Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
curahan rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
Makalah Seni Budaya Tari Piring sebagai tugas yang telah diberikan pada kami.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang telah


membantu dalam penyajian makalah ini. Terutama kepada Bapak Guru bidang
study yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan ketentuan dan arahan dari beliau.

Akhirnya kami berharap semoga makalah ini sedikitnya dapat memberikan


sumbangan ilmu yang dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya
bagi para pembaca. Semoga makalah yang di sajikan ini dapat sesuai dengan
indikator yang di harapkan.

Brebes, 16 Januari 2017

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Tari Piring
B. Fungsi Tari Piring
C. Ragam Gerak Tari Piring
D. Pola Lantai Tari Piring
E. Iringan Musik
F. Busana Penari

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumatera Barat sebagai salah satu daerah tujuan utama wisata di Indonesia
tidak hanya menyediakan keindahan alam saja namun juga keindahan budaya
seperti tari-tarian. Seiring perkembangan zaman, seni budaya tari perlahan-lahan
mulai ditinggalkan. Masuknya budaya-budaya baru ke-era globalisasi ini membuat
seni tari menjadi sesuatu yang kurang diminati.

Untuk melestarikan kembali kebudayaan tari di Indonesia, kita perlu


mempelajari kembali jenis-jenis tari. Salah satunya yang akan kita bahas di
makalah ini yaitu Tari Pirirng. Asal-usul Tari Piring berasal dari Sumatera Barat.

Tari Piring merupakan salah satu warisan budaya yang harus kita jaga dan
lestarikan. Jadi agar seni Tari Piring tetap lestari, kita harus mengetahui semua hal
tentang seni Tari Piring itu sendiri. Semoga tulisan ini mampu memberikan kita
pengetahuan yang lebih luas tentang Tari pendet, sehingga kita mampu
melestarikan warisan budaya ini.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kita penulis akan menjelaskan beberapa hal yang
berhubungan dengan Seni Tari Piring yaitu :
a) Bagaimana sejarah Tari Pendet?
b) Apa fungsi Tari Pendet?
c) Apa saja unsur gerak dasar Tari Piring serta busana dasar Penari Piring?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
a) Memberikan pengetahuan kepada generasi penurus tentang Tari Piring.
b) Agar warisan budaya terutama tari-tarian tetap lestari.
c) Memberi pengetahuan tentang fungsi Tari Piring.
d) Memberi pengetahuan tentang sejarah Tari Piring.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Tari Piring

Salah satu bentuk kesenian yang ada di Minangkabau adalah tari Piring yang
masih banyak dijumpai di Sumatra Barat. Kehadiran piring bagi masyarakat
Minangkabau pada zaman dulu merupakan suatu hal yang menarik. Rasa
keingintahuan masyarakat terhadap suatu benda yang baru muncul menjadikannya
sebagai sumber inspirasi untuk dijadikan properti lain di luar alat makan.

Kehadiran piring porselen dari China dipilih sebagai properti vital tari Piring
karena desainnya yang bagus dan memiliki nilai estetis. Gerak-gerak tari
dala desain gerak spiral menimbulkan kesan estetis pada keseluruhan gerak yang
dihasilkannya.

Selain gerak spiral, terdapat juga gerak-gerak akrobatik dapat memberikan


kesan estetis dalam gerak tari piring, misalnya gerak mainjak baro.

B. Fungsi Tari Piring


Tari Piring sendiri cukup beragam. Akan tetapi, pada umumnya tari Piring
di Minangkabau ditampilkan pada upacara adat seperti pengangkatan penghulu,
upacara perkawinan, khitanan, dan juga upacara setelah panen, yaitu upacara
yang dilakukan bagi orang yang mampu karena panennya berhasil dengan baik.
Tujuan upacara ini dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah Swt.
yang telah memberi rahmat dan rezeki dan bagi yang mempercayai mitos mereka
akan mengucapkan syukur kepada dewi padi yang disebut dengan “Saning Sri”.

Dalam perkembangannya, pertunjukan tari Piring tidak hanya ditampilkan pada


upacara adat saja melainkan ditampilkan juga untuk memeriahkan hari-hari besar
lainnya, seperti peringatan hari kemerdekaan, pameran, festival, dan
penyambutan tamu-tamu kenegeraan.

C. Ragam Gerak Tari Piring


Ragam gerak tari Piring ini dilakukan di atas pecahan kaca. Gerakan-gerakan
tersebut adalah sebagai berikut.
a) Gerak pasambahan
Gerak yang dibawakan oleh penari pria bermakna sembah syukur kepada Allah
tari ini agar terhindar dari kejadian-kejadian yang dapat merusak jalannya
pertunjukan.

b) Gerak singanjuo lalai


Gerak ini dilakukan oleh penari wanita yang melambangkan suasana di hari
pagi, dilakukan dengan gerakan-gerakan lembut.

c) Gerak mencangkul
Gerak ini melambangkan para petani ketika sedang mengolah sawah.

d) Gerak menyiang
Gerak ini menggambarkan kegiatan para petani saat membersihkan sampah
sampah yang akan mengganggu tanah yang akan digarap.

e) Gerak membuang sampah


Gerak ini menggambarkan tentang bagaimana para petani mengangkat sisa-sisa
sampah untuk dipindahkan ke tempat lain.

