Anda di halaman 1dari 46

PENINGKATAN MINAT MASYARAKAT PADA

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI TK NEGERI


PEMBINA KECAMATAN PANGKALBALAM
KOTA PANGKALPINANG DENGAN
MENGGUNAKAN METODE DOOR TO DOOR

DI SUSUN OLEH :
PUJI LASMINI, S.Pd.AUD

TK NEGERI PEMBINA
KEC. PANGKALBALAM
KOTA PANGKALPINANG
2020
DAFTAR ISI

LEMBARAN JUDUL .......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ………………... .................................................... ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …… ....................................................................................... 1


B. Identifikasi Masalah ……………. ……………………………………….. .…5
C. Tujuan Penelitian …………………………….…………………………… …6
D. Hasil Yang Diharapkan ……………………………………………………… 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Belajar Anak Usia Dini ………………………………………...…….8


B. Lingkungan Sekilah ....................................................................................... 13
C. Peserta Didik PAUD ………………………………………………….……..14
D. Kajian Teknik ………………………………………………………………. 16
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian ……….. ................................................ 18
B. Latar Penelitian .............................................................................................. 20
C. Subjek Penelitian …………………………………….………………………21
BAB IV PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ……………...………………………………………………25
B. Pembahasan …………………………………………………………..……. 29
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………...………………………. 36
B. Saran ……………………………………………………………………….. 37
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 38

- LAMPIRAN-LAMPIRAN
IDENTITAS

1. Nama Sekolah : TK Negeri Pembina Kec. Pangkalbalam

2. Nama Guru : PUJI LASMINI,S.Pd.AUD

3. NIP : 197006072007012008

4. Jabatan : Kepala Sekolah

5. Alamat Sekolah,

 Jalan , : Jl. Pangkal Arang

 Kelurahan , : Ketapang

 Kecamatan : Pangkalbalam

 Kota , : Pangkalpinang

 Propinsi : Bangka Belitung

6. Alamat Rumah : Jl. Kayu Putih Dalam RT.003/RW.001

Kel. Bukit Sari Kec. Gerunggan

Kota Pangkalpinang

7. No. Hp : 0852-7317-3798
LEMBAR PENGESAHAN

PENINGKATAN MINAT MASYARAKAT PADA


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI TK NEGERI PEMBINA
KECAMATAN PANGKALBALAM DENGAN
MENGGUNAKAN METODE FROM DOOR TO DOOR

Mengetehui, Pangkalpinang, 28 Februari 2020


Pengawas TK Peneliti,

Hj. EVI SILVIANI,S.Pd PUJI LASMINI, S.Pd.AUD


NIP. 196304191984062003 NIP. 19700607 200701 2 008
ABSTRAK
PUJI LASMINI 2020 “ Peningkatan Minat Masyarakat pada Pendidikan Anak
Usia Dini di TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang
Dengan Menggunakan Metode From Door To Door”.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode studi


kasus. Subyek penelitian ini adalah kepala sekolah, Guru, Orang tua, dan siswa.
Lokasi penelitian di TK Negeri Pembina Kecamatan pangkalbalam Kota
Pangkalpinang. Metode pengumpulan data dena wawancara, observasi dan studi
dokumentasi. Uji keabsahan dengan data trianggulasi sumber dan teknik. Analisis
data menggunakan door to door. Hasil penelitian menunjukan sebagai berikut:
(1) Analisis yang dilakukan dengan kegiatan menganalisis hasil pencapaian
tahun lalu meliputi strategi yang digunakan, media promosi, dan pembentukan
panitia/ penentuan personil. Kegiatan ini dilakukan oleh panitia PPDB, karena
TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang tidak ada
panitia khusus promosi. (2) Diferensiasi di TK Negeri Pembina Kecamatan
Pangkalbalam Kota Pangkalpinang ini diantaranya konsep pembelajaran yang
berbasis alam, metode, tekink dan sistem pembelajaran, serta beberapa program
yang disediakan. (3) Promosi yang dilakukan dengan media cetak,mengadakan
lomba, open house. Akan tetapi untuk kegiatan yang lainnya tidak. (5) Kendala
yang ditemui TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang
dalam mempromosikan pendidikan, pertama karena sekolah ini terletak di daerah
perumahan RUSUNAWA serta akses yang agak jauh dari kota sehingga
masyarakat belum tahu keberadaan TK ini, solusinya dengan melibatkan peran
orang tua siswa untuk ikut serta dalam kegiatan promosi.

Kata kunci : Upaya Sekolah, Minat Masyarakat, Metode Door to Door.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas rahmat dan karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan laporan

ini. Karena sebesar apapun kerja keras yang dilakukan penulis tanpa adanya

rahmat dari-Nya tidak mungkin dapat menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini melibatkan berbagai

pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pihak-pihak yang terlibat

dalam penyusunan laporan ini selalu membantu menberikan masukan, arahan dan

pentunjuk sehingga terwujudlah suatu laporan yang utuh. Untuk itu , penulis

mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak, terutama kepada yang terhormat:

1. Bapak Drs. Iwansyah selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Pangkalpinang.

2. Ibu Fitri SYahril,S.Pd.SUD selaku teman sejawat dalam penulisan laporan ini.

3. Rekan-rekan Guru TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota

Pangkalpinang.

4. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan laporan Penelitian

Tindaka Sekolah ini.

Dalam penyusunan laporan ini, bukan mustahil jika masih terdapat

berbagai kelemahan. Untuk itu, penulis mengaharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun sebagai penyempurna di masa mendatang.


Akhirnya, penulis berharap apa yang disajikan dalam laporan ini dapat

memberikan manfaat dan juga sebagai bahan renungan dan kajian dalam

meningkatkan dunia pendidikan.

Pangkalpinang, 28 Februari 2020

Penulis,
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak Usia Dini adalah layanan yang diberikan pada anak

sedini mungkin sejak anak dilahirkan kedunia ini sampai lebih kurang anak

berusia enam- delapan tahun. Pendidikan pada masa-masa ini merupakan sesuatu

hal yang penting untuk mendapatkan perhatian dari semua pihak yang

bertanggung jawab terhadap tumbuh kembang anak, terutama orang tua dan atau

orang dewasa lainnya yang berada dekat dengan anak. Ibarat menanam sebuah

pohon, maka bukan saja benih yang baik yang akan menentukan subur tidaknya

pohon tersebut, tetapi dipengaruhi juga oleh lahan tempat dimana pohon itu

tumbuh dan tentunya orang yang memelihara tanaman tersebut. Demikian pula

dengan tumbuh kembang anak usia dini, selain bibit yang baik dari kedua orang

tuanya berupa potensi bawaan, ditentukan pula linkungan dimana anak itu tumbuh

dan berkembang dengan baik. Sebaliknya walaupun anak memilki potensi

bawaan yang baik, tetapi lingkungan tidak mendukung perkembangannya maka

potensi bawaan tersebut tidak akan pernah terwujud dan menjadi apa-apa. Tujuan

utama dari pembelajaran anak usia dini, yang dicirikan dengan prinsip belajar

melalui bermain adalah seoptimal mungkin menumbuh kembangkan semua

potensi yang dibawa anak sejak lahir.

Proses pembelajaran pada anak usia dini seharusnya memilki

kebermaknaan melalui pengalaman nyata yang bermanfaat dalam kehidupan anak


sehari-hari. Pembelajaran tersebut dapat dimulai dengan keterampilan hidup yang

dibutuhkan oleh anak, mulai dengan bangun tidur sampai dia tidur kembali. Itu

artinya orang tua di rumah dan guru di sekolah harus membelajarkan berbagai hal

yang terkait dengan kemampuan untuk menolong diri sendiri agar anak dapat

mandiri dan segera mengurus dirinya sendiri, mulai dari mandi sendiri, makan dan

minum, belajar memakai baju, celana dan sepatu sendiri pada akhirnya anak juga

harus belajar untuk dapat bersosialisasi dengan lingkungannya, baik dilingkungan

rumah, sekolah dan atau di masyarakat dimana ia tinggal. Pembelajaran pada anak

usia dini sangan potensial untuk segera dilakukan sejak dini mungkin, karena pada

masa ini terdapat masa peka atau masa sensitif dimana anak mudah menerima

beragam rangsangan dan pengaruh dari luar diri yang diterimanya melalui panca

inderanya. Selain itu, pekembangan kemampuan kognitif, bahasa, fisik motorik

dan emosional anak juga mengalami kematangan dan perubahan yang cepat

seiring dengan pengaruh dari lingkungan. Pada masa ini peran orangtua dan guru

menjadi sangat penting, karena pada mulanya setiap anak memiliki

kebergantungan yang tinggi, hal ini merupakan suatu hal yang wajar akibat dari

ketidak berdayaan anak manusia dilahirkan. Namun seiring dengan berjalannya

waktu ada saatnya anak harus lebih mandiri. Untuk itu perlu adanya

keseimbangan peran orangtua dan guru. Pada mulanya peran pengasuhan dan

pembimbingan mereka tentunya sangat dominan, untuk kemudian lambat laun

menjadi lebih demokratis dengan memberikan kebebasan pada anak untuk

mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Pada posisi ini peran orangtua dan guru

lebih befungsi sebagai fasilitator dan motivator bagi anaknya. Pendidikan pada
usia dini merupakan wahana yang sangat fundamental dalam meberikan kerangka

dasarnya terbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap dan

beragam keterampilan bagi anak. Keberhasilan proses pendidikan selanjutnya. Itu

artinya apabila dilihat dari sudut penyelenggaraan pendidikan di lembaga PAUD

(LPAUD) seperti di kelompok bermain, taman kanak-kanak, taman pengasuhan

anak, dan satuan PAUD sejenis lainnya serta pendidikan di sekolah dasar kelas

awal sangat bergantung pada sistem dan proses pendidikan yang dijlankan

sebelumnya.

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) merupakan suatu bentuk kajian

reflektif oleh pelaku tindakan, dan PTS ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah

peserta didik. Dalam pelaksanaannya, PTS diawali dengan kesadaran akan adanya

permasalahan yang dirasakan menganggu, yang dianggap menghalangi

pencapaian tujuan pendidikan sehingga ditengarai telah berdampak kurang baik

terhadap proses dan atau hasil belajar peserta didik, dan atau implementasi suatu

program sekolah.

Bertolak dari kesadaran mengenai adanya permasalahan tersebut, yang

besar kemungkinan masih tergambarkan secara kabur, guru kemudian menetapkan

fokus permasalahan secara lebih tajam kalau perlu dengan mengumpulkan

tambahan data lapangan secara lebih sistematis dan atau melakukan kajian

pustaka yang relevan.


Dari penjelasan diatas, tentu telah mengenal bahwa dalam PTS tersebut

ada 3 (tiga) komponen yang menjadi sasaran utama PTS, yaitu siswa, guru dan

sekolah.

Teknik ”from door to door” adalah metode yang sering dipelajari dalam

bidang psikologi sosial. Dalam teknik ini, seseorang akan mencoba membuat

responden mengikuti kemauan mereka dengan membuat permintaan yang begitu

tidak masuk akal yang pasti akan ditolak, seperti metafor ” pintu yang dihantam

ke muka” si peminta. Responden lalu akan lebih dapat menyetujui permintaan

kedua yang lebih masuk akal bila dibandingkan dengan permintaan pertama yang

tidak masuk akal.

Lingkungan merupakan tempat tinggal manusia, dimana manusia dapat

melakukan aktivitas kehidupannya. Lingkungan juga sangat berpengaruh pada

kehidupan manusia, lingkungan yang baik dapat menghasilkan manusia yang

baik, begitu pula sebaliknya lingkungan yang buruk akan menghasilkan manusia

yang kurang baik. Oleh karena itu agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang

dengan baik maka perlu dicipkan suatu lingkungan yang baik pula.

Penyediaan lingkungan belajar dan pengelolaan lingkungan belajar bagi

anak merupakan salah satu sumber belajar yang optimal untuk pencapaian proses

dan hasil pendidikan yang berkualitas baik.

Taman Kanak-Kanak Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam merupakan

salah satu lembaga pendidikan yang memperhatikan lingkungan belajar. Hasil

pengamatan sementara menampilkan bahwa TK tersebut dari segi lingkungan


fisik dan pengelolaan lingkungan belajar sudah dikatakan baik, namun dalam

menarik minat masyarakat yang ada dilingkungan sekolah maupun luar sekolah

masih kurang. Maka dari itu peneliti ingin mengkaji dan membahas tentang ”

Peningkatan Minat Masyarakat pada Pendidikan Anak Usia Dini di TK

Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang

Menggunakan Metode From Door to Door”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka masalah utama

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut ”Best Practice Upaya

Meningkatkan Minat Masyarakat pada Pendidikan A

ak Usia Dini di TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota

Pangkalpinang Menggunakan Metode From Door to Door”.

Adapun secara khusus rumusan masalah di atas dituangkan dalam pertanyaan-

pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana pemahaman akan arti pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

terhadap masyarakat?

2. Mengapa masyarakat berangapan jikalau pada Pendidikan Anak Usia Dini

lebih banyak bermain dari pada belajar?

3. Apa saja yang menjadi penghambat dalam menarik minat masyarakat pada

Pendidikan Anak Usia Dini?


4. Apakah metode ”door to door” efektif dalam menarik minat masyarakat?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menjelaskan informasi tentang arti pentingnya Pendidikan Anak Usia

Dini dalam tumbuh kembang anak.

2. Agar dapat melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk menarik minat

dengan teknik ”door to door”

3. Untuk mengungkapkan kendala yang digadapi dan solusi yang dapat di

terapkan dalam mengatasi permasalahan menarik minat masyarakat tentang

Pendidikan Anak Usia Dini di TK Negeri Pembina Kecamtan Pangkalbalam.

D. Hasil yang diharapkan

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat bagi

perkambangan Pendidikan Anak Usia Dini, Peningkatan mutu pendidikan, dan

menambah wawasan tentang pengelolaan lingkungan belajar di Taman Kanak-

Kanak Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang.

Untuk lebih spesifik lagi manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan

dan rujukan serta memberikan kontribusi kepada lembaga penyelenggara

pendidikan,khususnya TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkabalam Kota


Pangkalpinang dalam rangka mengelola lingkungan pendidikan untuk menarik

minat masyarakat akan arti pentingnya sesuai demham perkembangan anak.

2. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan umpan balik

dalam mengelola lingkungan belajar yang efektif untuk menarik minat

masyarakat.

3. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat dijadikan acuan untuk

mengembangkan teknik/metode ”from door to door” yang akan

menarik minat masyarakat untuk mengetahui pentingnya pendidikan.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Belajar Pendidikan Anak Usia Dini

Anak Usia Dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu

proses perkembangan dengan pesat dan fundemental bai kehidupan

selanjutnya. Anak Usia Dini berada pada rentang usia 0-8 tahun

(http:www.naeyc.org 2004:2-3). Pada masa ini proses pertumbuhan dan

perkembangan berbagai aspek sedang mengalami masa yang cepat dalam

rentang perkambangan hidup manusia (Berk, 1992:18). Proses pembelajaran

sebagai bentuk perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan

karakteristik yang dimilki setiap tahapan perkembangan anak. Berdasarkan

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini tertulis pada pasal 28 ayat 1

yang berbunyi ” Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarkan bagi anak sejak

lahir sampai dengan enam tahun dan bukan merupakan prasyarat untuk

mengikuti Pendidikan Dasar” . Selanjutnya pada Bab I pasal 1 ayat 14

ditegaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu Upaya Pembinaan

Yang ditjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

dilakukan melalui pembarian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmini dan rohani agar anak memilki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Depdiknas,USPN, 2004:4)

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan


pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan

dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar) , kecerdasan

(daya pikir, daya cipta,kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual) , sosio

emosional (sikap dan prilaku serta beragama) , bahasa dan komunikasi, sesuai

dengan keunikan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.

Contohnya, ketika menyelenggarkan lembaga pendidikan seperti

Kelompok Bermain (KB) , Taman Kanak-kanak (TK) atau lembaga PAUD

yang berbasis pada kebutuhan anak. Pendidikan bagi anak usia dini adalah

pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian

kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemapuan dan keterampilan

anak.

Pendidikan bagi anak usia dini merupakan sebuah pendidikan yang

dilakukan pada anak yang baru lahir sampai dengan usia delapan tahun.

Pendidikan pada tahap ini memfokuskan pada physical,intelligence/ cognitive,

emotional, dan sosial education

(http://en.wikipedia,org/wiki/early_childhood_education). Sesuai dengan

keunikan dan pertumbuhan anak usia dini maka penyelenggaraan pendidikan

bagi anak usia dini disesuaikan dengan tahap-tahap perkambangan yang

dilalui oleh anak usia dini.

Upaya PAUD bukan hanya dari sisi pendidikan saja, tetapi termasuk

upaya pemberian gizi, kesehatan, perawatan, pengasuhan dan perlindungan

pada anak sehingga pada pelaksanaan PAUD dilakukan secara terpadu dan
komprehensif. Pendidikan anak usia dini pada dasarnya meliputi seluruh

upaya dan tindakan yang dilakukan oleh penidik dan orang tua dalam proses

perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada anak dengan menciptkan aura

dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengelaman yang

menberikan kesempatan kepadanya untuk mengetahui dan memahami

pengalaman belajar. Oleh karena anak merupakan pribadi yang unik dan

melewati berbagai tahap perkembangan kepribadian, maka lingkungan yang di

upayakan oleh pendidik dan orang tua adalah kesempatan untuk

mengeksplorasi pengalam pribadinya. Jika anak dibiasakan untuk berdoa

sebelum melakukan kegiatan baik dirumah maupun dilingkungan sekolah

dengan cara yang mudah dipahami oleh anak sedikit demi sedikit anak akan

pasti terbiasa untuk berdoa sebelum melakukan kegiatan.

Pada usia ini anak sudah mulai merekam semua informasi yang

mereka dengar dan lihat ini semua akan tersimpan di memori anak. Terdapat

juga berbagai macam masa yang dialami anak secara langsung muapun tidak

langsung, seoarang pendidik harus memahami sikap dan tingkah laku anak:

masa peka, masa egosentris, masa meniru, masa berkelompok, masa

megekspolarasi dan masa pembangkang. Untuk itu guru dan orang tua lainnya

perlu :

1. Membarikan kesempatan dan menunjukan permainan yang dapat

memunculkan masa peka / menumbuh kembangkan potensi yang dimilki

anak.
2. Memahami anak masih berada pada masa egosentris yang ditandai dengan

seolah-olah dialah yang paling benar, keinginannya selalu harus dituruti

dan sikap mau menang sendiri, sikap orang tua dalam menghadapi masa

egosentris pada anak usia dini dengan memberikan pengertian secara

bertahap pada anak agar menjadi makhluk sosial yang baik.

3. Pada masa ini proses peniruan anak terhadap segala sesuatu yang ada

disekitarnya tampak semakin meningkat. Peniruan ini tidak saja pada

perilaku yang ditunjukan oleh orang-orang disekitarnya tetapi juga

terhadap tokoh-tokoh khayal yang sering ditampilkan ditelevisi. Pada saat

ini orang tua dan guru haruslah dapat menjadi tokoh panutan bagi anak

dalam berprilaku.

4. Masa berkelompok untuk itu biarkan anak bermain di luar rumah bersama-

sama temannya, jangan terlalu membatasi anak dalam pergaulan sehingga

anak kelak anak akan dapat bersosialisasi dan beradaptasi sesuai dengan

perilaku dengan lingkungan sosialnya.

5. Memahami pentingnya eksplorasi bagi anak. Biarkan anak memanfaatkan

benda-benda yang ada disekitarnya dan biarkan anak melakukan trial and

error, karena memang anak adalah penjelajah yang ulung.

6. Jangan selalu memarahi anak saat ia membangkang karena bagaimanapun

juga ini merupakan masa yang akan di lalui anak. Kalau terjadi

pembangkangan sebaiknya diberi waktu pendinginan (cooling down) ,

misalnya berupa penhentian aktivitas anak dan membiarkan anak sendiri

berada di dalam kamarnya atau sebuah sudut. Beberapa waktu kemudian


berulah anak diberikan nasihat tentang mengapa anak harus melakukan itu

semua. Pada kenyataannya, masih terdapat sebagian besar orang tua dan

guru belum memahami akan potensi luar biasa yang dimilki anak usia dini.

Keterbatasan pengetahuan dan informasi yang dimilki orang tua dan guru

menyebabkan potensi yang dimilki anak tidak berkembang optimal

(http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0205/11/1104.htm)

Belajar pada anak usia dini yaitu melalui bermain. Bermain penting

bagi perkembangan sosial dan emosianal anak pada umunya. Melalui

bermain anak merasakan berbagai pengelaman emosi, senang, sedih,

bergairah, kecewa, bangga, marah dan sebagainya. Melalui bermain pula

anak memahami kaitan antara dirinya dan lingkungan sosialnya, belajar

bergaul dan memahami aturan ataupun tata cara pergaulan.

Untuk membedakan antara teori pembelajaran dan teori belajar

bisa dibedakan dengan cara melihat posisional teorinya, apakah berada

pada tataran teori deskriptif atau preskriptif. Teori pembelajaran adalah

preskriptif dan teori belajar adalah deskriptif. Preskriptif kerana tujuan

utama teori adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal,

sedangkan deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan

proses belajar, bruner dalam Siregar dan Hartini (2014:23).

Teori belajar dan pembelajaran merupakan dua teori yang

berlainan,namun satu sama lain saling mempengaruhi. Teori belajar sangat

erat hubungannya dengan teori pembelajaran.


Pendapat lain yang menjelaskan tentang perbedaan teori belajar

dan pembelajaran yaitu bahwa teori preskriptif goal oriented, sedangkan

teori deskriptif adalah goal free. Maksudnya adalah teori pembelajaran

preskriptifuntuk mencapai tujuan, sedangkan teori deskriptif adalah untuk

menberikan hasil, budiningsig (2014:31). Berdasarkan pendapat di atas

dapat disimpulakan bahwa teori pembelajran mengungkapkan hubungan

antara kegiatan pembelajaran dengan proses-proses psikologi dalam diri

siswa, sedangkan teori belajar mengungkapkan hubungan antara siswa

dengan proses-proses dalam diri siswa.

B. Lingkungan Sekolah

a. Pengertian Lingkungan Sekolah

Lingkungan berasal dari kata lingkung yang berarti ”sekeliling,

sekitar,selingkung, seluruh suatu lingkaran, daerah dan sebgainya”.

Lingkungan sekolah menurut Imam Supardi menyatakan ”lingkungan

adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada

di dalam ruang yang kita tempati”. Menurut pengertian lain adalah

”mencakup segala material dan stimulus di dalam dan diluar individu baik

yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosio kultural”. Menurut

Syamsu Yusuf menyatakan sebagai berikut : sekolah merupakan lembaga

pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program

bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar

mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral,

spritual, intelektual, emosional, maupun sosial. Lingkungan sekolah


adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada

di dalam lembaga pendidikan formal secara sistematis melaksanakan

program pendidikan dan membantu siswa mengembangkan potensinya.

Jadi lingkungan sekolah adalah ”segala sesuatu yang berada dialam sekitar

yang memilki makna atau pengaruh terhadap karakter atau sifat seseorang

secara langsung maupun tidak langsung. Menurut pendapat yang lain

lingkungan sekolah meliputi benda hidup dalam bentuk manusia terdekat

yang melingkupinya yaitu keluarga. Keluarga merupakan lingkungan

pendidikan yang pertama kalinya dari lingkungan keluarga sebelum

mengenal lingkungan yang lain. Lain dari pada itu bahwa manusia

mendapatkan pendidikan keluarga di mulai dari sejak dalam kandungan

dan masa balita (masa pra sekolah). Dasar-dasar pembentukan kepribadian

juga meliputi segala material adalah mencakup lingkungan pekarangan

sekolah yang harus ditata dan dibenah serta fasilitas-fasilitas yang bersifat

kebendaan, seperti pagar sekolah yang permanen yang memmagari

lingkungan sekolah supaya tetap aman sebagai lingkungan pendidikan

yang jauh dari berbagai macam gangguan yang bisa menimbulkan suasana

ketidak tertiban sekolah, fasilitas tempat parkir sekolah yang membuat

rasa aman dan nyaman mereka menyimpan kendaraan, mauapun

pengembangan ruangan belajar dan memperindah ruang belajar dan

penetaan pekarangan sekolah dari kebersihan dan keindahan lainnya.

C. Peserta Didik Pendidikan Anak Usia Dini

a. Pengertian Peserta Didik


Pengertian siswa atau peserta didik menurut ketentuan umum

undang-undang RI no. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan

potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang,

dan jenis pendidikan tertentu. Dengan demikian peserta didik adalah orang

yang mempuyai pilihan untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita dan

harapan masa depan. Oemar Hamalik mendefinisikan peserta didik sebagai

suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya di

proses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang

berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Menurut Abu

Ahmadi peserta didik adalah sosok manusia sebagai individu/ pribadi

(manusia seutuhnya). Individu di artikan ”orang seorang yang tidak

tergantung dari orang lain, dalam arti benar-benar seorang pribadi yang

menentukan diri sendiri dan tidak di paksa dari luar, mempuyai sifat-sifat

dan keinginan sendiri. Sedangkan Hasbullah berpendapat bahwa siswa

sebagai peserta didik merupakan salah satu input yang ikut menetukan

keberhasilan proses pendidikan. Tanpa adanya peserta didik,

sesungguhnya tidak akan terjadi proses pengajaran. Sebabnya ialah karena

peserta didiklah yang membutuhkan pengajaran dan bukan guru, guru

hanya berusaha memenuhi kebutuhan yang ada pada peserta didik.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, bisa di katakan bahwa peserta

didik adalah orang/ individu yang mendapatkan pelayanan pendidikan

sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya agar tumbuh dan


berkembang dengan baik serta mempuyai kepuasan dalam menerima

pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya.

D. Kajian Teknik ” from door to door”

Door to door merupakan metode pemasaran dengan cara petugas langsung

mendatangi nasabah atau calon nasabah sehingga petugas leluasa menjelaskan

mengenai produk serta sistem operasionalnya. TK Negeri Pembina Kecamatan

Pangkalbalam Kota Pangkalpinang membutuhkan promosi dan sosialisasi

secara lebih optimal di masyarakat. Keaktifan pengelola dan seluruh guru

dalam mempromosikan sekolah merupakan komponen terpenting diantara

komponen-komponen lainnya yang akan menentukan tingkat keberhasilan

lembaga. Salah satu cara efektif yang dapat dilakukan untuk mencapai target-

target di awal operasionalnya adalah dengan melakukan pendekatan door to

door. Dari perspektif syariah, jemput bola atau door to door dapat pula di

pahami sebagai upaya sekolah mengembangkan tradisi silaturahmi yang

menurut Rasulullah SAW dapat menabah rezeki, memanjangkan umur, serta

menjauhkan manusia dari dendam dan kebencian.

Strategi marketing door to door atau jemput bola disini sebenarnya bagian

dari strategi pemasaran yang berada pada promosi, dimana promosi

merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting di

laksanakan oleh perusahaan dalam rangka memasarkan produk jasa. Promosi

bukan saja sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen,

tetapi juga merupakan alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan

pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Hal
ini digunakan dengan menggunakan alat-alat promosi yang mencakup

aktivitas periklanan, penjualan perorangan (personal selling) , promosi

penjualan, hubungan masyarakat ( public relation) , informasi dari mulut ke

mulut (word of mouth) , pemasaran langsung (direct marketing) , dan

publikasi.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dimana

penelitian kualitatif sebagai metode ilmiah sering digunakan dan dilaksanakan

oleh sekelompok peneliti dalam bidang ilmu sosial, termasuk juga ilmu

pendidikan. Sejumlah alasan juga dikemukakan yang intinya bahwa penelitian

kualitatif memperkaya hasil penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif

dilaksanakan untuk membangun pengetahuan melalui pemahaman dan

penemuan. Pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan

pemahaman yang berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu fenomena

sosial dan masalah kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari

pandangan responden dan melakukan studi pada situasi yang alami.

Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat

penemuan. Dala penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh

karena itu peneliti harus memilki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa

bertanya, menganalisis dan mengkonstruksi objek yang diteliti menjadi lebih

jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Hakikat

penelitian kualitatif adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya

berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka

tentang dunia sekitarnya, mendekati atau berteraksi dengan orang-orang yang

berhubungan dengan focus penelitian dengan tujuan mencoba memahami,


menggali pandangan dan pengalaman mereka untuk mendapatkan informasi

atau data yang diperlukan.

Penelitian kualitatif dimana peran peneliti adalah sebagai instrumen kunci

dalam mengumpulkan data, dan menafsirkan data. Alat pengumpulan data

biasanya menggunakan pengamatan langsung, wawancara, studi dokumen.

Sedangkan kesahihan dan keterandalan data menggunakan triangulasi dengan

menggunakan metode induktif, hasil penelitian kualitatif lebih menekankan

pada makna dari pada generalisasi. Penelitian kualitatif digunakan jika

masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk

memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan

kebenaran data dan meneliti sejarah perkembangan. Mengingat bahwa

penelitian ini bertujuan untuk memahami dan memaknai berbagai fenomena

yang ada atau yang terjadi dalam kenyataan sebagai ciri khas penelitian

kualitatif, dalam hal ini bagaimana proses pembelajaran akhlak di TK Negeri

Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang maka peneliti

menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Selain itu seperti yang

dinyatakan oleh Moleong: metode kualitatif dilakukan dengan beberapa

pertimbangan, (1) menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila

berhadapan dengan kenyataan ganda. (2) metode ini disajaikan secara

langsung hubungan antara peneliti dengan responden. (3) metode ini lebih

peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh

bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.


Bogdan dan Taylor menjelaskan bahwa metodologi penelitian kualitatif

merupakan prosedur penelitian yang data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dalam penelitian

kualitatif seorang peneliti berbicara langsung dan mengobservasi beberapa

orang,dan melakukan interaksi selama beberapa bulan untuk mempelajari

latar, kebiasaan, perilaku dan ciri-ciri fisik dan mental orang di teliti. Bogdan

dan Biklen mengemukakan bahwa karakteristik dari penelitian kualitatif

adalah : (1) alamiah, (2) data bersifat deskriptif bukan angka-angka, (3)

analisis data dengan induktif, dan (4) makna sangat penting dalampenelitian

kualitatif.

B. Latar Penelitian

Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina kecamtan Pangkalabalam

Kota Pangkalpinang.

Sehubungan dengan penlitian ini adalah jenis penelitian kualitatif maka

penelitian ini tidak ditentukan batas waktu secara jelas sampai peneliti

memperoleh pemahaman yang benar-benar mendalam tentang obyek yang

diteliti, namun karna berbagai petimbangan dan keterbatsan waktu, biaya dan

tenaga maka penelitian ini dapat diakhiri dan dibuat laporannya, jika dianggap

telah mencapai data dan analisis data sesuai dengan rancangan. Namun

demikian penelitian ini tetap dibatasi waktunya, mulai dari bulan September

2019 sampai dengan bulan Februari 2020.

C. Subjek Penelitian
Dalam pendekatan kualitatif, ada beberapa istilah yang digunakan untuk

menunjuk subjek penelitian. Ada yang mengistilahkan informant karena

informant memberikan informasi tentang suatu kelompok atau ensitas tertentu,

dan informant bukan diharapkan menjadi representasi dari kelompok atau

ensitas tersebut. Istilah lain adalah participant. Participant digunakan, terutama

apabila subjek mewakili suatu kelompok tertentu, dan hubungan antara

peneliti dengan subjek penelitian dianggap bermakna bagi subjek. Istilah

informant dan participant tersebut secara substansi dipandang sebagai

insrtument utama dalam penelitain kualitatif.

Menurut Patton ada dua teknik pemilihan partisipan (sampling partticipan)

dalam penelitian kualitatif.

1. Random probabilty sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi

secara random dengan memperhatikan jumlah sampel, dengan tujuan agar

sampel dapat digeneralisasikan pada populasi.

2. Purposful sampling, sampel dipilih bergantung pada tujuan penelitian

tanpa memperhatikan kemampuan generalisasinya. Pernyataan atau

pengakuan tidak ditemukannya informasi dan di pengaruhi oleh

pertimbangan dana dan waktu yang telah di anggarkan sejak dimulainya

penelitian. Hal ini karena hampir semua pelaksanaan penelitian memilki

jadwal penelitian yang sangat terbatas meskipun dalam penelitian

kualitatif,, pembatasan waktu kurang relevan dengan tujuan yang ingin di

capai oleh penelitian yang dimaksudkan, waktu senantiasa berhubungan

erat dengan biaya yang tersedia untuk penelitian, jadi sangat tidak
mungkin menggunakan banyak waktu dengan biaya yang kurang

memadai.

Penelitian sebagai instrumen utama dalam penelitian kualitatif,

melakukan langkah-langkah nyata untuk terjun secara langsung ke medan

penelitian dengan melakukan hal berikut :

a. Mengadakan pengamatan dan wawancara tak srtuktur yang di pandang

lebih memungkinkan untuk dilakukan, dengan alasan bahwa peneliti

telah memilki basis dalam ilmu pengetahuan yang relevan dengan

masalah yang diteliti; misalnya apabila peneliti menguasai ilmu

pendidikan, pengamatan dan wawancara yang di lakukan berhubungan

langsung dengan objek penelitian di bidang pendidikan. Peneliti dapat

menjadi instrumen penting yang menuangkan makna pendidikan dan

sebagai alat peneliti utama atau key instrumen.

b. Mencari makna disetiap perilaku objek penelitian, sehingga di

temukan pemahaman orisinal terhadap masalah dan situasi yang

bersifat konstektual. Metode ini berupaya memahami perilaku manusia

dalam konstek yang lebih luas dan holistik di pandang dala kerangka

pemikiran dan perasaan responden.

c. Triangulasi data atau informasi dari satu pihak di periksa

kebenarannya dengan cara memperoleh informasi dari sumber lain.

Misalnya; dari pihak kedua, pihak ketiga dan seterusnya dengan

dengan menggunakan metode yang berbeda. Tujuannya adalah


membandingka informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari

berbagai pihak agar ada jaminan tingkat kepercayaan.

d. Menggunakan perspektif emik, artinya membandingkan pandangan

responden dalam menafsirkan dunia dari segi pendiriannya sendiri.

