DARING PKBPPD
Penulis :
Temmy Syamsu Taufik, S.Sos
Drs. Haryana, M.Si
Tim Peninjau :
Dr. Indrajaya, M.Pd
Dra. Tita, M.Phil, SNE
Tim Penyelia:
Pelaksana Tugas Bidang Program dan Informasi
Pelaksana Tugas Seksi Program
Penyusun Program Peningkatan Kompetensi PTK
Copyright © 2020
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan Pendidikan Luar Biasa,
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
PERSONAL DETAILS
CURRENT WORK
Office :
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak Kanak dan
Pendidikan Luar Biasa – (P4TK TK dan PLB,
Kemdikbud)
Address :
JL. DR Cipto No 9 Bandung
Position :
Widyaiswara Ahli Madya (Teacher Trainer)
Work Experience
2002 – 2011 : Instructor at P4TK TK dan PLB, Kemdikbud
2011 – Now : Widyaiswara ahli Madya (Teacher Trainer ) at P4TK TK dan PLB, Kemdikbud
FORMAL EDUCATION
CURRENT WORK
Office :
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak Kanak dan
Pendidikan Luar Biasa – (P4TK TK dan PLB,
Kemdikbud)
Address :
JL. DR Cipto No 9 Bandung
Position :
Widyaiswara Ahli Madya (Teacher Trainer)
Work Experience
2002 – 2011 : Instructor at P4TK TK dan PLB, Kemdikbud
2011 – Now : Widyaiswara (Teacher Trainer ) at P4TK TK dan PLB, Kemdikbud
20011 – 2016 : Teacher at Autism Resource Center PPPPTK TK dan PLB
FORMAL EDUCATION
1989 – 1993 : IAIN Bandung
2005 – 2007 : USAHID Jakarta
Dari tahun ke tahun, nilai PISA Indonesia menunjukkan penurunan angka dan
hal ini mengindikasikan bahwa siswa di indonesia memiliki masalah dengan
literasi, numerasi dan pengetahuan sains. Saat ini pembelajaran lebih
menekankan pada Lower Order Thinking Skill (LOTS) dan belum ke arah High
Order Thinking Skill (HOTS), dan hal ini menjadi perhatian pemerhati
pendidikan tidak terkecuali Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Untuk mengetahui hal ini, sesuai arahan beliau dilakukan survei Identifikasi
Permasalahan Peserta Didik dalam upaya melakukan peningkatan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan bagi guru dan tenaga kependidikan (GTK)
taman kanak-kanak dan pendidikan luar biasa. Hasil pemetaan data dan
analisisnya menjadi rekomendasi tepat untuk diimplementasikan dalam bentuk
program pendidikan dan pelatihan (Diklat) GTK bidang taman kanak-kanak,
pendidikan luar biasa dan pendidikan inklusi melalui diklat dalam jaringan.
Penggunaan modul ini sebagai sumber belajar diklat akan dievaluasi dan terus
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan problematika pembelajaran yang
dinamis. Kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan
modul ini, diucapkan terima kasih.
A. Deskripsi Modul
Pada garis besarnya, materi pembelajaran jarak jauh ini bertujuan untuk
mengarahkan dan membimbing kegiatanguru dalam proses belajar
mengajar melalui pembelajaran jarajk jauh. Guru dituntut berperan aktif
dalam mengelola pembelajaran jarak jauh yang disesuaikan dengan kondisi
dan situasi di tempat guru bekerja. Tentu juga guru harus terampil untuk
menentukan dan menyiapkan model pembelajaran jarak jauh yang
disesuaikan dengan materi yang relevan, tujuan,waktu, fasilitas,
perkembangan ilmu, kebutuhan dan kemampuan siswa, komprehensif,
sistematis, dan fungsional efektif.
B. Peta Kompetensi
Modul Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama sekolah dengan orang tua
dalam Diklat Pengembangan Program Kebutuhan Khusus Untuk PJJ
digambarkan sebagai berikut.
A. Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada
peserta bimtek untuk mempelajari:
1. Gambaran umum dan ruang lingkup materi pelatihan.
2. Tujuan kegiatan pembelajaran setiap kegiatan pembelajaran.
3. Indikator yang akan dicapai melalui kegiatan belajar pada modul ini.
4. Langkah-langkah pelatihan, khusus pada materi ini.
B. Mengkaji materi
Pada kegiatan mengkaji materi fasilitator memberi kesempatan
kepada peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara
singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil pelatihan. Peserta
mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan
dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator seandainya
menemuai kesulitan dalam mempelajari modul ini.
