Program Kekhususan
Pendidikan Anak Tunagahita
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam upaya memenuhi pencapaian kompetensi para guru SLB yang akan
mengikuti program pendampingan Uji Kompetensi Awal, maka pembahasan
dalam modul ini memfokuskan pada upaya untuk menyajikan sejumlah
konsep yang mengarah kepada tuntutan standar kompetensi sebagaimana
yang dinyatakan dalam Permendiknas no. 32 Tahun 2008. Oleh karena itu, isi
dari modul ini adalah menyajikan informasi tentang Bina Diri secara
komprehensif yang mengacu pada standar kompetensi guru SLB, khususnya
dalam program kompensatoris Bina Diri.
B. DESKRIPSI SINGKAT
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kompetensi Dasar
Program Kekhusuan Pendidikan Anak Tunagrahita (Bina Diri).
2. Indikator Keberhasilan
a. Menjelaskan konsep dasar Bina Diri
b. Menjelaskan prinsip, teknik, dan prosedur pembelajaran Bina Diri
c. Melaksanakan materi pembelajaran Bina Diri pada anak tunagrahita.
IV
1
MATERI POKOK 1
KONSEP DASAR BINA DIRI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan dapat menjelaskan
konsep dasar Bina Diri.
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian Bina Diri
Bina diri merupakan serangkaian kegiatan pembinaan dan latihan yang
dilakukan oleh guru yang profesional dalam pendidikan khusus, secara
terencana dan terprogram terhadap individu yang membutuhkan layanan
khusus, yaitu individu yang mengalami gangguan koordinasi gerak-motorik,
hambatan intelegensia,dsb, sehingga mereka dapat melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari, dengan tujuan meminimalisasi dan atau
menghilangkan ketergantungan terhadap bantuan orang lain dalam
melakukan aktivitasnya.
1
Dengan adanya perubahan paradigma dalam pendidikan yaitu menuju
pendidikan Inklusif, maka siswa yang mengalami gangguan gerak-
motorik dan/atau intelegensia akan kita jumpai juga di sekolah-
sekolah reguler.
Bina Diri mengacu pada suatu kegiatan yang bersifat pribadi, tetapi
memiliki dampak dan berkaitan dengan human relationship.
Disebut pribadi karena mengandung pengertian bahwa
keterampilan-keterampilan yang diajarkan atau dilatihkan
menyangkut kebutuhan individu yang harus dilakukan sendiri tanpa
dibantu oleh orang lain bila kondisinya memungkinkan. Beberapa
istilah yang biasa digunakan untuk menggantikan istilah Bina Diri
yaitu “Self Care”, “Self Help Skill”, atau “Personal Management”.
Istilah-istilah tersebut memiliki esensi sama yaitu membahas
tentang mengurus diri sendiri berkaitan dengan kegiatan rutin harian.
IV
1
sehingga terwujutnya kemandirian dengan keterlibatannya dalam
kehidupan sehari-hari secara memadai.
Bila ditinjau lebih jauh, istilah Bina Diri lebih luas dari istilah mengurus
diri, menolong diri, dan merawat diri, karena kemampuan bina
diri akan mengantarkan anak tunagrahita dapat menyesuaikan diri
dan mencapai kemandirian.
1
berbeda. Untuk setiap anak perbedaan-perbedaan itu berkaitan
dengan hambatan yang dimiliki anak yang menyebabkan
keragaman cara, alat, ataupun metoda yang dipergunakan oleh
individu-individu dalam berlatih.
Tujuan bidang kajian Bina Diri secara umum adalah agar anak
tunagahita dapat mandiri dengan tidak/kurang bergantung pada orang
lain dan mempunyai rasa tanggung jawab. Sedangkan tujuan
khususnya adalah:
a. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak tunagrahita
dalam tatalaksana pribadi (mengurus diri, menolong diri, merawat
diri).
b. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan anak tunagrahita
dalam berkomunikasi sehingga dapat mengkomunikasikan
keberadaan dirinya.
C. STRATEGI BELAJAR
IV
1
1. Baca kembali uraian materi yang ada di materi pokok Satu, dan buatlah
beberapa catatan penting dari materi tersebut.
D. MEDIA BELAJAR
Media pembelajaran yang digunakan untuk mendukung ketercapaian
tujuan pembelajaran pada materi pokok Satu ini, adalah: laptop, white
board, boardmarker, clip chart, kerta koran, katon manila.
E. EVALUASI BELAJAR
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat, pada setiap item
berikut ini!
1. Konsep dasar Bina Diri terfokus pada….
A. Kemampuan menolong diri,merawat dan mengurus diri, sosialisasi
dan komunikasi
B. Kemampuan bersosialisasi dan merawat diri
C. Pengembangan kemampuan berkomunikasi, sosialisasi dan merawat
diri
D. Pengembangan kemampuan menolong diri, merawat diri dan
komunikasi
2. Bina diri mengacu pada suatu kegiatan yang bersifat pribadi, tetapi
memiliki dampak dan berkaitan dengan human relationship. Maksud
dengan istilah bersifat pribadi adalah …..
A. Keterampilan-keterampilan yang dilatihkan menyangkut kebutuhan
individu yang harus dilakukan sendiri bila kondisinya
memungkinkan.
B. Keterampilan-keterampilan yang dilatihkan menyangkut kebutuhan
individu yang harus dilakukan sendiri.
1
C. Keterampilan-keterampilan yang dilatihkan menyangkut kebutuhan
individu yang tidak harus dilakukan sendiri.
D. Keterampilan-keterampilan yang dilatihkan menyangkut kebutuhan
semua orang.
3. Kegiatan asesmen untuk menemukan hal-hal yang sudah dan belum
dimiliki anak dalam berbagai hal dan menemukan kebutuhan anak,
merupakan ……
A. Tujuan Bina Diri
B. Prinsip Dasar Bina Diri
C. Prinsip Umum Bina Diri
D. Hakikat AD Bina Diri
4. Tujuan umum dari bidang kajian bina diri adalah ….
A. Meningkatkan kemampuan dalam bidang tatalaksana pribadi
B. Meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi
C. Meningkatkan kemandirian
D. Meningkatkan kemampuan dalam sosialisasi
5. Keterampilan berkomunikasi (berekspresi, berbicara wajar dalam
arti jelas dan tidak terlalu keras) termasuk dalam ……
A. Personal care skill
B. Community survival skill
C. Interpersonal competence skill
D. Keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan
IV
2
MATERI POKOK 2
PRINSIP, TEKNIK, DAN PROSEDUR PEMBELAJARAN
BINA DIRI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan dapat menjelaskan
Manfaat, prinsip, teknik, dan prosedur pembelajaran Bina Diri.
B. URAIAN MATERI
1. Prinsip Umum Pembelajaran Bina Diri
2
4) Kemandirian (independent),
5) Percaya diri (confident),
6) Tradisi yang berlaku disekitar anak berada (traditional manner),
7) Sesuai dengan usia (in appropriate),
8) Modifikasi; alat dan cara dan
9) Analisa tugas (task analysis).
c. Prinsip fungsional bina diri :
Merupakan layanan yang diberikan dalam bentuk latihan-latihan fungsi
otot dan sendi. Tujuannya adalah meningkatkan fungsi gerak otot dan
sendi agar mencapai kemampuan gerak yang optimal sesuai dengan
standar geral ROM.
d. Prinsip supportif bina diri :
Adalah latihan atau pembinaan untuk meningkatkan motivasi, dan
percaya diri bahwa dirinya mempunyai kemampuan yang dapat
dikembangkan. Tujuannya adalah menanamkan rasa percaya diri, dan
motivasi, sehinggan mempunyai keyakinan bahwa gangguan/kecacatan
yang dialaminya tidak menjadi hambatan untuk berprestasi.
e. Prinsip evaluasi bina diri :
Adalah kegiatan layanan atau pembinaan secara terstruktur dan
berkelanjutan diadakan evaluasi tentang keberhasilan yang telah
dicapai, dengan standar perkembangan atau kemampuan standar
normal.
f. Prinsip Activity of Daily Living :
Pembinaan atau latihan yang diberikan mengacu kepada segala aktifitas
yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan mulai dari
bangun tidur sampai tidur kembali
1. Prinsip Khusus Pembelajaran Bina Diri
Prinsip-prinsip khusus pembelajaran Bina Diri bagi anak tunagrahita adalah
sebagai berikut.
1). Keselamatan anak, merupakan hal yang pokok yang harus
diperhatikan.
2). Dilaksanakan ketika kebutuhan muncul.
IV
2
3). Diberikan saat anak sedang makan, mandi, berpakaian,
menanggalkan pakaian, ke belakang.
4). Materi yg diajarkn hndaknya dirumuskn secara oprasional dan mdah
diukur.
5). Materi yang baru hendaknya bersambung dengan materi sebelumnya.
6). Reinforce hendaknya sesuai dengan kesukaan anak yang diajar saat
itu dan mempunyai nilai beda dari anak yang belum berhasil.
7). Hindari segala sesuatu yang dapat mengalihkan perhatian anak.
8). Gunakan bahasa yang sederhana.
9). Tentukan kriteria untuk tiap-tiap pertemuan, anak dianggap berhasil
apabila kegiatan dilakukan tanpa bantuan.
10). Pelihara konsistensi bila materi tersebut dibina oleh guru lain, guru
tersebut hendaknya sama dengan guru yang sebelumnya.
11). Kehati-hatian (poise).
12). Kemandirian (independent), anak tidak tergantung pada orang lain.
13). Percaya diri (compident), anak mempunya keyakinan percaya diri
dalam melakukan sesuatu.
14). Tradisi yang berlaku di sekitar anak berada (traditional manner)
harus menjadi perhatian guru.
15). Sesuai dengan usia (in appropriate), artinya materi disesuaikan
dengan tingkatan umur anak tunagrahita.
2
Kriteria ialah menetapkan sejumlah "trial" (betul) yang harus dicapai
dalam satu pertemuan. Pembelajaran dilakukan dalam beberapa
pertemuan, pada setiap pertemuan dibagi atas "trial" (betuI) dan "eror”
(salah).
IV
2
kesempatan kepada anak untuk mendengarkan, melihat,
mengamati, dan melakukannya.
2
dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai konsep secara
mudah dan jelas sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak.
4) Mengembangkan keterampilan hidup.
5) Menggunakan berbagai media dan sumber belajar. Media dan sumber
belajar dapat berasal dari lingkungan alam sekitar atau bahan-
bahan yang sengaja disiapkan.
6) Pembelajaran yang berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan
dan kemampuan anak. Ciri-ciri pembelajaran ini adalah:
a) Anak belajar dengan sebaik-baiknya apabila kebutuhan fisiknya
terpenuhi, serta merasakan aman dan tentram secara psikologis.
b) Siklus belajar anak berulang, dimulai dari membangun kesadaran,
melakukan penjelajahan (eksplorasi), memperoleh penemuan untuk
selanjutnya anak dapat menggunakannya.
c) Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan
teman sebayanya.
d) Minat anak dan keingintahuannya memotivasi belajarnya.
e) Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan
individual.
f) Anak belajar dengan cara dari sederhana ke yang rumit, dan tingkat
yang termudah ke yang sulit.
IV
2
Penilaian dilakukan berdasarkan kualitas yang berisi uraian/narasi
yang menggambarkan kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan
pelatihan, dan berdasarkan kuantitas dengan penjelasan agar tidak
salah dalam menafsirkan skor. Misalnya skor 8 dalam pelajaran
minum, berarti anak dapat memegang gelas, dan dapat minum.
Ada tiga faktor mutlak yang harus dimiliki guru dalam melatih
anak, yaitu kesabaran, keuletan, dan kasih sayang pada anak.
Beberapa pedoman yang perlu ditaati agar latihan merawat diri sendiri
dapat berhasil adalah sebagai berikut:
a) Perhatikan apakah anak sudah siap (matang) untuk menerima
latihan, kenalilah anak dan terimalah ia dengan segala
kekurangannya.
b) Belajar dalam keadaan santai (rileks). Segala sesuatu dikerjakan
dengan tegas tanpa ragu-ragu tetapi dengan lemah lembut.
Bersikaplah tenang dan manis walau anak melakukan kesalahan
berkali-kali. Hindari suasana ribut pada waktu memberikan latihan,
agar anak secara jasmani maupun rohani terhindar dari gangguan.
c) Latihan hendaknya diberikan dengan singkat dan sederhana, tahap
demi tahap. Usahakan agar pada waktu latihan, anak melihat dan
mendengarkan apa yang kita inginkan.
d) Tunjukkan pada anak cara melakukan sesuatu yang benar, berikan
contoh-contoh yang mudah dimengerti anak. Jangan banyak kata-
kata karena akan membingungkan anak. Satu macam latihan
hendaknya diulang-ulang sampai anak mampu melakukannya sendiri
dengan benar walau memerlukan waktu yang lama. Bantulah anak
hanya bila perlu saja.
e) Pada waktu melakukan sesuatu, iringilah dengan percakapan, dan
gunakan kata-kata yang sederhana.
f) Tetapkanlah disiplin/aturan dan jangan menyimpang dari ketetapan
utama, waktu dan tempat, karena akan membingungkan anak.
g) Berilah pujian bila usaha yang dilakukan anak berhasil baik. Tidak
perlu member pujian yang berlebihan bila memang usaha yang
2
dikerjakan anak belum begitu berhasil. Tolong anak agar lain kali
berusaha lebih baik lagi.
h) Tidak perlu merasa kecewa bila tidak tampak kemajuan pada anak
walau latihan sudah lama, hentikan latihan agar anak tidak frustasi
dan merasa gagal.
i) Fleksibilitas. Jika metode latihan tetap tidak berhasil setelah
latihan cukup lama, analisalah persoalan dengan cermat. Mungkin
terdapat kesulitan pada anak dalam mengikuti metode tersebut.
Jika demikian, metode perlu disusun kembali sesuai dengan batas
kemampuan dan kondisi anak.
j) Sangat penting bahwa guru menggunakan kata-kata atau istilah
yang sama, juga isyarat dan metode mengajar yang sama agar
anak tidak bingung mengikuti latihan yang diajarkan.
C. STRATEGI BELAJAR
Setelah anda selesai mempelajari uraian materi pokok dua, anda diharapkan
terus mendalami materi tersebut. Ada beberapa strategi belajar yang dapat
digunakan, sebagai berikut:
1. Baca kembali uraian materi yang ada di materi pokok dua, dan buatlah
beberapa catatan penting dari materi tersebut.
2. Untuk mendalami materi, buatlah soal-soal latihan dalam bentuk pilihan
ganda, berkisar 5 – 10 soal dari materi yang ada di materi pokok dua ini.
3. Lakukan diskusi dan pembahasan soal-soal dan kunci jawaban dengan
teman dalam kelompok diskusi.
D. MEDIA BELAJAR
Media pembelajaran yang digunakan untuk mendukung ketercapaian tujuan
pembelajaran pada materi ke-satu ini, adalah: laptop, white board,
boardmarker, kertas koran kosong, alat makan minum, bergagai jenis
pakaian, alat mandi, toliet model (alat peraga toilet)
E. EVALUASI BELAJAR
IV
2
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat, pada setiap item
berikut ini!
1. Layanan yang diberikan dalam bentuk latihan-latihan fungsi otot dan
sendi dalam bina diri termasuk prinsip…
A. Dasar
B. Fungsional
C. Suportif
D. Evaluasi
2. Hal yang paling penting dalam melaksanakan pembelajaran adalah
kemampuan guru dalam melaksanakan asesmen. arti asesmen adalah….
A. menilai kebutuhan belajar anak
B. menilai kemampuan dan ketidak mampuan dalam bina diri
C. menilai target pencapaian kompetensi melalui ranking siswa
D. menilai kesesuaian materi pembelajaran dengan kebutuhan peserta
didik
3. Dibawah ini adalah teknik-teknik mengajarkan suatu tingkah laku atau
ketrampilan yang baru kepada seorang anak, sebagai berikut, keciali…..
A. Modelling
B. Promting
C. Coordinating
D. Shaping
4. Yang bukan kelompok program merawat diri bagi anak tunagrahita
adalah ….
A. Makan-Minum,
B. Kebersihan Badan,
C. Menjaga Kesehatan
D. Berpakaian
5. Merupakan latihan atau pembinaan untuk meningkatkan motivasi, dan
percaya diri bahwa dirinya mempunyai kemampuan yang dapat
dikembangkan. Pernyataan tersebut merupakan prinsip ......
A. Fungsional
B. Supportif
C. Evaluasi
2
D. Activity
IV
3
MATERI POKOK 3
MATERI PEMBELAJARAN BINA DIRI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan dapat menjelaskan
materi pembelajaran Bina Diri.
B. URAIAN MATERI
1. Materi Pembelajaran
Prinsip penggunaan materi pembelajaran atau latihan dalam memberikan
pengalaman pembelajaran seyogyanya diberikan dari yang konkrit menuju
abstrak, atau dari yang mudah menuju yang lebih sulit, dari yang ringan
menuju yang berat. Untuk itu, ruang lingkup program materi
pembelajaran Bina Diri adalah sebagai berikut :
a) Membersihkan dan merapikan diri
1) Mencuci tangan dan mengeringkanya
2) Mencuci kaki dan mengeringkanya
3) Mencuci muka dan mengelapnya
4) Menggosok gigi
5) Mandi
6) Mencuci rambut (keramas)
7) Cebok
8) Memakai pembalut wanita
9) Menghias diri terdiri dari:
a) Menyisir Rambut
b) Memakai Pomade
c) Memakai Bedak
d) Memakai Lipstick
e) Memakai Pita Rambut
f) Memakai Jepit Rambut
g) Memakai Kaca Mata
h) Memakai Anting
i) Memakai Kalung
3
j) Memakai Cincin
k) Memakai Gelang
l) Memakai Jam Tangan
m) Memakai Ikat Pinggang
n) Memakai Kaos Kaki
o) Memakai Sepatu/Sandal
b) Berbusana
Jenis-jenis pakaian yang dilatihkan sebagai berikut:
1) Pakaian sekolah
2) Pakaian olah raga
3) Pakaian pesta
4) Pakaian harian
5) Pakaian tidur
6) Pakaian dalam
7) Pakaian pelengkap: kaos kaki, kerudung (jilbab), topi, kopyah,
sal.
c) Makan dan Minum
Bagi anak tunagrahita cara makan dan minum haruslah dilatihkan
karena mereka tidak langsung dapat melakukan sebelum adanya
latihan.
Anak tuna grahita tidak memiliki koordinasi yang baik, ketidak
mampuan fisik yang mungkin mengganggu cara kerja tangan. Jika anak
makan sendiri, mungkin membutuhkan waktu yang lama, dan malahan
isi makanannya berantakan. Semua anak suatu waktu enggan
menghadapi makanannya, baik itu makan yang disukai maupun tidak
disukai. Bantuan dan dorongan harus diberikan agar anak mau makan
sampai selesai.
Dengan makan dan minum yang teratur, kesehatan anak tunagrahita
akan lebih terjaga, dan akan lebih terdidik.
Sub pokok bahasan makan dan minum adalah:
1) Makan dengan menggunakan sendok
2) Makan dengan menggunakan sendok dan garpu
3) Minum dengan menggunakan gelas
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2012
34
MP
IV
3
4) Minum dengan menggunakan cangkir
5) Minum dengan menggunakan sedotan
d) Menghindari Bahaya
Menghindari bahaya adalah sama artinya dengan menyelamatkan diri.
Setelah orang yang tertimpa bahaya akan berusaha menghindarkan diri
atau menyelamatkan diri karena ini merupakan suatu refleks. Dengan
kecerdasan yang terbatas anak tunagrahita tidak mampu untuk
meramalkan akibat-akibat perbuatan yang tidak mereka ketahui
mengapa bahaya itu tiba. Oleh karena itu mereka haruslah diajarkan
untuk mengetahui apa yang berbahaya dan bagaimana cara
menghindarkan diri dari bahaya itu. Dengan melalui latihan ini
diharapkan anak dapat menjaga keselamatan dirinya dan dapat
menghindarkan diri dari bahaya yang mungkin akan terjadi.
Sub-sub yang perlu dilatihkan adalah:
1) Bahaya listrik
2) Bahaya api atau panas
3) Bahaya benda runcing dan benda tajam
4) Bahaya lalu lintas
5) Bahaya binatang buas
6) Bahaya binatang tertentu
7) Bahaya air dan banjir
Untuk lebih mudah dipahami, urutan kegiatan mengurus diri sendiri
disajikan dalam gambar berikut ini :
3
a) Mencuci Tangan dengan Waskom
IV
3
c) Mencuci Muka
d) Mencuci Kaki
3
e) Menyikat Gigi
IV
3
IV
3
k) Minum
l) Berhias Diri
IV
3
3
Berdasarkan hasil wawancara dengan para guru dalam memaknai
pengertian hasil belajar, para guru cenderung mengatakan bahwa yang
dimaksud dengan hasil belajar adalah penguasaan bahan pelajaran oleh
peserta didik melalui sebuah ujian atau tes yang dinyatakan dalam bentuk
angka (kuantitaif).
Oleh karaena itu apa yang dilakukan oleh para guru dalam menilai hasil
belajar peserta didik tunagrahita baru menyangkut aspek penguasaan
bahan pelajaran secara kognitif. Penilaian seperti ini belum dapat
mengungkakapkan seluruh perkembangan yang terjadi pada diri peserta
didik sebagai hasil belajar. Penilaian seperti ini tidak memberikan
informasi yang memadai tentang apa yang telah terjadi pada diri peserta
didk secara utuh.
Pada dasarnya penilaian layanan bina diri adalah sama dengan umumnya,
yaitu dengan membandingkan antara hasil asesmen atau tes awal dengan
hasil yang diperoleh setelah mendapatkan latihan. Biasanya evaluasi
dilakukan minimal satu bulan sekali, atau setiap minggu apabila
diperlukan. Keluhan dan kenyamanan anak juga menjadi pertimbangan
dalam evaluasi. Disamping itu, kerjasama dengan orang tua atau keluarga
merupakan aspek penunjang keberhasilan program layanan bina diri.
C. STRATEGI BELAJAR
Setelah anda selesai mempelajari uraian materi ke-tiga, anda diharapkan
terus mendalami materi dimaksud. Ada beberapa strategi belajar yang dapat
digunakan, sebagai berikut:
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2012
34
MP
IV
3
4. Baca kembali uraian materi yang ada di materi ke-tiga, dan buatlah
beberapa catatan penting dari materi ke-tiga.
