Anda di halaman 1dari 3

Jalan yang engkau tempuh bukan lah mistar yang lurus tanpa belokan,

Bukan pula bertahta permadani yang indah,


Tidak ada taburan bungga sepanjang jalan!

Jalan yang engkau tempuh akan banyak kelokan,


Onak duri,
Jurang dan bukit,
Bahkan batu padas ada disepanjang jalan yang akan engkau lalui.

Harus berani mengambil resiko,


Luka akan engkau alami sepanjang langkah
Itu tak menjadi masalah, luka itu akan segera mengering
Karena menumpulkam segala rintangan yang ada.

Bila hari ini engkau tak mampu mengerakkan langkah


Karena takut kakimu luka, maka engkau tak akan sampai ketujuan
Yang banyak memberikan kebahagiaan.

Maka, retas hati. Hadapi resiko yang akan terjadi.


Rintangan bukan pengalang.

Mengambil resiko!

Seorang lelaki yang bertanya kepada petani apakah ia telah menanam gandum untuk musim itu. Petani
itu menjawab, “Belum, saya takut hujan tidak akan turun.”

Orang itu bertanya lagi, “Apakah Anda menanam jagung?” Petani itu menjawab, “Tidak, saya takut akan
diserang serangga.”
Kemudian orang itu bertanya lagi, “Jadi, apa yang Anda tanam?” Petani itu menjawab, “Tidak ada. Saya
tidak mau mengambil resiko.”

Sahabat, Tidak pernah ada keberhasilan tanpa keberanian mengambil resiko. Mengambil resiko tidak
berarti berspekulasi secara bodoh dan berprilaku tanpa tanggung jawab. Dalam hidup kita perlu berani
mengambil resiko yang telah diperhitungkan agar hidup kita dapat terus bergerak maju.

Tertawa beresiko memperlihatkan kebodohan.


Menangis beresiko memperlihatkan kecengengan.
Bertemu orang lain beresiko memperlihatkan keterlibatan.
Menunjukkan perasaan beresiko menunjukkan diri Anda yang sebenarnya.
Mengemukakan gagasan-gagasan, impian-impian Anda di hadapan umum beresiko kehilangan mereka.
Mencintai beresiko untuk tidak dicintai.
Hidup beresiko mati.
Berharap beresiko putus asa.
Mencoba beresiko gagal.

Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam dari
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, beliau bersabda: Tidak beriman salah seorang diantara kamu
hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.
(HR. Bukhori dan Muslim)

SAHABAT yang beriman ibarat mentari menyinar…


SAHABAT yang setia bagai pewangi mengharumkan…
SAHABAT sejati menjadi pendorong impian…
SAHABAT berhati mulia membawa kita ke jalan TUHAN…

Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya

Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu didalam hatimu dan akan menyanyikan kembali
tatkala kau lupa akan bait-baitnya

Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran. Dialah hiasan dikala kita senang dan perisai
diwaktu kita susah

Namun kita tidak akan pernah memiliki seorang teman, jika kita mengharapkan seseorang tanpa
kesalahan. Karena semua manusia itu baik kalau kita bisa melihat kebaikannya dan menyenangkan kalau
kita bisa melihat keunikannya tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan kalau kita tidak
bisa melihat keduanya.

Tak seorang pun sempurna. Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak. Menyedihkan melihat
orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah apalagi menyalahkan sahabatnya dan
ingin benar didepan sahabatanya. Itulah persahabatan yang paling menyakitkan!

Dan sahabat terindah adalah mereka yang bukan ketika kita jauh, lalu menjatihkan dirinya juga hanya
karena ingin bersama-sama merasakan sakit, namun ia berusaha tetap berdiri agar ia bisa mengulurkan
tangan untuk membantu sahabatnya yang terjatuh!

Dan sahabat yang baik adalah mereka yang satu hati dalam ikatan ukhwah berpegang pada tali agama!

Lautan tak akan tampak indah bila tak disertai ombak,


Gunung tak tampak indah dari kejauhan bila tak ada rimbunya hutan,
Langit tak tampak menawan bila tiada awan menyertainya.

Itulah kehidupan, ada seni yang menyertainya.


Hidup itu akan lebihatan hidup bila ada masalah yang menyertai,
Masalah bukanlah penghalang untuk mengapai semua keinginan,
Masalah hanyalah bagian kecil dan hiasan kehidupan ini.
Justru dengan masalah hidup terasa semakin hidup.

Maka, biarkan mendung itu selalu disertai gemuruh petir,


Nanti akan datang hujan yang membawa kesejukan.
Diam sejenak, tunggu air meresap kepermukaan.
Lalu lewati, maka engkau akan mencium aroma segar tanah-tanah yang terbasuh hujan.

Hidup juga demikian, ada masalah. Jedah sebentar, bukan mundur langkah.
Lalu lalui kembali, susun rencana. Insy'Allah semuanya akan berakhir indah.

Anda mungkin juga menyukai