Anda di halaman 1dari 7

Junets Faizal / Jurnal Teknik Mesin Indonesia, Vol. 18 No. 1 (Oktober 2023) Hal.

1-7

Perancangan Carriage Fork Pada Alat Forklift Menggunakan Winch


Dengan Penggerak Motor Listrik

Junets Faizal
1
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tridinanti
Jl. Kapten Marzuki No. 2446 Palembang 30129
Email korespondensi: Junetsfaizal@gmail.com

Abstrak
Perkembangan teknologi dalam industri material handling, terutama dalam penggunaan alat forklift, terus
mengalami peningkatan. Salah satu komponen krusial pada alat forklift adalah carriage fork, yang digunakan
untuk mengangkat dan memindahkan bahan dengan efisiensi dan akurasi. Penelitian ini mencakup langkah-
langkah perancangan yang meliputi analisis kebutuhan bahan, pemilihan material yang sesuai, perhitungan
beban dan tegangan yang bekerja pada carriage fork selama proses angkat-muat, serta pengoptimalan desain
geometri untuk meningkatkan daya tahan dan efisiensi..
Dari hasil pengujian didapat bahwa semakin beratnya beban yang diangkat, maka semakin lama waktu
proses kerja alat angkat untuk mengangkat suatu beban sebaliknya untuk menurunkan beban semakin berat
beban maka akan semakin cepat waktu yang diperlukan untuk menurunkan beban.Sedangkan yang paling lama
memakan waktu dalam proses mengangkat pasir 100 kg sedangkan waktu proses menurunkan beban yang
paling cepat adalah beban 100 kg.
Kata kunci: Pengangkat, Pengangkut, Winch

Abstract
Technological developments in the material handling industry, especially in the use of forklifts, continue to
increase. One of the crucial components of a forklift is the carriage fork, which is used to lift and move materials
with efficiency and accuracy.This research includes design steps which include analysis of material
requirements, selection of appropriate materials, calculation of loads and stresses acting on the carriage fork
during the lifting-loading process, as well as optimizing the geometry design to increase durability and
efficiency.
From the test results, it was found that the heavier the load being lifted, the longer the working process of the
lifting equipment will take to lift a load. On the other hand, to lower the load, the heavier the load, the faster the
time required to lower the load. The lifting process takes the longest. 100 kg of sand, while the fastest process
time for lowering a load is a load of 100 kg.
Keywords: Lifter, Transporter, Winch

1. Pendahuluan angkat, kontrol yang lebih presisi, dan kinerja yang


lebih andal.
Industri pemindahan dan pengangkutan barang
Peran teknologi winch dalam perancangan
mengalami perkembangan pesat dalam beberapa
carriage fork memberikan keunggulan tambahan.
dekade terakhir. Forklift menjadi salah satu alat
Winch memungkinkan untuk mengatur kecepatan
utama yang digunakan untuk mempermudah proses
angkat dan menurunkan muatan secara lebih tepat,
angkut-mengangkut dan menunjang efisiensi dalam
sehingga dapat menghindari terjadinya goncangan
operasional gudang, pabrik, serta fasilitas logistik
atau kerusakan pada barang yang diangkut.
lainnya. Bagian utama dari forklift adalah "carriage
Dari penjelasan yang telah diuraikan, maka
fork" yang berfungsi sebagai perangkat untuk
penulis mengambil tugas akhir dengan judul
mengangkat, menurunkan, dan memindahkan
“Perancangan Carriage Fork Pada Alat Forklift
muatan secara efektif dan aman.
Menggunakan Winch Dengan Penggerak Motor
Seiring dengan perkembangan teknologi,
Listrik”
permintaan akan forklift yang lebih canggih dan
efisien semakin meningkat. Salah satu solusi inovatif 2. Tinjauan Pustaka
yang menarik perhatian adalah penggunaan winch
dengan penggerak motor listrik sebagai sistem Alat forklift, yang sering disebut juga sebagai
penggerak pada carriage fork. Sistem ini forklift truck atau hanya forklift, adalah sebuah
menjanjikan keunggulan dalam hal kemampuan daya perangkat berat yang digunakan untuk memindahkan

1|JTMI
Junets Faizal / Jurnal Teknik Mesin Indonesia, Vol. 18 No. 1 (Oktober 2023) Hal. 1-7

dan mengangkat muatan berat dalam lingkungan terjadi gaya tarik yang mengakibatkan carriage fork
industri, gudang, dan fasilitas logistik. Forklift terangkat perlahan sampai ketinggian tertentu.
dilengkapi dengan dua tines (tusuk) yang mirip
dengan garpu (fork), yang berfungsi untuk
menyelipkan di bawah muatan dan mengangkatnya
dengan bantuan sistem hidrolik.
Umumnya, forklift menggunakan motor
bertenaga, bisa berbahan bakar bensin, diesel, atau
motor listrik, untuk menggerakkan roda-roda atau
rantai-rantai di bagian bawahnya.

3. Metode Perancangan

Alur Penelitian

Mulai

Gambar 2. Rancangan Alat Carriage Fork Pada Alat


Studi Lapangan Studi Literatur Forklift Menggunakan Winch Dengan Penggerak
Motor Listrik

Perancangan Alat Perosedur Pembuatan Alat


Adapun prosedur cara pembuatan carriage fork
Perhitungan Komponen-komponen menggunakan winch dengan penggerak motor listrik
adalah :
Pembuatan dan Perakitan Alat 1. Melakukan perancangan alat dengan
menggambar perancangan carriage fork
menggunakan winch dengan penggerak motor
Pengujian Alat Tidak listrik.
2. Pemotongan besi hollow untuk setiap bagian
Ya
sesuai rangka yang tela di rancang beserta
ukuran yang tela di tetapkan..
Data Hasil Pengujian
3. Menyatukan tiap tiap batang dengan metode
Pembahasan dan Analisa
pengelasan dalam membuat krangka
pengangkat.
Kesimpulan dan Saran
4. Pemasangan tali seling sesuai dengan
rancangam carriage fork menggunakan winch
dengan penggerak motor listrik.
Selesai
5. Pemasangan motor listrik.
6. Pemasangan kabel dari motor listrik ke alat
Gambar 1. Diagram Alir Perancangan kontrol.
Mekanisme Kerja Alat 7. Pemasangan kabel dari motor listrik ke aki.
8. Pengerjaan akhir dan pengecatan.
Dari Dari Gambar 2. Rancangan Alat carriage
fork pada alat forklift menggunakan winch dengan Alat dan Bahan
penggerak motor listrik. Adapun cara kerja dari
carriage fork menggunakan winch penggerak motor Tabel 1. Alat Dan Bahan
listrik mula-mula aki (Gambar No. 9)memberi arus
listrik ke motor listrik (Gambar No. 1) sehingga daya No Alat No Bahan
listrik menjadi gaya mekanis yang menghasilkan
gaya putar pada poros motor listrik yang terhubung 1. Mesi Las 1. Besi Unp
dengan gearbok, disini gearbok bertujan menurunkan
kecepatan putaran tapi menghasilka torsi yang besar 2. Mesin Gerinda 2. Besi Hollow
lalu poros gearbok meneruskan putaran pada poros
drum (Gambar No. 1) sehingga terjadi gaya tarik 3. Mesin Bor 3. Roda katrol
akibat penggelungan tali baja (Gambar No. 6) pada
drum winch yang terhubung dengan tali baja adapun
4. Mistar Siku 4. Elektroda Las
fungsi tali baja sebagai penghubung katrol (Gamabar
No. 10) dengan carriage fork (Gamabar No. 8 )
sehingga pada saat terjadi penggulungan tali baja 5. Sigmat 5. Tali Seling

2|JTMI
Junets Faizal / Jurnal Teknik Mesin Indonesia, Vol. 18 No. 1 (Oktober 2023) Hal. 1-7

Gambar 3. Batang Penyangga Lengan Angkat


Dari Gambar 3. Batang penyangga lengan
6. Waterpass 6. Amplas angkat, maka dapat dihitung gaya berat lengan
dengan rumus :
7. Meteran 7. MotorWinch DC
W 1 = V x y (kg)
8. Konci Pas 8. Aki 12 Volt =Axℓx𝛾
Dimana :
9. Kuas 9. Kabel V = Volume lengan pengangka (m3)
A = Luas penampang lengan (cm2)
10. Kaca Mata Las 10. Cat ℓ = Panjang lengan penyangga = 800 mm = 0,8 m
𝛾 = Berat jenis baja = 7850 kg/m3
11. Sarung Tangan 11. Baut dan Mur (Lit, James M. Gere)
Maka :
12. Palu 12. Katrol
W1 = {(0,06 x 0,3 x 0,005) + (0,04 x 0,3 x
13. Tang jepit `13. Amplas 0,005)2} x7850
= (0,00009 + 0,00012) x 7850 kg/m3
Prosedur Pengujian Alat = 0,00021 m3 x 7850 kg/m3
Setelah selesai proses pembuatan dan perakitan = 1,648 kg
dilakukan pengujian alat yang prosedurnya, yaitu :
1. Siapkan area pengujian, pastikan area tersebut Gaya Berat Lengan Angat
aman untuk melakukan pengujian.
2. Persiapkan alat angkat beserta beban uji.
3. Periksa komponen dan bagian bagian alat suda
terpasang tampa ada yang terlewatkan.
4. Pastikan setiap kabel terkoneksi dengan benar.
5. Letakan beban uji pada carriage fork, pastikan
ϰϱ

beban tersebut dalam berat yang aman untuk


diangkat oleh alat angkat.
6. Oprasikan alat menggunakan alat kontrol untuk
menaikan beban.
Gambar 4. Carriage/lengan angkat
7. Setelah pengujian selesai, matikan motor
listik ,lepaskan aki dan bersihkan alat. Dari Gambar 4. Bentuk lengan agkat, maka
dapat dihitung lengan angkat dengan rumus.
8. Melihat hasil keefisienan dan keefektifan dari
pada pengujian alat. W 2 = V x y (kg)
=Axℓx𝛾
4. Hail dan Pembahasan
Dimana :
Sebelum melakukan pembuatan alat dilakukan
perhitungan bagian maupun komponen dari alat yang V = Volume lengan pengangkat ( m3 )
tela dirancang sebelumnya,yaitu: ℓ = Panjang lengan pengangkat = 68 cm = 0,68 m
Batang Penyangga Lengan Angkat 𝛾 = Berat jenis baja = 7850 kg/m3
(Lit, James M. Gere)
Maka :
W2 ={(0,08 x 0,005 x 0,68) + (0,045 x 0,68 x
0,005)} + {0,08 x 0,68 x 0,005)2}x7850
kg
= (0,000272 + 0,000153 + 0,000554) x 7850
50
kg/m3
60
= 0,000979 m3 x 7850 kg/m3

3|JTMI
Junets Faizal / Jurnal Teknik Mesin Indonesia, Vol. 18 No. 1 (Oktober 2023) Hal. 1-7

= 7,685 kg Dimana :
Perhitungan Berat Beban Untuk Menaikkan
T2 = Gaya tarik pada tali baja pengangkat beban
Lengan Angkat/Garfu
= 115,039 kg
a = Sudut yang terbentuk tali baja dalam arah
Jadi berat beban yang harus ditarik dengan tali
T1 = 580
baja serta pengangkat untuk
𝛽 = Sudut yang terbentuk tali baja dala arah
menaikkan lengan angkat, adalah :
T2 = 800
T2 = (Qgesek x 6) + Q +W1 + W2 (kg) o
cos 58
Dimana : Maka : o
T1 = T2
Qgesek = Gaya gesek yang terjadi saat menaikkan cos 80
lengan angkat 2T1 = T2
= Diambil efisiensi gesek sebesar 0,951 (Lit.
Rudengko. Hal 41) 115,039
T1 = kg
= Koefisien gesek μ 0,1 2
(Lit. Rudenko. Hal 238)
= 57,5 kg
Q = Berat yang direncanakan
W1 = Berat batang Penyangga lengan angkat Momen Putir Pada Poros Winch
W2 = Berat Lengan angkat
Momen putir yang terjadi pada poros drum
Maka : T2 = (0,951 x 6)+100 kg+1,648 kg +7,685 kg winch tali baja dalam menaikkan beban di hitung
= 115,039 kg dengan rumus:

Gaya Tarik Untuk Mengangkat Beban Mp = T 1 x r (kg.cm)

Skematika yang digunakan untuk mengangkat Dimana :


beban, diperlihatkan seperti Gambar 5. T 1 = Besar gaya tarik pada tali baja = 57,5 kg
r = Jari – jari puli penggulung tali baja = 1,6 cm
Kait
Maka : Mp = 57,5 kg x 1,6 cm
𝛽 𝛼 = 92 kg.cm
T2
T2 T1
Perencanaan Motor Penggerak
Tali Baja
Untuk menentukan berapa daya motor listrik
yang diperlukan kita dapat menggunakan rumus :
Qv
N= (hp)................. (Lit. Rudenko. Hal
T2 Roda Katrol
75 η
234)
T1
Dimana :
Winch
Q = T2 = Bobot beban yang diangkat = 115,039 kg
v = kecepatan angkat muatan = 0,8 m/det
(Templet winch)
Gambar 5. Skematika Kerja Cariage Fork
η = Efisiensi total mekanisme = 75 kg m/det
( Lit. Rudenco. Hal 235)
Keterangan Gambar :
α = Sudut yang terbentuk tali baja dalam arah 115,039 kg . 0 , 8 m/det
T1 = 58o Maka : N = hp
75 η
β = Sudut yang terbentuk tali baja dalam arah
T2 = 80o = 1,22 hp
Dari Gambar 5. Skematika Alat Katrol, dimana Didapat daya motor yang diperlukan untuk
gaya tarik bekerja pada tali baja untuk menaikan mengangkat beban dari perancangan carriage fork
lengan beban sebesar 115,039 kg, maka dapat sebesar 1,22 hp, berhubung tidak terdapat dipasaran
dihitung dengan rumus : motor listrik dengan daya 1,22 hp maka dipakai
motor listrik sebesar 1,3 hp walaupun dengan daya
T1 cos a = T2 cos 𝛽 (kg) motor listrik 1,22 suda cukup.
cos a Gaya Tarik Pada Tali Baja
T1 = T2
cos β

4|JTMI
Junets Faizal / Jurnal Teknik Mesin Indonesia, Vol. 18 No. 1 (Oktober 2023) Hal. 1-7

Besar gaya tarik pada tali baja untuk Tegangan yang terjadi pada tangkai kait yaitu
mengangkat beban dapat dihitung dengan rumus : sebesar 82,2 kg/cm2 masi dalam batas aman untuk
bahan kait baja 20 yang tegangan aman tidak bole
W
S= (kg) …….(Lit. Rudenko, Hal melebihi 500 kg/cm2 (Lit. Rudenko Hal 86)
Z x η p x ηd
41) Tegangan yang Terjadi Pada Lengan Penahan
Dimana : Atas
W = T2 = Beban yang di terima tali baja = 115,039
kg
z = Jumla tali yang menahan beban = 3 buah
η p = Efisiensi puli = 96 % = 0,96 (Lit. Dobro V.
Hal. 251)
η d = Efisiensi disebabkan kerugian tali akibat
kekakuannya ketika menggulung
pada drum diasumsikan sebesar
= 0,98 (Rudenko, Hal 41)
5

115,039 Gambar 7. Lengan Penahan Atas


Maka : S =
3 x 0 , 96 x 0 , 98 Dari Gambar 7. Bentuk lengan penahan atas, maka
dapat dihitung tegangan bengkok dan tegangan geser
115,039 yang terjadi pada lengan penahan atas menggunakan
= kg
2,822 besi Unp matrial baja carbon S30C , yaitu :
= 40,8 kg Tegangan Bengkok yang Terjadi Pada Lengan
Tegangan Tarik Pada Tangkai Kait Penahan Atas

M. y
𝜎b = (kg/cm2 )………(Lit. 2 Hal.
I
260)
Dimana :
M = Momen bengkok yang terjadi maksimum
pada lengan penahan atas
= 3477,3 kg/cm2
Gambar 6. Kait y = Jarak sumbu netral lengan penahan atas
= 22,5 mm = 2,25 cm
Dari Gambar 6. Maka dapat dihitung tegangan I = Momen inersia lengan penahan atas (cm2 )
tarik yang terjadi pada tangkai kait yang terbuat dari 3477 ,3 . 2 , 25
baja 20, yaitu : Maka 𝜎b = kg/cm2
Q 58,083
σt = ….……… ……..(Lit. Rudenko Hal. = 134,7 kg/cm2
A
86) Tegangan Bengkok yang diizinkan Pada Lengan
Penahan Atas
Q
= π d2 50 % . σ t
𝜎b = …………….…(Lit. 2 Hal.
4 sf
Dimana : 110)
Q = Beban yang terjadi pada Hooke = 115,039 kg Dimana :
d = Diameter pada tangkai kait = 1,4 cm
𝜎t = Tegangan tarik besi Unp,untuk bahan baja
115,039 carbon S30C Maka didapat = 35 kg/mm2 =
2 115,039 3000 kg/cm2 ( Sularso, Hal. 5)
Maka : 𝜎t = π 1 , 4 = kg/cm2
1, 5 sf = Faktor keamanan
4 = 5 Diambil untuk alat angkat di gerakan oleh
= 82,2 kg/cm2
daya (Lit. 2 Rudenko, Hal. 42)

5|JTMI
Junets Faizal / Jurnal Teknik Mesin Indonesia, Vol. 18 No. 1 (Oktober 2023) Hal. 1-7

50 % . 3000 Pengujian Alat


Maka : 𝜎b = kg/cm2
5 Langka-langka Pengujian Carriage Fork
= 300 kg/cm2
Berikut adalah langka-langka dalam pengujian
Ternyata besi unp yang digunakan sebagai carriage fork pada alat forklift menggunakan winch
bahan dari perancangan carriage fork menggunakan dengan penggerak motor listrik, yaitu :
motor listrik dinyatakan aman terhadap tegangan 1. Mempersiapkan alat dengan pengecekan daya
bengkok, karna tegangan bengkok yang terjadi lebih aki, pengecakan komponen untuk memastikan
kecil dari tegangan bengkok yang diizinkan. alat siap di gunakan.
2. Memastikan alat tidak ada kendala.
Tegangan Geser yang Terjadi Pada Lengan
3. Penimbangan beban uji berupa pasir varian beban
Penahan Atas
50 kg, 70 kg dan 100 kg.
V .Q 4. Pelaksanaan pengujian dengan mengambil waktu
τs = ( kg/cm2 ) ……… (Lit. 1 Hal. 274) menaikan dan menurunkan.
I .b 5. Pengujian dengan mengoprasikan alat carriage
Dimana : fork dengan memberikan varian beban 50 kg , 70
kg dan 100 kg secara bergantian dengan dihitung
V = Gaya geser maksimum yang terjadi = menggunakan stopwatch.
RA = 133,7 kg Terdapat dua pengujian yang pertama berapa
b = Tebel Penampang batang = 5 mm = 0,5 cm waktu yang diperlukan alat carriage fork untuk
Q = Momen inersia statik (cm2) menaikan beban 50 kg, 70 kg dan 100 kg, yang
80
kedua berapa waktu yang diperlukan untuk
menurunkan beban 50 kg, 70 kg dan 100 kg.

Pengujian Carriage Fork


5 Data yang di dapat pada pengujian carriage fork
= (B x H - b x h) x y menggunakan winch dengan penggerak motor listrik
= ( 8,0 x 4,5) – (0,5 x 4) x 2,25 di perlihatkan pada tabel berikut :
= ( 36 – 2 ) x 2,25
= 76,5 cm2
I = Momen inersia lengan penahan atas
Tabel 4. 4. Waktu yang diperlukan untuk menaikan
= 58,083 cm4
beban
133 ,7 . 76 , 5 No. Bahan Berat Beban Waktu (detik)
Maka : τ s = kg/cm2 (kg)
58,083
1. 50 kg 26,51 detik
= 149,8 kg/cm2 2. Pasir 70 kg 27,85 detik
Tegangan Geser yang diizinkan Pada Lengan 3 100 kg 29,52 detik
Penahan Atas
Tabel 4. 5. Waktu yang diperlukan untuk
τ 40 % . σt
menurunkan beban :
s=¿ ¿ ( kg/cm2)...(Lit 1. Sularso Hal. 7) No. Bahan Berat Beban Waktu (detik)
sf
(kg)
Dimana : 1. 50 kg 25,06 detik
𝜎t = Tegangan tarik besi Unp,untuk bahan baja 2. Pasir 70 kg 27,23 detik
carbon S30C untuk konstruksi, maka didapat = 3 100 kg 28,22 detik
30 kg/mm2 = 3000 kg/cm2 (Sularso, Hal. 5)
sf = Faktor keamanan = 4 Diambil (Lit.Rudenko. Dari dua Tambel diatas data hasil pengujian
Hal 42) carriage fork pada perancangan ini dapat dibuat
grafik hubungan berat pasir dengan waktu yang
40 % . 3000 dibutuhkan untuk proses menaikan dan menurunkan
Maka : 𝜏s = kg/cm2
4 beban , seperti Grafik gambar 5.
= 300 kg/cm2
Ternyata besi unp yang digunakan sebagai
bahan dari perancangan carriage fork menggunakan
motor listrik dinyatakan aman terhadap tegangan
geser, karna tegangan geser yang terjadi lebih kecil
dari tegangan geser yang diizinkan.

6|JTMI
Junets Faizal / Jurnal Teknik Mesin Indonesia, Vol. 18 No. 1 (Oktober 2023) Hal. 1-7

[2] Sularso., dan suga, K. 1997. Dasar Perancanaan


dan Pemilihan Elemen Mesin. Jakarta: Pradnya
Paramita. Menggambar Mesin Menurut Standar
ISO, G. Takeshi S, N. Sugiarto H, Cetakan ke 8
PT. Pradnya Pamita, Jakarta 1999.
[3] Taufiq Rochim, Teori dan teknologi proses
permesinan, Higher Education Development
Support Project, jakarta, 1993.
[4] Jain R.K Mechine Design, Khama Publishers
Delhi, 3 rd Edition, New Delhi 1983.
[5] Gere James M dan Timoshenko, Stephen P
“Mechanik Of Matrial”, Thind SI Edition,
Chapman & Hall, Autralia. 1991.
[6] McKeague, Charles P., and Mark D.
Grafik 5. Hubungan Berat Pasir Terhadap Waktu Turner. Trigonometry. Cengage Learning, 2016
Dalam Proses Pengangkatan Beban
Analisa
Dari Grafik 5. Hubungan berat pasir terhadap
waktu proses mengangkat dan menurunkan beban,
didapat bahwa semakin beratnya beban yang
diangkat, maka semakin lama waktu proses kerja alat
angkat untuk mengangkat suatu beban sebaliknya
untuk menurunkan beban semakin berat beban maka
akan semakin cepat waktu yang diperlukan untuk
menurunkan beban.
Sedangkat yang paling lama memakan waktu
dalam proses mengangkat pasir 100 kg sedangkan
waktu proses menurunkan beban yang paling cepat
adalah beban 100 kg.

Kesimpulan
Setelah semua proses perancangan dan
pembuatan carriage fork pada alat forklitt dengan
penggerak motor listrik selesai. Dilanjutan pengujian
dari perhitungan pada alat pengoperasian maka
penulis menyimpulkan sebagai berikut :
1. Perancangan tiap-tiap komponen merupakan
penunjang utama dalam perakitan dan
pembuatan alat.
2. Winch yang menggunakan penggerak motor
listrik sangat membantu untuk mengurang kinerja
yang berat pada oprator yang mengoprasikan.
3. Pengujian yang didapat bahwa, carriage fork
menggunakan winch dengan penggerak motor
listrik mampu mengangakat beban 100 kg.
4. Untuk beban maksimal yang masi dalam batas
aman yaitu 200 kg.
5. Dari hasil pengujian didapat semakin berat beban
maka akan semakin lama proses mengangkat
beban dan sebaliknya semakin berat beban maka
akan semakin cepat proses menurunkan beban.

Daftar Pustaka
[1] Rudenko, N. 1964. Mesin Pemindah Bahan.
Jakarta: Erlangga

7|JTMI

Anda mungkin juga menyukai