OLEH
JUWITA
NIM. 856071845
OLEH
JUWITA
NIM. 856071845
Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing pada tanggal 31 Mei 2020 dan
dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.
Mengesahkan,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari
hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai norma,
kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau bagian laporan PKP ini bukan
hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
JUWITA
NIM. 856071845
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Rencana Perbaikan Pembelajaran
dengan baik dan tepat waktunya. Laporan ini merupakan persyaratan yang harus
diselesaikan dalam tugas dari mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
(PKP) PDGK 4501.
Peneliti menyampaikan terima kasih atas saran, masukan, motivasi dalam
keadan wabah covid 19 yang saat ini saya jalani yang harus mengerjakan
perkulihan secara online dan di rumah sajadan rasa hormat kepada semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan PKP ini tidak terlepas dari
bimbingan dan bantuan supervisor 1, dan teman sejawat yang telah membantu
saya. Untuk itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Kepala Dinas DIKPORA Kabupaten Bintan yang telah mendukung
Pelaksanaan Program S1 PGDS di Kabupaten Bintan.
2. Ibu Safariah, BA. Selaku pengelola yang telah berusah payah mengelola S1
FKIP PGSD dan para tutor.
3. Bapak Jefri Kamil, M.Pd selaku supervisor 1 yang yang telah banyak
membantu, memberi bimbingan, saran, dan dukungan dalam pelaksaanan
pembuatan lapora hasil perbaikan pembelajaran.
4. Kepada kepala sekolah SD Negeri 017 Bukit Bestari, Bapak Syafarrudin,
S.Pd. Selaku atasan di intansi peneliti bekerja. Terima atas pengertian yang
telah memberi kesempatan serta dukungannya kepada peneliti.
5. Kepada orang tau peneliti, terima kasih untuk kasih sayang sepanjang hidup
serta bantuan materil yang telah di berikan kepada peneliti. Peneliti sadar tidak
akan mampu membalas semua itu. Ananda Riansyah dan Tito Hardinata,
kalianlah alasan terbesar peneliti untuk segera dalam penyusun laporan ini.
6. Teman-teman sejawat Arfina Hanum, Titiek, Samsul, dan semua pihak yang
telah memberikan motivasi yang telah diberikan. Semua pihak yang tidak
mungkindi sebutkan satu persatu.
Akhirnya peneliti mengucapkan terima kasih, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kitasemua.
JUWITA
NIM. 856071845
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
ABSTRAK
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi yang disampaikan seseorang
kepada orang lain, agar dapat mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuan,
sebagai identitas manusia dalam kehidupan bermasyarakat sehari- hari. Dengn
mengunakan satu alat yakni bahasa yang belum terungkap dan di ungkapkan,
adanya bahasa manusia dapat membuat sesuatu terasa nyata dan terungkap.
Proses dalam pembinaan bahasa Indonesia merupakan tugas wajib seorang
pendidik, untuk berperan penting bagi peserta didik tingkat sekolah dasar serta
peran peran penting dalam lingkungan keluarga. Proses pengembangan bahasa di
tingkat dasar yang perlu pembinaan bahasa baik dan benar. Maka penerapan
membaca sejak dini di sekolah dasar di utamakan. Begitu juga guru harus bisa
memberikan contoh kegemaran membaca buku kepada siswa.
Membaca adalah aktivitas pencarian informasi melalui lambang-lambang
tertulis. Membaca adalah suatu proses menalar. Dengan membaca kita mencoba
mendapatkan dan memproses informasi, hingga mendapatkan menjadi sebuah
pengetahuan.Pengetahuan itu sendiri akhirnya menjadi suatu dasar untuk
dinamisasi kehidupan, mempelihatkan eksistensinya, berjuang mempertahankan
hidup dan mengembangkan dalam bentuk sains dan teknologi sebagai kebutuhan
hidup manusia.
Membaca adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara cermat dan
teliti terhadap teks bacaan.Bertujuan untuk mendapatkan informasi untuk memilih
salah satu atau beberapa pokok pikiran yang paling tepat untuk di jadikan inti sari
persoalan.Terjadinya interaksi antara pembaca dan yang dituliskan merupakan hal
yang akan berpengaruh pada pembaca, sehingga pembaca dapat memaknai
bacaannya dengan melakukan kegiatan yang nyata yang disebutkan dalam bacaan.
Kegiatan membaca akan lebih baik jika pembaca mempunyai
2
huruf, kata dan kalimat salah satu tujuan membaca adalah tercapainya
kompetensi siswa menemukan kalimat utama paragraf yang mengandung ide
pokok. Ada pun indikator kemampuan berpikir dalam menjawab pertanyaan yang
berhubungan dengan teks bacaan, mampu memahami dan menjelaskan isi teks,
mampu menganalisis setiap paragraf dan menemukan kalimat utama dan ide
pokoknya.
Ide pokok atau pikiran pokok paragraf yang ada dari isi kalimat yang
membentuk paragraf.Ide pokok merupakan intisari dari bacaan.Dalam setiap
paragraf yang baik terdapat satu kalimat utama yang berisikan ide pokok dan
sejumlah kalimat penjelas atau pikiran penjelas yang merupakan penjabaran dari
gagasan utama /ide pokok. Gagasan utama, ide pokok dan kalimat pokok
mengandung makna yang sama, yaitu mengacu pada kalimat utama. Maka peneliti
meneliti masih ada siswa yang membaca dan menentukan gagasan utama dalam
teks bacaan siswa kelas IV tidak teliti.Kemampuan siswa belum maksimal
menemukan gagasan utama dalam teks bacaan disebabkan oleh metode di
gunakan guru dalam pembelajaran yang monoton sehingga membuat siswa
merasa jenuh. Kurangnya kemampuan siswa dalam pemahaman masih kurang
dalam membacanya, mengembangkan minat yang besar dalam proses membaca,
mempengaruhi seberapa besar minat membaca siswa. Kurangnya motivasi siswa
untuk menemukan hal yang di anggap penting.Siswa tidak teliti memberikan
tanda garis bawah pada bacaan yang penting.
Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk
meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada budi
pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang
sesuai dengan standar kompetesi lulusan pada setiap satuan pendidikan.
Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus
berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual diharapkan
peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan mengunakan
pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi
nilai-nilai karater dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-
hari.
4
2. Analisis Masalah
Untuk menfokuskan kajian dalam penelitian ini, maka permasalahan
yang akan diteliti perlu dibatasi sehingga masalah yang dijadikan objek
penelitian akan lebih terarah dan mendalam pengkajiannya. Penelitian ini
akan dibatasi pada meningkatkan konsentrasi siswa terhadap materi
menemukan gagasan utama pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
menggunakan penerapan membaca intensif di kelas IV SDN 017 Bukit
Bestari Tanjungpinang.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini dirumuskan”.Bagaimana
meningkatkan konsentrasi siswa dalam menemukan gagasan utama dengan
penerapan membaca intensif siswa kelas IV SDN 017 Bukit Bestari
Tanjungpinang?
kalimat utama itu oleh karna itu di perlukan kalimat-kalimat penjelas pada
paragraf dalam teks bacaan. Setelah menemukan kalimat utaama pada setiap
paragraf maka inti kalimat itu dengan cara mengambil subjek dan predikat maka
dapat disimpulkan gagasan utamanya dan contoh gagasan utama di awal paragraf,
tengah paragraf dan akhir paragraf yang di tentukan.
Ide pokok atau pikiran pokok paragraf ialah kesimpulan yang ditarik dari
isi kalimat-kalimat yang membentuk paragraf itu. Ide pokok merupakan intisari
sebuah bacaan. Dalam setiap paragraf yang baik terdapat satu kalimat utama
yang berisi ide pokok dan sejumlah kalimat penjelas yang berisi penjelas atau
pikiran penjelas yang merupakan penjabaran dari ide pokok.
Pokok pikiran, ide pokok, dan kalimat pokok mengandung makna yang
sama, yaitu mengacu pada kalimat utama. Kalimat utama atau kalimat topik
adalah perwujudan pernyataan ide pokok paragraf dalam bentuk umum dan
abstrak. Dengan contoh, pokok pikiran yang disampaikan penulis “taman itu
bagus”. Ide Pokok pikiran itu dituangkan dalam sebuah kalimat utama yang
bentuknya boleh bervariasi. Contohnya sebagai berikut : Banyak orang
mengakui bahwa taman itu termasuk taman yang bagus, Taman kecil di depan
rumahnya amat bagus. Dan sejak dulu sampai sekarang taman itu tetap bagus.
Dari pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan gagasan utama adalah Ide-ide yang menjadi inti dari suatu paragraf.
Gagasan penjelasialah ide-ide yang dikembangkan dari gagasan utama, penjelas
dapat terdiri dari beberapa kalimat yang di sesuaikan dan yang di sampaikan pada
gagasan utama. Paragraf yang kalimat utamanya berada di awal dan di akhir
paragraf dinamakan sebagai paragraf.
paragraph tersebut. Paragraf mempunyai satu kalimat topik, yakni kalimat yang
mengandung gagasan utama/ide pokok paragraf tersebut.Jadi, untuk menemukan
ide pokok dalam paragraf maka, harus terlebih dahulu memahami dan
mengerti letak sebuah kalimat topik/ kalimat utama.
Cara untuk menemukan ide pokok yaitu: membaca secara seksama
keseluruhan bacaan dan memahami inti bahasanya. Namun, untuk
mempermudah tujuan dalam menemukan ide pokok setiap paragrafnya maka,
cukup membaca setiap paragraf yang dibutuhkan kemudian cari dimana letak
kalimat utama yang menjadi pokok kalimat paling penting dalam paragraf
tersebut dan disitulah etak dari ide pokoknya. Dan pembaca tinggal merumuskan
ide pokok paragraf tersebut dengan bahasa pemahamanya sendiri. Ide pokok
suatu bacaan dapat disampaikan secara tersurat maupun tersirat, untuk ide pokok
yang disampaikan saecara tersurat isi ide pokoknya terdapat pada bacaan dengan
di sampaikan secara langsung.
Sedangkan untuk ide pokok yang disampakan secara tesirat, isi ide pokok
bacaan tidak disampaikan secara langsung, melainkan melalui kalimat yang
menyinggung ide pokok bacaan serta dapat memberi info yang di perlukan dan
bisa memperbandingkan isi dari bacaan yang sudah di baca dengan kosentrasi
siswa. Membaca dapat disimpulkan sebagai proses dari indera mata, mulut dan
pikiran yang berproses mengartikan serta memproses artii yang terdapat dalam
tulisan atau bacaan. Kita sering membaca bebagai macam tulisan salah satunya
dengan membaca teks bacaan.Ide pokok atau gagasan utama memiliki hubungan
yang cukuup erat dengan kalimat utama.Letak kalimat utama tidak selalu berada
di awal.Kalimat utama bisa di awal, tengah, dan di akhir. Sehingga mengetahui
kalimat utama dari paragraf yang di berikan akan membantu dalam menetukan ide
pokok paragraf.
C. Membaca Intensif
Menurut Henry Guntur Tarigan (2008) mengartikan membaca intensif
adalah mengembangkan serta meningkatkan ketrampilan para pelajar dalam :
a) Memperluas pengalaman, b) Mengajarkan bunyi dan makna kata serta
14
mengajarkan bunyi dan makna kata, c) Mengajarkan hubungan bunyi bahasa dan
lambing, d) Membantu siswa memahami struktur kalimat, e) Mengajarkan
ketrampilan-ketrampilan pemahaman, f) Membantu siswa meningkatkan
kecakapan dalam membaca tanpa gerak bibir, menyesuaikan kecepatan
membaca dengan tingkat kesukaran bacaan, dan dapat membaca 180 patah kata
pada bacaan fiksi pada tingkat dasar.
Menurut Henry Guntur Tarigan, (2008) ” Menjelaskan tujuan membaca
intensif adalah usaha untuk memperoleh sukses dalam pemahaman penuh
terhadap argumen-argumen yang logis, urutan retoris atau pola-pola simbolis,
nada tambahan yang bersifat emosional dan sosial, pola-pola sikap dan tujuan
sang pengarang.
Sejalan dengan pendapat Farida Rahim, (2008) “Menjelaskan tujuan
membaca intens di SD adalah usaha untuk menyempurnakan membaca nyaring,
mengidentifikasi strategi yang cocok, memprbaharui pengetahuannya tentang
topik bacaan, menkaitkan informasi baru dengan informasi yang telah
diketahuinya, memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis,
mengkonfirmasikan atau menolak prediksi, menampilkan suatu eksperimen atau
mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara
lain, dan mempelajari struktur teks, dan dapat menjawab beberapa pertanyanyang
sepesifik. Setelah proses membaca intensif dilaksanakan siswa harus dapat
diketahui sampaidimanapemahaman dan hasil belajarnya.
Maka dari berbagai pengalaman belajar yang memungkinkan siswa
dapat mengembangkan kemampuan ketrampilan berbahasa dengan baik.
Kompetensi dasar dalam pembelajaran membaca intensif teks agak panjang,
sedang indikatornya dari hasil belajar membaca intensif adalah: a. Kemampuan
siswa menjawab pertannyaan dengan tepat. b. Kemampuan membuat
kesimpulan isi bacaan teks agak panjang dengan benar. c. Kemampuan
menceritakan hasil kesimpulan di depan kelas dengan runtut. (Farida Rahim,
2008).
Untuk dapat memahami kemampuan berbahasa Indonesia pada diri siswa
dapatlah kita lihat hubungan keterkaitan aspek ketrampilan berbahasa Indonesia
15
Indonesia. Berkomunikasi dengan baik danbenar, serta secara lisan mau pun
tulisan.
20
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap. Adapun jadwal penelitian
dapat dilihatditabel berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan
Maret April Mei
No Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
1 Pra siklus √ √ √
2 Siklus 1 √
3 Siklus 2 √
3. Mata Pelajaran
Penelitian ini terfokuspada mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya
pada materigagasan utama. Yaitu meningkatkan konsentrasi siswa dalam
menemukan gagasan pokok dengan menggunakanmembaca intensif.
4. Kelompok
Penelitian inidilaksanakan pada kelas 4.Khususnya di kelas yangditeliti
yaitukelas 4-Apada Tahun Pelajaran 2019/2020.
5. Karakteristik Anak
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 khususnya kelas 4yang peneliti
ampu yaitu kelas 4-A. Jumlah siswa kelas 4-A adalah 25 orang yang terdiri atas
21
15 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Kelas 4-A termasuk kelas yang anak-
anaknya aktif dalam hal yang baik, meski pun ada beberapa anak yang kurang
baik dalam waktu belajar, senang bermain di dalam kelas ketika ditinggalgurunya
(misal saat ditinggal sebentar masih ada beberapa anak yang ribut), ada juga
beberapa anak yang masih berbicara saat belajar ketika sedang mengerjakan
tugas,maka dari itu masih kurangnya kosentrasi anak dalam pembelajaran, suka
menggangu teman sehingga menimbulkan keributan yang mempengaruhihasil
belajar anak-anak tersebut.Tetapi saat guru ada di dalam kelas keributan
berkurang beberapa anak yang masih bising.
Pada penelitian ini, peneliti hanya memfokuskan pada pembelajaran
Bahasa Indonesiakhususnya pada materi tentang meningkatkan konsentrasi siswa
dalam menemukan gagasan utama dengan menggunakan penerapan membaca
intensif.Karena ini salah satu materi yang sekitar 75% anak mendapatkan nilai di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas.Karakteristik siswa yang telah
dijelaskan di atas itu jugalah yang menyebabkan hasil belajar siswa
rendah.Sehingga peneliti ingin melakukan perbaikan dalam pembelajaran agar
dapat memperbaiki hasil belajar siswa sesuai apa yang diharapkan.
2. Pelaksanan
Langkah-langkah penerapanmembaca intensif sebagai berikut:
a) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari;
b) Guru membagikan teks bacaan;
c) Siswa mengamati teks bacaan yang telah dibagikan oleh guru;
d) Siswa diberi waktu 5-10 menit untuk membaca teks bacaan tersebut
secara teliti atau sungguh-sungguh (intensif);
e) Siswa sambil membaca menggaris bawahi hal-hal yang dianggap
penting;
f) Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat dari teks
bacaan yang diamatinya;
g) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang
teks bacaan yang mereka amati;
h) Guru menugaskan siswa untuk menyimpulkan teks bacaan secara
keseluruhan (mencatat ide pokok pada setiap paragraf, dari paragraf
satu sampai dengan selesai untuk menemukan kesimpulan hasil
membaca intensif);
i) Untuk menguji pemahaman siswa terhadap teks bacaan yang telah
mereka amatidan baca, guru memberikan pertanyaan lisan dan tulis.
3. Pengamatan/Pengumpulan Data/Instrumen
Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat yang bertindak sebagai
pengamat untuk mengamati proses pembelajaran berlangsung dikelas.
Pengamatan dilakukanberdasarkan lembar observasiyang telah diberikan.
Teknik pengumpulandata pada penelitian ini berupa:
a) Tes
Tes dilakukanuntuk menentukan nilai dari hasil pengajaran. Tes yangdigunakan
dalam penelitian adalah tes akhir.Tes akhirdigunakan untuk mengetahui sejauh
manapeserta didik memahami suatumateri yang telah diberikan.
b) Observasi
Untuk mengetahui aktivitas guru selama pembelajaran melalui penerapan
membaca intensif diperoleh melalui lembar observasi dan untuk mengetahui
aktivitas siswa selama pembelajaran melalui penerapan membaca intensif
diperoleh melalui lembar observasi juga.
Instrumen penelitian pada penelitian ini berupa lembar observasi yaitu
lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Selain itu ada juga perangkat tes untuk
menguji pemahaman siswa setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan
menerapkan membaca intensif.Format lembar observasi aktivitas guru sebagai
berikut.
No Aktivitas yang Diamati Ada Tidak
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru
2. Guru membagikan teks bacaan
3. Guru memberi waktu kepada siswa untuk membaca
sungguh-sungguh atau teliti teks bacaan yang sudah
dibagikan
4. Guru meminta siswa menggaris bawahi hal-hal yang
dianggap penting pada teks bacaantersebut
5. Guru mengajukan pertanyaan sehubungan dengan teks
bacaan tersebut
6. Guru meminta siswa membuat rangkuman dengan
menggunakan bahasanya sendiri
24
4. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang terjadi
dalam proses pembelajaran pada setiap siklus, jika dalam suatu siklus terdapat
kekurangan yang menyebabkan kemampuan membaca intensif siswa belum
meningkat maka akan dilakukan perbaikan, proses pembelajarannya akan
dilakukan pada siklus berikutnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Siklus
Pelaksanaan siklus merupakan gabungan dari beberapa langkah seperti
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.Keempat tahapan inilah yang
membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan yang beruntun.
1. Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan meliputi menyusun
silabus danRPPsesuai dengan materi pembelajaran yang diajarkan, serta Lembar
Kerja Siswa (LKS) dan soal tes, kemudian dengan menyiapkan lembar observasi
aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran.
b. Pelaksanaan
Siklus Pertama dilaksanakan pada tanggal 14 April 2020. Materi
pembelajaran yang dibahas adalah gagasan utama dengan teks bacaan yang
diamati berjudul “Suku Bangsa Indonesia”. Indikator yang dicapai pada siklus 1
adalah menemukan gagasan utama tiap paragraf bacaan “Suku Bangsa Indonesia”,
dan menuliskan gagasan utama tiap paragraf bacaan “Suku Bangsa Indonesia”.
Aktivitas yang diamati adalah aktivitas guru dan aktivitas siswa dengan penerapan
membaca intensif.Aktivitas guru diobservasi sedemikian rupa yaitu oleh teman
sejawat, sedangkan aktivitas siswa diobservasi oleh observer dan dibantu oleh
guru.Aktivitas guru tersebut adalah gambaran pelaksanaan pada kegiatan
awal,kegiatan inti, dan kegiatan akhir proses pembelajaran. Untuk lebih jelas
gambaran kegiatan pembelajaran pada siklus pertama dapat di jelaskansebagai
berikut:
27
1) Kegiatan Awal
- Guru mengucapkan salam saat memasuki ruang kelas;
- Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan mengisi daftar hadir;
- Melanjutkan dengan berdoa sebelum memulai pembelajaran yang
dipimpin oleh ketua kelas;
- Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan;
- Guru mengarahkan siswa untuk mengamati orang-orangdi sekitar
sekolah;
- Mengajukan pertanyaan pendahuluan:
a. Apakah pengertian yang di maksud dengan membaca intensif?
b. Apakah kalian pernah membaca buku/artikel tentang suku bangsa
di Indonesia?
- Menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yng akan dicapai;
- Menyampaikan cakupan materi sesuai silabus;
2) Kegiatan Inti
- Guru menjelaskan materi yang akan di pelajari;
- Guru memberikan teks bacaan yang berjudul “Suku Bangsa di
Indonesia”
- Siswa mengamati teks yang sudah di bagikan oleh guru;
- Guru meminta siswa untuk bertanya tentang teks bacaan yang mereka
amati;
- Guru menjawab pertanyaan siswa dan menjelaskan kembali jawaban
siswa agar tidak keliru;
- Guru menjelaskan kembali yang di pelajari;
- Setiap siswa membuat tugas dan rangkuman masing-masing teks bacan
yang di amati;
- Guru memberikan beberapa tes dari teks bacaan;
3) Kegiatan Penutup
- Siswa mampu mengemukan hasil belajar hari ini;
- Guru memberikan penguatan dan kesimpulan;
28
c. Observasi
1) Aktivitas Guru
Aktivitas guru yang diamati terdiri atas 9 aspek.Observasi dilakukan oleh
observer atau teman sejawat.Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru
pada siklus pertama dapat dijelaskan dibawah ini.
Tabel 4.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru
No Aktivitas yang Diamati Ada Tidak
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru √
2. Guru membagikan teks bacaan √
3. Guru memberi waktu kepada siswa untuk membaca √
sungguh-sungguh atau teliti teks bacaan yang sudah
dibagikan
4. Guru meminta siswa menggaris bawahi hal-hal yang √
dianggap penting pada teks bacaan tersebut
5. Guru mengajukan pertanyaan sehubungan dengan teks √
bacaan tersebut
6. Guru meminta siswa membuat rangkuman dengan √
menggunakan bahasanya sendiri
7. Guru meminta siswa menyimpulkan teks bacaan secara √
29
2) Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa yang diamati terdiri atas 8 aspek. Observasi dilakukan oleh
observer atau teman sejawat dan guru yang bersangkutan. Untuk lebih jelasnya
hasil observasi aktivitas siswa pada siklus pertama dapat dijelaskan dibawah ini.
Tabel 4.2 Lembar Aktivitas Siswa
No Aktivitas yang Diamati Ada Tidak
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru √
2. Siswa mengamati dan membaca teks bacaan yang telah
√
dibagikan secara teliti
3. Siswa menggaris bawahi hal-hal yang dianggap penting
√
pada teks bacaan
4. Siswa bertanya sehubungan dengan teks bacaan √
5. Siswa menanggapi pertanyaan yang disampaiakan teman √
6. Siswa membuat rangkuman dengan menggunakan
√
bahasanya sendiri sesuai teks bacaan
7. Siswa menyimpulkan teks bacaan secara keseluruhan
(mencatat ide pokok pada setiap paragraf untuk √
menemukan kesimpulan)
30
Keterangan:
1. 89-100 = Sangat Baik
2. 77-88 = Baik
3. 65-76 = Cukup
4. Kecil dari 65 = Kurang
Dari tabel di atas jumlah siswa yang tuntas adalah 17 orang siswa.Jika
dicari persentasi ketuntasan siswa dengan rumusan di atas maka dapat dicari
sebagai berikut.
Persentase ketuntasan siswa
= 68%
d. Refleksi
Memperhatikan hasil penelitian Siklus I yang dikemukakan diatas,dapat
diketahui rata-rata nilai evaluasi siswa dalam menemukan gagasan utama adalah
32
68.Dengan rincian 17 siswa mencapai nilai tuntas (68%) dan 8 siswa tidak
mencapai nilai tuntas (32%).Rata-rata nilai siswa yang mencapai nilai 68 ini
sebenarnya sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan
oleh sekolah, hanya saja persentase keberhasilan siswa belum mencapai 75%.
Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan selanjutnya atau siklus II. Hal yang
menyebabkan belum mencapai persentase 75% nilai ketuntasan siswa ini adalah
karena kelemahan aktivitas guru dalam penerapan membaca intensif untuk
meningkatkan konsentrasi siswa dalam menemukan gagasan utama. Ada beberapa
aspek yang belum guru terapkan pada siklus I ini, seperti guru tidak memberikan
waktu yang jelas kepada siswa untuk membaca teks yang dibagikan dengan teliti
dan beberapa aspek lainnya sehingga ini menyebabkan proses pembelajaran
dengan penerapan membaca intensif belum sesuai dengan kaidah yang
sesungguhnya.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Perencanaan pada siklus II ini tidak jauh berbeda dari siklus I. Hanya saja
pada siklus II ini lebih disempurnakan lagi agar kekurangan pada siklus I dapat
ditutupi pada siklus II ini guna tercapainya tujuan yang diinginkan.
b. Pelaksanaan
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2020.Materi pembelajaran yang
dibahas adalah menemukan gagasan utama tiap paragraph pada sebuah teks
bacaan yang berjudul “Urang Kanekes, Si Suku Baduy”. Indikator yang dicapai
pada siklus II ini adalah menemukan gagasan utama tiap paragraf, membuat
rangkuman dengan bahasa sendiri, serta mampu menjawab pertanyaan sesuai
bacaan yang disajikan.
Aktivitas yang diamati adalah aktivitas guru dan aktivitas siswa dengan
penerapan membaca intensif.Aktivitas guru diobservasi sedemikian rupa yaitu
oleh teman sejawat, sedangkan aktivitas siswa diobservasi oleh observer dan
dibantu oleh guru.Aktivitas guru tersebut adalah gambaran pelaksanaan pada
33
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir proses pembelajaran. Untuk lebih
jelas gambaran kegiatan pembelajaran pada siklus II dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Kegiatan Awal
- Guru mengucapkan salam saat memasuki ruang kelas;
- Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan mengisi daftar hadir;
- Melanjutkan dengan berdoa sebelum memulai pembelajaran yang
dipimpin oleh ketua kelas;
- Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan;
- Guru mengarahkan siswa untuk mengamati orang-orang di sekitar
sekolah;
- Mengajukan pertanyaan pendahuluan:
a. Apakah pengertian yang di maksud dengan membaca intensif?
b. Apakah kalian pernah membaca buku/artikel tentang suku bangsa
di Indonesia?
- Menjelaskn tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai;
- Menyampaikan cakupan materi sesuai silabus;
2) Kegiatan Inti
- Guru menjelaskan materi yang akan di pelajari;
- Guru memberikan teks bacaan yang berjudul “Urang Kanekes, Si
Suku Baduy”
- Siswa mengamati teks yang sudah di bagikan oleh guru;
- Siswa diberi waktu 5-10 menit untuk membaca bacaan yang telah
dibagikan dengan menggunakan penerapan membaca intensif atau
membaca sungguh-sungguh.
- Guru meminta siswa untuk bertanya tentang teks bacaan yang mereka
amati;
- Guru menjawab pertanyaan siswa dan menjelaskan kembali jawaban
siswa agar tidak keliru;
- Guru menjelaskan kembali yang di pelajari;
34
c. Observasi
1) Aktivitas Guru
Aktivitas guru pada siklus II ini yang diamati terdiri atas 9 aspek juga
sama seperti pada siklus I. Observasi dilakukan oleh observer atau teman sejawat.
Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas guru pada siklus kedua ini dapat
dijelaskan dibawah ini.
Tabel 4.4 Lembar Observasi Aktivitas Guru
No Aktivitas yang Diamati Ada Tidak
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru √
2. Guru membagikan teks bacaan √
3. Guru memberi waktu kepada siswa untuk membaca √
35
2) Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa yang diamati pada siklus II ini sama seperti pada siklus I
juga yaitu terdiri atas 8 aspek. Observasi dilakukan oleh observer atau teman
sejawat dan guru yang bersangkutan.Untuk lebih jelasnya hasil observasi aktivitas
siswa pada siklus pertama dapat dijelaskan dibawah ini.
Tabel 4.5 Lembar Aktivitas Siswa
No Aktivitas yang Diamati Ada Tidak
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru √
2. Siswa mengamati dan membaca teks bacaan yang telah
√
dibagikan secara teliti
3. Siswa menggaris bawahi hal-hal yang dianggap penting
√
pada teks bacaan
4. Siswa bertanya sehubungan dengan teks bacaan √
5. Siswa menanggapi pertanyaan yang disampaiakan teman √
36
Dari tabel di atas jumlah siswa yang tuntas adalah 22 orang siswa.Jika
dicari persentasi ketuntasan siswa dengan rumusan di atas maka dapat dicari
sebagai berikut.
Persentase ketuntasan siswa
= 88%
Jadi, ketuntasan siswa seb
Jadi, persentase ketuntasan siswa sebesar 88.
d. Refleksi
Meningkatnya aktivitas guru dan siswa, sangat berpengaruh terhadap hasil
evaluasi siswa.Ini jelas terlihat peningkatan dari hasil evaluasi siklus I ke hasil
38
evaluasi siklus II. Pada siklus I, persantase yang dicapai 68% meningkat menjadi
88% pada siklus II. Ini berarti penerapan membaca intensif yang dilakukan pada
pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada materi gagasan utama dapat
dikatakan berhasil.
berhasil apabila hasil evaluasi yang dilakukan guru kepada siswa mencapai target
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk mencapai target KKM ini melalui
proses yaitu proses pembelajaran yang tidak mudah. Seperti penerapan metode
yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan dan dibutuhkan juga
kerjasama yang baik antara guru dan siswa. Selain itu, yang sangat-sangat
dibutuhkan adalah konsentrasi siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
konsentrasi yang baik akan berdampak pada pemahaman siswa yang baik pula
pada materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru. Jika materi yang disampaikan
guru sudah dipahami dengan baik oleh siswa maka hasil evaluasi juga akan baik
pula.
Materi pembelajaran pada tindakan yang di lakukan peneliti saat ini
membutuhkan kosentrasi siswa yang tinggi karena materi yang diangkat adalah
gagasan utama.Gagasan utama terdapat pada sebuah paragraph pada
bacaan.Untuk menemukan gagasan utama tersebut, siswa harus mampu
memahami tiap-tiap paragraf pada bacaan. Memahami bacaan memerlukan
kegiatan membaca dengan kosentrasi yang tinggi.jika siswa mampu
berkosemntrasi dengan baik pada saat membaca maka siswa akan memahami
bacaan tersebut. Pada akhirnya siswa akan mampu menemukan gagasan pokok
pada paragraf bacaan.
