Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH BEST PRACTICE

Penerapan Video Pembelajaran PKn dalam


Meningkatkan Motivasi Siswa Kelas IX A MTs
Negeri 1 Kepulauan Meranti Tahun Pelajaran
2020/2021

Oleh : HENY KUNHARIATI, S. Pd


NIP. 19711113 2003 12 2 002

MTs NEGERI 1 KEPULAUAN MERANTI


TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah dengan judul “Penerapan Video Pembelajaran PKn dalam


meningkatkan motivasi siswa Kelas IX A MTs Negeri 1 Kepulauan Meranti
Tahun Pelajaran 2020/2021” yang ditulis oleh:

Nama : HENY KUNHARIATI, S.Pd.

NIP : 19711113 2003 12 2 002

Pangkat/Gol : Pembina / IV a

Jabatan : Guru Madya

Instansi : MTs Negeri 1 Kepulauan Meranti

Telah disahkan pada:

Hari :

Tanggal : November 2020

Mengetahui,

Kepala Sekolah

NURYANINGSIH, S.Pd.
NIP 197708192000122002

i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa karya tulis ilmiah
dengan judul “Penerapan Video Pembelajaran PKn dalam meningkatkan motivasi
siswa Kelas IX A MTs Negeri 1 Kepulauan Meranti Tahun Pelajaran 2020/2021”
merupakan karya asli buatan saya dan apabila ada pendapat dari orang lain saya
beri tanda citasi dan saya cantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari karya saya terbukti ada penjiplakan atau plagiat
maka saya siap dituntut sesuai peraturan yang berlaku.

Selatpanjang, November 2020

Yang Menyatakan,

Heny Kunhariati, S.Pd.

NIP 19711113 2003 12 2 002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penerapan
Video Pembelajaran PKn dalam meningkatkan motivasi siswa Kelas IX A MTs
Negeri 1 Kepulauan Meranti Tahun Pelajaran 2020/2021” tepat waktu.

Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait


bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Penulis menyadari
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Selatpanjang, 23 November 2020

Penulis Heny Kunhariati, S. Pd

iii
ABSTRAK

Faktor yang sangat mempengaruhi dalam pembelajaran adalah faktor


kepribadian siswa sehingga wajar jika dalam pembelajaran siswa berbeda-beda
sifat. Perhatian dan motivasi merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh guru
dalam melakukan pembelajaran agar siswa mudah dalam mengkondusikannya.
Tanpa adanya perhatian dan motivasi menyebapkan guru lebih sulit dalam
mengatur dan mengontrol siswa. Seorang guru wajib memberikan penguatan
dalam pembelajaran, salah satunya adalah penerapan reward yang berfungsi
dalam memotivasi dalam proses pembelajaran.

Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1). Untuk mengetahui Penerapan


Video Pembelajaran PKn di Kelas IX A MTs Negeri 1 Kepulauan Meranti Tahun
Pelajaran 2020/2021 (2). Untuk mengetahui pelaksanaan Penerapan Video
Pembelajaran PKn di Kelas IX A MTs Negeri 1 Kepulauan Meranti Tahun
Pelajaran 2020/2021. Hasil dari penerapan reward video pembelajaran adalah: (1).
Tingkat konsentrasi siswa terhadap pembelajaran meningkat, (2). Tingkat
keaktifan siswa terhadap proses pembelajaran meningkat, (3). Tingkat inisiatif
siswa untuk menambah wawasan dari sumber lain juga meningkat.

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
ABSTRAK........................................................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Manfaat..................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................4
A. Pembahasan Tentang Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn)...........................................................................................................................4
B. Definisi Video Pembelajaran..................................................................................8
C. Karakteristik Video Pembelajaran..........................................................................8
D. Mekanisme Produksi Video Pembelajaran.............................................................9
E. Pemilihan Metode Pemecahan Masalah.................................................................9
BAB III PEMBAHASAN MASALAH............................................................................11
A. Sasaran, Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan.............................................11
B. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah...............................................................11
C. Hambatan-Hambatan dan Pemecahannya.............................................................12
D. Hasil Kegiatan dan Pembahasan Dampaknya.......................................................12
E. Pengembangan Metode Pemecahan Masalah.......................................................13
BAB IV PENUTUP.........................................................................................................14
A. Simpulan..............................................................................................................14
B. Saran-Saran..........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15

v
DAFTAR TABEL

Tabel. 1 10

vi
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam meningkatkan proses pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan guru menjadi fasilitator untuk mengarahkan siswa dalam
menemukan informasi dan juga pengetahuan yang secara nyata dapat
mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu siswa adalah sebagai subjek
yang bertanggung jawab atas belajar mereka sendiri dan berusaha
menemukan informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
dihadapkan kepada mereka.

Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang


berdasarkan pengetahuan dan pengalaman bertanggung jawab atas
kelancaran perjalanan peserta didik dalam proses pembelajaran. Dalam
proses pembelajaran peserta didik tentu ada beberapa hal yang
mempengaruhi salah satunya adalah motivasi. Dimana dalam proses
belajar pada manusia dapat dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental atau
psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan dan nilai sikap.
Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas, sehingga guru menjadi
penting dalam proses pembelajaran peserta didik dalam berupaya
mewujudkan perubahan sikap dan tingkah laku.
Dalam dunia pendidikan terutama dalm kegiatan belajar, bahwa
kelangsungan dan keberhasilan proses belajar mengajar bukan hanya di
pengaruhi oleh faktor intelektual saja, melainkan juga oleh faktor-faktor
nonintelektual lain yang tidak kalah penting dalam menentukan hasil
belajar seseorang, salah satunya adalah kemampuan seorang siswa untuk
memotivasi dirinya.

Motivasi belajar pada siswa tidak sama kuatnya, ada siswa yang
motivasi belajarnya bersifat intrinsik dimana kemauan belajarnya lebih

1
kuat dan tidak tergantung pada faktor di luar dirinya. Sebaliknya dengan
siswa yang motivasi belajarnya bersifat ekstrinsik, kemauan untuk belajar
sangat tergantung pada kondisi di luar dirinya. Namun demikian, didalam
kenyataan motivasi ekstrinsik inilah yang banyak terjadi, terutama pada
anak-anak dan remaja dalam proses belajar.

Motivasi sangat penting artinya dalam kegiatan belajar, sebab adanya


motivasi mendorong semangat belajar dan sebaliknya kurang adanya
motivasi akan melemahkan semangat belajar. Proses pembelajaran akan
berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh karena
itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh
hasil belajar yang optimal, guru di tuntut kreatif membangkitkan motivasi
belajar siswa. Upaya guru dalam memotivasi bisa dengan memberi angka
dalam hal ini symbol dari hasil kegiatan belajar maupun reward atau
hadiah untuk memotivasi belajar siswa baik secara individu maupun
kelompok.

Berdasakan latar belakang di atas, maka penulis menarik sebuah


kesimpulan masalah yang ingin di bahas dalam makalah ini adalah
“Penerapan Video Pembelajaran PKn dalam meningkatkan motivasi siswa
Kelas IX A MTs Negeri 1 Kepulauan Meranti Tahun Pelajaran
2020/2021”.
.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Penerapan Video Pembelajaran PKn dalam meningkatkan
motivasi siswa Kelas IX A MTs Negeri 1 Kepulauan Meranti Tahun
Pelajaran 2020/2021.

2. Bagaimana pelaksanaan Penerapan Video Pembelajaran PKn dalam


meningkatkan motivasi siswa Kelas IX A MTs Negeri 1 Kepulauan
Meranti Tahun Pelajaran 2020/2021.

2
A. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Penerapan Video Pembelajaran PKn dalam
meningkatkan motivasi siswa Kelas IX A MTs Negeri 1 Kepulauan
Meranti Tahun Pelajaran 2020/2021.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan Penerapan Video Pembelajaran PKn


dalam meningkatkan motivasi siswa Kelas IX A MTs Negeri 1
Kepulauan Meranti Tahun Pelajaran 2020/2021.

C. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di MTs Negeri 1 Kepulauan Meranti.

2. Penelitian ini dapat meningkatkan pembelajaran yang lebih aktif,


inovatif, dan menyenangkan yaitu tidak terfokus hanya pada guru saja
namun terfokus pada siswa sehingga siswa menjadi lebih aktif dan
kreatif.

3. Penelitian ini dapat mendorong untuk menerapkan inovasi


pembelajaran pada mata pelajaran lainnya, khususnya pada mata
pelajaran PPKn.

4. Memberikan wawasan dan pengalaman praktis di bidang penelitian.


Selain hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bekal untuk
menjadi tenaga pendidik yang professional.

3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembahasan Tentang Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan (PPKn)
1. Pengertian Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn)
Pendidikan Kewarganegaraan pada mulanya berkembang di
Amerika Serikat sekitar Tahun 1790. Pendidikan Kewarganegaraan
atau civic memiliki tujuan untuk lebih mengenal bangsa sendiri, dan
pertama kali di perkenalkan oleh Henry Rendall Waite. Di Indonesia
sendiri, istilah civic education mulai di kenal luas pada tahun 1957.
Dan pada tahun 1962, lantas diterjemahkan kembali dalam Bahasa
Indonesia yang kemudian dikenal dengan Kewarganegaraan, lalu pada
tahun 1968 menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) Mata
Pelajaran PPKn masuk di dalam kurikulum pendidikan sekolah sekitar
tahun 1968.

Seiring waktu mengalami perubahan mengenai nama sebutannya,


namun isi pokok didalamnya tetaplah sama. Secara harafiah,
pendidikan kewarganegaraan merupakan terjemahan dari Bahasa
Inggris yakni “Civic Education” yang kemudian di alih bahasakan oleh
para ahli dalam Bahasa Indonesia sebagai Pendidikan Kewarganegaan
dan pendidikan kewarganegaraan. Azra dan Tim Indonesian Center for
Civic Education UIN Jakarta, mengungkapkan sebuah istilah
“Pendidikan Kewarganegaraan” menjadi pengembangan Civic
Education pertama di perguruan tinggi. Menurut Soedijarto, pengertian
pendidikan kewarganegaraan ialah pendidikan politik yang bertujuan
demi membantu peserta didik agar menjadi seorang warga negara yang
memiliki pengetahuan politik secara dewasa serta mampu
berpartisipasi dalam membangun sistem politik yang demokratis.

4
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendikbud) N0. 22
Tahun 2006 mengenai standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah, pendidikan kewarganegaraan merupakan mata pelajaran
yang berfokus untuk membentuk warga negara supaya lebih
memahami serta dapat melaksanakan segala hak dan kewajiban
sebagai seorang warga negara. Demi menjadi seorang warga negara
yang berkarakter, memiliki kecerdasan, keterampilan sebagai mana
berdasarkan pada kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa.

2. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


(PPKn)
Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan di Indonesia adalah
untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta
perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa,
wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para calon-
calon penerus bangsa yang sedang dan mengkaji dan akan menguasai
imu pengetahuaan dan teknologi serta seni. Selain itu tujuan
mempelajari pendidikan kewarganegaraan lainnya yaitu untuk
meningkatkan kualitas manusia indonesia yang berbudi luhur,
berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung
jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. Peran
kewarganegaraan pun cukup penting untuk keberlangsungan bangsa
dengan menambah wawasan dan pengetahuan kewarganegaraan.

Secara khusus, terdapat beberapa tujuan kewarganegaraan yang


diperuntukkan untuk membentuk moral dan perilaku siswa. Pentingnya
mempelajari kewarganegaraan memang juga berperan pada moral dan
perilaku para siswa. Berikut ini beberapa tujuan pendidikan
kewarganegaraan di sekolah secara rinci :

5
a. Mendorong siswa supaya mempunyai kemampuan serta
kecakapan dalam mengenali berbagai macam permasalahan
hidup dan kesejahteraan maupun cara-cara penyelesaiannya.
b. Mendorong siswa agar mendapatkan kemampuan dalam
memutuskan sikap yang penuh tanggung jawab sesuai moral
yang telah tertanam didalam diri.
c. Mendorong siswa agar dapat mengenali serta memahami segala
bentuk perubahan serta perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta seni.
d. Mendorong siswa agar mempunyai kemampuan dalam
memaknai segala peristiwa sejarah juga nilai-nilai budaya
dalam upaya menggalang semangat Bhinneka Tunggal Ika
sebagai pedoman persatuan Indonesia.

