REPUBLIK INDONESIA
---------------------
RISALAH SIDANG
PERKARA NOMOR 88/PHPU.D-X/2012
PERKARA NOMOR 89/PHPU.D-X/2012
PERKARA NOMOR 90/PHPU.D-X/2012
PERKARA NOMOR 91/PHPU.D-X/2012
PERIHAL
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM
KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN 2012
ACARA
PEMBUKTIAN
(III)
JAKARTA
PERIHAL
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2012
TERMOHON
ACARA
Pembuktian (III)
SUSUNAN PERSIDANGAN
i
Pihak yang Hadir:
1. Kores Tambunan
2. M. Rosdi
3. L.M. Bariun
4. Amir Faisal
5. Syahrul Arubusman
6. Henri Gani Purba
7. Sudirman
8. M. Yusuf
9. Abidin Ramli
1. La Ode Asis
2. H.T. Yusrin
ii
F. KPU Pusat:
1. Afirudin Mathara
2. Unoto
3. Fadli Nasution
4. Andi Muhammad Asrun
1. Mas’udi
2. Nurdjajadin A.K.
3. Asri
1. Andi Syafrani
2. Rivaldi
3. Sulaiman
4. Giofedi
1. Munsir
2. Nur Amin
iii
SIDANG DIBUKA PUKUL 16.17 WIB
KETUK PALU 3X
Hadir.
Baik. Terkait?
1
9. KETUA: MOH. MAHFUD MD.
Baik. Saudara, di meja Majelis ini ada dua Ahli yang dihadirkan oleh
Termohon, Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra dan Dr. Dian Simatupang.
Kemudian ... baik, kemudian Saksi yang diajukan ini sebanyak 17
orang dari Termohon dan Terkait. Saya kira karena ini menyangkut lebih
banyak pada prosedur dan itu sebenarnya bisa dinilai dari dokumen-
dokumen yang ada, Majelis berpendapat bahwa 17 orang terlalu banyak,
sehingga Ahli yang dua, Pak Yusril dan Pak Simatupang oke, tetapi untuk
saksi-saksi, Saudara pilih masing-masing dua saja. Sudah bisa … apa
namanya ... diyakinkan dari situ karena ini saksinya bukan saksi
perhitungan angka apa yang dipersoalkan, ini kan soal prosedur yang
lebih banyak, ya. Yang soal-soal di luar prosedur, itu sudah di ... kemarin
sudah diperiksa dan kita sudah dengar kedua pihak, dan kita sudah lihat
dokumen-dokumennya.
Nah, oleh sebab itu, mohon ya dari Terkait nanti ditunjuk dua orang
saja, kemudian dari Termohon juga dua orang, sedangkan (...)
Mohon izin, Yang Mulia. Dari Termohon kita minta tiga saksi karena
satu sangat penting sekali, Yang Mulia, dari tim dokter pemeriksa
kesehatan, Yang Mulia.
Sama pentingnya dengan yang lain, kalau tim dokter untuk apa sih?
Kan sudah (suara tidak terdengar jelas) keterangannya, sudah punya
otoritas (...)
Salah satu pasangan calon sama sekali tidak pernah diperiksa oleh
tim dokter, Yang Mulia, atas rekomendasi dari KPU.
2
15. KETUA: MOH. MAHFUD MD.
Ya, baik.
Entar dulu.
Ya, ya.
Ya, Yang Mulia, mohon izin juga, Kuasa Hukum Nomor 89.
3
23. KETUA: MOH. MAHFUD MD.
Siapa (...)
Saya (...)
4
32. PEMOHON PERKARA NOMOR 91/PHPU.D-X/2012: LA ODE ASIS
Ya.
Baik, silakan.
Jadi, Yang Mulia, kami ingin singkat saja sidang ini bahwa dua Saksi
kita inikan kita sudah setujui, Yang Mulia. Dan kemudian, kami tidak
akan membacakan jawaban dari Pihak Terkait karena mesti singkat dan
ada satu yang urgen juga kami sampaikan (...)
Baik, terima kasih, Yang Mulia Majelis Hakim. Kami juga sudah
mengirimkan jawaban atas pertanyaan yang kemarin itu secara tertulis,
kami sampaikan kepada Yang Terhormat Ketua Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia, sebagaimana terdapat dalam Surat Nomor
682/KPU/XII/2012, perihal Pokok-Pokok Penjelasan KPU dalam
Pelaksanaan Tugas Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi
Tenggara Tahun 2012.
Jadi, secara tertulis sudah kami sampaikan, secara rinci … apa
dibaca seluruhnya ya … berkenaan dengan Sidang Perselisihan Hasil
Pemilihan Umum Mahkamah Konstitusi Nomor 88, 89, 90, 91 (…)
Coba, jangan dibaca begini! Ini enggak selesai sampai jam 21.00
WIB. Gini lho pertanyaannya, kenapa dulu KPU Provinsi itu dipecat?
Kenapa?
5
39. KETUA: MOH. MAHFUD MD.
6
42. ANGGOTA KPU PUSAT: ARIEF BUDIMAN
Tetapi tidak disebutkan, apa sih? Kan mestinya kalau prosedur bisa
dinilai, ini prosedurnya cacat, harus diulang atau prosedurnya bisa
diteruskan, hanya diambil alih, kan mesti begitu? Apa sih yang dilanggar
oleh KPU itu, kok bisa dipecat begitu?
Baik, cukup?
Cukup.
Ada lagi?
7
48. ANGGOTA KPU PUSAT: ARIEF BUDIMAN
Satu hal lagi tentang PAW. Jadi kemarin ditanyakan juga kenapa
KPU melanjutkan tahapan, tapi tidak melakukan proses PAW? Kami
menjelaskan berdasarkan Surat KPU Nomor 1156/SJ/XI/2012, itu kami
sudah mengirimkan surat kepada Sekretaris KPU Provinsi bertanggal 1
November 2012 untuk melakukan klarifikasi terkait proses PAW tersebut.
Jadi pengambilalihan ini memang dilakukan sementara untuk
melanjutkan tahapan sampai dengan kemudian dilakukannya
penggantian antarwaktu terhadap komisioner yang sudah diberhentikan.
Terima kasih.
Cukup ya?
Kami hanya minta tolong, Yang Mulia, kiranya Profesor Yusril bisa
didengar segera untuk kesaksiannya karena Beliau mau ke rumah sakit
habis ini, Yang Mulia, segera.
Ya, sebentar. Terkait dulu, baru Pak Yusril. Silakan, Terkait ada?
Apa jawaban Anda atas dalil-dalil yang kemarin, yang terkait dengan
Saudara sebagai Pihak Terkait?
8
melakukan kegiatan secara profesional, khususnya dalam tahapan proses
verifikasi pencalonan, sehingga menimbulkan ketidakpastian hukum.
Nah, itu adalah poin yang di … apa namanya … jadi pertimbangan
hukum yang sangat kuat disebutkan di dalam Putusan DKPP. Jadi, saya
kira hanya itu, Yang Mulia, kami dapat sampaikan. Untuk poin-poin yang
lainnya, secara umum sudah kita sampaikan kemarin, Yang Mulia, dan
sudah dilampirkan secara tertulis.
