Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TARI KREASI

KELAS ;IXC

KELOMPOK ;1 SATU

NAMA ANGGOTA ;RISA ALFINDA

ALFIRZAN SYAIDANI

PASA CAHYA WIBAWA

SMP NEGERI 3 PEMALI

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

TARI KREASI

Tari kreasi adalah bentuk gerakan tari yang baru dirangkai dari dua perpaduan gerak tari
tradisional dengan tari tradi sional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai
daerah mempertegas lagu dan cerita), pantomin (gerak patah-patah di Indonesia. Selain bentuk
geraknya, irama, rias, dan busanannya juga merupakan hasil dari modifikasi tari tradisi.

Bentuk misalnya tari operet (penuh tebakan), dan kontemporer (gerak ekspresif spontan, terlihat
tak beraturan tapi berkonsep).

Contohnya adalah:
Tari angsa.

Tari tenun.

Tari kijang.

Tari bosara. Tari wiranata.

Tari kupu-kupu.

Tari pattenung.

Tari padendang.

Tari merak (jawa).

Tari panji semirang (Bali).

Tari oleg tambulilingan.

Tari lebonna (Sulawesi Selatan).

Jadi tari kreasi dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu tari kreasi berpolakan tradisi dan
tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (non tradisi). Berikut penjelasannya.

kreasi yang pembuatnnya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi,baik dalam koreografi, tata
busana dan riasnya, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun ada perubahan tetapi tidak
menghilangkan esensi ketradisiannya Tari Kreasi Berpolakan Tradisi

Merupakan.

Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi (Non Tradisi)

Merupakan tari yang pembutannya melepaskan diri dari pola tradisi baik dalam hal koreografi,
musik, rias dan busana maupun tata teknik pentasnya.

Pada perkembangan selanjutnya tari kreasi juga dapat disebut dengan tari modern, yakni jenis
tarian yang lebih dapat diterima oleh masyarakat Indonesia pada saat ini baik dari segi
gerakannya, maupun keseluruhan penampilan yang dipertunjukkan sebagai media hiburan.

Lagu Pengiring

Tata Rias
Gerakan

1 Properti yang digunakan lebih modern

2 Terbentuk dari jenis tari tradisional dengan inovasi

3 Terdapat inovasi gerakan, tata rias, dan alat pengiring

unsur utama dalam seni tari

Wiraga (raga) Wiraga dalam bahasa Jawa berarti raga, yang dalam konteks seni tari biasa
dikenal dengan gerakan.

Wirama (irama)

Wirasa (rasa)

Tata Rias dan Kostum

Pola Lantai.

Setting Panggung.

Properti

Tari kreasi dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu tari kreasi berpolakan tradisi dan tari
kreasi baru tidak berpolakan tradisi (non tradisi). Berikut penjelasannya.

Tari Kreasi Berpolakan Tradisi

Merupakan kreasi yang pembuatnnya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, musik/karawitan,
baik dalam koreografi, tata busana dan riasnya, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun ada
perubahan tetapi tidak menghilangkan esensi ketradisiannya.

Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi (Non Tradisi)

Merupakan tari yang pembutannya melepaskan diri dari pola tradisi baik dalam hal koreografi,
musik, rias dan busana maupun tata teknik pentasnya.

Pada perkembangan selanjutnya tari kreasi juga dapat disebut dengan tari modern, yakni jenis
tarian yang lebih dapat diterima oleh masyarakat Indonesia pada saat ini baik dari segi
gerakannya, maupun keseluruhan penampilan yang dipertunjukkan sebagai media hib
 Contoh TARI KREASI BARU (Pola Tradisi & Non Tradisi)

21 Oktober 2019 Oleh Admin Senipedia.id

Contoh Tari Kreasi Baru – Selamat datang kembali di Senipedia. Pada kesempatan kali ini,
saya akan kembali mengulas mengenai dunia Tari, tepatnya tentang Contoh Tari Kreasi Baru,
yang juga disebut dengan Tari Modern.

Pengertian Tari Kreasi Baru adalah inovasi dan revolusi dari tarian klasik, yang kemudian
dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman, mulai dari pembaharuan elemen dasar,
sampai pada elemen pendukung.

Ciri-ciri Tari Kreasi Baru yang paling umum adalah, terdapatnya kekreativitasan yang mutlak
dari para seniman, sehingga tarian klasik yang dikembangkan menjadi lebih menarik, modern
dan relevan dengan keadaan yang sekarang.

Namun meskipun begitu, perubahan-perubahan yang dilakukan tidak pula secara keseluruhan,
karena para koreografer juga tidak boleh menghilangkan unsur budaya dan makna murni dari
tarian itu sendiri, sehingga nilai-nilai budayanya tetap terjaga.

Sederhananya, Tari Kreasi Baru adalah jenis tarian daerah di Indonesia, yang dipoles dengan unsur
Modernisasi, supaya eksistensinya tetap terlihat karena menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Umumnya, Terobosan ini dikembangkan oleh para pengamat, ahli seni, seniman dan para
pakar Tari tradisional. Meskipun mengalami banyak perubahan, namun unsur inti dan makna
yang terkandung didalamnya tidak akan disentuh / diubah.

Contoh Tari Kreasi Baru

Daftar isi Artikel :

Contoh Tari Kreasi Baru

Contoh Tari Kreasi Baru Pola Tradisi

1. Tari Nguri

2. Tari Merak

3. Tari Rara Ngigel

4. Tari Kupu-Kupu

5. Tari Manipuren – Contoh Tari Kreasi Baru

6. Tari Yapong

7. Tari Manuk Rawa

8. Tari Garuda

9. Tari Banjar Kemuning

10. Tari Ongkek Manis

11. Tari Roro Wilis

Contoh Tari Kreasi Baru Pola Non Tradisi

1. Tari Hip-hop

2. Break Dance

3. Ballroom Dance – Contoh Tari Kreasi Baru

4. Robot Dance

5. Blood-Elf

Penutup Contoh Tari Kreasi Baru


Salah satu Contoh Tari Kreasi Baru di Indonesia adalah Tari Merak, yang berasal dari Jawa
Barat. Secara umum, Jenis Tari kreasi baru dibagi pula menjadi 2 macam, yakni ada yang
berpolakan tradisi, ada pula yang tidak.

Contoh Tari Kreasi Baru Pola Tradisi

Tari Kreasi Baru Pola Tradisi | NegerikuIndonesia.com

1. Tari Nguri

Yang pertama adalah Tari Nguri, yang tumbuh dan berkembang sejak masa kerajaan
Sumbawa, NTB. Pada mulanya, tarian ini akan dimainkan untuk menghibur hati sang raja bila
sedang ditimpa kegelisahan dan keresahan.

Saat ini, Tari Nguri lebih difokuskan sebagai media dalam penyambutan tamu-tamu terhormat,
tokoh terpandang dan sejenisnya, yang berkunjung ke Sumbawa. Tarian ini hadir sejak awal
abad ke-20, tergolong tari kreasi yang tua di Indonesia.

2. Tari Merak

Contoh Tari Kreasi berpolakan tradisi berikutnya yakni Tari Merek asal Jawa Barat, sebuah
tarian yang sangat populer di Indonesia. Sesuai dengan namanya, tarian ini mendeskripsikan
keindahan dan keelokan burung merak.
Pencipta Tari Merak ialah seorang seniman asal Tanah Sunda bernama Raden Tjetje Somantri,
pada pertengahan abad ke-19. Tarian ini dimainkam oleh wanita, dengan kostum berwarna
putih, serta hiasan mirip bulu burung merak di bagian jidat penari.

3. Tari Rara Ngigel

Berikutnya datang dari DI Yogyakarta yang bernama Tari Rara Ngigel. Pencipta tarian ini
adalah Ida Wibowo, yaitu putri dari seorang seniman kenamaan tanah air bernama Bagong
Kusudiarjo.

Makna Tari Rara Ngigel bercerita tentang bagaimana seorang gadis kecil yang tumbuh remaja
dan dewasa. Tari ini umumnya dimainkan oleh sepasang pria dan wanita, jadi tergolong tari
kreasi berpasangan.

4. Tari Kupu-Kupu

Contoh Tari Kreasi Baru Nusantara berikutnya bernama Tari Kupu-kupu asal Bali. Tarian ini
sangat fenomenal, bahkan tidak jarang ditampilkan pada berbagai event kelas Internasional.
Tarian ini menceritakan tentang kehidupan seekor kupu-kupu tua.

