Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

NILAI DAN NORMA

DI SUSUN OLEH:
Kelompok 3:
1. Suharsono : (2206010035)
2. Ripaldianor: (2206010047)
3. Rizki Maulana: (2206010037)
4. Sandi Gunawan: (2206010039
5. Muhammad Yusuf : (2206010041)
6. Rendi Dwi Nopa Aryadi : (2206010078)

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MAAB

FAKULTAS TEKNIK

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang
"NILAI DAN NORMA".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Banjarmasin, 16 November 2022

Penulis
I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..
…..I
DAFTAR ISI ……..…………………………………...………………………..........
…………...II
BAB I RUMUSAN MASALAH………………...……..…………………...………………..1
BAB II PEMBAHASAN………………………………….......
………………………………...2
A. PENGERTIAN NILAI DAN NORMA…………..………………………………2
B. SUMBER NILAI DAN NORMA…………………………………………………..3
C. PENGARUH TERHADAP TINGKAH LAKU…….………………………..4
BAB III PENUTUP……………………………….………….........
……………………………..6
A. KESIMPULAN ………………...…………………………………………....6
DAFTAR PUSTAKA ………………………........………….………………………………..
…6
II
BAB I
RUMUSAN MASALAH
1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN NILAI?
2. APA ITU SISTEM NILAI?
3. DARIMANA SUMBER NILAI ITU BERASAL?
4. APA PENGARUH NILAI TERHADAP TINGKAH LAKU?
1

BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Nilai dan Norma Nilai

Nilai adalah suatu seperangkat keyakinan ataupun perasaan yang


diyakini sebagai suatu identitas yang memberikan corak yang khusus
kepada pola pemikiran, perasaan, keterikatan maupun perilaku. Oleh
karena itu sistem nilai dapat merupakan standar umum yang diyakini,
yang diserap dari keadaan objektif, maupun diangkat dari keyakinan
sentimen (perasaan umum), maupun identitas yang diberikan atau
diwahyukan oleh Allah SWT, yang pada gilirannya merupakan sentimen
(perasaan umum) maupun identitas yang diberikan atau diwahyukan oleh
Allah SWT, yang pada gilirannya merupakan sentimen (perasaan
umum), kejadian umum yang oleh karenanya menjadi syariat umum.
Sistem nilai adalah ketentuan umum yang merupakan pendekatan
kepada hakikat filosofi dari ketiga hal tersebut diatas (keyakinan
sentimen, identitas). Oleh karena itu sistem nilai ada yang bersifat llahi
dan normatif, dan yang bersifat mondial (duniawi) yang dirumuskan
sebagai keyakinan, sentimen maupun identitas dari atau yang dipandang
sebagai suatu kenyataan yang berlaku pada tempat dan waktu tertentu
atau dalam alam semesta dan karenanya bersifat deskriptif.

Di dalam suatu budaya atau kultur suatu bangsa sistem nilai adalah
merupakan suatu landasan atau tujuan dari kegiatan sehari-hari yang
menentukan dan mengarahkan bentuk, corak, identitas, kelenturan
(flexible). Perilaku seseorang atau sekelompok orang, sehingga
melahirkan bentuk-bentuk produk materi seperti benda-benda budaya,
maupun bentuk-bentuk yang bersifat non materi, kegiatan-kegiatan
kebudayaan dan kesenian, atau pola dan konsep berpikir yang
keseluruhannya disebut budaya dan kultur.
2
Kalau nilai merupakan keyakinan, sentimen dan atau identitas yang
bersifat umum atau strategis, maka penjabarannya dalam bentuk formula,
Peraturan, atau ketentuan pelaksanaannya disebut norma Dengan
perkataan lain, bahwa norma merupakan penjabaran dari nilai yang
sesuai dengan sifat tata nilai. Demikian juga tata norma ada yang bersifat
standar atau Ilahi dan karenanya normatif, dan ada yang bersifat kekinian
atau berlaku sekarang
dan disebut juga bersifat deskriptif artinya sesuatu norma yang
dirumuskan berdasarkan kenyataan yang berlaku.
B. Sumber Nilai Dan Norma
Sesuai dengan pengertian diatas, maka sumber nilai dan norma
dapat disimpulkan:
1. Nilai yang Ilahi, Alqur'an dan Sunnah
2. Nilai yang mondial (duniawi): Ra'yu (pikiran) adat istiadat dan
kenyataan alam.
Bagi ummat Islam sumber nilai yang tidak berasal dari Al Qur'an dan
Sunnah hanya digunakan sepanjang tidak

menyimpang atau yang menunjang sistem nilai yang bersumber kepada


Al Qur'an dan Sunnah, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-An'am
ayat 153 dan surat Ali Imran ayat 31 dan 32 yang berbunyi:
‫ لعلكم‬،‫ ذلكموشكم به‬،‫وأن هذا مرطى مستقيما فاتبعوه وال تتبعوا السبل فتفرق بكم عن سالم‬
‫تشفون وی‬
Dan bahwa yang kami perintahkan ini adalah jalanku yang lurus, maka
ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain),
karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalannya. Yang
demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa.( Al-
An'am ayat 153).
‫ قل أطيعوا هللا‬- ‫قل إن كنتم تحبون هللا فاتبعوني يحبكم هللا ويغفر لك ذنوبكم وهللا غفور رحيم‬
‫ت‬ ‫الكفرين‬ ‫تجب‬ ‫والرسول فإن تولوا فإن هللا ال‬

3
"Artinya: Katakanlah: jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah
aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah
maha pengampun lagi maha penyayang. Katakanlah taatilah Allah dan
Rasulnya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang kafir.”(Ali Imran ayat 31-32).
Untuk memperjelas dapat diberikan contoh sebagai berikut:
• Nilai yang berasal dari Al-Qur'an: perintah shalat, zakat, puasa haji dan
sebagainya.
• Nilai yang berasal dari Sunnah yang hukumnya wajib, tata pelaksanaan
thaharah, tata cara pelaksanaan shalat dan sebagainya.
• Untuk fardhu kifayah: Mengubur Jenazah dan sebagainya.
• Yang bersumber kepada Ra'yu: Memberikan penafsiran dan penjelasan
terhadap Al Qur'an dan Sunnah. Hal yang berhubungan dengan
• kemasyarakatan yang tidak diatur dalam Al Qur'an dan Sunnah dan
sebagainya.
• Yang bersumber kepada adat istiadat: Tata cara berkomunikasi dan
bergaul dan berinteraksi sesama manusia dan sebagainya..
• Yang bersumber pada kenyataan alam, tata cara berpakaian, tata cara
makan dan sebagainya.
C. Pengaruh terhadap tingkah laku
Pengaruh sistem nilai dan norma kepada perilaku sangat
bergantung kepada:
 Keyakinan yang menyeluruh terhadap sistem nilai dan norma. Seseorang
mungkin melaksanakan shalat, tetapi tidak mengeluarkan zakat,
walaupun sudah nisab, atau mungkin seseorang yang melaksanakan puasa
tetapi tidak shalat dan sebagainya.

4
 Daya serap dari individu dan masyarakat dalam penggunaan sistem nilai
dan norma. Kemampuan untuk melaksanakan sistem nilai menyeluruh
atau tidak, benar atau salah, sangat tergantung pada kecerdasannya,
umpamanya melaksanakan makan dan minum yang halal dan baik bagi
orang yang mengerti, bukan asal makan saja, tetapi diperhitungkan pula
mengenai gizinya, tapi bagi orang yang tidak mengerti asal makan saja.
 Ada atau tidak adanya pengaruh interdepedensi dari sistem nilai dan
norma yang lain. Pelaksanaan nilai agama adakalanya dipengaruhi oleh
nilai setempat seperti pemahaman tentang ayat-ayat suci sebagaimana
mestinya, umpamanya pengertian Tuhan yang mengurus seluruh alam
dipersonifikasikan bahwa Tuhan ada dimana-mana, bahkan sampai
menganggap Tuhan menyatu dalam dirinya Ana al haq. Atau dalam
upacara mendo'a untuk kebaikan sesuatu atau menghindari sesuatu
dilakukan demikian rupa sambil membakar kemenyan yang merupakan
tatacara kebiasaan Hindu.
 Kondisi psikologis. Misalnya karena ada ganguan mental seperti gila
sementara dan gila yang tetap dan kurang keyakinan akan dirinya sendiri,
atau takut, malu dan sebagainya.
 Kondisi fisik. Misalnya, karena cacat fisik, maka tidak dapat
melaksanakan puasa karena sakit, tidak dapat menyempurnakan haji
karena cacat dan sebagainya.
 Halangan karena tidur, orang yang tertidur tidak dituntut untuk
melakukan kewajiban shalat sampai ia bangun.
Diantara faktor-faktor pelaksanaan ini pada dasarnya merupakan
kewajiban yang mutlak, kecuali dengan beberapa gangguan ini yang
tidak dapat dihindari. Penolakan pelaksanaan perilaku (ibadah) yang
disebabkan penolakan secara wajar, maka orang tersebut tergolong
kepada kafir yang tertutup hatinya dan akan memperoleh siksa yang
besar, sebagaimana firman Allah dalam surat AlBaqarah ayat
7 yang berbunyi:

‫عذابعظیم‬ ‫ختم هللا على قلوبه̂م وعلى سمعهم وعلى أبصرهم غشوة ولهم‬

5
Artinya : Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka dan
penglihatan mereka tertutup, dan bagi mereka siksa yang amat berat (Al
Baqarah ayat 7).

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Nilai adalah suatu seperangkat keyakinan ataupun perasaan yang diyakini
sebagai suatu identitas yang memberikan corak yang khusus kepada pola
pemikiran, perasaan, keterikatan maupun perilaku.
2. Nilai berasal dari al-Qur’an
3. Diantara faktor-faktor pelaksanaan ini pada dasarnya merupakan
kewajiban yang mutlak, kecuali dengan beberapa gangguan ini dapat dihindari

DAFTAR PUSTAKA
1. DIKTAT ILMU AKHLAK
6

Anda mungkin juga menyukai