Anda di halaman 1dari 25

ANUITAS

Anuitas adalah serangkaian pembayaran yang dilakukan dalam selang waktu yang sama. Pemba-
yaran dapat dilakukan tiap bulan (bulanan), 3 bulan (triwulan), 4 bulan (kuartal), 6 bulan (semester)
atau tahunan.

1 Anuitas Pasti
Anuitas Pasti adalah anuitas yang pembayarannya pasti untuk periode jangka waktu tertentu. Pada
pembahasan anuitas pasti kali ini hanya menggunakan pembayaran/penerimaan tahunan. Jumlah
pembayaran/penerimaan tiap periode biasanya sama besar. Sedangkan pembayaran/penerimaan
dapat dilakukan di awal atau akhir periode. Besar kecil jumlah pembayaran/ penerimaan tergan-
tung pada jumlah pokok, jangka waktu dan tingkat bunga. Salah satu contoh anuitas pasti adalah
pembayaran kredit sepeda motor.

a. Anuitas Biasa (Ordinary Annuity)


Anuitas biasa adalah serangkaian pembayaran/penerimaan dalam jumlah sama yang dilakukan
di setiap akhir periode.

Misal pada gambar 1 terlihat bahwa pembayaran/penerimaan sebesar Rp. 1 setiap akhir periode
selama n periode dengan tingkat bunga i per periode, maka present value (nilai sekarang) adalah:

an = P V = (1 + i)−1 + (1 + i)−2 + (1 + i)−3 + . . . + (1 + i)−(n−1) + (1 + i)−n


= v + v 2 + v 3 + . . . + v n−1 + v n
v(1 − v n )
=
1−v
v(1 − v n )
= 1

1 − 1+i
v(1 − v n )
= i

1+i
v(1 − v n )
=
iv
1 − vn
= (1)
i
dengan P V = present value / nilai sekarang / nilai di awal periode, i = tingkat bunga per periode,
v = (1 + i)−1 , n = jumlah periode.

1
Sedangkan nilai akhir / future valuenya adalah :

sn = F V = (1 + i)n−1 + (1 + i)n−2 + (1 + i)n−3 + . . . + (1 + i)1 + 1


1. ((1 + i)n − 1)
=
(1 + i) − 1
(1 + i)n − 1
= (2)
i
dengan F V = future value / nilai di akhir periode / nilai akan datang, i = tingkat bunga per
periode, n = jumlah periode.

Contoh 1:
Carilah nilai uang sekarang / nilai tunai dari suatu anuitas yang membayar 4 juta rupiah pada
akhir tahun selama 16 tahun dengan suku bunga 8 %.

Jawab:

1 − (1, 08)−16
a 16 0,08 = 4.106 = 35.405.476, 62
0, 08
b. Anuitas Dimuka (Due Annuity)
Anuitas dimuka adalah serangkaian pembayaran dalam jumlah sama yang dilakukan di setiap
awal periode atau mulai pada hari ini. Hubungan anuitas dimuka dengan anuitas biasa :

Misal pada gambar 3 terlihat bahwa pembayaran/penerimaan sebesar Rp. 1 setiap awal periode

2
selama n periode dengan tingkat bunga i per periode, maka present value / nilai sekarang adalah:

ä n = P Vdue = 1 + (1 + i)−1 + (1 + i)−2 + . . . + (1 + i)−(n−2) + (1 + i)−(n−1)


= 1 + v −1 + v −2 + v −3 + . . . + v −(n−2) + v −(n−1)
1(1 − v n )
=
1−v
1 − vn
= 1

1 − 1+i
1 − vn
= i

1+i
1 − vn
=
iv
1 − vn
= (3)
d
dengan P Vdue = present value / nilai sekarang / nilai di awal periode, i = tingkat bunga per
periode, v = (1 + i)−1 , n = jumlah periode.

Sedangkan nilai akhir / future valuenya adalah:

s̈ n = F Vdue = (1 + i)n + (1 + i)n−1 + (1 + i)n−2 + . . . + (1 + i)2 + (1 + i)


(1 + i)n − 1
= (1 + i)
(1 + i) − 1
n
(1 + i) − 1
=
iv
(1 + i)n − 1
= (4)
d
dengan F Vdue = future value / nilai di akhir periode / nilai akan datang, i = tingkat bunga per
periode, n = jumlah periode

c. Anuitas Pasti Kontinu


Anuitas kontinu adalah anuitas yang pembayaran/pemberian dilakukan k kali dalam setahun
dengan k → ∞. Memang tidak mungkin menacri contoh anuitas kontinu dalam praktek sehari-
hari. Tetapi anuitas ii sangat signifikan untuk keperluan teoritis. Nilai tunai / present value /

3
nilai sekarang dari anuitas kontinu yang disimbolkan ā n adalah:
Z n
ā n = v t dt
0
vt n
= ]
ln t 0
vn − 1
=
ln v
vn − 1
=
ln(1 + i)−1
vn − 1
=
− ln(1 + i)
1 − vn
= (5)
δ

2 Anuitas Jiwa Diskrit Menggunakan Simbol Komutasi


Anuitas jiwa atau kadang disebut Anuitas hidup adalah anuitas yang pembayarannya/penerimaanny
dikaitkan dengan mati hidupnya seseorang. Pembayaran/penerimaan dilakukan jika orang yang
memiliki anuitas masih hidup. Berdasarkan besar pembayaran anuitas hidup terdiri dari anuitas
datar dan anuitas berubah. Sedangkan berdasarkan jangka waktu pembayaran anuitas hidup terdiri
dari pembayaran tahunan dan pembayaran beberapa kali setahun. Beberapa macam anuitas hidup
yang dipelajari adalah anuitas seumur hidup, endowmen murni, anuitas berjangka dan anuitas di-
tunda.

2.1 Pembayaran Tahunan


Anuitas dengan pembayaran tahunan adalah anuitas dengan pembayaran sekali dalam setahun se-
lama jangka waktu yang ditentukan.

2.1.1 Anuitas Seumur Hidup


Anuitas seumur hidup adalah rangkaian pembayaran yang dilakukan selama seseorang masih hidup
pada waktu jatuhnya pembayaran. Pembayaran bisa dilakukan tiap awal tahun yang disebut anuitas
awal seumur hidup maupun dilakukan tiap akhir tahun yang disebut anuitas akhir seumur hidup.
Misal nilai tunai anuitas awal seumur hidup untuk seseorang yang berusia x disimbolkan dengan
simbol äx dan nilai tunai anuitas akhir seumur hidup untuk seseorang yang berusia x disimbolkan
dengan ax , maka diperoleh hubungan antara äx dan ax seperti terlihat pada Gambar 5.

Hubungan antara äx dan ax adalah


äx = 1 + ax (6)
Seseorang berusia x tahun membeli anuitas seumur hidup dengan cara membayar nilai tunai
sebesar ax dengan harapan setiap akhir tahun dia akan menerima uang sebesar Rp. 1. Peluang

4
orang tersebut hidup satu tahun lagi adalah 1 px , sehingga jika orang tersebut mencapai usia x + 1
maka dia akan menerima Rp. 1 beserta bunganya sebesar v.1 px . Peluang orang tersebut hidup
dua tahun lagi adalah 2 px , jika orang tersebut mencapai usia x + 2 maka dia akan menerima Rp.
1 beserta bunganya sebesar v 2 .2 px dan seterusnya. Sehingga nilai tunai anuitas akhir atau premi
tunggal bersih adalah

ax = 1.v 1 .1 px + 1.v 2 .2 px + 1.v 3 .3 px + · · · + 1.v w−x .w−x px


`x+1 `x+2 `x+3 `w
= v. + v2. + v3. + · · · + v w−x .
`x `x `x `x
v .`x+1 + v .`x+2 + v .`x+3 + · · · + v w .`w
x+1 x+2 x+3
=
v x `x
Dx+1 + Dx+2 + Dx+3 + · · · + Dw
=
Dx
Nx+1
= (7)
Dx
Dari (6) diperoleh nilai tunai anuitas awal

äx = 1 + ax
Nx+1
= 1+
Dx
Dx + Nx+1
=
Dx
Nx
= (8)
Dx

Contoh 1
Amir pensiun pada waktu berusia 55 tahun dan menerima pesangon sebesar 40 juta rupiah. Uang
ini kemudian dibelikan anuitas seumur hidup. Berapa besar penerimaan yang akan dia terima tiap
awal tahun mulai usia 55?

Jawab :
Diketahui x = 55. Misal besar uang yang diterima Amir tiap awal tahun adalah B rupiah, dengan
menggunakan Tabel CSO 1941 2,5% maka
 
N55
40.000.000 = B
D55
 
193940, 61
B = 40.000.000
2754768, 79
B = 2.816.070, 963

Jadi tiap awal tahun seumur hidup Amir akan menerima uang sebesar Rp. 2.816.070,963.
Apabila pada contoh Amir menerimanya pada tiap akhir tahun, hitung besar uang yang diterimanya.

2.1.2 Endowmen Murni


Endowmen murni adalah suatu pembayaran yang dilakukan pada akhir suatu jangka waktu tertentu
bagi seseorang bila dia hidup mencapai akhir jangka waktu tersebut. Jika orang tersebut meninggal
sebelum akhir jangka waktu maka tidak ada pembayaran. Nilai tunai suatu endowmen murni yang
dikeluarkan bagi seseorang yang berusia x selama jangka waktu n tahun dinyatakan dengan simbol
n Ex . Jika orang ini meninggal sebelum berusia x+n tahun maka ia tidak akan menerima pembayaran,

5
tetapi jika ia mencapai usia x + n tahun ia akan menerima pembayaran sebesar Rp. 1. Sehingga jika
diilustrasikan pada Gambar 6 terlihat bahwa n Ex seperti anuitas awal yang ditunda n tahun dan
dibayarkan sekali. n Ex adalah nilai tunai dari 1.v n , dengan peluang dibayarkan jika x mencapai usia

x + n tahun (n px ). Jadi

n Ex = v n .n p x
`x+n
= vn.
`x
x+n
v `x+n
=
v x `x
Dx+n
= (9)
Dx

Contoh 2
Ali usia 42 tahun membeli endowment murni dengan maksud jika dia masih hidup pada waktu
berusia 60 tahun dia akan memperoleh uang sebesar 25 juta rupiah. Hitung besar uang yang harus
dibayar Ali untuk membeli endowment murni tersebut.

Jawab :
Diketahui x = 42, n = 18 dan besar uang yang diterima pada waktu usia 60 tahun adalah 25 juta
rupiah, dengan menggunakan Tabel CSO 1941 2,5% maka besar uang untuk membeli endowment
murni tersebut adalah:
   
D60 154046, 23
18 E42 = 25.000.000 = 25.000.000 = 12.457.420, 917
D42 309145, 51

2.1.3 Anuitas Berjangka


Anuitas berjangka adalah rangkaian pembayaran berkala paling lama n tahun. Jika nilai tunai
anuitas akhir bagi seorang berusia x dengan pembayaran paling lama n tahun ditulis dengan simbol
ax:n . Sedangkan nilai tunai anuitas awal bagi seorang berusia x dengan pembayaran paling lama n
tahun ditulis dengan simbol äx:n , maka diperoleh hubungan antara ax:n dan äx:n seperti terlihat
pada gambar berikut
Jadi hubungan antara ax:n dan äx:n adalah

äx:n = 1 + ax:n−1 (10)

ax:n ini dapat dipandang sebagai jumlahan dari endowmen murni tiap tahun bagi orang berusia x
selama n tahun, yaitu
ax:n = 1 Ex + 2 Ex + · · · + n Ex
Jika digambarkan adalah sebagai berikut

6
Sehingga
Dx+1 Dx+2 Dx+n
ax:n = + + ··· +
Dx Dx Dx
Dx+1 + Dx+2 + · · · + Dx+n
=
Dx
Nx+1 − Nx+n+1
= (11)
Dx
Atau apabila menggunakan Gambar 7, maka
ax:n = 1.v 1 .1 px + 1.v 2 .2 px + 1.v 3 .3 px + · · · + 1.v n .n px
`x+1 `x+2 `x+3 `x+n
= v. + v2. + v3. + · · · + vn.
`x `x `x `x
v .`x+1 + v .`x+2 + v .`x+3 + · · · + v x+n .`x+n
x+1 x+2 x+3
=
v x `x
Dx+1 + Dx+2 + Dx+3 + · · · + Dx+n
=
Dx
Nx+1 − Nx+n+1
= (12)
Dx
Dari (10)
äx:n = 1 + ax:n−1
Nx+1 − Nx+n
= 1+
Dx
Dx + Nx+1 − Nx+n
=
Dx
Nx − Nx+n
= (13)
Dx

Contoh 3

7
Bima berusia 35 tahun membeli anuitas berjangka dengan maksud setiap akhir tahun menerima
uang sebesar 1,5 juta rupiah selama 30 tahun. Berapa besar uang yang dibayar Bima untuk membeli
anuitas tersebut?

Jawab :
Dikethaui x = 35, n = 30 dan besar uang yang diterima tiap akhir tahun adalah 1,5 juta rupiah,
dengan menggunakan Tabel CSO 1941 2,5%, maka
 
N36 − N66
a35:30 = 1.500.000
D35
 
8128447, 43 − 1056041, 64
= 1.500.000
381995, 63
= 27.771.544, 935

Jadi besar uang untuk membeli anuitas berjangka tersebut adalah Rp. 27.771.554,935.
Apabila pada contoh Bima menerimanya pada tiap awal tahun, hitung besar uang untuk membeli
anuitas tersebut.

2.1.4 Anuitas Ditunda


Anuitas ditunda adalah rangkaian pembayaran secara berkala yang ditunda selama jangka waktu
tertentu. Nilai tunai anuitas akhir bagi seseorang berusia x ditunda m tahun dinyatakan dengan
simbol m| ax . Sedangkan nilai tunai anuitas awal bagi seseorang berusia x ditunda m tahun dinyatakan
dengan simbol m| äx .

Gambar 9 adalah ilustrasi dari anuitas akhir bagi seseorang yang berusia x yang pembayarannya
ditunda selama m tahun. Jadi pembayaran dilakukan mulai akhir tahun ia berusia x + m sampai
seumur hidup. Sedangkan hubungan antara anuitas akhir seumur hidup, anuitas akhir berjangka
dan anuitas akhir tunda dapat digambarkan sebagai berikut Jika dinyatakan dalam bentuk rumus

adalah
ax:m + m| ax = ax (14)

8
Dari (14) diperoleh

m| ax = ax − ax:m
Nx+1 Nx+1 − Nx+m+1
= −
Dx Dx
Nx+m+1
= (15)
Dx
Sama seperti pada anuitas akhir, pada anuitas awalpun dapat diperoleh hubungan antara anuitas
seumur hidup, anuitas berjangka dan anuitas ditunda, yaitu

äx:m + m| äx = äx (16)

Sehingga

m| äx = äx − äx:m


Nx Nx − Nx+m
= −
Dx Dx
Nx+m
= (17)
Dx
Selanjutnya nilai tunai anuitas akhir bagi seseorang berusia x ditunda m tahun pembayaran paling
lama n tahun dinyatakan dengan simbol m|n ax . Dan nilai tunai anuitas awal bagi seseorang berusia x
ditunda m tahun pembayaran paling lama n tahun dinyatakan dengan simbol m|n äx . m|n ax ini dapat
dipandang sebagai jumlahan dari endowmen murni

Sehingga

m|n ax = + m+2 Ex + · · · + m+n Ex


m+1 Ex
Dx+m+1 Dx+m+2 Dx+m+n
= + + ··· + (18)
Dx Dx Dx
Dx+m+1 + Dx+m+2 + · · · + Dx+m+n
=
Dx
Nx+m+1 − Nx+m+n+1
= (19)
Dx
dan

m|n äx = m−1|n ax


Nx+m − Nx+m+n
= (20)
Dx

9
2.2 Pembayaran Beberapa Kali Setahun
Selain pembayaran setahun sekali anuitas bisa juga dilakukan dengan pembayaran beberapa tahun
sekali, misal k kali setahun.

2.2.1 Anuitas Seumur Hidup


(k)
Misal äx menyatakan nilai tunai anuitas awal seumur hidup bagi seseorang berusia x dengan pem-
bayaran k kali setahun dengan pembayaran Rp. 1 setahun. Jadi pembayaran tiap periode adalah
Rp. k1 selama seumur hidup, seperti terlihat pada gambar berikut

Untuk menghitung nilai tunai digunakan cara sebagai berikut

Jadi
k.ä(k)
x = äx + 1/k| äx + 2/k| äx + · · · + (k−1)/|k äx (21)
Untuk menghitung ruas kanan digunakan interpolasi linier, yaitu

0| äx = äx − 0
1| äx = äx − 1
1/k| äx ∼ äx − 1/k
2/k| äx ∼ äk − 2/k
···
h/k| äx ∼ äk − h/k

10
Sehingga (21) menjadi
     
1 2 k−1
k.ä(k)
x ∼ äx + äx − + äx − + · · · + äx −
k k k
1
= k.äx − (1 + 2 + ... + k − 1)
k
k−1
= k.äx −
2
Jadi
k−1
ä(k)
x = äx − (22)
2k
(k)
Rumus ini adalah rumus hampiran. Misal ax menyatakan nilai tunai anuitas akhir seumur hidup
bagi seseorang berusia x dengan pembayaran k kali setahun dengan pembayaran Rp. k1 tiap periode,
maka
1
a(k)
x = äx(k) −
k
k−1 1
= = äx − −
2k k
k−1 1
= ax + 1 − −
2k k
k−1
= ax + (23)
2k

2.2.2 Anuitas Ditunda


(k)
Misal m| äx menyatakan nilai tunai anuitas awal seumur hidup bagi seseorang berusia x dengan
(k)
pembayaran k kali setahun dengan pembayaran Rp. k1 tiap periode ditunda m tahun dan m| ax
menyatakan nilai tunai anuitas akhir seumur hidup bagi seseorang berusia x dengan pembayaran k
kali setahun dengan pembayaran Rp. k1 tiap periode ditunda m tahun, maka
(k) (k)
m| äx = m Ex äx+m
 
k−1
= m Ex äx+m − (24)
2k

dan
(k) (k)
m| ax = m Ex ax+m
 
k−1
= m Ex ax+m + (25)
2k

2.2.3 Anuitas Berjangka


Misal nilai tunai anuitas awal seumur hidup bagi seseorang berusia x dengan pembayaran k kali
(k)
setahun dengan pembayaran Rp. k1 tiap periode selama n tahun dinyatakan dengan simbol äx:n dan
nilai tunai anuitas akhir seumur hidup bagi seseorang berusia x dengan pembayaran k kali setahun

11
(k)
dengan pembayaran Rp. k1 tiap periode selama n tahun dinyatakan dengan simbol ax:n , maka

(k) (k)
äx:n = ä(k)
x − n| äx
 
k−1 k−1
= äx − − n Ex äx+n −
2k 2k
k−1
= äx − n Ex .äx+n − (1 − n Ex )
2k
k−1
= äx − n| äx − (1 − n Ex )
2k
k−1
= äx:n − (1 − n Ex ) (26)
2k
dan
(k) k−1
ax:n = ax:n + (1 − n Ex ) (27)
2k

Contoh 4
Ida berusia 35 tahun membeli anuitas seumur hidup sebesar Rp. 25.000.000. Berapa yang akan
diterimanya tiap awal 3 bulan ?

Jawab :
Diketahui x = 35, k = 4 dan misal uang yang akan diterima Ida tiap awal tahun adalah B, dengan
menggunakan Tabel CSO 1941 2,5%, maka
 
3
25.000.000 = B a35 −
8
 
N35 3
25.000.000 = B −
D36 8
 
8510443, 06 3
25.000.000 = B −
381995, 63 8
B = 1.141.349, 173 (setiap awal tahun)
B
= 285.337, 2933 (setiap awal 3 bulan)
4
Jadi Ida tiap awal 3 bulan akan menerima uang sebesar Rp. 285.337,2933.

Contoh 5
Sugeng berusia 28 tahun. Setiap akhir bulan dia menyisihkan uangnya sebesar 100 ribu selama 22
tahun untuk membeli anuitas, supaya pada waktu pensiun yaitu usia 55 tahun setiap awal bulan
akan menerima uang seumur hidup. Hitung besar uang yang akan diterimanya setiap awal bulan
mulai usia 55 tahun.

Jawab :
Terlihat bahwa Sugeng membeli anuitas seumur hidup ditunda dengan menggunakan sistem anuitas
berjangka. Misal uang yang akan diterima Sugeng tiap awal tahun adalah B, dengan menggunakan

12
Tabel CSO 1941 2,5% maka
Beli = Terima
(12) (12)
100.000 ×12.(a28:22 ) = B.27| ä28
   
11 11
12.105 a28:22 + (1 − 22 E28 ) = B.27 E28 ä55 −
24 24
     
5 N29 − N51 11 D50 D55 N55 11
12.10 + 1− = B. −
D28 24 D28 D28 D55 24
     
5 11047642, 22 − 3613562, 55 11 235925, 04 193940, 61 2754768, 79 11
12.10 + 1− = B. −
466211, 03 24 466211, 03 466211, 03 193940, 61 24
19.406.561, 23 = B.(5, 718181622)
B = 3.393.834, 353 (setiap awal tahun)
B
= 282.819, 5294 (setiap awal bulan)
12
Jadi Sugeng mulai usia 55 tahun setiap awal bulan akan menerima uang sebesar 282.819,5294 rupiah
seumur hidup.

Soal-Soal :
1. Seorang yang berusia 27 tahun membeli anuitas seumur hidup sebesar 12 juta rupiah. Hitung
berapa jumlah yang dia terima tiap :
a. awal tahun
b. akhir tahun
2. Seorang yang berusia 32 tahun membeli anuitas sebesar 15 juta rupiah. Hitung besar uang
yang dia terima tiap awal tahun, jika anuitas yang dibelinya adalah:
a. anuitas seumur hidup
b. anuitas jangka waktu 30 tahun
c. anuitas jangka waktu 20 tahun ditunda 10 tahun
d. anuitas seumur hidup ditunda 10 tahun
3. Seorang berusia 34 tahun membeli anuitas jangka waktu 15 tahun dengan menerima sebesar 1
juta tiap akhir tahun. Hitung besar uang yang digunakan untuk membeli anuitas tersebut.
4. Seorang berusia 29 tahun membeli anuitas jangka waktu 21 tahun dengan menerima setiap akhir
tahun sebesar 1,5 juta. Setelah membayar ternyata dia berubah pikiran ingin menerimanya
seumur hidup tiap awal tahun. Hitung besar uang yang diterimanya tiap awal tahun seumur
hidup.
5. Seorang berusia 33 tahun membeli anuitas dengan cara membayar setiap akhir tahun selama
17 tahun dengan maksud mulai usia 55 tahun (saat dia pensiun) setiap awal tahun menerima
uang sebesar 2 juta. Hitung uang yang harus dibayar untuk membeli anuitas tsb.
6. Hitung jumlah uang yang akan diterima 22 tahun lagi (jika dia masih hidup) seorang berusia
28 tahun yang membeli endowment murni jangka waktu 22 tahun sebesar 30 juta rupiah.
7. Seorang berusia 38 tahun membeli endowment murni jangka waktu 22 tahun dengan cara
membayar tahunan selama 7 tahun sebesar 2 juta tiap akhir tahun. Hitung besar uang yang
dia terima 22 tahun lagi, jika dia masih hidup.

13
8. Seorang berusia 31 tahun membeli anuitas sebesar 12 juta dengan maksud mulai usia 50 tahun
setiap awal tahun memperoleh uang seumur hidup. Hitung besar uang yang diperolehnya.

9. Seorang berusia 42 tahun membeli endowment murni jangka waktu 23 tahun dengan cara
membayar tahunan selama 8 tahun tiap awal tahun. Jika 23 tahun lagi dia masih hidup akan
menerima uang sebesar 30 juta rupiah, hitung besar uang yang dia bayar tiap awal tahun
selama 8 tahun.