Baik. Saya tanya ke Termohon, tadi ada tidak kompak, ya? Apa
bentuk tidak kompaknya? Sekarang Termohon, kan yang … yang
mengambil alih itu karena DKPP menyebut tidak ada kompak. Apakah
tidak kompak, misalnya dalam buat keputusan, yang dua tidak setuju
tapi dipaksakan, yang tiga tidak setuju, dipaksakan? Bagaimana itu
bentuk tidak kompaknya?
Hasil supervisi.
Yang sudah diputuskan secara benar oleh yang dua itu menurut
penilaian KPU?
9
60. ANGGOTA KPU PUSAT: ARIEF BUDIMAN
Ya.
10
65. KETUA: MOH. MAHFUD MD.
Ya, Pak Yusril dan Pak Dian, maju dulu untuk mengambil sumpah.
Baik, ini akan disumpah dalam Agama Islam ya, dua-duanya. Silakan,
Pak Anwar.
Terima kasih.
Baik, silakan duduk. Begini, soal kedudukan Pak Yusril, kita dengar
ini sebagai Ahli. Tidak apa-apa pendapatnya sebagai Ahli dan sebagai
pengusung kalau kebetulan punya partai, tidak apa-apa. Toh nanti kita
yang menilai, Saudara juga bisa menilai begitu, bisa mempertanyakan itu
nanti kan kepada Beliau. Beliau dihadirkan sebagai Ahli dan kebetulan
memang Ahli juga dan kebetulan punya parpol, tidak apa-apa. Silakan,
Pak Yusril.
11
Dalam berbagai yurisprudensi Mahkamah, kewenangan untuk
mengadili dan memutus perselisihan tentang pemilihan umum itu,
termasuk pula memeriksa seluruh proses penyelenggaraan pemilihan
umum sepanjang berkaitan atau berpengaruh secara langsung terhadap
hasil pemilihan umum yang diperselisihkan oleh para pihak berperkara
yang diajukan kepada Mahkamah Konstitusi.
Kedua. Penyelenggara pemilihan umum sendiri sebagaimana diatur
dalam Pasal 22E ayat (5) Undang-Undang Dasar 1945 dilaksanakan oleh
satu Komisi Pemilihan Umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri.
Dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 disebutkan bahwa di
samping Komisi Pemilihan Umum, dibentuk Komisi Pemilihan Umum
Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota dengan tugas dan
kewenangan masing-masing, sebagaimana yang diamanatkan oleh
undang-undang.
Setelah kami telaah isi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011
tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum, maka terdapat satu
ketentuan yang mengatur tentang satu keadaan jika seluruh anggota
provinsi … KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota diberhentikan oleh
satu sebab oleh pejabat yang berwenang, maka KPU yang lebih tinggi
tingkatannya dapat mengambil alih menjalankan tugas dan kewenangan
KPU yang berada di bawahnya, sebagaimana diatur berdasarkan Pasal
127 ayat (3) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang … tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum.
Ketiga. Tugas-tugas KPU yang lebih rendah adalah meneruskan
tahapan-tahapan penyelenggaraan pemilu sepanjang badan yang
berwenang, dalam hal ini DKPP atau Bawaslu tidak memerintahkan atau
merekomendasikan agar dilakukan pengulangan terhadap tahapan-
tahapan penyelenggaraan pemilu yang diambil alih oleh KPU yang lebih
rendah yang seluruh anggotanya diberhentikan oleh lembaga yang
berwenang, dalam hal ini DKPP.
Seperti yang terjadi sekarang, justru DKPP tidak menjelaskan
sebab-sebab pemberhentian anggota KPU dan apakah kesalahan-
kesalahan yang telah mereka lakukan yang seyogianya harus diperbaiki
oleh KPU yang lebih tinggi yang mengambil alih tugas-tugas dari KPU
yang lebih rendah tadi.
Hal-hal lain yang diajukan kepada saya untuk diterangkan, yakni
tentang keabsahan pengambilan keputusan KPU dalam penetapan calon.
Apakah melalui calon yang sudah mendaftar dan kemudian
mengundurkan diri, tapi kemudian mencalonkan diri kembali melalui jalur
partai, apakah calon yang sudah terdaf … mendaftar di tengah jalan,
ditarik kembali dan digantikan oleh calon yang lain, termasuk apakah
dibolehkan menurut hukum KPU Provinsi mengubah tahapan pemilu
tanpa mengubah jadwal pemungutan suara.
Pada hemat saya, hal-hal seperti itu terkait dengan kewenangan
KPU dalam mengambil keputusan yang seluruhnya termasuk ke dalam
12
tindakan tata usaha negara, kecuali ada ketentuan sedikit seperti diatur
di dalam Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2010 yang juga sepenuhnya
merupakan aturan di bidang hukum administrasi negara yang
menegaskan bahwa calon tertentu yang sudah mendaftarkan diri sebagai
bakal calon tidak dilarang mengundurkan diri dan kemudian kalau
mundur, tidak boleh mencalonkan diri lagi. Namun persoalan-persoalan
seperti ini, pada hemat saya, sepenuhnya menjadi kewenangan
pengadilan tata usaha negara untuk mengadili dan memutusnya,
sehingga tidak relevan untuk diterangkan di hadapan Persidangan
Mahkamah Konstitusi.
Demikian keterangan saya, Yang Mulia.
Terkait?
13
78. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 90/PHPU.D-
X/2012: M. YUSUF
Dari Nomor 90, Yang Mulia, Pasangan Ali Mazi. Saya hanya melihat
penutup dari pernyataan Ahli Saudara Yusril yang mengatakan bahwa
tidak relevan diterangkan di hadapan persidangan ini sebagaimana
dalilnya di atas. Menurut Pemohon bahwa itu sangat bertentangan
dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 81/PHPU.D-X/2012 dalam
Perkara Lukas Yeimo, S.Pd. Di dalam pasal … di dalam halaman 22
menyebutkan bahwa (…)
14
85. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 90/PHPU.D-
X/2012: KORES TAMBUNAN
Yang Mulia.
Apa Saudara perlu jawaban dari Pemohon? Tidak, kan? Itu kan
(suara tidak terdengar jelas) (…)
Ha?
Yang Mulia.
Yang jawab, Yang Mulia, karena dalam putusan itu Ketua Majelis
(…)
Ya, baik, nanti yang akan menjadi jawaban adalah putusan tentang
itu, jawabannya ada di vonis nantinya. Akan dipertimbangkan.
Yang Mulia, Yang Mulia, satu lagi Yang Mulia dari 90.
15
94. KETUA: MOH. MAHFUD MD.
Silakan 90.
16
komisioner-komisioner KPU di provinsi itu, maka KPU Republik, KPU
Pusat menyerahkan kembali tugas-tugas itu kepada komisioner yang
baru untuk menyelesaikan tahapan-tahapan tadi. Itu pengertian diambil
alih sementara.
Dalam kasus ini, sampai dengan seluruh tahapan-tahapan selesai
dan kemudian tidak terbentuk komisioner atau tidak terpilih komisioner
yang baru antarwaktu, maka tugas-tugas itu terus dapat dilaksanakan
oleh KPU Pusat yang mengambil alih tugas tadi.
Jadi, sampai di situ pemahaman saya terhadap pengertian
sementara di dalam Pasal 127 ayat (3) dari Undang-Undang
Penyelenggara Pemilu ini.
Baik. Cukup, ya? Ini ndak usah didebat karena tidak usah mencari
kesepakatan. Jadi di pendapat Pak Yusril begitu, pendapat Anda nanti
ditulis bahwa saya tidak sependapat dengan itu. Nanti Hakim yang akan
memutus. Kalau seminar, mencari kesepakatan. Ini persidangan ndak
usah bersepakat. Masih ada pertanyaan?
Masih ada Nomor 90, Yang Mulia. Terima kasih. Nomor 89, mohon
maaf. Terkait dengan seluruh penjelasan daripada Saksi Ahli dari 1
sampai 4, kami terpasung pada pendapat di nomor 4.
Saksi Ahli. Bahwa seluruh rangkaian segala tindakan yang telah
diambil oleh Termohon dalam persoalan pelaksanaan Pemilukada
Sulawesi Ternggara, tetapi dalam kondisi dalam konteks yang
pelaksanaan pemilu tadi, ini salah satu Pemohon di sini, Pemohon Nomor
90, telah mengajukan gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara Kendari
dan Pengadilan Tata Usaha Negara telah memutuskan dan membatalkan
seluruh perbuatan hukum daripada Para Termohon. Yang menjadi
pertanyaan kami, di mana posisi putusan Pengadilan Tata Usaha Negara
tersebut? Demikian, terima kasih, Ahli. Wassalamualaikum wr. wb.
Silakan, Ahli.
17
itu dianggap belum ada putusan, bahkan tahapan-tahapan dapat
dilanjutkan.
Bahwa seringkali terjadi dalam praktik bahwa penetapan sudah
dilaksanakan pemenangnya, kemudian dibawa ke Mahkamah Konstitusi,
Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan dan putusan Mahkamah
Konstitusi adalah final dan mengikat. Tapi pada tingkat Mahkamah
Agung, ternyata gugatan dimenangkan. Masalah itu saya tidak jawab, ya
saya kembalikan kepada Majelis untuk menilai, bagaimana ada Putusan
MK dengan Putusan Mahkamah Agung yang berbeda tentang suatu
masalah. Terima kasih.
Yang Mulia.
Pertanyaan lagi?
Ya, silakan.
18
seharusnya sudah ada PAW? Karena faktanya, KPU RI tidak memproses
PAW. Itu saja, Yang Mulia, terima kasih.
Silakan, Pak.
Masih ada?
19
113. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 89/PHPU.D-
X/2012: BARON HARAHAP SALEH
Yang Mulia, ini kan Putusan DKPP seperti itu ya. Dalam
penilaiannya, dalam persidangan-persidangannya yang kami ikuti,
terungkap juga bahwa pada saat verifikasi ya, misalnya Pemohon dalam
Perkara Nomor 90 ya, wakilnya dinyatakan sudah terverifikasi
dukungannya pada calon perseorangan yang kemudian diusung kembali
dalam partai politik ya, itu sama sekali tidak pernah diberitahukan
20
mengenai wakilnya. Nah, itu menjadi salah satu item pertimbangan DKPP
bahwa ini tidak cermat.
Menurut Ahli ya, dengan proses tahapan ini yang kemudian
mengakibatkan lahirnya beschikking-nya keputusan mengenai penetapan
pasangan calon yang memenuhi syarat, apakah itu harus terperbaiki
kembali ya setelah diambil alih tahapannya atau tidak? Terima kasih.
Terakhir, Pak.
21
123. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 90/PHPU.D-
X/2012: M. YUSUF
Entar, sini saja, sini. Yang sebelah sini, Nomor berapa ini?
Ya, silakan. Nanti yang terakhir di situ. (Suara tidak terdengar jelas)
ya, apa?
Ya, itu, itu, itu faktanya. Jadi biar nanti Majelis yang menilai,
enggak usah dijawab. Apa lagi? Ada lagi?
22
131. PEMOHON PERKARA NOMOR 91/PHPU.D-X/2012: LA ODE ASIS
Saudara mau tanya atau mau menerangkan? Kalau itu, kan sudah
ada di sini.
Kenapa bisa dilajutkan kalau tahapannya saja sudah salah dari segi
administrasi?
23
140. KETUA: MOH. MAHFUD MD.
Sudah salah.
Artinya kalau salah, berarti kan hasilnya juga salah. Terima kasih.
Ya, kan belum terbukti kalau bersalah kan? Belum terbukti kalau
salah. Saya kira bukan jawaban yang bisa diberikan oleh Pak Yusril.
Masih ada lagi?
Ya.
Ya, pertanyaannya apa sah gitu ya? Apa keputusan yang diambil
komisioner yang tidak kuorum sah apa tidak, gitu pertanyaannya?
24
149. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 90/PHPU.D-
X/2012: M. YUSUF
Majelis.
Jawab saja, Pak Yusril. Enggak usah, jawab saja dulu (…)
Baik, saya kira cukup. Karena kita tidak akan mencari kesepakatan
dengan Pak Yusril. Kalau Saudara tidak sependapat, ditulis saja bahwa
saya (…)
25
156. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 88/PHPU.D-
X/2012: IMAM WESTANTO
Tidak usah, tidak usah! Silakan, Pak Yusril, kalau meninggalkan (…)
26
Suatu Berita Acara sebagai tindak administrasi bukan merupakan
perbuatan. Dan pada hakikatnya, ada yang merupakan persiapan suatu
ketetapan di dalam lingkungan administrasi yang bukan merupakan
keputusan karena tidak bertindak dan mengikat ke luar. Selanjutnya.
Oleh sebab itu, Majelis Yang Mulia, pada hakikatnya keputusanlah
merupakan akta autentik, sebagaimana dikemukakan dalam teori
sebagaimana Prof. Mr. A.D. Belinfante dan dikuatkan oleh Donner dalam
Publiekrecht menyatakan keputusan sebagai suatu ketetapan merupakan
akta autentik yang berlaku untuk pelaksanaan keputusan secara
langsung.
Dengan demikian menurut keduanya, keputusan memiliki sifat yang
sama dengan putusan hakim dan akta notaris sebagai alat bukti yang
sah menurut kekuatan hukum acara. Dengan kata lain, keputusan
memiliki sifat privillage du prealable, artinya keputusan mengikat hukum,
termasuk ke luar pembentuknya tanpa persetujuan pihak luar. Baik,
selanjutnya.
Oleh sebab itu, daya mengikat suatu keputusan, Majelis Yang Mulia
dan Bapak, Ibu sekalian, keputusan badan administrasi hakikatnya
merupakan pernyataan kehendak dari satu badan administrasi itu
sendiri. Sehingga keputusan badan administrasi mengikat ke luar setelah
ditetapkan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan syarat yang
ditetapkan peraturan perundang-undangan.
Keputusan badan administrasi tidak bersifat faktual, pada
hakikatnya tidak memiliki akibat hukum ke luar, sebagaimana suatu
dokumen biasa karena tindakannya sebagai tindakan administrasi.
Oleh sebab itu, kekuatan keputusan, Majelis Yang Mulia, Kraneburg
dalam teorinya Kraneburg dan Vegting mengemukakan, keputusan
sebagai suatu ketetapan mempunyai kekuasaan hukum formiil yang
mutlak atau absolute formele rechtskracht, yang artinya suatu keputusan
mempunyai pengaruh yang dapat diadakan oleh karena adanya
keputusan itu, sehingga perbuatan hukum yang dilakukan menjadi sah.
Dengan demikian menurut asasnya, suatu keputusan hanya dapat
dibatalkan dengan cara luar biasa, yaitu melalui cara yang ditetapkan
berdasarkan putusan hakim, tidak dengan putusan administrasi biasa.
Oleh sebab itu, dalam hal ini saya akan menjelaskan, Majelis Yang
Mulia. Bahwa Berita Acara pada hakikatnya sebagai dokumentasi
administrasi. Pembentukannya merupakan bagian dari tindakan faktual
dan bukan tindakan hukum yang memberikan pengaruh dan menjadi
dasar suatu perbuatan hukum menjadi sah. Berita Acara sebagai
tindakan faktual lebih merupakan tindakan persiapan menuju terciptanya
suatu perbuatan hukum. Berita Acara bukanlah suatu yang diadakan
yang menambah atau melaksanakan hukum, melainkan suatu perbuatan
yang menjelaskan suatu situasi faktual pada saat pembentukan Berita
Acara tersebut.
27
Oleh sebab itu, Majelis Yang Mulia dan Bapak, Ibu sekalian. Perlu
kita telaah bahwa ciri khas dari keputusan adalah menurut Prof. van der
Pot memenuhi ciri khas yang tidak dimiliki suatu bentuk lain, seperti
Berita Acara. Dan pada hakikatnya, menunjukkan bahwa ini merupakan
keputusan yang sah.
Pertama adalah keputusan di bawah organ yang berwenang
membuatnya.
Kedua, membuat … merupakan pernyataan kehendak atau motivasi
dalam konsiderans menimbangnya.
Ketiga, diberikan bentuk atau form yang ditetapkan dalam
peraturan perundangan dan dalam prosedur yang ditetapkan dalam
suatu peraturan perundang-undangan.
Dan yang keempat, isi dan tujuan keputusan sesuai dengan
maksud yang ditentukan peraturan perundang-undangan yang menjadi
dasarnya.
Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, Majelis Yang Mulia, konklusi
yang ingin disampaikan adalah bahwa keputusan merupakan akta
autentik sebagai suatu keputusan yang mengikat ke luar badan
pembentuknya yang memuat suatu kehendak badan pembentuknya
yang menciptakan tindakan hukum.
Berita Acara merupakan dokumen administrasi yang menjelaskan
kondisi faktual dalam situasi saat itu yang pada hakikatnya, Majelis Yang
Mulia berbeda dengan keputusan tidak memuat kehendak badan
pembentuknya sebagai suatu perbuatan hukum yang sah.
Demikian Majelis Yang Mulia, terima kasih. Assalamualaikum wr.
wb.
28
164. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 89/PHPU.D-
X/2012: ABU HANIFAH PAHEGE
Nomor 91?
29
169. KETUA: MOH. MAHFUD MD.
Terima kasih.
30
172. KETUA: MOH. MAHFUD MD.
Satu lagi, Yang Mulia. Mohon, Yang Mulia. Satu saja, Yang Mulia.
Pemohon 88, Yang Mulia.
Silakan.
Ya, terima kasih, Yang Mulia. Saudara Ahli ya, Saudara dalam
bagian ciri khas keputusan pada poin nomor 3 dan nomor 4, yaitu
diberikan bentuk form yang ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan. Kemudian empat, isi dan tujuan keputusan sesuai dengan
maksud yang ditentukan peraturan perundang-undangan menjadi
dasarnya.
Saya ingin menanyakan kepada Saudara Ahli ya berkaitan dengan
suatu keputusan ya, dapatkah dibenar … karena saya memakai
melanggar hukum ya, bukan tidak sah, dapatkah dibenarkan secara
hukum seseorang membuat keputusan yang mendasarkan pada suatu
yang melanggar hukum? Kemudian kedua … melanggar hukum ini tentu
undang-undang ya.
Kemudian kedua, apa akibat hukumnya suatu keputusan yang
dibuat ya yang mendasarkan pada suatu yang melanggar hukum
tersebut?
Kemudian berkaitan dengan … tiga ya, berkaitan dengan terbitnya
Keputusan KPU Provinsi Nomor 29 tentang Penetapan Pasangan Calon
ya, ilustrasi lahirnya keputusan ini awalnya adalah adanya keputusan 1
Oktober ya … 1 Oktober yang di … yang dihadiri oleh empat komisioner
KPU pada waktu itu. Kemudian ditetapkan empat pasang calon … empat
pasang calon yang memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat ada
satu, yaitu Drs. Sabaruddin Labamba dan pasangannya. Kemudian
ditetapkan, disetujui oleh 3 orang, disetujui oleh 3 komisioner.
Kemudian dalam kelanjutannya, pada tanggal 12, terbit Berita
Acara ya, Berita Acara yang ditandatangani oleh 3 komisioner dengan 4
pasang calon.
Kemudian, terbit pada tanggal 12 pula … terbit Berita Acara Nomor
270/344 tentang 3 pasangan calon. Di dalam Keputusan 29 itu, akhirnya
31
mendasarkan pada hasil Rapat Pleno Penetapan Pasangan Calon dan
Wakil … Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor 270/344 tentang 3
pasang calon yang disetujui oleh dua komisioner, dua komisioner.
Kemudian berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2011 (…)
Baik, terima kasih, Ketua Yang Mulia. Pada hakikatnya bahwa suatu
keputusan, tadi dijelaskan bahwa keputusan pada hakikatnya mungkin
mengandung kekurangan yuridis atau (suara tidak terdengar jelas) itu
tadi, sehingga mana nanti dipilah, apakah kekurangan yuridis tersebut
sebagai akibat suatu paksaan, atau tipuan, atau merupakan salah kira
atau dwaling.
Dari sini, Majelis, nanti pada upaya hukum yang akan disampaikan,
maka ditelaah. Apakah kekurangan yuridis tersebut batal demi hukum
karena akibat adanya paksaan atau tipuan atau karena salah kira
sehingga dapat dibatalkan? Jadi dari kekurangan dari karakteristik dari
kekurangan yuridis itulah dapat ditelaah, apa keputusan tersebut
menjadi batal demi hukum atau dapat dibatalkan.
32
181. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 89/PHPU.D-
X/2012: BARON HARAHAP SALEH
Silakan.
Yang Mulia.
33
189. KETUA: MOH. MAHFUD MD.
Ndak ada, ndak ada keberatan. Kamu diam saja, sana dulu!
Dalam hal ini yang ingin kami tanyakan, ketika KPU akan
mengambil alih, mana dasar yang lebih kuat? Apakah Berita Acara yang
ditindaklanjuti oleh dengan keputusan atau Berita Acara saja yang
nomornya juga salah? Terima kasih, Yang Mulia.
Silakan jawab.
Baik, terima kasih, Ketua Yang Mulia. Pada hakikatnya suatu produk
administrasi (suara tidak terdengar jelas) Hukum Administrasi, maka
pejabat administasi di atasnya yang melakukan … apa … pengambil
keputusan atas suatu benar-salahnya suatu keputusan. Jadi, ada upaya
administrasi luar biasa yang dilakukan oleh pejabat administrasi di
atasnya dan upaya hukum luar biasa yang dilakukan dalam prosedur
peradilan ini. Demikian, Yang Mulia.
Satu lagi terakhir dari 89, Yang Mulia. Sejak tadi minta kesempatan.
Ya, 89.
Baik, terima kasih. Ahli ya, ini ada keputusan yang lahir oleh KPU
sebelumnya yang dipecat oleh 5 komisioner. Dalam Putusan DKPP,
terbukti keputusan itu diambil secara tidak cermat. Pasangan calon tidak
34
diverifikasi secara baik, berakibat terhadap tidak berkepastian hukumnya
putusan tersebut, ya.
Nah, setelah dipecat, kemudian berganti orang lain, lembaga lain
yang mengambil alih itu, ya. Kalau lembaga yang mengambil alih
mengetahui bahwa beschikking-nya keputusannya itu cacat ya, tidak
berkepastian hukum, apa tindakan administrasi yang harus dilakukan
oleh lembaga yang mengambil alih atau pejabat yang mengambil alih?
Apakah dia memperbaiki keputusan itu atau tidak menurut Ahli?
Silakan.
Baik, terima kasih, Yang Mulia. Pada hakikatnya ini bahwa apakah
perlu tidak diperbaikinya, tadi sampaikan kepada pertanyaan
sebelumnya. Baiknya bergantung pada pejabat adminitrasi di atasnya.
Nah, itu dilihat pada motivasi, apakah perlu diperbaiki atau tidak.
Jadi, apakah (suara tidak terdengar jelas) administrasi upaya luar
biasa dilakukan oleh pejabat administrasi dinyatakan perlu atau tidak,
maka administrasi negara memiliki atau yang di atasnya memiliki untuk
… kewenangan untuk menyatakan itu keputusannya. Demikian.
35
202. KUASA HUKUM TERMOHON: ANDI MUHAMMAD ASRUN
Pak Munsir.
36
212. KUASA HUKUM:
Terima kasih.
Baik, silakan.
37
Provinsi Sulawesi Tenggara dan alhamdulillah pada kesempatan ini saya
akan mengajukan keterangan secara tertulis dan yang akan saya
sampaikan hanya inti-intinya saja.
Ya, silakan.
38
kantor KPU, yaitu Saudara Sahir, dan yang hadir dari komisioner ada
empat orang. Dan pada saat itu kami belum membawa laporan
kronologis karena apa, deadlock. Karena sesuai aturan seharusnya
sesuai tahapan dan juga dokumen-dokumen tidak dibawa oleh Saudara
Ketua Pokja pada saat itu dan dipertanyakan oleh Ketua KPU RI,
“Apakah sudah ada laporan kronologis dan dokumen-dokumen?” Kami
menjawab, “Belum ada.” “Kalau begitu, dipersiapkan dulu, nanti akan
kami … setelah itu, baru kami panggil kembali.”
Dan sesuai undangan KPU RI tanggal 8 Oktober, kita diundang
untuk mengklarifikasi tentang deadlock-nya proses penentapan calon itu,
sehingga kami hadir. Pada saat itu, salah seorang anggota KPU Provinsi
tidak sempat hadir lagi, yaitu Saudara La Ode Ardin dan pada saat itu
yang hadir dari KPU Pusat, ketua dan 6 orang anggota semuanya hadir.
Dan pada saat itu, kita simulasi dan di-list di papan tentang partai-
partai yang beririsan antara Pasangan Nusa dan Pasangan Ali Mazi-
Wuata Saranani.
Dan pada saat itu, salah satu anggota KPU, yaitu Bapak
Yuliadiantoro memperlihatkan SK Menkumham kepada kami bahwa salah
satu partai yang mengusung Bapak Ali Mazi itu adalah Partai PSI, yang
mana sudah berubah berbadan hukum menjadi Nasional Republik. Dan
juga masih ada beberapa partai politik, yang mana sah mendukung Nusa
ada 4 partai politik yang pada saat itu sudah disurati mereka pada
tanggal 10 September pada saat verifikasi tahap pertama.
Dan sesuai Peraturan KPU Pasal 43 dan Pasal 39 Peraturan KPU
Nomor 13 Tahun 2010, apabila partai politik sudah mendukung salah
satu pasangan calon, itu tidak dibenarkan lagi untuk menarik
dukungannya. Dan pada tanggal 10 Sepetember itu kita sudah surati
pasangan bakal calon pada saat itu, menyampaikan bahwa ini sudah sah
mendukung pasangan ini.
Saya lanjut, Yang Mulia. Jadi sehingga pada saat konsultasi pada
tanggal 8 Oktober, itu clear bahwa Pasangan Ali Mazi tidak mencukupi
15%, sehingga otomatis tidak berhak lolos sebagai calon.
Sepulang kami dari konsultasi pada saat itu, pada tanggal 12
Oktober sesuai dengan reschedule tahapan berdasarkan keputusan KPU
Provinsi Nomor 28. Bahwa karena kesepakatan waktu tanggal 1 itu
reschedule itu tidak bisa melawati tanggal 12 Oktober. Karena kalau
melewati, bisa menggeser tahapan hari H tanggal 4 November dan itu
melanggar Undang-Undang Nomor 32 dan diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010.
Sehingga pada waktu itu kita Rapat Pleno, undangan jam 09.00
pagi dan karena tidak kuorum, di-skorsing sampai jam 13.00 dan nanti
jam 14.00 siang baru terkumpul 55 anggota KPU Provinsi dan itu sudah
dianggap kuorum.
Dan ternyata, pada saat itu 2 orang anggota KPU, Saudara Eka
Suaib dan Sahir tetap bertahan bahwa Ali Mazi tetap memenuhi syarat.
39
Dan mereka minta untuk diganti pasangannya, sedangkan satunya tetap
menyatakan tidak harus ... Saudara Ardin, tidak harus mengganti
pasangannya, yaitu karena itu sudah rumit persoalannya kalau diganti.
Sementara saya sendiri selaku Ketua KPU dan Saudara Bosman, itu
menyatakan sesuai hasil konsultasi dan sesuai pemberitahuan tanggal 10
September itu bahwa Pasangan Ali Mazi dan Wuata Saranani itu sudah
tidak memenuhi syarat. Jadi kita tidak perlu lagi membicarakan mau
diganti pasangannya atau bagaimana, yang jelas yang memenuhi syarat
hanya 3 pasang calon.
Sehingga, perdebatan terus, masing-masing bertahan pada
pendapatnya sampai pada pukul 23.00 dan sebelumnya, itu ada Saudara
Eka Suaib menandatangani surat untuk menyurati Saudara Ali Mazi untuk
mengganti pasangannya, tetapi itu pun saya disodorkan surat untuk
menandatangani, saya waktu itu saya menolak. Bagaimana mungkin
saya mau tanda tangani surat itu, sementara saya sudah katakan itu
sudah tidak memenuhi syarat dan sesuai peraturan perundang-
undangan. Dan yang berhak, sebetulnya sesuai Undang-Undang Nomor
15 yang berhak menandatangani surat (suara tidak terdengar jelasi)
adalah Ketua KPU. Namun, pada saat itu saya melihat kalau tidak
dilayani, itu nanti deadlock lagi, akan menggeser tahapan hari H,
sehingga muncullah berkas Wuata Saranani dengan Bapak Ali Mazi,
dengan pasangannya Bapak Bisman Saranani, yang menggantikan
Wuata Saranani.
Jadi, Bapak Wuata Saranani dan Bisman Saranani ini bersaudara.
Sehingga berkas Bisman Saranani waktu itu saya tanya, berkas ini dan
tanya masalah berkas pemeriksaan kesehatan.
Sesuai prosedur, kita harus menyurati bakal calon untuk
merekomendasikan dimana diperiksa kesehatannya. Dan pada saat
setelah pemeriksaan kesehatan, yang akan membawa hasil pemeriksaan
kesehatan itu ke KPU Provinsi bukan calon, tapi tim dokter yang
menyerahkan hasil pemeriksaan kesehatan itu sesuai prosedur. Saya
bilang kepada Saudara Eka Suaib selaku Ketua Pokja, “Apakah prosedur
ini sudah ditempuh? Jangan sampai ini hanya pemeriksaan.” Jawaban
Pak Eka pada saat itu, “Ini memang tidak seperti itu, ini hanya
pemeriksaan pribadi.” Saya bilang, “Satu pelanggaran kita kalau kita mau
proses ini.”
Yang kedua, saya bilang, “Apa dasar aturan kita dengan serta-
merta kita mengganti Pasangan Bapak Ali Mazi dan Wuata Saranani
menjadi Bisman Saranani? Dan disebutlah Pasal 50 ayat (1) Peraturan
KPU Nomor 13 Tahun 2010. Saya bilang, “Mari kita buka aturan ini
bersama-sama, supaya jelas dasar kita.” Maka pada saat itu, kita buka
aturan itu. Dan pada saat itu, kita baca bersama-sama, ternyata isi Pasal
50 ayat (1) dan ayat (2) itu mengatakan di situ bahwa bagi pasangan
yang meninggal dunia.
40
Nah, saya bilang, “Bagaimana ini, Pak Eka?” Pokoknya, katanya ini
sudah memenuhi administrasi, kita harus proses. Saya bilang, “Tidak bisa
seperti itu, kita harus cari dasar hukumnya!” Disebut lagi Pasal 45, Pasal
45 merujuk Pasal 43, Pasal 39. Dasar hukumnya tidak jelas,
menganggap Pasal 39 yang saya sebutkan bahwa menunjukkan partai
politik yang sudah mendukung salah satu pasangan, itu sudah tidak bisa
menarik pasangannya.
Nah, dalam proses kasus partai politik yang beririsan antara Ali Mazi
dan Pasangan Nusa, itu yang saya mendukung awal itu, kepengurusan
yang awal, itu beberapa partai politik seperti kami surati tanggal 10
September itu adalah sah mendukung Nusa.
Nah, kalau ini saya bilang ini kita lihat lagi, melanggar lagi saya
bilang. Dan mereka tetap bertahan, sehingga pada tanggal ... jam 10.00,
kurang-lebih lewat 35, saya lihat kalau melewati batas ini, akan deadlock
lagi itu bisa menggeser tahapan. Karena besok harus kita undang
pencabutan nomor urut.
Maka pada saat itu, saya mengambil kesimpulan selaku pimpinan
rapat, membacakan bahwa yang memenuhi syarat untuk jadi bakal calon
gubernur menjadi calon gubernur, hanya 3 pasang calon, yaitu Bapak
Buhari Matta-M.Z. Amirul Tamim, Bapak Nur Alam-Saleh Lasata dan yang
ketiga, Bapak Ridwan Bae dan Haerul Saleh. Dan pada saat itu, saya
ketuk palu karena tidak ada protes pada saat itu, selesai (suara tidak
terdengar jelas).
Nanti pada (suara tidak terdengar jelas) muncul Berita Acara dua
versi, ada yang ditanda tangan 3 orang, ada yang ditanda tangan 2
orang. Sehingga kami berkesimpulan, kami tetap berpegang pada
keputusan Rapat Pleno tanggal 12 malam itu bahwa ditetapkan hanya 3
pasang calon. Sehingga kami mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 29
tentang Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, yang
mana terdiri dari 3 pasang.
Selanjutnya, kami undang untuk pencabutan nomor urut pada
tanggal 13 Oktober. Dan yang hadir pada saat itu 3 pasang ditambah 1
bakal calon, Bapak Ali Mazi yang berpasangan dengan Bisman Saranani.
Kami kaget kenapa beliau juga hadir? Ternyata beliau mendapat
undangan yang ditandatangani oleh Saudara Ardin selaku … menurut
dia, dia sudah ditunjuk sebagai ketua yang baru. Oleh hasil Rapat Pleno
3 orang, yaitu Saudara Ardin, Eka Suaib, dan Sahir. Sehingga Bapak Ali
Mazi memegang surat undangan itu untuk masuk di ruangan pertemuan
puncak … eh, Rapat Pleno terbuka pencabutan nomor urut. Sementara
kami sebagai Ketua yang sah, sampai hari itu hanya menandatangani 3
undangan seperti yang ditetapkan tadi, 3 pasang calon. Maka memang
terjadi pada saat itu sedikit kegaduhan dalam forum karena bakal calon
Bapak Ali Mazi yang tidak lolos yang berpasangan dengan Bisman
Saranani ikut hadir dan memaksa kami untuk mengikutkan beliau, tetapi
41
kami tetap bertahan pada keputusan kami, yaitu sesuai nomor pada apa
… Keputusan Nomor 29 Tahun 2012.
Dan selanjutnya, proses pada saat itu, nanti pada saat tenang
malam harinya, kami mempersilakan pembawa acara untuk memanggil
pasangan yang ditetapkan 3 pasang mencabut nomor urut. Dan
alhamdulilah, berjalan dengan lancar sudah tidak ada lagi protes dari
Bapak Ali Mazi waktu itu, sehingga 3 pasang calon maju mencabut
nomor urut.
Bahkan Bapak Ridwan Bae yang berpasangan dengan Bapak Haerul
Saleh pada saat itu sempat bertanya kepada saya selaku pimpinan rapat,
“Apakah proses ini yang kita lakukan sah atau tidak? Kalau sah saya
maju mau mencabut nomor urut, kami maju mencabut nomor urut.
Kalau tidak sah, kami tidak mau maju.” Saya bilang, selaku pimpinan
rapat dan sesuai keputusan sah, maka beliau mempersilakan
pasangannya untuk maju mencabut nomor urut pada malam itu. Dan
alhamdulillah pada malam itu selesai acara pencabutan nomor urut dan
selanjutnya kami menetapkan, menerbitkan Surat Keputusan Nomor 30
tentang Penetapan Nomor Urut Pasangan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur.
Dan setelah proses penyusunan jadwal kampanye juga, besoknya
dihadiri oleh semua tim kampanye dan disepakati 3 pasang calon yang
hadir kami undang dan sepakat menyetujui jadwal kampanye yang kami
susun. Dan selanjutnya acara penyampaian visi-misi di DPRD Provinsi,
meskipun sedikit tertunda, tetapi alhamdulillah sudah berjalan juga. Dan
pada sore harinya, acara deklarasi damai dan alhamdulillah tiga pasang
calon semuanya hadir juga menghadiri deklarasi kampanye damai pada
sore hari itu dan menandatangani draf untuk dicetak di kartu suara
tentang foto dan nomor urut mereka ditandatangani, alhamdulillah
berjalan.