Peneliti tidak memberikan pandangan atas apa yang ada, tidak

melakukan generalisasi ketika memasuki lapangan, bahkan seakan-

akan tidak mengetahui apapun yang terjadi dilapangan, dengan

demikian ia dapat menaruh pengertian pada konsep-konsep yang

dianut partisipan.

e. Verifikasi antara lain melalui kasus yang bertentangan untuk

memperoleh hasil yang lebih dipercaya. Peneliti mencari berbagai

kasus yang berbeda-beda atau bertentangan dengan yang telah

ditemukan dengan maksud untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat

tingkat keprcayaannya dan mencakup situasi yang lebih luas yang

memungkinkan baginya untuk memadukan berbagai kasus.

f. Sampling purposif bahwa pendekatan kualitatif tidak menggunakan

sampling acak, tidak menggunakan populasi dan sample yang banyak.

Sample dipilih dari segi representasi tujuan penelitian.

Mengadakan analisis dari awal sampai akhir penelitian. Analisis

yang dimaksudkan adalah melakukan penafsiran atas data yang diperoleh,

sebagai perwujudan bahwa semua metode deskriptif dan deskripsinya

mengandung tafsiran. Hanya saja dibedakan antara data deskriptif dan data

analisis atau interpretatif.


Dalam penelitian kualitatif oendekatan fenomenologis sangat

dominan. Pendekatan tersebut dilakukan melalui metode verstehen bahwa

setiap langkah yang diambil dalam melakukan penelitian tidak dapat lepas

dari aspek subyektifitas perilaku manusia. Dalam hal ini, Moleong

mengatakan bahwa kaum fenomenolog berusaha untuk masuk ke dunia

konseptual para subyek yang ditelitinya sehingga mereka konteks

peristiwa kehidupan manusia. Pendekatan vertstehen adalah memberikan

pengertian terhadap obyek yang ditelaah.

D. Tahap-Tahap Penelitian

Dalam metode penelitian yang mentaati metode ilmiah, tahap-tahapan

penelitian ahrus sistematis dan prosedur atau terencana dengan matang.

Tahap tersebut adalah:

a. Penetuan lokasi penelitian

b. Penetuan focus penelitian

c. Penetuan metode penelitian

d. Penentuan sumber informasi

e. Penentuan teknik pengumpulan data

f. Penentuan metode analisis data,


BAB IV
PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Strategi TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota

Pangkalpinang untuk Menarik Minat Orang Tua dalam Menyekolahkan

Anaknya TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang

melaksanakan manajemen strategi dengan melalui 3 proses. Pertama, dimulai

dari perencanaan strategi yaitu melakukan pertemuan kepala sekolah dan staf

pegawai TK dan melaksanakan penyusunan Rencana Anggaran dan Kegiatan

Sekolah (RAKS). Kedua, implementasi strategi yaitu pelaksanaan strategi

pada masing-masing. Ketiga, evaluasi strategi yaitu laporan tahunan dari

sekolah kepada Kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota

Pangkalpinang dan evaluasi bersama pada saat pembahasan tahunan RAKS.

Berdasarkan proses manajemen strategi tersebut, diperoleh strategi yang

dilakukan oleh TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota

Pangkalpinang yaitu dengan melakukan promosi keunggulan dari sekolah.

Promosi keunggulan tersebut dilaksanakan melalui 4 teknik, yaitu dengan: (1)

promosi keunggulan melalui orang; (2) promosi keunggulan melalui media

whats app dan facebook dan spanduk; (3) promosi keunggulan melalui

identitas sekolah, dan (4) promosi keunggulan melalui kegiatan lomba-lomba.

Promosi yang dilakukan sekolah ini berisi keunggulan dari sekolah.

Keunggulan tersebut semuanya mengacu pada standar nasional pendidikan

yang ada, sehingga mencakup seluruh komponen pendidikan. Keunggulan-


keunggulan sekolah yang dipromosikan oleh TK Negeri Pembina Kecamatan

Pangkalbalam Kota Pangkalpinang kepada masyarakat khususnya orang tua

calon siswa.

Dampak Strategi Yayasan untuk Menarik Minat Orang Tua dalam

Menyekolahkan Anaknya.

Penerapan strategi TK untuk menarik minat orang tua dalam menyekolahkan

anaknya memberikan dampak baik bagi sekolah. Dampak pertama dari

penerapan strategi yang ada bagi sekolah adalah meningkatnya jumlah

peminat yang ingin menyekolahkan anaknya di TK Negeri Pembina

Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang. Setiap tahun TK Negeri

Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang selalu menerima

peserta didik sesuai dengan kuota yang ditentukan. Jumlah calon peserta didik

yang mendaftar setiap tahunnya bahkan mulai meningkat.

Tabel 1. Data Penerimaaan Calon Peserta Didik Baru TK Negeri Pembina Kecamatan
Pangkalbalam Kota Pangkalpinang

No 2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020

1 40 siswa 32 siswa 33 siswa 42 siswa


Adapun dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut :

45
40
35
30 jumlah siswa
25 jumlah L
jumlah P
20
15
10
jumlah P
5
0 jumlah siswa
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4

Dampak yang kedua yaitu dampak yang diterima oleh TK Negeri

Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang. Keberhasilan TK

Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang dalam

mengelola lembaga pendidikan TK mendapatkan kepercayaan yang tinggi,

baik dari pemerintah, maupun masyarakat. Dampak ketiga yaitu meningkatnya

partisipasi masyarakat khususnya orang tua peserta didik dalam kegiatan

sekolah. Banyaknya program-program unggulan yang melibatkan peran orang

tua peserta didik di sekolah membuat partisipasi orang tua semakin

meningkat.

Kendala dan Solusi Strategi TK Negeri Pembina Kecamatan

Pangkalbalam Kota Pangkalpinang untuk Menarik Minat Orang Tua

dalam Menyekolahkan Anaknya.


Strategi yang disusun dan dilaksanakan oleh TK Negeri Pembina

Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang tidak terlepas dari kendala-

kendala yang menghambat. Kendala pertama yang dihadapi TK Negeri

Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang yaitu keuangan yang

ada masih dianggap kurang untuk menjalankan seluruh strategi yang ada.

Keuangan yang ada tidak sebanding dengan banyaknya strategi yang

direncanakan oleh sekolah, sehingga terdapat beberapa strategi, khususnya

strategi yang membutuhkan pembiayaan tinggi masih belum dapat

dilaksanakan. Solusi dari masalah ini adalah TK Negeri Pembina Kecamatan

Pangkalbalam Kota Pangkalpinang mengatur keuangan secara efektif dan

efisien. Kendala kedua, yaitu TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam

Kota Pangkalpinang dan sekolah mengalami kesulitan dalam meyakinkan

orang tua untuk memilih TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota

Pangkalpinang. Kendala ketiga yaitu adanya persaingan yang ketat antar

lembaga pendidikan. Saat ini banyak lembaga pendidikan yang bermunculan,

sehingga persaingan untuk menarik minat orang tua agar menyekolahkan

anaknya semakin ketat. Apalagi sekolah yang menawarkan berbagai program

unggulan yang menarik, unik, dan berkualitas kepada masyarakat luas juga

semakin banyak. Solusi dari masalah ini adalah optimis dengan selalu

melakukan persaingan secara sehat. Selain itu, TK Negeri Pembina

Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang terus berusaha untuk selalu

memberikan mutu pelayanan terbaik kepada orang tua.


