Anda di halaman 1dari 28

ZONA

ANAK
SMAR
KARYA NYATA
T
PAKET BAHAN PEMBELAJARAN DASAR LENGKAP
UNTUK MEMAKSIMALKAN POTENSI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
DI ERA PANDEMI

Apresiasi
GTK PAUD
dan DIKMAS
Tingkat
Kabupaten
Semarang
Tahun 2020 Oleh
Nurfilia, S. Pd
Pendidik PAUD Permata Bunda Bawen

i
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA NYATA

Dengan ini saya menyatakan bahwa:


1. Karya nyata yang saya tulis ini adalah asli, bukan jiplakan dan belum pernah
diikutkan/dipublikasikan dalam forum kegiatan apapun;
2. Karya nyata ini murni hasil pengalaman saya sebagai Guru KB/TPA/SPS;
3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, saya
bersedia menerima sanksi dalam bentuk apapun dari penyelenggara Apresiasi
GTK PAUD dan Dikmas Berprestasi dan Berdedikasi Tahun 2020.

Bawen, Juli 2020


Yang Membuat Pernyataan

Nurfilia, S. Pd

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Alloh, Tuhan yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karuniaNya sehingga Laporan Hasil Karya Nyata ini dapat diselesaikan dengan
baik.
Karya nyata ini disusun sebagai bagian dari keikutsertaan saya untuk mengikuti
lomba karya nyata kategori guru KB/TPA/SPS dalam Apresiasi GTK PAUD dan
Dikmas Berprestasi dan Berdedikasi tingkat Kabupaten Semarang.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
laporan ini, terutama kepada:
1. Pengelola PAUD Permata Bunda Bawen yang telah memberikan
kesempatan dan dukungan moral serta material dalam penyusunan karya
nyata ini;
2. Teman pendidik di PAUD Permata Bunda yang telah memberi bantuan
dan doa dalam penyusunan karya nyata ini;
3. Ketua HIMPAUDI Kecamatan Bawen dan seluruh anggota yang telah
memberi semangat dalam penyusunan karya nyata ini;
4. Penilik PAUD dan Dikmas Korwil Bidang Pendidikan Kecamatan Bawen
yang telah memberi kesempatan untuk ikut serta dalam kegiatan Apresiasi;
5. Keluarga tercinta yang memberi dorongan dan semangat dalam
penyusunan karya nyata ini.

Demikian karya nyata ini disusun sebagai bagian dari tanggung jawab seorang
pendidik dalam menanamkan penguatan pendidikan karakter pada anak usia
dini.

Bawen, Juli 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i
Pernyataan keaslian naskah.............................................................................. ii
Kata Pengantar.................................................................................................. iii
Daftar isi............................................................................................................ iv
Daftar gambar.................................................................................................... v
Daftar lampiran................................................................................................. vi

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................................... 4
C. Manfaat.................................................................................................. 4

BAB II. PEMBAHASAN


A. Konsep Strategi Pembelajaran.............................................................. 5
B. Implementasi Strategi Pembelajaran.................................................... 11
C. Hasil yang di Capai.............................................................................. 12
D. Dampak Implementasi Pembelajaran................................................... 12
E. Kendala dan Solusi............................................................................... 12
F. Faktor Pendukung................................................................................. 13
G. Rencana Pengembangan....................................................................... 13

BAB III. PENUTUP


A. Simpulan........................................................................................... 14
B. Saran................................................................................................. 14

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. MMT “ZAS”.................................................................................. 9


Gambar 2. Dadu flanel..................................................................................... 10
Gambar 3. Lembar aktifitas.............................................................................. 10
Gambar 4. Pelengkap “ZAS”........................................................................... 11

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPPH BDR


Lampiran 2. Format Penilaian
Lampiran 3. Modul ZAS
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 5. Testimoni
Lampiran 6. Biodata

