Anda di halaman 1dari 59

DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SLB MELALUI

DARING PKBPPD

PEMBELAJARAN JARAK JAUH DAN


KERJASAMA SEKOLAH DENGAN ORANG TUA

Temmy Syamsu Taufik, S.Sos.M.Ed


Drs. Haryana, M.Si

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT


PENGÉMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
TAHUN 2020
Pengarah:
Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa

Penulis :
Temmy Syamsu Taufik, S.Sos
Drs. Haryana, M.Si

Tim Peninjau :
Dr. Indrajaya, M.Pd
Dra. Tita, M.Phil, SNE

Tim Penyelia:
Pelaksana Tugas Bidang Program dan Informasi
Pelaksana Tugas Seksi Program
Penyusun Program Peningkatan Kompetensi PTK

Penata Sampul dan Isi :


Teti Nurhadiati

Diterbitkan oleh Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan


Tenaga Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa

Copyright © 2020
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk
kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


INFORMASI PENULIS

PERSONAL DETAILS

Name : Temmy Syamsu Taufiq, S.Sos, M.Ed


Date Birth : Bandung, 18 september 1970
Religion : Moslem
Mobile Number : 08112042346
Home Address : JL. Babakan Sukatma No.110
Kota Bandung

CURRENT WORK

Office :
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak Kanak dan
Pendidikan Luar Biasa – (P4TK TK dan PLB,
Kemdikbud)

Address :
JL. DR Cipto No 9 Bandung

Position :
Widyaiswara Ahli Madya (Teacher Trainer)

Work Experience
2002 – 2011 : Instructor at P4TK TK dan PLB, Kemdikbud
2011 – Now : Widyaiswara ahli Madya (Teacher Trainer ) at P4TK TK dan PLB, Kemdikbud

FORMAL EDUCATION

1997 : Universitas Padjadjaran


2008 : Universiti Kebangsaan Malaysia

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


INFORMASI PENULIS
PERSONAL DETAILS
Name : Drs. Haryana, M.Si
Date Birth : Bandung, 29th April 1970
Religion : Moslem
Mobile Number : 085352716269
Home Address : JL. Mekar VI Blok 2C No. 19
Bumi Asri Mekarrahayu Bandung

CURRENT WORK

Office :
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak Kanak dan
Pendidikan Luar Biasa – (P4TK TK dan PLB,
Kemdikbud)

Address :
JL. DR Cipto No 9 Bandung

Position :
Widyaiswara Ahli Madya (Teacher Trainer)

Work Experience
2002 – 2011 : Instructor at P4TK TK dan PLB, Kemdikbud
2011 – Now : Widyaiswara (Teacher Trainer ) at P4TK TK dan PLB, Kemdikbud
20011 – 2016 : Teacher at Autism Resource Center PPPPTK TK dan PLB

FORMAL EDUCATION
1989 – 1993 : IAIN Bandung
2005 – 2007 : USAHID Jakarta

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


KATA PENGANTAR
Pandemi COVID 19 memberikan perubahan besar yang sangat signifikan di
dunia Pendidikan. Selain mengubah budaya beraktivitas, pembatasan ruang
gerak hingga perubahan di segala aspek. Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-kanak dan
Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) sebagai Unit Pelaksana Teknis
Kemendikbud, yang berperan dalam peningkatan kompetensi pendidik dan
tenaga kependidikan bagi guru dan tenaga kependidikan (GTK) taman kanak-
kanak dan pendidikan luar biasa, perlu menyesuaikan dengan cepat untuk
menangani permasalahan yang harus segera diselesaikan.

Dari tahun ke tahun, nilai PISA Indonesia menunjukkan penurunan angka dan
hal ini mengindikasikan bahwa siswa di indonesia memiliki masalah dengan
literasi, numerasi dan pengetahuan sains. Saat ini pembelajaran lebih
menekankan pada Lower Order Thinking Skill (LOTS) dan belum ke arah High
Order Thinking Skill (HOTS), dan hal ini menjadi perhatian pemerhati
pendidikan tidak terkecuali Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Untuk mengetahui hal ini, sesuai arahan beliau dilakukan survei Identifikasi
Permasalahan Peserta Didik dalam upaya melakukan peningkatan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan bagi guru dan tenaga kependidikan (GTK)
taman kanak-kanak dan pendidikan luar biasa. Hasil pemetaan data dan
analisisnya menjadi rekomendasi tepat untuk diimplementasikan dalam bentuk
program pendidikan dan pelatihan (Diklat) GTK bidang taman kanak-kanak,
pendidikan luar biasa dan pendidikan inklusi melalui diklat dalam jaringan.

Saat ini proses pembelajaran dilaksanakan di rumah atau dikenal dengan


School From Home (SFH) diharapkan dapat berjalan dengan optimal.
Tentunya hal tersebut merupakan harapan yang sama bagi guru di tengah
pandemi ini. Sebagai lembaga yang diberikan mandat melaksanakan diklat
bagi GTK bidang taman kanak-kanak, pendidikan luar biasa dan pendidikan
inklusi, PPPPTK TK dan PLB menghadirkan 8 (delapan) paket Pendidikan
dan Pelatihan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Berbasis
Permasalahan Peserta Didik (PKB – BPD) melalui modul-modul yang telah
siap sebagai salah satu sumber belajar disamping sumber belajar yang akan
disajikan oleh para pengajar diklat.
Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua
i
Ke delapan diklat dimaksud terdiri dari 4 (empat) paket diklat bidang Taman
Kanak-Kanak, 2 (dua) paket diklat Bidang Pendidikan Luar Biasa, dan 2 (dua)
paket diklat Bidang Pendidikan Inklusi. Kami berharap Modul Pembelajaran ini
dapat membantu guru dan tenaga kependidikan mengembangkan kompetensi
dan keterampilannya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran bagi
peserta didik dengan optimal.

Penggunaan modul ini sebagai sumber belajar diklat akan dievaluasi dan terus
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan problematika pembelajaran yang
dinamis. Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan
modul ini, diucapkan terima kasih.

Bandung, Agustus 2020


Kepala PPPPTK TK dan PLB

Drs. Abu Khaer, M.Pd.


NIP. 196604131991031002

ii Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... iv
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Modul........................................................................................ 1
B. Peta Kompetensi ..................................................................................... 2
C. Petunjuk Penggunaan Modul................................................................... 2
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 PEMBELAJARAN JARAK JAUH
A. Tujuan....................................................................................................... 6
B. Indikator Pencapaian Kompetensi............................................................ 6
C. Uraian dan Contoh................................................................................... 6
1. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh..................................................... 6
2. Karakteristik Pembelajaran Jarak Jauh................................................ 6
3. Prinsip-prinsip Pembelajaran jarak jauh .............................................. 10
4. Kelebihan dan kekuarangan Pembelajaran jarak Jauh........................ 12
5. Model Pembelajaran jarak jauh............................................................ 15
D. Aktivitas Pembelajaran ......................................................................... 20
E. Rangkuman ........................................................................................... 22
F. Evaluasi ................................................................................................. 24
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut............................................................. 26
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 KERJASAMA SEKOLAH
DENGAN ORANG TUA
A. Tujuan................................................................................................... 27
B. Indikator Pencapaian Kompetensi ....................................................... 27
C. Uraian dan Contoh............................................................................... 27
1. Pengertian Kerjasama Sekolah dengan OrangTua.............................. 27
2. Tujuan Kerjasama Sekolah dengan Orang Tua................................... 29
3. Bentuk Kerjasama Sekolah dengan Orang tua.................................... 30

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


III
DAFTAR ISI
4. Peran Orangtua dalam kerja sama dengan sekolah ........................... 36
5.Tugas dan tanggungjawab sekolah/satuan pendidikan dan orang tua/
wali dalam BDR (Belajar di Rumah)...................................................... 38
D. Aktivitas Pembelajaran.......................................................................... 39
E. Rangkuman........................................................................................... 40
F. Evaluasi................................................................................................. 41
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut............................................................. 43
PENUTUP.................................................................................................... 46
KUNCI JAWABAN KP 1 .............................................................................. 45
KUNCI JAWABAN KP 2 .............................................................................. 45
LEMBAR KERJA PEMBELAJARAN JARAK JAUH(PJJ) ........................... 46
LEMBAR KERJA KERJASAMA DENGAN ORANG TUA ........................... 47
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... ix

IV Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta Kompetensi ......................................................................2


Gambar 2 Alur aktifitas Pelatihan............................................................... 3

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


V
PENDAHULUAN

A. Deskripsi Modul

Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya


manusia yang terlibatdalam proses pendidikan. Guru merupakan salah satu
faktor penentu tinggi rendahnya mutu hasil pendidikan dan penentu
keberhasilan tujuan pendidikan, karena guru yang langsung bersinggungan
dengan peserta didik, untuk memberikan bimbingan yang akan
menghasilkan tamatan yang diharapkan. Guru merupakan sumber daya
manusia yang menjadi perencana, pelaku dan penentu tercapainya tujuan
pendidika, Oleh karena itu Guru yang baik akan berusaha sedapat mungkin
agar pembelajarannya berhasil dengan optimal. Salah satu faktor yang bisa
membawa keberhasilan itu ialah guru tersebut senantiasa membuat
perencanaan mengajar sebelumnya.

Pada garis besarnya, materi pembelajaran jarak jauh ini bertujuan untuk
mengarahkan dan membimbing kegiatanguru dalam proses belajar
mengajar melalui pembelajaran jarajk jauh. Guru dituntut berperan aktif
dalam mengelola pembelajaran jarak jauh yang disesuaikan dengan kondisi
dan situasi di tempat guru bekerja. Tentu juga guru harus terampil untuk
menentukan dan menyiapkan model pembelajaran jarak jauh yang
disesuaikan dengan materi yang relevan, tujuan,waktu, fasilitas,
perkembangan ilmu, kebutuhan dan kemampuan siswa, komprehensif,
sistematis, dan fungsional efektif.

Disamping pemahaman terhadap pembelajaran jarak jauh, Anda dibekali


dengan materi kerjasama sekolah dan orang tua, hal ini agar Anda dapat
memahami secara komprehensip yang harus dilakukan dalam mendukung
pembelajaran jarak jauh. Untuk memenuhi kebutuhan itulah maka
disusunlah modul ini sebagai penambah wawasan dan pengetahuan guru
pendidikan luar biasa sebagai peserta diklat di PPPPTK TK danPLB.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


1
Ruang lingkup Modul ini dibatasi hanya membahas “Pembelajaran Jarak
Jauh dan Kerja sama Sekolah dengan Orang tua.

B. Peta Kompetensi

Modul Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama sekolah dengan orang tua
dalam Diklat Pengembangan Program Kebutuhan Khusus Untuk PJJ
digambarkan sebagai berikut.