f) Gerak menyemai
Gerak ini melambangkan bagaimana para petani menyemai benih padi yang
akan ditanam.

g) Gerak memagar
Gerak ini menggambarkan para petani dalam memberi pagar pada pematang sawah
agar tehindar dari binatang liar.

h) Gerak mencabut benih


Gerak ini menggambarkan bagaimana mencabut benih yang sudah ditanam.

i) Gerak bertanam
Gerak ini menggambarkan bagaimana para petani memindahkan benih yang telah
dicabut.

j) Gerak melepas lelah


Gerak ini menggambarkan bagaimana para petani beristirahat melepas lelah
sesudah melaksanakan pekerjaan mengolah sawah.

k) Gerak mengantar juadah


Mengantar juadah ini berarti mengantar makanan kepada para petani yang telah
mengolah sawah.

l) Gerak menyabit padi


Gerak ini dibawakan oleh penari pria yang menggambarkan bagaimana para petani
di sawah pada saat menyabit padi.

m) Gerak mengambil padi


Gerak ini dibawakan oleh penari wanita saat mengambil padi yang telah dipotong
oleh penari pria.
n) Gerak manggampo padi
Gerakan yang dilakukan dalam hal mengumpul padi dan dibawa ke suatu tempat.

o) Gerak menganginkan padi


Gerak ini menggambarkan padi yang telah dikumpulkan untuk dianginkan dan
nantinya akan terpisah antara padi dan ampas padi.

p) Gerak mengirik padi


Gerak yang menggambarkan bagaimana para petani mengumpulkan padi dan
menjemurnya.

q) Gerak membawa padi


Gerak yang dilakukan para petani saat membawa padi untuk dibawa ke tempat
lain.

r) Gerak menumbuk padi

Gerak yang dilakukan untuk menumbuk padi yang telah dijemur dilakukan oleh
pria, sedangkan wanita mencurahkan padi.

s) Gotong royong

Gerak yang dilakukan secara bersama yang melambangkan sifat kegotongroyongan.

t) Gerak menampih padi

Gerakan yang menggambarkan gerakan bagaimana para petani menampih padi


yang telah menjadi beras.

u) Gerak menginjak pecahan kaca

Penggabungan dari berbagai gerak dan diakhiri oleh penari menginjak-injak


pecahan kaca yang dilakukan dengan atraktif dan ditambah dengan beberapa
gerak-gerak improvisasi penari.

D. Pola Lantai tari Piring

Pola lantai yang dipergunakan dalam tari ini adalah lingkaran besat dan kecil,
berbaris, spiral, horizontal, dan vertikal serta penempatan level bawah, leve
sedang serta level atas ditambah dengan pembagian beberapa kelompok.

Berbagai macam gerak tari Piring tersebut dibagi ke dalam tiga fase, yaitu gerak
awal yang terdiri atas gerak pasambahan dan singanjuo lalai. Bagian tengah terdiri
atas gerak mencangkul sampai gerak menampih padi, dan bagian akhir terdiri atas
gerak menginjak pecahan kaca.

E. Iringan Musik
Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari Piring adalah talempong,
gandang, seruling, dan jentikan jari penari terhadap piring yang dipegang.

F. Busana Penari
Busana yang digunakan oleh penari tari piring terbagi atas busana untuk penari
pria dan penari wanita.
a. Busana Penari pria

1. Busana rang mudo/baju gunting China yang berlengan lebar dan dihiasa
dengan missia (renda emas).
2. Saran galembong, celana berukuran besar yang pada bagian tengahnya
(pisak)
Sisamping dan cawek pinggang, yaitu berupa kain songket yang dililitkan di
pinggang dengan panjang sebatas lutut. Adapun cawek pinggang adalah ikat
pinggang yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan sesamping yang pada
ujungnya diberi hiasan berupa rumbai-rumbai.

b. Busana penari wanita

1. Baju kurung yang terbuat dari satin dan beludru.


2. Kain songket.
3. Selendang songket yang dipasang pada bagian kiri badan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penulisan makalah ini dapat disimpulkan bahwa seni adalah
barang/atau karya dari sebuah kegiatan, sedangkan Budaya adalah cara
hidup suatu bangsa atau umat yang tidak lagi dilihat sebagai pancaran ilmu
dan pemikiran yang tinggi dan murni dari sesuatu bangsa untuk mengatur
kehidupan berasaskan peradaban.

B. Saran
Penulis hanya bisa memberi saran kepada pembaca bahwasahnya seni dan
budaya masih sangatlah dibutuhkan karna hidup tanpa seni tak akan indah
dan hidup tanpa mengenal budaya sering kali terjerumus kearah yang
menjurangkan kehidupan.
Di dalam makalah ini mungkin ada kesalahan dan kekurangan oleh karena itu
penulispun meminta agar kiranya pembaca juga memberi keritik dan
saranya agar kiranya makalah ini bisa menjadi lebih sempurna lagi.
DAFTAR PUSTAKA

http://abanx-gian.blogspot.com/2012/11/seni-budaya-indonesia_4442.html

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110726073155AAsC6yI

http://tripuyha.blogspot.com/2011/11/fungsi-seni-budaya-tari-piring.html

Anda mungkin juga menyukai