Anda di halaman 1dari 3

Pengaruh Penggunaan Media Papan Baca Terhadap Kemampuan Pengenalan Kata pada Anak

MI/SD Kelas 1

Pendahuluan

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam membangun kemajuan bangsa dan negara.
Pendidikan harus dimulai sejak dini dan perlu memperhatikan aspek perkembangan anak, termasuk
aspek bahasa. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) dalam pendidikan usia dini
berkaitan dengan kemampuan memahami bahasa, mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan. Dengan
demikian, pendidikan harus memberikan perhatian khusus pada pengembangan kemampuan bahasa
anak sejak usia dini untuk memastikan mereka memiliki dasar yang kuat untuk tahap selanjutnya.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan pasal 1 ayat 1 dan 2 menyatakan (1) standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal
tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia; (2)
Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Berdasar pada amanat Undang-
Undang Dasar 1945, Pendidikan di sekolah dasar merupakan upaya untuk mencerdaskan dan
mencetak kehidupan bangsa yang bertaqwa, cinta dan bangga terhadap bangsa dan negara,
terampil, kreatif, berbudi pekerti yang santun serta mampu menyelesaikan permasalahan di
lingkungannya. Pada jenjang pendidikan dasar, keterampilan yang sangat penting dikuasai siswa
disamping berhitung adalah keterampilan membaca. Di sekolah dasar pembelajaran membaca
terbagi ke dalam dua tingkatan, yaitu membaca permulaan dan membaca lanjutan. Membaca
permulaan dilakukan di kelas I dan II sekolah dasar.

Kemampuan membaca permulaan dapat diketahui pada aktivitas visual melibatkan pemahaman
simbol atau tulisan yang diucapkan dan menitikberatkan pada aspek ketepatan menyuarakan
tulisan, lafal dan intonasi yang baik, kelancaran dan kejelasan suara sebagai bentuk pemerolehan
makna maupun informasi. Kemampuan yang diperlukan dalam membaca diperoleh dari mengenal
bentuk, mengenal perbedaan huruf, mengenal rangkaian (pola), dan mengenal perbedaan intonasi.
Kemampuan membaca menjadi dasar utama tidak saja bagi pembelajaran bahasa itu sendiri, tetapi
juga bagi pembelajaran mata pelajaran lainnya. Dengan membaca siswa akan dapat memperoleh
pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, sosial, dan
emosionalnya. Farr dalam (Dalman, 2017),

Kemampuan membaca merupakan salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap
anak. (Aini, 2023) Kemampuan membaca dapat diartikan sebagai kemampuan memahami dan
memaknai tulisan. (Marfiani & Hidayat, 2019) Kemampuan membaca ini penting untuk dimiliki oleh
anak karena dapat membantu mereka untuk belajar dan mengembangkan diri. Salah satu
keterampilan membaca yang penting untuk dikuasai oleh anak adalah kemampuan pengenalan kata.
(Nurhayati & Lestari, 2017) Kemampuan pengenalan kata adalah kemampuan untuk mengetahui dan
memahami hubungan antara bunyi dan simbol tertulis. Kemampuan ini penting untuk dimiliki oleh
anak karena merupakan dasar untuk mengembangkan keterampilan membaca lainnya, seperti
membaca pemahaman dan membaca cepat.

Belajar merupakan kegiatan yang tidak akan pernah berhenti dari detik demi detik sejak manusia
lahir sampai mati. Manusia sejak lahir belajar untuk mengenal dirinya juga lingkungannya. Oleh
karena itu pendidikan anak-anak semakin penting, mengingat perkembangan anak pada masa itu
berada pada masa aktif. Dalam dunia pendidikan suatu metode pembelajaran dapat dihadirkan
dengan menggunakan alat peraga pembelajaran atau sering dikenal media pembelajaran [T. M. Sri
Ariyati].

Pada umumnya, anak mulai belajar membaca pada usia 5-6 tahun. (Aini, 2023). Pada usia ini, anak
sudah mulai mampu mengenali beberapa kata sederhana. Namun, pada beberapa anak, kemampuan
pengenalan kata mereka dapat mengalami kesulitan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor,
seperti faktor internal, seperti kecerdasan dan minat belajar, dan faktor eksternal, seperti lingkungan
belajar yang kurang mendukung.

Salah satu upaya untuk membantu anak yang mengalami kesulitan dalam pengenalan kata adalah
dengan menggunakan media papan baca. (Aini, 2023; Marfiani & Hidayat, 2019). Media papan baca
adalah salah satu jenis media pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan
membaca permulaan pada anak-anak MI/SD kelas 1. Media ini berupa papan yang berisi kumpulan
kata-kata yang disusun secara sistematis dan terstruktur. Papan baca dapat berupa papan kata,
papan kata bergambar, atau papan flanel.

Berdasarkan Uraian tersebut, peneliti mengujicobakan menggunakan media papan baca kata
terhadap kemampuan membaca permulaan siswa kelas I untuk melihat pengaruh penggunaan
penggunaan media papan baca terhadap kemampuan membaca dan pengenalan kata siswa kelas I.
Oleh karena itu mengambil judul “Pengaruh Penggunaan Media Papan Baca Terhadap Kemampuan
Pengenalan Kata Pada Anak MI/SD kelas 1”

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimental Design yang
bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan media pembelajaran papan baca kata
terhadap kemampuan mengenal kata pada siswa kelas 1 dengan menggunakan desain Quasi
Eksperimental Design tipe Non Equivalent Control Group Design. Pada desain ini melibatkan dua
kelompok yaitu yang terdiri dari satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Kedua
kelompok diberi pengukuran praperlakuan untuk mengukur variabel dependen sebelum menerima
perlakuan. Setelah menerima perlakuan, kedua kelompok kembali diberi pengukuran pascaperlakuan
untuk mengukur perubahan variabel dependen.(Campbell & Stanley, 1963). Populasi pada penelitian
ini yaitu seluruh siswa kelas I di SD IT Darul Ilmi Kabupaten Gresik.

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan Simple random sampling dengan cara
teknik undian dengan kertas gulungan yang berisi bacaan eksperimen dan kontrol, kemudian
mengambil masing-masing kertas gulungan tersebut untuk menentukan kelas yang akan digunakan
sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari hasil pengundian 6 siswa sebagai
kelompok ekperimen dan 6 siswa lainnya menjadi kelompok kontrol.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan
dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu perangkat pembelajaran, lembar observasi,
tes, dan dokumentasi.

Kelompok 1 :

Dwi Rahmah Auliya

Ayu Dwi Rahmawati

Ahmad Sholahudin Irsyad

Anda mungkin juga menyukai