Memahami dan menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh dan


Kerjasama Orang tua dengan Sekolah

1.Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh


2.Karakteristik Pembejaran Jarak Jauh
3. Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh
4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Jarak Jauh
5. Model Pembelajaran Jarak Jauh
6. Pengertian Kerjasama Sekolah dan Orang Tua
7. Tujuan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua
8. Bentuk Kerjasama Sekolah dan Orang Tua
9. Peran orang tua dalam kerja sama dengan Sekolah
10. Tanggung Jawab Sekolah dan Orang Tua dalam BDR

Gambar 1 Peta Kompetensi

C. Petunjuk Penggunaan Modul

Secara umum, penggunaan bahan ajar pada modul pembelajaran


disesuaikan dengan skenario pada setiap kegiatan pembelajaran.
Skenario pembelajaran digambarkan sebagai alur pembelajaran yang
disediakan pada setiap bab dari modul ini.

Skenario pembelajaran pada modul ini dilaksanakan dengan model tatap


muka di dalam kelas (in class) secara terstruktur pada suatu waktu yang
dipandu oleh fasilitator atau narasumber.

Pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas menggunakan alur


pembelajaran yang dapat dilihat pada alur berikut.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


2
GAMBAR 2 ALUR AKTIFITAS PELATIHAN

Alur aktivitas kegiatan pelatihan pada gambar 1.2 dijelaskan sebagai


berikut.

A. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada
peserta bimtek untuk mempelajari:
1. Gambaran umum dan ruang lingkup materi pelatihan.
2. Tujuan kegiatan pembelajaran setiap kegiatan pembelajaran.
3. Indikator yang akan dicapai melalui kegiatan belajar pada modul ini.
4. Langkah-langkah pelatihan, khusus pada materi ini.

B. Mengkaji materi
Pada kegiatan mengkaji materi fasilitator memberi kesempatan
kepada peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara
singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil pelatihan. Peserta
mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan
dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator seandainya
menemuai kesulitan dalam mempelajari modul ini.

3 Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


C. Melakukan aktifitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai


dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan
dipandu oleh fasilitator. Aktivitas pembelajaran ini menggunakan
pendekatan dimana fasilitator dapat berinteraksi langsung dengan
peserta dan peserta dengan peserta lainnya. Interaksi yang
disarankan meliputi diskusi, praktik, dan atau latihan kasus dengan
menggunakan lembar kerja yang disediakan.
Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga
peserta secara aktif menggali informasi,
mengumpulkan dan mengolah data sampai
pada peserta dapat membuat kesimpulan kegiatan
pembelajaran.

D. Presentasi dan konfirmasi


Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil
kegiatan sedangkan fasilitator melakukan konfirmasi
terhadap materi dan dibahas bersama. Pada bagian ini
juga peserta dan penyaji mereview materi berdasarkan
seluruh kegiatan pembelajaran.
Untuk mengoptimalkan penggunaan modul ini, beberapa langkah
berikut perlu menjadi perhatian para peserta pelatihan, antara lain:

1. Bacalah petunjuk penggunaan modul mulai dari bagian


pendahuluan hingga pembahasan materi pokok, tugas/latihan, atau
stuki kasus.
2. Pelajarilah modul ini secara bertahap dimulai awal hingga akhir,
termasuk di dalamnya mempelajari latihan, kasus, dan tindak lanjut.
3. Buatlah catatan-catatan kecil jika ditemukan hal-hal yang perlu
pengkajian lebih lanjut atau disampaikan dalam sesi tatap
muka.Anda juga diperkenankan untuk belajar dengancara yang
lain yang lebih kreatif sehingga dapatmenghasilkan pemahaman
yang lebih bermakna

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


4
4. Lakukanlah berbagai latihan sesuai dengan petunjuk yang
disajikan pada masing-masing materi pokok. Demikian pula
dengan kegiatan evaluasi dan tindak lanjutnya

E. Penutup

Pada bagian penutup, narasumber akan mengakhiri pembelajaran


dengan merewiew keseluruhan proses pelatihan sekaligus
menyampaikan rangkuman materi yang disajikan.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


5
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
PEMBELAJARAN JARAK JAUH

A. Tujuan

Melalui diskusi, paparan, dan tayangan informasi


dan contoh-contoh, peserta pelatihan memahami
secara komprehensif penerapkan pembelajaran
jarak jauh (PJJ).

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menjelaskan pengertian pembelajaran jarak jauh
2. Mengidentifikasi karakteristik pembejaran jarak jauh
3. Menginformasikan prinsip pembelajaran jarak jauh
4. Membandingkan kelebihan dan kekurangan pembelajaran jarak jauh
5. menerapkan model pembelajaran jarak jauh

C. Uraian dan Contoh

1. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh


Pandemi Covid-19 memaksa perubahan dalam banyak aspek
kehidupan. Satu diantaranya yakni terkait cara belajar siswa sekolah
dari tatap muka menjadi belajar dari rumah.

Pembelajaran konvensional yang biasanya dilaksanakan di sekolah


atau memiliki sejumlah peraturan sebagai sebuah pendidikan formal. Di
dalam kegiatan pembelajarannya terdapat unsur-unsur yang terkait,
seperti pembelajar, pengajar, tujuan, materi, metode, media, evaluasi,
lingkungan, sarana dan prasarana pembelajaran.

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,


Pembelajaran pun dibatasi waktu dan ruang dengan empat dinding
satu alas dan satu atap, selain itu, Peserta didik duduk dalam suatu
ruangan pada jam-jam yang ditentukan.

6 Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


Namun dapat pula dilaksanakan dengan cara
pembelajaran jarak jauh melalui penggunaan
teknologi, seperti komputer dengan internetnya.
Pengajar dan pembelajar tidak perlu berada
dalam satu tempat yang sama dan dalam waktu
yang sama pula, tetapi mereka bisa berada
dimanapun tidak dibatasi oleh waktu

Pembelajaran konvensional yang biasanya dilaksanakan di sekolah atau


memiliki sejumlah peraturan sebagai sebuah pendidikan formal. Di dalam
kegiatan pembelajarannya terdapat unsur-unsur yang terkait, seperti
pembelajar, pengajar, tujuan, materi, metode, media, evaluasi, lingkungan,
sarana dan prasarana pembelajaran. Seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, Pembelajaran pun dibatasi waktu dan ruang
dengan empat dinding satu alas dan satu atap, selain itu, Peserta didik
duduk dalam suatu ruangan pada jam-jam yang ditentukan.

Namun dapat pula dilaksanakan dengan cara pembelajaran jarak jauh


melalui penggunaan teknologi, seperti komputer dengan internetnya.
Pengajar dan pembelajar tidak perlu berada dalam satu tempat yang sama
dan dalam waktu yang sama pula, tetapi mereka bisa berada dimana pun
dan tidak dibatasi oleh waktu.

Pembelajaran Jarak Jauh adalah pendekatan pembelajaran yang pada


pelaksanaanya tidak bertataap muka secara langsung dalam pembelajaran.
Pembelajaran biasanya menggunakan media berbasis internet. Contohnya
adalah vidio animasi, youtube, google classroom, whatsApp dan lain
sebagainya (Rahmawati, 2016).

Pengertian Pendidikan jarak jauh adalah proses pendidikan yang


terorganisasi yang menjembatani keterpisahan antara siswa dengan
pendidik dan dimediasi oleh pemanfaatan teknologi, dan pertemuan tatap
muka yang minimal.(Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi:
2016)

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


7
Pendidikan jarak jauh adalah suatu model pembelajaran yang
membebaskan peserta didik untuk dapat belajar tanpa terikat oleh ruang
dan waktu dengan sedikit mungkin bantuan dari orang lain. Komunikasi
yang berlangsungpada sistem pembelajaran ini bersifat komunikasi tidak
langsung, artinya prosespembelajaran dilakukan dengan perantaraan
dalam bentuk media cetak maupun multimedia yang dirancang khusus.

Kalaupun ada kontak langsung, bukanlah


suatu proses proses pembelajaran, namun
suatu kegiatan tutorial untuk menyakinkan
bahwa materi pembelajaran yang
disampaikan kepada peserta didik melalui
media benar-benar mencapai tujuan
pembelajaran sebagaimana yang telah
dirumuskan.

Tujuan Pendidikan Jarak jauh untuk meningkatkan nilai-nilai moral, sosial,


budaya dan agama sekaligus mempersiapkan peserta didik untuk mampu
menghadapi berbagai tantangan dalam proses kehidupan. Dengan
menggunakan berbagai media untuk Dalam pendidikan terjadi proses
komunikasi yang terorganisasi dan berkelanjutan untuk menumbuhkan
aktivitas belajar dalam diri pembelajar sehingga pembelajar dapat
mengembangkan kemampuannya dalam menemukan, mengolah, dan
mengevaluasi berbagai informasi dan pengetahuan untuk
kemudianberkontribusi dalam pencarian solusi atas masalah yang ada dan
berpartisipasi aktif di masyarakat.
Dalam sistem pendidikan konvensional, metode yang
digunakan adalah melalui pertemuan tatap muka
antara pengajar dan peserta didik. Dengan kata lain,
pengajar dan pembelajar berada di ruang yang sama
pada waktu yang bersamaan juga untuk saling
berkomunikasi dan berinteraksi.

8 Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


Pendiidkan jarak jauh diselenggarakan dengan
tujuan meningkatkan perluasan dan pemerataan
akses pendidikan, serta meningkatkan mutu dan
relevansi pendidikan. Oleh karenanya PJJ
memiliki karakteristik terbuka, belajar mandiri,
belajar tuntas,

menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) , dan/atau


menggunakan teknologi lainnya. Melalui sistem PJJ, setiap orang dapat
memperoleh akses terhadap pendidikan berkualitas tanpa harus
meninggalkan keluarga, rumah, pekerjaan, dan tidak kehilangan
kesempatan berkarir.