10. Seorang yang berusia 36 tahun membeli anuitas, dengan maksud setiap akhir tahun menerima
uang sebesar 1 juta rupiah. Hitung besar uang yang dia bayar untuk membeli anuitas, jika
anuitas yang dibelinya adalah:

a. anuitas seumur hidup


b. anuitas jangka waktu 29 tahun
c. anuitas jangka waktu 20 tahun ditunda 8 tahun
d. anuitas seumur hidup ditunda 8 tahun

11. Seorang berusia 50 tahun membeli anuitas yang akan dia peroleh tiap awal bulan sebesar 300
ribu. Hitung besar uang yang harus dia bayar jika anuitasnya :

a. seumur hidup
b. jangka waktu 27 tahun

12. Seorang berusia 40 tahun membeli anuitas sebesar 15 juta. Berapa besar uang yang akan dia
peroleh setiap akhir 3 bulan mulai usia 55 tahun :

a. seumur hidup
b. selama 20 tahun

13. Seorang berusia 34 tahun membeli anuitas seumur hidup setiap awal semester yang akan dia
terima mulai usia 55 tahun. Untuk itu dia harus membayar sebesar 300 ribu tiap akhir 3 bulan
selama 10 tahun. Hitung besar uang yang dia terima tiap awal semester seumur hidup.

14. Hitunglah nilai tunai suatu anuitas awal tahunan berjangka 10 tahun sebesar 1,2 juta tiap awal
tahun dilanjutkan dengan anuitas awal seumur hidup bagi seseorang berusia 40 tahun dengan
pembayaran bulanan 100 ribu.

15. Seorang berusia 24 tahun membeli anuitas seumur hidup yang akan dia terima mulai usia 50
tahun sebesar 1,5 juta rupiah setiap akhir 3 bulan. Untuk itu dia harus membayar tiap awal
bulan selama 10 tahun. Hitung besar uang yang harus dia bayar setiap awal bulan.

2.3 Anuitas Berubah


Selain anuitas dengan pembayaran sama tiap periode, pembayaran dapat dilakukan tidak sama/berubah
tiap periode bisa membesar ataupun mengecil.

14
2.3.1 Anuitas Seumur Hidup
Misal (I ä)x menyatakan nilai tunai anuitas seumur hidup membesar bagi seseorang berusia x dengan
pembayaran pertama Rp. 1, kedua Rp.2, ketiga Rp.3 dan seterusnya naik Rp 1 tiap tahun seumur
hidup, maka

(I ä)x = 1 + 2.v.px + 3.v 2 .2 px + · · · + (w − x + 1).v w−x .w−x px


`x+1 `x+2 `w
= 1 + 2.v. + 3.v 2 . + · · · + (w − x + 1).v w−x .
`x `x `x
v .`x + 2.v .`x+1 + 3.v .`x+2 + · · · + (w − x + 1).v w .`w
x x+1 x+2
=
v x .`x
Dx + 2.Dx+1 + 3.Dx+2 + · · · + (w − x + 1).Dw
=
Dx
1
= ((Dx + Dx+1 + Dx+2 + · · · + Dw ) + (Dx+1 + Dx+2 + · · · + Dw )
Dx
+(Dx+2 + · · · + Dw ) + · · · + Dw )
Nx + Nx+1 + Nx+2 + · · · + Nw
=
Dx
Sx
= (28)
Dx

2.3.2 Anuitas Berjangka


Misal (I ä)x:n menyatakan nilai tunai anuitas membesar bagi seseorang berusia x dengan pembayaran
pertama Rp. 1, kedua Rp.2, ketiga Rp.3 dan seterusnyan naik Rp 1 tiap tahun sampai pembayaran
ke-n sebesar Rp. n, maka

(I ä)x:n = 1 + 2.v.px + 3.v 2 .2 px + · · · + n.v n−1 .n−1 px


`x+1 `x+2 `n−1
= 1 + 2.v. + 3.v 2 . + · · · + n.v n−1 .
`x `x `x
v x .`x + 2.v x+1 .`x+1 + 3.v x+2 .`x+2 + · · · + n.v x+n−1 .`x+n−1
=
v x .`x
Dx + 2.Dx+1 + 3.Dx+2 + · · · + n.Dx+n−1
=
Dx
1
= ((Dx + Dx+1 + Dx+2 + · · · + Dx+n−1 ) + (Dx+1 + Dx+2 + · · · + Dx+n−1 )
Dx
+(Dx+2 + · · · + Dx+n−1 ) + · · · + Dx+n−1 )
(Nx − Nx+n ) + (Nx+1 − Nx+n ) + (Nx+2 − Nx+n ) + · · · + (Nx+n−1 − Nx+n )
=
Dx
(Nx + Nx+1 + Nx+2 + · · · + Nx+n−1 ) − n.Nx+n
=
Dx
Sx − Sx+n − n.Nx+n
= (29)
Dx

2.3.3 Anuitas Ditunda


Misal m|(I ä)x menyatakan nilai tunai anuitas membesar yang ditunda m tahun bagi seseorang
berusia x dengan pembayaran tahun ke-x + m Rp. 1, tahun ke-x + m + 1 Rp.2, tahun ke-x + m + 2

15
Rp.3 dan seterusnyan naik Rp 1 tiap tahun seumur hidup, maka

Dx+m + 2.Dx+m+1 + 3.Dx+m+2 + · · · + (w − x + 1).Dw


m|(I ä)x =
Dx
1
= ((Dx+m + Dm+x+1 + Dm+x+2 + · · · + Dw ) + (Dx+m+1 + Dx+m+2 + · · · + Dw )
Dx
+(Dx+m+2 + · · · + Dw ) + · · · + Dw )
Nx+m + Nx+m+1 + Nx+m+2 + · · · + Nw
=
Dx
Sx+m
= (30)
Dx
Misal m|(I ä)x:n menyatakan nilai tunai anuitas membesar yang ditunda m tahun bagi seseorang
berusia x dengan pembayaran tahun ke-x + m Rp. 1, tahun ke-x + m + 1 Rp.2, tahun ke-x + m + 2
Rp.3 dan seterusnya naik Rp 1 tiap tahun sampai tahun ke-x + m + n sebesar Rp. n, maka
Dx+m + 2.Dx+m+1 + 3.Dx+m+2 + · · · + n.Dx+m+n−1
m|(I ä)x:n =
Dx
1
= ((Dx+m + Dx+m+1 + Dx+m+2 + · · · + Dx+m+n−1 ) + (Dx+m+1 + Dx+m+2 + · · · + Dx+m+n
Dx
+(Dx+m+2 + · · · + Dx+m+n−1 ) + · · · + Dx+m+n−1 )
(Nx+m − Nx+m+n ) + (Nx+m+1 − Nx+m+n ) + (Nxm++2 − Nx+m+n ) + · · · + (Nx+m+n−1 − Nx+
=
Dx
(Nx+m + Nx+m+1 + Nx+m+2 + · · · + Nx+m+n−1 ) − n.Nx+m+n
=
Dx
Sx+m − Sx+m+n − n.Nx+m+n
=
Dx

Soal-Soal :

1. Seorang berusia 27 tahun membeli anuitas jangka waktu 15 tahun sebesar 2 juta tiap awal 3
bulan dilanjutkan 800 ribu tiap awal bulan seumur hidup yang mulai diterima pada usia 45
tahun. Jia untuk membeli anuitas tersebut dia harus membayar setiap akhir bulan selama 10
tahun, hitung besar uang yang dia bayar tiap akhir bulan.

2. Seorang yang berusia 40 tahun membeli anuitas berjangka dengan pembayaran 1000000 pada
waktu berusia 40 tahun, 1100000 pada waktu berusia 41 tahun dan seterusnya naik 100000
tiap tahun sampai berusia 50 tahun. Hitunglah nilai tunai anuitas tersebut.

3. X berusia 37 tahun membeli anuitas dengan maksud memperoleh uang sebesar 1,5 juta pada
waktu berusia 37 tahun, 1,75 juta pada waktu berusia 38 tahun dan seterusnya naik 250 ribu
tiap tahun seumur hidup. Hitunglah besar uang yang harus dibayar X untuk membeli anuitas
tersebut.

4. Seorang yang berusia 35 tahun membeli anuitas berjangka dengan pembayaran 1000000 pada
waktu berusia 40 tahun, 1100000 pada waktu berusia 41 tahun dan seterusnya naik 100000
tiap tahun sampai berusia 50 tahun. Hitunglah nilai tunai anuitas tersebut.

5. Idem soal no 4. Jika untuk membeli anuitas tersebut dia harus membayar tiap akhir tahun
selama 5 tahun, hitunglah besar uang yang harus dibayarnya tiap akhir tahun.

16
Jawab:
3. Diketahui x = 37, naik 250 ribu setiap tahun, asuransi berubah seumur hidup, maka nilai tunai
anuitas seumur hidup membesar bagi seseorang berusia 37 dengan kenaikna 250 ribu per tahun
adalah
1.500.000.D37 + 1.750.000.D38 + 2.000.000.D39 + · · ·
(I ä)37 =
D37
1
= (1.500.000(D37 + D38 + D39 + · · · ) + 250.000(D38 + D39 + · · · )
D37
+250.000(D39 + · · · ) + · · · )
1.500.000.N37 + 250.000.N38 + 250.000.N39 + · · ·
=
D37
1.250.000.N37 + 250.000.N37 + 250.000.N38 + 250.000.N39 + · · ·
=
D37
1.250.000.N37 + 250.000.S37
=
D37
1.250.000.(7757479, 33) + 250.000.(121490252, 75)
=
360161, 02
= 111.254.161, 7

3 Anuitas Jiwa Diskrit Tanpa Menggunakan Simbol Komu-


tasi
3.1 Anuitas Seumur Hidup
Anuitas jiwa akhir seumur hidup bisa juga dianggap rangkaian endowment murni n tahun, dengan
n = 1, 2, · · · . Misalkan Yx merupakan variabel random nilai sekarang anuitas jiwa akhir diskrit, maka

X
Yx = Zx: n1 (32)
n=1

Sehingga nilai harapan variabel random Yx disimbolkan dengan ax yaitu nilai sekarang aktuaria
anuitas jiwa akhir seumur hidup adalah

ax = E[Yx ]

X
E Zx: n1

=
n=1
X∞
= Ax: n1
n=1

X
= t Ex
n=1

X
= v n .n px (33)
n=1

Variabel random nilai sekarang dari Yx untuk setiap anuitas yaitu Yx = a Kx −1 dengan Kx adalah
variabel random sisa usia bulat dari seseorang yang berusia x tahun. Dengan menggunakan Persaman

17
(1) pada anuitas pasti, maka

Yx = a Kx −1
1 − v Kx −1
=
i
1 − (1 + i).v Kx
=
i
1 − (1 + i).Zx
= (34)
i
sehingga diperoleh Varian dari Yx , yaitu
 
1 − (1 + i).Zx
V ar(Yx ) = V ar
i
2
(1 + i) .V ar(Zx )
=
i2
V ar(Zx )
=
d2
2
Ax − (Ax )2
= (35)
d2
Berdasarkan hubungan antara äx dan ax pada Persamaan (6) nilai sekarang aktuaria anuitas jiwa
awal seumur hidup adalah

X
äx = 1 + v k .k px (36)
k=1

atau
Ÿx = 1 + Yx (37)
dengan Ÿx merupakan variabel random nilai sekarang anuitas jiwa awal diskrit. Sehingga Varian dari
Ÿx adalah

V ar(Ÿx ) = V ar(Yx )
V ar(Zx )
=
d2
2
Ax − (Ax )2
= (38)
d2

3.2 Anuitas Berjangka


Anuitas jiwa akhir berjangka m tahun bisa juga dianggap rangkaian endowment murni m tahun.
Misalkan Yx:m merupakan variabel random nilai sekarang anuitas jiwa akhir diskrit berjangka n
tahun, maka
Xm
Yx:m = Zx: n1 (39)
n=1

18
Sehingga nilai harapan variabel random Yx disimbolkan dengan ax yaitu nilai sekarang aktuaria
anuitas jiwa akhir seumur hidup adalah

ax:m = E[Yx:m ]
Xm
E Zx: n1

=
n=1
m
X
= Ax: n1
n=1
Xm
= n Ex
n=1
m
X
= v n .n px (40)
n=1

Untuk anuitas jiwa awal berjangka m tahun bisa juga dianggap rangkaian endowment murni m
tahun. Misalkan Yx:m merupakan variabel random nilai sekarang anuitas jiwa awal diskrit berjangka
n tahun, maka
m−1
X
Ÿx:m = Zx: n1 (41)
n=0

Sehingga nilai harapan variabel random Yx disimbolkan dengan ax yaitu nilai sekarang aktuaria
anuitas jiwa akhir seumur hidup adalah

