Segala puji syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang
telah melimpahkan nikmat keimanan, kesehatan, dan kesempatan, sehingga Best
practice ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penyelesaian Best practice ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak .H. Varial Adhi Putra, ST, MM, sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jambi yang telah memberikan motivasi dan arahan..
2. Ibu Hj. Euis Novitasari, S.E, selaku Kepala Bidang PKLK Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Jambi yang telah memberikan dukungan terhadap
semua program yang dilakukan.
3. Ibu Andam Litasari, S.Pd, selaku Kepala SLB Negeri Kuala Tungkal, yang
telah membimbing dalam pembuatan Best Practice.
4. Komunitas Praktisi / teman sejawat di SLB Negeri Kuala Tungkal yang telah
membantu dan mendukung kelancaran penyusunan Best Practice..
Penulis menyadari bahwa Best Practice ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
diharapkan. Semoga apa yang dihasilkan dalam Best Practice ini dapat
memberikan manfaat bagi dunia pendidikan dan bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
Kuala Tungkal, Agustus 2022
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.... ......................................................................................... ii
LEMBARAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
2. Identifikasi Masalah ........................................................................ 3
3. Strategi Pemecahan Masalah ......................................................... 3
4. Tahapan Pembuatan Literasi ”SUPER”........................................... 6
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 7
1. Alasan Memilih Strategi ................................................................. 7
2. Temuan Hasil Terpilih Strategi .................................................... 8
3. Beberapa Kendala Dalam Melakukan Strategi Yang Dipilih.......... 13
4. Faktor Pendukung ......................................................................... 14
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................................. 15
1. Kesimpulan ...................................................................................... 15
2. Rekomendasi .................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 17
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
Kedua, dari sisi kreativitas, setiap kelompok mampu membuat karya sesuai tugas
kelompok masing-masing yang telah ditentukan. Kemampuan siswa
mengungkapkan beberapa fakta bahwa siswa memiliki bakat untuk bertindak dan
mengekspresikan karya-karyanya secara apik dan mengekspresikan karyanya
sesuai keinginan siswa. Singkatnya, pojok baca kelas mewadahi kebutuhan,
keinginan dan minat siswa. Ilustrasi kegiatan dapat dilihat pada gambar 2.2
berikut ini.
Ketiga dari sisi kolaborasi. Siswa, penulis sebagai pengarah program
dan wali kelas saling berkolaborasi dalam pembuatan karya yang akan
dipajang di pojok baca kelas. Selain itu, tujuan dari kolaborasi ini adalah
saling menghargai ide yang muncul dari benak penulis, wali kelas maupun
siswa. Ilustrasi kegiatan dapat dilihat pada gambar berikut:
Keempat, dari hasil belajar mengalami peningkatan dari sisi kognitif,
psikomotorik dan afektif. Peningkatan karakter juga meningkat terlihat
dalam kegiatan pelajaran baik di rumah maupun di sekolah dan kesadaran
membaca siswa. Ilustrasi kegiatan dapat terlihat dari gambar 2.4 berikut.
1. Kesimpulan
Pertama, pojok baca kelas merupakan salah satu alternatif strategi
dalam menumbuhkan kesadaran minat baca bagi siswa SLB Negeri Kuala
Tungkal. Ini menjadi strategi yang baik karena siswa terlibat aktif dalam
perencanaan, pembuatan , pengisian dan menikmati pojok baca kelas. Selain
itu, pojok baca kelas memberikan kesempatan yang besar bagi siswa untuk
menggali ide-idenya, mengasah bakat, potensi dan keterampilannya dalam
mengekspresikan ke dalam pembelajaran yang di dapatnya sehari-hari.
Kedua, Pojok baca kelas melatih siswa untuk membangun karakter
mereka seperti peduli, menghargai , saling membantu, dan menghormati
kekuatan dan kelemahan mereka sendiri dan orang lain.
Ketiga, Pojok baca kelas dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang
berbasis lingkungan dengan memanfaatkan informasi teknologi dan di
nikmati oleh semua siswa SLB Negeri Kuala Tungkal, guru dan warga
sekolah. Program literasi ini menjadi sebuah kegiatan positif yang
berkelanjutan karena dapat menginspirasi guru dan siswa untuk melakukan
dan meneruskan program agar lebih baik lagi kedepannya.
Keempat, pojok baca kelas membawa dampak yang luar biasa
terhadap pengetahuan dan keterampilan siswa dalam membaca, menulis,
dan menghasilkan karya. Para siswa dapat membaca, menulis dan membuat
karya sesuai kebutuhan, keinginan, minat dan baca dengan rasa aman,
nyaman, dan menyenangkan dengan memanfaatkan pojok baca kelas.
Kelima, Pojok baca kelas dapat digunakan oleh siswa saat beristirahat
maupun waktu senggang pada saat pembelajaran.
Keenam, pojok baca kelas juga dapat meningkatkan kreativitas siswa.
Dengan membaca buku bergenre sastra, mereka dapat menulis karya sastra
dengan baik dan mampu menceritakan kembali buku yang telah dibaca.
2. Rekomendasi
Pertama, pojok baca kelas merupakan strategi yang efektif untuk
mengexplore pengetahuan dan keterampilan siswa dalam hal literasi dan
teknologi. Para guru dapat menggunakan waktu mereka untuk menerapkan
strategi ini untuk menciptakan suasana yang aman, nyaman dan
menyenangkan di ruang kelas. Siswa akan terlibat aktif dan terlihat gembira
karena guru tahu apa yang diinginkannya. Selain itu, mengembangkan
karakter siswa dengan bekerja sama, peduli dan saling menghormati.
Kedua, kolaborasi dengan seluruh warga sekolah dan orang tua
merupakan faktor pendukung dalam terwujudnya pelaksanaan program
pojok literasi yang berdampak pada siswa.
Ketiga, pojok baca kelas menjadi salah satu alternatif gerakan literasi
sekolah yang dimulai dari kelas tertentu.
Keempat, para guru terutama wali kelas masing-masing satuan
pendidikan dapat menggagas pojok baca kelas di kelasnya masing-masing
untuk menggerakkan minat baca, kreasi, inovasi, dan karakter siswa.
Kelima, seluruh siswa dapat memaksimalkan pojok baca kelas pada
waktu/jam istirahat dan menggali kreativitas dalam bidang literasi sesuai
dengan petunjuk dan arahan yang diberikan di pojok baca kelas.
Keenam, seluruh siswa dapat berkreasi dan menghasilkan produk
tulisan dalam bidang sastra di pojok baca kelas.
DAFTAR PUSTAKA