Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SENI BUDAYA

TARI KREASI
“TARI PIRING”

Nama Anggota Kelompok:


Azzahra
Aldo Marlintua Purba
Bunga Fajra Adelia
Dinatul Olivia
Luthfiah Nurhiyatul Jannah
M.Daffa Rizal
M.Latif
M.Rafi
Mutia Hasanah
Piko Fransisko Malau
Rahmi Julianti

XI IPS 3

SMA N 1 KEC.HARAU
KATA PENGANTAR

      Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas curahan rahmat
dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Makalah Seni Budaya
Tari Piring sebagai tugas yang telah diberikan pada kami.

     Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu dalam
penyajian makalah ini. Terutama kepada Bapak Guru bidang study yang telah memberikan
ilmu dan bimbingannya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan ketentuan
dan arahan dari beliau.

     Akhirnya kami berharap semoga makalah ini sedikitnya dapat memberikan sumbangan
ilmu yang dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi para pembaca.
Semoga makalah yang di sajikan ini dapat sesuai dengan indikator yang di harapkan.

                    Tj. Pati , 13 februari 2022

               Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR      

DAFTAR ISI       


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang       
B. Rumusan Masalah       
C. Tujuan       

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Tari Piring       
B. Fungsi Tari Piring       
C. Ragam Gerak Tari Piring       
D. Pola Lantai Tari Piring       
E. Iringan Musik       
F. Busana Penari

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan       
B. Saran       
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

          Sumatera Barat sebagai salah satu daerah tujuan utama wisata di Indonesia tidak hanya
menyediakan keindahan alam saja namun juga keindahan budaya seperti tari-tarian. Seiring
perkembangan zaman, seni budaya tari perlahan-lahan mulai ditinggalkan. Masuknya
budaya-budaya baru ke-era globalisasi ini membuat seni tari menjadi sesuatu yang kurang
diminati.
         Untuk melestarikan kembali kebudayaan tari di Indonesia, kita perlu mempelajari
kembali jenis-jenis tari. Salah satunya yang akan kita bahas di makalah ini yaitu Tari Pirirng.
Asal-usul Tari Piring berasal dari Sumatera Barat. 

Tari Piring merupakan salah satu warisan budaya yang harus kita jaga dan lestarikan.
Jadi agar seni Tari Piring tetap lestari, kita harus mengetahui semua hal tentang seni Tari
Piring itu sendiri. Semoga tulisan ini mampu memberikan kita pengetahuan yang lebih luas
tentang Tari pendet, sehingga kita mampu melestarikan warisan budaya ini.

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini kita penulis akan menjelaskan beberapa hal yang berhubungan
dengan Seni Tari Piring yaitu :
a) Bagaimana sejarah Tari Pendet?
b) Apa fungsi Tari Pendet?
c) Apa saja unsur gerak dasar Tari Piring serta busana dasar Penari Piring?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :


a) Memberikan pengetahuan kepada generasi penurus tentang Tari Piring.
b) Agar warisan budaya terutama tari-tarian tetap lestari.
c) Memberi pengetahuan tentang fungsi Tari Piring.
d) Memberi pengetahuan tentang sejarah Tari Piring.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Tari Piring

    Salah satu bentuk kesenian yang ada di Minangkabau adalah tari Piring yang masih banyak
dijumpai di Sumatra Barat. Kehadiran piring bagi masyarakat Minangkabau pada zaman dulu
merupakan suatu hal yang menarik. Rasa keingintahuan masyarakat terhadap suatu benda
yang baru muncul menjadikannya sebagai sumber inspirasi untuk dijadikan properti lain di
luar alat makan.

    Kehadiran piring porselen dari China dipilih sebagai properti vital tari Piring karena
desainnya yang bagus dan memiliki nilai estetis. Gerak-gerak tari dala desain gerak spiral
menimbulkan kesan estetis pada keseluruhan gerak yang dihasilkannya.

    Selain gerak spiral, terdapat juga gerak-gerak akrobatik dapat memberikan kesan estetis
dalam gerak tari piring, misalnya gerak mainjak baro.

B. Fungsi Tari Piring

Tari Piring sendiri cukup beragam. Akan tetapi, pada umumnya tari Piring
di Minangkabau ditampilkan pada upacara adat seperti pengangkatan penghulu, upacara
perkawinan, khitanan, dan juga upacara setelah panen, yaitu upacara yang dilakukan bagi
orang yang mampu karena panennya berhasil dengan baik. Tujuan upacara ini dilakukan
untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah Swt. yang telah memberi rahmat dan rezeki
dan bagi yang mempercayai mitos mereka akan mengucapkan syukur kepada dewi padi yang
disebut dengan “Saning Sri”.

Dalam perkembangannya, pertunjukan tari Piring tidak hanya ditampilkan pada upacara
adat saja melainkan ditampilkan juga untuk memeriahkan hari-hari besar lainnya, seperti
peringatan hari kemerdekaan, pameran, festival, dan  penyambutan tamu-tamu kenegeraan.

