Anda di halaman 1dari 8

h

R = θ1 mk
=
( )
tahn ml
………………………………………………….(4.13)
Q mkA ¿ ¿

b. batang panjang terbatas

kondisi batang demikian , kerugian ujung batang dapat diabaikan atau jika ujung
batang berisolasi .dengan demikian syarat batas kesua mengharuskan gradien temperatur
pada x = L mempunyai harga nol (dθ/dx = 0)


=o pada x=L
dx

dθ ml ml
=c 1 me❑ −c 2 me❑
dx

0 =c1memL- c2me –m

Untuk memperoleh konstanta C1 dan c2 dapat diselesaikan pada kasus perma , sehingga;

ml
C1 = θ1θ 1 e −¿ ¿
eml+ e−ml

C1 = θ1θ 1 e −¿ ml ¿
eml+ e−ml

Dengan mensubsitusikan harga C 1 dan c2 dapat diselesaikan

Luas permukaan sirip dengan mengabaikan kemiringan sirip untuk elemen dx adalah
berikut ini.

dAs = 2ds b = 2dx b

aliran panas pada bagian tersebut.

Sebelumnya, sehingga :

e−m L
C1 = - θ 1
e mL−e−mL
mL
e
C2 = - θ1 mL −mL
e −e

Dengan mensubsitusikan harga C1 dan C2 ke dalam persamaan (4.5) akan memperleh


persamaan distribusi temperatur pada pangkal batang.

θ e m(L−x) −e−m( L− x)
= …………………….(4.21)
θ1 e mL −e−mL

Atau

θ sinh m( L−x)
=
θ1 sinh mL

Aliran panas yang terjadi pada pangkal batang dapat di tentukan berdasarkan pada
persamaan berikut ini.


Q = kA ( )
dx x=o

Q = mkAθ1 coth mL ………………………(4.23)

Karena harga coth mL disepanjang batng mendekati seragam , maka aliran panasnya.

Q =mkAθ1 …………( 4.24)

d. batang panjang takhingga.

Untuk Batang dengan dengan pajang tak terhingga , maka temperatur batang
mendekati temperatur fluida sekitarnya , syaratnya batas kedua pada batang dengan
kondisi demikian :

θ=θ2 =0 pada x

͠ -m͠
θ2 = θ = C1e m +

karena suku kedua dengan nol , maka syarat batas akhir akan dipenuhi hanya jika C 1 = 0 dan
harga C2 = θ1

pesanan distribusi temperatur pada batan adalah sebagai berikut


θ
= e-mL ...............................................(4.25)
θ1

Sedangkan aliran pana yang melalui pangkalan batang dapat ditentukan dengan persamaan
berikut

Q = m k A θ1 ………………………..(4.26)

Walaupun dalam penjelasan persamaan distribusi tenperatur dan aliran panas diatas ,
konfigurasi permukaan diperluas dihitung dalam batang atau sirip lainnya dengan luas
penampang yang seragam

2. sirip persegi panjang

Sirip persegi panjang lurus dapat diperlukan dengan memakai cara yang sama
dengan cara tang dipergunakan untuk batang . dengan demikian persamaan2 distribusi
temperatur dan aliran panas didalam sirip persegi – panjang sama dengan kasus2
sebelumnya dan hasilmy dapat lamgsung dipakai

Bentuk sirip persegi panjang lurus dapat dilihat pasa gambar 4-2 sirip tersebut
mempunyai panjang lurus tebal t san lebar atau kedalaman sirip p

Gambar 4.2: bentuk sirip persegi –panjang lurus

Luas penampang lintang sirip

A= b t

Keliling sirip persegi-panjang lurus :

P =2(b=t)

Luas profil sirip persegi –panjang lurus :


A
p =Lt

Untuk semua kasus jika semua sirip segi empat tersebut panjang, lebar , dan tipis, mak P?A
= 2/t.

Kerugian panas dari ujung dapat diperhitungkan secara pengirairaan dengan menggunakan
panjang sirip yang dikoreksi

Panjang sirip yang dikoreksi :

Lc = L =t/2

Dengan demikian profil sirip yang dikoreksi

A
p = Lc t

Sedangkan luas total permukaan sirip :

As= P L

Atau :

As = P Lc

sirip yang dibahas diatas mempunyai lebar yang cukup besar sehingga aliran panas dapat
dianggap satu dimensi .

maka laju aliran massa sepanjang sirip dinyatakan sebagai berikut

mL=
√ hp
kA
L=¿ √ h ¿ ¿¿ ¿

jika sirip sangat lebar , maka suku 2b menjadi sangan besar jika dibandingkan dengan 2t ,
sehingga harga 2t dapat diabaikan

√ √
m L = 2 h b L=¿ 2 h L ¿………………………………….( 4.27)
k bt kt
1
jika nominator dan denominator masing 2 dikalikan L maka diperoleh persamaan berikut
2
ini

mL=
√ 2h 3
L
k Lt 2

mL=
√ 2h 3
L
k Ap 2

3. sirip radial

Sirip radial yang dipasang pada silender ditunjuk kan pada gambar

Panjang sirip sebesar L , Jari-jari luar Silinder r1 dan jari-jari luar sirip t

Luas penampang lintang sirip radial

A = 2п r t

Keliling sirip radial :

P = 2(2 п r ) = 4 п r

Luas profil sirip radial sama dengan luas untuk peofil sirip persegi-panjang

Ap = L t

Atau :

Ap + Lc t

Dimana Lc adalah panjang sirip yang dikoreksi .


Lc = L + t/2

Dengan demikian jari-jari sirip setelah dikoreksi.

r
2c = r2 + t/2

sehingga luas total permukaan Sirip radial.

A
s = 2 п (r2c2 – r12)

Kalau kita lihat, bahwa parameter-parameter keliling dan luas penampang sirip
merupakan fungsi jari – jari sedangkan nilai parameter laju aliran massa adalah konstann
sirip.

Panjang sirip sebesar L, jari-jari luar silinder r 1 dan jari – jari luar sirip r2 serta tebal sirip t.
luas penampang lintang sirip radial :

A = 2 π. R t

Keliling sirip radial :

P = 2 (2 π. r) = 4 πr

Luas profil sirip radial sama dengan luas untuk profil sirip persegi panjang.

Ap = L t

Atau :

Ap = Lc t

Di mana Lc adalah panjang sirip yang dikoreksi.

Lc = L + t/2

Dengan demikian jari – jari luar sirip setelah dikoreksi.

r2c = r2 + t/2

sehingga luas total permukaan sirip radial.

As = 2π (r2c2 – r12)

Kalau kita lihat, bahwa parameter – parameter keliling dan luas penampang sirip merupakan
fungsi jari-jari sedangkan nilai parameter laju aliran massa adalah konstan.

Laju aliran massa sepanjang sirip adalah sebagai berikut.


m L=
√ hp
kA
L

m L = √ h ¿ ¿ ¿L

m L=
√ 2h
kt
L ……………………….. (4.29)

jika nominator dan denominator masing – masing dikalikan dengan L ½, akan diperoleh
persamaan berikut.

m L=
√ 2 h 3/2
kLt
L …………………………(4.30)

atau :

m L=
√ 2h 3/2
k Ap
L

dengan demikian nilai m adalah konstan dan tidak tergantung pada jari-jari. Hal ini adalah
sama dengan sirip persegi panjang seperti yang ditunjukan pada persamaan 4.28.

sehingga penyelesaian-penyelesaian khusus seperti sirip persegi panjang dapat juga


digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan pada sirip radial.

4. Sirip Parabolik

Dalam kenyataan bahwa bagian (segment) dari luas penampang lintang sirip yang
konstan mulai dari pangkal sirip adalah kurang begitu efektif. Untuk mengatasi ini sirip
dapat menggunakan profil prabolik, yaitu luas penampang lintang mengecil dengan
berkurangnya ketebalan Bentuk sirip parabolik dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 : Bentuk sirip parabolik.


Sirip mempunyai lebar b, ketebalan pada pangkal sirip adalah t dan panjang L. suartu
bagian yang berjarak x dari ujung sirip mempunyai ketebalan 2y.

Dengan sumbu koordinat seperti ditunjukan pada gambar 4.4, maka persamaan profil
parabolik sirip adalah berikut ini.

t x
Y = ( )2
2 L

Dan

dy t
( )x
dx L2

Luas penampang lintang pad bagian tersebut :

A = 2y b

Anda mungkin juga menyukai