Disusun Oleh :
1. Permataku Aurella S (2205026135)
2. Wulan Firanti Nur (2205026143)
3. Ibnu Abi Thariq (2205026148)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan ridhonnya sehingga
kami dapat menyelasaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu. Sholawat dan salam selalu tercurah kepada baginda rasulullah Muhammad
Saw. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada bapak Choirul Huda, M.Ag. sebagai
dosen pengampu mata kuliah ( Tauhid dan Akhlak Tasawuf ) yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat terbatas, baik dari segi
meteodologi penulisan ini dan literatur penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini dan
untuk penulisan makalah berikutnya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.
A. Latar Belakang
dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin.
Ajaran agama tentang berbagai aspek kehidupan manusia, sebagaimana yang
tertuang dalam sumber ajarannya, al-qur an dan hadits, nampaknya sangat ideal dan
cantik Padahal akal adalah alat untuk memahami Al-Quran dan Hadits. Ketentuan
ini sesuai dengan agama Islam itu sendiri sebagai wahyu yang bersumber dari Allah
SWT
Akhlak sebagai sistem etika menggambarkan arah dan tujuan yang ingin dicapai
Agama Seorang muslim yang baik adalah muslim yang memiliki iman yang benar
dan kuat yang mendorongnya untuk menerapkan syariat yang hanya diisyaratkan
Allah agar kesalehan moral dalam dirinya terpuji. akidah, Syariah dan moralitas
disebut iman dan perbuatan baik dalam Al-Qur'an. Iman menunjukkan pentingnya
aqidah, sedangkan perbuatan baik menunjukkan pengertian Moralitas
Rumusan Masalah
Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
1. Secara bahasa
Makna akhlak secara dalam bahasa yunani yaitu "mores" dan jamak dari
kata tersebut adalah "mos", yang memberi makna adat atau kebiasaan
2. Secara Istilah
Makna Akhlak adalah perilaku seseorang yang sudah menjadi kebiasaannya, dan
kebiasaan atau tabiat tersebut selalu terjelma dalam perbuatannya secara lahir.
Akhlak juga dapat dipahami sebagai prinsip dan landasan atau metode perintah
pemberitahuan untuk mengatur perilaku atau hubungan di antara mereka seseorang
dengan orang lain hingga tujuan keberadaannya di dunia dapat tercapai
sempurna namun dalam bahasa yunani akhlak juga biasa disebut moral yang
menunjukkan arti cara atau kebiasaan. Itu adalah ungkapan umum yang dapat
diterima kelompok masyarakat apakah moralitas itu baik atau buruk. Dengan kata
lain, Anda bisa mengatakannya bahwa moralitas adalah perilaku yang ditentukan
oleh etika, apakah itu baik atau buruk. Buruk Baik adalah sesuatu yang benar-
benar diketahui oleh etika.
Oleh karena itu, moralitas adalah kode etik yang dibentuk oleh nilai dan
aspirasi konvensional yang diterima oleh masyarakat untuk perilaku yang baik atau
kejahatan yang mendominasi kehidupan individu atau masyarakat.1
B. Pengertian aqidah
1. Secara bahasa
Makna aqidah secara bahasa berasal dari kata ِ ع َةيد-
ع ق َةعق( ي ِقد ة-) *dza-a-qaf
Yang berarti ikatan, atau perjanjian. Para ulama memberi pengertian aqidah
sebagai berikut:
1
Dr.Muhammad Abdurrahman, M.Ed. Akhlak :Menjadi seorang muslim berakhlak mulia,
(Jaklarta: Rajawali pers, 2016), hal 6-7.
Artinya : Sesuatu yang terikat kepadanya hati dan hati nurani
2. Secara istilah
Yang dimaksud dengan aqidah adalah janji atau keyakinan kepada Allah SWT.
Menurut istilah, aqidah adalah keyakinan utama atau inti yang harus dianut terobsesi
oleh mereka yang mempercayainya. Secara umum, iman dapat digunakan menurut
ajaran Islam atau akidah non-Islam, maka istilah akidah Islam, Iman Kristen, Iman
Yahudi dan Iman lainnya. Karena kita juga dapat menyimpulkan bahwa ada
kepercayaan yang benar atau langsung dan kepercayaan sesat atau salah. Oleh karena
itu, Aqidah Islam (al-Akidah al-Islamiyah) dapat diartikan sebagai akidah utama yang
harus diyakini oleh setiap orang kebenarannya.
yang beragama Islam (Muslim). Ketika seseorang percaya pada Islam, fondasi pertama
dibangun Keyakinannya adalah keyakinan kepada Allah sebagai Tuhan yang dipuja,
makhluk tertinggi, pencipta dan pengatur alam semesta, dan merupakan sesuat yang tak
terlihat dan merupakan sumber segala sesuatu, termasuk kewajiban untuk mengikuti
aturan-aturannya dalam segala aspek kehidupan yang baik yang berkaitan dengan
ibadah atau muamalah, erat kaitannya dengan saling berinteraksi menjadi Oleh karena
itu tugas pertama setiap rasul Konsep ketuhanan ini diturunkan kepada umat manusia.
Apa adanya Firman Allah swt. dalam QA. An-Nahl: 36 sebagai berikut:
”dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk
menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah tagut”, kemudian di antara mereka ada
yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka
2
Direktorat KSKK Madrasahm Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI
2020, Akidah Akhlak, Hal 8.
berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang
mendustakan (rasul-rasul).”.(QS. An-Nahl:36)3
Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai
Allah Azza wa Jalla,5 baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang
bathin. Ibadah merupakan bentuk realisasi keimanan seseorang, tidak akan dinilai
benar apabila dilakukan atas dasar akidah yang salah. Hal ini tidak lain karena tingkat
keimanan seseorang adalah sangat bergantung pada kuat tidaknya serta benar salahnya
3
Ibid hal 9
4
Prof.Dr.H.Syarifuddin Ondeng, M.Ag. Akidah Akhlak 2007, Hal 2-3.
5
“ https://an-nur.ac.id/pengertian-ibadah-dalam-islam/ ( di akses pada tanggal 18 Maret 2023)
akidah yang diyakini orang tersebut. Sehingga dalam diri seorang muslim antara akidah,
keimanan serta amal ibadah mempunyai keterkaitan yang sangat kuat antara ketiganya.
Ibadah mempunyai hubungan yang erat dengan aqidah. Antaranya :
1. Ibadah adalah hasil daripada aqidah yaitu keimanan terhadap Allah sebenarnya
yang telah membawa manusia untuk beribadat kepada Allah swt.
2. Aqidah adalah asas penerimaan ibadah yaitu tanpa aqidah perbuatan seseorang
manusia bagaimana baik pun tidak akan diterima oleh Allah swt.
6
Vita May Lestari, “ Aqidah, Ibadah, dan Akhlak ”
BAB III
PENUTUP
A. Kessimpulan
1. Akhlak adalah perilaku seseorang yang sudah menjadi kebiasaannya, dan kebiasaan atau
tabiat tersebut selalu terjelma dalam perbuatannya secara lahir
2. Aqidah adalah janji atau keyakinan kepada Allah SWT
3. Ibadah adalah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah
Azza wa Jalla, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin.
4. Hubungan antara akidah dan akhlak ibarat sebuah bangunan yang pondasinya
menentukan kokoh atau tidaknya bangunan tersebut. akidah atau iman yang kuat
menimbulkan akhlak yang baik sedangkan iman yang lemah menimbulkan akhlak yang
buruk.
5. Hubungan antara akidah dan ibadah juga sangatlah erat, Akidah adalah merupakan
pondasi utama kehidupan keislaman seseorang. Apabila pondasi utamanya kuat, maka
bangunan keimanan yang terealisasikan dalam bentuk amal ibadah orang tersebut pun
akan kuat pula. Amal ibadah tidak akan bisa benar tanpa dilandasi akidah yang benar.
amal ibadah dinilai benar apabila dilakukan hanya untuk Allah semata dengan ittiba’
Rasul SAW.
DAFTAR PUSTAKA