Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Tari Piring


Salah satu bentuk kesenian yang ada di Minangkabau adalah tari Piring yang
masih banyak dijumpai di Sumatra Barat. Kehadiran piring bagi masyarakat
Minangkabau pada zaman dulu merupakan suatu hal yang menarik. Rasa
keingintahuan masyarakat terhadap suatu benda yang baru muncul menjadikannya
sebagai sumber inspirasi untuk dijadikan properti lain di luar alat makan. Kehadiran
piring porselen dari China dipilih sebagai properti vital tari Piring karena desainnya
yang bagus dan memiliki nilai estetis. Gerak-gerak tari dala desain gerak spiral
menimbulkan kesan estetis pada keseluruhan gerak yang dihasilkannya. Selain gerak
spiral, terdapat juga gerak-gerak akrobatik dapat memberikan kesan estetis dalam
gerak tari piring, misalnya gerak mainjak baro.

B. Fungsi Tari Piring


Tari Piring sendiri cukup beragam. Akan tetapi, pada umumnya tari Piring
di Minangkabau ditampilkan pada upacara adat seperti pengangkatan penghulu,
upacara perkawinan, khitanan, dan juga upacara setelah panen, yaitu upacara yang
dilakukan bagi orang yang mampu karena panennya berhasil dengan baik. Tujuan
upacara ini dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah Swt. yang
telah memberi rahmat dan rezeki dan bagi yang mempercayai mitos mereka akan
mengucapkan syukur kepada dewi padi yang disebut dengan “Saning Sri”.
Dalam perkembangannya, pertunjukan tari Piring tidak hanya ditampilkan pada
upacara adat saja melainkan ditampilkan juga untuk memeriahkan hari-hari besar
lainnya, seperti peringatan hari kemerdekaan, pameran, festival, dan penyambutan
tamu-tamu kenegeraan.

1
C. Ragam Gerak Tari Piring
Ragam gerak tari Piring ini dilakukan di atas pecahan kaca. Gerakan-gerakan
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Gerak pasambahan, gerak yang dibawakan oleh penari pria bermakna sembah
syukur kepada Allah tari ini agar terhindar dari kejadian-kejadian yang dapat
merusak jalannya pertunjukan.
2. Gerak singanjuo lalai, gerak ini dilakukan oleh penari wanita yang
melambangkan suasana di hari pagi, dilakukan dengan gerakan-gerakan lembut.
3. Gerak mencangkul, gerak ini melambangkan para petani ketika sedang
mengolah sawah.
4. Gerak menyiang, gerak ini menggambarkan kegiatan para petani saat
membersihkan sampah sampah yang akan mengganggu tanah yang akan
digarap.
5. Gerak membuang sampah, gerak ini menggambarkan tentang bagaimana para
petani mengangkat sisa-sisa sampah untuk dipindahkan ke tempat lain.
6. Gerak menyemai, gerak ini melambangkan bagaimana para petani menyemai
benih padi yang akan ditanam.
7. Gerak memagar, gerak ini menggambarkan para petani dalam memberi pagar
pada pematang sawah agar tehindar dari binatang liar.
8. Gerak mencabut benih, gerak ini menggambarkan bagaimana mencabut benih
yang sudah ditanam.
9. Gerak bertanam, gerak ini menggambarkan bagaimana para petani
memindahkan benih yang telah dicabut.
10. Gerak melepas lelah, gerak ini menggambarkan bagaimana para petani
beristirahat melepas lelah sesudah melaksanakan pekerjaan mengolah sawah.
11. Gerak mengantar juadah, mengantar juadah ini berarti mengantar makanan
kepada para petani yang telah mengolah sawah.

