Anda di halaman 1dari 37

'

Program Kekhususan
Pendidikan Anak Tunagahita

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Materi pendalaman materi kekhususan ketunagrahitaan yang selanjutnya


disebut dengan Bina Diri. Dalam Permendiknas no. 32 Tahun 2008 dinyatakan
bahwa standar kompetensi guru SLB tentang pembelajaran Bina Diri,
meliputi: (1) menguasai konsep Bina Diri sebagai sarana pemenuhan
komunikasi anak tunarungu; (2) menguasai prinsip, teknik, dan prosedur
pembelajaran Bina Diri; dan (3) menguasai materi Bina Diri. Standar
kompetensi ini selanjutnya dijadikan dasar dalam mengembangkan salah satu
materu uji kompetensi guru SLB, khususnya tentang materi program
kekhususan Bina Diri.

Dalam upaya memenuhi pencapaian kompetensi para guru SLB yang akan
mengikuti program pendampingan Uji Kompetensi Awal, maka pembahasan
dalam modul ini memfokuskan pada upaya untuk menyajikan sejumlah
konsep yang mengarah kepada tuntutan standar kompetensi sebagaimana
yang dinyatakan dalam Permendiknas no. 32 Tahun 2008. Oleh karena itu, isi
dari modul ini adalah menyajikan informasi tentang Bina Diri secara
komprehensif yang mengacu pada standar kompetensi guru SLB, khususnya
dalam program kompensatoris Bina Diri.

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
Modul pendalaman materi kekhususan ketunagrahitaan ini memaparkan
tentang konsep dasar Bina Diri yang mengantarkan kompetensi peserta diklat
tentang pengertian Bina Diri dan alasan perlunya pembelajaran Bina Diri bagi
siswa tunagrahita; prinsip, teknik, dan prosedur pembelajaran Bina Diri, baik
yang bersifat prinsip-prinsip umum maupun prinsip-prinsip khusus; dan
materi Bina Diri, mulai dari materi mengenal bunyi, sampai pada materi
komprehensi bunyi. Disajikannya materi secara sistematis, diharapkan
memberikan kemudahan bagi peserta pelatihan pendampingan UKA dalam
mempelajari materi mengikuti prinsip hieararki materi.

B. DESKRIPSI SINGKAT

Modul ini menyajikan materi utama tentang pendalaman program kekhususan


anak tunagrahita, yang menguraikan tentang: (1) konsep dasar Bina Diri; dan
(2) prinsip, teknik, dan prosedur pembelajaran Bina Diri; dan (3) materi
pembelajaran Bina Diri.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kompetensi Dasar
Program Kekhusuan Pendidikan Anak Tunagrahita (Bina Diri).
2. Indikator Keberhasilan
a. Menjelaskan konsep dasar Bina Diri
b. Menjelaskan prinsip, teknik, dan prosedur pembelajaran Bina Diri
c. Melaksanakan materi pembelajaran Bina Diri pada anak tunagrahita.

D. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK


1. Konsep Dasar Bina Diri
1.1. Pengertian Bina Diri
1.2. Tujuan Bina Diri
2. Prinsip, Teknik, dan Prosedur Pembelajaran Bina Diri
2.1. Prinsip Pembelajaran Bina Diri
2.2. Teknik Pembelajaran Bina Diri
2.3. Prosedur Pembelajaran Bina Diri
3. Materi Pembelajaran Bina Diri
3.1. Materi Pembelajaran Bina Diri
3.2. Evaluasi Pembelajaran Bina Diri..
MP

IV
1
MATERI POKOK 1
KONSEP DASAR BINA DIRI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan dapat menjelaskan
konsep dasar Bina Diri.

B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Bina Diri
Bina diri merupakan serangkaian kegiatan pembinaan dan latihan yang
dilakukan oleh guru yang profesional dalam pendidikan khusus, secara
terencana dan terprogram terhadap individu yang membutuhkan layanan
khusus, yaitu individu yang mengalami gangguan koordinasi gerak-motorik,
hambatan intelegensia,dsb, sehingga mereka dapat melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari, dengan tujuan meminimalisasi dan atau
menghilangkan ketergantungan terhadap bantuan orang lain dalam
melakukan aktivitasnya.

Aktivitas kehidupan sehari-hari yang dimaksud adalah; Kemampuan dan


keterampilan sesorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, mulai dari
aktivitas bangun tidur sampai tidur kembali. Kegiatn ini biasa dikenaljuga
dikenal dengan istilah ADL ( Actifity of Daily Living ).

Bina diri bagi anak yang mengalami hambatan dalam intelegensia,


meliputi individu down syndrome, tunagrahita, hidrosepalus, dll.
Sedangkan, bina diri bagi anak-anak yang mengalami gangguan motorik-
gerak, meliputi individu yang mengalami gangguan koordinasi antara lain
akibat dari penyakit Folio Myelities, Cerebral Palsy, Muscules Dysthropi,
Amyotonia, Amputasi, dan lain-lain yang menyebabkan timbulnya
gangguan gerak, baik yang disebabkan oleh gangguan fisik, neurologis,
congenital, atau gabungan dua atau lebih dari gangguan tersebut. Individu
yang mengalami gangguan tersebut biasanya pendidikannya di sekolah
khusus (SLB).