Dan setelah itu, pada tanggal 18 Oktober, kami diundang oleh KPU
RI untuk melakukan … menjelaskan proses tahapan perkembangan
proses tahapan yang sudah terjadi. Dan pada saat itu kami berlima
sudah hadir semua. Kalau tanggal 2 tadi satu orang tidak hadir, tanggal
8 satu orang, sekarang semua sudah hadir. Pada tanggal 18 Oktober,
kami hadir dan pada saat itu yang hadir dari KPU RI, ketua dan bersama
tiga orang anggota KPU RI dan pada saat itu kita menyampaikan
klarifikasi perkembangan tahapan yang terjadi. Dan pada saat itu di (…)
42
226. SAKSI DARI TERMOHON: MAS’UDI
43
pemeriksa kesehatan di rumah sakit untuk menetapkan kelima pasang
itu, apakah memenuhi syarat kesehatan jasmani dan rohani atau tidak.
Sesudah kami rapat tanggal 10 September, kami buatkanlah di
Formulir BB5-KWK.KPU karena itu formulir resmi untuk menyatakan
seseorang sehat jasmani dan rohani untuk menjadi kepada daerah atau
gubernur atau menjadi wakil gubernur.
Setelah saya buat dan saya tanda tangani, saya serahkan kepada
KPU. Pada saat itu oleh Ketua KPU pada waktu itu Pak Mas’udi dan saya
buatkan Berita Acara tanggal 10 September, baik rekap hasil
pemeriksaan secara keseluruhan kelima pasang calon maupun Formulir
BB5-KWK.KPU untuk menyatakan yang bersangkutan sehat jasmani dan
rohani untuk … sebagai bakal calon gubernur atau wakil gubernur.
Setelah selesai itu, saya tidak pernah lagi menerima rekomendasi
dari KPUD Provinsi Sulawesi Tenggara untuk memeriksa bakal Calon
Gubernur maupun Wakil Gubernur Sulawasi Tenggara Periode 2013-
2018.
Oleh karena itu, saya tidak pernah lagi membuat, mengeluarkan,
dan menandatangani Formulir BB5-KWK.KPU untuk menyatakan sehat
dan … sehat jasmani dan rohani kepada calon lain, selain yang 5 pasang
itu tadi.
Saya kira ini mungkin yang bisa saya sampaikan, Pak Yang Mulia.
Baik, jadi Saudara ingin katakan bahwa pasangan calon Pak Ali Mazi
itu tidak pernah diperiksa oleh Saudara?
44
235. KETUA: MOH. MAHFUD MD.
Baik, cukup. Kemudian, yang ketiga siapa itu ... Asri, Saudara Asri,
S.Sos.
45
kami kepada staf bahwa apakah ada agenda surat keluar untuk
disampaikan kepada pasangan calon? Dalam buku ekspedisi mengenai
surat itu dan kami disampaikan bahwa tidak ada, Pak, tidak pernah kami
mengirimkan surat kepada pasangan calon mengenai Surat Nomor
344/270.
Saya kira demikian, Yang Mulia, keterangan kami. Assalamualaikum
wr. wb.
Oke. Jadi, yang sejauh menyangkut Ali Mazi itu ada dua hal ya.
Satu, pasangannya itu pengganti ... pergantian pasangannya itu
dianggap tidak prosedural ya?
Yang kedua, surat keterangan kesehatan untuk pasangannya itu
juga tidak memenuhi format yang ditentukan oleh KPU, gitu?
Ini ... itu kesimpulan Anda ya, nanti di sana bisa punya kesimpulan
lain. Ada lagi?
46
246. ANGGOTA KPU PUSAT: ARIEF BUDIMAN
Silakan. Ini yang ditanya siapa? Yang Ketua KPU, mantan? Silakan.
Terima kasih, Yang Mulia. Jadi, pada saat kami ditanya pertama,
“Adakah yang tidak setuju dengan tahapan ... untuk kelanjutan tahapan
pemilukada gubernur ini?” Dari kami lima anggota Komisioner, tidak ada
yang menjawab tidak setuju. Dan setelah ditanya, “Apakah Saudara
setuju untuk melanjutkan tahapan pemilukada Gubernur Tahun 2012
ini?” Yang pertama menjawab setuju Saudara Ardin, yang kedua Saudara
Eka Suaib, yang ketiga Saudara Bosman, yang keempat saya sendiri, dan
yang terakhir Saudara Sahir. Semua menyatakan setuju untuk
melanjutkan tahapan sesuai dengan yang sudah berjalan, yang sudah
ditetapkan oleh KPU Provinsi.
47
252. KUASA HUKUM:
Dari 30 (...)
Pemohon?
Baik.
Nomor 88. Terima kasih, Yang Mulia. Kami tujukan kepada Saksi Ir.
Mas’udi. Saudara Saksi ya, Saudara berkonsultasi kepada KPI ... KPU itu
tanggal berapa, Pak?
48
261. SAKSI DARI TERMOHON: MAS’UDI
Sudah ini sajalah, gini, ini bukan kasus pidana ya, kayak jaksa.
Yang ... langsung saja ke masalahnya, ditanya satu-satu begitu, mau
menjebak (...)
Mengenai (...)
Baik, Yang Mulia. Mengenai pasangan calon terkait juga dengan Ali
Mazi ya dan Bisman ... Wuata Saranani dan Bisman Saranani. Konsultasi
ke KPU pada waktu kapan, tanggal berapa?
49
270. SAKSI DARI TERMOHON: MAS’UDI
Jadi tanggal 8 Oktober itu memang ada pergantian … apa ... usulan
untuk pergantian pasangan, tetapi waktu itu kami (...)
Tanggal 18 Oktober.
50
278. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 88/PHPU.D-
X/2012: MUHAMMAD DAHLAN MOGA
Ya, terima kasih, Yang Mulia. Jadi tanggal 1 Oktober itu tidak ada
Berita Acara yang menetapkan empat pasang karena memang
bagaimana mungkin ada Berita Acara yang ditetapkan, sementara pada
saat itu kita sepakat konsultasi dulu ke KPU RI membicarakan ini
persoalan Pasangan Bapak Ali Mazi-Wuata(...)
KETUK PALU 2X
51
286. KETUA: MOH. MAHFUD MD.
Saudara simpulkan saja bahwa ada tanggal yang aneh, “Saya tidak
sependapat, ada begini,” jangan tanya ... begitu-begitu enggak selesai-
selesai dua hari! Apa yang Saudara (...)
Jadi (...)
Selain 270/344?
Jadi Berita Acara tanggal 1 Oktober itu tidak ada, Pak. Jadi tidak
(...)
Kami tanya ... yang saya tanya, apakah Saudara kan jawab itu, 1
Oktober ... Berita Acara 1 Oktober, kami ada bukti, Yang Mulia, kami
ajukan. Kemudian Berita Acara 12 dengan ... tanggal 12 dengan empat
pasang calon, yaitu Nomor 344/270 pernah dibatalkan oleh KPU
Provinsi?
52
293. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 88/PHPU.D-
X/2012: MUHAMMAD DAHLAN MOGA
Yang Mulia, masih substansi ini, Yang Mulia, ada tiga Berita Acara
(...)