2
12. Gerak menyabit padi, gerak ini dibawakan oleh penari pria yang
menggambarkan bagaimana para petani di sawah pada saat menyabit padi.
13. Gerak mengambil padi, gerak ini dibawakan oleh penari wanita saat mengambil
padi yang telah dipotong oleh penari pria.
14. Gerak manggampo padi, gerakan yang dilakukan dalam hal mengumpul padi
dan dibawa ke suatu tempat.
15. Gerak menganginkan padi, gerak ini menggambarkan padi yang telah
dikumpulkan untuk dianginkan dan nantinya akan terpisah antara padi dan
ampas padi.
16. Gerak mengirik padi, gerak yang menggambarkan bagaimana para petani
mengumpulkan padi dan menjemurnya.
17. Gerak membawa padi, gerak yang dilakukan para petani saat membawa padi
untuk dibawa ke tempat lain.
18. Gerak menumbuk padi, gerak yang dilakukan untuk menumbuk padi yang telah
dijemur dilakukan oleh pria, sedangkan wanita mencurahkan padi.
19. Gotong royong, gerak yang dilakukan secara bersama yang melambangkan sifat
kegotongroyongan.
20. Gerak menampih padi, gerakan yang menggambarkan gerakan bagaimana para
petani menampih padi yang telah menjadi beras.
21. Gerak menginjak pecahan kaca, penggabungan dari berbagai gerak dan diakhiri
oleh penari menginjak-injak pecahan kaca yang dilakukan dengan atraktif dan
ditambah dengan beberapa gerak-gerak improvisasi penari.

D. Pola Lantai Tari Piring


Pola lantai yang dipergunakan dalam tari ini adalah lingkaran besat dan kecil,
berbaris, spiral, horizontal, dan vertikal serta penempatan level bawah, leve sedang
serta level atas ditambah dengan pembagian beberapa kelompok.
Berbagai macam gerak tari Piring tersebut dibagi ke dalam tiga fase, yaitu gerak awal

3
yang terdiri atas gerak pasambahan dan singanjuo lalai. Bagian tengah terdiri atas
gerak mencangkul sampai gerak menampih padi, dan bagian akhir terdiri atas gerak
menginjak pecahan kaca.

E. Iringan Musik
Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari Piring adalah talempong,
gandang, seruling, dan jentikan jari penari terhadap piring yang dipegang.

F. Busana Penari
Busana yang digunakan oleh penari tari piring terbagi atas busana untuk penari
pria dan penari wanita.
a. Busana Penari pria, Busana rang mudo/baju gunting China yang berlengan
lebar dan dihiasa dengan missia (renda emas). Saran galembong, celana berukuran
besar yang pada bagian tengahnya (pisak) disamping dan cawek pinggang, yaitu
berupa kain songket yang dililitkan di pinggang dengan panjang sebatas lutut.
Adapun cawek pinggang adalah ikat pinggang yang terbuat dari bahan yang sama
dengan bahan sesamping yang pada ujungnya diberi hiasan berupa rumbai-rumbai.
b. Busana penari wanita, Baju kurung yang terbuat dari satin dan beludru, kain
songket, dan selendang songket yang dipasang pada bagian kiri badan.

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penulisan makalah ini dapat disimpulkan bahwa seni adalah barang/atau
karya dari sebuah kegiatan, sedangkan Budaya adalah cara hidup suatu bangsa atau
umat yang tidak lagi dilihat sebagai pancaran ilmu dan pemikiran yang tinggi dan
murni dari sesuatu bangsa untuk mengatur kehidupan berasaskan peradaban.

B. Saran

Penulis hanya bisa memberi saran kepada pembaca bahwasahnya seni dan budaya
masih sangatlah dibutuhkan karna hidup tanpa seni tak akan indah dan hidup tanpa
mengenal budaya sering kali terjerumus kearah yang menjurangkan kehidupan.
Di dalam makalah ini mungkin ada kesalahan dan kekurangan oleh karena itu
penulispun meminta agar kiranya pembaca juga memberi keritik dan saranya agar
kiranya makalah ini bisa menjadi lebih sempurna lagi.

5
DAFTAR PUSTAKA

http://abanx-gian.blogspot.com/2012/11/seni-budaya-indonesia_4442.html

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110726073155AAsC6yI

http://tripuyha.blogspot.com/2011/11/fungsi-seni-budaya-tari-piring.html

http://blog-senibudaya.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai