PEDOMAN KESTRAD 2024 New

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Potensi kekayaan alam serta tanaman obat telah dimanfaatkan oleh leluhur untuk
mengatasi gangguan kesehatan, sehingga patut dilestarikan dan dikembangkan
dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini pelayanan kesehatan tradisional semakin
diminati masyarakat dan menjadi salah satu pilihan dalam menyelesaikan masalah
kesehatannya. Pemerintah dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Kesehatan yaitu memberikan masyarakat kesempatan yang seluas - luasnya untuk
mengembangkan, meningkatkan dan menggunakan pelayanan kesehatan
tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya.
Puskesmas sebagai salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama mempunyai
tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
sehat. Agar dapat mewujudkan fungsinya, puskesmas harus memiliki sumber daya
yang optimal termasuk diantaranya yang terpenting adalah sumber daya manusia.
Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan haruslah paham mengenai tugas pokok
dan fungsinya agar program dan kegiatan dapat berjalan dengan optimal. Untuk
dapat mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan maka di semua fasilitas
kesehatan diperlukan sumber daya kesehatan yang bermutu dan merata. Hal
tersebut memungkinkan bahwa SDM kesehatan akan mengalami mutasi ke
berbagai tempat. Demikian pula dengan program dan kegiatan yang berlangsung di
puskesmas, agar program dan kegiatan yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan
dan target yang ditetapkan tidak menutup kemungkinan timbul program dan
kegiatan baru disamping program dan kegiatan rutin yang telah dilaksanakan di
puskesmas.

B. Tujuan Program
Tujuan Umum
Meningkatkan pendayagunaan pengobatan tradisional secara tersendiri atau
terpadu/terintegrasi, serta mengembangkan TOGA di lingkungan masyarakat yang
ada di wilayah kerja Puskesmas Balongsari

Tujuan Khusus
1. Kegiatan UKM dan UKP kesehatan tradisional berjalan dengan lancar
2. Masyarakat dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional yang ada
didalam maupun luar gedung

1
C. Sasaran Program
Sasaran kegiatan UKM dalam program kesehatan tradisional adalah warga dan
keluarga binaan yang ada di RW Binaan program kesehatan tradisional Puskesmas
Balongsari dan kegiatan UKM seperti peserta posyandu lansia dan posyandu balita
serta posbindu. Sasaran kegiatan UKP Ruang kesehatan tradisional adalah bagi
petugas kesehatan tradisional.

D. Ruang Lingkup Pelayanan


Ruang lingkup kegiatan UKM program kesehatan tradisional dilaksanakan di RW
Binaan dan kegiatan UKP Ruang kesehatan tradisional yang ada di Puskesmas
Balongsari sesuai dengan jenis kegiatannya, yaitu;
A. Pelayanan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan), melalui :
1.Pelayanan terapi akupunktur
2.Pelayanan terapi akupresur
3.Pelayanan terapi medik herbal
4.Pelayanan aromatherapi
5.Pelayanan terapi pijat bayi
B. Pelayanan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat), melalui :
1. Penanaman dan Perawatan taman obat keluarga (TOGA) yang ada di
Puskesmas Balongsari
2. Demo Toga
Ruang lingkup kegiatan demo toga adalah di RW Binaan program kesehatan
tradisional meliputi ;
1. RW VI Kel. Balongsari
2. RW II Kel. Balongsari
3. RW VIII Kel. Tandes
4. RW V Kel. Karangpoh
Demo Toga ini meliputi penyuluhan manfaat tanaman obat dan demo
memasak olahan toga menjadi makanan/minuman yang dapat diterapkan
masyarakat untuk memelihara kesehatannya
3. Asuhan Mandiri Pemanfaatan Toga dan Akupresur
Ruang lingkup kegiatan ASMAN Toga dan Akupresur adalah di 3 Kelurahan
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Balongsari meliputi ;
1. Kader serta Keluarga Binaan RW VI dan RW II Kel. Balongsari
2. Kader dan Keluarga Binaan RW VIII Kel. Tandes
3. Kader dan Keluarga Binaan RW V Kel. Karangpoh
Asuhan Mandiri Pemanfaatan Toga dan Akupresur ini meliputi sosialisasi
dan orientasi asuhan mandiri pemanfaatan toga dan ketrampilan kepada

2
kader, Pembentukan kelompok asman di masyarakat 1 kelompok terdiri atas
5 sampai 10 Kepala Keluarga, Pendekatan ke keluarga binaan oleh masing-
masing kader, Pembinaan kelompok asuhan mandiri toga dan akupressure
melalui pembekalan pengetahuan dan ketrampilan 1 bulan 1x, Pencatatan
dan pelaporan.
4. Kegiatan Pembinaan Penyehat Tradisional (HATTRA) yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Balongsari
Ruang lingkup pembinaan hattra ini ada di 3 kelurahan yang ada di wilayah
kerja Puskesmas. Pembinaan hattra meliputi kunjungan rumah di wilayah
kerja Puskesmas Balongsari yaitu Kelurahan Balongsari, Kelurahan Tandes
dan Kelurahan Karangpoh
5. Kegiatan Asman yang mendukung program prioritas
Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan oleh anggota kelompok asman di
kegiatan posbindu, kader surabaya hebat yang melakukan kunjungan rumah
disisipkan penyuluhan tentang Toga untuk mengatasi Hipertensi. Untuk saat
ini masih di kelompok asman kacang hijau balai RW 2 Kelurahan balongsari.
6. Kegiatan KAPASIAGA
Kegiatan Kampung Asi yang Terintegrasi dengan Toga dilakukan di RW II
Kel. Balongsari, RW VI Kel. Balongsari, RW VIII Kel. Tandes dan RW V Kel.
Karangpoh. Untuk pelaksanaan disesuaikan dengan kegiatan kampung asi.

E. Batasan Operasional
Kesehatan Tradisional
Pedoman internal kesehatan tradisional dilaksanakan sebagai pedoman
petugas dalam melaksanakan kegiatan program kesehatan tradisional (UKM)
dan pelayanan kesehatan tradisional (UKP) Puskesmas Balongsari untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan tradisional pada masyarakat.

3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Kesehatan Tradisional
Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan program kesehatan
tradisional dilaksanakan oleh tim kesehatan tradisional dan petugas kesehatan
tradisional, sedangkan UKP dilaksanakan oleh tenaga kesehatan tradisional yang
terintegrasi.
B. Distribusi ketenagaan
Dalam pelaksanaan kegiatan program kesehatan tradisional yaitu:
1. Tim Pelaksana kegiatan dalam gedung 2 orang ; Penanggung jawab program
dan tukang taman
2. Tim Pelaksana kegiatan luar gedung ada beberapa orang : Penanggung jawab
program dan tim kestrad
C. Jadwal kegiatan
Untuk pelayanan kesehatan tradisional (UKP) Jadwal kegiatan dilakukan rutin
setiap hari secara terintegratif dengan jadwal kegiatan lain yang ada di Puskesmas
Balongsari. Sedangkan kegiatan UKM program kesehatan tradisional dilakukan
berdasarkan jadwal yang sudah dibuat setahun sekali.

4
JADWAL KEGIATAN UKM

LOKASI BULAN
NO KEGIATAN PJ PETUGAS
PELAKSANAAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Taman Toga Busrah Busrah
Penanaman dan Perawatan
1 Puskesmas Hamidah, Hamidah,
taman obat keluarga (TOGA)
Balongsari A.Md Joko
Busrah Busrah
Demo Toga RW binaan
2 Hamidah, Hamidah
program kestrad
A.Md
Asuhan Mandiri Pemanfaatan Busrah Busrah
RW binaan
3 Hamidah, Hamidah
Toga dan Akupresur program kestrad
A.Md
Kader
Surabaya
Asman mendukung program Hebat,
Busrah
prioritas (bersamaan dengan RW II Kel. Busrah
4 Hamidah,
Balongsari Hamidah,
posbindu) A.Md
Yuni
Nurhamidah

Pembinaan Penyehat Busrah


Busrah
3 Kelurahan : Hamidah,
Tradisional (HATTRA) yang ada Hamidah,
Balongsari A.Md
5 Nian R,
di wilayah kerja Puskesmas Tandes
Widya P,
Karangpoh
Balongsari Meirinda R
Kel. Balongsari, Tutik C Busrah
6 KAPASIAGA Kel. Tandes, Kel. Hamidah, Ade
Karangpoh Nur, Tutik C

6
JADWAL KEGIATAN UKP

LOKASI BULAN
NO KEGIATAN PJ PETUGAS
PELAKSANAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Ruang Kesehatan Busrah


Busrah Hamidah,
1 Akupunktur Tradisional
Hamidah, A.Md A.Md
Puskesmas Balongsari
Ruang Kesehatan Busrah Busrah
2 Akupresur Tradisional Hamidah, A.Md Hamidah,
Puskesmas Balongsari A.Md
Ruang Kesehatan Busrah Busrah
3 Medik Herbal Tradisional Hamidah, A.Md Hamidah,
Puskesmas Balongsari A.Md
Ruang Kesehatan Busrah Busrah
4 Aromatherapi Tradisional Hamidah, A.Md Hamidah,
Puskesmas Balongsari A.Md

Ruang Kesehatan Busrah Busrah


5 Pijat Bayi Tradisional Hamidah, A.Md Hamidah,
Puskesmas Balongsari A.Md

7
1
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DenahRuang
--denah ruang pemeriksaan umum diantara ruang – ruang di Puskesmas
B. Standar Fasilitas
Dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan tradisional fasilitas dan kelengkapan yang
diperlukan antara lain ;
1. Pedoman Pembinaan Pengobat Tradisional Akupresur bagi Petugas Kesehatan
2. Pedoman Persyaratan Kesehatan Pelayanan SPA
3. Pedoman Pijat Bayi Prematur dan Bayi Usia 0-3 bulan
4. Pedoman Pengelolaan dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga
5. Pedoman Pelayanan Kesehatan Tradisional Ramuan
6. Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional
7. Elektrostimulator (AES)
8. Tensi
9. Cawan
10. Klem
11. Bengkok
12. Lembar balik asuhan mandiri pemanfaatan toga dan akupresur
13. Buku saku asuhan mandiri pemanfaatan toga dan akupresur
14. Prosedur kegiatan
15. Alat Masak :
Panci stainless steel
Kompor portable
Pisau
Pengaduk
Sendok
Saringan
Timbangan digital
Blender
Baskom
16. Alat untuk perawatan tanaman :
Gunting tanaman
Sekop
Gembor untuk menyiram
17. Alat tulis
18. Leaflet

8
19. Form pengisian hattra
20. Dokumentasi foto jika diperlukan

9
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN/KEGIATAN

1. Kesehatan Tradisional
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
A. Lingkup Kegiatan
Kegiatan Pokok
Jenis kegiatan yang dilaksanakan Pelayanan klinis Ruang kesehatan tradisional
di Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) meliputi :
− Akupunktur
− Akupresur
− Medik Herbal
− Aromatherapi
− Pijat Bayi
B. Metode
Metode yang digunakan adalah pemeriksaan kesehatan
C. Tata Laksana
Akupunktur
− Memanggil pasien melalui web antrean online
− Melakukan entry simpus
− Mengidentifikasi pasien
− Melakukan anamnesa pasien
− Menentukan terapi berdasarkan diagnosa dari dokter
− Memberikan inform consent kepada pasien
− Mulai melakukan tindakan akupunktur
− Memberikan komunikasi,informasi dan edukasi dan memberitahu kunjungan
ulang atau segera berkunjung jika ada keluhan
Akupresur
− Memanggil pasien melalui web antrean online
− Melakukan entry simpus
− Mengidentifikasi pasien
− Melakukan anamnesa pasien
− Menentukan terapi berdasarkan diagnosa dari dokter
− Mulai melakukan tindakan akupresur
− Memberikan komunikasi,informasi dan edukasi dan memberitahu kunjungan
ulang atau segera berkunjung jika ada keluhan
Medik Herbal
− Memanggil pasien melalui web antrean online
− Melakukan entry simpus

10
− Mengidentifikasi pasien
− Melakukan anamnesa pasien
− Menentukan terapi berdasarkan diagnosa dari dokter
− Memberi informasi tentang tanaman, dosis, dan cara penggunaan serta lama
terapi
− Menjadwalkan kunjungan ulang / segera kembali bila ada keluhan
Aromatherapi
− Memanggil pasien melalui web antrean online
− Melakukan entry simpus
− Mengidentifikasi pasien
− Melakukan anamnesa pasien
− Menentukan terapi berdasarkan diagnosa dari dokter
− Mulai melakukan tindakan aromatherapi
− Memberikan komunikasi,informasi dan edukasi dan memberitahu kunjungan
ulang atau segera berkunjung jika ada keluhan
Pijat Bayi
− Memanggil pasien melalui web antrean online
− Melakukan entry simpus
− Mengidentifikasi pasien
− Melakukan anamnesa pasien
− Menentukan terapi berdasarkan diagnosa dari dokter
− Mulai melakukan tindakan pijat bayi / anak
− Memberikan komunikasi,informasi dan edukasi dan memberitahu kunjungan
ulang atau segera berkunjung jika ada keluhan
2. Kesehatan Tradisional
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
A. Lingkup Kegiatan
Pada prinsipnya penyelenggaraan Kesehatan Tradisional tidak berbeda dengan
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) lainnya
di masyarakat. Ada beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh masyarakat
sesuai dengan sumber daya,kemampuan, keinginan masyarakat dan untuk
masyarakat itu sendiri. Upaya kesehatan tradisional yang ada di masyarakat
(UKM) meliputi :
− Penanaman taman obat keluarga (TOGA) yang ada di Puskesmas
Balongsari
− Perawatan taman obat keluarga (TOGA) yang ada di Puskesmas Balongsari
− Demo Toga
− Asuhan Mandiri Pemanfaatan Toga dan Akupresur

11
− Asman mendukung program prioritas di kegiatan posbindu
− Kegiatan Pembinaan Penyehat Tradisional (HATTRA) yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Balongsari
− Kegiatan Kampung Asi yang Terintegrasi dengan TOGA
B. Metode
Metode yang digunakan adalah kegiatan wawancara, demo dan penyuluhan
C. Tata Laksana
Penanaman taman obat keluarga (TOGA) yang ada di Puskesmas Balongsari
1. Petugas melakukan survey tempat/lahan yang akan digunakan untuk
budidaya TOGA
2. Petugas menyiapkan media tanam
3. Petugas menyiapkan pot
4. Petugas menyiapkan bibit
5. Petugas menyiram media tanam menggunakan air untuk melembabkan
6. Petugas meletakkan media tanam yang telah lembab kedalam pot
7. Petugas menanam bibit kedalam pot yang telah berisi media tanam
8. Petugas memadatkan tanah di sekitar bibit agar tanaman kokoh
9. Perawatan taman obat keluarga (TOGA) yang ada di Puskesmas Balongsari
10. Petugas melakukan penyiraman tanaman TOGA tiap pagi hari
11. Petugas melakukan penyiangan berkala setiap 3 bulan sekali atau sesuai
kebutuhan (kondisi gulma)
12. Petugas melakukan penggemburan tanah agar tanaman dapat tumbuh
lebih baik
13. Petugas melakukan pemupukan 1 bulan sekali
14. Petugas melakukan penyulaman 1 bulan setelah penanaman
Demo Toga
1. Petugas membuat jadwal demo TOGA
2. Petugas membuat surat undangan demo TOGA dan meminta persetujuan
Kepala Puskesmas
3. Petugas meminta nomor surat ke ruang TU dan membagikan surat
undangan kepada para Kader TOGA untuk diberikan kepada warga
4. Menyiapkan sarana dan prasarana
5. Petugas mempersilahkan undangan mengisi daftar hadir
6. Petugas memaparkan materi
7. Petugas menyebutkan bahan dan alat yang akan digunakan
8. Petugas menjelaskan langkah-langkah cara mengolah tanaman TOGA
9. Petugas memberikan sesi tanya jawab
10. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan demo TOGA.

12
Asuhan Mandiri Pemanfaatan Toga dan Akupresur
1. Sosialisasi dan orientasi asuhan mandiri pemanfaatan toga dan ketrampilan
kepada kader
2. Pembentukan kelompok asman di masyarakat 1 kelompok terdiri atas 5 sampai
10 Kepala Keluarga
3. Kader didampingi petugas kesehatan tradisional melakukan pendekatan ke
keluarga binaan oleh masing-masing kader
4. Kader melakukan pembinaan kelompok asuhan mandiri toga dan akupressure
melalui pembekalan pengetahuan dan ketrampilan 1 bulan 1x
5. Petugas kesehatan tradisional melakukan pemantauan secara periodik
6. Petugas kesehatan tradisional mengambil catatan kader yang berisi tentang
pelaksanaan kegiatan kelompok asuhan mandiri setiap bulannya dan
melaporkan ke Dinas Kesehatan setiap triwulan
7. Petugas kesehatan tradisional melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan
asuhan mandiri
Pembinaan Kader toga
1. Petugas membuat jadwal
2. Petugas membuat surat undangan yang disetujui Kepala Puskesmas
3. Petugas meminta nomor surat pada TU
4. Petugas datang ke rw binaan kestrad tiap kelurahan sesuai jadwal
5. Petugas kestrad memberikan materi yang telah disiapkan
6. Petugas melakukan diskusi dengan kader
7. Melakukan melakukan evaluasi tentang kegiatan TOGA di RW Binaan
8. Menyusun rencana tindak lanjut
9. Menyusun laporan kegiatan
Kegiatan Pembinaan Penyehat Tradisional (HATTRA) yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Balongsari
1. Mendata hattra yang ada di wilayah kerja puskesmas
2. Membuat jadwal pembinaan
3. Meminta surat tugas di TU yang disetujui Kepala Puskesmas
4. Mendatangi rumah hattra yang digunakan untuk terapi
5. Membina hattra dan mengisi form checklist yang telah disediakan
6. Pencatatan dan Pelaporan

13
BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan kesehatan tradisional


baik UKM dan UKP direncanakan oleh Pelaksana dan diusulkan ke Tim Perencanaan
Tingkat Puskesmas melalui Penanggung Jawab UKM Pengembangan dengan tahapan
kegiatan yang akan dilaksanakan.
Logistik yang diperlukan dalam pelaksanaan program kesehatan tradisional
antara lain bahan untuk demo toga, refill kompor gas portable, bibit toga, pupuk, tanah
taman, lembar balik, dan bahan atau materi penyuluhan seputar toga sedangan untuk
pelayanan kesehatan tradisional antara lain jarum akupunktur, kapas, alkohol, minyak
zaitun, baby oil, essential oil untuk aromatherapi.

14
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan Masyarakat perlu


diperhatikan keselamatan pasien/sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhadap
segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya
pencegahan risiko terhadap pasien/sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan
yang akan dilaksanakan.
1. Identifikasi dan upaya pencegahan risiko terhadap sasaran dalam pelaksanaan
kegiatan program kesehatan tradisional (UKM) adalah sebagai berikut :
No Pelayanan/Kegiatan Jenis Potensial RisikoUpaya Pencegahan
Risiko
1 Asuhan Mandiri Toga dan Saat melakukanP Petugas memberi
Akupresur akupresur kepada saran saat
keluarga binaan melakukan
penekanannya terlalu pembinaan tiap
kencang terjadi pecah bulannya agar para
pembuluh darah anggota kelompok
berhati hati
melakukan
akupresur tidak
boleh terlalu
kencang

2. Identifikasi dan upaya pencegahan risiko terhadap sasaran dalam pelayanan


upaya kesehatan tradisional (UKP) adalah sebagai berikut :
No Pelayanan/Kegiatan Jenis Potensial Risiko Upaya Pencegahan
Risiko
1. Pijat Bayi Sebelum dilakukan Pemberian kie pada
pemijatan pada bayi, ibu agar tidak diberi
ibu memberi makanan/minuman
makan/minum susu saat akan dipijat
atau pemberian jeda
waktu antara setelah
pemberian susu
dengan waktu saat
mau dipijat

15
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan Pelayanan


Kesehatan Tradisional Masyarakat perlu diperhatikan keselamatan kerja petugas
dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi
pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap petugas harus
dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
1. Identifikasi dan upaya pencegahan risiko terhadap petugas dalam Pelayanan
Kesehatan Tradisional (UKM) sebagai berikut :

No Pelayanan/Kegiatan Jenis Potensial Risiko Upaya Pencegahan


Risiko
1 Demo toga Blender rusak pada Melakukan
saat praktek demo pengecekan sebelum
toga melakukan demo
toga dan memilah
bahan agar blender
tidak mudah rusak
seperti jahe beresiko
blender rusak karena
banyak seratnya
2 Penanaman dan Adanya kotoran yang Menggunakan
perawatan taman TOGA menempel pada kuku sarung tangan
yang nantinya khusus dari karet
ditakutkan dapat dan selalu mencuci
menyebabkan diare tangan dengan benar
setelah melakukan
kegiatan tersebut

2. Identifikasi dan upaya pencegahan risiko terhadap petugas dalam Pelayanan


Kesehatan Tradisional (UKP) sebagai berikut :

No Pelayanan/Kegiatan Jenis Potensial Risiko Upaya Pencegahan


Risiko
1 Akupunktur Tangan petugas Menggunakan
kontak langsung handscoon dan
dengan darah ketika Setelah melakukan
mencabut jarum terapi harus mencuci
tangan dengan benar

16
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan kegiatan Program Kesehatan Tradisional dimonitor dan


dievaluasi melalui beberapa indikator yang ada di PKP.
Monitoring dilakukan oleh Penanggung Jawab UKM dan Kepala Puskesmas setiap
bulan melalui pertemuan lokakarya mini. Sedangkan pembahasan permasalahan
indikator yang belum tercapai dan memerlukan peran lintas sektor terkait akan dibahas
dalam pertemuan lokakarya mini lintas sektor tiap tribulan.

17
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi petugas kestrad puskesmas dan lintas sektor
terkait dalam pelaksanaan upaya kesehatan tradisional (UKP) dan pembinaan Program
Kesehatan Tradisional (UKM) di Masyarakat dengan tetap memperhatikan prinsip
proses pembelajaran dan manfaat.
Keberhasilan kegiatan Upaya Kesehatan Tradisional tergantung pada komitmen
yang kuat dari semua pihak terkait.

18

Anda mungkin juga menyukai