Itu Berita Acara siluman, jadi enggak akan ada jawaban lain.
Saudara simpulkan bahwa itu bukan siluman, jangan dipaksa dia itu.
53
301. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 88/PHPU.D-
X/2012: MUHAMMAD DAHLAN MOGA
Sudah.
54
309. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 88/PHPU.D-
X/2012: MUHAMMAD DAHLAN MOGA
Nomor 270/344.
KETUK PALU 1X
89!
55
318. KETUA: MOH. MAHFUD MD.
Ya, sistem kuis saja. Saksi, pertama saya ingin tanyakan kapan
Anda ketahui bahwa wakilnya Pak Ali Mazi itu tidak memenuhi syarat
sebagaimana Pasal 36 ayat (3)?
Tanggal berapa?
Oke ya.
56
327. KETUA: MOH. MAHFUD MD.
Oke ya, jadi sebelum penetapan calon sebelum tanggal 12. Berarti
sebelumnya Anda tidak pernah mengetahui bahwa Wuata Saranani
adalah calon yang diverifikasi dukungannya secara perseorangan?
Kami tahu bahwa Pak Wuata Sarani berpasangan dengan Ali Mazi
dan sudah diverifikasi dari tingkat PPS, PPK, sampai tingkat kabupaten.
Oke, berarti pasalnya yang Anda baru ketahui Pasal 36 ayat (3) itu
ya. Oke, baik.
Langsung dijawab!
57
335. SAKSI DARI TERMOHON: MAS’UDI
Ya, mungkin itu adalah bagian dari Keputusan DKPP, salah satu
pertimbangan tidak cermat. Waktu itu Saudara Ketua Pokja Pencalonan
yang memimpin penerimaan pendaftaran dan pada saat itu diterima.
Dan itu sudah diakui dalam forum Rapat Pleno bahwa beliau lalai
memperhatikan Pasal 35, 36 ayat (3) itu, sehingga itulah yang kita
jadikan dasar untuk berkonsultasi pada tanggal 1 Oktober ... 2 Oktober
itu.
Ya, Ini, Yang Mulia, menyangkut hak konstutisional yang baru saja
saya beritahukan.
Tahu, tapi kalau hal yang sudah jelas gitu mesti ditanyakan ... kita
mau mencari kebenaran materiilnya, ini orang memenuhi syarat apa
tidak? Itu dulu. Soal tanggal berapa, tanggal berapa, nanti kita
pertimbangkan karena sudah ada di sini. Maksud saya enggak usah
diangkat pertanyaan gitu untuk diangkat lagi di sini, enggak ada
gunanya juga.
58
341. SAKSI DARI TERMOHON: MAS’UDI
Pernah.
Tanggal berapa?
Tanggal 10 September.
Terima kasih, Majelis Hakim Yang Mulia. Nomor 90. Saudara Saksi,
apakah Saudara Saksi pernah memberikan mandat kepada Ketua Pokja
Saudara Eka Suaib untuk memanggil Ali Mazi dalam rangka untuk
memperbaiki pasangannya? Yang Mulia Majelis, nanti menilailah, bukti
ada.
59
349. KETUA: MOH. MAHFUD MD.
Silakan teruskan!
60
357. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 90/PHPU.D-
X/2012: M. YUSUF
Saya tahu itu pada saat saya baca di koran bahwa ada 4 ... katanya
ada 4 bola pingpong dan itu tidak pernah kami perintahkan untuk
menyiapkan itu. Saya tidak tahu itu kenapa? Apakah betul itu ada atau
tidak?
Saya bersumpah, tadi sudah disumpah. Jadi yang saya tahu itu
pada saat muncul di berita media besoknya. Terima kasih.
Baik.
Jadi agenda pada malam itu tidak ada pembacaan Berita Acara,
hanya pembacaan surat keputusan. Jadi sesuai hasil Rapat Pleno tanggal
12 Oktober malam yang menetapkan 3 pasang calon. Jadi, Bapak Ali
61
Mazi waktu itu hadir selaku status bakal calon yang sudah tidak lolos
karena kami hanya mengundang sesuai tugas dan fungsi kami selaku
Ketua mengundang hanya 3 pasang calon untuk hadir pada saat
pencabutan nomor urut tanggal 13 Oktober. Demikian, Yang Mulia.
Berikutnya?
Satu lagi.
Jadi, berkas pencalonan itu baru kami lihat pada tanggal 1 Oktober,
pada saat Rapat Pleno yang deadlock.
62
Saudara, apakah Saudara pada tanggal … hari Jumat, tanggal 21
September, Saudara melakukan verifikasi faktual atas dukungan partai?
Karena di sini ada bukti P-32 dan P-31. Saudara melakukan verifikasi
kepada Partai Pengusaha dan Pekerja. Apakah memenuhi syarat Anda
melakukan ini?
Ya.
63
378. SAKSI DARI TERMOHON: MAS’UDI
Betul.
Jadi pada tanggal 6 September itu saya hadir berdua bersama Pak
Haji Rudin. Pada tanggal 21 September itu, kami hadir bersama salah
satu staf, yaitu Bapak Muslihi dan Pak Bosman yang mengatakan bahwa
ini ada pemberhentian. Dan ternyata pada saat kami terima pember …
melihat SK pemberhentian itu, SK tersebut hanya mencantumkan 3
nama pengurus di situ. Dalam struktur sesuai peraturan, kepengurusan
partai politik itu harus lengkap, tapi yang ada di situ hanya ketua,
sekretaris, bendahara. Tetapi pada saat tanggal 10 September
sebenarnya, kita sudah menyurati kepada 4 pasang calon bahwa P3I ini
sudah sah mendukung sesuai hasil verifikasi pertama, mendukung
Pasangan Nusa.
Ya, baik.
64
385. KETUA: MOH. MAHFUD MD.
Ya, itu bukan porsi dia menjawab. Anda simpulkan bahwa itu salah,
lalu Anda jawab bahwa itu salah, gitu saja. Nanti kami yang (…)
Ya. Yang kedua, Berita Acara … Berita Acara faktual ini, verifikasi ini
adalah ada yang dobel nomornya. Kenapa (suara tidak terdengar jelas)?
Nilai yang berbeda, tapi (…)
Nanti Hakim yang menilai. Itu Hakim yang menilai itu nanti!
Tapi (…)
Hakim yang menilai itu nanti! Sudah, sudah berkali-kali itu! Cukup,
ya? Baik.
Satu, satu, Yang Mulia. Untuk kebenaran hukum, satu, Yang Mulia,
satu.
65
393. KETUA: MOH. MAHFUD MD.
Apa?
Satu, Yang Mulia. Terima kasih, Ketua. Saudara Saksi ya, Saudara
kan menerbitkan Keputusan Penetapan Calon Nomor 29, didasarkan
pada Berita Acara yang disetujui oleh 2 komisioner. Kemudian Saudara
dilakukan pemecatan dan 4 komisioner lainnya. Apakah kemudian surat
keputusan penetapan pasangan calon yang disetujui oleh 2 komisioner
itu yang menjadi dasar Keputusan Nomor 29 masih tetap digunakan oleh
KPU pengambil alih?
t.t.d
Rudy Heryanto
NIP. 19730601 200604 1 004
Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah
Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.
66