Anda di halaman 1dari 11

PERANCANGAN BACKUP SISTEM ELT DENGAN GPS MELALUI TEKNOLOGI SMS

UNTUK PELACAKAN PADA PESAWAT TNI AU


1 2 2
Harry Cahyadi W , Wirawan , Djoko Suprajitno R.
1
Mahasiswa Program Sarjana Teknik Elektro, STTAL
2
Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, STTAL

Abstrak

Dalam penerbangan baik sipil maupun militer memiliki standar keselamatan terbang yang diatur
oleh organisasi penerbangan internasional. Salah satu alat keselamatan terbang tersebut adalah
Emergency Locator Transmitter (ELT), sesuai peraturan internasio nal wajib dimiliki. Namun ELT yang
ada pada saat ini masih dalam sistem yang konvensional hanya mengandalkan frekuensi SOS
internasional untuk pesawat dan mulai sedang dikembangkan agar lebih efektif.
Untuk menyikapi hal tersebut diatas perlu dikembangkan sistem yang lebih baik pada sistem ELT
dengan menggunakan koordinat yang diintegrasikan dengan GPS agar lebih akurat dan membantu
dalam prosedur keselamatan terbang. Dengan biaya yang murah namun berkualitas. Integrasi ELT
dengan GPS ini dapat memberitahu lokasi pasti dari pesawat bila mengalami kecelakaan sehingga
mudah ditemukan yang memperbesar kemungkinan korban kecelakaan selamat. Sistem ini dapat
digunakan untuk menginformasikan pada instansi terkait yaitu tim SAR, ATC maupun pada pejabat
tertentu yang berwenang sehingga cepat mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.

Kata kunci : ELT, GPS

PENDAHULUAN ditemukan dengan homing (penelusuran) pada


sinyal tersebut, baik oleh tim SAR maupun
Latar Belakang instansi lain yang memiliki kemampuan. Namun
Sesuai fakta yang ada, sudah banyak pada kenyataan yang ada dilapangan tetap
terjadi musibah kecelakaan pesawat terbang. mengalami kesulitan untuk menemukan lokasi
Musibah kecelakaan pesawat terbang ini telah dimana tepatnya kecelakaan pesawat terjadi.
terjadi baik pada pesawat terbang sipil maupun Latar belakang lain yaitu
militer. Beberapa contoh, yaitu: pada diberhentikannya ELT konvensional yang
penerbangan pesawat sipil terjadi kecelakaan digantikan dengan ELT tipe 406 yang baru
pesawat Adam Air pada awal 2008 dan pada dimulai 1 Februari 2009,berdasarkan pada
penerbangan militer jatuhnya pesawat jenis peraturan ICAO (International Civil Aircraft
helikopter milik TNI AU yang jatuh di Irian Jaya Organization).
pada tahun 2005 dan baru ditemukan Dasar yang lain adalah program SAR
pertengahan 2007 internasional yang berencana akan
Pada contoh kecelakaan kedua pesawat menggunakan ELT yang hanya baru ada satu
tersebut ada persamaan yang dapat dilihat. tipe 406 yang dirasakan lebih akur at.
Pertama, kedua pesawat terjatuh dan tidak ada Berdasarkan hal tersebut diatas,
satupun awak pesawat dan penumpang yang Direktorat Sertifikasi dan Kelaikan Udara
selamat. Kedua, Tim SAR beserta instansi - Departemen Perhubungan RI juga
instansi yang terkait baik dari pemerintahan, merencanakan penngantian ELT. Bagi pesawat
swasta dan bantuan negara tetangga beregistrasi militer/TNI akan disamakan dengan
mengalami kesulitan untuk menemukan lokasi standar TNI AU, yang rencananya pertengahan
tepatnya terjadi kecelakaan bahkan tidak 2009 mendatang.
ditemukan. Berdasarkan tipe ELT yang baru ada
Melihat hal ini jika dilihat dari cara kerja harganya masih sangat mahal sekali. Contoh
alat ELT yang fungsinya hanya mengirimkan ELT tipe C406-1 berharga $3.719,- yang
sinyal pada frekuensi 121,5 Mhz (untuk dikonversikan ke mata uang Indonesia sebesar
penerbangan sipil/pelayaran) dan 243 Mhz 37 juta rupiah yang belum termasuk
(untuk penerbangan militer) yang akan dapat interfacenya senilai $1600,- atau sebesar 16 juta
rupiah yang totalnya menjadi 53 juta rupiah Amerika Serikat pada era 1970 dengan nama
hanya untuk satu unit . formal NAVSTAR GPS ( Navigation Satellite
Timing and Ranging Global Positioning Sistem )
bertujuan menghasilkan sistem navigasi data
Tujuan dan posisi bagi militer Amerika dan sekutu -
Dengan adanya alat ini maka dapat diperbesar sekutunya secara kontinyu serta tidak
kemungkinan selamat awak dan penumpang bergantung cuaca diseluruh permukaan bumi.
pesawat, karena dapat segera diketahui dan Namun pada era 1980 mereka mengijinkan
memperkecil lokasi pencarian musibah sistem GPS untuk digunakan pihak sipil.
kecelakaan pesawat. Satelit GPS sendiri berjumlah 24 satelit
. NAVSTAR yang tebagi dalam 6 bidang orbit
Ruang Lingkup ditempati 4 satelit dengan interval yang tidak
Untuk memecahkan permasalahan yang sama. Hal ini betujuan untuk menghasilkan
ada diatas, sesuai dengan batasan waktu yang probabilitas dari penampakan satelit secara
ada maka penulis membatasi lingkup maksimal disetiap tempat dipermukaan bumi .
permasalahannya sebagai berikut : Orbit satelit GPS sendiri berinklinasi 55 derajat
a. Pembuatan suatu backup terhadap bidang ekuator dengan ketinggian
sistem ELT yang dapat mengetahui rata-rata 20200 km dari permukaan bumi.
koordinat pasti pesawat terba ng Dengan berat 800 kg, satelit ini bergerak
berbasiskan data dari GPS dan software dengan kecepatan kira-kira 4 km/det dengan
pemetaan. periode 11 jam 58 menit atau 2 kali r otasi bumi
b. Parameter yang diproses hanya kali dalam sehari.
data yang dikirim oleh GPS receiver .
c. Sistem diuji posisi statis pada
pesawat tipe angkut dan heli yang ada
di Lanud Halim, sementara untuk uji
dinamis disesuaikan pada kondisi yang
ada.
d. Pengiriman data dari GPS yang
ada dipesawat menggunakan
peralatan/modul handphone. Gambar Konstelasi Satelit GPS

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem ELT
ELT (Emergency Locator Transmitter )
adalah sebuah alat pemancar kecil yang Gambar Segmen Sistem GPS
dilengkapi antena dan akan memancar secara
terus menerus, jika alat tersebut basah terkena Pada gambar diatas memperlihatkan sistem
air laut atau hempasan dan benturan yang satelit terdiri dari tiga bagian utama yaitu
cukup kuat (G Switch). Alat ini dirancang untuk segmen angkasa (space segment) merupakan
bisa aktif begitu terjadi crash dan memancarkan satelit GPS, Segmen sistem kontrol ( control
sinyal yang memberitahukan posisi diri sistem segment) terdiri dari stasiun pemantau
(homing). dan pengontrol satelit. Sedangkan pada segmen
Frekuensi yang dipilih untuk operasi ELT adalah yang terakhir yaitu segmen pengguna ( user
121,5 MHz untuk darurat penerbangan sipil, dan segment) terdiri dari pemakai GPS termasuk
243 MHz untuk penerbangan militer, yang alat-alat penerima dan pengolah data GPS.
masuk sebagai frekuensi UHF darurat
penerbangan. Konsep Penentuan Posisi Dengan Triliterasi
1

Triliterasi digunakan untuk menentukan


2.1 Sistem Navigasi GPS posisi suatu objek, pada dasarnya objek
Global Positioning Sistem (GPS)
merupakan suatu sistem satelit nav igasi untuk 1
menentukan posisi menggunakan satelit. Sistem Ramjee Prasad and Marina Ruggieri, Applied
ini dibangun oleh Departemen Pertahanan Satellite Navigation Using GPS, GALILEO and
Augmentation Sistem
tersebut harus menerima sinyal dari GPS 2, dan satelit 3) akan dapat ditentukan posisi
minimal dari tiga buah satelit untuk informasi 2 satu buah titik A. A
dimensi (lintang dan bujur) dan empat sateli t
S1 S3
atau lebih untuk posisi 3 dimensi (lintang, bujur J1
dan ketinggian). Informasi yang diterima dari J3
satelit menghasilkan data waktu propagasi dan
dari data tersebut kemudian dilakukan
penghitungan jarak. Jadi pada dasarnya dari S2
jarak-jarak ketiga satelit itu lah maka bisa J2
dilakukan penghitungan lanjutan untuk
menghasilkan nilai titik koordinat suatu objek. Gambar Posisi Didapat dari 3 Satelit
Agar lebih jelas dibawah ini
divisualisasikan gambar sederhana dari proses Keunggulan GPS
bagaimana menentukan titik koordinat dari suatu Ada beberapa hal yang membuat GPS
objek berdasarkan atas jarak d ari satelit menarik untuk digunakan dalam penentuan
(minimal 3 buah satelit). posisi, yaitu:
a. Pertama, penerima GPS dapat
digunakan setiap saat tanpa bergantung
J1 waktu dan cuaca, GPS dapat digunakan
baik pada siang maupun malam hari,
S1
dalam kondisi cuaca yang paling buruk
sekalipun seperti hujan ataupun kabut.
Gambar Jarak didapat dari Satelit 1 b. Kedua, satelit-satelit GPS yang
memiliki ketinggian orbit yang cukup
Misalnya, satelit pertama mengirimkan tinggi diatas permukaan bumi, dan
sinyal ke objek (GPS receiver) dengan waktu jumlahnya relatif cukup banyak yaitu 24
tempuh sebesar a detik. Maka jarak antara satelit. Hal ini menyebabkan GPS
satelit pertama dengan objek adalah hasil meliputi wilayah yang cukup luas.
perkalian antara waktu tempuh (a) dengan c. Ketiga, penggunaan GPS dalam
8
kecepatan cahaya (3 x 10 m/s), diasumsikan penentuan posisi relatif tidak terlalu
menghasilkan jarak J1, seperti gambar 2.6. terpengaruh dengan kondisi topografis
Dengan proses yang sama, misal satelit daerah survei, karena yang diperlukan
kedua menghasilkan jarak J2 terhadap objek. saling keterlihatan titik dengan sat elit.
Gambar 2.7 menunjukkan jarak yang didapat d. Keempat, GPS dapat
dari satelit pertama dan satelit kedua. Dari memberikan ketelitian yang cukup baik.
kedua jarak ini maka ada dua kemungkinan titik e. Kelima, pemakaian sistem GPS
posisi yaitu titik A dan B. tidak dikenakan biaya oleh pemilik
satelit.
A f. Keenam, alat penerima sinyal
S2
GPS cenderung menjadi lebih kecil
S1 ukurannya, lebih murah harganya, lebih
J1 J2 baik kualitas data yang diberikannya
B
dan lebih tinggi keandalannya.

Gambar Jarak Didapat dari Satelit 1 dan Komunikasi Data Serial


Satelit 2 Komunikasi data serial dilakukan
dengan cara pengiriman bit demi bit dalam
Karena itu harus didapatkan satu selang waktu tertentu sehingga kecepatannya
parameter lagi jarak dari satelit ketiga misal J3, tidak seperti komunikasi data paralel.
maka akan tampak seperi gambar 2.8, maka Pengiriman serial biasanya digunakan
akhirnya akan didapatkan satu kemungkinan titik untuk sambungan dengan jarak relatif jauh.
posisi, yaitu titik A dan itulah posisi yang Kanal serial mengirimkan setiap karakter per
sesungguhnya. Demikian gambaran elemen sehingga hanya diperlukan dua
sederhananya, kerena itulah objek harus penghantar, yaitu kirim data (Tx) dan terima
menerima sinyal paling tidak dari 3 satelit data (RX). Pengiriman dimulai dari LSB ( Least
Dimana dari jarak tiga satelit ini (satelit 1, satelit Sigificant Bit) dan diakhiri dengan MSB ( Most
Significant Bit). Setiap karkter yang dikirim, AT Command
disajikan dengan suatu urutan bit tertentu sesuai Dibalik tampilan pesan pada sebuah
dengan sandi yang digunakan. ponsel sebenarnya adalah AT Command 2x
Pada pengiriman data secara serial ini, yang bertugas mengirim atau menerima data ke
harus dilaksanakan sinkronisasi/penyesuaian atau SMS centre. AT Command tiap-tiap SMS
antara pengirim dan penerima agar data yang device bisa berbeda-beda, tapi pada dasarnya
dikirim dapat ditafsirkan secara tepat dan benar sama.
oleh penerima. Sehingga dapat dikatakan
bahwa fungsi sinkronisasi adalah : Hyper Terminal
1) Agar penerima dapat Salah satu software yang dapat
mengetahui dengan tepat bilamana digunakan untuk mengetes AT Command
sinyal yang diterima merupakan bit dari adalah windows hyper terminal. Hyper terminal
suatu data (sinkronisasi bit). biasanya telah tersedia bersama windows
2) Agar penerima dapat installer sehingga hanya perlu menambahkan
mengetahui dengan tepat bit data yang software tersebut dari control panel >
membentuk sebuah karakter Add/remove windows c omponent > dan
(sinkronisasi karakter). seterusnya. Iconnya dapat ditemukan di start >
Program > Accessories > Communication >
Jika penerima telah menerima bit sinkronisasi Hyper Terminal. Setelah ikon tersebut di kllik
maka seharusnya segera menerima karakter maka akan muncul tampilan seperti gambar
sinkronisasi. Penerima harus mampu berikut.
membedakan kelompok-kelompok karakter yang
tepat. Dengan kata lain, penerima penerima
harus mampu menentukan suatu bit adalah bit
awal dari suatu karakter. Selain itu penerima
juga harus dapat mengenali awal dan akhir
setiap blok data. Penyesuaian yang diperlukan
tersebut dapat diperoleh melalui asinkron
maupun sinkron. Pengiriman sat asikron hanya Gambar Hyper Terminal
mengirimkan isyarat data saja, sedangkan clock
penerima dibangkitkan secara local pada Setelah itu pilihlah nama connection,
penerima itu sendiri dan tetap dijaga agar sesuai misalnya HTI, dan pilihlah sebuah ikon dari ikon -
dengan clock pengirim yang menggunakan bit ikon yang tersedia. Berikutnya akan muncul
awal dan bit akhir yang dikirimkan dengan setiap jendela connection tersebut. Pada combo box
karakter. ”connect using”, pilihlah port atau modem yang
terdaftar. Misalnya, jika SMS device terhubung
Dasar Komunikasi Data dengan COM Port 1 , pilihlah COM 1.
Komunikasi data dapat diartikan Selanjutnya akan muncul jendela
sebagai pengiriman informasi yang disajikan properties untuk connection tersebut. Nilai yang
oleh isyarat digital biner antara dua komputer, harus diisi tergantung pada jenis atau alat
atau antara sebuah komputer dengan terminal komunikasi penerima. Jika properties tidak diisi
menggunakan media sistem transmisi elektronik dengan benar, komunikasi data tidak akan
CCIT (Consultative Committee International terjadi.
Telephony and Telegraphy ) yang sekarang
dikenal dengan ITU -T (International
Telecommunication Union - Telephony) SMS (Short Message Service ) dan format
menyebut terminal sebagai piranti terminal dat a PDU
(Data Terminal Equipment = DTE). SMS Merupakan salah satu layanan
dari berbagai operator handphone baik Satelit,
Sistem Kerja SMS GSM maupun CDMA. Teknologi SMS
Ada beberapa bagian yang terdapat memungkinkan mengirimkan pesan angka,
pada sistem kerja SMS diantaranya AT huruf, maupun symbol-simbol secara singkat
Command dan PDU sebagai bahasa SMS serta dari sebuah handphone ke handphone yang
bagian-bagiannya. lain. Untuk layanan pengirimannya 160 karakter
dan dalam pengiriman sms tidak meminta
telepon genggam tujuan dalam keadaan aktif.
PDU (Protocol Data Unit) merupakan 3 : 16 = 0 sisa 3  3
bahasa SMS. Data yang mengalir ke atau dari
SMS centre harus berbentuk PDU. PDU brisikan PDU Untuk Kirim SMS ke SMS Centre
bilangan-bilangan heksadesimal yang PDU untuk mengirim SMS terdiri atas
mencerminkan bahasa input atau output. PDU delapan header, sebagai berikut:
terdiri atas beberapa header. Format header
untuk mengirim SMS ke SMS centre berbeda a. Nomor SMS Centre
dengan SMS yang diterima dari SMS centre. Header Pertama ini dibagi atas tiga
subheader, yaitu:
1) Jumlah pasangan heksadesimal
AT Command Untuk Komunikasi Port SMS dalam bilangan heksa.
AT Command sebenarnya hampir sama 2) Nasional atau kode
dengan perintah > prompt pada DOS. Perintah- internasional
perintah yang dimasukkan ke Port dimulai a) Untuk nasional, kode
dengan kata AT, lalu diikuti dengan karakter subheader-nya yaitu 81
lainnya, yang memiliki fungsi -fungsi tertentu. b) Untuk internasional, kode
Misalkan ATE 1 digunakan untuk menanyakan subheader-nya 91
status port. Output ”OK” akan muncul dilayar 3) Nomor SMS centre-nya sendiri,
jika kondisi port tersebut siap untuk dalam pasangan heksa dibalik -balik.
berkomunikasi. Jika tertinggal satu angka heksa yang
Perintah AT Command biasanya tidak memiliki pasangan, angka tersebut
disediakan oleh vendor alat komunikasi. Jika akan dipasangkan dengan huruf F
tidak ada maka dapat dicari dari internet. didepannya.
Ingatlah untuk menutup connection ini jika Contoh:
sudah tidak digunakan lagi, agar port dapat Untuk SMS centre excelcom dapat ditulis
dipergunakan untuk keperluan lain. Connection dengan dua cara sebagai berikut:
yang dibuat tadi dapat disimpan agar tidak perlu Cara 1:
membuatnya lagi bila diperlukan. 0818445000 diubah menjadi:
a. 06  ada 6 pasang
AT Command Untuk Komunikasi dengan (jumlah b dan c)
SMS Centre b. 81  1 pasang
Ada beberapa AT Command yang (kode nasional)
penting untuk SMS yaitu sebagai berikut: c. 80-81-44-05-00  5 pasang
AT + CMGS  untuk mengirim SMS (PDU)
AT + CMGL  untuk memeriksa SMS Digabung menjadi: 06818081440500
AT + CMGD  untuk menghapus SMS
AT Command untuk SMS, biasanya Cara 2:
diikuti oleh data input atau output yang diwakili 62818445000 diubah menjadi:
oleh unit-unit PDU. a. 07  ada 7 pasang
(jumlah b dan c)
PDU Sebagai Bahasa SMS dan Bagian- b. 91  1 pasang (kode
Bagiannya internasional)
Data yang mengalir ke atau dari SMS c. 26-81-84-54-00-F0  6 pasang (PDU)
centre harus berbentuk PDU ( Protocol Data Digabung manjadi: 07912681845400F9
Unit). PDU berisi bilangan -bilangan
heksadesimal yang mencerminkan bahasa input a. Tipe SMS
atau output. PDU terdiri atas beberapa header. Untuk kirim tipe SMS = 1. Jadi
Header untuk kirim SMS ke SM S centre bilangan heksanya adalah 01
berbeda dengan SMS yang diterima di SMS
centre. Bilangan Heksadesimal terdiri atas 0, 1, b. Nomor Referensi SMS
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F. Nomor referensi ini di biarkan dulu 0
Sebagai contoh, untuk angka desimal jadi bilangan heksanya adalah 00. Nanti akan
1000, bilangan heksadesimalnya adalah 3E8. diberikan sebuah nomor referensi otomatis oleh
Cara konversinya: ponsel atau alat SMS gateway.
1000 : 16 = 62 sisa 8  8
62 : 16 = 3 sisa 14  E c. Nomor Handphone Penerima
Sama seperti cara menulid PDU untuk 1) Skema 7 bit  ditandai dengan
SMS centre, header ini juga terbagi atas tiga angka 0  00
bagian, sebagai berikut: 2) Skema 8 bit  ditandai dengan
1) Jumlah bilangan desimal nomor angka lebih besar dari 0 diubah
ponsel yang dituju dalam bilangan ke heksa.
heksa Kebanyakan ponsel atau SMS
2) Kode nasional atau gateway yang ada dipasaran sekarang
internasional menggunakan skema 7 bit sehingga
a) Untuk nasional, kode menggunakan kode 00
subheader-nya 81
b) Untuk internasional, kode f. Jangka Waktu Sebelum SMS
subheader-nya 91 Kadaluarsa
3) Nomor ponsel yang dituju, Jika bagian ini di-skip, tidak berarti
dalam pasangan heksa dibalik -balik. waktu SMS tidak terbatas. Sedangkan jika isi
Jika tertinggal satu angka heksa yang suatu bilangan integer yang kemudian diubah ke
tidak memiliki pasangan, maka angka pasangan heksa tertentu, bilangan yang
tersebut dipasangkan dengan huruf F diberikan tersebut akan mewakili jumlah validasi
di depannya. SMS tersebut. Sebaiknya tidak memberikan
batasan waktu valid-nya untuk memastikan SMS
Contoh: sampai.
Untuk nomor handphone yang dituju =
628279949051 dapat ditulis dengan cara g. Isi SMS
sebagai berikut: Header ini terbagi atas dua
Cara 1: subheader, yaitu:
08179949051 diubah menjadi: 1) Panjang isi (jumlah huruf dari
a. 0B  ada 11 angka isi).
(jumlah nomor ponsel) ”Misal kata ”halo” , ada 4
b. 81  1 pasang huruf  04
(kode nasional) 2) Isi berupa pasangan bilangan
c. 80-71-99-94-50-F1  6 pasang heksa.
(PDU) Untuk handphone atau SMS
Digabung menjadi: 0B818071999450F1 gateway berskema encoding 7 bit, jika
mengetikkan suatu huruf dari keypad-
Cara 2: nya, berarti telah membuat 7 angka
628179949051 diubah menjadi: 1/10 berurutan.
a. 0C  ada 12 angka
(Jumlah nomor ponsel) Ada dua langkah yang harus dilakukan
b. 91  1 pasang (kode untuk mengkonversi isi SMS, yaitu:
internasional) a. Pertama, mengubahnya menjadi
c. 26-18-97-49-09-15  6 pasang (PDU) kode 7 bit
Digabung manjadi: 0C91261897490915 b. Kedua, mengubah kode 7 bit
menjadi 8 bit, diwakili oleh pasangan
d. Bentuk SMS, antara lain: heksa.
0  00  dikirim sebagai SMS.
1  01  dikirim sebagai telex. PDU untuk SMS Terima dari SMS centre
2  02  dikirim sebagai fax. Kebanyakan headar dibawah ini telah
Dalam hal ini, untuk mengirim p esan dibahas sebelumnya, kecuali beberapa yang
dalam bentuk SMS tentu saja akan berbeda dijelaskan dibawah ini:
menggunakan 00 a. Nomor SMSC
b. Tipe SMS  untuk SMS terima = 4
e. Skema Encoding Data Input atau  04
Output c. Nomor SMS pengirim
Skema encoding adalah skema yang d. Bentuk SMS
digunakan untuk melakukan penyandian data e. Skema encoding
dalam pengiriman SMS. Ada dua skema, yaitu: f. Tanggal dan waktu SMS di stamp di
SMS centre
Diwakili oleh 12 bilangan heksa (6 tool untuk pemetaan, pemodelan dengan GIS
pasang) yang berarti: yy/mm/dd dan interfacing pada program aplikasi GIS.
hh:mm:ss, Contoh: Komunikasi Satelit untuk Handphone
207022512380  02/07/22 Satelit pada saat ini sudah mulai banyak
15:32:22  22 Juli 2002 digunakan untuk berbagai macam kepentingan
15:32:08 WIB termasuk penggunaannya untuk komunikasi
g. Batas waktu validitas  jika tidak handphone. Penggunaan satelit untuk
dibatasi dilambangkan dengan 00 komunikasi pada handphone memiliki
h. Isi SMS keunggulan yang tidak dimiliki oleh sistem
handphone GSM maupun CDMA karena tidak
Membedah Kedelapan Header terbatas oleh ruang selama mendapat spot
beam dari satelit.
07912618485400F0,04,0C9126189749 Komunikasi untuk satelit i ni
0915,00,00,207022512380,00,E830FB0C menggunakan Mid Earth Orbit (MEO) yang di
sponsori oleh perusahaan -perusahaan dari
Dapat diartikan sebagai berikut: beberapa negara diantaranya adalah Beijing
1. SMS tersebut dikirim lewat SMS centre Maritime and Navigation Co.( China), Inmarsat,
:62818445000 TRW, Videsh Sanchar Nigam Ltd.(India),
2. SMS tersebut merupakan SMS terima Satellite Phone Japan. (Jepang), T-Mobile