Evaluasi yang dilakukan oleh guru pada tindakan ini adalah menemukan
gagasan pokok tiap-tiap paragraf pada bacaan.Dalam hal ini sangat di butuhkan
kosentrsi siswa. Hasil evaluasi pada siklus 1 yang dapat dilihat pada tabel 4.3 di
atas terdapat 17 orang siswa yang sudah mencapai nilai tuntas dan 8 orang siswa
yang belum mencapai target KKM. Jika dipersentasekan 68% yang sudah tuntas
dan 32% yang belum tuntas. Nilai rata-rata kelasnya adalah 68,00. Jika dilihat dari
data tersebut, sudah mengalami peningkatan dari sebelum dilakukannya tindakan.
Pada saat belum dilakukannya tindakan hanya 10 orang siswa yang mencapai
target KKM. Walaupun sudah mengalami peningkatan pada siklus I ini, tetapi
persentase ketuntasan siswa belum mencapai 75%.Sehingga perlu diadakannya
siklus II.
40
2. Siklus 2
Aktivitas guru pada siklus II secara keseluruhan sudah sangat
baik.Aktivitas guru yang sesuai dengan penerapan membaca intensif sudah
terlihat jelas, ini sesuai dengan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat yang
tercatat pada lembar observasi aktivitas guru.Aktivitas guru pada siklus II ini
sudah mencapai persentase 100%, dengan kategori sangat baik. Perbandingan
aktivitas gurusiklus I dan II dapat dilihat pada grafik berikut.
120.00%
Grafik 4.1 Perbandingan Aktivitas Guru
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Siklus I Siklus II
Aktivitas siswa pada siklus II ini sudah mencapai 100%, dalam kategori
sangat baik.Perbandingan aktivitassiswa pada siklus I dan II dapat dilihat pada
grafik berikut.
Pada siklus II yang telah dilaksanakan, hasilnya sudah sesuai apa yang
diharapkan. Siswa yang sudah mendapatkan nilai di atas KKM sebanyak 22
orang dan yang belum tuntas hanya sisa 3 orang saja.Jika dipersentasekan 88%
untuk yang sudah mencapai KKM dan 22% untuk yang belum
tuntas.Perbandingan hasil evaluasi prasiklus, siklus I dan II dapat dilihat pada
grafik berikut.
80%
60%
40%
20%
0%
Prasiklus Siklus I Siklus II
Dari grafik di atas terlihat jelas peningkatan hasil evaluasi siswa dari
sebelum dilakukannya tindakan sampai pada siklus II.Peningkatan hasil evaluasi
tersebut membuktikan keberhasilan penerapan membaca intensif pada materi
gagasan utama dengan indikator menemukan gagasan utama tiap-tiap paragraf
sebuah bacaan untuk pembelajaran Bahasa Indonesia.Keberhasilan ini tidak luput
juga dari peningkatan konsentrasi siswa.Penerapan membaca intensif menuntut
kosentrasi siswa yang tinggi.Ketercapaian pada siklus II yang sangat tinggi
membuktikan bahwa pada tindakan siklus II kosentrasi siswa sangat baik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di jelaskan pada bab IV, maka
dapat diambil kesimpulansebagai berikut:
1. Penerapan membaca intensif dapat meningkatkan kosentrasi siswa dalam
menemukan gagasan utama tiap- tiap paragraf sebuah bacaan pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada siswa kelas IVSD Negeri 017
Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang. Hasil ini terlihat jelas pada
siklus II, kosentrasi siswa dalam menemukan gagasan utamamengalami
peningkatan yang sangat memuaskan dengan persentase 88% dengankategori
sangat mampu. Artinya kemampuan siswadalam menemukan gagasan utama
telah mencapai target yang di inginkan yaitu diatas 75%.
2. Peningkatan hasil evaluasi yang dilakukan pada silus I dan II menunjukkan
bahwa penerapan membaca intensif pada pembelajaran Bahasa Indonesia
khususnya menemukan gagasan utama dikategorikan berhasil.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini, maka dapat diajukan beberapa saran dalam
pencapaian tujuan pembelajaran khususnya pada materi kalimat utama
diantaranyasebagai berikut:
1. Mengingat penerapan membaca intensif dapat meningkatkan konsentrasi
belajar siswapada materi gagasan utama dianjurkan kepada guru untuk
mencoba menerapkanmembaca intensif pada materi gagasan utama atau
materi lain yang sesuai dengan penerapan membaca intensif pada pelajaran
Bahasa Indonesia atau pelajaran lainnya.
2. Diharapkan kepada guru yangmenerapkan membaca intensif,
hendaknyamemperhatikanKompetensi Dasar dan indikator yang ingin
43
DAFTAR PUSTAKA