3. Fungsi Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


(PPKn) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berperan dalam
kehidupan bermasyarakat berbangsa dan juga bernegara. Adapun
fungsi dari pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai berikut:
a. Membantu siswa/mahasiswa sebagai generasi muda untuk
memperoleh pemahaman cita-cita nasional /tujuan Negara.
b. Siswa/mahasiswa sebagai genersi baru Dapat mengambil
keputusan-keputusan yang bertanggung jawab dalam menyelsaikan
masalah pribadi, masyarakat dan negara.
c. Dapat mengapresiasikan cita-cita nasional dan dapat membuat
keputusan-keputusan yang cerdas.
d. Wahana untuk membentuk warga negara yang cerdas, terampil,
dan berkarakter yang setia kepada bangsa dan negara Indonesia
dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD NKRI 1945.

4. Ruang Lingkup Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

6
Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan memiliki dimensi
kajian yang terdiri dari dimensi pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
nilai kewarganegaraan. Dimensi pengetahuan kewarganegaraan atau
(civics knowledge) mencakup politik, hokum, dan moral. Dimensi
keterampilan kewarganegaraan (civics skill) meliputi keterampilan
partisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan dimensi
nilai-nilai kewarganegaraan (civics values) diantaranya mencakup:
percaya diri, komitmen, penguasaan atas nilai religius, normal, dan,
moral. Ketiga dimensi kajian dimaksud akan berkait erat dengan
lingkup bahasan materi Pendidikan Kewarganegaraan.

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan


meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
a. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam
perbedaan, cinta lingkungan, kebanggan sebagai bangsa
Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan NKRI, partisipasi dalam
pembelaan negara, sikap positif terhadap NKRI.
b. Norma, hukum, dan peraturan, meliputi: tertib dalam
kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku
di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, normanorma dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, system hokum dan
peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional.
c. Hak asasi manusia, meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan
kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan
internasional HAM, pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM.
d. Kebutuhan warga negara, meliputi: gotong royong, harga diri
sebagai masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama,
prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara.
e. Konstitusi negara, meliputi: proklamasi kemerdekaan dan
konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah

7
digunakan di Indonesia, hubungan dasar negara dengan
konstitusi.
f. Kekuasaan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan
kecamatan, pemerintah daerah dan otonomi, pemerintah pusat,
demokrasi dan system politik, budaya politik, budaya
demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan,
pers dalam masyarakat demokrasi.
g. Pancasila, meliputi: kedudukan pancasila sebagai dasar negara
dan ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar
negara, pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, pancasila sebagai ideologi terbuka.
h. Globalisasi, meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar
negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi,
hubungan internasional dan organisasi internasional, dan
mengevaluasi globalisasi.

B. Definisi Video Pembelajaran.


Video merupakan serangkaian gambar gerak yang disertai suara
yang membentuk suatu kesatuan yang dirangkai menjadi alur, dengan
pesan-pesan di dalamnya untuk ketercapaian tujuan pembelajaran yang
disimpan dengan proses penyimpanan pada media pita atau disk
(Arsyad, 2004:36 dalam Rusman dkk 2011:218).Video merupakan
media audio visual yang menampilkan gerak (Sadiman, 2008:74).

C. Karakteristik Video Pembelajaran


Menurut Cheppy Riyana (2007:8-11) Karakteristik video pembelajaran
yaitu:
a. Clarity of Massage (kejalasan pesan)
b. Stand Alone (berdiri sendiri).
c. User Friendly (bersahabat/akrab dengan pemakainya).
d. Representasi Isi
e. Visualisasi dengan media

8
f. Menggunakan kualitas resolusi yang tinggi
g. Dapat digunakan secara klasikal atau individual

D. Mekanisme Produksi Video Pembelajaran


Video itu berkenaan dengan apa yang dapat dilihat, utamanya
adalah gambar hidup (bergerak; motion), proses perekamannya, dan
penayangannya yang tentunya melibatkan teknologi. 

Seperti halnya dalam pembuatan proyek video klip, film, iklan


layanan masyarakat, website dan lain-lainnya, pembuatan video
pembelajaran pun membutuhkan tahapan dalam pembuatannya.
Adapun  tahapannya terbagi dalam tiga kategori besar yaitu: Pra
Produksi, Proses Produksi dan Pasca Produksi.