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
35
MP

1
Dengan adanya perubahan paradigma dalam pendidikan yaitu menuju
pendidikan Inklusif, maka siswa yang mengalami gangguan gerak-
motorik dan/atau intelegensia akan kita jumpai juga di sekolah-
sekolah reguler.

Pelaksanaan layanan bina diri yang diberikan kepada siswa di SLB


bervariasi sesuai dengan hasil dari identifikasi dan asesmen, sehingga
program bina diri sifatnya individual. Bagi siswa yang mengikuti
pendidikan di sekolah reguler dapat bekerjasama dengan SLB terdekat
untuk mendapatkan bantuan tenaga dalam bidang bina-diri bagi anak-
anak yang mengalami gangguan koordinasi-motorik. Apabila ada
tenaga Okupasional Terapist dapat bekerjasama sehingga hasilnya
dapat lebih optimal. Kewenangan dalam penanganan bidang terapi
okupasional (OT) adalah profesi bidang para medis yaitu okupasional
terapis, namun guru pendidikan khusus dapat memberikan latihan atau
pembinaan tersebut melalui layanan bina diri.

2. Hakikat Bina Diri

Bina Diri mengacu pada suatu kegiatan yang bersifat pribadi, tetapi
memiliki dampak dan berkaitan dengan human relationship.
Disebut pribadi karena mengandung pengertian bahwa
keterampilan-keterampilan yang diajarkan atau dilatihkan
menyangkut kebutuhan individu yang harus dilakukan sendiri tanpa
dibantu oleh orang lain bila kondisinya memungkinkan. Beberapa
istilah yang biasa digunakan untuk menggantikan istilah Bina Diri
yaitu “Self Care”, “Self Help Skill”, atau “Personal Management”.
Istilah-istilah tersebut memiliki esensi sama yaitu membahas
tentang mengurus diri sendiri berkaitan dengan kegiatan rutin harian.

Ditinjau dari arti kata: Bina berarti membangun/proses penyempurnaan


agar lebih baik, maka Bina Diri adalah usaha membangun diri
individu baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial
melalui pendidikan di keluarga, di sekolah, dan di masyarakat

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
34
MP

IV
1
sehingga terwujutnya kemandirian dengan keterlibatannya dalam
kehidupan sehari-hari secara memadai.

Bila ditinjau lebih jauh, istilah Bina Diri lebih luas dari istilah mengurus
diri, menolong diri, dan merawat diri, karena kemampuan bina
diri akan mengantarkan anak tunagrahita dapat menyesuaikan diri
dan mencapai kemandirian.

Pembelajaran Bina Diri diajarkan atau dilatihkan pada anak


tunagahita mengingat dua aspek yang melatar belakanginya. Latar
belakang yang utama yaitu aspek kemandirian yang berkaitan dengan
aspek kesehatan, dan latar belakang lainnya yaitu berkaitan dengan
kematangan sosial budaya. Beberapa kegiatan rutin harian yang
perlu diajarkan meliputi kegiatan atau keterampilan mandi,
makan, menggosok gigi, dan ke kamar kecil (toilet); merupakan
kegiatan yang sangat erat kaitannya dengan aspek kesehatan
seseorang. Kegiatan berpakaian dan merias diri (grooming) selain
berkaitan dengan aspek kesehatan juga berkaitan dengan aspek social
budaya, berpakaian merupakan salah satu alat untuk berkomunikasi
dengan manusia lain. Dengan demikian jelaslah bahwa pakaian ini
bukan saja untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat biologis
material, tetapi juga akan berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
sosial psikologis. Berpakaian yang cocok atau serasi baik dengan
dirinya ataupun keadaan sekelilingnya akan dapat memberikan
kepercayaan pada diri sendiri.

Dari contoh-contoh di atas, maka tepatlah bahwa mata pelajaran


Bina Diri merupakan kegiatan pembelajaran bagi anak tunagahita,
mengingat anak-anak tunagahita tertentu ada yang belum atau tidak
bisa mandiri dalam hal berpakaian, mandi, menggosok gigi,
makan, dan ke toilet. Hal-hal tersebut merupakan kebutuhan
dasar manusia yang paling mendasar. Spektrum Bina Diri bagi anak
tunagahita mempunyai ruang garap yang cukup luas dalam arti
bahwa setiap anak tunagahita membutuhkan Bina Diri yang

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
35
MP

1
berbeda. Untuk setiap anak perbedaan-perbedaan itu berkaitan
dengan hambatan yang dimiliki anak yang menyebabkan
keragaman cara, alat, ataupun metoda yang dipergunakan oleh
individu-individu dalam berlatih.

3. Tujuan Pembelajaran Bina Diri

Keragaman individu dari anak berkebutuhan khusus membawa dampak


pada kebutuhan anak secara beragam pula. Salah satu kebutuhan anak
tunagahita yaitu Bina Diri. Berdasarkan fakta lapangan tidak semua
anak tunagrahita memerlukan pembelajaran atau pelatihan Bina Diri,
misalnya anak tunagrahita ringan karena baik secara fisik, intelektual,
juga sensomotorik tidak terganggu sehingga tidak ada hambatan bagi
mereka untuk melakukan kegiatan rutin harian kecuali hambatan
berkomunikasi dan hambatan penyesuaian sosial-emosi bagi anak
tuagrahita ringan.

Tujuan bidang kajian Bina Diri secara umum adalah agar anak
tunagahita dapat mandiri dengan tidak/kurang bergantung pada orang
lain dan mempunyai rasa tanggung jawab. Sedangkan tujuan
khususnya adalah:
a. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak tunagrahita
dalam tatalaksana pribadi (mengurus diri, menolong diri, merawat
diri).
b. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak tunagrahita
dalam berkomunikasi sehingga dapat mengkomunikasikan
keberadaan dirinya.

c. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak tunagrahita


dalam hal sosialisasi.

C. STRATEGI BELAJAR

Setelah anda selesai mempelajari uraian materi pokok Satu, anda


diharapkan terus mendalami materi tersebut. Ada beberapa strategi
belajar yang dapat digunakan, sebagai berikut:

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
34
MP

IV
1
1. Baca kembali uraian materi yang ada di materi pokok Satu, dan buatlah
beberapa catatan penting dari materi tersebut.

2. Untuk mendalami materi, buatlah soal-soal latihan dalam bentuk


pilihan ganda, berkisar 5 – 10 soal dari materi yang ada di materi pokok
Satu ini.

3. Lakukan diskusi dan pembahasan soal-soal dan kunci jawaban dengan


teman dalam kelompok diskusi.

D. MEDIA BELAJAR
Media pembelajaran yang digunakan untuk mendukung ketercapaian
tujuan pembelajaran pada materi pokok Satu ini, adalah: laptop, white
board, boardmarker, clip chart, kerta koran, katon manila.

E. EVALUASI BELAJAR
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat, pada setiap item
berikut ini!
1. Konsep dasar Bina Diri terfokus pada….
A. Kemampuan menolong diri,merawat dan mengurus diri, sosialisasi
dan komunikasi
B. Kemampuan bersosialisasi dan merawat diri
C. Pengembangan kemampuan berkomunikasi, sosialisasi dan merawat
diri
D. Pengembangan kemampuan menolong diri, merawat diri dan
komunikasi
2. Bina diri mengacu pada suatu kegiatan yang bersifat pribadi, tetapi
memiliki dampak dan berkaitan dengan human relationship. Maksud
dengan istilah bersifat pribadi adalah …..
A. Keterampilan-keterampilan yang dilatihkan menyangkut kebutuhan
individu yang harus dilakukan sendiri bila kondisinya
memungkinkan.
B. Keterampilan-keterampilan yang dilatihkan menyangkut kebutuhan
individu yang harus dilakukan sendiri.

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
35
MP

1
C. Keterampilan-keterampilan yang dilatihkan menyangkut kebutuhan
individu yang tidak harus dilakukan sendiri.
D. Keterampilan-keterampilan yang dilatihkan menyangkut kebutuhan
semua orang.
3. Kegiatan asesmen untuk menemukan hal-hal yang sudah dan belum
dimiliki anak dalam berbagai hal dan menemukan kebutuhan anak,
merupakan ……
A. Tujuan Bina Diri
B. Prinsip Dasar Bina Diri
C. Prinsip Umum Bina Diri
D. Hakikat AD Bina Diri
4. Tujuan umum dari bidang kajian bina diri adalah ….
A. Meningkatkan kemampuan dalam bidang tatalaksana pribadi
B. Meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi
C. Meningkatkan kemandirian
D. Meningkatkan kemampuan dalam sosialisasi
5. Keterampilan berkomunikasi (berekspresi, berbicara wajar dalam
arti jelas dan tidak terlalu keras) termasuk dalam ……
A. Personal care skill
B. Community survival skill
C. Interpersonal competence skill
D. Keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
34
MP

IV
2
MATERI POKOK 2
PRINSIP, TEKNIK, DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
BINA DIRI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan dapat menjelaskan
Manfaat, prinsip, teknik, dan prosedur pembelajaran Bina Diri.

B. URAIAN MATERI
1. Prinsip Umum Pembelajaran Bina Diri

Setelah kita memahami tentang pengertian bina diri, maka selanjutnya


akan kita bahas tentang prinsip dasar bina diri.
a. Prinsip dasar kegiatan Bina Diri meliputi dua hal, yaitu:
1) Berkaitan dengan peristilahan yang dipergunakan seperti
dijelaskan sebelumnya. Perbedaan istilah di atas bila ditinjau
dari sudut kepentingan masyarakat tidaklah berbeda, secara
esensi sama yaitu membahas tentang aktivitas yang dilakukan
seseorang dalam memenuhi kebutuhan hariannya dalam hal
perawatan atau pemeliharaan diri,
2) Berkaitan dengan fungsi dari kegiatan Bina Diri, yaitu:
(a) Mengembangkan keterampilan-keterampilan pokok/penting
untukmemelihara (maintenance) dalam memenuhi kebutuhan-
kebutuhan personal.
(b) Untuk melengkapi tugas-tugas pokok secara efisien dalam
kontak social sehingga dapat diterima di lingkungan
kehidupannya.
(c) Meningkatkan kemandirian.
b. Prinsip umum pelaksanaan Bina Diri yaitu:
1) Assesmen: Observasi secara alamiah., Menemukan hal-hal yang
sudah dan belum dimiliki anak dalam berbagai hal dan menemukan
kebutuhan anak,
2) Keselamatan (safety),
3) kehati-hatian (poise),

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
35
MP

2
4) Kemandirian (independent),
5) Percaya diri (confident),
6) Tradisi yang berlaku disekitar anak berada (traditional manner),
7) Sesuai dengan usia (in appropriate),
8) Modifikasi; alat dan cara dan
9) Analisa tugas (task analysis).
c. Prinsip fungsional bina diri :
Merupakan layanan yang diberikan dalam bentuk latihan-latihan fungsi
otot dan sendi. Tujuannya adalah meningkatkan fungsi gerak otot dan
sendi agar mencapai kemampuan gerak yang optimal sesuai dengan
standar geral ROM.
d. Prinsip supportif bina diri :
Adalah latihan atau pembinaan untuk meningkatkan motivasi, dan
percaya diri bahwa dirinya mempunyai kemampuan yang dapat
dikembangkan. Tujuannya adalah menanamkan rasa percaya diri, dan
motivasi, sehinggan mempunyai keyakinan bahwa gangguan/kecacatan
yang dialaminya tidak menjadi hambatan untuk berprestasi.
e. Prinsip evaluasi bina diri :
Adalah kegiatan layanan atau pembinaan secara terstruktur dan
berkelanjutan diadakan evaluasi tentang keberhasilan yang telah
dicapai, dengan standar perkembangan atau kemampuan standar
normal.
f. Prinsip Activity of Daily Living :
Pembinaan atau latihan yang diberikan mengacu kepada segala aktifitas
yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan mulai dari
bangun tidur sampai tidur kembali
1. Prinsip Khusus Pembelajaran Bina Diri
Prinsip-prinsip khusus pembelajaran Bina Diri bagi anak tunagrahita adalah
sebagai berikut.
1). Keselamatan anak, merupakan hal yang pokok yang harus
diperhatikan.
2). Dilaksanakan ketika kebutuhan muncul.

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
34
MP

IV
2
3). Diberikan saat anak sedang makan, mandi, berpakaian,
menanggalkan pakaian, ke belakang.
4). Materi yg diajarkn hndaknya dirumuskn secara oprasional dan mdah
diukur.
5). Materi yang baru hendaknya bersambung dengan materi sebelumnya.
6). Reinforce hendaknya sesuai dengan kesukaan anak yang diajar saat
itu dan mempunyai nilai beda dari anak yang belum berhasil.
7). Hindari segala sesuatu yang dapat mengalihkan perhatian anak.
8). Gunakan bahasa yang sederhana.
9). Tentukan kriteria untuk tiap-tiap pertemuan, anak dianggap berhasil
apabila kegiatan dilakukan tanpa bantuan.
10). Pelihara konsistensi bila materi tersebut dibina oleh guru lain, guru
tersebut hendaknya sama dengan guru yang sebelumnya.
11). Kehati-hatian (poise).
12). Kemandirian (independent), anak tidak tergantung pada orang lain.
13). Percaya diri (compident), anak mempunya keyakinan percaya diri
dalam melakukan sesuatu.
14). Tradisi yang berlaku di sekitar anak berada (traditional manner)
harus menjadi perhatian guru.
15). Sesuai dengan usia (in appropriate), artinya materi disesuaikan
dengan tingkatan umur anak tunagrahita.

2. Teknik Pembelajaran Bina Diri

Pendekatan yang diterapkan daram pembelajaran bina diri bersifat


perbaikan tingkah laku (behavior modification).

Dalam pendekatan ini diperlukan: baseline, kriteria, dan reinforcement.


Baseline adalah kemampuan yang dimiliki anak sebelum mendapat
perlakuan dari latihan bina diri. Kemampuan ini untuk melihat ada
tidaknya perubahan setelah mendapat perlakuan. Untuk mengetahui
kemampuan ini anak perlu dilakukan asesmen lebih dulu dan hasilnya
dimasukkan ke dalam tabel yang dicontohkan pada halaman selanjutnya.

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
35
MP

2
Kriteria ialah menetapkan sejumlah "trial" (betul) yang harus dicapai
dalam satu pertemuan. Pembelajaran dilakukan dalam beberapa
pertemuan, pada setiap pertemuan dibagi atas "trial" (betuI) dan "eror”
(salah).

Jika jumlah tersebut (misalnya anak dalam menanggalkan pakaian


selama Iima kali dengan betul) tercapai, maka anak dinyatakan berhasil,
dan guru akan menetapkan jumlah yang betul (trial) dalam pertemuan
tersebut.

Reinforcement ialah perangsang yang diberikan oleh guru kepada anak


segera setelah anak itu melakukan suatu perbuatan yang dikehendaki
oleh guru agar siswa terdorong melakukan perbuatan lagi.

Ada beberapa teknik yang perlu diperhatikan dalam mengajarkan suatu


tingkah laku atau ketrampilan yang baru kepada seorang anak, yaitu:

 Memberi contoh (modelling), yaitu menunjukkan kepada anak apa


yang harus dikerjakan

 Menuntun/mendorong (promting), ialah melakukan atau mengatakan


sesuatu untuk membantu anak agar dapat mengerti apa yang harus
dilakukan

 Mengurangi tuntunan (fading), ialah mengurangi tuntunan secara


bertahap sejalan dengan keberhasilan siswa

 Pentahapan (shaping), ialah membagi kegiatan dalam beberapa


pentahapan, bagi pekerjaan/kegiatan yang dimulai dari yang mudah
ke yang sukar.

3. Prosedur Pembelajaran Bina Diri


Dalam menyusun rencana kegiatan pendidikan Bina Diri diarahkan
pada tiga peran, yaitu:
o Pendidikan Bina Diri sebagai proses belajar dalam diri. Anak harus
diberikan kesempatan untuk belajar secara optimal, kapan saja dan
dimana saja. Implikasinya terwujud dengan memberikan

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
34
MP

IV
2
kesempatan kepada anak untuk mendengarkan, melihat,
mengamati, dan melakukannya.

o Pendidikan Bina Diri sebagai proses sosialisasi. Pendidikan Bina Diri


bukan hanya untuk mencerdaskan dan membuat anak terampil,
tetapi juga membuat anak menjadi manusia yang bertanggung
jawab.

o Pendidikan Bina Diri sebagai proses pembentukan dan


pengembangan diri anak kearah kemandirian.

Program khusus Bina Diri terdiri dari beberapa aspek


pengembangan dimana satu sama lainnya berhubungan dan ada
keterkaitan, yaitu:
a. Merawat diri: makan-minum, kebersihan badan, menjaga kesehatan
b. Mengurus diri: berpakaian, berhias diri
c. Menolong diri: menghindar dan mengendalikan diri dari bahaya
d. Berkomunikasi: komunikasi non-verbal, verbal, atau tulisan
e. Bersosialisasi: pernyataan diri, pergaulan dengan anggota
keluarga, teman, dan anggota masyarakat
f. Penguasaan pekerjaan: pemeliharaan alat, penguasaan
keterampilan, mencari informasi pekerjaan, mengkomunikasikan
hasil pekerjaan dengan orang lain.
g. Pendidikan seks: membedakan jenis kelamin, menjaga diri dan alat
reproduksi, menjaga diri dari sentuhan lawan jenis.

Adapun strategi pelaksanaan program Bina Diri didasarkan atas


pendekatan- pendekatan:
1) Berorientasi pada kebutuhan anak dan dilaksanakan secara integrative
dan holistik.
2) Lingkungan yang kondusif. Lingkungan harus diciptakan sedemikian
menarik dan menyenangkan, dengan memperhatikan keamanan dan
kenyamanan anak dalam belajar.
3) Menggunakan pembelajaran terpadu. Model pembelajaran terpadu
yang beranjak dari tema yang menarik anak (centre of interest)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
35
MP

2
dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara
mudah dan jelas sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak.
4) Mengembangkan keterampilan hidup.
5) Menggunakan berbagai media dan sumber belajar. Media dan sumber
belajar dapat berasal dari lingkungan alam sekitar atau bahan-
bahan yang sengaja disiapkan.
6) Pembelajaran yang berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan
dan kemampuan anak. Ciri-ciri pembelajaran ini adalah:
a) Anak belajar dengan sebaik-baiknya apabila kebutuhan fisiknya
terpenuhi, serta merasakan aman dan tentram secara psikologis.
b) Siklus belajar anak berulang, dimulai dari membangun kesadaran,
melakukan penjelajahan (eksplorasi), memperoleh penemuan untuk
selanjutnya anak dapat menggunakannya.
c) Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan
teman sebayanya.
d) Minat anak dan keingintahuannya memotivasi belajarnya.
e) Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan
individual.
f) Anak belajar dengan cara dari sederhana ke yang rumit, dan tingkat
yang termudah ke yang sulit.

Metode yang digunakan meliputi: metode demonstrasi, pemberian


tugas, simulasi, dan karyawisata.
Penilaiannya berbentuk perbuatan karena yang dinilai adalah
kemampuan dalam praktek melakukan kegiatan menolong diri sendiri,
dan lisan karena sebelum praktek anak perlu mengenal alat,
bahan, dan tempat yang digunakan.
Waktu penilaian dilaksanakan pada proses pembelajaran dan akhir
pelajaran. Pencatatan dilakukan dengan tanda cek list (V) pada
analisa tugas.
Sasarannya adalah kemampuan anak melaksanakan latihan mulai
dari dengan bantuan sampai anak mampu melakukan sendiri/mandiri.

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
34
MP

IV
2
Penilaian dilakukan berdasarkan kualitas yang berisi uraian/narasi
yang menggambarkan kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan
pelatihan, dan berdasarkan kuantitas dengan penjelasan agar tidak
salah dalam menafsirkan skor. Misalnya skor 8 dalam pelajaran
minum, berarti anak dapat memegang gelas, dan dapat minum.
Ada tiga faktor mutlak yang harus dimiliki guru dalam melatih
anak, yaitu kesabaran, keuletan, dan kasih sayang pada anak.
Beberapa pedoman yang perlu ditaati agar latihan merawat diri sendiri
dapat berhasil adalah sebagai berikut:
a) Perhatikan apakah anak sudah siap (matang) untuk menerima
latihan, kenalilah anak dan terimalah ia dengan segala
kekurangannya.
b) Belajar dalam keadaan santai (rileks). Segala sesuatu dikerjakan
dengan tegas tanpa ragu-ragu tetapi dengan lemah lembut.
Bersikaplah tenang dan manis walau anak melakukan kesalahan
berkali-kali. Hindari suasana ribut pada waktu memberikan latihan,
agar anak secara jasmani maupun rohani terhindar dari gangguan.
c) Latihan hendaknya diberikan dengan singkat dan sederhana, tahap
demi tahap. Usahakan agar pada waktu latihan, anak melihat dan
mendengarkan apa yang kita inginkan.
d) Tunjukkan pada anak cara melakukan sesuatu yang benar, berikan
contoh-contoh yang mudah dimengerti anak. Jangan banyak kata-
kata karena akan membingungkan anak. Satu macam latihan
hendaknya diulang-ulang sampai anak mampu melakukannya sendiri
dengan benar walau memerlukan waktu yang lama. Bantulah anak
hanya bila perlu saja.
e) Pada waktu melakukan sesuatu, iringilah dengan percakapan, dan
gunakan kata-kata yang sederhana.
f) Tetapkanlah disiplin/aturan dan jangan menyimpang dari ketetapan
utama, waktu dan tempat, karena akan membingungkan anak.
g) Berilah pujian bila usaha yang dilakukan anak berhasil baik. Tidak
perlu member pujian yang berlebihan bila memang usaha yang