äx:m = E[Ÿx:m ]
m−1
X
E Zx: n1

=
n=0
m−1
X
= Ax: n1
n=0
m−1
X
= n Ex
n=0
m−1
X
= v n .n px (42)
n=0

Karena
1 − Z̄x:n
Ÿx:n = (43)
d
maka
1 − Ax:n
äx:n = (44)
d
atau
Ax:n = 1 − d.äx:n (45)
Selain itu diperoleh juga Varian dari Ÿx:n , yaitu
2
Ax:n − (Ax:n )2

  V ar Zx:n
V ar Ÿx:n = = (46)
d2 d2
Karena
Yx:n = Ÿx:n+1 − 1 (47)

19
maka   
V ar Yx:n = V ar Ÿx:n+1 (48)
Beberapa hubungan pada anuitas diskrit adalah
1. 1 = däx + Ax
2. Ax = väx − ax
3. 1 = däx:n + Ax:n
4. äx:n = 1 + äx:n−1
1
5. Ax:n = väx:n − ax:n
6. Ax:n = väx:n − ax:n−1
7. n| äx = äx − äx:n

Table 1: Tabel Ringkasan Jenis-Jenis Anuitas Diskrit


Jenis Anuitas Variabel Random Y Nilai Sekarang Aktuaria
Anuitas Jiwa
Seumur Hidup
äx = ∞ k
P
Awal ä K+1 , K ≥ 0 k=0 v k px
P∞
Akhir aK , K ≥ 0 ax = k=1 v k k px
Anuitas Jiwa
Berjangka n-tahun 
ä K+1 , 0 ≤ K < n Pn−1 k
Awal äx:n = k=0 v k px
 ä n , K ≥ n
aK , 0 ≤ K < n
ax:n = nk=1 v k k px
P
Akhir
an , K ≥ n
Anuitas Jiwa
Seumur Hidup
Tertunda m tahun 
0, 0 ≤ K < m P∞ k
Awal m| äx = k=m v k px
ä K+1 − ä m , K ≥ m

0, 0 ≤ K < m P∞ k
Akhir m| ax = k=m+1 v k px
aK − am , K ≥ m

Contoh 7:
Diberikan kematian berdistribusi seragam, i = 0,05; δ = 0,05; q35 = 0,01 dan Ā36 = 0, 185. Tentukan
nilai sekarang dari anuitas awal seumur hidup diskrit bagi seorang berusia 35 (ä35 ).

Jawab:
Untuk mmeperoleh ä35 bisa digunakan 1 = dä35 + A35 . Sehingga harus dicari terlebih dahulu A35 ,
yaitu dengan menggunakan Persamaan (16) pada Asuransi, yaitu A35 = v.q35 + v.p35 .A36 . Jadi harus
dicari dulu A36 dengan menggunakan Persamaan (34) pada Asuransi yaitu Ā36 = δi .A36 .
i
Ā36 = .A36
δ
0, 05
0, 185 = A36
0, 05
A36 = 0, 185

20
Selanjutnya

A35 = v.q35 + v.p35 .A36


1 1
= .(0, 01) + .(1 − 0, 01).(0, 185)
1 + 0, 05 1 + 0, 05
= 0, 183952381

Sehingga diperoleh

1 = dä35 + A35
1 − A35
ä35 =
d
1 − 0, 183952381
=
(0, 05).(1 + 0, 05)−1
= 17, 136

Jadi jika setiap awal tahun seorang berusia 35 tahun menerima uang sebesar 1 juta rupiah seumur
hidup, maka dia harus membayar sebesar Rp. 17.136.000.

Contoh 8:
1
Diketahui i = 0,04; δ = 0,0392; n Ex = 0,6 dan Ax:n = 0, 19992. Tentukan nilai sekarang dari anuitas
awal berjangka n tahun diskrit bagi seorang berusia x (äx:n ).

Jawab:
Untuk mmeperoleh äx:n bisa digunakan 1 = däx:n + Ax:n . Sehingga harus dicari terlebih dahulu
1
Ax:n , yaitu dengan menggunakan Persamaan (3) pada Asuransi, yaitu Ax:n = Ax:n + n Ex .
1
Ax:n = Ax:n + n Ex
= 0, 19992 + 0, 6
= 0, 79992

Sehingga diperoleh

1 = däx:n + Ax:n
1 − Ax:n
äx:n =
d
1 − 0, 79992
=
(0, 04).(1 + 0, 04)−1
= 5, 20208

Jadi jika setiap awal tahun seorang berusia x tahun menerima uang sebesar 1 juta rupiah selama n,
maka dia harus membayar sebesar Rp. 5.202.080.

Soal

1. Diberikan kematian berdistribusi seragam, i = 0,04; Āx+t = 0,52; n Ex = 0,6 dan Āx:n = 0, 804.
Tentukan nilai sekarang dari anuitas awal seumur hidup diskrit bagi seorang berusia x (äx ).

2. Untuk suatu anuitas awal berjangka 3 tahun dari usia x tahun. Hitung nilai sekarang dari
anuitas awal berjangka 3 tahun diskrit bagi seorang berusia x (äx:3 ), jika diketahui i = 0,04
dan

21
k 1 2 3
k px 0,99 0,98 0,97

3. Diberikan suatu anuitas jiwa akhir berjangka 9 tahun untuk seorang berusia 30 tahun, a30:9 = 5, 6.
Hitunglah a30:10

4 Anuitas Jiwa Kontinu


4.1 Anuitas Seumur Hidup
Walaupun pembayaran secara kontinu tidak ada dalam praktek, tetapi terdapat nilai teoritis dalam
mempelajarinya. Anuitas kontinu dapat dijadikan sebagai hampiran yang baik bagi anuitas yang
pembayarannya sangat sering, seperti mingguan. Dalam kasus kontinu, digunakan variabel random
sisa waktu hidup (future life time) T = T (x) = Tx . Jika orang tersebut (orang yang berusia x pada
waktu 0) meninggal tepat pada waktu t (diukur dalam tahun), dinotasikan dengan Tx = t, maka
pembayran secara kontinu (dengan laju 1 satuan per tahun) akan dilakukan tepat t tahun. Nilai
sekarang dari anuitas seumur hidup kontinu disimbolkan a t , sehingga secara umum, nilai sekarang
dari variabel random adalah
1 − v Tx
Ȳx = a Tx = (49)
δ
Nilai harapan dari variabel random nilai sekarang disimbolkan dengan āx adalah

āx = E[Ȳx ]
= E[a Tx ]
Z ∞
= a t fx (t)dt (50)
0

dengan fx (t) adalah fungsi densitas dari variabel random Tx .