E. Penutup
A. Tujuan
Pengajar dan peserta didik tidak berada dalam satu ruang yang sama
saat proses belajar-mengajar berlangsung. Untuk memudahkan
interaksi antara peserta didik dan guru diperlukan teknologi
komunikasi informasi yang memungkinkan adanya interaksi.
Penyampaian materi ajar dan proses pembelajaran dilakukan dengan
memanfaatkan mediakomunikasi dan informasi.
Menekankan pada cara belajar mandiri namun ada lembaga yang
mengaturnya.
Keterbatasan pada pertemuan tatap muka. Biasanya pertemuan tatap
muka dilakukan secara periodik antara peserta didik dengan pengajar
atau tutor.
Fleksibilitas dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain masing-
masing peserta didik dapat mengatur waktu belajarnya sendiri sesuai
dengan ketersediaan waktu dan kesiapannya.
b. Prinsip Keluwesan
Prinsip ini diwujudkan dengan peserta didik untuk memulai, mencari
sumber belajar, mengatur jadwal dan kegiatan belajar sesuai dengan
kesiapannya untuk belajar. Peserta didik dimungkinkan untuk
mengikuti pendidikan tatap muka dengan pendidikan dalam jaringan.
Secara langsung (vicon) atau rekaman (peserta didik dapat
membuka, membaca materi pelajaran sesuai dengan waktu yang
diinginkanya. Prinsip ini terwujud dengan tersedianya sumber belajar
yang terkait langsung dengan kebutuhan pribadi maupun tuntutan
lapangan kerja atau kemajuan masyarakat.
c. Prinsip Keterkinian
d. Prinsip Mobilitas
Prinsip ini diwujudkan dengan adanya kesempatan bagi peserta didik
untuk berpindah lokasi, tidak tepaku pada satu tempat. Pelajar dapat
mempelajari bahan ajar di berbagai tempat sehingga akan ditemukan
pola belaar yang sesuai dengan keinginan peserta didik. Akan
menimbulkan efisiensi dalam biaya. Prinsip ini diwujudkan dengan
pendayagunaan berbagai macam sumber daya dan teknologi yang
tersedia seoptimal mungkin. Pemberdayaan segala sumber disekeliling
pebelajarakan membantu pebelajar untuk dapat menggunakan sumber
tersebut sebanyak mungkin, sehingga pebelajar tidak merasa
kerepotan mengenai sumber belajarnya.
a. Kelebihan
b. Kekurangan
b. Model
Penyiaran Model penyiaran adalah model pembelajaran jarak jajuh yang
bersifat massal dan dapat diikuti oleh seluruh masyarakat. Penyiaran
dapat ditujukan untuk kalangan tertentu misalnya siswa SD kelas 1-3.
Akan tetapi masyarakat dapat mengikutinya. Waktu pembelajaran telah
ditentukan tidak adanya pengulangan kecuali siswa kreatif
melakukan perekaman, sehingga bisa
mengulang pembelajaran tersebut. Model
penyiaran memerlukan biaya yang cukup mahal.
Model Penyiaran untuk televisi dan radio akan dapat digunakan untuk
seluruh anak berkebutuhan khusus kecuali untuk anak tunarungu tidak
dapat menggunakan media penyiaran radio dan televise tidak bisa
digunakan oleh peserta didik tunanetra tanpa didampingi oleh orangtua
atau pengajar.
