Anda di halaman 1dari 1

Jepang memasuki Indonesia sebelum Belanda menyerah kepada mereka pada tahun

1942. Krisis ekonomi global pada tahun 1937 tidak begitu memengaruhi Jepang, karena
mereka berhasil mengantisipasi dampak buruk Resesi global tersebut. Di sisi lain, Hindia
Belanda terpuruk akibat krisis, memberikan kesempatan kepada Jepang untuk masuk ke
Indonesia pada 1938-1939.

Awalnya, Jepang berinvestasi dan menjadi tujuan utama ekspor komoditas dari Hindia
Belanda. Perang Dunia Kedua dimulai pada 1 September 1939, menempatkan Jepang dan
Belanda di kubu yang saling berhadapan. Jepang, berada di blok fasisme bersama Jerman
dan Italia, melihat Indonesia sebagai sumber daya strategis untuk kebutuhan perang.

Jepang mengincar kekayaan alam nusantara dan bermaksud mendirikan persemakmuran


Asia Timur Raya. Serangan ke Pearl Harbour pada 7 Desember 1941 menandai niat Jepang
untuk melumpuhkan kekuatan sekutu, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda.

Hindia Belanda menyatakan perang terhadap Jepang, dan Jepang merespons dengan
menyerang Tarakan, Kalimantan Timur, pada 11 Januari 1942. Setelah berhasil menguasai
Tarakan, Jepang melanjutkan pendudukan ke wilayah lain termasuk Maluku, Balikpapan,
Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, Palembang, dan sebagian besar Jawa.

Pada 5 Maret 1942, Jepang merebut Batavia, pusat pemerintahan kolonial Hindia
Belanda. Perjanjian Kalijati pada 8 Maret 1942 menandai penyerahan tanpa syarat Belanda
kepada Jepang. Sejak itu, Indonesia berada di bawah pendudukan pemerintahan militer
Jepang, yang mulai menyusun pemerintah dan melakukan propaganda untuk
memenangkan simpati rakyat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai