Anda di halaman 1dari 3

CEMARAN LOGAM BERAT TIMBAL DAN CADMIUM PADA SAPI YANG DIPOTONG

DI RUMAH PEMOTONGAN HEWAN TRADISIONAL

I K. BERATA*, I W. SUDIRA, I M. Kardena, I.B.O. WINAYA


Faculty of Veterianry Medicine Udayana University
Corresponding author : berata_iketut@unud.ac.id

Abstrak

Logam berat timbal (Pb) dan cadmium (Cd) banyak diteliti karena jika terpapar akan sangat
mengancam kesehatan hewan maupun manusia. Polusi lingkungan udara, tanah dan air
ditengarai sebagai sumber terkontaminasinya hewan dan manusia. Ternak sapi yang
dipelihara di Tempat pembuangan sampah perkotaan, banyak ditemukan terpapar logam
berat timbal dalam darah dan organ dalamnya, tetapi sebagian kecil dilaporkan terpapar
logam berat Cd . Diantara sapi-sapi yang yang dipelihara di tempat pembuangan sampah,
diduga banyak dipotong di tempat pemotongan hewan tradisional, sehingga menarik untuk
diteliti tentang adanya logam berat timbal dan cadmium pada sapi yang dipotong di tempat
pemotongan tradisional. Sebanyak 100 ekor sapi diambil darahnya secara aseptis sebelum
dipotong dan ditampung dalam tabung yang mengandung EDTA. Sampel darah diperiksa
terhadap kandungan logam berat timbal dan cadmium di laboratorium analitik Universitas
Udayana. Pemeriksaan kandungan logam berat dilakukan dengan metode atomic absorption
spectrophotometri (AAS). Hasil yang diperoleh 4 sampel (4%) positif mengandung logam
berat Pb dan 3 sampel (3%) mengandung cadmium. Diantara 4 sampel positif mengandung
Pb, dua diantaranya juga positif Cd. Berbeda dengan hasil penelitian sapi yang dipelihara di
tempat pembuangan sampah di Suwung Denpasar, diperoleh data 72% positif terpapar
logam berat Pb di dalam darahnya, tetapi tidak ada terpapar Cd. Simpulannya adalah masih
kontaminasi logam berat Pb dan Cd masing-masing sebanyak 4% dan 3% pada sapi yang
dipotong di tempat pemotongan hewan tradisional.

Keywords : Timbal, cadmium, tempat pemotongan hewan tradisional

Introduction

Logam berat timbal (Pb) dan cadmium sangat membahayakan bagi kesehatan hewan

maupun manusia. Efek dari keracunan Pb pada hewan maupun manusia adalah hepatotoxic,

nephrotoxic, genotoxicity dan neurotoxicity (Sharma, et al, 2014). Keracunan Pb pada anak-

anak dilaporkan dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, hiperaktif dan penurunan

daya kognitif. Gangguan kognitif dilaporkan akibat barrier endotel muda pada otak sangat

1
mudah ditembus oleh unsur Pb untuk menggantikan Ca sehingga komunikasi antara astrosit

dengan endotel terputus (Brochin et al. 2008). Toksisitas kadmium antara lain merusak

sistem organ tubuh, seperti sistem urinaria, sistem respirasi (paru-paru), sistem sirkulasi

(darah dan jantung), kerusakan sistem reproduksi, sistem saraf, bahkan dapat

mengakibatkan kerapuhan tulang (Jaishankar et al, 2014).

Ternak sapi sebagai salah satu sumber protein hewani, banyak dipelihara di temapt
yang tidak layak termasuk di tempat pembuangan sampah. Dari hasil penelitian ditemukan
adanya cemaran logam berat timbal dalam darah dan jaringan sapi yang dipelihara di
tempat pembuangan sampah kota Denpasar (Berata et al 2016; Berata et al., 2017). Diduga
sapi-sapi yang dipelihara di tempat pembuangan sampah dan tempat tidak layak lainnya,
cenderung dipotong di tempat pemotongan tradisional.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya cemaran logam berat timbal dan
cadmium dalam darah sapi yang dipotong di tempat pemotongan tradisional

Metode : pengukuran adanya logam berat dilakukan dengan metode atomic absorption
spectrophotometry (AAS) (Sikiric et al 2003) di Laboratorium Analitik Universitas Udayana

Hasil : dari 100 ekor sapi yang diambil darahnya, ditemukan 4 sampel (4%) positif
mengandung timbal dan 3 sampel (3%) positif mengandung cadmium. Dari 4 sampel yang
positif mengandung timbal,2 sampel diantaranya juga positif mengandung cadmium. Data
hasil pemeriksaan tersaji pada Tabel 1. Dari hasil ini menunjukkan bahwa masih terdapat
sapi yang berasal dari sistem pemeliharaan yang tidak layak, bahkan lebih parah dari pada
hasil pemeriksaan pada sapi yang dipelihara di tempat pembuangan sampah kota Denpasar,
karena tidak ditemukan cemaran oleh cadmium (Berata et al., 2016).
Table 1. Data kadar logam berat timbal dan cadmium pada darah sample.

Content of Pb (ppm) 6,96 0 4,61 9,85 3,56


Content of Cd (ppm) 4,09 17, 64 0 0 1,42

2
vi. Conclusion

Sapi yang dipotong di tempat pemotongan hewan tradisional ditemukan adanya cemaran
logam berat timbal dan cadmium masing-masing 4% dan 3%. Konsumen daging sapi dapat
terncam kesehatanya apabila secara terus menerus mengonsumsi daging sapi yang
tercemar, sehingga pengawasan terhadap tempat pemotongan hewan tradisional penting
dilakukan.

vii. Reference

Berata, IK., Ni Nyoman Werdi Susari, NNW., Kardena, IM., Ariana, INT. 2016. Cemaran
Timah Hitam dalam Darah Sapi Bali yang Dipelihara di Tempat Pembuangan Akhir Kota
Denpasar J.Vet 17 (4): 641-646
Berata, IK, Susari, NNW., Kardena, IM., Winaya, IBO., Manuaba, IBP. 2017. Comparison of lead
contamination in innards and muscle tissues of Bali cattle reared in Suwung Landfll. Bali Med.J. 6(1):
147-149

Brochin1, R., Leone, S2, Phillips1, D., , Shepard1 N, Zisa1, D & Angerio, A, 2008. The
Cellular Effect of Lead Poisoning and Its Clinical Picture. The Georgetown
Undergraduate Journal of Health Sciences 5(2) 1-8
Jaishankar M, Tseten T, Anbalagan N, Mathew BB, Beeregowda KN. 2014. Toxicity,
mechanism and health effects of some heavy metals. Interdiscip Toxicol. 7(2):60-72.

Sharma, B., Singh, S. and Siddiqi, NJ. 2014. Review Article: Biomedical Implications of
Heavy Metals Induced Imbalances in Redox Systems . Hindawi Publishing
Corporation.BioMed. Research International. Vol 2014, Article ID 640754, 26 pages

Sikiric, M. Brajenovic N. Pavlovic I. Havranek JL. Plavljanic, N. 2003. Determination of


metals in cow's milk by flame atomic absorption spectrophotometry. Czech J.Anim. Sci.
48(11): 481–486.

World Health Organization (WHO). 2010. Action Is Needed on Chemicals of Major Public
Health Concern. Public Health Environmental. Terdapat pada:
https://www.who.int/ipcs/ assessment/public_health/chemicals_phc/en/. Diakses pada 1
Oktober 2019
viii. Acknowledgment

Authors thank to the rector of Udayana University through the head of the research institute and community
service of Udayana University, for funding this research.

Anda mungkin juga menyukai