Dapat digunakan kapan saja (pagi hari, siang hari, malam hari) dan
dimana saja (seperti di rumah, di kendaraan umum, terminal atau
tempat lain yang memungkinkan).
modul dan atau media cetak lain seperti foster, lembar kerja dan lain-
lain yang dibutuhkan untuk semua mata ajar telah dirancang dan
diproduksi sesuai dengan prinsip pengembangan bahan belajar
mandiri.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran pada materi pokok 1 ini saudara dikondisikan
untuk melaksanakan secara dalam jaringan (daring). Dalam
pembelajaran darng ini saudara akan mengikuti video conference dan
untuk diskusi, pendalaman materi serta mengerjakan tugas mandiri
dalam format lembar kerja dilaksanakan dalam kelas etraining.
b. Tugas akhir yang sudah selesai dikerjakan, tulis dalam file dengan format:
Nama_No Absen_KP1_LK 01
c. File yang sudah selesai dikerjakan, upload ke aplikasi dalam kelas etraining
sesuai waktu upload yang sudah ditentukan
Model penyiaran memerlukan biaya yang cukup mahal. Media cetak masih
menduduki tempat yang penting dalam pendidikan jarak jauh. Bahan ajar
cetak dapat berwujud dalam berbagai bentuk, seperti: buku materi pokok,
buku ketiga, buku panduan belajar, pamflet, brosur, peta, chart. Bentuk
cetakan ini tidak hanya berupa tulisan, tetapi dapat juga menampilkan
gambar-gambar, foto, grafik, tabel, dll. Dari sekian banyak jenis media cetak
tersebut, modul merupakan bahan ajar cetak utama yang digunakan dalam
pendidikan terbuka dan jarak jauh.
3. Kemudahan dalam melakukan akses pada sumber belajar. Pada ssat ini
berkembang model pembelajaran daring yang terbatas artinya hanya dapat
diikuti oleh peserta didik dalam suatu kelas pada satu satuan pendidikan
tertentu dengan kurikulum yang memungkinkan dapat dipelajari secara
independent learning. Pernyataan itu selasas dengan prinsip PJJ adalah
...
A. Model Penyiaran
B. Model e-learning
C. Model Bahan cetakan
D. Model e-learning dan Bahan cetakan
A. Tujuan
Melalui diskusi, paparan, dan tayangan informasi dan contoh-contoh,
peserta pelatihan memahami secara komprehensif kerja sama sekolah
dengan orang tua.
Satuan pendidikan adalah lembaga pendidikan yang formal dan non formal.
dimana pendiriannya dilakukan oleh Pemerintah maupun masyarakat
dengan tujuan untuk memberikan pengajaran, mengelola dan mendidik para
murid melalui bimbingan yang diberikan oleh para pendidik atau guru.
Dengan demikian sekolah dapat diartikan sebagai tempat atau lembaga
yang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Sedangkan orang tua
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “ayah dan ibu kandung,
orang yang dianggap tua (cerdik, pandai, ahli dan sebagainya)”.
Kerjasama sekolah dan orang tua yang dimaksud dalam pembahasan modul
ini merupakan hubungan yang terjalin antara sekolah dan orang tua dalam
rangka hubungan timbal balik antara sekolah dengan orang tua dalam usaha
meningkatkan dan mengembangkan akademik dan non akademik peserta
didik sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.
2. Tujuan
Kerjasama Sekolah dengan Orang Tua Secara umum kerjasama yang dijalin
antara sekolah dan orang tua adalah mensukseskan program dan
peningkatan mutu pendidikan. Secara Khusus memiliki beberapa tujuan,
diantaranya:
menjalin silaturahmi antara pihak sekolah dengan orang tua;
menjembatani kebutuhan sekolah dan orang tua iru sendiri;
melakukan tukar informasi tentang perkembangan peserta didiknya;
memelihara kelangsungan hidup sekolah;
memperlancar proses belajar mengajar di sekolah;
memberikan dukungan yang diperlukan dalam pengembangan
pelaksanaan program di sekolah;
Menjamin kesesuaian program sekolah dengan kebutuhan peserta didik
di rumah;
Meningkatkan mutu pembelajaran dan perkembangan peserta
didik. berguna dalam mengembangkan program-program sekolah ke
arah yang lebih maju dan lebih membumi agar dapat dirasakan langsung
oleh orang tua sebagai pengguna jasa pendidikan.
mempermudah komunikasi guru dengan orang tua siswa apabila
terdapat kendala dalam proses pendidikan baik di sekolah maupun di
rumah peserta didiknya.
Parents Gathering
Adalah pertemuan orang tua dengan pihak
sekolah guna membicarakan tentang program-
program sekolah tersebut, yang berhubungan
dengan bimbingan dan pengasuhan anak di
keluarga dalam rangka
menumbuhkembangkan anak secara optimal.
Misalnya: tentang gizi dan makanan, tentang
kesehatan, pendidikan yang berkarakter,
penyakit pada anak dan sebagainya.
Foundation Class
Adalah pembelajaran bersama antara orang tua dan
peserta didik di awal masuk sekolah dalam rangka
orientasi dan pengenalan kegiatan sekolah misalnya
kita kenal sebagai ”Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah” Adalah pembelajaran
bersama antara orang tua dan pesertadidik di awal
masuk sekolah dalam rangka orientasi dan pengenalan
kegiatan sekolah misalnya kita kenal sebagai ”Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah” (MPLS)
Seminar
Adalah kegiatan dalam parenting
education yang pelaksanaannya dengan
mengundang tokoh atau praktisi yang
berkompeten dan sudah ahli di
bidangnya.
Field Trip
Adalah darmawisata, kunjungan wisata atau
kunjungan ke tempat-tempat rekreasi atau tempat-
tempat yang menunjang kegaiatan pembelajaran di
sebuah lembaga sekolah tersebut. Kegiatan ini
dilakukan bersama dengan orang tua.Misalnya:
kunjungan ke museum, kebun binatang, atau tempat-
tempat yang sesuaitema dalam pembelajaran.
Bazar Day
Adalah menyelenggarakan bazaar di lembaga
sekolah tersebut, dan tugas anak-anak yaitu
menyajikan/menampilkan karyanya yang di jual
pada orang tua atau umum.
Konsultasi
Orang tua agak kesulitan untuk
mengkomunikasikan kelemahan belajar
anaknya kepada pihak sekolah karena sekolah
memiliki kegiatan yang banyak, terutama bagi
peserta didik berkebutuhan khusus akan lebih
berhasil apabila didukung oleh tenga
profesional yang menanganinya seperti guru
profesional, psikolog atau dokter.
c. Case Confrence
d. Komite Sekolah
Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20
tahun 2003 pasal 56 ayat 3 menyatakan bahwa Komite
sekolah/madrasah, sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan berperan
dalam peningkatan mutu pelayanandengan memberikan pertimbangan,
arahan dan dukungan tenaga, sarana danprasarana, serta pengawasan
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.Jadi,komite sekolah harus
mampu meyakinkan orang tua, pemerintah setempat, dunia usaha, dan
masyarakat pada umumnya bahwa sekolah itu dapat dipercaya.
b. Orang tua/wali
Mengidentifikasi tantangan dan peluang
demi tercapai penyelenggaraan BDR.
Memantau kondisi kesehatan fisik dan
mental peserta didik berkebutuhan khusus.
Menciptakan lingkungan yang mudah diakses bagi pembelajaran
termasuk keterlibatan semua anggota keluarga untuk mendukung
keberhasilan BDR.
Berkolaborasi dengan sekolah untuk mengembangkan program
pembelajaran di rumah untuk memastikan keberhasilan BDR.
Menyusun jadwal pendampingan yang melibatkan seluruh anggota
keluarga.
Memastikan BDR terselenggara baik daring maupun luring secara
konsisten dan berkesinambungan.
Berkomunikasi dengan sekolah tentang perkembangan pelaksanaan
dan capaian peserta didik berkebutuhan khusus.
Mengapresiasi setiap capaian peserta didik berkebutuhan khusus.
D. Aktivitas Pembelajaran
Aktivitas pembelajaran pada materi pokok 2 ini saudara dikondisikan
untuk melaksanakan secara dalam jaringan (daring). Dalam
pembelajaran darng ini saudara akan mengikuti video conference dan
untuk diskusi, pendalaman materi serta mengerjakan tugas mandiri dalam
format lembar kerja dilaksanakan dalam kelas etraining.
2. Tugas akhir yang sudah selesai dikerjakan, tulis dalam file dengan format:
Nama_No Absen_KP2_LK 02
E. Rangkuman
Kerjasama sekolah dan orang tua merupakan
hubungan yang terjalin antara sekolah dan orang
tua dalam rangka hubungan timbal balik antara
sekolah dengan orang tua dalam usaha
meningkatkan dan mengembangkan akademik dan
non akademik peserta didik sehingga tujuan
pendidikan dapat tercapai. Kerjasama yang
dilakukan seyogyanya menguntungkan kedua belah pihak. Sekolah dan
orang tua secara bersama sama bersinergi memperhatikan pendidikan
peserta didiknya dan menunjukkan kerjasamanya dalam mengarahkan
cara peserta didik belajar di rumah, serta berusaha memberikan
semangat belajarnya.
peserta didik yang kurang maju dalam pelajaran, namun
dengan kerjasama yang baik antara pendidik dan orang
tua akan mampu mengatasi kekurangan peserta didik
sehingga lambat laun segala tujuan dalam pendidikannya
yang tercapai. Bagi pendidik akan menyadari bahwa peran
orang tua sangat penting dalam menyeleraskan pendidikan
di sekolah untuk diterapkan juga di rumanya.
Pembelajaran Jarak Jauh dan Kerjasama Sekolah dan Orang Tua
40
Banyak bentuk kerjasama sekolah dengan orang tua yang dapat
dilakukan, diantaranya kunjungan rumah, parenting, case confrence,
komite sekolah, Adanya surat menyurat dan lain sebaginya.
F. Evaluasi
1. Di bawah ini yang bukan pengertian kerjasama sekolah dan orang tua
adalah...
a. merupakan suatu usaha bersama antara sekolah dan orang tua untuk
mencapai tujuan bersama yang dapat dinikmati bersama.
b. kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh Sekolah dan Orang
tua untuk mencapai tujuan bersama”.
c. sebagai suatu hubungan timbal balik antara sekolah dan orang tua
dalam mengerjakan suatu perbuatan atau pekerjaan.
d. suatu usaha bersama antara sekolah dan orang tua untuk memenuhi
kepentingan dan keinginan salah satu pihak dalam mencapai suatu
tujuan.
2. Yang bukan merupakan tujuan kerjasama antara sekolah dan orang tua
adalah …
a. melakukan tukar informasi tentang perkembangan peserta didiknya;
b. menjamin penyelesaian segala pekerjaan rumah peserta didik;
c. memperlancar proses belajar mengajar di sekolah;
d. memberikan dukungan yang diperlukan dalam pengembangan
pelaksanaan program di sekolah;
SELAMAT BERKARYA!
1. A
2. B
3. A B. KUNCI JAWABAN KEGIATAN
4. A PEMBELAJARAN 2
5. A
1. D
2. B
3. A
4. D
5. C
https://aristorahadi.wordpress.com/2008/04/28/media-pembelajaran-dalam-
pendidikan-jarak-jauh/
https://www.dosenpendidikan.co.id/sekolah diakses tanggal 17 agustus 2020
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/laman/index.php?
r=tpost/xview&id=249900 170
https://www.kompasiana.com/iinnadliroh/5bcde22e6ddcae453c1ae476/jenis-
jenis-program-parenting-education-di-paud?page=all
https://www.silabus.web.id/komite-sekolah/
SELAMAT BEKERJA!
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-
kanak dan Pendidikan Luar Biasa (PPPPTK TK dan PLB) merupakan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Sesuai dengan visi yang
diusung yaitu Mewujudkan Indonesia
Maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya
Pelajar Pancasila yang bernalar kritis,
kreatif, mandiri, beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global, PPPPTK TK dan PLB bertugas
untuk meningkatkan kompetensi GTK Bidang TK dan PLB. Berbagai program telah dirancang
dan dilaksanakan berkenaan dengan amanat tugas tersebut, baik dalam bentuk pelatihan,
workshop, seminar, maupun kajian pengembangan.
Dimasa Pandemi Covid-19 ini, PPPPTK TK dan PLB
tetap berkomitmen untuk memberikan layanan
peningkatan kompetensi guru dan tenaga
kependidikan melalui program-program pelatihan
berbasis jaringan (Daring) yang dapat diikuti oleh
Guru dan Tenaga Kependidikan bidang TK dan PLB.
Sementara itu, untuk kegiatan seminar, IG live dan FB
live, yang juga disiarkan langsung m elalui kanal
Youtube, program yang diusajikan tidak saja diikuti
GTK TK dan PLB, tetapi juga dapat diikuti GTK
lainnya, termasuk praktisi dan orang tua peserta didik
yang relevan dengan pelayanan pendidikan
anak usia dini dan pendidikan luar biasa. Modul yang disusun ini merupakan salah satu bahan
ajar Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Berbasis Kebutuhan dan Permasalahan
Peserta Didik.
022-4260068
022-4260068