3. SMS tersebut dikirim dari ponsel nomor (Jerman), Korea Telecom, Etilasat, Singapore
628179949051 Telecom, Hughes Space and Communication
4. SMS tersebut diterima dalam bentuk (USA), NEC, Ericsson, Huughes Network
SMS Sistem, Mitsubishi, Samsung. MEO
5. SMS tersebut memiliki skema encoding menyediakan fasilitas-fasilitas:
7 bit a. Suara
6. SMS tersebut sampai di SMS centre b. SMS
pada tanggal:22-07-02, pukul: 15:32:08 c. Voicemail
WIB d. High Penetration Confirmation ,
7. SMS tersebut tidak memiliki batas waktu untuk memberitahukan pengguna atas
valid panggilan atau pesan yang datang
8. SMS tersebut isinya adalah ”Halo”. dimana pada komunikasi normal tidak
memungkinkan.
Bahasa Pemrograman ( Software) e. Panggilan dengan tiga cara
Dalam pembuatan tugas akhir ini, Mengutamakan satelit, mengutamakan
mengunakan bahasa pemrograman Delphi versi GSM atau kedua-duanya.
7.0 dan .Map Window f. Call Forwarding.
g. Basic Mobile (untuk orang pada
Program Delphi daerah tanpa cakupan sinyal ponsel
Program delphi ini digunakan untuk biasa).
mengolah data GPS yang berupa data NMEA h. Special Mobile (untuk
dalam format teks ditampilkan dalam peta penggunaan di udara, di laut,
digital, dan mengatur tampilan peta digital pemerintahan dan sebagainya).
sesuai keinginan user.
MEO yang digunakan memiliki 10 satelit
Program Map Window yang aktif untuk komunikasi, yang berada di
Map window merupakan software ketiggian 10390 km. Satelit -satelit tersebut
aplikasi, yang merupakan salah satu software diletakkan pada dua bid ang orbit dengan
yang digunakan untuk sistem informasi inklinasi , membentuk konstelasi walker.
geografis atau geographical information sistem
Daerah cakupan sebuah satelit mencapai lebih
(GIS).
dari 12900 km dengan sudut elevasi minimum
Map window merupakan perangkat
lunak GIS yang digunakan untuk memanipulasi, . Tiap satelit dapat menyediakan 4500
menganalisis dan menampilkan data geospatial saluran duplex menggunakan total 750 sinyal
dan mengelompokkan data-data yang beratribut pembawa TDMA per satelit.
geografis dalam beberapa format data GIS yang Pengguna Mobile menggunakan S -band
standar. Map window dapat digunakan sebagai pada frekuensi 1980-2010 MHZ untuk up-link
dan 2170-2200 MHZ untuk downlink. Lebar Bagian Stasiun Pengawas dan Kontrol
frekuensi dibagi menjadi 150 KHz per bagian. Pada bagian sistem monitor ini terbagi
atas dua bagian, yaitu bagian perangkat keras
GSM Sistem dan bagian perangkat lunak. Pemonitor disini
GSM adalah sistem digital telepon memiliki fungsi sebagai pemantau dan
bergerak. GSM menggunakan variasi Time pengontrol, karena memiliki fungsi optional yang
Division Multi Acces (TDMA) dan kebanyakan dapat untuk memantau objek pesawat bila
digunakan teknologi GSM. GSM mengubah data diinginkan, yang dipilih pada bagian manual.
kebentuk digital dan melakukan kompresi data, Pada bagian pengontrol, karena mengendalikan
kemudian mengirimkannya dalan saluran fungsi pemantauan apakah otomatis atau
dengan dua aliran data, masing -masing memiliki manual. Untuk pengaturan otomatis hanya akan
time slot. Operator menggunakan band dapat memonitor bila sensor dalam hal ini
frekuensi 900 MHZ dan 1800 MHZ. digantikan oleh switch yang ada pada sistem
GSM merupakan standard telepon pemancar berfungsi maka akan muncul tampilan
wireless di dunia. GSM menawarkan lebih dari 1 dimana lokasi objek pesawat berada dan waktu
miliar pelanggan dan mencakup 120 negara. kapan. Sedangkan untuk pemilihan setting
GSM bersama teknologi yang lain adalah bagian manual ada dua pilihan untuk memantau secara
dari evolusi wireless mobile tellecommunication, terus -menerus dengan selang waktu tertentu
termasuk General Packet Radio Sistem ( GPRS), ataupun memantau koordinat dan w aktu saat
Enhanced Data GSM Environment (EDGE), diminta saja.
Universal Mobile Tellecommunication Service
(UMTS).

