2. Identifikasi Masalah
- Diperlukan pembagian berdasarkan Jenis Tata Busana agar mempermudah dalam
mencari Busana dalam Tari.
3. Rumusan Masalah
- Apa saja Jenis dalam Busana Tari ?
- Bagaimana pembagian Jenis dalam Busana Tari?
4. Tujuan Penelitian
- Agar mempermudah dalam pencarian pembagian Busana Jenis Tari
- Mengelompokan Busana Jenis Tari
5. Manfaat Penelitian
- Memberikan informasi kepada pembaca agar mengerti tentang busana tari
- Menambah wawasan kepada siswa yang lain
- Memudahkan dalam mencari kelompok Busana Jenis Tari
BAB 2
ISI
TATA BUSANA
- Tata busana adalah seni pakaian dan segala perlengkapan yang menyertai untuk
menggambarkan tokoh. Tata busana termasuk segala asesoris seperti topi, sepatu,
syal, kalung, gelang , dan segala unsur yang melekat pada pakaian.
Tata busana dapat dibuat berdasar budaya atau jaman tertentu.
- Busana Sehari-hari
• Busana sehari-hari adalah busana yang dipakai dalam kehidupan keseharian
masyarakat.
• Busana sehari-hari juga memiliki bentuk yang beragam, tergantung dari tingkat
sosial msyarakat yang memakai. Misalnya, busana petani berbeda dengan busana
seorang tuan tanah.
• Busana sehari-hari dapat menunjukkan tingkat sosial seseorang yang memakainya.
• Busana sehari-hari banyak dipakai dalam pementasan cerita realis yang merupakan
gambaran kehidupan sehari-hari (illusion of nature).
- Busana Tradisional
• Busana tradisional mencerminkan karakteristik masyarakat yang membedakan
dengan kelompok masyarakat lain.
• Indonesia sangat kaya dengan busana tradisional, misalnya Jawa memiliki busana
tradisional yang disebut kebaya.
• Kebaya sendiri juga memiliki karakteristik berbeda, antara kebaya Jawa Tengah,
Sunda, dan Bali. Masyarakat Minangkabau memiliki baju kurung.
- Busana Sejarah
• Busana sejarah terikat dengan masa tertentu, sehingga penata busana perlu
mempelajari konvensi busana pada masa dimana peristiwa dalam naskah terjadi
- Busana Fantasi
• Istilah busana fantasi adalah untuk mengidentifikasikan jenis-jenis busana yang lahir
dari imajinasi dan fantasi perancang. Dalam hal ini, busana ini tidak lazim ditemui
dan dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Busana jenis ini juga dimaksudkan untuk
busana tokoh-tokoh yang tidak riil dalam kehidupan sehari-hari, misalnya tokoh
bidadari, malaikat, atau dewa. Busana-busana untuk tokoh semacam ini membutuhkan
rancangan khusus sehingga membedakan dengan tokoh yang riil.
1. TARI TENUN termasuk JENIS BUSANA TRADISIONAL
Tarian merak ini berasal dari daerah Jawa Barat, tepatnya di Pasundan. Tarian ini,
pertama kali diciptakan oleh seorang koreografer asal Jawa Barat bernama Raden
Tjetjep Soemantri, sekitar tahun 1950-an. Beliaulah yang menciptakan gerakan-
gerakan tari tersebut, sampai akhirnya dinamakan tarian merak.
Kesenian tarian merak ini, merupakan penerapan dari kehidupan seekor burung
merak. Lebih tepatnya, gerakan ini diambil dari tingkah laku dan polah burung merak
jantan pada saat ingin memikat burung merak betina. Suatu gerakan burung merak
jantan ketika menampakkan keindahan bulu ekornya.
Gerakan ini, bertujuan untuk menarik perhatian dari burung merak betina. Namun,
seiring dengan perkembangan jaman, tarian ini banyak mengalami perubahan dari
gerakan aslinya. Dalam pementasannya, tari merak biasanya ditampilkan oleh para
penari dengan cara berpasang-pasangan.
Masing-masing dari mereka, memainkan peran sebagai buruk merak jantan pun
betuna. Tarian ini biasanya diiringi dengan musik gending macan ucul. Dengan
iringan musik itu, para penari akan menggerakan tubuhnya dengan sangat gemulai
layaknya tingkah laku seekor burung merak.
Tari Prawiroguno ini mengandung kisah ketika para penjajah yang hampir mengalami
kemunduran, dan situasi saat itu dijadikan ide untuk membuat sebuah tarian yang
sekarang kita sebut Tarian Prawiroguna. Tarian ini memiliki tema peperangan, dan
gerakan para penari bak seorang prajurit membawa pedang atau samurai dengan
tameng berlenggok-lenggok seakan sedang bersiap-siap menyerang musuh.
5. TARI JAIPONG termasuk JENIS BUSANA TRADISIONAL
Tari jaipong adalah sebuah tari daerah yang berasal dari Karawang, Jawa Barat
yang berkembang pada tahun 60-an. Mulanya tari jaipong dikenal dengan
sebutan tari Banjet, sebuah pertunjukan seni tari yang yang dipentaskan dengan
gerakan tari yang diiringi oleh musik dengan instrumen gamelan sebagai
pengiringnya.
Seni tari daerah Jambi cukup beragam, terutama corak pada tari-tariannya. Salah
satunya tari Rangguk.Setiap tarian daerah memiliki ciri yangs esuai dengan keadaan
daerah serta suku dalam kelompok masyarakat yang bersangkutan. Kata Rangguk
berasal dari dua kata yang digabung menjadi satu, yaitu uhang artinya orang dan
ganggong berarti angguk. Sehingga arti rangguk adalah mengangguk. Berdasarkan
sejarahnya, tari Rangguk diciptakan oleh seorang ulama setempat yang pulang sehabis
menunaikan ibadah haji.
Tari Panarat sendiri terinspirasi dari profesi umum dari masyarakat di kabupaten Cisarua,
Bogor. Penduduk kabupaten Cisarua, Bogor memiliki profesi sebagai petani dan buruh
pemetik teh pada umumnya sejak zaman dulu karena adanya hamparan kebun teh di
daerah milik penduduk.
Tariannya dahulu dilakukan oleh para pemetik teh untuk menyemangati diri sendiri ketika
akan berangkat melakukan pekerjaan mereka di kebun teh.
Awalnya dulu tarian ini dilakukan pemetik teh ketika akan memulai aktivitas di kebun. Di
antara para pemetik teh memang senang untuk saling bercengkerama satu sama lain.
Demikian Makalah ini kami buat, apabila banyak kesalahan baik dari ketikan atau
pemahaman, kami meminta maaf yang sebesar-besarnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada para pembaca semuanya, semoga maklah ini dapat
menginsprasi dan mempermudah dalam pencarian jenis busana-busana dalam tari.
Dan juga dapat memberikan informasi bagi pembaca sekalian.