1 SM
1 SM
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bina diri mencuci pakaian dengan menggunakan
metode analisis tugas pada anak autis kelas IX di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta. Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa autis kelas IX di SLB Autisma
Dian Amanah Yogyakarta sejumlah 1 orang. Penelitian dilaksanakan 2 siklus dengan berkolaborasi dengan guru.
Pengumpulan data dilakukan dengan tes unjuk kerja dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis deskriptif kualitatif, kuantitatif dengan penyajian data berupa tabel dan grafik. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa metode analisis tugas dapat meningkatkan kemampuan bina diri mencuci pakaian pada anak
autis kelas IX di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta. Hasil tes kemampuan bina diri sebelum dilakukan
tindakan siklus I adalah 57,5% meningkat 10% pasca tindakan siklus I menjadi 67,5%. Setelah dilakukan tindakan
siklus II meningkat 17,5% menjadi 75%. Proses dan hasil belajar bina diri mencuci pakaian anak autis kelas IX di
SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta dapat meningkat setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan metode
analisis tugas.
Kata kunci: Anak Autis, kemampuan bina diri mencuci pakaian, metode analisis tugas
Abstract
The purpose of this research is to improve the self-care ability washing clothes using task analysis method
for child with autism of grade IX at SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta. This research is Classroom Action
Research (CAR). The subject of this research is the child with autism grade IX at SLB Autisma Dian Amanah
Yogyakarta with the amount is 1 student. The research is conducted into 2 cycles in collaborate with the teacher.
The data collection is conducted with performance assessment and observation. The data analysis is using
descriptive qualitative, quantitative that present the data in tables and graphs. The result of this research shows
that task analysis method can be improved the self-care ability washing clothes for child with autism of grade IX at
SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta. The improving can be seen from the result of self-care test before
conducted the first cycle that is from 57.5% increased 10% after the first cycle into 67.5%. After conducted the
second cycles increased 17,5% into 75%. The process and the result of learning self-care washing clothes for child
with autism grade IX at SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta can be improved after being conducted using task
analysis method.
Keywords: child with autism, self-care ability washing clothes, and task analysis method.
470 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 8 No 5 Tahun 2019
menguasai keterampilan mencuci pakaian, anak pakaian yang dilakukan di SLB Autisma Dian
autis diharapkan mampu mencuci pakaian secara Amanah Yogyakarta adalah pembelajaran bina
mandiri tanpa bantuan orang lain, selain itu diri mencuci pakaian dengan menggunakan mesin
kegiatan mencuci pakaian dapat melatih cuci, anak mampu melakukan praktik mencuci
kemampuan motorik anak. Pembelajaran mencuci pakaian dengan instruksi dan bantuan guru.
pakaian pada anak autis masuk dalam Pembelajaran bina diri dengan menggunakan
pembelajaran bina diri. mesin pada anak autis kurang efektif dan
fungsional karena cara mengoperasikan mesin
Pembelajaran bina diri adalah serangkaian
cuci yang satu dengan yang lain berbeda-beda.
kegiatan pembinaan dan latihan yang dilakukan
Anak mampu melakukan praktik mencuci
oleh guru yang profesional dalam pendidikan
pakaian menggunakan mesin di sekolah dengan
khusus, secara terencana terprogram terhadap
instruksi dan bantuan guru, akan tetapi pada saat
individu yang membutuhkan layanan khusus,
di rumah anak tidak mampu menyelesaikan
sehingga mereka dapat melakukan aktivitas
praktik mencuci pakaian, hal tersebut
kehidupan sehari-hari, dengan tujuan
dikarenakan mesin cuci yang digunakan dirumah
meminimalisasi ketergantungan terhadap bantuan
dengan yang di sekolah berbeda. Oleh sebab itu
orang lain dalam melakukan aktivitas sehari-hari
diperlukan model pembelajaran lain pada
(Hildayani, 2007: 72). Mengajarkan bina diri
pembelajaran bina diri mencuci pakaian pada
mencuci pakaian pada anak autis tentunya tidak
anak autis agar anak mampu menyelesaikan
semudah seperti mengajarkannya pada anak
praktik mencuci pakain baik di sekolah maupun
normal, gangguan yang dialami anak autis
di rumah. Salah satunya dengan mencuci pakaian
membuat pembelajaran ini membutuhkan
dengan menggunakan tangan, selain lebih efektif
kesabaran dan waktu yang lebih lama, selain itu
mencuci pakaian dengan menggunakan tangan
mengajarkan bina diri pada anak autis
dapat mengembangkan kemampuan motorik
membutuhkan strategi maupun metode yang tepat
anak.
sehingga materi dalam program bina diri dapat
ditangkap dengan baik oleh anak autis Setelah diberikan tes mencuci pakaian
dengan menggunakan tangan pada pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi peneliti saat
bina diri mencuci pakaian anak autis kelas IX di
pembelajaran bina diri mencuci pakaian anak
SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta
autis kelas IX di SLB Autisma Dian Amanah
ditemukan beberapa permasalahan, antara lain
Yogyakarta pada bulan Agustus 2017, anak autis
anak autis mengalami kesulitan dalam
masih memerlukan bantuan dalam melakukan
menyelesaikan praktik mencuci pakaian, hal
kegiatan mencuci pakaian. Pembelajaran mencuci
5
472 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 8 No 5 Tahun 2019
tersebut dikarenakan anak autis memiliki mencuci pakaian dengan baik dan dapat mencapai
kesulitan dalam melakukan pekerjaan yang kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 70.
kompleks sekaligus. Instruksi tugas yang
METODE PENELITIAN
diberikan oleh guru perlu disederhanakan
Desain Penelitian Tindakan
sehingga siswa mudah mengikuti dan melakukan
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan
pembelajaran mencuci pakaian dengan
berkolaborasi dengan guru kelas di SLB Autisma
menggunakan tangan. Oleh karena itu diperlukan
Dian Amanah Yogyakarta, kolaborasi dilakukan
suatu cara pembelajaran dimana tugas dibuat
mulai dari perencanaan hingga penilaian. Desain
secara sederhana, terstruktur, dan sitematis yang
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
disebut metode analisis tugas.
adalah model Kemmis dan Mc Taggart. Model
Menurut Rochyadi dan Alimin (2005: penelitian ini menggunakan empat komponen
173) analisis tugas merupakan suatu pekerjaan dalam setiap siklus (perencanaan, tindakan,
yang dipenggal menjadi satuan pekerjaan yang observasi, dan refleksi).
lebih kecil. Pelaksanaan metode analisis tugas
dimulai dengan menentukan tujuan yang akan Waktu dan Tempat Penelitian
dicapai dan kemampuan awal yang dimiliki oleh Penelitian ini dilaksanakan pada 1 Mei
anak autis. Selanjutnya ditentukan langkah atau 2018 sampai 26 Juli 2018 yang bertempat di SLB
tahapan yang akan dilaksanakan berdasarkan Autisma Dian Amanah Yogyakarta.
kedua hal tersebut. Alasan dipilihnya metode
analisis tugas karena anak autis memiliki Subjek Penelitian
kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan yang Subjek dalam penelitian ini adalah satu orang
memiliki beberapa tahapan, sehingga diperlukan siswa autis kelas IX di SLB Autisma Dian
metode yang dapat memudahkan siswa dalam Amanah Yogyakarta. Subjek adalah anak autis
menyelesaikan semua tugas dalam pembelajaran yang memiliki kemampuan akademik dibawah
bina diri mencuci pakaian, yaitu dengan membagi usia kronologis, selain itu anak memiliki
tugas menjadi langkah-langkah sederhana. hambatan dalam bina diri mencuci pakaian.
Melalui metode analisis tugas dalam Alasan pemilihan subjek tersebut adalah sebagai
pembelajaran bina diri mencuci pakaian pada berikut:
anak autis kelas IX di SLB Autisma Dian 1. Subjek memiliki kesulitan melakukan bina diri
Amanah Yogyakarta, anak diharapkan mampu mencuci pakaian.
melakukan semua tahapan dalam bina diri 2. Subjek memiliki kepatuhan yang baik dalam
menjalankan instruksi.
6
Peningkatan Kemampuan Bina Diri.... (Ibnu Solihin) 473
3. Subjek memiliki kemampuan motorik yang Tahap ini bertujuan untuk mengetahui
mendukung untuk menyelesaikan setiap kekurangan dan kelebihan yang terjadi selama
tahapan yang ada dalam pembelajaran bina diri pelaksanaan tindakan. Peneliti melakuakan
mencuci pakaian. refleksi setelah melakukan tindakan dengan
diskusi bersama guru kelas mengevaluasi
Skenario tindakan
kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.
Skenario tindakan pada penelitian
Hasil dari tindakan yang sudah dilakukan
menggunakan desain Kemmis dan Mc Taggart
dikaji untuk memperbaiki tindakan selanjutnya
dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai
berikut: Teknik Pengumpulan Data
1. Perencanaan Teknik pengumpulan data adalah teknik
Perencanaan dalam penelitian ini yang digunakan untuk mengumpulkan informasi
bekerjasama dengan guru dalam melakukan yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam
tes kemampuan awal, membuat Rencana penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa
Pelaksanaan Tindakan (RPP), dan menentukan macam teknik pengumpulan data, antara lain
tingkat keberhasilan tindakan. teknik observasi dan teknik tes.
2. Pelaksanaan
Teknik Analisis Data
Setelah perencanaan disusun maka
selanjutnya akan diberikan tindakan, Analisis yang dilakukan pada penelitian
tindakanakan diberikan sebanyak empat kali ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan
pertemuan dengan materi yang diberikan yaitu kuantitatif. Data yang akan dianalisis berupa data
tahapan atau tata cara mencuci pakaian. Setiap dari lembar observasi aktivitas bina diri mencuci
Refleksi merupakan kegiatan untuk melihat awal mencuci pakaian belum mencapai nilai
proses dan hasil dari pelaksanaan tindakan. KKM yang telah ditentukan yaitu 70%. Terlihat
7
474 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 8 No 5 Tahun 2019
dari hasil tes kemampuan awal yang telah 1. Pengurangan pemberian contoh pada tahapan:
dilakukan, ANW mendapatkan skor 23 dengan a. Memasukkan sabun.
persentase 57,5%, termasuk dalam kategori
b. Mengisi ember dengan air.
kurang. Sehingga kemampuan bina diri mencuci
pakaian ANW perlu ditingkatkan dengan c. Merendam pakaian.
melakukan tindakan siklus I. Setelah diberikan 2. Menghilangkan tahap mencampur sabun dan
tindakan siklus I dengan tiga pertemuan membalik tahapan mengisi air dengan
pelaksanaan tindakan kemampuan bina diri memasukkan sabun.
mencuci pakaian ANW meningkat, namun
3. Mengganti sikat yang dipakai dengan sikat
peningkatan yang terjadi belum optimal karena
plastik yang lebih ringan dan besar.
belum mencapai kriteria ketuntasan minimal yang
telah ditentukan. Presentase perolehan nilai tes 4. Mensterilkan tempat pembelajaran dari benda-
pasca tindakan siklus I disajikan dalam tabel di benda yang mengganggu konsentrasi siswa.
Tabel 2. Hasil Tes Kemampuan Bina Diri kepada siswa saat siswa tidak melakukan
Mencuci Pakaian ANW Pasca Tindakan pembelajaran dengan baik.
Siklus I.
No. Subjek Skor Persentase Kategori Setelah diberikan tindakan siklus II dengan
yang
tiga pertemuan pelaksanaan tindakan
Diperoleh
pembelajaran bina diri mencuci pakaian ANW
1. ANW 27 67,5% Cukup
meningkat. Presentase perolehan nilai tes pasca
Tabel di atas merupakan data hasil tes
tindakan siklus II disajikan dalam tabel di bawah
kemampuan bina diri mencuci pakaian siswa
ini:
autis kelas IX di SLB Autisma Dian Amanah
Tabel 3. Hasil Tes kemampuan Bina Diri
Yogyakarta setelah dilakukan tindakan dengan Mencuci Pakaian ANW Pasca Siklus II
menggunakan metode analisis tugas. Siswa No. Subjek Skor Persentase Kategori
memperoleh skor 27 dari skor maksimal 40 yang
Diperoleh
dengan nilai 67,5% termasuk dalam kategori
cukup namun belum mencapai KKM yang telah 2. ANW 27 75% Cukup
ditentukan yaitu 70%, sehingga perlu dilakukan Tabel di atas merupakan data hasil tes
tindakan siklus II. Perbaikan yang dilakukan pada kemampuan bina diri mencuci pakaian siswa
tindakan siklus II antara lain: autis kelas IX di SLB Autisma Dian Amanah
Yogyakarta setelah dilakukan tindakan dengan
8
Peningkatan Kemampuan Bina Diri.... (Ibnu Solihin) 475
9
476 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 8 No 5 Tahun 2019
Anak autis memiliki kesulitan dalam nilai 57,5%. Melihat hasil tes kemampuan awal
menyelesaikan pekerjaan yang memiliki beberapa dapat dikatakan bahwa kemampuan bina diri
tahapan termasuk bina diri mencuci pakaian, mencuci pakaian anak perlu ditingkatkan. Hasil
sehingga dibutuhkan metode yang dapat dari pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II
memudahkan siswa dalam menyelesaikan semua menunjukan bahwa kemampuan bina diri
tahapan dalam kegiatan mencuci pakaian, yaitu mencuci pakaian siswa mengalami peningkatan
dengan metode analisis tugas. Metode analisis dibandingkan dengan kemampuan awal (pra
tugas adalah metode pembelajaran dengan tindakan). Peningkatan kemampuan bina diri
membagi sebuah keterampilan menjadi langkah- mencuci pakaian siswa autis dapat dilihat dari
langkah kecil yang lebih rinci yang bertujuan presentase pencapaian yang diperoleh pada tes
memudahkan siswa dalam menyelesaikan pra tindakan, tes pasca tindakan siklus I, dan tes
keterampilan yang memiliki lebih dari satu pasca tindakan siklus II. Kemampuan awal siswa
tahapan. Kegiatan belajar bina diri mencuci adalah 57,5%, setelah diberikan tindakan siklus I
pakaian diberikan secara bertahap sesuai dengan kemampuan siswa meningkat menjadi 67,5% dan
kemampuan siswa berdasarkan analisis tugas meningkat lagi pada tes pasca tindakan siklus II
yang telah ditentukan. Penentuan analisis tugas menjadi 75%, sehingga nilai yang diperoleh siswa
dalam bina diri mencuci pakaian dibuat dengan sudah memenuhi KKM yaitu 70%.
menentukan tujuan pembelajaran dengan Berdasarkan persentase pencapaian yang
mengetahui kemampuan awal terlebih dahulu. diperoleh siswa, menunjukan bahwa penggunaan
Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan metode analisis tugas pada pembelajaran bina diri
Rochyadi (2005: 175) bahwa penentuan urutan mencuci pakaian, dapat meningkatkan
tugas dari setiap satuan kegiatan yang akan kemampuan mencuci pakaian siswa autis. Oleh
dilatihkan atau diajarkan menggunakan metode karena itu, metode aalisis tugas dapat dijadikan
analisis tugas diperlukan beberapa petimbangan, sebagai salah satu alternatif metode yang
yaitu tujuan dan kemampuan awal (baseline atau digunakan untuk melatih dan meningkatkan
entering behavior). kemampuan bina diri mencuci pakaian siswa
Pada pengamatan hasil observasi autis.
kemampuan bina diri mencuci pakaian sebelum
dilakukan tindakan menunjukan bahwa
kemampuan bina diri mencuci pakaian siswa
masih belum mencapai KKM yaitu 70%. Dari
hasil tes kemampuan awal siswa memperoleh
10
Peningkatan Kemampuan Bina Diri.... (Ibnu Solihin) 477
analisis tugas pada anak autis kelas IX di SLB Guru diharapkan lebih intensif dalam
Autisma Dian Amanah Yogyakarta. Hal ini dapat memberikan pembelajaran bina diri mencuci
dinyatakan dengan adanya peningkatan perolehan pakaian dengan menerapkan metode analisis
nilai hasil belajar yang didapatkan oleh siswa. tugas, serta hendaknya guru memberikan
Hasil pra tindakan yang diperoleh siswa adalah dorongan berupa pujian kepada siswa agar
sebesar 57,5% dengan kategori kurang. Setelah siswa menjadi lebih memiliki kepercayaan diri
diberikan tindakan pada siklus I, hasil yang dan bersemangat sehingga termotivasi untuk
diperoleh sebesar 67,5% dengan kategori cukup, melakukan yang terbaik dalam proses
akan tetapi nilai tersebut belum mencapai kriteria pembelajaran bina diri mencuci pakaian.
tentukan yaitu 70%, belum tercapainya Diharapkan metode analisis tugas dapat
keberhasilan pada siklus I disebabkan oleh dijadikan pertimbangan sebagai salah satu
beberapa kendala sehingga dilakukan perbaikan metode dalam pembelajaran bina diri siswa di
pada siklus II. Setelah dilakukan tindakan siklus SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta
11
478 Jurnal Widia Ortodidaktika Vol 8 No 5 Tahun 2019
12