Selain akses, sistem PJJ juga meningkatkan pemerataan kualitas


pendidikan bagi setiap orang. Sifat massal sistem PJJ dalam
mendistribusikan pendidikan berkualitas yang terstandar dengan
menggunakan TIK, standardisasi capaian pembelajaran (learning
outcomes), materi ajar, proses pembelajaran, bantuan belajar, dan evaluasi
pembelajaran, menjadikan pendidikan berkualitas dapat diperoleh berbagai
kalangan lintas ruang dan waktu.Pendidikan jarak jauh (PJJ) memiliki
manfaat dapat menjembatani kebutuhan akan pendidikan secara massal
dan menjakau masyarakat yang luas dengan waktu yang tidak terbatas

Perkembangan media dan teknologi pembelajaran yang pesat sangat


mendukung pendidikan jarak jauh.Perkembangan teknologi yang pesat
memunculkan model pendidikan jarak jauh yang fleksibel dan cerdas,
mampu membuka akses pendidikan bagi siapa saja melintasi batas ruang
dan waktu, serta mengatasi berbagai kendala sosioekonomis.

Jadi seorang pengajar diharuskan memiliki kemampuan dalam berteknologi


dan juga memahami media apa yang cocok diterapkan dalam
pembelajaran jarak jauh dan sesuai dengan karakteristik peserta didik.
karena peserta didik juga berasal dari latar belakang yang berbeda.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


9
2. Karakteristik Pembelajaran Jarak Jauh

Pendidikan jarak jauh memiliki beberapa karakteristik dasar,yaitu:

Pengajar dan peserta didik tidak berada dalam satu ruang yang sama
saat proses belajar-mengajar berlangsung. Untuk memudahkan
interaksi antara peserta didik dan guru diperlukan teknologi
komunikasi informasi yang memungkinkan adanya interaksi.
Penyampaian materi ajar dan proses pembelajaran dilakukan dengan
memanfaatkan mediakomunikasi dan informasi.
Menekankan pada cara belajar mandiri namun ada lembaga yang
mengaturnya.
Keterbatasan pada pertemuan tatap muka. Biasanya pertemuan tatap
muka dilakukan secara periodik antara peserta didik dengan pengajar
atau tutor.
Fleksibilitas dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain masing-
masing peserta didik dapat mengatur waktu belajarnya sendiri sesuai
dengan ketersediaan waktu dan kesiapannya.

3. Prinsip-prinsip Pembelajaran jarak jauh


Penyelenggaraan program PJJ dilandasi pada prinsip pendidikan terbuka
dan pendidikan jarakjauh. Pendidikan terbuka mencerminkan derajat
kebebasan dalam penyelenggaraan pendidikan oleh suatu institusi
pendidikan. Misalnya, terbuka bagi siapa saja untuk menjadi peserta
didik, terbuka bagi peserta didik mengambil program studiapa saja atau
mata kuliah apa saja yang diminati, terbuka bagi peserta didik untuk
belajar melalui cara dan strategi yang beragam, terbuka bagi peserta
didik untuk ujian dalam beragam bentuk kapan saja dibutuhkan.
Keterbukaan yang disediakan oleh institusi penyelenggara pendidikan ini
menyediakan keluwesanbelajar bagi peserta didik, dalam berbagai
derajat intensitas pengertian prinsip prinsip tersebut sebelum adanya
pandame corona sehingga perlua danya penyesuaian pada prinsip-
prinsippembelajaran jarak jauh

10 Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


a. Prinsip Kemandirian
Prinsip ini diwujudkan dengan adanya
kemudahandalam melakukan akses pada
sumber belajar. Pada ssat ini berkembang model
pembelajaran daring yang terbatas artinya hanya
dapat diikuti oleh pesertadidik dalam suatu kelas
pada satu satuan pendidikan tertentu dengan
kurikulum yang memungkinkan dapat dipelajari secara independent
learning.

Pengajar menyiapkan bahan belajar untuk memenuhi kelas tertentu


serta peserta didik dihadapkan pada pilihan yang terbaik bagi dirinya
sendiri, dari mulai pembentukan kelompok belajar, program
pendidikan yang digunakan, pola belajar yang disukai, mengunakan
sumber belajar yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Penyelesaian
program yang ditentukan sendiri oleh peserta didik. Bahan-bahan
pelajaran yang disediakan berupa paket-paket yang dapat dipilih oleh
pebelajar, yang didukung oleh pembimbing atau tutorial dan ujian
yang dirancang dengan pendekatan belajar tuntas.
Pebelajar belajar dengan mandiri dengan sesedikit
mungkin melakukan pertemuan dengan tutor yang
bersangkutan.
.

b. Prinsip Keluwesan
Prinsip ini diwujudkan dengan peserta didik untuk memulai, mencari
sumber belajar, mengatur jadwal dan kegiatan belajar sesuai dengan
kesiapannya untuk belajar. Peserta didik dimungkinkan untuk
mengikuti pendidikan tatap muka dengan pendidikan dalam jaringan.
Secara langsung (vicon) atau rekaman (peserta didik dapat
membuka, membaca materi pelajaran sesuai dengan waktu yang
diinginkanya. Prinsip ini terwujud dengan tersedianya sumber belajar
yang terkait langsung dengan kebutuhan pribadi maupun tuntutan
lapangan kerja atau kemajuan masyarakat.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


11
Sumber belajar tersebut bobotnya harus setara dengan kompetensi
yang diperlukan, tetapi disajikan dalam bentuk yang sederhana yang
dapat dipelajari sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Prinsip ini
disesuaikan dengan kebutuhan dan latar belakang pebelajar.

c. Prinsip Keterkinian

Prinsip ini diwujudkan dengan tersedianya program


pembelajaran yang pada saat ini diperlukan (just-in-
time). Program atau kurikulumnya termasuk bahan ajar,
materi buku-buku yang tersedia, dirancang untuk
mengantisipasi keperluan masa mendatang (just-in-
case).Kecepatan untuk memperoleh informasi yang baru
merupakan suatu peluang untuk dapat bertahan
danberkembang dalam persaingan bebas. Pengunaan
teknologi infornasi dan komunikasi sangat mendukung
keterkinian dari pembelajaran jarak jauh.

d. Prinsip Mobilitas
Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kesempatan bagi peserta didik
untuk berpindah lokasi, tidak tepaku pada satu tempat. Pelajar dapat
mempelajari bahan ajar di berbagai tempat sehingga akan ditemukan
pola belaar yang sesuai dengan keinginan peserta didik. Akan
menimbulkan efisiensi dalam biaya. Prinsip ini diwujudkan dengan
pendayagunaan berbagai macam sumber daya dan teknologi yang
tersedia seoptimal mungkin. Pemberdayaan segala sumber disekeliling
pebelajarakan membantu pebelajar untuk dapat menggunakan sumber
tersebut sebanyak mungkin, sehingga pebelajar tidak merasa
kerepotan mengenai sumber belajarnya.

4. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Jarak Jauh


Penggunaan Pembelajaran Jarak Jauh dapat sangat efektif, khususnya
bagi para peserta yanglebih dewasa dan memiliki motivasi kuat untuk
mengejar sukses dan senang diberi kepercayaan melakukan proses
belajar secara mandiri. kesuksesan Pembelajaran Jarak Jauh yang
meninggalkan ketaatan pada jadwal seperti pada proses pembelajaran
tatap muka, bukanlah merupakan suatu pilihan yang mudah baik bagi

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


12
guru maupun peserta didik. Maka dari itu PJJ memiliki keterbatasan
sekaligus kelebihan.

a. Kelebihan

Menjangkau target yang telah ditentukan. Para peserta dapat


dijangkau dengan media cetak dan elektronik seperti radio, televise,
komputer. Cara ini menguntungkan karena memberikan
kesempatan yang luas bagi generasi muda yang ingin belajar lebih
lanjut sesuai dengan minat dan keinginannya.
Memberikan kesempatan yang luas dalam rangka pelayanan terhadap
perbedaan individual peserta didik. Mereka dapat belajar sesuai
dengan kecepatan dan kemampuannya masing-masing yang berbeda
dengan sistem klasikal. Peserta didik dapat mengontrol kapan mereka
belajar dan pada tahapan apa. Pembelajaran jarak jauh dapat lebih
dimungkinkan karena peserta didik dapat menyesuaikan pelajarannya.
Tidak membutuhkan ruangan kelas dan semua jenis
perlengkapannya, kerangka kegiatan belajar lebih banyak dilakukan
di rumah atau di tempat lainnya yang ada seperti tempat tertentu
untuk yang ingin belajar berkelompok.

Tersedianya fasilitas e-moderating seperti chat atau forum diskusi di


mana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi secara mudah
melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, waktu. Bila
peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan
bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara
mudah

Pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui


internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak,
sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih
luas.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


13
Memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk
belajar mandiri secara aktif, sehingga diharapkan mereka lebih
mantap pemahamannya melalui kegiatan internal, diskusi dan
pemantapan mandiri. Pada dasarnya keberhasilan peserta didik
banyak bergantung pada sejauh mana mereka melakukan kegiatan
belajar aktif tersebut.
Peserta didik juga tidak perlu datang ke sekolah yang mungkin jauh
jaraknya. Pengelolaan belajar dilaksanakan secara terpusat dengan
melakukan kegiatan perencanaan dan pengembangan, koordinasi,
pemantauan, pengawasan dan penilaian.

b. Kekurangan

Persiapan dan perencanaan program lengkap dengan semua


perangkatnya memerlukan waktu dan pembiayaan yang cukup
banyak serta mendayagunakan tenaga ilmuwan dari berbagai
disiplin ilmu. Waktu dan pekerjaan yang berkaitan dengan
penyampaian proses pembelajaran jarak jauh lebih banyak
daripada proses pembelajaran secara tatap muka

Dukungan administratif untuk proses pembelajaran jarak jauh


dibutuhkan untuk melayani jumlah peserta didik yang mungkin
sangat banyak

Peserta didik tidak dapat berinteraksi dan berkomunikasi langsung


dengan pengajar, misalnya untuk minta penjelasan atau jawaban
atas suatu pertanyaan yang diajukan. Bimbingan hanya bisa
dilakukan dengan cara tutorial yang dilaksanakan secara berkala.
Menuntut pasa peserta didik belajar mandiri, sehingga
memerlukan motivasi belajar tinggi. Kurangnya interaksi antara
pendidik dan peserta didik atau bahkan antarsesama peserta didik
itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat
terbentuknya values dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


14
Modul disusun secara terpusat sehingga besar kemungkinan
bahan yang disajikan kurang relevan dengan kebutuhan peserta
didik setempat atau kepentingan peserta didik. Bahan itu dapat
kurang menarik, karena tulisannya tidak jelas, bahasa sulit
dipahami, kurang contoh atau ilustrasi, dan sebagainya

Sistem evaluasi. Dalam sistem PJJ, peserta didik belajar tanpa


diawasi oleh pembimbing. Oleh karena itu untuk menentukan
apakah telah menguasai materi pembelajaran atau belum, peseta
didik harus mengajukan kepada pembimbing untuk meminta diuji.
Namun peserta didik bisa pula melakukan tes mandiri (self
test/evaluation). Dalam hal ini peserta didik mengerjakan soal
tanpa pengawasan. Dirinya sendirilah yang menilai jawaban benar
atau salah berdasarkan kunci jawaban test tersebut.

Kurangnya struktur dan kebutuhan akan motivasi/inisiatif yang


tinggi dapat merupakan tantangan (masalah) bagi para peserta

5. Model Pembelajaran jarak jauh


Model pembelajaran jarak jauh yang dapat digunakan untuk
pengembangan pembelajaran peserta didik khusus harus melibatkan
orangtua. Pengembangan model harus menyesuaikan dengan
karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus seperti yangn memiliki
hambatanpenglihatan, pendengaran, intelektual, gerak, dan hambatan
perilaku lainnya. Adabeberapa model pembebelajaran jarak jauh yang
dikembangkan untuk Pembelajaranjarak jauh sebagai berikut:
a. Model e-learning
Dunia pendidikan yang dahulu hanya bisa dilakukan dengan cara
tradisional atau dengan tatap muka, sekarang sudah dapat dilakukan
dengan bantuan media lain, salah satunya dengan cara teknologi
pemrograman yang di aplikasikan kedalam e-learning. E-Learning
adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik.
Beberapa media yang digunakan adalah internet, jaringan komputer
maupun komputer.

15 Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


Contoh penerapan e-learning dalam instansi pendidikan dapat kita lihat
melalui berbagai universitas yang menyediakan fasilitas e-learning.
Fasilitas e-learning memungkinkan terjadinya pembelajaran jarak jauh
atau lebih tepatnya system e-course (kuliah jarak jauh).

Adapun beberapa manfaat e-learning atau pembelajaran elektronik, di


antaranya adalah :
Pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan di
mana saja.
Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas.
Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan
materi pembelajaran
Bertambahnya interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan
pengajar.

b. Model
Penyiaran Model penyiaran adalah model pembelajaran jarak jajuh yang
bersifat massal dan dapat diikuti oleh seluruh masyarakat. Penyiaran
dapat ditujukan untuk kalangan tertentu misalnya siswa SD kelas 1-3.
Akan tetapi masyarakat dapat mengikutinya. Waktu pembelajaran telah
ditentukan tidak adanya pengulangan kecuali siswa kreatif
melakukan perekaman, sehingga bisa
mengulang pembelajaran tersebut. Model
penyiaran memerlukan biaya yang cukup mahal.

Pemanfaatan media massa dalam SPJJ seperti siaran radio dan


siaran televisi merupakan sebuah alternatif penyampaian bahan ajar
yang cukup efektif larena bersifat terbuka dan berdaya jangkau luas.
Penggunaan media massa sebagai alat pendidikan tidak saja
menguntungkan peserta didik yang terdaftar dalam institusi
pendidikan jarak jauh, tetapi masyarakat umum yang tertarik untuk
memperluas wawasan pengetahuannya dapat pula mengikuti
program yang ditayangkan atau disiarkan. Adapun jenis-jenis model
penyiaran.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


16
Program televisi:
merupakan suatu seri program televisi yang dirancang untuk
menyampaikan teknik-teknik dan teori. Metode ini dapat berupa
penyiaran melalui saluran kabel atau saluran satelit dengan gambar dan
suara sehingga lebih mudahuntuk menyampaikan materi pembelajaran.
Pemanfaatan media televisi sebagai alat penyampai materi pendidikan
telah cukup dikenal, namun sejauh mana media televisi ini dapat
berperan dalam pendidikan jarak jauhmerupakan fokus yang menarik
untuk ditelaah. Secara umum, medium televisi
inidapat dilihat sebagai media yang sarat dengan
informasi audio dan visual yangsecara simultan
disajikan. Dari sisi pembelajaran, medium televisi
pendidikan dikenal sebagai medium yang memilik kekuatan audio visual
yang mampu memberika pemahaman mengenal konsep-konsep
abstrak.
Keunggulan:
Menjangkau sasaran disik dalam jumlah yang besar sekaligus
secara bersamaan
Menyajikan berbagai informasi dalam bentuk audio, visual dan
gerak sekaligus. Variasi visual yang mampu disajikan melalui
media televisi ini memberikan peluang untuk menyajikan
program yang menarik dan imajinatif, yang tentunya akan
menstimulasikan dan memotivasi peserta didik dalam segala
usia dan tingkat pendidikan

Mampu menyajikan pengalaman dan mendokumentasikan


kejadian nyata.
Menjembatani peserta didik dengan institusi SPJJ-nya.
Kehadiran program televisi yang menampilkan pengajar-
pengajarnya melalui layar kaca akan mengurangi rasa
kesendirianyang umumnya dirasakan oleh peserta didik dalam
SPJJ.
Program Radio
merupakan suatu sesi program radio yang dirancang untuk menyampaikan
pembelajaran dalam waktu yang telah ditentukan, memerlukan imajinasi
yang kuat dari peserta didik karena hanya berupa audio.
Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua
17
Keunggulan:

Dibandingkan dengan media komunikasi massa lain misalnya


televisi, biaya penyelenggaraan media radio jauh lebih murah
dengan kemampuan jangkauan daerah yang sama luasnya.

Keunggulan lain dari media dengar ini adalah kemampuannya


untuk menstimulasi imajinasi pendengae dan cukup fleksibel
dalam menyajikan informasi dalam berbagai bentuk sajian
seperti dramatisasi, diskusi, ceramah atau dialog. Kemampuan
ini tentunya sangat berperan dalam penyelenggaraan SPJJ.

Program yang disajikan melalui radio dalam SPJJ harus dikembangkan


semenarik mungkin. Hal ini mengingat bahwa radio pada dasarnya
adalah media satu arah dan sekali dengar. Dengan karakteristik
tersebut, bentuk penyajian program radio sangat berperan untuk dapat
memikat peserta didik mendengarkan materi maupun informasi yang
disampaikan. Perancang program radio untuk SPJJ perlu
memperhatikan bentuk sajian yang dapat digunakan sesuai dengan
materi yang akan disampaikan serta memberikan variasi penampilan.

Model Penyiaran untuk televisi dan radio akan dapat digunakan untuk
seluruh anak berkebutuhan khusus kecuali untuk anak tunarungu tidak
dapat menggunakan media penyiaran radio dan televise tidak bisa
digunakan oleh peserta didik tunanetra tanpa didampingi oleh orangtua
atau pengajar.

c. Model Media Cetak


Media cetak masih menduduki tempat yang penting dalam pendidikan
jarak jauh. Bahan ajar cetak dapat berwujud dalam berbagai bentuk,
seperti: buku materi pokok, buku ketiga, buku panduan belajar, pamflet,
brosur, peta, chart. Bentuk cetakan ini tidak hanya berupa tulisan, tetapi
dapat juga menampilkan gambar-gambar, foto, grafik, tabel, dll.Dari
sekian banyak jenis media cetak tersebut, modul merupakan bahanajar
cetak utama yang digunakan dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


18
Modul telah dirancang dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga
memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan sekecil mungkin
mendapat bantuan dari guru/tutor.
1) Media cetak memiliki keunggulan sebagai berikut:
Mampu menyampaikan berbagai informasi yang berkaitan dengan
fakta maupun konsep abstrak yang bersifat pengetahuan,
ketrampilan ataupun sikap.

Dapat digunakan kapan saja (pagi hari, siang hari, malam hari) dan
dimana saja (seperti di rumah, di kendaraan umum, terminal atau
tempat lain yang memungkinkan).

Penggunaannya mudah, tidak bergantung kepada peralatan lain.


Kemasan media cetak umumnya ringan dan kecil memungkinkan
peserta didik dengan mudah membawanya ke mana saja mereka
pergi.

Selain bentuk fisiknya mudah dibawa, penataan atau teknik penyajian


materinya pun mudah dipelajari. Misalnya, teknik penyajian sepeti
penulisan indek, daftar isi, penggunaan halaman, bab-bab, judul
maupun sub judul.

2) Pemanfaatan Media Cetak dalam Pendidikan Jarak Jauh

Media cetak, khususnya modul merupakan media utama yang


digunakan dalam pendidikan jarak jauh. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pemanfaatan media cetak untuk pendidikan jarak
jauh antara lain adalah sebagai beirkut:

modul dan atau media cetak lain seperti foster, lembar kerja dan lain-
lain yang dibutuhkan untuk semua mata ajar telah dirancang dan
diproduksi sesuai dengan prinsip pengembangan bahan belajar
mandiri.

modul-modul yang dibutuhkan tersebut didistribusikan dengan baik


kepada seluruh tutor dan peserta didik sesuai dengan mata ajar yang
diambilnya

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


19
Media cetak dapat juga diberikan pada peserta diidk tunanetra
dengan menggunakan huruf braile. Semetara untuk ketunaan alain
media cetak dapat digunakan untuk seluruh ketunaan

Penggunaan model pembelajaran jarak jauh harus menggunakan


protokol kesehatan terutama ketika memberikan pembelajaran pada anak
berkebutuhan khusus karena harus dilakukan penyentuhan pada peserta
didik sehingga harus dipastikan tangan dalam keadaaan berisih.
Penggunaan master, mencuci tangan sebelum melakukan aktivitas
pembelajaran dan media pembelajaran dipastikan telah dibersihkan
dengan menggunakan disinfektan sehingga aman untuk digunakan
peserta didik berkebutuhan khusus.

D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran pada materi pokok 1 ini saudara dikondisikan
untuk melaksanakan secara dalam jaringan (daring). Dalam
pembelajaran darng ini saudara akan mengikuti video conference dan
untuk diskusi, pendalaman materi serta mengerjakan tugas mandiri
dalam format lembar kerja dilaksanakan dalam kelas etraining.

Berikut adalah aktvitias pembelajaran daring terstruktur yang harus


saudara laksanakan:
1. Mengikuti vicon tepat waktu dan penuh selama vicon dilaksanakan.
2. Mengiuti forum diskusi yang disediakan pada forum diskusi di kelas e-
training. Sifat dari forum diskusi ini tidak dibatasi waktunya selama
saudara tercatat sebagai peserta pelatihan ini. Dalam forum diskusi ini
saura dapat bertanya, menjawab pertanyaan dari fasilitator atau
memberikan respon terhadap pertanyaan sesama peserta dan
menyampaikan pengalaman yang terkait dengan topik yang dibahas
dalam forum diskusi.
3. Melaksanakan chat di kelas e-training untuk membahas topik yan
didiskusikan secara lebih interaktif.
4. Mendownload semua bahan ajar dan mengerjakan tugas mandiri yang
dikerjakan dalam format LK dan menguploadnya ke dalam sistem di
kelas e-tranining.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


20
5. Mengikuti pretes dan postes secara online dalam sistem kelas
e-training, dengan waktu yang ditentukan oleh admin kelas etraining,

Di akhir sesi pembelajaran materi pokok 1 ini, saudara harus mengerjakan


LK dan menguploadnya. Berikut adalah LK-01 yang harus saudara kerjakan
dan upload:

a. Petujuk Mengerjakan Tugas


Latihan Pemahan Saudara tentang pembelajaran jarak jauh, Jawablah
pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan terstruktur!

1. Apa yang dimaksud dengan Pembelajaran jarak jauh?


2. Apa tujuan Pembelajaran jarak jauh?
3. Jelaskan Identifikasi karakteriktik pembelajaran jarak jauh?
4. Sebutkan Prinsip-prinsip Pembelajaran jarak jauh?
5. Berilah contoh Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran jarak jauh
bagi anak berkebutuhan khusus?
6. Implementasikan penerapan satu model Pembelajaran jarak jauh bagi
peserta didik berkebutuhan khusus dapat melalui video atau
dinarasikan?

b. Tugas akhir yang sudah selesai dikerjakan, tulis dalam file dengan format:
Nama_No Absen_KP1_LK 01

c. File yang sudah selesai dikerjakan, upload ke aplikasi dalam kelas etraining
sesuai waktu upload yang sudah ditentukan

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


21
E. Rangkuman
Pembelajaran Jarak Jauh adalah pendekatan
pembelajaran yang pada pelaksanaanya tidak
bertataap muka secara langsung dalam
pembelajaran. Pembelajaran biasanya
menggunakan media berbasis internet.
Contohnya adalah vidio animasi, youtube, google
classroom, whatsApp dan lain sebagainya.

Tujuan Pendidikan Jarak jauh untuk meningkatkan nilai-nilai moral, sosial,


budaya dan agama sekaligus mempersiapkan peserta didik untuk mampu
menghadapi berbagai tantangan dalam proses kehidupan.

Pendidikan jarak jauh (PJJ) memiliki manfaat besar dari perkembangan


media dan teknologi pembelajaran yang dapat menjembatani kebutuhan
akan pendidikan secara massal dan luas. Perkembangan teknologi yang
pesat memunculkan model pendidikan jarak jauh yang fleksibel dan cerdas,
mampu membuka akses pendidikan bagi siapa saja melintasi batas ruang
dan waktu, serta mengatasi berbagai kendala sosioekonomis.

Pendidikan Jarak Jauh memiliki karakter diantaranya terpisah anatara


pengajar dan peserta didik. Prinsip – prinsip yang dikembnagkan dalam
pembelajaran jarak ajauh adalah prinsip keluwesan, mobilitas keterkinian,
Kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran jarak jauh merupakan suatu
dinamika dalam perkembangan dalam pendidikan dengan menggunakan
berbagai teknologi yang akan disesuaikan dengan tujaun dari pendiidikan.

Model dalampembelajarank jauh adalah e-learning, Penyiaran dan bahan


tertulis. Model e-Learning adalah sebuah proses pembelajaran yang
berbasis elektronik. Beberapa media yang digunakan adalah internet,
jaringan komputer maupun komputer.

Model penyiaran adalah model pembelajaran jarak jajuh yang bersifat


massal dan dapat diikuti oleh seluruh masyarakat.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


22
Penyiaran dapat ditujukan untuk kalangan tertentu akan tetapi masyarakat
dapat mengikutinya. Waktu pembelajaran telah ditentukan tidak adanya
pengulangan kecuali siswa kreatif melakukan perekaman, sehingga bisa
mengulang pembelajaran tersebut.

Model penyiaran memerlukan biaya yang cukup mahal. Media cetak masih
menduduki tempat yang penting dalam pendidikan jarak jauh. Bahan ajar
cetak dapat berwujud dalam berbagai bentuk, seperti: buku materi pokok,
buku ketiga, buku panduan belajar, pamflet, brosur, peta, chart. Bentuk
cetakan ini tidak hanya berupa tulisan, tetapi dapat juga menampilkan
gambar-gambar, foto, grafik, tabel, dll. Dari sekian banyak jenis media cetak
tersebut, modul merupakan bahan ajar cetak utama yang digunakan dalam
pendidikan terbuka dan jarak jauh.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


23
F. Evaluasi

Untuk memperdalam pemahaman anda terhadap materi pokok 1, kerjakan


latihan dibawah ini:

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Proses pendidikan yang terorganisasi yang menjembatani keterpisahan


antara siswa dengan pendidik dan dimediasi oleh pemanfaatan teknologi,
dan pertemuan tatap muka yang minimal. Pernyataan tersebut merupakan
….
A. Pengertian PJJ
B. Manfaat PJJ
C. Tujuan PJJ
D. Karakteristik PJJ

2. Meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan, serta


meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan. Pernyataan tersebut
merupakan …
A. Pengertian PJJ
B. Manfaat PJJ
C. Tujuan PJJ
D. Karakteristik PJJ

3. Kemudahan dalam melakukan akses pada sumber belajar. Pada ssat ini
berkembang model pembelajaran daring yang terbatas artinya hanya dapat
diikuti oleh peserta didik dalam suatu kelas pada satu satuan pendidikan
tertentu dengan kurikulum yang memungkinkan dapat dipelajari secara
independent learning. Pernyataan itu selasas dengan prinsip PJJ adalah
...

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


24
A. Prinsip Kemandirian
B. Prinsip Mobilitas
C. Prinsip Keluwesan
D. Prinsip Keterkinian

4. Peryataan yang merupakan kelemahan dari Pembelajaran jarak jauh adalah

1) Waktu dan pekerjaan yang berkaitan dengan penyampaian proses


pembelajaran jarak jauh lebih banyak daripada proses pembelajaran
secara tatap muka
2) Dukungan administratif untuk proses pembelajaran jarak jauh
dibutuhkan untuk melayani jumlah peserta didik yang mungkin sangat
banyak
3) Beberapa peserta merasa terasing karena jarak
4) Tersedianya fasilitas e-moderating seperti chat atau forum diskusi di
mana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi secara mudah
melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, waktu.
5) Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat
dan di mana saja kalau diperlukan.
A. 1,2,3
B. 2,3,4
C. 3,4,5
D. 1,4,5

5. Pembelajaran yang dilakukan secara massal dan sulit untuk diulangi.


Model yang tepat untuk pernyataan tersebut

A. Model Penyiaran
B. Model e-learning
C. Model Bahan cetakan
D. Model e-learning dan Bahan cetakan

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


25
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokanlah jawaban dengan Kunci Jawaban Tes Materi Pokok 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar,
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi pokok 1.

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau Anda masih di bawah 80 %


Anda harus mengulangi materi pokok 1, terutama bagian yang belum
dikuasai.

26 Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


KEGIATAN PEMBELAJARAN 2:
KERJASAMA SEKOLAH DENGAN ORANG TUA

A. Tujuan
Melalui diskusi, paparan, dan tayangan informasi dan contoh-contoh,
peserta pelatihan memahami secara komprehensif kerja sama sekolah
dengan orang tua.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. menjelaskan pengertian kerjasama sekolah dengan orang tua
2. mendiskusikan tujuan kerjasama sekolah dengan orang tua
3. memberikan contoh bentuk kerjasama sekolah dengan orang tua
4. menjelaskan peran orang tua dalam kerja sama dengan sekolah
5. menjelaskan tanggung jawab sekolah dan orang tua dalam BDR

C. Uraian dan Contoh


1. Pengertian Kerjasama Sekolah dengan Orang Tua
Manusia sebagai makhluk sosial tidak mampu melakukan segala aktivitas di
dalam kehidupannya tanpa adanya interaksi atau bantuan dari pihak lain. “Di
sisi lain, karena manusia adalah makhluk sosial, maka pada dasarnya
manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini baik sendiri dalam konteks fisik
maupun dalam konteks sosial budaya”. Demikian pula dalam dunia
pendidikan, sekolah tidak mampu berdiri sendiri dalam menjalankan semua
aktivitasnya.

Sekolah sangat membutuhkan bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak


dalam mensukseskan program yang telah disusun dan direncanakan. Oleh
karena itu sekolah perlu menjalin kerjasama dengan orang tua, masyarakat,
serta pemerintah.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


27
Kerjasama merupakan suatu usaha bersama
antara perorangan atau kelompok untuk mencapai
tujuan bersama yang dapat dinikmati bersama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
kerjasama adalah “kegiatan atau usaha yang
dilakukan oleh beberapa orang (lembaga,
pemerintah dan sebagainya) untuk mencapai
tujuan bersama”.
Sehingga secara sederhana kerjasama dapat dipahami sebagai suatu
hubungan timbal balik antara dua pihak atau lebih dalam mengerjakan
suatu perbuatan atau pekerjaan.
Pendapat lain menjelaskan bahwa: “Kerjasama adalah satu bentuk
partisipasi untuk memperoleh pengertian, dukungan kepercayaan dan
penghargaan dari masyarakat umum. Partisipasi tersebut antara lain
berwujud bantuan administrasi secara langsung dan tidak langsung
mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah”.

Satuan pendidikan adalah lembaga pendidikan yang formal dan non formal.
dimana pendiriannya dilakukan oleh Pemerintah maupun masyarakat
dengan tujuan untuk memberikan pengajaran, mengelola dan mendidik para
murid melalui bimbingan yang diberikan oleh para pendidik atau guru.
Dengan demikian sekolah dapat diartikan sebagai tempat atau lembaga
yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Sedangkan orang tua
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “ayah dan ibu kandung,
orang yang dianggap tua (cerdik, pandai, ahli dan sebagainya)”.

Kerjasama sekolah dan orang tua yang dimaksud dalam pembahasan modul
ini merupakan hubungan yang terjalin antara sekolah dan orang tua dalam
rangka hubungan timbal balik antara sekolah dengan orang tua dalam usaha
meningkatkan dan mengembangkan akademik dan non akademik peserta
didik sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.

Kerjasama ini diharapkan adanya partisipasi untukmemperoleh pengertian,


kepercayaan dan penghargaan serta dukungan dalam prosespendidikan dan
penanaman nilai-nilai dari orang tua terhadap anak didik, baiklangsung
maupun tidak langsung mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


28
orang tua adalah mitra kerja yang utama bagi guru anaknya. Bahkan
sebagai orang tua, mereka mempunyai berbagai peran pilihan yaitu: orang
tua sebagai pelajar, orang tua sebagai relawan, orang tua sebagai pembuat
keputusan, orang tua sebagai anggota tim kerjasama guru-orang tua. Dalam
pera-peran tersebut memungkinkan orang tua membantu meningkatkan
perkembangan dan pertumbuhan anak itu sendiri. Ketika peserta didik
merasa tenteram ketika berada di sekolah, demikian juga ketika tinggal di
rumah, orang tua diharapkan memiliki dorongan yang kuat untuk
melaksanakan tugas sekolah dan tugas rumah dengan sebaik-baiknya.

2. Tujuan
Kerjasama Sekolah dengan Orang Tua Secara umum kerjasama yang dijalin
antara sekolah dan orang tua adalah mensukseskan program dan
peningkatan mutu pendidikan. Secara Khusus memiliki beberapa tujuan,
diantaranya:
menjalin silaturahmi antara pihak sekolah dengan orang tua;
menjembatani kebutuhan sekolah dan orang tua iru sendiri;
melakukan tukar informasi tentang perkembangan peserta didiknya;
memelihara kelangsungan hidup sekolah;
memperlancar proses belajar mengajar di sekolah;
memberikan dukungan yang diperlukan dalam pengembangan
pelaksanaan program di sekolah;
Menjamin kesesuaian program sekolah dengan kebutuhan peserta didik
di rumah;
Meningkatkan mutu pembelajaran dan perkembangan peserta
didik. berguna dalam mengembangkan program-program sekolah ke
arah yang lebih maju dan lebih membumi agar dapat dirasakan langsung
oleh orang tua sebagai pengguna jasa pendidikan.
mempermudah komunikasi guru dengan orang tua siswa apabila
terdapat kendala dalam proses pendidikan baik di sekolah maupun di
rumah peserta didiknya.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


29
3. Bentuk Kerjasama Sekolah dengan Orang tua
Ada bebera kegaiatan atau cara yang dapat ditempuh untuk menjalin
kerjasama antara sekolah dengan orang tua. Berikut ini beberapa contoh
sebagai bahan referensi bagi guru dalam melaksanakan kerja sama
dengan orang tua yang bisa dipilih. Pelaksanaan kerja sama sekolah
dengan orang tua di masa pandemi covid-19 sekarang ini tetap harus
mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan, misalnya jaga jarak,
menggunakan masker tidak berkerumun, tidak menggunakan transportasi
masal dan lain sebagainya jika Saudara menggunakan tatap muka
langsung.
a. Kunjungan ke Rumah Peserta Didik atau ”Home Visit”
Kunjungan ke rumah adalah salah satu kegiatan pihak sekolah dalam hal
ini guru untuk memperoleh data yang kongkrit peserta didik dalam rangka
membantu menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Tujuan dari kunjungan rumah ini diantaranya;
1. menjalin silaturahmi yang erat antara guru dan orang tua;
2. memperoleh informasi langsung tentang data yang kongkrit, akurat dan
lengkap dari orang tua peserta didik yang diperlukan sekolah;
3. mekakukan pertimbangan dalam memberikan pelayanan pendidikan
kepada peserta didik di sekolah;
4. menumbuhkan perasaan pada diri peserta didik bahwa pihak sekolah
memperhatikannya;
5. memberikan kesempatan kepada kepada guru melihat sendiri dan
mengobservasi langsung peserta didik dari sudut latar belakang hidup,
cara belajar dan masalah yang mungkin dihadapi peserta didiknya;
6. menyamakan persepsi tentang sistem belajar yang diberikan di
sekolah;
7. memberikan dorongan semangat kepada orang tua peserta didik dalam
memajukan pendidikannya;
8. memberikan bantuan pemikiran untuk memecahkan masalah yang
dihadapi peserta didiknya;
9. melakukan tukar informasi mengenai perkembangan akademik peserta
didiknya;

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


30
Parenting
b. Parenting
Parenting atau Kelas Orang tua merupakan kegiatan mengumpulkan
para orang tua peserta didik dengan tujuan untuk meningkatkan
pengetahuan mereka tentang tumbuh kembang anak hingga dewasa.
Hal ini sangat penting agar para orang tua siswa dapat memberikan
bantuan yang tepat bagi percepatan tumbuh kembang anak sesuai
dengan usianya masing-masing. Kegiatan parenting ini bisa berupa
diskusi, ceramah, seminar dan lain-lain kegiatan dengan menghadirkan
narasumber yang kompeten, seperti psikolog, pendidik serta
narasumber yang relevan.
Tujuan Parenting, diantaranya:
memberikan sosialisasi tentang program program yang
diselenggarakan di sekolah;
mengajak orang tua secara bersama-sama memberikan layan
terbaik bagi anak-anaknya;
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam
pengasuhan dan pendidikan peserta didiknya;
melakukan sinkroniasasi kepentingan dan keinginan pihak orang
tua dan sekolah

Bentuk bentuk parenting diantaranya

Parents Gathering
Adalah pertemuan orang tua dengan pihak
sekolah guna membicarakan tentang program-
program sekolah tersebut, yang berhubungan
dengan bimbingan dan pengasuhan anak di
keluarga dalam rangka
menumbuhkembangkan anak secara optimal.
Misalnya: tentang gizi dan makanan, tentang
kesehatan, pendidikan yang berkarakter,
penyakit pada anak dan sebagainya.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


31
Parenting

Foundation Class
Adalah pembelajaran bersama antara orang tua dan
peserta didik di awal masuk sekolah dalam rangka
orientasi dan pengenalan kegiatan sekolah misalnya
kita kenal sebagai ”Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah” Adalah pembelajaran
bersama antara orang tua dan pesertadidik di awal
masuk sekolah dalam rangka orientasi dan pengenalan
kegiatan sekolah misalnya kita kenal sebagai ”Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah” (MPLS)

Seminar
Adalah kegiatan dalam parenting
education yang pelaksanaannya dengan
mengundang tokoh atau praktisi yang
berkompeten dan sudah ahli di
bidangnya.

Field Trip
Adalah darmawisata, kunjungan wisata atau
kunjungan ke tempat-tempat rekreasi atau tempat-
tempat yang menunjang kegaiatan pembelajaran di
sebuah lembaga sekolah tersebut. Kegiatan ini
dilakukan bersama dengan orang tua.Misalnya:
kunjungan ke museum, kebun binatang, atau tempat-
tempat yang sesuaitema dalam pembelajaran.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


32
Home Activities
Adalah aktifitas di rumah yang dibawa ke
sekolah, misalnya membawa orang tua untuk
menginap di sekolah, bisa dengan cara
berkemah di lapangan sekolah apabila
sekolah tidak mampu menyediakan tempat
untuk menginap

Bazar Day
Adalah menyelenggarakan bazaar di lembaga
sekolah tersebut, dan tugas anak-anak yaitu
menyajikan/menampilkan karyanya yang di jual
pada orang tua atau umum.

Home Education Video


Adalah mengirimkan kegiatan pembelajaran anak-
anak di lembaga sekolah pada orang tua dalam
bentuk keeping CD/DVD, agar dapat disaksikan dan
dipelajari juga oleh orang tua di rumah.

Konsultasi
Orang tua agak kesulitan untuk
mengkomunikasikan kelemahan belajar
anaknya kepada pihak sekolah karena sekolah
memiliki kegiatan yang banyak, terutama bagi
peserta didik berkebutuhan khusus akan lebih
berhasil apabila didukung oleh tenga
profesional yang menanganinya seperti guru
profesional, psikolog atau dokter.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


33
Pembelajaran terhadap anak berkebutuhan khusus dengan asesmen dan
pembelajaran individual akan memberikan peluang meningkatkan
kemampuan belajarnya ditambah lagi dengan dukungan orang tua yang
optimal memberikan kesempatan lebih besar lagi untuk memberdayakan
potensi yang dimiliki anak berkebutuhan khusus.

c. Case Confrence

Case Conference merupakan rapat atau konferensi tentang kasus.


Biasanya digunakan dalam bimbingan konseling.Peserta konferensi ialah
orang yang betul-betul mau ikut membicarakan masalah anak didik secara
terbuka dan sukarela, seperti orang tua anak didik, guru-guru, petugas
bimbingan yang lain, dan para ahli yang ada sangkut pautnya dengan
bimbingan seperti social worker dan sebagainya.Konferensi biasanya
dipimpin oleh orang yang paling mengetahui persoalan bimbingan
konseling, khususnya tentang kasus dimaksud. Semua data dari
“commulative record” anak didik dipergunakan, kalau memungkinkan
didemonstrasikan.Materi dari pembicaraan didalam konferensi bersifat
confidential (di jaga kerahasiannya).

Konferensi tersebut bertujuan mencari jalan yang paling tepat agar


masalah anak didik dapat diatasi dengan baik. Biasanya hasil konferensi
akan lebih baik karena data dikumpulkan oleh beberapa orang, serta
interpretasi, analisis dan penentuan diagnosis suatu masalah dilakukan
dengan sistem musyawarah mufakat.

d. Komite Sekolah
Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
tahun 2003 pasal 56 ayat 3 menyatakan bahwa Komite
sekolah/madrasah, sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan berperan
dalam peningkatan mutu pelayanandengan memberikan pertimbangan,
arahan dan dukungan tenaga, sarana danprasarana, serta pengawasan
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.Jadi,komite sekolah harus
mampu meyakinkan orang tua, pemerintah setempat, dunia usaha, dan
masyarakat pada umumnya bahwa sekolah itu dapat dipercaya.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


34
Dengan demikian, sekolah pada tataran teknis perlu mengembangkan
kemampuan menganalisis biaya sekolah yang berkorelasi signifikan
terhadap mutu pendidikan yang diperolehnya.

Maksud dibentukanya komite sekolah adalah agar suatu organisasi


masyarakat sekolah yang mempunyai komitmen dan loyalitas serta
peduli terhadap peningkatan kualitas sekolah. Komite sekolah yang
dibentuk dapat dikembangkan secara khas dan berakar dari budaya,
demografis, ekologi, nilai kesepakatan, serta kepercayaan yang
dibangun sesuai dengan potensi masyarakat setempat. Oleh karena itu,
komite sekolah yang dibangun harus merupakan pengembangan
kekayaan filosofis masyarakat secara kolektif. Artinya, komite sekolah
mengembangkan konsep yang berorientasi kepada pengguna (client
model), berbagai kewenangan (power sharing and advocacy model), dan
kemitraan (partnership model) yang difokuskan pada peningkatan mutu
pelayanan pendidikan.

Komite sekolah di suatu sekolah tetap eksis, namun fungsi, tugas,


maupun tanggung jawabnya disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
Peran komite sekolah bukan hanya sebatas pada mobilisasi sumbangan,
dan mengawasi pelaksanaan pendidikan esensi dari partisipasi komite
sekolah adalah meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan
perencanaan sekolah yang dapat merubah pola pikir, keterampilan, dan
distribusi kewenangan atas individual dan masyarakat yang dapat
memperluas kapasitas manusia meningkatkan taraf hidup dalam system
manajemen pemberdayaan sekolah.

e. Mengadakan Surat Menyurat antara Sekolah dan Orang tua


Surat-menyurat ini diperlukan terutama pada waktu-waktu yang sangat
diperlukan bagi perbaikan pendidikan anak didik,seperti surat peringatan
dari guru kepada orang tua jika anaknya perlu lebih giat, sering
membolos, sering berbuat keributan, dan sebagainya. Surat-menyurat
ini juga sebenarnya sangat baik bila dilakukan oleh orang tua kepada
guru atau langsung kepala SLB memantau keadaan peserta didiknya di
sekolah.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


35
4. Peran Orangtua dalam kerja sama dengan sekolah
Pendidikan merupakan hak yang harus diterima oleh setiap anak.
Pendidikan informal merupakan pendidikan pertama dan pondasi pada
pendidikan anak di masa-masa yang akan datang. Maka peran
orangtua sangat penting sekali bagi pendidikan anak terlebih lagi anak
yang mengalami kebutuhan khusus. Keberhasilan pendidikan di
sekolah sangat dipengaruhi oleh peran orangtua, oleh karenanya
sekolah membutuhkan adanya kerja sama dengan orangtua.

Tujuan kerjasama sekolah (guru) dan orang tua adalah untuk


meningkatkan usaha dalam memenuhi kebutuhan peserta didik,
meningkatkan kualitas pembelajaran dan kepercayaan orangtua
terhadap sekolah (guru) dalam proses pendidikan, menjaga kesesuaian
program sekolah dengan kebutuhan peserta didik di rumah serta
sebagai sarana komunikasi guru dengan orang tua peserta didik apabila
terdapat kendala dalam proses pendidikan baik di sekolah maupun di
rumah, oleh karena itu peran orang tua sangat dibutuhkan untuk
memenuhi hak anak dalam segala kehidupannya diantaranya dalam
bidang pendidikan.

Beberapa peran orang tua terhadap anak dalam mendukung pendidikan


di sekolah, yaitu:
Sebagai kolaborator bagi guru dalam hal pemberian pengetahuan
dan pengalaman tentang cara mereka menangani anak mereka
dirumah agar mudah dalam memutuskan masalah pendidikan bagi
anak. Contoh dalam penyusunan Program pembelajaran Individual
(PPI) membutuhkan kerjasama tim yang terdiri dari kepala sekolah,
guru, orang tua, peserta didik, maupun terapis yang berinteraksi
dengan anak. PPI inidibuat ketika para tenaga profesi, orang tua atau
siswa mengadakan pertemuan dan mendiskusikan suatu hasil serta
memutuskan bahwa anak berkebutuhan khusus perlu
mendapatkan pelayanan khusus dan kemudian didisain
program pembelajaran individualnya.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


36
Sebagai kontributor keputusan mengenai penempatan sekolah dan
program dukungan belajar, misalnya membantu guru dalam
asesmen.contoh lain orang tua memberikan bantuan terhadap proses
pembelajaran yang dilakukan oleh guru saat belajar di rumah di masa
pandemi covid-19.
Sebagai rekomendator tentang cara penanganan anaknya ketika
berada di rumah. Contoh orang tua memberikan rekomendasi cara
penanganan anak yang tidak diketahui gurunya di sekolah.

Sebagai informator tentang karakteristik anak mereka,kemampuan,


kelemahan, kelebihan, kompetensinya, kebiasaan, tingkat
perkembangan dan kebutuhan anak mereka, sehingga guru dapat
dengan mudah membuat asesmen dan membuat program
pembelajaran bagi peserta didiknya

Contoh orang tua memberikan informasi yang lengkap dan jelas


tentang sejarah kehamilan, kondisi kelahiran, sejarah perkembangan,
pencapaian kemampuan duduk, berjalan, dan bicara, sejarah
kesehatan anak (penyakit yang pernah diderita dan kecelakaan), dan
masalah belajar yang dimiliki oleh anaknya serta hal-hal yang perlu
diketahui oleh guru pada peserta didiknya.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


37
5. Tugas dan tanggungjawab sekolah/satuan pendidikan dan orang
tua/wali dalam BDR (Belajar di Rumah)
a. Satuan Pendidikan (SKh/SLB)
Merencanakan dan menganggarkan program BDR bagi peserta
didik berkebutuhan khusus.
Memantau kondisi kesehatan fisik dan mental peserta didik
berkebutuhan khusus
Mendata kebutuhan belajar, memantau serta mengevaluasi
perkembangannya sesuai dengan hasil asesmen peserta didik
berkebutuhan khusus selama BDR.
guru kunjung Guru kelas/mata pelajaran/BK/GPK) sesuai dengan
kebutuhan peserta didik berkebutuhan khusus.
Menyediakan konsultasi bagi orang tua/wali.
Menginformasikan perkembangan hasil belajar kepada orang tua.
Melaporkan secara rutin perkembangan program kepada dinas
pendidikan.

b. Orang tua/wali
Mengidentifikasi tantangan dan peluang
demi tercapai penyelenggaraan BDR.
Memantau kondisi kesehatan fisik dan
mental peserta didik berkebutuhan khusus.
Menciptakan lingkungan yang mudah diakses bagi pembelajaran
termasuk keterlibatan semua anggota keluarga untuk mendukung
keberhasilan BDR.
Berkolaborasi dengan sekolah untuk mengembangkan program
pembelajaran di rumah untuk memastikan keberhasilan BDR.
Menyusun jadwal pendampingan yang melibatkan seluruh anggota
keluarga.
Memastikan BDR terselenggara baik daring maupun luring secara
konsisten dan berkesinambungan.
Berkomunikasi dengan sekolah tentang perkembangan pelaksanaan
dan capaian peserta didik berkebutuhan khusus.
Mengapresiasi setiap capaian peserta didik berkebutuhan khusus.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


38
Memberikan informasi kepada sekolah dan semua yang terlibat tentang
pengembangan dan pelaksanaan program pembelajaran.

Menginformasikan perkembangan hasil BDR ke satuan pendidikan

D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran pada materi pokok 2 ini saudara dikondisikan
untuk melaksanakan secara dalam jaringan (daring). Dalam
pembelajaran darng ini saudara akan mengikuti video conference dan
untuk diskusi, pendalaman materi serta mengerjakan tugas mandiri dalam
format lembar kerja dilaksanakan dalam kelas etraining.

Berikut adalah aktvitias pembelajaran daring terstruktur yang harus


saudara laksanakan:
1. Mengikuti vicon tepat waktu dan penuh selama vicon dilaksanakan.
2. Mengiuti forum diskusi yang disediakan pada forum diskusi di kelas
etraining. Sifat dari forum diskusi ini tidak dibatasi waktunya selama
saudara tercatat sebagai peserta pelatihan ini. Dalam forum diskusi ini
saura dapat bertanya, menjawab pertanyaan dari fasilitator atau
3. Respon terhadap pertanyaan sesama peserta dan menyampaikan
pengalaman yang terkait dengan topik yang dibahas dalam forum
diskusi.
4. Melaksanakan chat di kelas etraining untuk membahas topik yan
didiskusikan secara lebih interaktif.
5. Mengikuti pretes dan postes secara online dalam sistem kelas etraining,
dengan waktu yang ditentukan oleh admin kelas etraining

Di akhir sesi pembelajaran materi pokok 2 ini, saudara harus mengerjakan


LK dan menguploadnya. Berikut adalah LK 02 yang harus saudara kerjakan
dan upload:
a. Petujuk Mengerjakan Tugas
1. Latihan Pemahan Saudara tentang Kerja sama sekolah dengan orang
tua, Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan
terstruktur!

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


39
a. Apa yang dimaksud dengan kerjasama sekolah dan orang tua?
b. Apa tujuan kerjasama sekolah dan orang tua?
c. Berilah Contoh Bentuk Kerjasama Sekolah dan Orang Tua?
d. Apa faktor Pendukung dan Penghambat Kerjasama Sekolah dengan
Orang Tua?
e. saja peran orang tua dalam kerja sama dengan sekolah?
f. peran sekolah/satuan pendidikan dan orang tua saat peserta didik
belajar di rumah?

2. Tugas akhir yang sudah selesai dikerjakan, tulis dalam file dengan format:

Nama_No Absen_KP2_LK 02

3. File yang sudah selesai dikerjakan, upload ke aplikasi dalam kelas


etraining sesuai waktu upload yang sudah ditentukan.

E. Rangkuman
Kerjasama sekolah dan orang tua merupakan
hubungan yang terjalin antara sekolah dan orang
tua dalam rangka hubungan timbal balik antara
sekolah dengan orang tua dalam usaha
meningkatkan dan mengembangkan akademik dan
non akademik peserta didik sehingga tujuan
pendidikan dapat tercapai. Kerjasama yang
dilakukan seyogyanya menguntungkan kedua belah pihak. Sekolah dan
orang tua secara bersama sama bersinergi memperhatikan pendidikan
peserta didiknya dan menunjukkan kerjasamanya dalam mengarahkan
cara peserta didik belajar di rumah, serta berusaha memberikan
semangat belajarnya.
peserta didik yang kurang maju dalam pelajaran, namun
dengan kerjasama yang baik antara pendidik dan orang
tua akan mampu mengatasi kekurangan peserta didik
sehingga lambat laun segala tujuan dalam pendidikannya
yang tercapai. Bagi pendidik akan menyadari bahwa peran
orang tua sangat penting dalam menyeleraskan pendidikan
di sekolah untuk diterapkan juga di rumanya.
Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua
40
Banyak bentuk kerjasama sekolah dengan orang tua yang dapat
dilakukan, diantaranya kunjungan rumah, parenting, case confrence,
komite sekolah, Adanya surat menyurat dan lain sebaginya.

F. Evaluasi

Untuk memperdalam pemahaman anda terhadap materi pokok 2,


kerjakan latihan dibawah ini:

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Di bawah ini yang bukan pengertian kerjasama sekolah dan orang tua
adalah...
a. merupakan suatu usaha bersama antara sekolah dan orang tua untuk
mencapai tujuan bersama yang dapat dinikmati bersama.
b. kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh Sekolah dan Orang
tua untuk mencapai tujuan bersama”.
c. sebagai suatu hubungan timbal balik antara sekolah dan orang tua
dalam mengerjakan suatu perbuatan atau pekerjaan.
d. suatu usaha bersama antara sekolah dan orang tua untuk memenuhi
kepentingan dan keinginan salah satu pihak dalam mencapai suatu
tujuan.

2. Yang bukan merupakan tujuan kerjasama antara sekolah dan orang tua
adalah …
a. melakukan tukar informasi tentang perkembangan peserta didiknya;
b. menjamin penyelesaian segala pekerjaan rumah peserta didik;
c. memperlancar proses belajar mengajar di sekolah;
d. memberikan dukungan yang diperlukan dalam pengembangan
pelaksanaan program di sekolah;

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


41
3. Guru memiliki kesempatan melihat sendiri dan mengobservasi langsung
peserta didik dari sudut latar belakng hidup, carabelajar dan masalah
yang mungkin dihadapi peserta didiknya, adalah salah satutujuan bentuk
kerjasama yang disebut ….
a. Home Visit
b. Case Confrence
c. Parents Gathering
d. Foundation Class

4. Yang bukan merupakan tujuan kerjasama antarasekolah dan orang tua


adalah …
a. melakukan tukar informasi tentang perkembangan peserta didiknya;
b. menjamin penyelesaian segala pekerjaan rumah peserta didik;
c. memperlancar proses belajar mengajar di sekolah;
d. memberikan dukungan yang diperlukan dalam pengembangan
pelaksanaan program di sekolah;

5. Sebuah badan atau organisasi sebagai bentuk kerjasama sekolah dan


orang tuayang sesuai berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional Nomor 20 tahun 2003 pasal 56 ayat 3 adalah….
a. Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3)
b. Perkembangan Orang tua Murid dan Guru (POMG)
c. Komite Sekolah
d. Persatuan Orang Tua Murid (POM)

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


42
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokanlah jawaban dengan Kunci Jawaban Tes Materi Pokok 2 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar,
Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi pokok 2.

Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban yang benar


X 100%
Jumlah Soal

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau Anda masih di bawah 80 %


Anda harus mengulangi materi pokok 1, terutama bagian yang belum
dikuasai

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


43
PENUTUP

Perluasan wawasan dan pengetahuan peserta berkenaan dengan substansi


materi ini penting dilakukan, baik melalui kajian buku, jurnal, maupun
penerbitan lain yang relevan. Disamping itu, penggunaan sarana
perpustakaan, media internet, serta sumber belajar lainnya merupakan
wahana yang efektif bagi upaya perluasan tersebut. Demikian pula dengan
berbagai kasus yang muncul dalam penyelenggaraan pendidikan khusus,
baik berdasarkan hasil pengamatan maupun dialog dengan praktisi
pendidikan khusus, akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan
para peserta diklat.

Dalam tataran praktis, mengimplementasikan berbagai pengetahuan dan


keterampilan yang diperoleh setelah mempelajari modul ini, penting dan
mendesak untuk dilakukan. Melalui langkah ini, kebermaknaan materi yang
dipelajari akan sangat dirasakan oleh peserta diklat. Di samping itu, tahapan
penguasaan kompetensi peserta diklat sebagai pendidik , sebagai pserta
didik berkebutuhan khusus secara bertahap dapat diperoleh.

Pada akhirnya, keberhasilan peserta dalam mempelajari modul ini


tergantung pada tinggi rendahnya motivasi dan komitmen peserta dalam
mempelajari dan mempraktekan materi yang disajikan. Modul ini hanyalah
merupakan salah satu bentuk stimulasi bagi peserta untuk mempelajari
lebih lanjut substansi materi yang disajikan serta penguasaan kompetensi
lainnya.

SELAMAT BERKARYA!

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


44
KUNCI JAWABAN

A. KUNCI JAWABAN KEGIATAN


PEMBELAJARAN 1

1. A
2. B
3. A B. KUNCI JAWABAN KEGIATAN
4. A PEMBELAJARAN 2

5. A

1. D
2. B
3. A
4. D
5. C

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


45
DAFTAR BACAAN

DIKTI. (2011). “Panduan PJJ” [5] Diakses 21 September 2015


Rahmaati, F. (2016). E-lerning implementasion: Its opportunities and
Drawbacks Perceived By EFL Students. Journal of fourign language
teaching and lerning, 1(1). https://doi.org10.18196/ftl.111

Simonson, M., Smaldino, S., Albright, M.,& Zvacek, S. (2006). Teaching


and learning at a distance: Foundations of distance education (3rd
ed.). Upper Saddle River, NJ: Pearson

https://aristorahadi.wordpress.com/2008/04/28/media-pembelajaran-dalam-
pendidikan-jarak-jauh/
https://www.dosenpendidikan.co.id/sekolah diakses tanggal 17 agustus 2020

https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?
r=tpost/xview&id=249900 170

https://www.kompasiana.com/iinnadliroh/5bcde22e6ddcae453c1ae476/jenis-
jenis-program-parenting-education-di-paud?page=all

https://www.silabus.web.id/komite-sekolah/

46 Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


LEMBAR KERJA
Setelah anda selesai mempelajari uraian materi pokok satu, anda
diharapkan terus mendalami materi tersebut. Ada beberapa strategi belajar
yang dapat digunakan, sebagai berikut:

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

1. Kajilah tujuan dan indikator pencapaian kompetensi.


2. Baca kembali uraian materi yang ada di materi pokok dua, dan
buatlah beberapa catatan penting dari materi tersebut.
3. Lakukan diskusi untuk mengerjakan LK -01 berikut.
a. Apa yang dimaksud dengan Pembelajaran
jarak jauh?
b. Apa tujuan Pembelajaran jarak jauh?
c. Jelaskan Identifikasi karakteriktik pembelajaran jarak jauh?
d. Sebutkan Prinsip-prinsip Pembelajaran jarak jauh?
e. Berilah contoh kelebihan dan kekurangan Pembelajaran jarak
jauh bagi anak berkebutuhan khusus?
f. Implementasikan Penerapan satu model Pembelajaran jarak jauh
bagi peserta didik berkebutuhan khusus dapat melalui video atau
dinarasikan?
4. Kemudian upload LK 02 di LMS yang telah di sediakan

SELAMAT BEKERJA!

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


47
LEMBAR KERJA
Setelah anda selesai mempelajari uraian materi pokok satu, anda
diharapkan terus mendalami materi tersebut. Ada beberapa strategi belajar
yang dapat digunakan, sebagai berikut:

KERJA SAMA SEKOLAH DENGAN ORANG TUA

1. Kajilah tujuan dan indikator pencapaian kompetensi.


2. Baca kembali uraian materi yang ada di materi pokok dua, dan
buatlah beberapa catatan penting dari materi tersebut.
3. Lakukan diskusi untuk mengerjakan LK -01 berikut.
a. Apa yang dimaksud dengan kerjasama sekolah dan orang tua ?
b. Apa tujuan kerjasama sekolah dan orang tua?
c. Berilah contoh bentuk kerjasama sekolah dan orang tua?
d. Apa faktor pendukung dan penghambat kerjasama sekolah
dengan orang tua ?
e. Apa saja peran orang tua dalam kerjasama denan Sekolah
f. Bagaiamana peran sekolah /satuan pendidikan dan orang tua
saat peserta didik belajar dirumah?
4. Kemudian upload LK 02 di LMS yang telah di sediakan

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


48
PPPPTK TK dan PLB
dan Komitmen Peningkatan Kompetensi GTK TK dan PLB

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-
kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) merupakan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Sesuai dengan visi yang
diusung yaitu Mewujudkan Indonesia
Maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis,
kreatif, mandiri, beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan

berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global, PPPPTK TK dan PLB bertugas
untuk meningkatkan kompetensi GTK Bidang TK dan PLB. Berbagai program telah dirancang
dan dilaksanakan berkenaan dengan amanat tugas tersebut, baik dalam bentuk pelatihan,
workshop, seminar, maupun kajian pengembangan.
Dimasa Pandemi Covid-19 ini, PPPPTK TK dan PLB
tetap berkomitmen untuk memberikan layanan
peningkatan kompetensi guru dan tenaga
kependidikan melalui program-program pelatihan
berbasis jaringan (Daring) yang dapat diikuti oleh
Guru dan Tenaga Kependidikan bidang TK dan PLB.
Sementara itu, untuk kegiatan seminar, IG live dan FB
live, yang juga disiarkan langsung m elalui kanal
Youtube, program yang diusajikan tidak saja diikuti
GTK TK dan PLB, tetapi juga dapat diikuti GTK
lainnya, termasuk praktisi dan orang tua peserta didik
yang relevan dengan pelayanan pendidikan

anak usia dini dan pendidikan luar biasa. Modul yang disusun ini merupakan salah satu bahan
ajar Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Berbasis Kebutuhan dan Permasalahan
Peserta Didik.

PPPPTK TK dan PLB yang berlokasi di Jl. Dr. Cipto No 9 Bandung,


saat ini dipimpin oleh Drs. Abu Khaer, M.Pd., yang lahir di Kabupaten
Batang, Jawa Tengah pada tanggl 13 April 1966. Pengalaman kerja
sebagai ASN dilalui di Balai Pengembangan Media Televisi (26 tahun)
dan Balai Pengembangan Multimedia (satu tahun) keduanya adalah
UPT Pustekkom, sekarang Pusdatin. Pada saat bertugas di dua balai
pengembangan media tersebut banyak mengembangkan bahan ajar
berbasis TIK untuk sasaran PAUD dan PLB. Drs. Abu Khaer, M.Pd
menyelesaikan magister pendidikannya dalam bidangTeknologi
Pembelajaran dari Universitas Negeri Malang.

Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PUSAT PENGÉMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK
DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK
DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA
TAHUN 2020

Jalan Dr. Cipto No.9


Bandung

022-4260068

022-4260068

P4TK TK dan PLB Kemdikbud p4tk.tkplb.kemdikbud

@p4tk_tkplb P4TK TK dan PLB KEMDIKBUD

08112403999 Sumber Belajar P4TK TK dan PLB

Anda mungkin juga menyukai