Anda di halaman 1dari 4

Resensi Buku

Tersembunyi di Antara Harapan Tumbuh: Demokrasi di Bumi


Raflesia

Oleh: Ni Made Muthiara Dharma


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga Surabaya, Indonesia.
(Jl. Airlangga No.4 - 6, Airlangga, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60115)
(031) 5912546

Korespondensi: ni.made.muthiara-2021@fisip.unair.ac.id

Data Buku
Judul : Tersembunyi di Antara Harapan Tumbuh:
Demokrasi di Bumi Raflesia
Penulis : Titiek Kartika Hendrastiti, M. Yamani, Wahyu
Widiastuti
Penerbit : Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Cetakan : Pertama, Oktober 2021
Tebal : 232 halaman
ISBN : 978-623-321-097-3

Buku “Tersembunyi di antara niversitas Gadjah Mada, S-2 di Institute of


Harapan Tumbuh: Demokrasi di Bumi Social Studies dan juga alumni S-3 di
Raflesia” ini ditulis berdasarkan penelitian Universitas Airlangga. Titek Kartika
yang dilakukan oleh KPU Provinsi Bengkulu Hendrastiti memiliki fokus tema penelitian
yang bekerja sama dengan para penulis. mengenai tata kelola sumber daya alam, isu
Mereka meneliti terkait demokrasi yang perempuan, dan lingkungan. Seperti halnya
terjadi pada lingkungan daerah lokal penelitian dalam buku ini, tema
terutama di Bumi Raflesia (sebutan untuk penelitiannya kali ini membahas tentang
Provinsi Bengkulu). Penulis pertama demokrasi lokal dan kaitannya dengan
sekaligus editor buku yang menarik ini perempuan. Sebelumnya Beliau juga telah
adalah Titiek Kartika Hendrastiti. Beliau melakukan riset terhadap penyelenggaraan
merupakan salah satu pengajar di Pilkada Bengkulu pada tahhun 2016, namun
Universitas Bengkulu, Jurusan Administrasi kali ini Beliau membahas peran perempuan
Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. di dalamnya. Penulis kedua dalam buku ini
Beliau juga merupakan alumni S-1 FISIP adalah Muhammad Yani. Beliau memiliki
latar belakang Pendidikan mempelajari Yamani awalnya mmeberikan pendahuluan
hukum dan kini sedang aktif melakukan dan membahas tentang suara pemilih dan
berbagai macam penelitian serta Pulau Enggano. Lalu pada bagian ini juga
pengabdian masyarakat khisus di bidang membahas tentang bagaimana fasilitasi
hukum. Sementara penulis ketiga buku ini pemenuhan hak politik warga guna
adalah Wahyu Widiatuti yang kini adalah memberikan suara dalam pemilihan Kepala
seorang Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Daerah di Pulau enggano. Pada bagian
Universitas Bengkulu yang cukup aktif terakhir, yaitu bagian keempat dalam buku
dalam beberapa organisasi perempuan. ini dengan judul, “Strategi Door to Door
Tulisan karya Titiek Kartika Canvassing oleh Badan Ad hoc di Masa
Hendrastiti, M. Yamani dan Wahyu Pandemi dalam Menyebarluaskan Informasi
Didiastuti ini dibagi menjadi empat bagian Pemilu 2020” membahas hasil studi oleh
dan terdapat 14 bab yang akan membuat penulis Wahyu Widiastuti dan menjelaskan
pembacanya memahami secara tahap demi tentang bagaimana penyaluran informasi
tahap mengenai topik yang dibahas. Pada pemilu di masa pandemic Covid-19, Door to
bagian pertama buku ini, penulisnya, Titiek Door Canvassing serta bagaimana program
Kartika Hendrastiti memberikan analisis sosialisasi pemilu di Indonesia, adanya
tentang demokrasi baru yang memberikan kesenjangan digital dan pengetahuan politik,
banyak contoh pengalaman-pengalaman hingga bagaimana praktek Door to Door
demokrasi baru dari negara-negara lain, Canvassing di Kabupaten Bengkulu dan juga
kemudian juga membahas tentang aras Kota Bengkulu.
demokrasi baru Indonesia (sudut pandang Kesimpulan dalam buku ini yaitu
demokratis lokal), serta menjelaskan merupakan hasil rangkuman penelitian
bagaimana demokrasi baru menggeser terhadap proses penyelenggaraan Pilkada
Ethnic Democracy, membahas Tahun 2020 di Provinsi Bengkulu (Bumi
penyelenggaraan Pilkada di masa pandemi Raflesia), oleh ketiga penulis yang terbagi
hingga peningkatan dinamika lokal sebagai atas tiga fokus tema berbeda. Pertama,
pendahuluan dalam buku ini. Pembaca akan mengenai kemajuan dan kendala
dibuat lebih mudah untuk memahami isi perempuan dalam keterlibatannya dalam
buku sebelum masuk pada pembahasan- anggota Badan Ad hoc pada Pilkada
pembahasan lain yang lebih dalam pada (pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
buku ini. Di bagian kudua buku ini yang Bengkulu tahun 2020), kedua, mengenai
berjudul “Mereka yang Bergerak di Bawah implementasi hak politik warga negara
Arus Politik Elektoral” membahas tentang untuk memilih Kepala Daerah secara
perempuan dan politik electoral, menelusuri serentak di Pulau Enggano, Provinsi
bagaimana keterlibatan perempuan dalam Bengkulu dan ketiga mengenai strategi Door
politik, menjelaskan refleksi penggunaan to Door Canvassing oleh Badan Ad hoc dalam
metode dalam perspektif perempuan, menyebarluaskan atau melakukan
bagaimana keterlibatan perempuan dalam sosialisasi informasi Pemilu saat di masa
politik electoral lokal dan membahas catatan Pandemi tahun 2020.
perempuan yang bergerak di bawah arus Buku “Tersembunyi di antara
politik electoral. Untuk bagian ketiga buku Harapan Tumbuh: Demokrasi di Bumi
ini, “Hukum Pemilihan: Menjemput Suara Raflesia” ini merupakan buku yang cukup
Pemilih Masyarakat Pulau Terluar di Pulau menarik yang berisi tentang hasil penelitian
Enggano, Provinsi Bengkulu” yang yang dilakukan para penulis dan membahas
membahas tentang fokus studi kedua oleh M. tentang bagaimana sejatinya demokrasi
telah tumbuh dalam aras lokal, walaupun akan sangat membantu bagi perempuan
cenderung tersembunyi di antara harapan Indonesia karena seperti yang dapat dilihat
Buku ini berfokus kepada deskripsi topik- bahwa, sampai kini, memang belum terlalu
topik penting dalam konteks politik banyak adanya studi mengenai keterlibatan
elektoral yang muncul selama berkolaborasi perempuan pada Badan Ad hoc
dengan penyelenggara Pilkada Gubernur penyelenggara .
dan Wakil Gubernur di tahun 2020. Fokus Terdapat tiga studi dalam buku ini
yang kedua dalam buku ini yaitu, oleh masing-masing penulis. Untuk studi
mendokumentasikan makna implementasi pertama dianalisis oleh Hendrastiti dan
atau praktik demokrasi baru yang hasilnya menunjukkan bahwa terdapat
merupakan kesempatan, kekuatan, serta peningkatan signifikan dalam terlibatnya
peluang dan pertumbuhan politik lokal di perempuan pada Badan Ad hoc yang
Indonesia. Penelitian dalam buku ini menyelenggarakan Pemilukada serentak di
dilakukan penulis di Kabupaten Bengkulu tahun 2020 di Provinsi Bengkulu (Bumi
Selatan, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Raflesia). Dalam buku ini disebutkan bahwa
dan Mukomuko. Tujuan buku ini adalah hasil analisis representasi perempuan
mempublikasikan pengalaman dalam dalam rekruitmen PPS menunjukkan bahwa
pelaksanaan penyelenggaraan Pilkada Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu
langsung dan serentak di Provinsi Bengkulu. Tengah, Bengkulu Utara dan Mukomuko
Penulis buku, Hendrastiti, memenangkan kontestasi posisi perempuan
mengangkat pertanyaaan pokok mengenai di atas 50% secara konsisten. Sementara,
bagaimana perjuangan perempuan pada untuk persentase kelulusan perempuan
kontestasi mendapatkan posisi sebagai untuk mendapatkan posisi anggota PPK
anggota Badan Ad Hoc penyelenggara pada PPS lebih rendah, yaitu hanya sebesar
Pemilu, seperti PPS, KPPS, PPK, dan PPDP. 23,2%, sangat jauh dibandingkan angka
Pemilu kepala daerah merupakan sistem persentase laki-laki yang sebanyak 86,8%.
yang berwujud konsolidasi demokrasi dan Hasil analisis juga menyatakan bahwa hanya
jaminan untuk meningkatkan implementasi Kabupaten Bengkulu Tengah yang mendapat
atau praktik kedaulatan rakyat terutama persentase kelulusan anggota lebih tinggi,
demokrasi lokal, sehingga menjadi salah yaitu sebesar 32,7%. Disebutkan juga bahwa
satu indikator yang penting terutama bagi pencapaaian perempuan pada keanggotaan
demokrasi baru. Buku ini juga tertarik KPPS menunjukkan angka 44,8% dan
untuk mengkaji perempuan dalam politik merupakan hal yang cukup
demokrasi dari berbagai penelitian di menggembirakan. Kemudian, untuk