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan satu wadah yang memberikan
kesempatan kepada anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan
usianya. Pendidikan Anak Usia Dini menjadi tumpuan bagi bangsa untuk
mencetak generasi yang sehat dan cerdas namun tetap memiliki budi pekerti
luhur dan berakhlak mulia sesuai dengan petunjuk dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional.
Dunia pendidikan saat ini mengalami masa sulit karena adanya pandemi
Covid-19 yang melanda dunia. Semua sekolah ditutup, mulai dari jenjang
PAUD hingga pendidikan tinggi. Tidak ada kegiatan tatap muka dengan
peserta didik, semua kegiatan pembelajaran dilaksanakan di rumah melalui
kegiatan daring, hingga muncul istilah BDR (Belajar Dari Rumah) dan PJJ
(Pembelajaran Jarak Jauh).
Saya adalah seorang pendidik di sebuah lembaga pendidikan anak usia
dini. Saya mempunyai tanggung jawab dalam mengemban amanah sebagai
seorang pendidik. Saya mempunyai kewajiban untuk mewujudkan tujuan
pendidikan anak usia dini sesuai dengan visi, misi, dan tujuan lembaga tempat
saya mengabdi, yaitu di PAUD Permata Bunda Bawen.
Berbagai macam cara ditempuh oleh lembaga untuk tetap memberikan
pendidikan kepada anak-anak. Meskipun sangat sulit di awal, karena semua
masih hal yang baru, tapi semua tetap harus dilakukan dengan berbagai
tantangan yang dihadapi. Pemaksimalan penggunaan sosial media berupa
grup whatsapp untuk mengirim video pembelajaran, membuat kuis melalui
google form, hingga melakukan video call, serta home visit menjadi cara yang
dilakukan untuk memberikan layanan pendidikan pada peserta didik.

vii
Orang tua murid di tempat saya mengabdi sebagian besar bekerja sebagai
karyawan dan karyawati di perusahaan swasta. Mereka memiliki waktu kerja
yang panjang meskupun dalam keadaan pandemi. Hanya sebagian orang tua
yang melakukan kegiatan work from home atau bekerja dirumah. Tak jarang,
orang tua murid yang pergi dari rumah
1 pagi hari, dan pulang sudah larut.
Anak-anak biasa dititipkan ke nenek, kerabat, bahkan orang lain, sehingga
kurang ada keterikatan antara anak dan orang tua. Orang tua sudah cukup
lelah dengan pekerjaan mereka, hingga belum bisa mendampingi putra-
putrinya belajar dirumah. Pada umumnya, ketika anak bersama dengan
pengasuh, mereka kurang bahkan tidak mengenal gawai, mereka juga tidak
memahami maksud dari pendidik dalam memberikan kegiatan pada anak.
Banyak anak yang tidak mengirim tugas.
Wilayah dan kondisi rumah juga mempengaruhi tingkat partisipasi orang
tua dalam mengikuti kegiatan belajar dari rumah. Ada beberapa peserta didik
yang bertempat tinggal di daerah susah sinyal. Jadi tugas yang dikirim oleh
pendidik mengalami delay, sehingga waktu pengiriman tugas juga terlambat.
Orang tua dari peserta didik juga memiliki pemahaman yang berbeda-beda
dalam memandang penting dan tidaknya penggunaan gawai pada anak. Ada
beberapa orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk menggunakan
gadget dengan berbagai alasan. Ada yang beralasan bahwa ketika anaknya
menggunakan gawai, maka tidak bisa lepas. Ada pula yang memang dari awal
sudah mengkondisikan anaknya untuk tidak mengenal gawai.
Orang tua yang memiliki anak lebih dari satu orang, dengan tingkat
pendidikan yang berbeda juga berpengaruh dalam kegiatan belajar dari
rumah. Ada orangtua yang hanya memiliki satu gawai dirumahnya, dipakai
untuk kegiatan belajar semua anaknya yang bersekolah dengan jenjang yang
berbeda-beda. Mereka merasa kesulitan mengatur jadwal kegiatan belajar
anaknya. Semua anak ingin mendapat prioritas dalam mengumpulkan
tugasnya masing-masing, dan ini sangat merepotkan orang tua.
Kendala lain dalam kegiatan belajar dari rumah adalah perubahan
psikologi anak dalam memaknai kegiatan belajar dirumah. Di awal kegiatan

viii
belajar dari rumah, mereka masih bersemangat dalam melaksanakan kegiatan
yang menjadi tugas belajar mereka dirumah. Mereka antusias dalam
menerima dan melaksanakan tugas yang diberikan. Lama-lama mereka
menjadi bosan karena kegiatan yang dilakukan kurang menarik lagi bagi
mereka. Rasa malas kemudian timbul. Ada yang merasa rindu berangkat ke
sekolah untuk berkumpul kembali dengan teman. Ada anak yang menjadi
lebih banyak menghabiskan waktu menonton acara televisi, bermain hape
tanpa batas, atau bermain lepas dan bebas dengan teman-teman sebaya
dirumah, terlebih bagi anak-anak yang ditinggal orang tuanya bekerja.
Merdeka belajar yang diharapkan muncul pada anak-anak ketika kegiatan
belajar dari rumah tidak berjalan efektif dan membentuk hasil seperti yang
diharapkan. Banyak anak yang minat belajarnya menurun selama berada
dirumah.
Teman-teman pendidik dari lembaga PAUD lain pun turut merasakan hal
yang sama dengan adanya kegiatan belajar dari rumah ini. Mereka juga
mengalami banyak kendala terkait dengan sistem yang ada. Dari dua puluh
lima lembaga PAUD di Kecamatan Bawen, hanya sebelas lembaga yang
mampu melaksanakan kegiatan belajar dari rumah, kurang dari separuh. Hal
ini tentu sangat berpengaruh pada eksistensi lembaga PAUD yang ada,
terlebih bahwa semua lembaga PAUD yang ada merupakan lembaga swasta
yang mengandalkan pemasukan dari orang tua/wali murid. Tidak adanya
kegiatan tatap muka, berarti tidak ada pemasukan, dan artinya pula mereka
tidak mendapat upah atau bayaran. Pendidik PAUD menjadi bagian dari
orang yang paling terdampak dalam kebijakan belajar dari rumah.
Strategi pembelajaran dalam kegiatan belajar dari rumah yang tepat sangat
diperlukan agar anak-anak terutama anak usia dini agar kebutuhan dan hak
mereka akan pendidikan untuk semua dengan tetap mengedepankan prinsip
merdeka belajar dapat terpenuhi yang dapat digunakan oleh semua kalangan.
Dengan harga relatif terjangkau dan bisa menggunakan alokasi dana BOP.
Oleh karena itu, sebagai pendidik anak usia dini, saya menggunakan paket
pembelajaran yang saya beri nama “ZAS”, Zona Anak Smart sebagai paket

ix
bahan pembelajaran dasar lengkap dalam memaksimalkan potensi
perkembangan anak selama belajar dari rumah.

B. Tujuan
Tujuan penulisan karya nyata ini adalah :
3
1. Memberikan gambaran tentang strategi yang dapat dilakukan oleh
pendidik dalam memberikan stimulasi belajar yang menyenangkan
bagi anak didik selama kegiatn belajar dari rumah;
2. Membantu lembaga PAUD dalam keberhasilan program pendidikan
dalam kerangka kegiatan belajar dari rumah;
3. Membantu orang tua dalam memberikan stimulasi pembelajaran bagi
anak selama kegiatan belajar dari rumah;
4. Memberikan alternatif paket pembelajaran lengkap bagi anak usia dini
selama kegiatan belajar dari rumah pada pemangku kebijakan.

C. Manfaat Hasil Karya


Karya nyata ini memberikan manfaat dalam mendukung penguatan
pendidikan karakter pada :
1. Sesama GTK PAUD dan Dikmas, yaitu memberikan salah satu strategi
yang dimungkinkan untuk dilaksanakan dalam melakukan kegiatan
belajar di rumah pada anak di lembaga;
2. Satuan PAUD dan Dikmas, yaitu membantu lembaga mencapai
keberhasilan program pendidikan dalam kerangka kegiatan belajar dari
rumah;
3. Orang tua dan masyarakat, yaitu membantu menjembatani kebuntuan
dalam memberikan stimulasi pendidikan pada anak selama kegiatan
belajar dari rumah.
4. Pemerintah dan Pemerintah Daerah daerah terkait dengan kebijakan
kegiatan belajar dari rumah, yaitu menggunakan paket pembelajaran
“ZAS” sebagai salah satu sarana dalam kegiatan belajar dari rumah.

x
BAB II
PEMBAHASAN
4

A. Konsep Strategi Pembelajaran


Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan Kegitan Belajar dari Rumah
(BDR) merupakan program baru yang mau tidak mau harus dilakukan saat
ini, terutama ketika pandemi Covid-19 masih merebak di seluruh penjuru
dunia termasuk Indonesia. Konsep merdeka belajar menjadi salah satu jargon
yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan dalam dunia pendidikan. Tujuan
merdeka belajar adalah menciptakan suasana bahagia bagi guru, orang tua,
dan bagi anak didik. Pendidik atau guru dapat kebebasan dalam membuat
RPP (Rancangan Program Pembelajaran). Tujuan utama dalam membangun
generasi emas Indonesia 2045 guna menghadapi perubahan di masa depan
diharapkan dapat tercapai dengan adanya perubahan dalam sistem
pendidikan. Sebagaimana diketahui bersama bahwa saat kita dihadapkan
dengan era globalisasi yang memiliki banyak dampak, baik ekonomi, sosial,
dan budaya. Meskipun akan selalu ada dampak positif maupun dampak
negatif dengan adanya globalisasi terutama bagi anak-anak.
Kurikulum K-13 memberikan kesempatan bagi pendidik untuk menyusun
rancangan pembelajaran yang beragam dengan menggunakan pendekatan
saintifik. Kompetensi-kompetensi dasar yang tercantum dalam K-13 menjadi
bahan pokok dalam penyusunan rancangan pembelajaran untuk mencapai
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA). Dalam kondisi
pandemi Covid-19 saat ini, pendidik memiliki kebebasan dalam menyusun
RPP disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Berawal dari surat edaran dari Dinas Pendidikan, Kebudayaan,
Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Semarang berkaitan dengan adanya
pandemi Covid-19 yang mengharuskan anak belajar dirumah, pendidik harus

xi
melakukan gerak cepat dalam menyesuaikan kegiatan-kegiatan yang sudah
dirancang sebelumnya. Rancangan pembelajaran dan bahan-bahan
pembelajaran turut menyesuaikan kondisi yang ada. Banyak program yang
direncanakan pada program semester sebelumnya tidak bisa dilaksanakan.
Awalnya berpikir bahwa kegiatan belajar dari rumah hanya akan berlangsung
sebentar saja, tapi ternyata kegiatan tersebut bertambah lama, karena pandemi
belum juga berakhir.
Kami menempuh berbagai cara agar kami tetap bisa memberikan layanan
pendidikan terbaik bagi anak-anak peserta didik. Bukan hanya karena mereka
masih melakukan kewajiban dalam membayar uang SPP, tapi adalah karena
ada tanggung jawab moral kami sebagai pendidik dalam memberikan
stimulasi pendidikan bagi anak. Pembagian bahan pembelajaran kami
lakukan, pemaksimalan komunikasi dengan anak dan orang tua melalui grup
whatsapp menjadi salah satu cara yang dilakukan.
Dalam perjalanan waktu, kegiatan belajar dari rumah yang dilakukan pada
anak mengalami berbagai hambatan. Diantaranya adalah bahan pembelajaran
yang diberikan dalam kegiatan belajar dari rumah yang monoton membuat
anak merasa bosan dan cenderung kurang memperhatikan lagi tugas-tugas
yang diberikan, meskipun tugas tersebut merupakan tugas sederhana yang
bisa dilakukan dengan flekibel dengan bimbingan orang tua. Di awal kegiatan
belajar dari rumah, anak sangat bersemangat, namun lambat laun mereka
bosan. Hal ini ditunjukkan dengan semakin sedikit anak yang mengirim
tugas, baik berupa video, foto, dan audio yang dikirim melalui grup whatsapp
kelas.
Orang tua yang mulai bekerja kembali dengan jam kerja seperti
sebelumnya juga mempengaruhi intensitas anak dalam mengikuti kegiatan
belajar dari rumah, karena mereka bersama pengasuh ketika orang tua mereka
bekerja, sedang pengasuh dirumah kurang memahami program belajar dari
rumah.
Susah sinyal, tidak punya kuota internet, penggunaan gawai untuk bersama
dengan saudara seperti kakak juga mempengaruhi kulitas dan intensitas anak

xii
dalam mengikuti kegiatan belajar dari rumah. Video pembelajaran yang
dibuat dan dikirim tidak bisa maksimal untuk mereka terima dengan berbagai
kondisi tersebut. Oleh karena itu, sebagai seorang pendidik anak usia dini,
saya membuat sebuah paket bahan pembelajaran lengkap yang bisa
digunakan oleh anak, yang bersifat sederhana, namun mampu
memaksimalkan semua potensi perkembangan anak. Paket bahan
pembelajaran tersebut saya beri nama “ZAS”, Zona Anak Smart. Paket
pembelajaran “ZAS” berisi sebuah MMT bertuliskan ZAS yang dibentuk
menjadi kotak-kotak bernomor 1 sampai 30, dimana setiap kotaknya ada jejak
telapak kaki berselang- seling. Selain itu, “ZAS” juga berisi sebuah buku
aktifitas yang berkaitan dengan MMT yang ada. Buku tersebut berisi 30
aktifitas sesuai dengan jumlah kotak pada MMT. Aktifitas-aktifitas dalam
“ZAS” mengacu pada tahap-tahap perkembangan anak meliputi enam aspek
perkembangan yaitu, nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa,
sosial emosional dan seni. “ZAS” juga memiliki perlengkapan lain seperti
spidol berpenghapus, manik-manik, tangram, kertas lipat, dan plastisin, serta
sebuah dadu yang terbuat dari bahan flanel.
1. Landasan Penggunaan Konsep Strategi
Strategi pembelajaran dengan menggunakan paket bahan pembelajaran
yang saya pakai adalah ‘ZAS”. Ada tiga huruf utama yang dipakai yaitu Z,
A, dan S.
a. Z yang berarti Zona
Zona diartikan sebagai sebuah wilayah, kawasan atau daerah yang
dibatasi. Zona dalam paket pembelajaran ini memang merupakan
sebuah kawasan bagi anak usia dini untuk bisa mengeksplor segala
potensi perkembangan mereka, baik moral, fisik, kognitif, bahasa,
sosial emosional, dan juga nilai seni mereka.
b. A yang berarti Anak
Anak adalah seseorang, baik laki-laki maupun perempuan yang
masih kecil, dan belum bisa berpikir dewasa. Anak usia dini
merupakan tahap usia anak 0 sampai 6 tahun (berdasarkan UU

xiii
Sisdiknas No 20 tahun 2003) yang berhak untuk mendapatkan
stimulus pendidikan dalam mengembangkan dan memaksimalkan
tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan mereka
c. S yang berarti Smart
Smart merupakan kata dalam bahasa inggris yang berarti cerdas.
Secara filosofis kata cerdas lebih mengandung makna yang lebih
dalam dari kata pintar. Cerdas dapat diartikan cerdik dan cermat.
Pintar adalah bagian dari sebuah kecerdasan. Cerdas juga bisa
diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mengolah dan
memahami informasi saat melakukan berbagai aktifitas.

1. Bentuk Strategi Pembelajaran


Strategi pembelajaran yang saya pakai dalam program belajar dari
rumah mengacu pada konsep merdeka belajar, dimana pendidik dapat
membuat RPP yang disesuaikan dengan kebutuhan anak sebagai
peserta didik. Guru sebagai fasilitator, anak sebagai subyek utama
dalam memberikan stimulasi pendidikan dengan bentuk permainan
yang menarik perhatian anak, tidak membosankan, dan mampu
menggali semua potensi perkembangan anak melalui gerak dan
aktifitas.
Permainan dalam “ZAS” dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan
setiap anak. Selain itu, guru atau pendidik dapat mengakomodasi
permainan dalam “ZAS” menyesuaikan dengan tema dan RPP yang
ada dan akan disampaikan ke anak. Buku aktifitas dalam “ZAS”
merupakan panduan umum saja. Ketika tema pembelajaran berganti,
maka guru bisa dengan fleksibel menambahkan aktifitas yang
dibutuhkan sesuai dengan tema yang sedang berlangsung.”ZAS”
merupakan bahan pokoknya saja, yang bisa disesuaikan dengan situasi,
kondisi, dan kebutuhan masing-masing individu dan lembaga.
“ZAS” mudah untuk dimainkan. Orang tua yang bekerja dan
menitipkan anak pada pengasuh atau bersama saudara yang lebih tua

xiv
seperti kakak, tidak perlu merasa khawatir karena “ZAS” tidak perlu
menggunakan gawai dalam memainkannya. Untuk pengiriman laporan
kegiatan dengan “ZAS”, orangtua bisa melihat isi dari lembar aktifitas
yang dilakukan anak, kemudian mendokumentasikan dalam bentuk
foto yang bisa dikirimkan.
“ZAS” juga bisa dimainkan secara terpisah bagian perbagian. Ketika
anak mengalami kejenuhan dengan pola permainan yang ada dalam
buku aktifitas, maka anak bisa memainkan MMTnya saja, atau
tangramnya saja, atau bisa memainkan bagian-bagian yang lain.

2. Bagian-bagian “ZAS”
a. MMT
MMT dengan ukuran 2 x 3 meter, merupakan bagian yang dipakai
untuk melakukan kegiatan fisik motorik. Dibentuk dengan
mengadopsi kata “ZAS”, berisi 30 kotak dengan jejak kaki
berselang-seling di setiap kotaknya. Ada kotak dengan dua jejak
kaki, ada kotak dengan satu jejak kaki kanan, ada kotak dengan
satu jejak kaki kiri. Hal ini dimaksudkan bahwa ketika anak
memasuki kotak dengan jejak dua kaki, maka mereka melompat
dengan dua kaki mereka, jika satu jejak kaki kiri, maka mereka
harus berjingkat dengan kaki kiri, dan jika satu jejak kaki kanan,
mereka harus berjingkat dengan kaki kanan. Kegiatan ini mampu
membuat anak mengembangkan motorik mereka, juga untuk
menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri mereka.

xv
Gambar 1. MMT “ZAS”

b. Dadu flanel
9
Dadu flanel dipakai untuk menentukan berapa banyak langkah
yang harus dilakukan anak untuk melewati kotak-kotak dala MMT.
Dadu dibuat dari bahan flanel sehingga tidak membahayakan anak.
Dadu berisi angka-angka dan bukan titik-titik agar memberi
kemudahan pada anak dalam memahami konsep angka dan
bilangan.

Gambar 2. Dadu flanel


c. Lembar aktifitas
Buku aktifitas berisi 30 kuis dan aktifitas yang berkaitan dengan
kotak-kotak pada MMT. Ketika anak sampai pada satu titik/kotak
dengan nomor tertentu, mereka akan menjawab kuis atau
melakukan aktifitas sesuai dengan perintah pada buku aktifitas
tersebut.

xvi
Gambarr 3. Lembar aktiitas

d. Plastisin, tangram, kertas lipat, manik-manik, spidol berpenghapus


Alat-alat tersebut menjadi10pelengkap aktifitas yang ada dalam buku
yang sudah disediakan.

Gambar 4. Pelengkap permainan “ZAS”

Semua bagian dalam “ZAS” dapat dimainkan bersama, dan dapat


dimainkan secara terpisah sesuai dengan kebutuhan anak.

xvii
B. Implementasi Strategi Pembelajaran
Implementasi strategi pembelajaran dengan “ZAS” dilembaga disesuaikan
dengan RPP yang disusun selama kegiatan belajar dari rumah. Awal ide
pembuatan “ZAS” adalah sebagai bahan pembelajaran dalam kegiatan
pengayaan ketika kegiatan sentra berakhir dalam satu putaran. Permainan
dilakukan secara berkelompok. Kelompok yang dipakai adalah kelompok
besar dalam satu kelas. Aktifitas yang dilakukan dengan membuat kuiss yang
harus dilakukan oleh anak untuk mengetahui kedalaman pengetahuan anak
selama kegiatan sentra berlangsung. Namun dengan adanya kegiatan belajar
dari rumah, maka “ZAS” dijadikan bahan pembelajaran ketika mengadakan
home visit. Kedepannya, “ZAS” akan dijadikan bahan pembelajaran awal
bagi anak, dengan menggunakan alokasi dana dari BOP.
Integrasi antara nilai-nilai dalam “ZAS” disesuaikan juga dengan KD-KI
dalam Rancangan Program Semester (Prosem) yang sudah dibuat
11
sebelumnya, dan diturunkan kedalam Rancangan Program Pembelajaran
Mingguan (RPPM) dan kemudian diturunkan lagi ke dalam Rancangan
Program Pembelajaran Harian (RPPH).

C. Hasil yang Dicapai


Strategi pembelajaran dengan menggunakan bahan pembelajaran “ZAS”
yang dipakai dalam memberikan stimulasi pendidikan pada anak didik
menunjukkan hasil yang baik. Dengan menggunakan “ZAS”, anak lebih
tertarik dengan kegiatan yang dilakukan. Aktifitas yang dilakukan membuat
mereka senang dan tidak merasa bosan ketika belajar dari ruma.
Perkembangan anak dalam memahami konsep-konsep pengetahuan juga
nampak dengan penggunaan “ZAS”. Guru dapat memberi asesmen dengan
mudah terhadap perkembangan anak yang nampak ketika menggunakan
“ZAS”. Orang tua tidak merasa kesulitan dalam membimbing anak untuk
belajar dari rumah.

D. Dampak Implementasi Strategi Pembelajaran

xviii
Implementasi Strategi Pembelajaran berdampak positif bagi perkembangan
anak dalam semua aspek perkembangan. Pendidik dapat membimbing anak
dengan menggunakan bahan pembelajaran yang lengkap dan mudah
digunakan.. Anak yang semula belum mandiri, menjadi lebih mandiri dengan
strategi yang digunakan. Anak yang semula bosan dengan adanya kegiatan
belajar dari rumah, malas bergerak, mereka tampak bersemangat dalam
melakukan aktifitas.

E. Kendala dan Solusi


Penerapan strategi pembelajaran yang saya lakukan adalah jarak rumah
peserta didik yang berjauhan satu sama lain, sehingga tidak bisa memainkan
“ZAS” secara berelompok ketika kegiatan belajar dari rumah berlangsung.
“ZAS” belum menjadi paket pembelajaran yang dibagi ke semua anak. Jadi
baru bisa dilakukan ketika ada kegiatan home visit. Kedepan, dengan alokasi
12
dana BOP yang masih ada relaksasi selama pandemi, maka paket
pembelajaran “ZAS” bisa dibagikan ke semua anak.

F. Faktor-Faktor Pendukung
Strategi pembelajaran yang saya lakukan tidak akan berjalan tanpa faktor
pendukung. Faktor-faktor pendukung strategi pembelajaran yang saya
lakukan adalah paket pembelajaran ini mudah untuk digunakan. Dukungan
dari teman sejawat dan pengelola juga merupakan faktor pendukung dalam
menerapkan strategi pembelajaran

G. Rencana Pengembangan
Saya berupaya untuk mengembangkan paket pembelajaran “ZAS” yang
saya buat sebagai bahan enterpreneur bagi pendidik di lembaga tempat saya
mengajar, atau bahkan bagi teman-teman pendidik lain untuk bekerjasama
dalam membuat atau memproduksi “ZAS” sebagai paket bahan pembelajaran
lengkap yang bisa dipakai oleh semua anak.

xix
BAB III
PENUTUP
13

A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran dengan menggunakan paket pembelajaran
“ZAS” dalam kegiatan belajar dari rumah pada anak mampu memberi
dampak positif bagi perkembangan anak. Perubahan demi perubahan sikap
menuju ke arah perkembangan yang lebih baik terjadi pada anak. Strategi
pembelajaran tersebut dapat menjadi salah satu bentuk pembelajaran yang
bisa diterapkan di Lembaga Pendidikan Anak Usia dini manapun dengan
latar belakang apapun.

B. Rekomendasi
Rekomendasi atas strategi pembelajaran yang saya gunakan adalah
sebagai berikut :
1. Bagi guru PAUD, mari kita gunakan paket bahan pembelajaran ini
dalam mengembangkan potensi anak selama kegiatan belajar dari
rumah;

xx
2. Bagi Lembaga PAUD, saya mohon untuk bisa memfasilitasi
penggunaan strategi pembelajaran ini dengan menggunakan bahan
pembelajarn ini pada setiap anak;
3. Bagi orang tua, mohon dukungannya dengan memberikan keluasan
bagi pendidik dalam melakukan kegiatan home visit.
4. Bagi pemangku kebijakan, mohon untuk memberikan stimulus
dalam mengembangkan paket bahan pembelajaran ini bagi
kepentingan anak usia dini.