C. Ragam Gerak Tari Piring

Ragam gerak tari Piring ini dilakukan di atas pecahan kaca. Gerakan-gerakan tersebut 
adalah sebagai berikut.
a) Gerak pasambahan
Gerak yang dibawakan oleh penari pria bermakna sembah syukur kepada Allah
 tari ini agar terhindar dari kejadian-kejadian yang dapat merusak jalannya pertunjukan.

b) Gerak singanjuo lalai


Gerak ini dilakukan oleh penari wanita yang melambangkan suasana di hari
pagi, dilakukan dengan gerakan-gerakan lembut.   
          
c) Gerak mencangkul
Gerak ini melambangkan para petani ketika sedang mengolah sawah.

d) Gerak menyiang
Gerak ini menggambarkan kegiatan para petani saat membersihkan sampah sampah yang
akan mengganggu tanah yang akan digarap.

e) Gerak membuang sampah


Gerak ini menggambarkan tentang bagaimana para petani mengangkat sisa-sisa sampah
untuk dipindahkan ke tempat lain.

f) Gerak menyemai
Gerak ini melambangkan bagaimana para petani menyemai benih padi yang
akan ditanam.

g) Gerak memagar
Gerak ini menggambarkan para petani dalam memberi pagar pada pematang sawah agar
tehindar dari binatang liar.

h) Gerak mencabut benih


Gerak ini menggambarkan bagaimana mencabut benih yang sudah ditanam.

i) Gerak bertanam
Gerak ini menggambarkan bagaimana para petani memindahkan benih yang telah
dicabut.

j) Gerak melepas lelah


Gerak ini menggambarkan bagaimana para petani beristirahat melepas lelah
sesudah melaksanakan pekerjaan mengolah sawah.

k) Gerak mengantar juadah


Mengantar juadah ini berarti mengantar makanan kepada para petani yang telah mengolah
sawah.

l) Gerak menyabit padi


Gerak ini dibawakan oleh penari pria yang menggambarkan bagaimana para petani di
sawah pada saat menyabit padi.

m) Gerak mengambil padi


Gerak ini dibawakan oleh penari wanita saat mengambil padi yang telah dipotong oleh
penari pria.

n) Gerak manggampo padi


Gerakan yang dilakukan dalam hal mengumpul padi dan dibawa ke suatu tempat.
o) Gerak menganginkan padi
Gerak ini menggambarkan padi yang telah dikumpulkan untuk dianginkan dan nantinya
akan terpisah antara padi dan ampas padi.

p) Gerak mengirik padi


Gerak yang menggambarkan bagaimana para petani mengumpulkan padi dan
menjemurnya.

q) Gerak membawa padi


Gerak yang dilakukan para petani saat membawa padi untuk dibawa ke tempat lain.

r) Gerak menumbuk padi


Gerak yang dilakukan untuk menumbuk padi yang telah dijemur dilakukan oleh pria,
sedangkan wanita mencurahkan padi.

s) Gotong royong
Gerak yang dilakukan secara bersama yang melambangkan sifat kegotongroyongan.

t) Gerak menampih padi


Gerakan yang menggambarkan gerakan bagaimana para petani menampih padi yang telah
menjadi beras.

u) Gerak menginjak pecahan kaca


Penggabungan dari berbagai gerak dan diakhiri oleh penari menginjak-injak pecahan kaca
yang dilakukan dengan atraktif dan ditambah dengan beberapa gerak-gerak improvisasi
penari.

D. Pola Lantai tari Piring

Pola lantai yang dipergunakan dalam tari ini adalah lingkaran besat dan kecil,
berbaris, spiral, horizontal, dan vertikal serta penempatan level bawah, leve sedang serta level
atas ditambah dengan pembagian beberapa kelompok.
Berbagai macam gerak tari Piring tersebut dibagi ke dalam tiga fase, yaitu gerak awal yang
terdiri atas gerak pasambahan dan singanjuo lalai. Bagian tengah terdiri atas gerak
mencangkul sampai gerak menampih padi, dan bagian akhir terdiri atas gerak menginjak
pecahan kaca.

 E. Iringan Musik

Alat musik yang digunakan untuk mengiringi tari Piring adalah talempong,
gandang,    seruling, dan jentikan jari penari terhadap piring yang dipegang.
F.  Busana Penari

Busana yang digunakan oleh penari tari piring terbagi atas busana untuk penari pria  
dan penari wanita.
a. Busana Penari pria

1. Busana rang mudo/baju gunting China yang berlengan lebar dan dihiasa dengan
missia (renda emas).

2. Saran galembong, celana berukuran besar yang pada bagian tengahnya (pisak)

   Sisamping dan cawek pinggang, yaitu berupa kain songket yang dililitkan di pinggang
dengan panjang sebatas lutut. Adapun cawek pinggang adalah ikat pinggang yang terbuat dari
bahan yang sama dengan bahan sesamping yang pada ujungnya diberi hiasan berupa rumbai-
rumbai.

b. Busana penari wanita

1. Baju kurung yang terbuat dari satin dan beludru.

2. Kain songket.

3. Selendang songket yang dipasang pada bagian kiri badan.


BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Dari penulisan makalah ini dapat disimpulkan bahwa seni adalah barang atau karya
dari sebuah kegiatan, sedangkan Budaya adalah cara hidup suatu bangsa atau umat yang tidak
lagi dilihat sebagai pancaran ilmu dan pemikiran yang tinggi dan murni dari sesuatu bangsa
untuk mengatur kehidupan berasaskan peradaban.

B.   Saran

Penulis hanya bisa memberi saran kepada pembaca bahwasahnya seni dan budaya
masih sangatlah dibutuhkan  karna hidup tanpa seni tak akan indah dan hidup tanpa mengenal
budaya sering kali terjerumus kearah  yang menjurangkan kehidupan.
Di dalam makalah ini mungkin ada kesalahan dan kekurangan oleh karena itu penulispun
meminta agar kiranya pembaca juga memberi keritik dan saranya agar kiranya makalah ini
bisa menjadi lebih sempurna lagi.
 
DAFTAR PUSTAKA

http://abanx-gian.blogspot.com/2012/11/seni-budaya-indonesia_4442.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110726073155AAsC6yI
http://tripuyha.blogspot.com/2011/11/fungsi-seni-budaya-tari-piring.html
http://blog-senibudaya.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai