Oleh
PERI ANITA, S. Pd
N I P: 197210301994122001
NI P : 197210301994122001
NUPTK : 9362750652300042
Menyatakan bahwa Laporan Best Practice yang disusun seluruhnya asli hasil
kerja sendiri, bukan plagiat, belum pernah diikutsertakan dan dinilai pada
lomba lainnya, baik di dalam maupun di luar Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila dikemudian hari
terbukti tidak benar, maka secara otomatis hasil karya saya dianggap gugur.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Yang Menyatakan
i
PERSETUJUAN
Drs. H.A.H.AGUSTION
NIP 19640809 198803 1 002
ii
ABSTRAK
Best practice ini bertujuan untuk melihat dan menganalisa bahwa kegiatan
Jaga Hati dapat meningkatkan pembelajaran di masa pandemi di SD Negeri 21
Payakumbuh Sumatera Barat. Sesuai dengan kompetensi kepala sekolah yakni
dibidang supervisi, manajerial, dan pengembangan kewirausahaan, Best practice
ini memfokuskankan peran kepala sekolah dibidang manajerial dengan kegiatan
Jaga Hati di SD Negeri 21 Payakumbuh.
Menurut filosofi di Minang Kabau Sumatera Barat arti kata Jago Hati atau
Jaga Hati merupakan salah satu pesan yang disampaikan kepada semua
masyarakat baik anak-anak, yang muda maupun yang tua supaya berperilaku
sopan dan berkata santun pada siapa saja serta dimanapun berada sebagai bentuk
kebiasaan hidup bermasyarakat. Menjaga hati juga suatu rasa yang harus dimiliki
agar tercipta perasaan nyaman, tenteram, dan bahagia dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar di sekolah, di rumah, atau di tempat lainnya, terutama di masa
pandemi saat ini. Terinspirasi dari filosofi adat Minangkabau tersebut Jaga Hati
dimaknai dengan akronim jaga jarak, jaga kebersihan dengan sering cuci tangan
pakai sabun dengan air mengalir, harus pakai masker, dan tidak keluar rumah
apabila tidak penting.
Kata kunci : Jaga Jarak, Jaga Kesehatan, Pakai Masker, Tidak Keluar Rumah
iii
KATA PENGANTAR
iv
4. Bapak Ketua Komite SD Negeri 21 Payakumbuh, terima kasih atas motivasi
yang selalu diberikan bagi kemajuan pendidikan di SD Negeri 21
Payakumbuh;
5. Pendidik dan tenaga kependidikan di SD Negeri 21 Payakumbuh;
6. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
naskah best practice ini.
Kesempurnaan bukanlah milik penulis, setiap upaya dari kerja keras ini
tetap membutuhkan kritikan maupun saran agar tetap mampu berjuang dalam
meningkatkan kualitas pendidikan.
Akhirnya penulis berdo’a kepada Allah SWT agar semua jerih payah dan
pengorbanan menjadi amal ibadah disisi-Nya. Aamiin!
Penulis,
PERI ANITA, S. Pd
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERNYATAAN ORISINILITAS KARYA................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN DARI ATASAN................................................. ii
ABSTRAK........................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL............................................................................................ vii
DAFTAR GRAFIK.......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan....................................................................................... 2
D. Manfaat..................................................................................... 2
vi
A. Simpulan................................................................................... 20
B. Rekomendasi............................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 21
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GRAFIK
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia digoncang wabah virus corona. Virus mematikan yang belum di temukan
vaksinnya. Semua berduka termasuk dunia pendidkan. Pandemic covid 19 membuat peserta
didik khususnya di SD Negeri 21 Payakumbuh tidak bisa belajar tatap muka di sekolah, demi
untuk memutus mata rantai penularan virus berbahaya tersebut.
Menurut E. Mulyasa (2007:98-122), tugas dan fungsi kepala sekolah adalah sebagai
Edukator, Manajer, Administator, Supevisor, Leadership, Inovator, dan Motivator, bukanlah
suatu yang mudah untuk dijalani di masa pandemic covid 19 ini. Soewadji Lazaruth (1994:20)
menjelaskan tiga peran kepala sekolah yang profesional yaitu harus mampu menjalankan
tugas manajerial, supervisi pendidik dan tenaga kependidikan, serta pengembangan
kewirausahaan. Sesuai juga dengan permendikbud no.6 tahun 2018, bagaimana peran kepala
sekolah tersebut harus lebih ditingkatkan terutama dalam masa pandemic covid 19. Upaya
kegiatan sekolah berjalan lancar, proses belajar mengajar tetap dijalankan, peserta didik harus
belajar, dan prestasi diutamakan adalah bagian penting dari tugas kepala sekolah, meskipun di
masa pandemic covid 19.
SD Negeri 21 Payakumbuh terletak di pusat Kota Payakumbuh, berdampingan dengan
terminal bus antar kota dan berdekatan juga dengan pasar yang selalu ramai oleh penjual dan
pembeli. Orang tua dan wali murid sebagian besar juga berprofesi sebagai pedagang.
Pengaruh lingkungan tidak dapat dimungkiri, yang sudah pasti berdampak terhadap
pembiasaan prilaku dan pola hidup siswa. Sehubungan dengan itu sekolah sudah pasti
menjadi wadah yang efektif untuk penularan virus covid 19. Dengan semakin maraknya
penyebaran virus corona, banyaknya yang sudah terpapar, sakit bahkan meninggal dunia, bisa
menyerang siapa saja. Rentannya anak-anak terhadap virus tersebut, membuat pemerintah
pusat sampai daerah tidak memperbolehkan peserta didik belajar tatap muka di sekolah.
Dengan keluarnya kepmendikbud no.719/P/2020 tentang pedoman pelaksanaan kurikulum
pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus, sudah tentu kegiatan sekolah tidak seutuhnya
berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien seperti sebelumnya. Hal ini juga sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar, prestasi pendidik dan peserta didik, serta prestasi sekolah.
12
Kondisi yang penulis kemukakan di atas sangatlah ironis. Karena itu, peran guru,
keterlibatan orang tua/ keluarga dan instansi lain dalam penyelenggaraan pendidikan sangat
dibutuhkan sekolah dalam menjalankan pembelajaran kondisi khusus. Tanpa mereka sekolah
sulit untuk melaksanakan pembelajaran di masa pandemic covid 19. Karena itu, kolaborasi
sekolah dengan orang tua/ keluarga dan instansi lain yang menunjang pendidikan sangat perlu
dilakukan agar proses belajar mengajar bisa dilaksanakan dengan baik dan menyenangkan di
masa pandemic covid 19.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis menyusun kegiatan yang berjudul
Jaga Hati Di SD Negeri 21 Payakumbuh.
B. Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan di atas, maka masalah
yang akan dibahas adalah: Apakah Kegiatan Jaga Hati di SD Negeri 21 Payakumbuh dapat
meningkatkat hasil belajar dan prestasi peserta didik di masa pandemic covid 19 ?
C. Tujuan
Tujuan dari best practice ini adalah meningkatkan hasil belajar dan prestasi peserta
didik di masa pandemic covid 19 melalui kegiatan Jaga Hati di SD Negeri 21 Payakumbuh.
D. Manfaat
Best practice ini diharapkan bisa bermanfaat untuk banyak pihak, di masa pandemic
covid 19, terutama untuk:
1. Diri penulis sendiri, sebagai upaya meningkatkan kompetensi diri dalam pengembangan
kompetensi kepala sekolah
2. Guru-guru di sekolah, sebagai motivasi untuk terus meningkatkan kompetensi dan kinerja
guru.
3. Rekan-rekan kepala sekolah, sebagai salah satu referensi dalam mengembangkan dan
memajukan sekolah masing-masing.
4. Siswa, untuk meningkatkan prestasi diri dalam keteladanan berprilaku, berkarya dan
belajar, kepuasan dan kebanggaan bersekolah di SD Negeri 21 Payakumbuh.
13
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Jaga Hati akronim dari jaga jarak, jaga kebersihan dengan sering cuci tangan pakai sabun
pada air mengalih, harus memakai masker, dan tidak keluar rumah apabila tidak penting.
Menurut filosofi, Jago Hati adalah Jaga perasaan baik diri sendiri maupun perasaan orang
lain agar selalu nyaman. Jaga hati juga salah satu pesan yang disampaikan kepada semua
masyarakat baik anak-anak, yang muda maupun yang tua supaya berprilaku sopan dan berkata
santun pada siapa saja serta dimanapun berada sebagai bentuk kebiasaan hidup bermasyarakat.
Menjaga hati juga suatu rasa yang harus dimiliki agar tercipta perasaan aman, nyaman, dan
tentram dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah, di rumah, atau di tempat lainnya,
teruatama di masa pandemic saat ini. Sebelum mulai beraktivitas semua masyarakat, terutama
warga sekolah, peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan harus mematuhi protocol
kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Terinspirasi dari filosofi adat Minangkabau dan protocol
kesehatan tersebut Jaga Hati dimaknai dengan akronim jaga jarak, jaga kebersihan melalui sering
cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, harus pakai masker, dan tidak keluar rumah apabila
tidak penting.
A. Jaga Jarak
Sudah tidak diragukan lagi kalau jaga jarak di tengah Pandemi Covid-19 ini adalah
salah satu cara yang efektif untuk mengurangi jumlah penyebarannya. Karena itu harus
diperhatikan jarak kita dengan orang lain minimal 1,5 m. Separti ditegaskan oleh salah satu
asisten professor di Fakultas Kedokteran Universitas California, Robert Signer.
Dilansir dari infografik di katadata.co.id – Robert Signer menyebutkan jaga jarak fisik
atau physical distancing adalah cara yang efektif untuk menurunkan penyebaran virus
corona. Hal ini terkait dengan jumlah laju penyebaran infeksi yang signifikan jika melakukan
physical distancing.
15
Virus corona merupakan kelompok virus yang menyerang saluran pernapasan. Virus
ini sebenarnya tidak bertahan lama di udara maupun permukaan benda, tapi kurangnya
kesadaran untuk menjaga kebersihan tangan bisa mendukung penyebarannya.
Oleh karena itu, penting untuk mencuci tangan. Ini adalah cara paling sederhana
untuk mencegah virus corona semakin menyebar.
Jika di sekitarmu tidak terdapat air, kita bisa menggunakan hand sanitizer yang
mengandung minimum 60-90% alkohol. Hand sanitizer dapat menjaga kebersihan tangan
dan mengurangi jumlah kuman, tapi ini mungkin tidak seefektif ketika kita mencuci tangan.
Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih. Tutup
mulut dan hidung ketika bersin dengan menggunakan tisu atau masker, setelah itu buang tisu
atau masker dan cuci tangan. Jika tidak ada tisu, gunakan lengan untuk menutupi hidung dan
mulut ketika bersin. Hindari menutup hidung dan mulut dengan menggunakan telapak
tangan. Bersihkan benda- benda yang ada di sekitarmu. Terapkan pola hidup sehat, seperti
makan makanan bergizi, istirahat yang cukup, cukupi kebutuhan air, dan olahraga rutin.
16
4 Hal Penting yang Perlu Dilakukan Selama Masa Pandemi Covid-19
1. Pertimbangkan Tujuan Kepergian
2. Mengenakan Alat Pelindung Diri
3. Hindari Penggunaan Transportasi Umum
4. Physical Distancing
Dengan mematuhi semua aturan kesehatan di masa pandemi covid 19, kita berharap
wabah ini segera berlalu. Namun demikian, selama masalah ini belum selesai, semua warga
sekolah tetap menjaga perasaan aman dan nyaman, mengikuti apa yang telah dihimbau oleh
pemerintah, yaitu menjaga jarak, pakai masker jika keluar rumah, rutin mencuci tangan
dengan air dan sabun. Semoga wabah ini segera usai dan bisa kembali melakukan proses
belajar mengajar di sekolah.
17