Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI RI

DIREKTORAT JENDERAL
PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
Jalan TMP. Kalibata Nomor 17 Jakarta Selatan 12750 Telepon 021-7989912-19, PO BOX 70 JKS PM/KBY
www.kemedesa.go.id

LAPORAN
RAPAT INTERNAL PENGUATAN REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2021

I. Dasar : Surat Undangan Sekretariat Jenderal Nomor


720/OT.05/III/2021 tanggal 3 Maret 2021 tentang Rapat
Pembahasan Hasil Exit Meeting Reformasi Birokrasi Tahun
2020 di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

II. Maksud : Sebagai laporan hasil rapat pembahasan exit meeting


Reformasi Birokrasi tahun 2020 di lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi

III. Pelaksanaan : Kegiatan ini dilaksanakan pada 04 Maret 2021 pukul 13.00
– selesai di Ruang Rapat Eksekutif II Lantai 3 Gedung
Utama dan melalui video conference menggunakan aplikasi
Zoom Meeting dengan meeting ID: 870-0731-8228 dan
password: KEMENDESA

IV. Narasumber : 1. Uled Nefo Indrahadi, SH, M.Si


Inspektur I, Inspektorat Jenderal Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,
selaku PIC PMPRB Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
2. Dr. Yusep Fatria, S.IP, M.Si
Inspektur II, Inspektorat Jenderal Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,
selaku PIC PMPRB Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
3. Fajar Tri Suprapto, S.E., M.Si
Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi, Sekretariat
Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi

V. Peserta : 1. Sekretariat Jenderal, Kementerian Desa, Pembangunan


Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;
2. Inspektorat Jenderal, Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;
3. Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan
Perdesaan;
4. Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan
Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
5. Direktorat Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah
Tertinggal;
6. Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan
Kawasan Transmigrasi;
7. Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi;
8. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi.

VI. Hasil :  Fajar Tri Suprapto, S.E., M.Si

1. Karena adanya perubahan nomenklatur Kementerian


Desa, PDTT maka persiapan Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi akan start dari nol
(dari awal) kembali sehingga setiap unit kerja harus
saling bersinergi dan berkoordinasi secara bersama-
sama mewujudkan target yang akan dicapai;

2. Peningkatan komitmen pimpinan dalam pelaksanaan


Reformasi Birokrasi semakin meningkat dan
mendorong unit kerja untuk melakukan perubahan
perbaikan tata kelola instansi;

3. Perlu segera dibuat action plan dari tingkat


Kementerian Desa, PDTT agar dapat diturunkan ke
masing-masing UKE-1 untuk dapat dijadikan acuan
dalam membuat roadmap RB tahun 2021;

4. Semua unit kerja harus mengetahui kebutuhan tiap


unit kerja yang disesuaikan dengan Renstra yang baru;

5. Peran agen perubahan sangatlah penting dalam


melakukan inovasi-inovasi yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan Reformasi Birokrasi;

6. Perlunya dibuatkan Surat Keputusan pembentukan


Tim Pokja pada area Reformasi Birokrasi dalam
masing-masing area perubahan dan perlu dibuatkan
peta bisnis proses mulai dari L0, L1, L2;

 Uled Nefo Indrahadi, SH, M.Si

7. Pada beberapa UKE-1 pelaksanaan RB masih terbatas


pada kewajiban dan belum menjadi kebutuhan untuk
mewujudkan efisiensi dan efektivitas dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari;

8. Rencana aksi pelaksanaan RB yang disusun juga


belum sepenuhnya mengidentifikasi permasalahan
yang terjadi dan juga belum menetapkan hasil yang
ingin dicapai, sehingga rencana aksi yang sudah ada
hanya berupa kegiatan saja;

9. Catatan Kemenpan pada area manajemen perubahan,


yaitu belum adanya hasil secara nyata dari para agen
perubahan ke arah budaya kerja yang diinginkan
karena belum adanya program perubahan yang sesuai
dengan permasalahan dan kebutuhan unit kerjanya;

10. Kementerian Desa, PDTT telah melakukan Survei


Kesiapan Organisasi dalam Manajemen Perubahan dan
Budaya Kerja;

11. Roadmap Kementerian Desa, PDTT tahun 2020-2024


masih dalam tahap penyusunan;

12. Sudah terdapat mekanisme untuk monitoring dan


evaluasi perkembangan capaian RB pada level pusat
dan UKE-1, namun belum dilakukan dengan sistem
yang terintegrasi satu sama lain;

13. Catatan Kemenpan pada area deregulasi kebijakan,


belum seluruh kebijakan yang dibuat oleh Kementerian
Desa, PDTT harmonis dengan kebijakan lain;

14. Catatan Kemenpan pada area penataan organisasi,


Kementerian Desa, PDTT telah mengusulkan
penyederhanaan organisasi terkait adanya peralihan
jabatan dari struktural ke fungsional, sehingga perlu
dirumuskan mekanisme hubungan dan koordinasi
antara Jabatan Pimpinan Tinggi dengan kelompok
Jabatan Fungsional;

15. Catatan Kemenpan pada area Penataan Tata Laksana,


Kementerian Desa, PDTT sedang dalam proses
pembuatan peta bisnis proses sampai dengan unit
kerja terkecil;

16. Berbagai SOP belum direview secara berkala;

17. Catatan Kemenpan pada area manajemen SDM, belum


terdapat standar baku penilaian dalam pemberian
reward dan punishment;

18. Monitoring capaian kinerja individu sudah dilakukan


setiap sebulan sekali;

19. Catatan Kemenpan pada area penguatan pengawasan,


pemetaan resiko di lingkungan Kementerian Desa,
PDTT telah dilakukan namun belum seluruhnya
menggambarkan resiko yang sesuai dengan kegiatan;

20. Pembangunan Zona Integritas pada tahun 2020 telah


mengalami perkembangan dan berhasil menambah 3
unit kerja yang mendapatkan predikat WBK;

21. Catatan Kemenpan pada area peningkatan kualitas


pelayanan publik, perlu dilakukan evaluasi terhadap
survei yang telah dilakukan dan belum seluruhnya
menetapkan kebijakan kompensasi pelayanan;

 Dr. Yusep Fatria, S.IP, M.Si

22. Perlu dibuatkan timeline yang jelas mulai dari start


point sampai dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi
hingga pelaksanaan Zona Integritas, tidak hanya dari
Kemenpan saja namun juga dari Kementerian Desa,
PDTT, agar setiap unit kerja bisa mempersiapkannya
secara maksimal;

23. Inspektorat Jenderal dalam hal ini sebagai Tim Penilai


Internal yang akan menjadi penjamin kualitas dalam
mempersiapkan penilaian mandiri pelaksanaan RB;

24. Roadmap dan action plan menjadi 2 hal penting yang


harus dibuat dan didiskusikan;

25. Perlu adanya studi tiru/kloning dengan melibatkan


Pusdatin dalam meningkatkan efisiensi kerja dengan
membuat sistem aplikasi yang terintegrasi;

26. Perlu adanya komitmen dan keinginan kuat setiap unit


kerja dalam pelaksanaan RB agar tercapainya target
yang diinginkan.

VII. Kesimpulan 1. Kementerian Desa, PDTT belum memiliki roadmap dan


action plan, sehingga perlu segera ditindaklanjuti agar
dapat diturunkan di masing-masing UKE-1. Nantinya
UKE-1 dapat menganggarkan anggaran yang akan
digunakan demi tercapainya target yang diinginkan;

2. Perlu dilakukan pemetaan dan identifikasi masalah


yang terjadi di setiap unit kerja, sehingga kebutuhan
yang diperlukan dapat teridentifikasi dengan jelas;

3. Perlu memerhatikan tindak lanjut dari setiap


permasalahan yang terjadi di masing-masing unit
kerja;

4. Penilaian internal pada masing-masing UKE-1 perlu


dilakukan secara konservatif;
5. Sebagian unit kerja belum sepenuhnya dapat
menerapkan manajemen risiko dengan baik, dan
sebagian unit kerja belum mengidentifikasi peta risiko
untuk mengenali potensi terjadinya penyimpangan
yang berdampak negatif terhadap integritas;

6. Perlu dilakukan evaluasi hasil survei secara berkala


untuk mengidentifikasi permasalahan dan
menggambarkan persepsi masyarakat secara luas.

VIII. Dokumentasi

Demikian laporan ini disampaikan, atas perkenan dan arahan


Sekretaris Ditjen Pembangunan Desa dan Perdesaan, diucapkan terima
kasih.

Koordinator Pembinaan Organisasi,


Tata Laksana, dan Reformasi Birokrasi,

Drs. Sofyan Johan, M.A


NIP. 19671024 198811 1 001

Anda mungkin juga menyukai