Anda di halaman 1dari 10

JURNAL ILMIAH GEMA EKONOMI

Vol. 6, No. 1 Februari 2016 769


Suraya Murcitaningrum
Hal. 769 - 778

PERCEPATAN PELUNASAN MUSYARAKAH MUTANAQISHAH KPR DI


BANK MUAMALAT KCP KOTA METRO

ACCLERATION OF ACCUITANCE ON KPR MUSYAROKAH


MUTANAQISHAH AT MUAMALAT BANK METRO REGIONAL
OFFICE

Suraya Murcitaningrum
Jurusan Syariah, STAIN Juai Siwo Metro Lampung

ABSTRAK

Bank muamalat sesuai dengan fungsinya sebagai penghimpun dan penyalur dana
masyarakat, memiliki andil yang cukup besar dalam pemberian fasilitas pembiayaan KPR
yang dibutuhkan masyarakat. Bank muamalat dalam aplikasinya senantiasa mengacu
pada kaidah normatif dan positif yang bebas dari sistem bunga, riba, gharar, dan maysir.
KPR dengan skim musyarakah mutanaqisah berarti kepelikikan aset (barang) atau
modal salah satu syarik (dalam hal ini adalah bank muamaat) berkurang disebabkan
pembelian secara bertahap oleh pihak lainnya (nasabah) Tulisan ini ditulis dengan
menggunakan pendekatan empiris yang berupaya untuk menggambarkan fenomena /
kondisi obyektif yang ada di lapangan.Disamping itu hukum positif seperti Al Qur’an
Hadis,Ijma’ serta fatwa MUI akan menjadi landasan yang akan menggambarkan apa
saja karakteristik yang khas musyarakah mutanaqisah sebagai prinsip pembiayaan
KPR termasuk jika nasabah ingin melakukan percepatan pelunasan dikenakan sisa pokok
pembiayaan. Adapun dalam aplikasi percepatan pelunasan KPR dengan skim
musyarakah mutanaqisah, Bank Muamalat Indonesia Kcp Kota Metro masih
memngenakan sisa pokok pembiayaan plus 5 bulan margin kepada nasabah. Dimana
ketentuan ini didasarkan atas kebijakan pimpinan. Hal ini menunjukan bahwa dalam
aplikasi percepatan pelunasan KPR dengan skim musyarakah mutanaqisah belum
selaras dengan ketentuan yang berlaku sesuai dengan konsep dan keputusan dewan
syari’ah nasional nomor 01/dsn-mui/x/2013 tentang kebolehan percepatan pembayaran
oeh nasabah kepada bank dan kemungkinan memperoleh potongan dari kewajiban
pembayaran.

Kata kunci: Bank, pembiayaan, nasabah

ABSTRACT

Bank Muamalat in accordance with its function as a collector and distributor of


public funds, has a big influence in the provision of KPR financing needs of soci-
ety. Bank Muamalat in its application always refers to the normative and positive
free from the system of interest, usury, gharar, and maysir. KPR with skim
mutanaqisah Musharaka means kepelikikan assets (goods) or one syarik capital
(in this case the bank muamaat) decreases gradually due to purchases by the other
770 Jurnal Ilmiah GEMA EKONOMI, Februari 2016

party (the customer). This article was written using an empirical approach that
attempts to describe the phenomenon / objective conditions that exist in the
lapangan.Disamping positive law as the Qur’an hadith, ijma ‘and the MUI fatwa
will be the foundation that will describe any specific characteristics as musyarakah
mutanaqisah principles of KPR financing, including if the customer wants to accel-
erate the repayment of the remaining principal subject of financing. As for the
application of an early repayment of KPR with skim musyarakah mutanaqisah,
Bank Muamalat Indonesia KCP Metro City still wearing the remaining principal
plus five months of margin financing to customers. Where this provision is based on
the policy leadership. This shows that the application of an early repayment of
KPRs with skim musyarakah mutanaqisah not yet in tune with the prevailing regu-
lations in accordance with the concept and the national council’s decision Shari’ah
number 01 / dsn-mui / x / 2013 concerning the permissibility of acceleration of the
payment by the customer to the bank and the possibility of obtaining chunks of
payment obligations.