negara-negara berkembang dunia seperti Sri perolehan kursi keanggotaan PPDP juga
Lanka, India, Burundi, dan Nepal. relatif baik dengan rata-rata keanggotannya
Disebutkan bahwa berdasarkan berbagai mencapai angka sebesar 49,1%. Analisis
tulisan yang ditelaah, keterlibatan kualitatif dalam studi ini menunjukkan
perempuan dalam politik lokal daerah masih keterlibatan perempuan dalam Badan Ad
rendah dengan beraneka macam tantangan hoc memberikan perspektif “perluasan skup
yang dihadapi mereka untuk mengambil isu politik elektoral lokal”, sehingga terdapat
peran dalam politik lokal. Padahal, tren kesadaran perempuan akan
keterlibatan perempuan dan tanggung keterlibatan mereka dalam demokrasi lokal
jawab mereka di bidang social welfare, serta munculnya tanda-tanda kebangkitan
livelihood, dan social security cukup baik. kelompok perempuan yang terlibat dalam
Kontribusi studi dalam penelitian di buku ini suatu kegiatan politik electoral serta
munculnya frame kepemimpinan dalam menyebarluaskan informasi pemilu di
perempuan yang telah menjadi visi baru. tahun 2020. Akibat adanya pembatasan
Studi kedua dalam buku ini kegiatan sosialisasi dalam , maka pihak
merupakan hasil studi oleh M. Yamani yang penyelenggara pemilu memiliki solusi
meneliti tentang implementasi hak politik dengan melakukan sosialisasi dari rumah ke
warga negara dalam pemilihan Kepala setiap rumah warga yang stilah lainnya
Daerah secara serentak di Pulau Enggamo, adalah door to door atau canvassing. KPU
Provinsi Bengkulu. Dalam buku ini Bengkulu memilih kegiatan ini karena KPU
disebutkan bahwa terdapat beberapa pusat menganjurkan sosialisasi melalui new
hambatan dalam pelaksanaan pemilihan media masih memiliki beberapa
sehingga membuat hak politik masyarakat keterbatasan seperti masyarakat sasaran
dalam demokrasi berpotensi menimbulkan majemuk dan kesejangan digital dari aspek
ketidakadilan karena adanya warga negara wilayah dan penggunanya.
yang tidak mendapat fasilitas oleh pihak Buku yang berjudul “Tersembunyi di
penyelenggara terutama di pulau-pulau antara Harapan Tumbuh: Demokrasi di Bumi
terluar seperti Pulau Enggano. Hambatan Raflesia” ini sangat menarik dan cocok
dalam pelaksanaan pemilihan teresbut akan dibaca untuk para akademisi, mahasiswa,
membuat warga lebih memilih untuk tidak para aktivis, serta para praktisi pengambil
menggunakan hak pilihnya. Contoh kebijakan maupun khalayak umum. Namun,
hambatan yang disebutkan dalam buku ini penggunaan bahasa dalam buku ini
yaitu, adanya faktor kesulitan transportasi sangatlah baku dan terdapat banyak sekali
menuju lokasi TPS, soal-soal ekonomi di kata atau istilah yang kurang bisa dipahami
mana warga Pulau Enggano yang orang terutama bagi pembaca buku pemula.
mayoritasnya berprofesi sebagai petani dan Buku ini menyajikan informasi berdasarkan
nelayan lebih mengutamakan urusan hasil penelitian yang nyata dilakukan secara
profesinya dibandingkan politik agar dapat langsung, berdasarkan pengalaman dan
memenuhi kebutuhan hidupnya. Hambatan pengamatan di tempat penelitian itu
tersebut pada dasarnya berasal dari faktor sehingga memuat data empiris yang sesuai
keadaan geografis ditambah lagi dengan dengan realita lapangan mengenai Pemilu
belum meratanya sentuhan pembangunan Kepala Daerah di beberapa kabupaten di
Pulau Enggano sebagai salah satu pulau Provinsi Bengkulu atau juga disebut sebagai
terluar di Indonesia. Keterbatasan yang ada Bumi Raflesia. Buku ini juga tidak hanya
di Pulau Enggano dalam hal ini tidak hanya memberikan cara pandang penulisnya yang
menghambat pemilih tetapi juga para kritis dengan menyebutkan kelemahan,
penyelenggara pemilihan. tantangan serta hambatan, namun juga
Studi ketiga dalam buku ini adalah menunjukkan pemikiran yang optimis
studi oleh Wahyu Widiastuti selaku penulis terhadap harapan perkembangan
ketiga buku ini. Widiastuti membahas demokrasi di Indonesia terutama pada
tentang strategi door to door canvassing oleh demokrasi aras lokal, sesuai dengan topik
Badan Ad Hoc di masa pandemi Covid-19 yang dibahas dalam buku.

Anda mungkin juga menyukai