Busana Tari Kupu-kupu tergolong sedikit tersingkap, namun sangat eye catching, dengan
properti utama yakni cetakan properti bermotif kupu-kupu, yang dipegang di kedua tangan,
dengan hiasan penutup kepala yang indah.

5. Tari Manipuren – Contoh Tari Kreasi Baru

Berikutnya masih berasal dari Pulau Jawa, yakni bagian tengah bernama Tari Manipuren.
Nama tarian ini diambil dari daerah asalnya yakni Manipur di India bagian Timur, kemudian
dikembangkan mulai dari koreografi dan gerakannya.

Tari Manipuren ini sendiri diciptakan oleh S. Maridi, yang terinspirasi dari gadis-gadis desa yang
tinggal di sepanjang tepian sungai Gangga, saat beliau berkunjung ke India. Inspirasi tersebut
menjadi cikal-bakal terciptanya tarian ini.

6. Tari Yapong

Contoh tari Kreasi Baru tradisi selanjutnya adalah Tari Yapong asal DKI Jakarta. Pencipta tarian
ini bernama Bagong Kusudiarjo, dan dipentaskan pertama kali tahun 1977, dalam rangka HUT
Kota Jakarta yang ke-450.

Secara garis besar, Makna Tari Yapong adalah menceritakan tentang rutinitas dan keseharian
rakyat Betawi ibu kota, dan sering dipentaskan pada banyak acara resmi maupun non resmi.

7. Tari Manuk Rawa

Berikutnya bernama Manuk Rawa asal Provinsi Bali. Ini adalah tarian yang dikembangkan dari
bagian sendratari Mahabarata dalam lakon Bale Sigale-gale, nama penciptanya adalah I Wayan
Dibia, dan seorang komposer kenamaan I Wayan Beratha pada tahun 1981.
Makna dalam tarian Manuk Rawa mendeskripsikan kehidupan burung Rawa, yang diangkat dari
kisah Wanaparwa, dalam Epos Mahabrata. Tarian ini dibawakan oleh kaum wanita, dengan tata
busana khas Bali.

8. Tari Garuda

Tari Kreasi Baru berikutnya bernama Tari Garuda Nusantara asal Pulau Jawa. Dalam
gerakannya, Penari akan mengekspresikan gerakan burung garuda yang sedang terbang, dan
memamerkan sayap indahnya, dengan gerak tampak keras, tegas, gagah dan lincah.

Tarian ini dimainkan oleh beberapa orang wanita, dengan busana layaknya Burung Garuda,
memiliki sayap yang menyambung dari pinggang ke ujung tangan, dengan penutup kepala yang
nampak elok.

9. Tari Banjar Kemuning

Berikutnya bernama Banjar Kemuning, yang datang dari Jawa Timur. Tarian ini diciptakan oleh
Agustinus, S.Sn, yang mengaku terinspirasi dari masyarakat desa bernama Banjar Kemuning,
di daerah Sidoarjo, Jawa Timur.

Tarian ini dimainkan oleh wanita, dengan menggambarkan bagaimana kehidupan mereka saat
sang suami pergi berlajar di laut lepas dalam waktu yang lama, serta mendeskripsikan
kepahitan hidup mereka saat berjauhan dengan suami tercinta.

10. Tari Ongkek Manis

Berikutnya adalah Tari Tradisional asal Jawa Timur, bernama Ongkek Manis. Ini adalah salah
satu tarian kreasi baru favorit karya Bagong Kusudiarjo dari padepokan Bagong Kusudiarjo, dan
Untung dari sanggar kembang sore dari Yogyakarta.

Properti yang digunakan adalah Kipas dan Sampur. Sedangkan untuk kostumnya, penari
mengenakan jarik ,baju ,celana ,hiasan kepala dan hiasan untuk leher dan sabuk. Lagu
pengiringnya berjudul Ageung atau Opat Wilet.

Tarian ini biasanya dibawakan oleh kaum wanita, baik versi tunggal, berpasangan maupun
berkelompok, maknanya yakni menceritakan seorang wanita remaja yang sedang beranjak
dewasa.