E. Pemilihan Metode Pemecahan Masalah


a. Kondisi Awal Kegiatan Belajar Mengajar di MTs Negeri 1 Kepulauan
Meranti
Kurangnya motivasi diri untuk belajar pada siswa menjadikan
masalah yang begitu membingungkan bagi guru, misalnya banyak
siswa menghabiskan tidur selama pelajaran berlangsung, siswa
mengabaikan penjelasan guru, siswa sibuk bercerita/mengobrol ketika
guru menjelaskan pelajaran, siswa tidak semangat dalam mengerjakan
tugastugas yang diberikan guru. Ini adalah contoh masalah serius yang
dialami oleh kebanyakan guru saat ini. Apalagi di era yang semodern
ini dengan persoalan Covid 19 yang semakin memperumit persoalan
karena siswa harus dirumahkan dan jadwal masuk sekolah yang tak
menentu, banyak siswa yang memiliki motivasi lemah dalam belajar.
Untuk itu, guru perlu mengetahui apa penyebab kurangnya motivasi
diri bagi siswa untuk tetap aktif dalam kegiatan belajar mengajar dan
metode/strategi apa saja yang perlu dilakukan guna mengatasi
persoalan tersebut, salah satunya dengan penerapan video
pembelajaran.

9
b. Kegiatan Analisis dan Identifikasi
Motivasi belajar siswa merupakan hal yang amat penting bagi
pencapaian kinerja atau prestasi belajar siswa. Dalam konteks ini, tentu
saja menjadi tugas dan kewajiban guru untuk senantiasa dapat memelihara
dan meningkatkan motivasi belajar siswanya serta mencari cara
meningkatkan semangat belajar siswa, cara menumbuhkan semangat
belajar yang menurun, serta cara meningkatkan motivasi belajar diri
sendiri dan cara menumbuhkan motivasi belajar pada diri sendiri untuk
diterangkan kepada siswa.

10
BAB III PEMBAHASAN MASALAH

A. Sasaran, Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan


1. Sasaran Kegiatan: Peserta didik Kelas IX A MTs Negeri 1
Kepulauan Meranti.

2. Tempat Pelaksanaan Kegiatan: MTs Negeri 1 Kepulauan Meranti.

3. Waktu Pelaksanaan Program: Semester Ganjil Tahun Ajaran


2020/2021.

B. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah


1. Menyiapkan Materi.
Memilih materi yang akan di jadikan video pembelajaran.

2. Membuat video pembelajaran.


Menetukan karakter, animasi, dan detail-detail cerita yang
dapat mempermudah siswa memahami pembelajaran dengan baik.

3. Mengirim/Menunjukkan video kepada peserta didik secara


individu.
Dalam kondisi pandemi, pembelajaran dilakukan secara
jarak jauh, sehingga video pembelajaran dikirimkan ke masing-
masing individu. Namun, ketika di terapkan New Normal, video
pembelajaran ditayangkan didalam kelas.

4. Diskusi antara peserta didik dan pengajar mengenai hal-hal yang


belum dipahami.

5. Menguji pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah


dipelajari dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang terkait.

11
Penggunaan video sebagai media pembelajaran, digunakan sebagai
salah satu variasi dalam proses belajar mengajar. Dengan
menggunakan karakter, animasi, dan detail-detail yang mempermudah
dan menarik minat siswa untuk fokus dalam menyimak materi yang
disampaikan, dapat meningkatkan motivasi siswa dalam proses
pembelajaran. Untuk melihat peningkatan motivasi siswa dalam proses
pembelajaran ditinjau dari keaktifan dan inisiatif siswa untuk
mengembangkan informasi yang telah didapatkan dari video
pembelajaran tersebut.

C. Hambatan-Hambatan dan Pemecahannya


Hambatan yang dihadapi pengajar dalam melaksanakan kegiatan
hanya berupa gangguan teknis, berupa jaringan siswa yang tinggal di
daerah terpencil membuat mereka kesulitan mendownload video atau
proyektor yang terkadang mengalami kerusakan mendadak. Untuk
pemecahannya pengajar memberikan senggang waktu selama
seminggu untuk menonton video, memahami, membuat pertanyaan,
dan mengerjakan tugas dari pengajar. Kemudian diskusi dilakukan di
pertemuan selanjutnya.

D. Hasil Kegiatan dan Pembahasan Dampaknya


Hasil dari Penerapan Video Pembelajaran PKn di Kelas IX A MTs
Negeri 1 Kepulauan Meranti Tahun Pelajaran 2020/2021 ditunjukkan
dalam tabel dengan indikator yang relevan dengan motivasi siswa
berikut:
Tabel. 1
No Indikator Hasil
Sebelum Sesudah
1 Aktif bertanya Rendah Cukup
2 Aktif Rendah Cukup
memberikan
pendapat
3 Tekun dalam Cukup Tinggi
menyelesaikan

12
tugas
4 Lebih Rendah Tinggi
berkonsentrasi
saat menyimak
materi yang
disampaikan
5 Aktif mencari Cukup Tinggi
sumber lain
yang terkait
Setelah menerapkan video pembelajaran peserta didik lebih fokus dan
berkonsentrasi dalam memahami materi didalam video pembelajaran
tersebut, sedikit yang mengobrol atau fokusnya teralihkan dari video
pembelajaran. Sehingga hal tersebut mempengaruhi keaktifan peserta
didik dalam bertanya dan memberikan pendapat. Setelah pemahaman
dan motivasi mereka dalam belajar meningkat, saat mengerjakan tugas
peserta didik juga melakukannya dengan tekun dan bersungguh-
sungguh. Mereka menjawab dengan baik serta menambahkan sumber-
sumber lain yang terkait.

E. Pengembangan Metode Pemecahan Masalah


Untuk memaksimalkan hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan ini,
pengajar mengembangkan metode pemecahan masalah berupa:

1. Menonton video pembelajaran menggunakan proyektor agar


suasana terasa lebih santai.

2. Memperbolehkan peserta didik menggunakan smartphone untuk


mencari sumber-sumber lain yang terkait.

13
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
Penerapan Video Pembelajaran PKn dalam meningkatkan motivasi siswa
Kelas IX A MTs Negeri 1 Kepulauan Meranti Tahun Pelajaran 2020/2021
pembelajaran, digunakan sebagai salah satu variasi dalam proses belajar
mengajar. Dengan menggunakan karakter, animasi, dan detail-detail yang
mempermudah dan menarik minat siswa untuk fokus dalam menyimak
materi yang disampaikan, dapat meningkatkan motivasi siswa dalam
proses pembelajaran. Untuk melihat peningkatan motivasi siswa dalam
proses pembelajaran ditinjau dari keaktifan dan inisiatif siswa untuk
mengembangkan informasi yang telah didapatkan dari video pembelajaran
tersebut.

Hasil Penerapan reward yaitu siswa menjadi lebih termotivasi


untuk belajar karena dengan pemberian reward siswa merasa hasil
pekerjaannya di apresiasi oleh guru, sebaliknya siswa yang malas dengan
di berikan sebuah nasehat agar lebih giat lagi dalam belajarnya. Guru
melihat perubahan siswa setelah penerapan reward yaitu dari tugas dan
hasil nilai ulangnnya yang mengalami peningkatan

B. Saran-Saran
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
terdapat banyak kesalahan yang tidak disadari penulis. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Agustiningsih, A. (2015). Video Sebagai Alternatif Media Pembelajaran Dalam


Rangka Mendukung Keberhasilan Penerapan Kurikulum 2013 di Sekolah
Dasar. PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan, 4(1), 50-58. Diakses
(http://ojs.umsida.ac.id/index.php/pedagogia/article/view/72/0)
11/11/2020 11.24 WIB

Busyaeri, A., Udin, T., & Zaenudin, A. (2016). Pengaruh penggunaan video
Pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar mapel IPA di MIN Kroya
Cirebon. Al Ibtida: Jurnal
Pendidikan Guru MI, 3(1).
Diakses
(https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/ibtida/article/view/584)
11/11/2020 11.30 WIB.

Johari, A. (2014). Penerapan media video dan animasi pada materi memvakum


dan mengisi refrigeran terhadap hasil belajar siswa (Doctoral dissertation,
Universitas Pendidikan Indonesia). Diakses (http://repository.upi.edu/16482/)
11/11/2020 11.35 WIB.

https://guruPPKn.com/ (12/11/2020) 12.10 WIB

https://lpmpriau.kemdikbud.go.id/ (12/11/2020) 12.40 WIB

15

Anda mungkin juga menyukai