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
35
MP

2
dikerjakan anak belum begitu berhasil. Tolong anak agar lain kali
berusaha lebih baik lagi.
h) Tidak perlu merasa kecewa bila tidak tampak kemajuan pada anak
walau latihan sudah lama, hentikan latihan agar anak tidak frustasi
dan merasa gagal.
i) Fleksibilitas. Jika metode latihan tetap tidak berhasil setelah
latihan cukup lama, analisalah persoalan dengan cermat. Mungkin
terdapat kesulitan pada anak dalam mengikuti metode tersebut.
Jika demikian, metode perlu disusun kembali sesuai dengan batas
kemampuan dan kondisi anak.
j) Sangat penting bahwa guru menggunakan kata-kata atau istilah
yang sama, juga isyarat dan metode mengajar yang sama agar
anak tidak bingung mengikuti latihan yang diajarkan.

C. STRATEGI BELAJAR
Setelah anda selesai mempelajari uraian materi pokok dua, anda diharapkan
terus mendalami materi tersebut. Ada beberapa strategi belajar yang dapat
digunakan, sebagai berikut:
1. Baca kembali uraian materi yang ada di materi pokok dua, dan buatlah
beberapa catatan penting dari materi tersebut.
2. Untuk mendalami materi, buatlah soal-soal latihan dalam bentuk pilihan
ganda, berkisar 5 – 10 soal dari materi yang ada di materi pokok dua ini.
3. Lakukan diskusi dan pembahasan soal-soal dan kunci jawaban dengan
teman dalam kelompok diskusi.

D. MEDIA BELAJAR
Media pembelajaran yang digunakan untuk mendukung ketercapaian tujuan
pembelajaran pada materi ke-satu ini, adalah: laptop, white board,
boardmarker, kertas koran kosong, alat makan minum, bergagai jenis
pakaian, alat mandi, toliet model (alat peraga toilet)

E. EVALUASI BELAJAR

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
34
MP

IV
2
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat, pada setiap item
berikut ini!
1. Layanan yang diberikan dalam bentuk latihan-latihan fungsi otot dan
sendi dalam bina diri termasuk prinsip…
A. Dasar
B. Fungsional
C. Suportif
D. Evaluasi
2. Hal yang paling penting dalam melaksanakan pembelajaran adalah
kemampuan guru dalam melaksanakan asesmen. arti asesmen adalah….
A. menilai kebutuhan belajar anak
B. menilai kemampuan dan ketidak mampuan dalam bina diri
C. menilai target pencapaian kompetensi melalui ranking siswa
D. menilai kesesuaian materi pembelajaran dengan kebutuhan peserta
didik
3. Dibawah ini adalah teknik-teknik mengajarkan suatu tingkah laku atau
ketrampilan yang baru kepada seorang anak, sebagai berikut, keciali…..
A. Modelling
B. Promting
C. Coordinating
D. Shaping
4. Yang bukan kelompok program merawat diri bagi anak tunagrahita
adalah ….
A. Makan-Minum,
B. Kebersihan Badan,
C. Menjaga Kesehatan
D. Berpakaian
5. Merupakan latihan atau pembinaan untuk meningkatkan motivasi, dan
percaya diri bahwa dirinya mempunyai kemampuan yang dapat
dikembangkan. Pernyataan tersebut merupakan prinsip ......
A. Fungsional
B. Supportif
C. Evaluasi

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
35
MP

2
D. Activity

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
34
MP

IV
3
MATERI POKOK 3
MATERI PEMBELAJARAN BINA DIRI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan dapat menjelaskan
materi pembelajaran Bina Diri.

B. URAIAN MATERI
1. Materi Pembelajaran
Prinsip penggunaan materi pembelajaran atau latihan dalam memberikan
pengalaman pembelajaran seyogyanya diberikan dari yang konkrit menuju
abstrak, atau dari yang mudah menuju yang lebih sulit, dari yang ringan
menuju yang berat. Untuk itu, ruang lingkup program materi
pembelajaran Bina Diri adalah sebagai berikut :
a) Membersihkan dan merapikan diri
1) Mencuci tangan dan mengeringkanya
2) Mencuci kaki dan mengeringkanya
3) Mencuci muka dan mengelapnya
4) Menggosok gigi
5) Mandi
6) Mencuci rambut (keramas)
7) Cebok
8) Memakai pembalut wanita
9) Menghias diri terdiri dari:
a) Menyisir Rambut
b) Memakai Pomade
c) Memakai Bedak
d) Memakai Lipstick
e) Memakai Pita Rambut
f) Memakai Jepit Rambut
g) Memakai Kaca Mata
h) Memakai Anting
i) Memakai Kalung

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
35
MP

3
j) Memakai Cincin
k) Memakai Gelang
l) Memakai Jam Tangan
m) Memakai Ikat Pinggang
n) Memakai Kaos Kaki
o) Memakai Sepatu/Sandal
b) Berbusana
Jenis-jenis pakaian yang dilatihkan sebagai berikut:
1) Pakaian sekolah
2) Pakaian olah raga
3) Pakaian pesta
4) Pakaian harian
5) Pakaian tidur
6) Pakaian dalam
7) Pakaian pelengkap: kaos kaki, kerudung (jilbab), topi, kopyah,
sal.
c) Makan dan Minum
Bagi anak tunagrahita cara makan dan minum haruslah dilatihkan
karena mereka tidak langsung dapat melakukan sebelum adanya
latihan.
Anak tuna grahita tidak memiliki koordinasi yang baik, ketidak
mampuan fisik yang mungkin mengganggu cara kerja tangan. Jika anak
makan sendiri, mungkin membutuhkan waktu yang lama, dan malahan
isi makanannya berantakan. Semua anak suatu waktu enggan
menghadapi makanannya, baik itu makan yang disukai maupun tidak
disukai. Bantuan dan dorongan harus diberikan agar anak mau makan
sampai selesai.
Dengan makan dan minum yang teratur, kesehatan anak tunagrahita
akan lebih terjaga, dan akan lebih terdidik.
Sub pokok bahasan makan dan minum adalah:
1) Makan dengan menggunakan sendok
2) Makan dengan menggunakan sendok dan garpu
3) Minum dengan menggunakan gelas
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2012
34
MP

IV
3
4) Minum dengan menggunakan cangkir
5) Minum dengan menggunakan sedotan
d) Menghindari Bahaya
Menghindari bahaya adalah sama artinya dengan menyelamatkan diri.
Setelah orang yang tertimpa bahaya akan berusaha menghindarkan diri
atau menyelamatkan diri karena ini merupakan suatu refleks. Dengan
kecerdasan yang terbatas anak tunagrahita tidak mampu untuk
meramalkan akibat-akibat perbuatan yang tidak mereka ketahui
mengapa bahaya itu tiba. Oleh karena itu mereka haruslah diajarkan
untuk mengetahui apa yang berbahaya dan bagaimana cara
menghindarkan diri dari bahaya itu. Dengan melalui latihan ini
diharapkan anak dapat menjaga keselamatan dirinya dan dapat
menghindarkan diri dari bahaya yang mungkin akan terjadi.
Sub-sub yang perlu dilatihkan adalah:
1) Bahaya listrik
2) Bahaya api atau panas
3) Bahaya benda runcing dan benda tajam
4) Bahaya lalu lintas
5) Bahaya binatang buas
6) Bahaya binatang tertentu
7) Bahaya air dan banjir
Untuk lebih mudah dipahami, urutan kegiatan mengurus diri sendiri
disajikan dalam gambar berikut ini :

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
35
MP

3
a) Mencuci Tangan dengan Waskom

b) Mencuci Tangan Dengan Air Keran

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
34
MP

IV
3
c) Mencuci Muka

d) Mencuci Kaki

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
35
MP

3
e) Menyikat Gigi

f) Buang Air Besar

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
34
MP

IV
3

g) Buang Air Kecil (BAK)

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
35
MP

h) Makan Menggunakan Tangan

i) Makan Menggunakan Sendok

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
34
MP

IV
3

j) Makan Menggunakan Sendok Dan Garpu

k) Minum

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
35
MP

l) Berhias Diri

k. Memakai Pakaian Dalam: Kaos dalam

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
34
MP

IV
3

2. Evaluasi pembelajaran bina diri

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
35
MP

3
Berdasarkan hasil wawancara dengan para guru dalam memaknai
pengertian hasil belajar, para guru cenderung mengatakan bahwa yang
dimaksud dengan hasil belajar adalah penguasaan bahan pelajaran oleh
peserta didik melalui sebuah ujian atau tes yang dinyatakan dalam bentuk
angka (kuantitaif).

Oleh karaena itu apa yang dilakukan oleh para guru dalam menilai hasil
belajar peserta didik tunagrahita baru menyangkut aspek penguasaan
bahan pelajaran secara kognitif. Penilaian seperti ini belum dapat
mengungkakapkan seluruh perkembangan yang terjadi pada diri peserta
didik sebagai hasil belajar. Penilaian seperti ini tidak memberikan
informasi yang memadai tentang apa yang telah terjadi pada diri peserta
didk secara utuh.

Dalam konstek pendidikan tunagrahita, hasil belajar harus dilihat secara


utuh, yaitu perubahan yang terjadi pada semua aspek perkembangan dan
perkembangan dipandang sebagai perolehan/hasil belajar (Vygotsky,
1988). Oleh karena itu penilaian seharusnya dilakukan untuk mengetahui
perubahan pada semua aspek perkembangan peserta didik tunagrahita.
Perubahan yang terjadi pada peserta didik sekecil apapun harus dapat
diidentifikasi dan dicatat sebagai data yang dapat dilaporkan sebagai
laporan kemajuan siswa dalam belajar.

