Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SIMPANG DUA
Alamat: Jl. Kesehatan No. 10 Desa Semandang Kanan Kec. Simpang Dua Kab. Ketapang
Kode Pos 78854, Email: Simpangdua2@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN

KEPALA UPTD PUSKESMAS SIMPANG DUA

NOMOR 68 TAHUN 2023

TENTANG

KLASIFIKASI PASIEN GAWAT DARURAT DAN BERESIKO TINGGI


PUSKESMAS SIMPANG DUA
KEPALA UPTD PUSKESMAS SIMPANG DUA

Menimbang : a. Bahwa kasus–kasus gawat darurat dan beresiko tinggi perlu


diidentifikasi;
b. Bahwa penanganan kasus–kasus gawat darurat yang
memungkinkan terjadinya penularan baik kepada petugas maupun
kepada pasien yang lain perlu diperhatikan;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan point a dan b perlu ditetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas Libureng;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang


Praktik Kedokteran;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 47 Tahun 2018 tentang Pelayanan
Kegawat daruratan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SIMPANG DUA TENTANG


KLASIFIKASI PASIEN GAWAT DARURAT DAN BERESIKO
PUSKESMAS SIMPANG DUA.

KESATU : Klasifikasi pasien gawat darurat dan beresiko di Puskesmas


Libureng sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.

KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Simpang Dua


Pada tanggal 16 Januari 2023

Kepala UPTD Puskesmas Simpang Dua,

LUSIA AGATA
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SIMPANG DUA
NOMOR 58 TAHUN 2023
TENTANG PELAYANAN KLINIS UPTD PUSKESMAS SIMPANG DUA

KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS UPTD PUSKESMAS SIMPANG DUA


Pelayanan klinis diberikan mulai dari proses penerimaan hingga pemulangan atau rujukan.
A. Penerimaan Pasien
1. Pendaftaran pasien dilakukan oleh petugas sesuai SOP dengan memperhatikan
keselamatan pasien. Kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib
diidentifikasi dan ditindaklanjuti.
2. Petugas wajib mengidentifikasi pasien minimal dengan salah satu dari dua cara identifikasi
sebagai berikut : nama pasien , tanggal lahir pasien, alamat/tempat tinggal, nama KK,
pekerjaan ,pendidikan terakhir, dan nomor rekam medis.
3. Informasi yang dibutuhkan masyarakat antara lain meliputi jenis pelayanan, ketersediaan
tempat tidur ,dan informasi tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain, dan
lain lain disediakan di tempat pendaftaran yang mudah terlihat oleh pasien.
4. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses pelayanan.
B. Pengkajian ,Keputusan, dan Rencana Layanan
1. Proses kajian, Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan
melibatkan pasien, sesuai dengan langkah-langkah SOAP serta mengacu pada standar
profesi dan standar asuhan terbaru.
2. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis, psiologis
sosial, spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien.
3. Informasi kajian baik medis, keperawatan,kebidanan, dan profesi kesehatan lain wajib
diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis.
4. Pelayanan antarprofesi dapat dilakukan sesuai kebutuhan pasien.
5. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan memperhatikan
efesiensi sumber daya.
6. Efek samping, risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus diidentifikasikan
kepada pasien.

C. Rujukan & Pemulangan Pasien


1. Pasien dapat diberikan rujukan sesuai indikasi berdasarkan SOP pemberian rujukan baik
kepada fasilitas pelayanan yang setara (rujukan horizontal) maupun ke fasilitas Kesehatan
rujukan tingkat lanjut (FKRTL) rujukan vertical.
2. Pasien gawat darurat dapat dipulangkan dengan kriteria sebagai berikut :
- Sudah dinyatakan boleh pulang oleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
- Kondisi pasien sudah stabil dan Parameter pemeriksaan menunjukkan tren perbaikan
- Pasien dan atau keluarga telah mendapat edukasi mengenai rencana tindak lanjut
3. Pasien pasca salin dapat dipulangkan dengan kriteria sebagai berikut :
- Pasien sudah dinyatakan boleh pulang oleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
- Pasien sudah dapat menolong dirinya sendiri dan bayinya
- Pasien dan keluarga sudah mendapatkan edukasi dari petugas mengenai manajemen
laktasi, tanda-tanda bahaya pada ibu nifas dan rencana tindak lanjut.
- Administrasi sudah diselesaikan.
4. Bayi baru lahir dapat dipulangkan dengan kriteria sebagai berikut :
- Sudah dinyatakan boleh pulang oleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
- Kondisi bayi stabil Minimal dalam 24 jam setelah lahir
- Ibu dan keluarga telah mendapatkan konseling tanda bahaya dan perawatan bayi bserta
memberi tahu jadwal kunjungan neonatus 1, 2 dan 3.
- Administrasi sudah diselesaikan.
5. Dalam hal pasien meminta untuk pulang paksa atau menolak untuk dirujuk, pasien wajib
menandatangani form penolakan rujukan atau form penolakan tindakan medis.
6. Resume medis diberikan saat pasien dipulangkan/ dirujuk dan salinannya disimpan di dalam
rekam medis pasien

Ditetapkan di Simpang Dua


Pada Tanggal 16 Januari 2023

KEPALA PUSKESMAS SIMPANG DUA

LUSIA AGATA, SKM

Anda mungkin juga menyukai