RANCANGAN DAN DESAIN

Secara umum akan digambarkan


tentang rancang bangun perangkat keras dan Gambar Blok Diagram Sistem Pengawas
perangkat lunak pengolahan sinyal GPS. Sistem
ini mengacu pada backup sistem ELT yaitu PENGUJIAN SISTEM
suatu sistem yang menjadi cadangan apabila
ELT yang asli tidak berfungsi atau dapat Pengujian Modul GPS dengan Komputer
digunakan juga saat ELT hidup dan juga dapat Pengujian modul GPS pada tahap ini
digunakan untuk melacak pesawat baik secara adalah untuk menguji kemampuan modul
automatis dan manual. Dimana tujuannya penerima GPS untuk mengolah data secara
mengetahui keberadaan dimana objek pesawat langsung dari data yang dikirimkan oleh satelit.
berada, yang dipantau melalui stasiun Modul GPS ini dihubungkan dengan kabel data
pengawas dan pengontrol serial ke komputer. Tujuan pengujian ini adalah
untuk mengetahui bagaimana keluaran satelit
Sistem Pemancar yang diterima oleh penerima GPS dan
Pengamatan objek pesawat melalui mengetahui kemampuan perangkat lunak dalam
personal computer (PC) dapat diwujudkan mengolah sinyal GPS
dengan menempatkan sistem yang berbasis
GPS pada objek pesawat tersebut. Berikut
konfigurasi sistem pemancar:

Gambar Tampilan Data GPS

Pada tampilan tersebut tampat semua


satelit yang memberikan masukkan data ke
penerima GPS, dengan warna biru sebagai
satelit yang aktif dan warna merah sebagai
Gambar Blok Diagram Sistem Pemancar satelit yang tidak aktif. Selain satelit dapat juga
diketahui berapa besar sinyal dari setiap satelit,
seperti gambar berikut:

Gambar tampilan Hasil Pengujian Keseluruhan


Kondisi Statis

Gambar Sinyal Tiap Satelit Gambar pengujian diatas dilakukan


pada pesawat fokker 28 yang ada dilanud halim
Pada gambar dibawah ini akan terlihat perdana kusuma pada saat pesawat dalam
data dari sinyal GPS dengan format NMEA -0183 posisi on ground didalam hanggar pesawat.
pada mode teks setelah terkoneksi antara mo dul Berikut adalah hasil pengujian untuk kondisi
GPS dan PC serta program hyper terminal. bergerak.

Gambar Tampilan Hasil Pengujian Keseluruhan


Gambar Data Input dari Sinyal GPS pada Kondisi Bergerak
Komputer
Selain itu juga dicoba dilakukan
Ciri data sinyal GPS yang masuk melakukan penempatan posisi antena GPS
dengan teks mode diawali dengan karakter $. dalam pesawat apakah terpengaruh oleh lapisan
Data dari Hyper Terminal tersebut pesawat dan kabin serta dicoba diletakkan pada
menggambarkan aliran data masuk ke serial bagian depan belakang pesawat.
port pada komputer pada saat pengiriman data
GPS, yang selanjutnya akan diparsing
dimikrokontroler yang akhirnya dikirim dan
diolah oleh software, kemudian ditampilkan
pada peta digital (digambarkan sebaga i titik),
yang mewakilkan informasi posisi, ketinggian
dan waktu. Gambar Uji Penerimaan Antena di Bagian Ekor
Dalam Pesawat
Pengujian Sistem Keseluruhan
Backup sistem ELT merupakan suatu
sistem yang berfungsi untuk membackup dan
memantau pesawat yang bekerja sendiri dan
berjalan bersamaan dengan ELT yang asli.
Sistem ini dilengkapi sistem pemancar dan Gambar Uji Penerimaan Antena di Bagian Pintu
sistem pengawas, yang hasilnya nanti akan Pesawat
dapat dilihat pada stasiun pengawas dengan
software khusus dan dapat pula diterima oleh
pejabat tertentu. Jadi pergerakan dapat
diketahui dimanapun dan kapanpun agar bila
terjadi sesuatu dapat dengan mudah dan cepat
diketahui
Gambar Uji Penerimaan Antena di Tutupi Kotak
Khusus
Dari hasil pengujian penempatan antena Berdasarkan data-data dan perhitungan diatas
diatas sinyal masih tetap dapat diterima jelas maka dapat dilihat faktor yang mempengaruhi
dengan acuan data NMEA gps yang muncul pengiriman data, sebagai berikut:
sama seperti yang dikirim. Ketebalan pesawat a. Kepadatan jaringan operator
dan kabin tidak begitu berpengaruh pada (proses dari pengirim menuju
penerimaan sinyal. SMS center dan menuju ke
penerima)
Waktu Pengiriman Pesan Kondisi Statis b. Sinyal handphone
NO PERCOBAAN WAKTU PENGIRIMAN SMS (DETIK)
1 I 12
2 II 13 Berdasarkan data diatas pula dapat
3 III 9
4 IV 10 dilihat bahwa tampilan pada stasiun pengawas
5 V 10
6 VI 9 tidak sama dengan kondisi sebenarnya
7
8
VII
VIII
9
9
disebabkan oleh adanya faktor:
9 IX 9 a. Waktu delay yang disebabkan
10 X 13
11 XI 9 oleh faktor yang mempengaruhi
12
13
XII
XIII
12
9
pengiriman data.
14 XIV 9 b. Kecepatan objek kendaraan
15 XV 13

KESIMPULAN DAN SARAN


Sampel Data Kondisi Dinamis
NO PERCOBAAN JAM KIRIM JAM TERIMA DELAY KECEPATAN
1 I 07.00 wib 07.00.09 wib 9 dtk 10 km/jam Kesimpulan
2 II 07.05 wib 07.05.08 wib 8 dtk 10 km/jam
3 III 07.10 wib 07.10.09 wib 9 dtk 10 km/jam Dari sarangkaian uji coba dengan
4 IV 07.15 wib 07.15.08 wib 8 dtk 20 km/jam beberapa metode yang telah dilakukan
5 V 07.20 wib 07.20.11 wib 11 dtk 20 km/jam
6 VI 07.25 wib 07.25.12 wib 12 dtk 20 km/jam sebelumnya, menghasilkan kesimpulan, antara
7 VII 07.30 wib 07.30.09 wib 9 dtk 30 km/jam
8 VIII 07.35 wib 07.35.09 wib 9 dtk 30 km/jam
lain:
9 IX 07.40 wib 07.40.10 wib 10 dtk 30 km/jam a. Sistem yang telah dirancang
10 X 07.45 wib 07.45.10 wib 10 dtk 40 km/jam
11 XI 07.50 wib 07.50.10 wib 10 dtk 40 km/jam mampu untuk mengelola data
12 XII 07.55 wib 07.55.09 wib 9 dtk 40 km/jam yang diperlukan baik data GPS
13 XIII 08.00 wib 08.00.10 wib 10 dtk 60 km/jam
14 XIV 08.05 wib 08.05.08 wib 8 dtk 60 km/jam maupun data peta digital
15 XV 08.10 wib 08.10.08 wib 8 dtk 60 km/jam dengan menggunakan bahasa
pemrograman Delphi 7 dan
Dari data tabel diatas maka dapat Mapwindow.
dilakukan beberapa perhitungan dan grafik yang b. Delay yang timbul antara saat
dapat menentukan selisih dan validitas radius pengiriman data dan saat
dari data yang dikirim. Berikut gambar grafik diterimanya data masih dapat
antara jam kirim dengan jam terima: diterima, karena masih dapat
Waktu Pengiriman (dtk)

15 digunakan sebagai info darurat.


10 c. Validitas data yang terkirim baik
walaupun ada sedikit sekali
5
error yang tampil, namun secara
0 keseluruhan data yang diterima
0

dapat terbaca pada sistem


.0

.1

.2

.3

.4

.5

.0

.1
07

07

07

07

07

07

08

08

Waktu (Wib) pemonitor.


Gambar Grafik Antara Waktu dan Waktu d. Ada dua macam data masukan
Pengiriman (Delay). yang diperlukan oleh backup
system ELT untuk diolah
Waktu Pengiriman (dtk)

15 menjadi informasi posisi yaitu


10
pada peta digital dan data
keluaran GPS dalam format
5
NMEA-0183 dengan keluaran
0 $GPGGA.
10 20 30 40 50 60
e. Keluaran data dari GPS yang
Kecepatan Km/Jam
diproses akan berupa data
Gambar Grafik Antara Delay dan Kecepatan. posisi latitude, longitude dan
altitude terhadap permukaan
bumi dari objek pesawat pada
peta digital, waktu objek
pesawat saat dipantau.

Saran
Dengan adanya berbagai macam
keterbatasan dari system yang diujikan, maka
kami sebagai penulis mengajukan saran-saran
yang sekiranya dapat dikembangkan untuk
penyempurnaan tugas akhir ini, yaitu:
a. Membuat suatu tempat bagi alat
yang dapat melindungi dan
memiliki daya tahan terhadap
tekanan serta kebakaran namun
tidak merubah fungsi kerja dari
alat.
b. Perlu diujicobakan pada objek
pesawat yang kecepatannya
lebih tinggi, sampai melebihi
kecepatan suara untuk
mengetahui validitas data yang
terkirim, apakah berpengaruh
pada data yang dikirim sehingga
masih dapat termonitor di
stasiun pemonitor.
c. Perlu diadakan sarana yang
tidak menggunakan pulsa
karena memiliki masa aktif kartu
baik pada kartu telepon GSM
maupun satelit, atau khusus hal
ini tidak dari provider tidak
dikenakan biaya karena bersifat
untuk keselamatan.

Anda mungkin juga menyukai