang paling solid yang pernah aku kenal!"

Dan ceita selanjutnya, di media diberitakan, pertanggungjawaban Habibie ditolak, dan berita-berita

sentimen lainnya. Dan Habibie berkata kepada Ainun dan dua anaknya yang telah dewasa,

Ainun : jadi bagaimana ?

Habibie : ah baik baik semua ya

Habibie :So beginiya "Papa sudah memutuskan untuk tidak akan mencalonkan diri
sebagai presiden".

Berikutnya Habibie pergi ke tempat pembuatan pesawat sendirian. Dia mengelus tulisan

"krincingwesi" bergambar wayang di pesawat itu. Dari tadi Ainun mengikutinya dan berdiri di dekat

Habibie. Dengan sedih Habibie berkata.


Habibie : "Tujuh belas ribu (pulau), banyak infrastruktur yang bisa

dikembangkan, tapi mereka tak pernah percaya!"

Ainun : "Ada banyak cara mencintai negeri ini"

Kemudian Ainun mengambil artikel tentangnya yang dulu digunting dan


ditempel di kulkas oleh anaknya.

Ainun : "Kemana kita setelah ini?"

Habibie : (di hatimu)

Dan Habibie menangis dipeluk istrinya, Ainun.

Tahun 2000, mereka pergi berjalan-jalan ke beberapa negara Eropa berdua. Kemudian Ainun sakit dan
dibawa langsung ke Jerman untuk berobat, dengan teknologi canggih. Ainun sholat sambil tidur,

ditemani dua anaknya dan diimami Habibie. Ainun sakit parah, tapi dia bilang ke sahabatnya.

Habibie, dua anaknya, dan sahabatnya setia menemani. Ainun sesekali bilang dengan terbata-bata ke
Habibie.

Ainun : "Kau sudah minum obat?".

Habibie : "Yang penting kamu sehat, sembuh, kamu harus kuat"

Habibie : ... "Maafkan papah".

Ainun : "Jangan minta maaf, kamu sudah menepati janji. Kamu suami terbaik
untukku". Kemudian Ainun dioperasi...

Ketika lis duduk dan melihat habibie lewat di ruang tunggu berkata.

Arlis : rudy

Habibie : ya

Arlis : mungkin kau sudah harus memikirkan pemakamam.

Habibie : pemakaman apa ? siapa yang mau mati, ainun tidak

Arlis : harus berapakali ainun di operasi

Habibie : Seperlunya, sampai sembuh, saya melakukan apapun untuk ainun, saya
tidak akan menyerah.
Arlis : kau harus ikhlaskan ainun.

Habibie : tidak.

Ainun tersenyum, terpejam, beliau meninggal dunia di Jerman. Ditemani suami, anak-anak, dan
sahabatnya.

BAWAH INI BEDA CERITA NTAH DARI WEBNYA

udul:Sahabat Selamanya

Tema:Persahabatan

Pemeran:Fadli, Dhani, Tantri, Eros, Ibu Rosidah

Sinopsis Drama :

Pagi yang cerah di SMA Negeri 20 Bandar Lampung. Di lorong sekolah berbincanglah tiga orang sahabat
yakni Fadli, Dhani, dan Tantri. Mereka berbincang tentang banyak hal. Akan tetapi perbincangan mereka
mengerucut hingga ke satu topik penting. Topik tersebut adalah tentang keanehan yang terjadi pada
salah satu sahabat terbaik mereka yakni Eross. Kecurigaan ketiga sahabat tersebut terhadap keanehan
Eross bukannya tidak beralasan. Eross yang selama ini dikenal sebagai pribadi yang periang dan ceria,
kini tiba-tiba menjadi pendiam dan pemurung. Hal ini yang menjadi topik perbincangan utama mereka di
lorong kelas 12 IPA 1 di pagi itu.

Fadli:Teman-teman, kalian merasa ada yang aneh pada Eross?

Dhani : Aneh bagaimana maksudmu Fadli?

Fadli:Iya aneh, tak biasa-biasanya Eross begini kan? Dua minggu terakhir ini kuperhatikan ia selalu saja
melamun, murung, dan cenderung pendiam. Padahal kan kalian tahu sendiri kalau dia itu anak yang
periang.
Tantri:Kamu benar Fadli. Aku juga merasakan ada yang aneh pada Eross. Aku khawatir kalau ia sedang
mengalami hal buruk.

Dhani:Benar juga ya. Eross akhir-akhir ini seringkali merespon kita seadanya saja. Ia juga cenderung
diam dan seringkali menghindar dari kita. Jangan-jangan ada kesalahan yang telah kita perbuat kepada
Eross? Atau mungkin saja ia marah pada salah satu diantara kita?

Fadli:Hmmm, kita tidak akan tahu apa penyebab keanehan yang terjadi pada Eross, kecuali kita tanyakan
langsung padanya.