Karena fx (t) = t px .µx+t , maka Z ∞
āx = a t t px .µx+t dt (51)
0
Dengan pengintegralan parsial diperoleh
Z ∞
āx = v t .t px dt (52)
0

Karena
1 − v Tx 1 − Z̄x
Ȳx = = (53)
δ δ
maka
2
Āx − ( Āx )2
 
1 − Z̄x V ar(Z̄x )
V ar(Ȳx ) = V ar = = (54)
δ δ2 δ2

4.2 Anuitas Berjangka


Anuitas jiwa berjangka n tahun digunakan untuk mencari nilai pembayaran yang dilakukan mulai
dari persetujuan kontrak pembayaran sampai dengan jangka waktu tertentu. Nilai sekarang dari
anuitas jiwa berjangka n tahun kontinu disimbolkan dengan āx:n dan variabel random manfaat dari

22
nilai sekarang anuitas jiwa berjangka n tahun dengan pembayaran sebesar 1 untuk seseorang berusia
x tetap hidup sampai n tahun kemudian yang dibayarkan secara kontinu adalah

a Tx = a t , 0 ≤ Tx < n
Ȳx:n =
a n , Tx ≥ n

Nilai harapan dari variabel random nilai sekarang dari Ȳx:n adalah
 
āx:n = E Ȳx:n
Z n
= a t .t px .µx+t dt + a n .P r(Tx ≥ n)
0
Z n
= v t .t px dt (55)
0

dengan fx (t) adalah fungsi densitas dari variabel random Tx .


Karena
1 − Z̄x:n
Ȳx:n = (56)
δ
maka
1 − Āx:n
āx:n = (57)
δ
atau
Āx:n = 1 − δ.āx:n (58)
Varian dari Ȳx:n adalah
2
Āx:n − ( Āx:n )2

 Z̄x:n
V ar Ȳx:n = = (59)
δ2 δ2

4.3 Anuitas Ditunda


Anuitas dapat juga ditunda pembayarannya selama beberapa tahun, misal m tahun dan pembayaran
dapat berlangsung seumur hidup. Nilai sekarang dari anuitas jiwa berjangka n tahun kontinu dis-
imbolkan dengan m| āx dan variabel random manfaat dari nilai sekarang anuitas jiwa seumur hidup
ditunda m tahun dengan pembayaran sebesar 1 untuk seseorang berusia x ditunda m tahun yang
dibayarkan secara kontinu seumur hidup. Didefinisikan variabel random nilai sekarang Y adalah

0 = ā Tx − ā Tx , 0 ≤ Tx < m
m|Ȳx = n
v .ā T −m = ā Tx − ā m , Tx ≥ m

Sama seperti anuitas jiwa seumur hidup ditunda m tahun diskrit, nilai sekarang pada anuitas kontinu
ini, nilai sekarang anuitas jiwa seumur hidup ditunda m tahun kontinu dapat dipandang sebagai
selisih antara nilai sekarang anuitas jiwa seumur hidup kontinu dengan nilai sekarang anuitas jiwa
berjangka m tahun kontinu, yaitu
m| āx = āx − āx:m (60)
Selain itu nilai sekarang anuitas jiwa seumur hidup ditunda m tahun kontinu bagi seorang berusia x
tahun dapat dipandang sebagai endowment murni m tahun dari nilai sekarang anuitas jiwa seumur
hidup kontinu untuk seorang berusia x + m tahun, yaitu

m| āx = n Ex .āx+m (61)

23
Beberapa hubungan pada anuitas kontinu adalah

1. 1 = δāx + Āx

2. Ax = väx − ax

3. n| āx = āx − āx:n

Table 2: Tabel Ringkasan Jenis-Jenis Anuitas Kontinu


Jenis Anuitas Variabel Random Y Nilai Sekarang Aktuaria
Anuitas Jiwa R∞
Kontinu Seumur Hidup ā T , T ≥ 0 āx = 0 v t t px dt
Anuitas Jiwa 
ā T , 0 ≤ T < n Rn
Berjangka n-tahun āx:n = 0 v t t px dt
ā n , T ≥ n
Anuitas Jiwa 
ā n , 0 ≤ T < n R∞ t
Seumur Hidup n| āx = n v t px dt
ā T , T ≥ n
Tertunda m tahun

Contoh 9:
Diberikan µx (t) = 0, 02 dan δ = 0, 06. Tentukan nilai sekarang dari anuitas seumur hidup kontinu
bagi seorang berusia x (āx ).

Jawab:
Z ∞
āx = v t .t px dt
Z0 ∞
= e−δ.t .e−µ.t dt
Z0 ∞
= e−0,06.t .e−0,02.t dt
Z0 ∞
= e−0,08.t dt
0
1 ∞
= − |
0, 08 0
= 12, 5

Contoh 10:
Dengan asumsi percepatan kematian (µ) konstan dan tingkat suku bunganya (δ) juga konstan carilah
āx .

24
Jawab:
Z ∞
āx = v t .t px dt
Z0 ∞
= e−δ.t .e−µ.t dt
Z0 ∞
= e−(δ+µ).t dt
0
1
=
δ+µ

Soal

1. Diketahui V ar(ā T ) = 2δ (āx − 2 āx ) − ā2x , Āx = 0, 65; 2 āx = 7, 375 dan V ar(ā T ) = 50, tentukan
nilai sekarang dari anuitas seumur hidup kontinu bagi seorang berusia x (āx ).

2. Dengan asumsi percepatan kematian (µ) konstan dan tingkat suku bunganya (δ) juga konstan
carilah V ar(ā T ).

Referensi

1. Bower, N.L., Gerber, H.U., Hickman, J.C., Jones, D.A., and Nesbitt, C.J., Actuarial Mathe-
matics. The Society of Actuaries. 1997.

2. Effendie, A.R., Matematika Aktuaria dengan Software R, UGM Press, 2014.

3. Rakhman, A. dan Effendie, A.R, Matematika Aktuaria, Universitas Terbuka, 2013.

25

Anda mungkin juga menyukai