5. Untuk mendalami materi, buatlah soal-soal latihan dalam bentuk pilihan
ganda, berkisar 5 – 10 soal dari materi yang ada di materi ke-tiga ini.
6. Lakukan diskusi dan pembahasan soal-soal dan kunci jawaban dengan
teman dalam kelompok diskusi.
7. Lakukanlah simulasi pembalajaran bina diri dengan materi tersebut di
atas.
D. MEDIA BELAJAR
Media pembelajaran yang digunakan untuk mendukung ketercapaian tujuan
pembelajaran pada materi pokok tiga ini, adalah: laptop, white board,
boardmarker, kertas koran kosong, alat makan dan minum, pakaian dengan
ber bagai jenis, gitar, baskom, serbet, kamar mandi dan WC.
E. EVALUASI BELAJAR
Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling tepat, pada setiap item
berikut ini!
1. Yang bukan merupakan bagian dari merawat diri adalah....
A. Mencuci tangan
B. Mencuci pakaian
C. Merawat Rambut
D. Menggosok gigi
2. Kebiasaan pribadi seperti makan, ke toilet, mandi, menggosok gigi,
menggunakan deodoran, termasuk kedalam ….
A. Personal care skill
B. Community survival skill
C. Interpersonal competence skill
D. Keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaan
3. Langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan mencuci tangan dengan
waskom sebagai berikut……
3
A. Mengambil sabun, membilas tangan sampai bersih, memasukan tangan
ke waskos yang beisi air, mengeringkan tangan dengan handuk/lap.
B. Membilas tangan sampai bersih, memasukan tangan ke waskos yang
beisi air, Mengambil sabun, mengeringkan tangan dengan handuk/lap.
C. Memasukan tangan ke waskos yang beisi air, Mengambil sabun,
membilas tangan sampai bersih, mengeringkan tangan dengan
handuk/lap.
D. Memasukan tangan ke waskos yang beisi air, membilas tangan sampai
bersih, mengambil sabun, mengeringkan tangan dengan handuk/lap.
4. Anak tunagrahita berusia 12 tahun ia mampu mamakai baju sendiri,
namun belum mampu merapikannya, maka anak tersebut membutuhkan
keterampilan ….
A. memelihara diri
B. merawat diri
C. menolong diri
D. mengurus diri
5. Langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan mencuci muka sebagai
berikut……
A. Mengambil air dengan tangan (menggunakan keran/gayung),
Membasuh muka dengan kedua telapak tangan, Muka dicuci dengan
sabun (pencuci muka), Membilas muka dari sabun dan kotoran sampai
bersih (kesat/tidak licin), Mengeringkan muka dengan handuk.
B. Mengambil air dengan tangan (menggunakan keran/gayung), Muka
dicuci dengan sabun (pencuci muka), Membasuh muka dengan kedua
telapak tangan, Membilas muka dari sabun dan kotoran sampai bersih
(kesat/tidak licin), Mengeringkan muka dengan handuk.
C. Mengambil air dengan tangan (menggunakan keran/gayung), Membilas
muka dari sabun dan kotoran sampai bersih (kesat/tidak licin),
Membasuh muka dengan kedua telapak tangan, Muka dicuci dengan
sabun (pencuci muka), Mengeringkan muka dengan handuk.
D. Membasuh muka dengan kedua telapak tangan, Mengambil air dengan
tangan (menggunakan keran/gayung), Muka dicuci dengan sabun
IV
3
(pencuci muka), Membilas muka dari sabun dan kotoran sampai bersih
(kesat/tidak licin), Mengeringkan muka dengan handuk.
3
F. KUNCI JAWABAN
Materi Pokok 1
1. A
2. A
3. C
4. C
5. C
Materi Pokok 2
1. B
2. B
3. C
4. D
5. B
Materi Pokok 3
1. B
2. A
3. C
4. B
5. A
1. C
2. A
3. D
4. D
5. A
6. A
7. B
8. A
9. B
10. D