Tantri:Jangan dulu Fadli! Aku rasa menanyakan langsung padanya bukanlah solusi yang tepat. Bisa jadi
saat ini dirinya sedang dirundung masalah yang cukup rumit yang bersifat personal. Sehingga sangat
tidak memungkinkan bagi kita untuk mendengar pengakuan jujur darinya.

Baca Juga: 2 Contoh Naskah Drama Pendek 4 Orang

Beberapa saat kemudian, lewatlah Eross di hadapan Fadli, Dhani, dan Tantri.

Dhani:Hei Eross! Kemana saja kamu? Sini bergabung dengan kami!

Eross:Hei Dhan, Fadli, Tantri. Aku baru saja ada keperluan. Maaf, tidak bisa berangkat ke sekolah
bersama-sama. Ya sudah, aku ke ruangan BK dulu ya.

Fadli:Setelah urusanmu selesai, segera bergabung bersama kami ya!

Eross:Ya, lihat saja nanti! (berjalan cepat menuju ruang BK)

Dhani:kalian lihat! Sikapnya aneh bukan?

Fadli:Betul Dhan, kenapa ia menghindar pada kita?

Tantri:Eross terburu-buru menuju ruang BK. Ada apa ya sebenarnya?

Dhani:Pasti ada masalah yang menyangkut dirinya.

Fadli:Persis seperti apa yang aku pikirkan Dhan. Tapi masalah apa ya?

Tantri:itu yang mesti kita cari tahu!

Fadli:begini saja, bagaimana kalau kita tanyakan langsung perihal masalah yang sedang dihadapi oleh
Eross kepada Ibu Rosidah, guru BK kita!

Tantri:Aku setuju. Pada jam istirahat kedua, kita akan tanyakan langsung kepada bu Rosidah di ruang BK.

Dhani:Baiklah, kita telah sepakat.


Detik demi detik pun berlalu dan akhirnya jam istirahat kedua pun tiba. Seusai shalat dhuhur berjamaah
di mushala, ketiga sahabat itu pergi menuju ruang BK untuk menemui ibu Rosidah. Sambil berjalan cepat
menuju ruang BK, perbincangan kecil pun terjadi.

Tantri:Kalian bertemu Eross tidak sewaktu di mushala tadi?

Dhani:Ya, dia ada di shaf paling depan.

Fadli:sewaktu aku dan Dhani bergegas meninggalkan mushala, ia terlihat masih khusyuk berdoa. Ia
terlihat sangat serius meminta sesuatu pada Tuhan.

Dhani:Ya, sepertinya ia sedang ada masalah yang cukup serius.

Sesampainya di ruang BK

Tantri:Aku jadi makin penasaran. Jawabannya ada di ruangan ini. (sambil menunjuk ruang BK yang
tertera nama ibu Rosidah, S.Pd. di pintu ruangan)

Fadli:Assalamualaikum (mengetik pintu)

Ibu Rosidah:Waalaikumsalam. Silahkan masuk!

Fadli:Terima kasih bu.

Ibu Rosidah:Oh, kalian. Ada apa? Silahkan duduk.

Fadli, Dhani, Tantri:Terima kasih bu.

Ibu Rosidah:Ada yang bisa ibu bantu? Kalian sampai ke ruangan ibu di jam istirahat begini.

Tantri:Begini bu, langsung saja ke topik pembicaraan yang ingin kami utarakan. Saya ingin bertanya soal
Eross. Akhir-akhir ini ia berubah menjadi lebih pendiam, pemurung, dan seringkali menghindar dari
kami, padahal kami ini sahabatnya.

Fadli: Betul bu, sebenarnya apa yang terjadi dengan Eross?

Baca Juga: 5 Contoh Puisi Hari Pahlawan 10 November


Dhani: kami merasa ada yanga aneh bu.

Bu Rosidah :Hmm, sebenarnya ibu sudah menangkap maksud kalian menemui ibu sebelum kalian
mengutarakannya. Sebenarnya Eross meminta ibu untuk merahasiakan ini kepada siapapun, termasuk
kalian. Tapi ya sudahlah, ibu percaya karena kalian ini adalah sahabat terdekat Eross.

Fadli:Masalah apa yang sedang dialami sahabat kami bu?

Bu Rosidah :Saat ini Eross tengah dirundung masalah perekonomian keluarga yang cukup pelik. Sudah
hampir setahun ayahnya tidak bekerja. Karena perusahaan di tempat ayah Eross bekerja gulung tikar.
Sementara kebutuhan hidup semakin bertambah dan menuntut agar bisa terpenuhi. Kesulitan
perekonomian tersebut berimbas pada masalah lain diantaranya adalah sulitanya keluarga Eross untuk
membayar uang sekolahnya dan juga adik-adiknya.

