PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Efendi (2008:90) anak tunagrahita mampu didik adalah anak yang
tidak bisa mengikuti sekolah biasa, tetatpi anak tunagarhita masih memiliki
potensi yang dapat di kembangkan meskipun belum maksimal. Kemampuan bisa
dikembangkan antara lain : (1) Menulis, membaca, mengeja dan berhitung; (2)
dapat menyesuikan diri; (3) bisa mempunyai keterampilan yang sederhana.
pembimbing serta metode yang baik, akan tetapi ditunjang pula dengan media
yang tepat dan menarik sehingga dapat menambah perhatian anak dan tidak
media pembelajaran merupakan alat atau wahana yang dipergunakan dalam proses
pembelajaran sehingga diperoleh hasil pembelajaran yang lebih baik dari segi
sensorik, dan kognitif. Oleh karena itu diperlukan media pembelajaran yang tepat
melalui permainan dapat menyenangkan anak. Anak dapat lebih aktif dan senang
BC Kepanjen sudah terdapat beberapa media seperti buku siswa dan papan tulis,
namun media yang ada di sekolah belum mengkhususkan satu media untuk
indra.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
D. Hipotesis Penelitian
1. Manfaat teoritis
F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari pengaruh media kartu kata timbul papan magnet
terhadap membaca permulaan pada anak tunagrahita ringan di SLB-BC Kepanjen
adalah sebagai berikut :
berikut :
G. Definisi Operasional
1. Anak Tunagrahita
Tunagraita dalam penelitian ini adalah anak tunagrahita ringan di
kelas II SDLB yaitu anak yang mengalami masalah dalam akademik,
khususnya dalam mengenal huruf dan membaca permulaan.
2. Kartu kata timbul papan magnet
Media kartu kata timbul yang untuk pembelajaran anak tunagrahita,
yang terbuat dari bahan logam atau seng yang berbentuk persegi
yang bagian kartu terdapat magnet kecil-kecil untuk untuk
menempelkan gambar, huruf di papan magnet.
3. Kemampuan Membaca
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Tunagrahita
a. Pengertian Tunagrahita
selain itu tunagrahita juga memiliki kekurangan dalam perilaku adaptif dan terjadi
pada masa perkembangan yaitu antara masa konsepsi hingga usia 18 tahun
(Wijaya,2013).
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ini merupakan alat bantu yang digunakan pada saat peneliti
mengumpulkan data.
1. Observasi
Observasi dalam penelitian ini untuk mengetahui kemampuan membaca
permulaan pada anak tunagrahita jenjang SDLB
2. Tes
Tes adalah adalah suatu kegaiatan yang diberikan kepada siswa untuk
mengetahui jawaban yang nantinya mendapatkan sekor
3. Dokumentasi
Dokumentasi pada penelitian ini adalah berupa foto-foto untuk
mendapatkan gambar yang nantinya untuk data penelitan
E. Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh dari penelitian dta kuantitatif , pengumpulan
data yang seperti berikut :
a. Tahap Persiapan
1. Menyusun proposal penelitian
2. Menentukan lokasi penelitian dilakukan pada saat KPL
3. Mengurus surat ijin penelitian yang mengajukan surat ijin ke Falkultas,
setelah surat ijin ditandatangani surat diserahkan kepada sekolah untuk ijin
penelitian
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dilakukan di kelas II SDLB BC Kepanjen pada siswa
anak tunagrahita ringan. Sebelum peneliti menggunkan media kartu kata timpul
papan magnet, peneliti siswa diperikan pretest terlebih dahulu untuk mengetahui
kemampuan awal siswa memmbaca permulaan . selanjutnya dilakukan
pembelajaran membaca permulaan menggunakn media kartu kata timbul papan
magnet, dan melakukan postest untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam
membaca permulaan.
c. Tahap Akhir Penelitian
1. Mengolah data yang sudah diteliti dari hasil pretest dan posttest
2. Menganalisis data hasil penelitian dan membahas temuan penelitian
3. Memberikan kesimpulan dari hasil pengolahan data