14

LAMPIRAN

xxi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Harian
A. IDENTITAS RPPH
1. Nama Satuan PAUD : PAUD Permata Bunda Bawen
2. Kelompok Usia : KB usia 3 - 4 th
3. Semester/Bulan/Minggu ke : I / Juli / 1
4. Tema / Sub Tema : Aku Ciptaan Allah/Identitas Diri
5. Topik / Fokus tema : Nama Diri
6. Hari / Tanggal : Senin, Juli 2020
5. Model Pembelajaran : Daring

B. MATERI RPPH
 Berdoa
 Bersyukur atas ciptaan allah
 Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
 Senam sederhana
 Mengenal macam macam peralatan diri
 Menggunakan peralatan makan
 Menyebutkan identitas diri
 Keaksaraan awal tema aku 
 Mandiri
 Mengenali kebutuhan, keinginan dan minat diri
 Hasil karya atau aktifitas seni tema aku
 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap estetis tema aku

xxii
C. Alat dan Bahan
❏ Anak langsung
❏ Buku, pensil

D. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Motorik Kasar
Dilakukan dengan kegiatan senam/permainan tradisional/gerak dan lagu, dll.
(dipilih sesuai dengan kondisi rumah)

b. Kegiatan Pembukaan
Kegiatan Pembukaan meliputi: Berdoa, membangun pengetahuan melalui materi
yang dikembangkan sesuai dengan tema dan Kompetensi Dasar yang akan
dicapai melalui vidio pembelajaran.

c. Kegiatan Inti
Kegiatan Inti memberi kesempatan anak untuk bereksplorasi membangun
pengalaman bermain yang bermakna dengan menerapkan pendekatan saintifik,
yakni anak mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan
mengomunikasikan melalui kegiatan main :

● Menyebut nama diri dengan benar


● Menulis nama diri
d. Kegiatan Penutup
Menanyakan perasaan selama bermain hari ini

Menginformasikan kegiatan untuk esok hari

Berdoa setelah belajar

E. Rencana Penilaian
Nama anak
Program Komp
Pengemb etensi Kegiatan
angan Dasar
10

11

12

13

14

15

16
1

xxiii
Nilai A.2 Berdoa
Agama
dan Moral Bersyukur
B.12 atas ciptaan
Allah melalui
lagu
Fisik 2.1 Mencuci
Motorik tangan
sebelum dan
sesudah
makan

3.3-4.3 Senam
sederhana
Kognitif 3.6-4.6 Mengenal
macam
macam
peralatan diri

3.9-4.9 Menggunakan
peralatan
makan
Bahasa 3.11-4.11 Menyebutkan
identitas diri

Menulis nama
3.12-4.12 diri

Sosem 2.8 Mandiri

3.14-4.14 Mengenali
kebutuhan,
keinginan dan
minat diri
Seni 2.4 Memiliki
perilaku yang
mencerminkan
sikap estetis
tema aku
3.15-4.15 Hasil karya
atau aktifitas
seni tema aku
Bawen, Juli 2020

Mengetahui,

Pengelola PAUD Permata Bunda Wali kelas

xxiv
Fitri Lestari,S.Pd AUD Nurfilia, S.Pd

Testimoni

xxv
xxvi
BIODATA PESERTA

Nama Kegiatan :
APRESIASI GTK PAUD DAN DIKMAS BERPRRESTASI DAN
BERDEDIKASI TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2020

Peserta : Kategori Pendidik PAUD

Nama : Nurfilia, S. Pd
Jabatan : Pendidik PAUD
Masa Kerja : 10 tahun
Tempat, Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 19 Mei 1982
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Judul Karya Nyata : “ZAS”, Zona Anak Smart. Paket Pembelajaran
Dasar Lengkap untuk memaksimalkan potensi perkembangan Anak Usia Dini di
Era Pandemi

Pendidikan Terakhir : S1
Jurusan : PAUD
Alamat Lembaga :
a. Nama Lembaga : PAUD Permata Bunda
b. Jalan : Lingk. Ngancar RT 03 RW 02
c. Kelurahan : Bawen
d. Kecamatan : Bawen
e. Kabupaten : Semarang
f. Propinsi : Jawa Tengah
Alamat Rumah :
a. Jalan : Lingk. Harjosari RT 04 RW 07
b. Kelurahan : Harjosari
c. Kecamatan : Bawen
d. Kabupaten : Semarang
e. Propinsi : Jawa Tengah

xxvii
xxviii

Anda mungkin juga menyukai