Tantri:Hmm, begitu ya bu? Sudah berapa bulan Eross tidak membayar uang sekolahnya bu?

Bu Rosidah:8 bulan Tantri. Sekolah sudah memberikan keringanan batas waktu pembayaran berkali-kali.
Akan tetapi untuk saat ini, sulit bagi kami untuk mempertimbangkan keberlangsungan stidi Eross di
sekolah ini.

Fadli:Apa tidak ada solusi lain bu, seperti misalnya beasiswa dan lain sebagainya?

Bu Rosidah:Ibu rasa sangat sulit Fadli, Sekolah di tahun ini tidak menganggarkan beasiswa seperti yang
kamu maksudkan.

Tantri:Begini bu, saya ada usulan. Bagaimana kalau sekolah menerapkan sistem subsidi silang. Besaran
SPP disesuaikan dengan pendapatan orang tua wali. Masalah teknis saya serahkan kepada pihak
sekolah.

Bu Rosidah :Masya Allah, ide mu cemerlang sekali Tantri. Kalau soal itu ibu bisa membawa ide mu ke
pihak komite sekolah.

Dhani:Kalau bisa secepatnya bu. Eross tidak bisa menunggu lebih lama lagi kan?

Bu Rosidah: Ibu janji akan membantu kalian dan juga Eross, sesegera mungkin.

2 minggu kemudian, di ruang kelas pada saat jam istirahat pertama.

Fadli:Dhani, Tantri, dan Eross. Kita semua dipanggil untuk menghadap ibu Rosidah di ruangannya.

Eross:Ada masalah apa Fadli?


Fadli:Sudah, ayo segera menghadap. Aku khawatir beliau akan marah kalau kita tidak cepat.

Baca Juga: Pengertian dan 4 Contoh Paragraf Ilustrasi

Keempat sahabat itu berjalan cepat menuju ke ruang BK. Sesampainya di ruangan Bu Rosidah Dhani pun
mengetuk pintu ruangan.

Dhani:Assalamualaikum (seraya mengetuk pintu)

Bu Rosidah:Waalaikumsalam, silahkan masuk!

Tantri:Permisi bu, ibu memanggil kami?

Bu Rosidah:Ya Tantri, silahkan duduk. Ada yang ingin ibu sampaikan kepada kalian, terutama pada Eross.

Eross:Menyangkut saya bu? Oh iya, mengenai SPP sekolah. Ayah saya berjanji akan segera melunasinya
begitu dapat uang pinjaman. Saya mohon izinkan saya untuk tetap bersekolah di sini bu!

Bu Rosidah:Tenang dulu Eross. Ibu akan menyampaikan kabar gembira kepada kamu dan teman-
temanmu. Begini, dua minggu lalu Tantri mengusulkan sebuah ide cemerlang yakni suatu konsep subsidi
silang pembayaran SPP. Pembayaran SPP tersebut besarannya disesuaikan dengan pendapatan orang
tua / wali murid. Hal ini memungkinkan siswa tidak mampu untuk tetap bisa bersekolah. Bahkan
diantara mereka ada beberapa yang tidak diwajibkan membayar uang SPP. Nah, salah satu siswa
tersebut adalah Eross. Kamu juga tidak perlu membayar SPP beberapa bulan lalu yang menunggak. Pihak
sekolah telah membebaskan tunggakan SPP-mu selama delapan bulan itu.

Eross:Alhamdulillah ibu, terima kasih banyak. (sembari menagis haru)

Bu Rosida :Ya, bersyukurlah pada Allah dan berterima kasihlah pada sahabat-sahabatmu yang peduli
kepadamu. Fadli, Dhani, dan Tantri telah berupaya membantu kamu sejauh ini.

Eross:Terima kasih Dhan, Fadli. Maaf selama ini aku tidak menceritakan hal ini kepada kalian. Aku malah
menghindar dari kalian. (sembari memeluk Fadli dan Dhani)

Dhani:Sudahlah kawan, jangan dipikirkan! Bukankah kita ini teman? (menangis haru)

Fadli:(menangis haru sambil menepuk-nepuk pundak Eross, tidak berbicara sepatah kata pun)

Tantri :(menangis sambil terus menerus mengusapkan lembaran tisu untuk menyeka air mata harunya).
Setelah urusan keempat sahabat itu selesai, mereka meninggalkan ruang BK dengan mata berkaca-kaca.
Mereka pun kembali ke kelas dengan perasaan lega karena permasalahan telah diselesaikan dengan
baik.

Baca Juga:

Contoh Drama Perpisahan Sekolah Terbaru

2 Contoh Naskah Drama Pendek 4 Orang

Contoh Pidato Sumpah Pemuda Terbaru

NO RESPONSES

LEAVE A REPLY

Comment Text*

Name*

Email*

Website

Anda mungkin juga menyukai