Abstrak
Dalam penerbangan baik sipil maupun militer memiliki standar keselamatan terbang yang diatur
oleh organisasi penerbangan internasional. Salah satu alat keselamatan terbang tersebut adalah
Emergency Locator Transmitter (ELT), sesuai peraturan internasio nal wajib dimiliki. Namun ELT yang
ada pada saat ini masih dalam sistem yang konvensional hanya mengandalkan frekuensi SOS
internasional untuk pesawat dan mulai sedang dikembangkan agar lebih efektif.
Untuk menyikapi hal tersebut diatas perlu dikembangkan sistem yang lebih baik pada sistem ELT
dengan menggunakan koordinat yang diintegrasikan dengan GPS agar lebih akurat dan membantu
dalam prosedur keselamatan terbang. Dengan biaya yang murah namun berkualitas. Integrasi ELT
dengan GPS ini dapat memberitahu lokasi pasti dari pesawat bila mengalami kecelakaan sehingga
mudah ditemukan yang memperbesar kemungkinan korban kecelakaan selamat. Sistem ini dapat
digunakan untuk menginformasikan pada instansi terkait yaitu tim SAR, ATC maupun pada pejabat
tertentu yang berwenang sehingga cepat mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem ELT
ELT (Emergency Locator Transmitter )
adalah sebuah alat pemancar kecil yang Gambar Segmen Sistem GPS
dilengkapi antena dan akan memancar secara
terus menerus, jika alat tersebut basah terkena Pada gambar diatas memperlihatkan sistem
air laut atau hempasan dan benturan yang satelit terdiri dari tiga bagian utama yaitu
cukup kuat (G Switch). Alat ini dirancang untuk segmen angkasa (space segment) merupakan
bisa aktif begitu terjadi crash dan memancarkan satelit GPS, Segmen sistem kontrol ( control
sinyal yang memberitahukan posisi diri sistem segment) terdiri dari stasiun pemantau
(homing). dan pengontrol satelit. Sedangkan pada segmen
Frekuensi yang dipilih untuk operasi ELT adalah yang terakhir yaitu segmen pengguna ( user
121,5 MHz untuk darurat penerbangan sipil, dan segment) terdiri dari pemakai GPS termasuk
243 MHz untuk penerbangan militer, yang alat-alat penerima dan pengolah data GPS.
masuk sebagai frekuensi UHF darurat
penerbangan. Konsep Penentuan Posisi Dengan Triliterasi
1
.1
.2
.3
.4
.5
.0
.1
07
07
07
07
07
07
08
08
Saran
Dengan adanya berbagai macam
keterbatasan dari system yang diujikan, maka
kami sebagai penulis mengajukan saran-saran
yang sekiranya dapat dikembangkan untuk
penyempurnaan tugas akhir ini, yaitu:
a. Membuat suatu tempat bagi alat
yang dapat melindungi dan
memiliki daya tahan terhadap
tekanan serta kebakaran namun
tidak merubah fungsi kerja dari
alat.
b. Perlu diujicobakan pada objek
pesawat yang kecepatannya
lebih tinggi, sampai melebihi
kecepatan suara untuk
mengetahui validitas data yang
terkirim, apakah berpengaruh
pada data yang dikirim sehingga
masih dapat termonitor di
stasiun pemonitor.
c. Perlu diadakan sarana yang
tidak menggunakan pulsa
karena memiliki masa aktif kartu
baik pada kartu telepon GSM
maupun satelit, atau khusus hal
ini tidak dari provider tidak
dikenakan biaya karena bersifat
untuk keselamatan.