B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil dan temuan penelitian, diketahui bahwa manajemen

strategi yang dilakukan TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota

Pangkalpinang melalui 3 proses yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Proses ini sejalan dengan pendapat Sharplin (dalam Sagala, 2011:131) yang

menyatakan bahwa “terdapat 2 fase manajemen strategik sekolah terdiri dari

beberapa tahapan, yakni fase strategy formulation dan strategy

implementation”. Tahapan dalam strategy formulation adalah dengan

penetapan visi misi sekolah, sasaran, perumusan kebutuhan, dan penetapan

strategi. Sedangkan untuk strategy impl,ementation, yang dilakukan adalah

melaksanakan strategi yang telah disusun, melakukan pengontrolan dan

evaluasi. Sesuai penjelasan tersebut diketahui bahwa proses manajemen

strategi yang dilakukan oleh TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam

Kota Pangkalpinang terstruktur dengan baik dan sesuai dengan langkah-

langkah yang ada. Hanya saja masih terlihat bahwa belum ada perbedaan

pembagian tugas dan wewenang yang tegas antara jabatan yang satu dengan

yang lain. Hal ini dikarenakan pola kerja yang digunakan TK Negeri Pembina

Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang bersifat kolegial dan saling

bekerjasama untuk mengerjakan setiap program yang dijalankan. Strategi

promosi keunggulan yang dimiliki oleh TK Negeri Pembina Kecamatan

Pangkalbalam Kota Pangkalpinang dilaksanakan dengan menggunakan 4

teknik. TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang

memanfaatkan kelompok pasar internal (warga sekolah dan Dinas Pendidkan


dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang) dan pasar eksternal (masyarakat) untuk

memasarkan sekolah TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota

Pangkalpinang secara lisan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Supar

(2014:166) di SD Islam Terpadu Nurul Fikri Tulangagung yang menjelaskan

bahwa menjelang tahun pelajaran baru, saat sekolah mencari murid baru maka

kepala sekolah memanfaatkan seluruh stakeholder agar semuanya bergerilya

untuk mendapatkan peserta didik”. Promosi melalui informasi lisan dari orang

harus dilakukan dengan baik oleh pihak TK Negeri Pembina Kecamatan

Pangkalbalam Kota Pangkalpinang. Informasi yang diketahui oleh masyarakat

harus lebih banyak memberikan kesan positif daripada kesan negatif, karena

informasi secara lisan dari satu orang ke orang lain sangat cepat menyebar

Sedangkan, untuk teknik melalui media tertulis, TK Negeri Pembina

Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang berusaha untuk menunjukkan

seluruh keunggulan yang dimiliki TK Negeri Pembina Kecamatan

Pangkalbalam Kota Pangkalpinang dengan menggunakan berbagai jenis

media. Masing-masing media perlu didesain dan dan dikemas dengan sebaik

mungkin agar dapat menarik masyarakat untuk melihat dan membacanya.

Penggunaan informasi lisan dari orang dan media oleh TK Negeri Pembina

Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang sebagai alat promosi

keunggulan sejalan dengan hasil penelitian Soetopo dan Rohmitriasih

(2015:402-407) yang berjudul strategi pemasaran jasa pendidikan dalam

meningkatkan loyalitas pelanggan, yaitu “program sekolah di sosialisasikan

dengan Whats App, spanduk, Faceboox, atau berita dari mulut ke mulut”.
Identitas lembaga juga menjadi salah satu keunggulan yang dipromosikan oleh

TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang kepada

masyarakat. Semua teknik tersebut dapat menjadi teknik yang efektif untuk

menarik minat orang tua apabila dikelola dan dilaksanakan dengan baik.

Keunggulan-keunggulan TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota

Pangkalpinang yang dipromosikan ini tidak terlepas dari 8 standar nasional

pendidikan yang menjadi acuan yayasan dalam pengelolaan sekolah.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 Pasal 1 dijelaskan

bahwa Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah “kriteria minimal tentang

sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik

Indonesia”. SNP terdiri dari 8 standar yang harus dimiliki dan dipenuhi oleh

penyelenggara dan/atau satuan pendidikan yang ada di Indonesia, yaitu: (1)

standar kompetensi lulusan; (2) standar isi; (3) standar proses; (4) standar

pendidik dan tenaga kependidikan; (5) standar sarana dan prasarana; (6)

standar pengelolaan; (7) standar pembiayaan pendidikan.; dan (8) standar

penilaian pendidikan. Pengembangan ini sesuai dengan hasil penelitian Irianti,

dkk (2014: 68-69) tentang implementasi manajemen strategik dalam upaya

peningkatan mutu pendidikan pada SMA Negeri 10 Fajar Harapan, Banda

Aceh, bahwa “dalam mengimplementasikan strategi-strategi, sekolah juga

berpedoman pada pemenuhan standar nasional pendidikan Indonesia”. Hal ini

dilakukan karena penilaian atau akreditasi yang dilakukan oleh pemerintah

kepada sekolah juga berdasarkan 8 standar tersebut. Pengelolaan sekolah yang

sesuai dengan standar dan pengembangan sekolah yang selalu berinovasi ini
bertujuan untuk dapat menarik minat orang tua dalam menyekolahkan

anaknya. Dampak dari penerapan strategi TK Negeri Pembina Kecamatan

Pangkalbalam Kota Pangkalpinang untuk menarik minat orang tua dalam

menyekolahkan anaknya yaitu bertambahnya jumlah orang tua yang berminat

menyekolahkan anaknya di TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam

Kota Pangkalpinang. Berdasarkan data yang dipaparkan peneliti pada hasil

penelitian, dapat dilihat bahwa jumlah calon peserta didik yang melamar di

TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang lebih

banyak dari kuota jumlah peserta didik baru yang ditentukan oleh pihak

sekolah dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan jumlah calon peserta didik

yang mendaftar pada 2 tahun ajaran terakhir yaitu tahun 2019 dan tahun 2020.

Selain pihak sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang

juga menerima dampak dari penerapan strategi tersebut. Dampak lain dari

strategi ini adalah partisipasi masyarakat khususnya orang tua peserta didik

semakin meningkat. Partisipasi ini dipicu dari program-program unggulan

sekolah yang banyak melibatkan peran orang tua, seperti kegiatan parents day

dan care day. Hal ini menunjukkan bahwa strategi sekolah membuat perhatian

orang tua terhadap pendidikan anak juga semakin tinggi. Strategi yayasan

yang membuat jumlah peminat dalam penerimaan peserta didik di TK Negeri

Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang bertambah dan

partisipasi orang tua dalam kegiatan sekolah yang semakin tinggi ini sesuai

dengan hasil penelitian dari Soetopo dan Rohmitriasih (2015:402407) yang

menyatakan bahwa pengukuran keberhasilan strategi pemasaran jasa


pendidikan dalam meningkatkan loyalitas pendidikan dapat dilihat pada saat

penerimaan peserta didik baru dan antusiasme orang tua peserta didik pada

saat kegiatan sekolah. Perumusan dan penyusunan strategi yang dilakukan

oleh TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang

untuk menarik minat orang tua dalam menyekolahkan anakanya menemui

beberapa kendala. Kendala yang pertama terdapat pada masalah pembiayaan.

TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang mendapat

bantuan (BOP) dari Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang. Meskipun begitu,

bantuan yang diberikan oleh pemerintah kepada sekolah negeri, sehingga

sekolah harus mampu mengelola keuangan yang dimiliki dengan baik.

Keuangan yang ada harus disesuaikan dengan anggaran dan kebutuhan

sekolah, serta mampu mengakomodasi strategi yang penting untuk menarik

minat orang tua dalam menyekolahkan anaknya. Solusi yang diberikan ini

sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Soetopo dan Rohmitriasih

(2015:402-407), bahwa “sekolah berusaha mengoptimalkan dana yang ada

untuk segala keperluan sekolah demi kelangsungan pendidikan”. Sekolah

harus mampu menyiasati hal tersebut agar lembaga pendidikannya bisa

berkembang dan tidak hanya jalan di tempat. Namun, regulasi dari pemerintah

tidak dapat dilanggar karena TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam

Kota Pangkalpinang juga berada di bawah binaan dinas pendidikan dan

mendapatkan bantuan dari pemerintah sehingga harus mematuhi aturan yang

ada. Inovasi harus tetap dilakukan agar sekolah dapat maju dan berkembang

menjadi sekolah berkualitas dengan tetap mengikuti regulasi yang ditentukan


oleh pemerintah. Sekolah selalu berusaha meyakinkan orang tua akan

pentingnya pendidikan anak usia dini untuk menghadapi persaingan global.

Selain itu, sekolah juga menunjukkan manfaat yang banyak dari keikutsertaan

di berbagai lomba. Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini banyak sekali

lembaga pendidikan yang mulai bermunculan, khususnya di Kota

Pangkalpinang. Banyak sekolah yang ingin menunjukkan karakteristik masing

masing yang dibawa oleh lembaga pendidikan tersebut untuk menarik minat

masyarakat. Halini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Arifin

(2008:90) tentang kriteria sekolah masa depan yang menyatakan bahwa

“sekolah masa depan harus didukung oleh prasarana yang memadahi dan

penyelenggaraan pendidikan bertumpu pada pencapaian kualitas, pemerataan

dan efektivitas-efisiensi”. Semua komponen dalam lembaga pendidikan sangat

mempengaruhi eksistensi dari lembaga tersebut, baik yang tampak secara fisik

(seperti sarana dan prasarana) maupun yang tidak tampak secara fisik (seperti

kualitas pendidikan dan pembelajaran). Oleh karena itu, dalam menghadapi

persaingan antar lembaga pendidikan, sekolah tidak perlu melakukan hal yang

negatif kepada lembaga lain, seperti memberikan informasi yang buruk

kepada masyarakat tentang suatu lembaga. TK Negeri Pembina Kecamatan

Pangkalbalam Kota Pangkalpinang hanya perlu mengelola lembaga

pendidikan yang dimiliki secara merata, efektif, dan efisien agar semakin

berkualitas, memberikan mutu pelayanan terbaik kepada masyarakat serta

mempromosikan keunggulan yang dimiliki agar dapat lebih menarik minat


orang tua dalam menyekolahkan anaknya di TK Negeri Pembina Kecamatan

Pangkalbalam Kota Pangkalpinang.


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang selalu

melakukan proses manajamen strategi untuk menentukan strategi yang tepat

agar dapat menarik minat orang tua dalam menyekolahkan anaknya. Proses

tersebut meliputi perencanaan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi

strategi. Strategi yang disusun oleh sekolah ini disebut dengan strategi

promosi keunggulan TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota

Pangkalpinang. strategi promosi keunggulan ini dilaksanakan melalui 4

teknik, yaitu informasi lisan melalui orang, penggunaan media, identitas

sekolah TK, serta pelaksanaan teknik peragaan dan lomba. Keunggulan-

keunggulan tersebut mengacu pada 8 standar nasional pendidikan yang ada,

sehingga mencakup seluruh komponen pendidikan. Penyusunan dan

pelaksanaan strategi yang dilakukan oleh sekolah tersebut memberikan

dampak terhadap pihak yang terkait, yaitu

jumlah peminat TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota

Pangkalpinang semakin bertambah, pengurus TK Negeri Pembina Kecamatan

Pangkalbalam Kota Pangkalpinang mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari

berbagai pihak, dan partisipasi masyarakat khususnya orang tua peserta didik

semakin meningkat. Selain dampak, strategi ini juga mengalami berbagai

kendala yang menghambat pelaksanaannya. Pertama, keuangan tidak cukup


untuk menjalankan seluruh strategi. Solusinya yaitu sekolah mengatur

keuangan secara efektif dan efisien, serta meminta dukungan secara finansial

kepada Dinas Pendidikan. Kedua, persaingan yang ketat antar lembaga

pendidikan. Solusi dari masalah ini yaitu optimis dengan selalu melakukan

persaingan secara sehat. Selain itu, sekolah berusaha untuk selalu memberikan

mutu pelayanan terbaik kepada orang tua.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada pihak yang terkait, yaitu: (1)

TK Negeri Pembina Kecamatan Pangkalbalam Kota Pangkalpinang

diharapkan menambah jenis teknik yang digunakan dalam promosi

keunggulan sekolah (2) koordinator bidang akademik dan kerjasama sekolah

diharapkan meluangkan waktu dalam berkoordinasi dengan kepala sekolah

dan guru agar implementasi strategi dapat berjalan secara maksimal dan (3)

bagi peneliti lain agar hasil penelitian ini mampu menjadi bahan referensi

sebagai dasar melakukan dan mengembangkan penelitian yang serupa atau

penelitian lanjutan sesuai dengan judul penelitian ini.


DAFTAR PUSTAKA

Arifin, I. 2008. Tantangan dan Strategi dalam Menggagas Sekolah Unggul

Masa Depan. Jurnal Manajemen Pendidikan, 21(1):8898.

Irani, U., Murniati, dan Khairuddin. 2014. Implementasi Manajemen

Strategik dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan pada

SMAN 10 Fajar Harapan. Jurnal Administrasi Pendidikan

Pascasarjana Universitas

Syiah Kuala, (Online), 4(2):5870, (http:// www. jurnal. unsyiah. ac. id) ,

diakses 27 April 2016.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang

Standar Nasional Pendidikan. (Online), (http://

www.sindikker.dikti.go.id), diakses 23 Februari 2016.

Rohman, M. & Amri, S. 2013. Strategi dan Desain Pengembangan Sistem

Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Sagala, S. 2011. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.

Bandung:

Alfabeta. Soetopo, H. dan Rohmitriasih. 2015. Strategi Pemasaran Jasa

Pendidikan dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan. Jurnal

Manajemen Pendidikan, 24(5):402-407.

Supar. 2014. Strategi Pemasaran Sekolah Dasar Islam Terpadu Nurul Fikri

Tulungagung. Jurnal Humanity, (Online), 10(1):158-170,

(http://www.ejournal.umm.ac.id), diakses 25 April 2016.


Ulfatin, N. 2014. Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan: Teori

dan Aplikasinya. Malang: Bayumedia Publishing.

Anda mungkin juga menyukai