11. Tari Roro Wilis

Berasal dari Yogyakarta, contoh tari kreasi baru selanjutnya bernama Roro Wilis, berasal dan
berkembang di Sanggar Kembang Sore. Tarian ini umumnya dibawakan bebas oleh wanita dan
pria, ter

kadang juga berpasangan, dengan pakaian adat jawa lengkap.

Contoh Tari Kreasi Baru Pola Non Tradisi


Contoh Tari Tradisi Baru Pola Non Tradisi
Seperti yang sempat saya singgung di atas, Tari Kreasi Baru tidak berpolakan Tradisi adalah serangkaian
perubahan pada seni tari, dengan melepaskan semua unsur dan elemen dasarnya, baik itu koreografi,
musik, pemaknaan dan lainnya.

Itulah mengapa, tarian ini disebut juga dengan Tari Modern. Namun, pementasannya tidak
semena-mena bisa langsung diselenggarakan, namun harus mendapatkan persetujuan dari
semua golongan.

Berikut, beberapa Contoh Tari Kreasi Baru Non Tradisi yang berkembang dan populer :

1. Tari Hip-hop

Yang pertama adalah Hip-hop Dance. Tarian ini pertama kali mulai dan berkembang sekitar
tahun 1970-an, oleh masyarakat masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika. Elemen tarian ini
antara lain MCing (rapping), DJing, Breakdance dan Graffiti.

Tarian ini benar-benar lepas dari unsur budaya, serta terus mengalami perkembangan dari
masa ke masa. Perpaduan musik dan gerakan yang dinamis, cepat serta penuh kreativitas,
membuat tari hip-hop cepat tersebar hingga ke penjuru dunia.

2. Break Dance
Nama lain dari tarian ini adalah breaking, b-boying atau b-girling, sebuah tarian yang muncul
pertama kali di jalanan, sekitaran tahun 1970-an, oleh anak-anak African American dan anak
muda dari Puerto Rico, yang dilakukan terjadi di bagian selatan New York City.

Untuk gerakannya, mayoritas paling menonjol adalah fleksibilitas, gaya, dan yang paling
penting yakni irama. Breakdance sangat populer di kalangan anak muda, karena gerakan yang
ada lebih mengedepankan kelihaian, keahlian dan skill.

3. Ballroom Dance – Contoh Tari Kreasi Baru

Contoh Tari Kreasi Baru Non Tradisi berikutnya bernama Ballroom Dance. Ini adalah
serangkaian tarian berpasangan, yang dinikmati secara sosial dan kompetitif di seluruh dunia,
termasuk di Indonesia sendiri.

Tarian Ballroom memiliki nilai seni dan karya yang amat tinggi, sehingga tidak jarang diadakan
kompetisi antara negara, dan ditampilkan di stasiun-stasiun televisi mancanegara.

Tarian ini dibagi menjadi 2 kelompok, yakni Modern ballroom, yang mencakup waltz, tango,
slow foxtrot, dan quickstep. Jenis kedua adalah Latin America dance, terdiri atas cha-cha,
rumba, samba, dan jive.

4. Robot Dance

Berikutnya bernama Robot Dance. Sesuai dengan namanya, tarian ini melakukan gerakan-
gerakan yang mirip seperti robot, goyangan patah-patah dan tidak semua orang bisa
melakukannya dengan maksimal.

Tarian ini cukup populer di lakangan Dancer, apalagi dipopulerkan oleh Alm. Michael Jackson
dalam berbagai show yang diselenggarakannya. Hal penting lain dalam tarian ini adalah
musiknya. Musik menjadi pemandu gerakan penari secara keseluruhan.

5. Blood-Elf

Berbeda terbalik dengan Robot Dance, tarian ini lebih mengutamakan kelenturan, keluwesan
dan fleksibilitas tubuh. Tarian ini sangat populer di kalangan pegelut seni tari modern. Semakin
populer ketika penari asal Swiss menunjukkan penampilan yang ciamik.

Contoh Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi yang lainnya adalah :

Freestyle Dance

Ballrom Dance

Concert Dance

Crip Walk

Sexy Dance
Street Dance

Moonwalk Dance

ciri-ciri tari kreasi:

Bebas dalam penggunaan pola pola tarinya namun masih memperhatikan segi keindahan tari.

