PENDAHULUAN
mengolah sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu serta
dalam hal lalu lintas keuangan. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat
ekonomi yang kelebihan dana dan pelaku ekonomi yang kekurangan dana. Bank
merupakan pengumpul dana dari surplus unit dan penyalur kredit kepada deficit
unit”, tempat menabung yang efektif dan produktif bagi masyarakat, serta
utama lembaga perbankan, baik bank konvensional maupun bank syariah adalah
menghimpun dana dan menyalurkan dana, baik dalam kredit atau pembiayaan
kepada masyarakat yang memerlukan dana, baik untuk investasi, modal kerja
maupun konsumsi.2
1
http://skripsi-skripsi. Blogspotcom/2014/10/skripsi-managementperbandingan
prosedur.html di akses pada tanggal 12 Maret 2019.
2
http://skripsi-skripsiun.blogspot.com diakses pada tanggal 12 Maret 2019.
1
2
bagi masyarakat dan juga lembaga pengamanan dana yang memiliki banyak
kekurangan dana dengan cara meminjamkan uang pada nasabah dan dikembalikan
pada waktu tertentu. Sedangkan pada bank syariah pinjaman diberikan pada
nasabah yang kekurangan dana dimana pihak bank tidak memberikan pinjaman
berupa uang melainkan barang yang diberikan pada pihak nasabah. Baik bank
dan bisnis.
Dan bagi siapa saja yang tidak mau mematuhi aturan itu maka dia akan
mendapatkan kerugian didunia dan diakhirat, Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu
ان التجر يبعثون يو م القيا مة فجا رااال من اتقى اهلل وبر وصدق
3
Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan,(Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 23.
3
tatanan kehidupan yang baik, tatanan yang disebut sebagai hayatun tayyibah
sebaliknya, menolak aturan itu atau sama sekali tidak memiliki keinginan
sekarang yang sempit, serta kecelakaan diakhirat nanti. Oleh karena itu sebagai
kerangka ekonomi islam yang di gali dari al-Qur’an dan as-Sunnah. Prinsip
ekonomi ini berfungsi sebagai pedoman dasar bagi setiap individu dalam
berperilaku ekonomi.
kemanfaatan, maka itu adalah riba. Di dalam bank syariah sama sekali tidak boleh
piutang.
Oleh karena itulah, bank syariah tidak bisa menetapkan tambahan apapun
pada nasabah yang wanprestasi, seperti yang dilakukan oleh bank konvensional,
karna itu akan sama halnya dengan bunga yang merupakan salahsatu bentuk riba’
4
HR. Tirmidzi, Kitab Al-Buyu’ Bab Ma Ja-a Fi At-Tujjar no.1131
4
syariah yang menjadi landasan LKS, mengeluarkan fatwa terkait sanksi yang
dimuat dalam fatwa No.17 tahun 2000 dan no.43 tahun 2004.5
Dalam fatwa no.17 tahun 2000 tentang ‘sanksi atas nasabah mampu yang
terhadap nasabah mampu yang wanprestasi yang di dasarkan pada prinsip ta’zir.
Sanksi tersebut dapat berupa denda sejumlah uang yang telah di sepakati di awal
saat penandatanganan akad antara LKS dan nasabah. Dana tersebut nantinya akan
Sama hal nya dengan ta’widh yang hanya boleh diterapkan pada nasabah
mampu yang wanprestasi, seperti dijelaskan pada fatwa No.43 tahun 2004
yzang nyata di alami oleh LKS. Namun berbeda dengan denda biasa,denda
sanksi bagi nasabah yang lalai, dimana sanksi tersebut dapat berbentuk denda
uang. Sanksi dalam bentuk uang tersebut dapat berupa ‘denda ta’zir dan ta’widh’ .
5
Muhammad arifin bin Badri, Riba & Tinjauan Kritis perbankan Syariah (Bogor: Pustaka
Darul ilmi, 2009), h.171.
5
sanksi denda bagi nasabahnya yang lalai dengan beberapa syarat yang telah
difatwakan.
halnya keputusan majma’ al-fiqh al-islam yang merupakan divisi fikih OKI
(Organisasi Kerjasama Islam) No.51 (2/6) 1990, berbunyi: “ bagi nasabah yang
persyaratan ta’widh ( ganti rugi ) pada saat nasabah terlambat melunasi kewajiban
Islami divisi fiqih Rabithah Alam Islam dan AAQIFI (Accounting & Auditing
Begitu juga halnya dengan dana ta’zir atau denda keterlambatan. Al-Majma
al-Islam divisi fiqih Rabithah Alam islami pada muktamar ke 11 tahun 1989
pembayaran angsuran yang jatuh tempo maka persyaratan dan kewajiban ini batil,
tidak harus di penuhi dan bahkan tidak halal di penuhi, baik pihak yang membuat
persyaratan adalah bank atau perorangan. Karena persyaratan ini merupakan riba
6
Erwandi Tarmizi, Harta Haram Muamalat kontemporer, cet. (Bogor: PT. Berkat Mulia
Insan,2013),h.409.
6
jahiliyah yang telah diharamkan oleh al-Qur’an”.7 Hal serupa juga difatwakan
oleh Majma’al-Fiqh al-Islami divisi fiqih OKI no.51 (2/6) tahun 1990 dengan
redaksi berbeda.
kontroversi.Sekilas hal ini mirip seperti bunga yang merupakan sebagian dari riba,
pertama kali dipelopori oleh Bank Muamalat Indonesia yang berdiri pada tahun
1991. Bank ini pada awal berdirinya diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia
(MUI) dan pemerintah serta mendapat dukungan dari Ikatan Cendikiawan Muslim
Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha muslim. Pada saat krisis moneter yang
terjadi pada akhir tahun 1990, bank in i mengalami kesulitan sehungga ekuitasnya
hanya sisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana
kepada bank ini dan pada periode 1999-2002dapat bangkit dan menghasilkan laba.
sebesar mungkin.
7
Muslim World League,Resolution of Islamic Fiqh Council Makkah Mukarramah From
1”to 18 th seassions During 1398-1427H (1997-2006), h.335.
7
mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling
meningkatkan produktivitas.
Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat berbeda
dengan bank konvensional. Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada
kesepakatan antara pank dengan nasabah penyimpan dana sesuai dengan jenis
simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan besar kecilnya porsi bagi
hasil yang akan diterima penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip yang berlaku pada
bank syariah :
5. Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh
Salah satu bank syariah yang menerapkan prinsip-prinsip diatas adalah Bank
Mandiri Syariah. Bank Mandiri Syariah yang saat ini sdh berdiri dan berkembang
memiliki banyak jenis produk dengan berbagai macam fasilitas dan kemudahan
bagi para nasabah, Adapun beberapa produk yang ditawarkan oleh Bank Syariah
Mandiri adalah :
Tabungan BSM
8
TabunganKu BSM
syariah, para pihak dihadapkan pada sejumlah resiko yang bisa menyebabkan
maupun nasabah, sehingga tidak boleh ada satu pihak yang dirugikan hak-haknya,
عن ايب هريرةرضي اهلل عنه قا ل رسول اهلل صلئ اهلل عليه وسلم مطل الغين ظم
9
Apabila seseorang telah mendapatkan kredit atau pembiayaan dari bank, maka ia
telah mendapat amanah dari orang lain, jika debitur tersebut melakukan cidera
janji, maka dapat dikatakan telah melakukan wanprestasi, Orang yang melakukan
wanprestasi bisa dikenakan tindakan atau sanksi sesuai dengan kondisi dan
nunda pembayaran yang dilakukan oleh nasabah terhadap bank yang memberi
syariah akan pentingnya penanganan ganti rugi dan pengenaan sanksi, ganti rugi
atas biaya yang dikeluarkan untuk melakukan penagihan oada nasabah yang lalai
Dalam hal ini MUI ikut andal untuk mengeluarkan fatwa bagi nasabah
kewajibaannya.9
8
Sahih bukhari, nomor. 2287 dan juga shahih muslim,nomor. 1564
9
Lihat Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 17/DSN-MUI/1X/2000 tentang Sanksi Atas
Nasabah Mampu Yang Menunda-nunda Pembayaran, pada Ketentuan Umum Nomor 3 dan 4.
10
Penganaan denda pada Bank Syariah untuk memberikan efek jera kepada
nasabah dan dana dari denda tidak boleh diakui sebagai pendapatan. Sedangkan
perbandingan denda yang diberlakukan bank syariah dan bank konvensional, yang
Tentang Denda Pada Praktek Pembelian Mobil Di bank Mandiri Dan Bank
B. Identifikasi Masalah
pengelolaan serta alokasi dana kebijakan sanksi denda pada praktek pembelian
mobil di Bank Mandiri Banjarmasin dan Bank Mandiri Syariah Banjarmasin serta
Analisis Hukum Ekonomi Syariah pada praktek pemebelian mobil pada Bank
C. Pembatasan Masalah
batasan masalah dalam penelitian ini. Masalah penilitian hanya terfokus pada
penerapan sanksi denda pada praktek pemebelian mobil pada Bank Mandiri
D. Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang menjadi rumusan
Syariah Banjarmasin ?
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
berikut:
pada praktek pembelian mobil di Bank Mandiri Banjarmasin dan denda pada
terhadap denda pada praktek pembelian mobil dalam bentuk konvensional dan
syariah.
Islam.
Bank Mandiri dan Bank Mandiri Syariah (Analisis Hukum Ekonomi Syariah
Syariah).
Pada Praktek Pembelian Mobil Di Bank Mandiri Dan Mandiri Syariah( Analisi
praktek penerapan denda serta perbandingan denda antara Bank Mandiri dan Bank
Mandiri Syariah).
H. Sistematika Penulisan
Penelitian ini dilaporkan secara terperinci dalam lima bab dengan urutan
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah dari penelitian,
Penulisan.
Bab ini merupakan kajian teori yang memaparkan tentang teori-teori tentang
denda dan pembiayaan. Bab ini terdiri daritiga sub bab, bab pertama tentang
Dalam bab ini terdiri dari beberapa sub bab, sub bab pertama tentang
BAB V : PENUTUP