Keywords: Bank, finance, customer

PENDAHULUAN KPR Muamalat iB begitu nama produk


layanan KPR milik bank Muamalat.
Musyarakah mutanaqishah adaah Dengan menggunakan KPR Muamalat
suatu produk turunan dari akad iB memungkinkan bagi konsumen/
musyarakah. Musyarakah nasabah untuk melakukan pembiayaan
Mutanaqisah adalah akad antara dua untuk memiliki rumah baru maupun bekas
pihak atau lebih yang berserikat terhadap dengan mudah. Bahkan Jika nasabah
suatu barang dimana salah satu pihak ingin melakukan pecepatan pelunasan /
kemudian membeli bagian pihak lainnya Pelunasan sebelum jatuh tempo tidak
secara bertahap. Akad ini diterapkan dikenakan denda.
pada pembiayaan proyek yang dibiayai
oleh lembaga keuangan dengan nasabah Dalam hal ini tentu nasabah diuntungkan
lainnya dimana bagian lembaga keuangan karena ketika ingin melunasi angsuran
secara bertahap dibeli oleh pihak lainnya sebelum masa kontrak berakhir, bank
dengan cara mencicil. Adapun syariah tidak mengenakan pinalti. Dalam
musyarakah mutanaqishah adalah pelaksanaanya bank Muamalat mengacu
alternatif pembiayaan kprs di perbankan kepada keputusan dewan syari’ah
syariah. nasional nomor 01/dsn-mui/x/2013 bahwa
KPR adalah suatu fasilitas kredit yang Pembiayaan musyarakah
diberikan oleh pihak perbankan kepada mutanaqishah. Meskipun dalam
nasabah perorangan yang akan membeli pelaksanaan percepatan pelunasan KPR
atau memperbaiki rumah. Dengan sistem musyarakah mutanaqishah belum
syariah maka para konsumen/nasabah diaplikaskan sepenuhnya. Berdasarkan
muslim akan merasa lebih tenang dalam hal tersebut diatas penulisan ini mencoba
mengkredit rumah idaman. Beberapa mengkaji dari sisi aplikasi percepatan
bank syariah pun saat ini tengah gencar- pelunasan KPR musyarakah
gencarnya mempromosikan KPR mutanaqishah dari teori ke terapan.Untuk
syariah. Termasuk Bank Muamalat yang mengetahui lebih dalam mengenai aplikasi
merupakan Bank syariah pertama dan percepatan pelunasan KPR musyarakah
terbesar di indonesia turut memberikan mutanaqishah di Bank Muamalat Kcp
layanan KPR. Kota Metro.
Suraya Murcitaningrum 771

1. Konsep musyarakah mutanaqishah Berdasarkan beberapa penuturan besebut


Pembiayaan musyarakah diatas, dapat dipahami bahwa
mutanaqishah adalah produk musyarakah mutanaqishah, yaitu
pembiayaan berdasarkan prinsip sebuah syikah yang mengurangi bagian
musyarakah, dimana kepelikikan aset salah satu rekanan disebabkan oleh
(barang) atau modal salah satu syarik pembelian secara bertahap oleh pihak
(Bank Syariah/LKS) berkurang lainnya dalam hal ini adalah nasabah.
disebabkan pembelian secara bertahap
oleh pihak lainnya. Syirkah adalah suatu 2. Dasar Hukum
usaha tertentu dimana masing-masing
pihak memberikan kontribusi dana(atau a. Al-Qur’an
amal / expertise) dengan kesepakatan Ada dua ayat Al-Qur’an yang mendukung
bahwa keuntungan dan resiko akan musyarakah diantaranya adalah “… maka
ditanggung bersama sesuai dengan mereka berserikat pada segitiga…9 dan
kesepakatan. 5 Selanjutnya dituturkan “Dan, sesungguhnya kebanyakan dari or-
bahwa musyarakah akad tercipta ang-orang yang berserikat itu sebagian
dengan cara kesepakatan di mana dua mereka berbuat zalim kepada sebagian
orang atau lebih bahwa tiap orang dari yang lain kecuali orang yang beriman dan
mereka memberikan modal musyarakah, mengerjakan amal saleh. Kedua ayat
merekapun sepakat berbagi keuntungan tersebut diatas menunjukkan bahwa Al-
dan kerugian. Selanjutnya dijelaskan lah SWT mengizinkan adanya
dalam keputusan dewan syari’ah nasional perserikatan dalam kepemilikan harta.
nomor 01/dsn-mui/x/2013 bahwa Hanya saja dalam surah an-Nisaa’: 12
Pembiayaan musyarakah perkongsian terjadi secara otomatis
mutanaqishah adalah produk (jabr) karena waris, sedangkan dalam
pembiayaan berdasarkan prinsip surat Shaad : 24 terjadi atas dasar akad
musyarakah, yaitu syirkatul ‘inan, yang (ikhtiyari).
porsi (hishshah) modal salah satu syarik
(Bank Syariah/LKS) berkurang b. Al-Hadist
disebabkan pengalihan komersial secara Dari Abu Hurairah, Rasulullah
bertahap (naqlul hishshah bil ‘iwadh SAW,bersabda, “Sesungguhnya Allah
mutanaqishah) kepada syarik yang lain Azza wa Jalla berfirman, ‘Aku pihak
(nasabah). Dalam peratuan BI no 5/7/PBI ketiga dari dua orang yang berserikat
/2003 dalam pasal 1 dijelaskan pula selama salah satunya tidak mengkhianati
bahwa Musyarakah adalah perjanjian di lainnya.” (HR. Abu Daud no. 2936, dalam
antara para pemilik dana/modal untuk kitab al-Buyu, dan Hakim). Hadist qudsi
mencampurkan dana/modal mereka pada tersebut menunjukkan bahwa Allah
suatu usaha tertentu, dengan pembagian SWT membolehkan kepada manusia
keuntungan diantara pemilik dana/modal yang melakukan suatu kerjasama selama
berdasarkan nisbah yang telah disepakati masing-masing pihak yang bermita saling
sebelumnya. Adapun musyarakah menjunjung tinggi amanat kebersamaan
mutanaqishah berdasarkan PSAK-106 dan menghindari pengkhianatan. Dalam
dijelaskan bahwa musyarakah riwayat lain di sebutkan bahwa Ibnu
mutanaqishah adalahmusyarakah Majah dari ‘Ubadah bin Shamit, riwayat
dengan ketentuan bagian dana salah satu Ahmad dari Ibnu ‘Abbas, dan riwayat
mitra akan dialihkan secara bertahap Imam Malik dari Yahya: “Allah s.w.t.
kepada mitra lainnya sehingga bagian berfirman: ‘Aku adalah pihak ketiga dari
dananya akan menurun dan pada akhir dua orang yang bersyarikat selama salah
masa akad mitra lain tersebut akan satu pihak tidak mengkhianati pihak yang
menjadi pemilik penuh usaha tersebut. lain. Jika salah satu pihak berkhianat, Aku
772 Jurnal Ilmiah GEMA EKONOMI, Februari 2016

keluar dari mereka.”(HR. Abu Daud). ii.

c. Ijma 3.Karakteristik Musyarakah


Ibnu Qudamah dalam kitabnya, al- Mutanaqishah.
Mughni, telah berkata, “Kaum muslimin Karakteristik musyarakah
telah berkonsensus terhadap legitimasi mutanaqishah sebagaimana tertuang
musyarakah secara global walaupun dalam Keputusan dewan syari’ah
terdapat perbedaan pendapat dalam nasional nomor 01/dsn-mui/x/2013
beberapa elemen darinya. Selanjutnya tentang pedoman implementasi
disampaikan Ibn Qudamah dalam kitab al- musyarakah mutanaqishah adalah
Mughni Apabila salah satu dari dua yang sebagai berikut:
bermitra membeli porsi dari mitra lainnya, a. Modal usaha dari para pihak (Bank
maka hukumnya boleh, karena Syariah/Lembaga Keuangan
(sebenarnya) ia membeli milik pihak lain. Syariah dan nasabah) harus
dinyatakan dalam bentuk hishshah
d. Kaidah Fiqh . Terhadap modal usaha tersebut
Dalam Kaidah Fiqh disebutkan “Pada dilakukan tajzi’atul hishshah ,
dasarnya semua bentuk muamalah boleh yaitu modal usaha dicatat sebagai
dilakukan kecuali ada dalil yang hishshah (portion) yang terbagi
mengharamkannya. Fatwa dewan syariah menjadi unit-unit hishshah.
syari’ah nasional no: 73/dsn-mui/xi/2008 Misalnya modal usaha syirkah dari
tentang musyarakah mutanaqisah bank sebesar 80 juta rupiah dan
mengatur mengenai ketentuan dalam dari nasabah sebesar 20 juta rupiah
musyarakah mutanaqisah terkait (modal usaha syirkah adalah 100
dengan Ketentuan umum, ketentuan juta rupiah). Apabila setiap unit
Hukum,ketentuan akad,ketentuan khusus hishshah disepakati bernilai 1 juta
yang dibahas secara rinci. rupiah; maka modal usaha syirkah
adalah 100 unit hishshah .
e. Keputusan dewan syari’ah nasional b. Modal usaha yang telah dinyatakan
nomor 01/dsn-mui/x/2013 tentang dalam hishshah tersebut tidak
pedoman implementasi musyarakah boleh berkurang selama akad
mutanaqishah dalam produk berlaku secara efektif. Sesuai
pembiayaan tentang pelunasan dengan contoh pada huruf a, maka
dipercepat,sebagaimana disebutkan modal usaha syirkah dari awal
dalam hal terjadi percepatan pengalihan sampai akhir adalah 100 juta rupiah
hishshah , maka yang menjadi kewajiban (l00 unit hishshah).
nasabah adalah sisa total kewajiban c. Adanya wa’d (janji). Bank Syariah/
Musyarakah Mutanaqishah yang LKS berjanji untuk mengalihkan
meliputi: seluruh hishshahnya secara
komersial kepada nasabah dengan
1. Sisa hishshah Bank Syariah/LKS bertahap;
(outstanding pokok) yang belum diambil- d. Adanya pengalihan unit hishshah.
alih oleh nasabah. Bahwa setiap penyetoran uang
oleh nasabah kepada Bank
2. Sisa pendapatan yang belum Syariah/LKS, maka nilai yang
diselesaikan oleh nasabah sebagaimana jumlahnya sama dengan nilai unit
diperjanjikan dalam akad.Selanjutnya hishshah , secara syariah
Bank Syariah/LKS boleh melakukan dis- dinyatakan sebagai pengalihan unit
count (tanazulul haqq) dalam hal terjadi hishshah Bank Syariah/LKS
kondisi sebagaimana dalam huruf c, butir secara komersial (naqlul
Suraya Murcitaningrum 773

hishshah bil ‘iwadh), sedangkan ditransaksikan, adanya pekerjaan /


nilai yang jumlahnya lebih dari nilai amal dan Ijab qabul {sighat).17
unit hishshah tersebut, dinyatakan b. Syarat Musyarakah
sebagai bagi hasil yang menjadi Syarat adalah ketentuan yang harus
hak Bank Syariah/LKS. di inndahkan dan diakukan. 18
Memperhatikan Karakteristik Adapun yang menjadi syarat
musyarakah mutanaqishah musyarakah adalah masing-masing
sebagaimana tertuang dalam Keputusan anggota yang bersyirkah saling
dewan syari’ah nasional nomor 01/dsn- memberikan izin bagi anggota lainya
mui/x/2013 tentang pedoman untuk melakukan transaksi bisnis
implementasi musyarakah atau masing-masing anggota
mutanaqishah, maka dalam akad harus mempersyaratkan dengan cara
dituangkan secara jelas. tabadul, dan tidak diperyaratkan
kesamaan nominal modal syirkah
4. Rukun Musyarakah Mutanaqishah seanjutnya kerugian dan keuntungan
Sebagaimana disebutkan dalam ditanggung masing-masing anggota
Keputusan dewan syari’ah nasional sesuai dengan porsi modal. masing-
nomor 01/dsn-mui/x/2013 tentang masing anggota diperbolehkan
pedoman implementasi musyarakah membatalkan transaksinya kapanpun
mutanaqishah bahwa semua rukun dan ia mau.
ketentuan yang ada dalam akad Memperhatikan pemaparan rukun
musyarakah, sebagaimana fatwa DSN- dan syarat tesebut diatas dapat
MUl No. 8IDSN-MUIIIV/2000 tentang dipahami hahwa dalam muamalah
Pembiayaan Musyarakah berlaku juga rukun dan syarat menjadi sangat
pada musyarakah mutanaqishah. menentukan sah tidaknya suatau
tansaksi.
Rukun, dan Syarat Pembiayaan
Musyarakah 5. Pelunasan Dipercepat pada
a. Rukun Musyarakah pembiayaan Musyarakah
Rukun adalah dipenuhi suatu Mutanaqishah
pekerjaan. Adapun dalam rukun yang Sebagaimana tertuang dalam Keputusan
harus dipenuhi dalam transaksi dewan syari’ah nasional nomor 01/dsn-
musyarakah diantaranya adalah mui/x/2013 tentang pedoman
sebagai berikut: pertama Pelaku implementasi musyarakah
akad, yaitu para mitra usaha, kedua mutanaqishah menjelaskan bahwa:
Objek akad, yaitu modal (maal), a. Dalam hal terjadi percepatan
kerja (dharabah), dan keuntungan pengalihan hishshah , maka yang menjadi
(ribh), ketiga Shighah, yaitu ijab kewajiban nasabah adalah sisa total
kabul. Rukun syirkah menurut ulama kewajiban Musyarakah mutanaqishah
Hanafiyah ada dua macam yaitu ijab yang meliputi:
dan kabul, sebab ijab kabul (akad) 1) Sisa hishshah Bank Syariah/
yang menentukan syirkah. Adapun LKS (outstanding pokok) yang
yang lain seperti dua orang atau pihak belum diambil-alih oleh nasabah.
yang berakad dan harta berada di 2) Sisa pendapatan yang belum
luar pembahasan akad, seperti diselesaikan oleh nasabah
terdahulu dalam akad jual beli.16 sebagaimana diperjanjikan dalam
Selanjutnya menurut mahmud yunus akad.
rukun musyarakah diantanya b. Bank Syariah/LKS boleh melakukan
adalah: adanya pihak yang discount (tanazulul haqq) dalam hal
bertansaksi, ada barang yang terjadi kondisi sebagaimana dalam huruf
774 Jurnal Ilmiah GEMA EKONOMI, Februari 2016

c, butir ii. f.Nasabah melakukan pengalihan


Sebagaimana dijelaskan pula bahwa komersil atas hishah milik Lembaga
terkait pelunasan dipercepat pada Keuangan Syariah secara
pembiayaan musyarakah mutanaqishah berangsur sesuai perjanjian.
ini dimana bank akan mengembalikan
sebagian kewajibanyang belum diunasi
seteah dikurangi biaya-biaya bila ada 7. Aplikasi Pelunasan Dipercepat pada
dengan cara memberikan potongan dari pembiayaan Musyarakah
kewajiban pembayaran. Bedasarkan Mutanaqishah KPR Syariah di Bank
penjelasan tersebut diatas, dengan adanya Muamalat Kcp Kota Metro.
penjelasan tersebut merupakan bentuk KPR Muamalat iB ini selain unggul
stimulan bagi nasabah untuk dapat dengan prinsip syariahnya, yaitu melalui
melunasi kewajiban pembiayaan dengan pilihan akad murabahah (jual-beli) atau
sebaik-baiknya. musyarakah mutanaqishah (kerjasama
sewa) yang sudah jelas-jelas akan
6.Mekanisme Musyarakah terhindar dari riba, juga memiliki
Mutanaqishaha. keunggulan-keunggulan lain jika
a.Calon Nasabah mengajukan dibandingkan dengan KPR dari bank lain,
pembiayaan kepada Lembaga seperti :
Keuangan Syariah dalam rangka a. Pembiayaan hingga jangka waktu
pembiayaan ulang (refinancing); 15 tahun.
b.Lembaga Keuangan Syariah b. Uang muka ringan dengan hanya
melakukan penaksiran (taqwim al- minimal 10% saja dari harga
’urudh) terhadap barang atau aset perolehan yang diakui Bank.
calon nasabah untuk ditentukan c. Adanya pilihan angsuran
harga yang wajar, dalam rangka tetap hingga lunas atau kesempatan
penentuan modal usaha (ra‘sul mal) angsuran yang lebih ringan.
yang disertakan nasabah dalam d. Batas tertinggi pembiayaan
bersyirkah dengan Lembaga (Plafond) hingga 25 Miliar.
Keuangan Syariah; e.Pelunasan sebelum jatuh tempo
c.Lembaga Keuangan Syariah tidak dikenakan denda.
menyertakan dana dalam jumlah
tertentu yang akan dijadikan modal Sebagaimana disebutkan diatas bahwa
usaha syirkah dengan nasabah; transaksi musyarakah mutanaqishah
yang disertai syarat agar Nasabah KPR ini memiliki tujuan untuk
menyelesaikan kewajiban dan/atau memberikan kemudahan bagi nasabah
utang atas pembiayaan sebelumnya untuk dapat memiliki objek sewa.
jika ada; Sebagaimana ditututrkan marketing
d. Lembaga Keuangan Syariah muamalat bahwa KPR dengan akad
memberikan kuasa (akad wakalah) musyarakah mutanaqishah ini bertujuan
kepada nasabah untuk melakukan untuk memudahkan nasabah untuk
usaha yang halal dan baik antara lain memeliki rumah secara syar’i. Dimana
dengan akad ijarah; dalam pembiayaan KPR dengan skim
e. Nasabah dan Lembaga Musyarakah Mutanaqishah ini pihak
Keuangan Syariah membagi bank dan nasabah secara bersama-sama
keuntungan usaha sesuai nisbah membeli sebuah rumah sesuai dengan
yang disepakati atau porsi modal porsi masing-masing. 23 Adapun dalam
yang disertakan (proporsional), dan pelaksanaannya 20 % nasabah dan 80%
kerugian dibagi sesuai dengan porsi bank muamalat. Kemudian rumah tesebut
modal; dan disewakan kepada nasabah sampai pada
Suraya Murcitaningrum 775

batas yang telah ditentukan. Selanjutnya pembiayaan musyarakah mutanaqishah


dituturkan bahwa transaksi musyarakah karena pembiayaan ini yang didasarkan
mutanaqishah KPR yang diterapkan atas kepercayaan. Untuk itu Bank
bank muamalat kcp kota metro mengacu Muamalat Indonesia Cabang Metro
pada Keputusan dewan syari’ah nasional sangat menerapkan prinsip kehati-hatian
nomor 01/dsn-mui/x/2013 tentang dalam melakukan penilaian terhadap
pedoman implementasi musyarakah karakter calon nasabah. Hal ini dilakukan
mutanaqishah. sejak awal guna mengantisipasi terjadinya
kerugian yang diakibatkan oleh nasabah
yang bermasalah.
METODE PENELITIAN
d. Collateral
Adapaun dalam aplikasi pembiayaan Berikutnya setiap calon nasabah yang
KPR Syariah di Bank Muamalat Kcp akan melakukan pembiayaan harus
Kota Metro dengan menggunakan prinsip menjaminkan aset miliknya sebagai tanda
5C guna meminimalisir potensi kerugian kesungguhan si calon nasabah. Ini
akibat risiko pembiayaan musyarakah biasanya berbentuk jaminan yang dapat
Mutanaqisah. digunakan untuk meyakinkan bank bahwa
calon nasabah sanggup mengembalikan
Berikut ini uraian rinsip 5 C yang pembiayaan yang akan diterima
terapkan: kemudian. Konsekuensinya tentu ditahan
guna meng-cover biaya kerugian atas
a. Capital pembiayaan apabila terjadi wanprestasi.
Hal pertama dilihat dari kelayakan calon
nasabah, apakah nasabah memiiki e. Condition of Economy
kemampuan modal dalam pembiayaan. Terakhir kondisi ekonomi juga menjadi
Kemampuan modal dianggap penting pertimbangan terhadap realisasi
karena dapat membantu bank dalam pembiayaan calon nasabah. Apabila
kolektibilitas piutangnya. Nah biasanya kondisi ekonomi tidak stabil maka pihak
bank anak melihat dari Cash ratio itu bank juga akan semakin memperketat
merupakan kemampuan nasabah dalam kegiatan pembiayaan.
pengembaliannya ke Bank. Hal ini
biasanya dilihat dari pendapatan nasabah Beberapa prinsip 5C tersebut diterapkan
yang akan disesuaikan dengan untuk menilai nasabah tidak hanya pada
kemampuan nasabah mengangsur ketika saat awal pengajuan pembiayaan, namun
pembiayaan direalisasikan bank. pada saat berlangsung bahkan setelah
pembiayaan tersebut diberikan kepada
b. Capacity nasabah.
Selanjutnya penilaian calon nasabah
terkait dengan kemampuan manajemen. Selanjutnya dalam mereaisasikan
Hal ini sangat diperhatikan dalam percepatan pelunasan musyarakah
penilaian kelayakan calon nasabah Mutanaqisah ini, Bank Muamalat Indo-
pembiayaan musyarakah Mutanaqisah nesia Kcp Kota Metro memngenakan sisa
karena berkaitan dengan kemampuan pokok pembiayaan plus 5 bulan margin
membayar nasabah. kepada nasabah.Hal ini didasarkan atas
kebijakan pimpinan.Dan itupun jika
c. Character pimpinan mengabukan.
Selanjutnya dalam penilaian calon
nasabah adalah karakter calon nasabah. Hal tersebut selaras dengan penuturan
Aspek ini sangat penting dalam hal nasabah yang akan melakukan
776 Jurnal Ilmiah GEMA EKONOMI, Februari 2016

percepatan pelunasan KPR dengan skim maka pelaksanaan musyarakah


musyarakah Mutanaqisah bahwa mutanaqishah pada Bank Muamalat
ketika hendak menutup saya dikenakan Cabang kota metro sudah mengacu pada
sisa pokok pinjaman ditambah margin lima acuan hukum yang ada, dimana nasabah
bulan kedepan. Ketika ditanyakan lebih bekerja sama dengan Bank Muamalat
lanjut, disampaikan maketing bahwa ini untuk membeli rumah untuk disewakan.
sudah menjadi kebijakan pimpinan. Lebih Seanjutnya karena nasabah yang
lanjut dituturkan bahwa saya melakukan mengajukan pembiayaan rumah tersebut,
KPR 150 jt pada tahun 2010 kemudian maka nasabah menyewa manfaat rumah
pada bulan november saya hendak tersebut kepada Bank Muamalat untuk
berencana melunasi pembiayaan saya. menjadi tempat tinggal nasabah,
Saya tanyakan berapa harus saya lunasi? kemudian nasabah membayar upah
jawabannya adalah pokok utang per sebagai bentuk kewajiban menewa
november 199.564.059 dan tambah 5 rumah, dan membayar cicilan KPR
bulan margin saya lupa tapi kira-kira 80 jt dengan skim musyarakah
sekian.Pokoknya total yang haus dibayar mutanaqishah sebagai pengambil alihan
kurang lebih 200jt lebih. Padahal menurut porsi Bank Muamalat oleh nasabah
penuturan sebelumnya jikaingin di lunasi secara bertahap, dan pada akhirnya di
lebih awal hanya di bayar pokoknya saja. akhir masa sewa kepemilikan rumah akan
Bedasarkan pada penuturan marketing menjadi milik nasabah sepenuhnya.
dan nasabah tesebut dapat dikatakan
bahwa nasabah dapat melakukan Seanjutnya dalam aplikasi percepatan
percepatan pelunasan KPR dengan skim pelunasan pembiayaan KPR dengan skim
musyarakah Mutanaqisah dengan musyarakah mutanaqishah bank
syarat harus memenuhi pembayaran sisa muamalat Cabang kota metro belum
pokok pembiayaan ditambah 5 bulan mar- sepenuhnya mengacu pada dasar acuan
gin. hukum sebagaimana tertuang pada
Keputusan dewan syari’ah nasional
Pelunasan Dipercepat pada pembiayaan nomor 01/dsn-mui/x/2013 tentang
Musyarakah Mutanaqishah KPR pedoman implementasi musyarakah
Syariah di Bank Muamalat Kcp Kota mutanaqishah dalam percepatan
Metro. pengalihan hishshah , maka yang menjadi
kewajiban nasabah adalah sisa total
kewajiban Musyarakah mutanaqishah
HASIL DAN PEMBAHASAN yang meliputi: 1).sisa hishshah Bank
Syariah/LKS (outstanding pokok) yang
Bank Muamalat Indonesia Kcp Kota belum diambil-alih oleh nasabah.2)Sisa
Metro dalam pelaksanaan KPR dengan pendapatan yang belum diselesaikan oleh
skim musyarakah Mutanaqisah nasabah sebagaimana diperjanjikan dalam
berdasarkan pada Pertama, Qs,An- akad.Selain Bank Syariah/LKS boleh
Nisaa’ (4): 12, Shaad (23): 24. Kedua melakukan discount pada nasabah yang
hukum asal yang mengacu pada kaidah melakukan percepatan pelunasan.
fiqh disebutkan “Pada dasarnya semua
bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali Selain belum sepenuhnya mengacu pada
ada dalil yang mengharamkannya. dasar hukum yang ada, bank muamalat
Ketiga, Keputusan dewan syari’ah Cabang kota metro juga belum
nasional nomor 01/dsn-mui/x/2013 sepenuhnya mengacu konsep dasar yang
tentang pedoman implementasi digunakan sebagaiana disampaikan
musyarakah mutanaqishah. bahwa Pelunasan sebelum jatuh tempo
Berdasarkan pada hal tersebut diatas tidak dikenakan denda. Serta konsep yang
Suraya Murcitaningrum 777

menyatakan bahwa “dan apabila nasabah akan membayar cicilan sebagai


percepatan pembayaran itu terjadi maka bentuk kewajiban menyewa rumah
bank dapat memberikan potongan kepada bank muamalat, sampai pada
kweajiban pembayaran sesuai akhirnya di akhir masa sewa kepemilikan
kebijakannya. Hal tersebut dapat rumah akan menjadi milik nasabah
dibuktikan dari penuturan marketing dan sepenuhnya.
nasabah bahwa percepatan pelunasan
musyarakah Mutanaqisah ini, Bank Seanjutnya dalam hal aplikasi percepatan
Muamalat Indonesia Kcp Kota Metro pelunasan pembiayaan KPR dengan skim
memngenakan sisa pokok pembiayaan musyarakah mutanaqishah bank
plus 5 bulan margin kepada nasabah. muamalat Cabang kota metro belum
Dimana ketentuan ini didasarkan atas sepenuhnya mengacu pada dasar acuan
kebijakan pimpinan.Itupun jika pimpinan hukum sebagaimana tertuang pada
mengabulkan. Keputusan dewan syari’ah nasional
nomor 01/dsn-mui/x/2013 tentang
Hal tesebut tentu bersebrangan dengan pedoman implementasi musyarakah
ketentuan sebagaimana disampaikan mutanaqishah dalam hal percepatan
bahwa dalam hal percepatan pelunasan pelunasan. Dimana dalam aplikasi
pembiayaan nasabah tidak dikenakan percepatan pelunasan pembiayaan KPR
pinalti,sebagaimana tertuang dalam salah dengan skim musyarakah
satu keunggulan pembiayaan tesebut. mutanaqishah. Bank Muamalat Indone-
Dalam hal mensikapi percepatan sia Kcp Kota Metro memngenakan sisa
pelunasan pembiayaan nasabah ini pokok pembiayaan plus 5 bulan margin
menurut penulis bisa saja bank muamalat kepada nasabah. Dimana ketentuan ini
mengakomodir keinginan nasabah, didasarkan atas kebijakan pimpinan.
tentunya dengan jumlah yang
proporsional.Sebagaimana disampaikan
bahwa dalam akad musyarakah DAFTAR PUSTAKA
mutanaqishah, dinama penyewa dapat
memberikan potongan kewajiban. Ahmad Fahmi. 2015. Ini lho Bank
Tentunya potongan tersebut masuk Syariah. Kompas Gramedia:
sebagai sedekah yang menyewa terhadap Jakarta
penyewa dalam hal ini adalah nasabah.
Dengan mengacu pada Keputusan dewan Ascarya. 2007. Akad Dan Produk Bank
syari’ah nasional nomor 01/dsn-mui/x/ Syariah. Pt. Raja Grafindo
2013 tentang kebolehan percepatan Persada: Jakarta
pembayaran oeh nasabah kepada bank
dan kemungkinan memperoleh potongan Depatemen Pendidikan Nasiona. 2002.
dari kewajiban pembayaran. Kamus Besar Bahasa
Indonesi.Balai Pustaka :
Jakarta.
KESIMPULAN
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor
Pada aplikasi pembiayaan KPR dengan 89/Dsn-Mui/Xii/2013 Tentang
skim musyarakah mutanaqishah pada Pembiayaan Ulang (Refinanc-
Bank Muamalat Cabang kota metro ing) Syariah
sudah mengacu pada acuan hukum yang
ada, dimana nasabah bekerja sama Mahmud Yunus. 1935. Al Fiqhul
dengan Bank Muamalat untuk membeli Wadhih. Al Maqtabah
rumah untuk disewakan. Selanjutnya Assa’adhiyah Putra :Jakarta
778 Jurnal Ilmiah GEMA EKONOMI, Februari 2016

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Qs,An-Nisaa’ (4): 12


Syariah Dari Teori Ke
Praktik, Gema Insani, Shaad (23): 24.
Jakarta, 2001.
http://www.dedeerik.com/pembiayaan-
rumah-syariah-melalui-kpr-
Wangsawidjaja. 2012. Pembiayaan bank-muamalat
Bank Syariah. PT Gramedia :
Jakarta. http://www.dsnmui.or.id/.

Anda mungkin juga menyukai