Gerakan yang dipergunakan masih menekankan terhadap gerak yang tumbuh


gerak tari tradisional.

Kental dengan nuansa sosial.

Merujuk pada adat dan kebiasaan masyarakat

Tujuan pembuatan tari kreasi.

Tujuannya adalah, dengan penciptaan tari kreasi, kita dapat mengembangkan sebuah tarian
lama yang jenisnya menjadi tarian yang lebih modern. dan dapat menampakkan kepada
khalayak umum terhadap tari kreasi yang kita buat .

Manfaat penciptaan tari kreasi :


1. Melatih kreatifitas
2. Menambah penguasaan gerak
3. Lebih mudah dihapal

Fungsi tari kreasi

tari kreasi berfungsi sebagai hiburan atau tontonan/pertunjukan. Tari Kreasi sendiri


adalah jenis tarian yang lepas dari kaidah-kaidah atau standar tari yang sifatnya
baku. Tari kreasi ini dirancang atau diciptakan sesuai dengan kreasi sang
penata tari (koreografer).

Unsur Pendukung Tari Kreasi

1 iringan/musik

Musik dan tari merupakan pasangan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan
lainnya.keberadaan musik didalam tari memiliki tiga aspek dasar yang kaitannyan
dengan tubuh dan kepribadian manusia,yaitu melodi,ritme dan dramatik.ketiga aspek
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut 1]sumber melodi adalah rangkaian
nada’’,2].ritme adalah deguban dari musik yang sering ditandai dengan aksen/tekanan
yang dilakukan secara berulang-ulang dan teratur 3].dramatik adalah suara-suara yang
dapat memberikan suasana tertentu.

2.Properti tari

Properti adalah peralatan’’ yang digunakan untuk pementasan tari.properti pada


dasarnya dapat digunakan untuk memberikan keindahan bentuk pada pertunjukan tari
agar garapan tari akan terlihat lebih sempurna. Penggunaan properti tari harus
memperhatikan jenis,fungsi,dan ketepatan dalam menggunakan properti tari yang baik
dan benar. Hal ini dikarenakan dalam penggunaan poperti tari perlu penguasaan dan
keterampilan dari seorang penari. Kualitas penguasaan dan keterampilan dari seorang
penari atas properti tari yang digunakan,menjadi salah satu teknik tari yang dibutuhkan
dalam format garapan tari yang berkualitas.

Properti yang digunakan antara lain;selendang,tongkat,keris,payung,piring,panah dan


sebagainya.

3.Tata Rias Dan Busana Tari Kreasi

Busana dan tata rias pada seni tari adalah sarana pembantu yang berperan
mendukung pertunjuklan tari . sementara itu aksesoris adalah bagian dari busana.
Busanas dan tata rias sebagai sarana pembantu,artinya bahwa tanpa busana
[termasuk aksesoris ] atau hanya dengan gerak saja,maka suatu pertunjukan teri telah
terjadi. Tata busana atau pakaian adalah segala sesuatu yang dikenakan atau melekat
pada seorang penari. Busana tari merupakan pembantu yang berperan mendukung
perwujudan seni tari.busana tari daoat dikelompokan kedalam lima bagian,yaitu;

a pakaian dasar

b sepatu atau pakaian kaki

c pakaian tubuh

d pakaian kepala

e perlengkapan’’

4 Tempat Pentas

Suatu seni pertunjukan selalu memerlukan tempat atau ruangan yang berguna untuk
menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Bentuk’’ tempat pertunjukan atau
pentas,seperti lapangan terbuka atau area terbuka, di pendapa dan bentuk panmggung
proscenium.

5 Tata Lampu dan Tata Suara

Sarana dan prasarana yang ideal bagi sebuah pertunjukan tari adalah gedung
pertunjukan yang telah dilengkapi dengan peralatan’’ yang menunjang
penyelenggaraan pertunjukan,khususnya tata lampu [lighting] dan tata suara [sound
system]. Tata lampu dan tata suara sebagai unsur pelengkap sajian tari yang berfungsi
untuk kesuksesan penyelengaraanya

Anda mungkin juga menyukai