Anda di halaman 1dari 6

Hak cipta Badan Standardisasi Nasional.

Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Deni Ramdani | Kementerian
ESDM | deni.esdm.jabar@gmail.com
SNI 19-4122-1996

Keselamatan kerja pada pengelasan listrik secara

Badan Standardisasi Nasional


manual
Standar Nasional Indonesia

ICS 13.100
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Deni Ramdani | Kementerian
ESDM | deni.esdm.jabar@gmail.com
© BSN 1996

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN

BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id

Diterbitkan di Jakarta
LATARBELAKANG

Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Deni Ramdani | Kementerian
Pengelasan listrik secara manual mempunyai potensi membahayakan bagi juru las, orang
disekitamya maupun lingkungan tempat kerjanya. Potensi bahaya tersebut antara lain
berupa sengatan arus listrik, gas logam berat, sinar las, kebaran dan percikan api las. Oleh
karena itu pengelasan listrik secara manual perlu dibakukan.

ESDM | deni.esdm.jabar@gmail.com

© BSN 1996
Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Deni Ramdani | Kementerian
ESDM | deni.esdm.jabar@gmail.com
Ha.lam an

1 dari 2

1 dari 2
1 dari 2

1 dari 2
DAFTAR ISi

3. ALAT PELINDUNG DIRI


I. RUANG LINGKUP

4. KETENTUAN
2. DEFINISI

© BSN 1996
KESELAJ\1ATAN KERJA
PADA PENGELASAN LISTRIK SECARA MANUAL

Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Deni Ramdani | Kementerian
I. RUANG LINGKUP

Standar ini meliputi definisi, alat pelindung diri serta ketentuan pada pengelasan listrik
secara manual sehingga pekerjaan pengelasan dapat dilaksanakan dengan aman.

2. DEFINISI

Pengelasan listrik secara manual adalah pekerjaan pengelasan dengan menggunakan


listrik yang setang lasnya dipegang oleh juru las.

ALAT PELINDUNG DIR!

ESDM | deni.esdm.jabar@gmail.com
3.

Alat pelindung diri yang memenuhi syarat standar keselamatan dan kesehatan kerja
meliputi sepatu pengaman, topi pengaman, sarung tangan asbes atau kulit, rompi
(apron) asbes atau kulit, kaca mata las, topeng las, baju kerja lengan panjang, dan
khusus untuk pengelasan bahan seng, kadmium, kuningan, perunggu atau baja berlapis
seng harus disediakan alat bantu pernapasan dan kanisternya.

4. KETENTUAN

4. I. Ketentuan Umum

4.1. 1. Pemadam api (air, pasir, busa atau tepung kimia) yang sesuai dengan
keperluannya harus diletakkan pada tempat yang mudah dicapai dan
dekat dengan lokasi pekerjaan pengelasan dan pemotongan. Juru las dan
pembantunya harus mampu menggunakan pemadam api dan
memadamkan api.

4.1.2. Tempat pengelasan harus mempunyai sirkulasi udara yang baik.

4.1.3. Tempat pengelasan harus bebas dari benda atau bahan yang mudah
terbakar apabila terdapat benda atau bahan yang mudah terbakar, yang
tidak dapat dipindahkan maka bahan tersebut harus dipasang pelindung
supaya aman.

4.1.4. Jika benda yang akan clilas menyatu clengan benda padat yang mudah
terbakar, maka benda pad,ll yang mudah terbakar tersebut harus tetap
diba�ahi sampni pekerjaan selesai.

1 dari 2
© BSN 1996
4.1.5. Pembantu juru las harus memakai topi pengaman dan kacam?ta
pengaman serta tidak boleh memandang ten.rs-menerus pada sinar las
selama pengelasan.

Hak cipta Badan Standardisasi Nasional. Salinan standar ini dibuat oleh BSN untuk Deni Ramdani | Kementerian
4.1.6. Untuk menghindarkan peke,ja lain terkena sinar las dan percikan bunga
api las, maka tempat pengelasan ter$ebut dipasang tirai pelindung.

4.1. 7. Kabel las harus dalam keadaan terisolasi dengan baik. Sambungan kabel
harus kuat dan terisolasi dengan baik.

4.1.8. Hantaran balik dari benda/objek yang sedang dilas sedapat mungkin harus
langsung ke mesin las.

4.1.9. Apabila hantaran batik tidak bisa dilakukan maka mesin las dari benda
atau �bjek yang dilas harus dibumikan dengan baik.

ESDM | deni.esdm.jabar@gmail.com
4.1. I 0. Pemilihan lokasi pembumian pada daerah yang bebas api harus dilakukan
oleh petugas yang berkompeten.

4.1.11. Kabel dari sumber listrik ke las listrik portabel harus terlindung dengan
baik dan sedapat mungkin tidak diletakan diatas tanah/lantai.

4.1.12. Apabila pada jarak I 5 meter dari tempat pengelasan terdapat pipa saluran
gas maka pipa tersebut hanis ditutup dengan baik dengan bahan yang
tidak mudah terbakar.

4.2. Ketentuan Khusus.

4.2.1. Alat bantu pemapasan lengkap dengan kanester harus dipakai untuk
pengelasan bahan seng, kadmium, kuningan, perunggu dan baja berlapis
seng.

4.2.2. Kabel las listrik yang menggunakan arus bolak batik sedapat mungkin
dihindari dari sambungan-sambungan dan kabel tersebut harns memenuhi
SNI ..................................·

4.2.3. Pekerjaan pengelasan pipa, drum, tangki bekas cairan atau gas yang
mudah terbakar hanya boleh dilakukan setelah pipa, drum dan tangki
tersebut dibersihkan dan udara hanis dapat bebas kelunr masuk kedalam
pipa, drum maupun tangki tersebut

2 dari 2

© BSN 1996

Anda mungkin juga menyukai