Pada dasarnya penilaian layanan bina diri adalah sama dengan umumnya,
yaitu dengan membandingkan antara hasil asesmen atau tes awal dengan
hasil yang diperoleh setelah mendapatkan latihan. Biasanya evaluasi
dilakukan minimal satu bulan sekali, atau setiap minggu apabila
diperlukan. Keluhan dan kenyamanan anak juga menjadi pertimbangan
dalam evaluasi. Disamping itu, kerjasama dengan orang tua atau keluarga
merupakan aspek penunjang keberhasilan program layanan bina diri.

C. STRATEGI BELAJAR
Setelah anda selesai mempelajari uraian materi ke-tiga, anda diharapkan
terus mendalami materi dimaksud. Ada beberapa strategi belajar yang dapat
digunakan, sebagai berikut:
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2012
34
MP

IV
3
4. Baca kembali uraian materi yang ada di materi ke-tiga, dan buatlah
beberapa catatan penting dari materi ke-tiga.
5. Untuk mendalami materi, buatlah soal-soal latihan dalam bentuk pilihan
ganda, berkisar 5 – 10 soal dari materi yang ada di materi ke-tiga ini.
6. Lakukan diskusi dan pembahasan soal-soal dan kunci jawaban dengan
teman dalam kelompok diskusi.
7. Lakukanlah simulasi pembalajaran bina diri dengan materi tersebut di
atas.

D. MEDIA BELAJAR
Media pembelajaran yang digunakan untuk mendukung ketercapaian tujuan
pembelajaran pada materi pokok tiga ini, adalah: laptop, white board,
boardmarker, kertas koran kosong, alat makan dan minum, pakaian dengan
ber bagai jenis, gitar, baskom, serbet, kamar mandi dan WC.

E. EVALUASI BELAJAR
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat, pada setiap item
berikut ini!
1. Yang bukan merupakan bagian dari merawat diri adalah....
A. Mencuci tangan
B. Mencuci pakaian
C. Merawat Rambut
D. Menggosok gigi
2. Kebiasaan pribadi seperti makan, ke toilet, mandi, menggosok gigi,
menggunakan deodoran, termasuk kedalam ….
A. Personal care skill
B. Community survival skill
C. Interpersonal competence skill
D. Keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan
3. Langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan mencuci tangan dengan
waskom sebagai berikut……

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
35
MP

3
A. Mengambil sabun, membilas tangan sampai bersih, memasukan tangan
ke waskos yang beisi air, mengeringkan tangan dengan handuk/lap.
B. Membilas tangan sampai bersih, memasukan tangan ke waskos yang
beisi air, Mengambil sabun, mengeringkan tangan dengan handuk/lap.
C. Memasukan tangan ke waskos yang beisi air, Mengambil sabun,
membilas tangan sampai bersih, mengeringkan tangan dengan
handuk/lap.
D. Memasukan tangan ke waskos yang beisi air, membilas tangan sampai
bersih, mengambil sabun, mengeringkan tangan dengan handuk/lap.
4. Anak tunagrahita berusia 12 tahun ia mampu mamakai baju sendiri,
namun belum mampu merapikannya, maka anak tersebut membutuhkan
keterampilan ….
A. memelihara diri
B. merawat diri
C. menolong diri
D. mengurus diri
5. Langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan mencuci muka sebagai
berikut……
A. Mengambil air dengan tangan (menggunakan keran/gayung),
Membasuh muka dengan kedua telapak tangan, Muka dicuci dengan
sabun (pencuci muka), Membilas muka dari sabun dan kotoran sampai
bersih (kesat/tidak licin), Mengeringkan muka dengan handuk.
B. Mengambil air dengan tangan (menggunakan keran/gayung), Muka
dicuci dengan sabun (pencuci muka), Membasuh muka dengan kedua
telapak tangan, Membilas muka dari sabun dan kotoran sampai bersih
(kesat/tidak licin), Mengeringkan muka dengan handuk.
C. Mengambil air dengan tangan (menggunakan keran/gayung), Membilas
muka dari sabun dan kotoran sampai bersih (kesat/tidak licin),
Membasuh muka dengan kedua telapak tangan, Muka dicuci dengan
sabun (pencuci muka), Mengeringkan muka dengan handuk.
D. Membasuh muka dengan kedua telapak tangan, Mengambil air dengan
tangan (menggunakan keran/gayung), Muka dicuci dengan sabun

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
34
MP

IV
3
(pencuci muka), Membilas muka dari sabun dan kotoran sampai bersih
(kesat/tidak licin), Mengeringkan muka dengan handuk.

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
35
MP

3
F. KUNCI JAWABAN

Materi Pokok 1
1. A
2. A
3. C
4. C
5. C
Materi Pokok 2
1. B
2. B
3. C
4. D
5. B

Materi Pokok 3

1. B
2. A
3. C
4. B
5. A

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
34
KUNCI JAWABAN

KUNCI JAWABAN EVALUASI FORMATIF 1:


1. C
2. C
3. A
4. B
5. B
6. D
7. C
8. D
9. A
10. B

KUNCI JAWABAN EVALUASI FORMATIF 2:


1. C
2. B
3. A
4. D
5. A
6. B
7. D
8. C
9. C
10. B

KUNCI JAWABAN EVALUASI FORMATIF 3:

1. C
2. A
3. D
4. D
5. A
6. A
7. B
8. A
9. B
10. D

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG


© 2012
35

Anda mungkin juga menyukai