NPM : 1906434230
Mata Kuliah : Teknik Telekomunikasi Modern
Dosen : Dr. Ir. Muhamad Asvial, M.Eng.
CHAPTER 1
1
c. Modulator
Didalam blok modulator ini, sinyal informasi akan ditumpangkan pada sinyal carrier. Tujuan
dari modulasi ini adalah untuk mempercepat proses transmisi data dan meningkatkan jarak
tempuh pengiriman informasi. Hasil dari modulasi ini yang akan dikirimkan pada channel.
Receiver Block
a. Demodulator
Pada blok ini terjadi proses penghilangan sinyal carrier yang terdapat pada waveform. Proses
penghilangan sinyal carrier ini dilakukan dengan membangkitkan sinyal pada soilator yang
frekuensinya sama dengan frekuensi sinyal carrier yang terkandung pada waveform
kemudian mengkorelasinya. Setelah proses korelasi kaan didapat sebuah channel codeword.
b. Source Decoder.
Pada source deccoder ini terjadi proses decoding DAC (Digital to Analog) yang terdiri dari 3
proses yaitu, Decoding, Reconstruction, dan Filltering. Dari block ini akan didapat kembali
informasi sumbernya.
Multiplexing
1. Time Division Multiplexing
Merupakan sebuah proses pentransmisian beberapa sinyal informasi yang hanya melalui satu
kanal transmisi dengan masing-masing sinyal yang ditransmisikan pada periode waktu
tertentu. TDM sering digunakan karena alasan biaya, semakin sedikit kabel yang
digunakandan semakin simple receiver yang dapat dipakai untuk mentransmisikan data dari
banyak sumber untuk banyak tujuan membuat TDM lebih murah dibanding yang lain. TDM
juga menggunakan BW yang lebih sedikit daripada FDM. Dengan BW yang kecil membuat
bitrate semakin cepat, namun daya yang digunakan semakin besar.
2. Frequency Division Multiplexing
FDM menggabungkan banyak saluran input menjadi sebuah saluran output berdasarkan
frekuensi
3. Wavelength Division Multiplexing
Merupakan teknologi multiplexing pada saluran serat optik dengan membawa panjang
gelombang dan sinyal yang berbeda tetapi pada satu saluran serat optic. Panjang gelombang
mulai dari 1310, 1490, dan 1550 nm.
Channel Coding
Kanal koding merupakan suatu teknik yang digunakan untuk meningkatkan performansi pada
sistem komunikasi dengan cara mendesign ulang pada sinyal dikirimkan dengan pengaruh dari efek
gangguan seperti noise, fading, dan jamming. Biasanya target dari kanal koding adalah untuk
mengurangi probability bit of error (Pb) atau Eb/No. Channel Coding menambah redundansi untuk
meningkatkan keandalan komunikasi. Sehingga saluran koding disebut juga sebagai error correcting
code
2
CHAPTER 2
OPTICAL COMMUNICATION
Topologi Optocal Communication
Transmitter Optik mengubah sinyal listrik menjadi format optical (electric to optic)
Light Emitting Diode (LED): merupakan kategori light source (sumber cahaya) yang
murah, kuat dan dapat digunakan dengan MMF dalam aplikasi jangka pendek.
Laser Diode: kinerja tinggi dan lebih banyak daya, cocok digunakan untuk SMF
dalam kecepatan tinggi.
Distributed Feedback (DFB) Laser – high performance, single mode laser
Fabry-Perrot (FP) lasers – low performance multimode
Receiver Optik mengubah sinyal optik menjadi sinyal elektrik yang sesuai.
PIN Photo Diode: mendeteksi cahaya dan mengubahnya kembali menjadi sinyal
electrical. Kinerja rendah, tidak ada penguatan internal, biaya rendah, banyak
digunakan.
Avalanche Photo Diode (APD): Kinerja tinggi dengan gain internal.
Receiver: menerima sinyal cahaya lemah, pembersihan, penguatan dan retransmit
Amplifier Optik: Memperkuat cahaya dalam sera
3
CHAPTER 3
MODERN APPLICATION
Perbandingan WiMax dan LTE
Sebelum menuju Next Generation Networks, yang berbasis IP, Broadband dan mobile multimedia,
tentunya masing-masing application mempunyai masa nya, seperti gambar dibawah ini.
4
CHAPTER 4
INTERCONNECTION
REGULASI
Dalam rangka menghadirkan kondisi yang baik untuk berkompetisi di industri telekomunikasi seluler,
pemerintah dalam hal ini Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) telah menerbitkan
regulasi-regulasi dalam rangka mengawasi kegiatan operator seluler di Indonesia. Dengan adanya
regulasi ini tentunya memberikan dampak tidak langsung baik bagi industri dan masyarakat.
5
Adanya pengurangan biaya dan efisiensi dalam pembangunan telekomunikasi
Dengan dikeluarkannya regulasi-regulasi yang jelas mengenai pengaturan pemakaian menara
bersama, tarif interkoneksi yang diturunkan serta regulasi lainnya. Hal ini tentunya
berdampak pada efisiensi dan penghematan biaya. Sementara penurunan tarif interkoneksi
sangat membantu para pendatang baru di industri seluler, karena biaya yang mereka
keluarkan lebih efisien.
Menghadirkan Persaingan Yang Lebih Kompetitif
Iklim persaingan usaha di industri seluler pun menjadi lebih kompetitif dengan
dikeluarkannya regulasi-regulasi oleh pemerintah. Sehingga kondisi semakin kondusif, ini
bisa dilihat dengan banyaknya bermunculan operator-operator baru.
Meningkatnya Penghasilan Operator
Penghasilan yang didapatkan oleh para operator seluler pun terlihat adanya peningkatan. Ini
adalah dampak dari persaingan usaha yang kompetitif sehingga banyak konsume mampu
menggunakan jasa mereka.
6
CHAPTER 5
SPECTRUM ANALYSIS
7
Karakteristik Cognitive Radio adalah sebagai berikut :
1. Dapat berekonfigurasi
Kemampuan rekonfigurasi adalah kemampuan mengatur parameter-parameter operasi untuk transmisi
tanpa modifikasi pada komponen perangkat keras. Kemampuan rekonfigurasi ini memungkinkan CR
beradaptasi secara dinamis dengan lingkungan RF sekitar
2. Bersifat kognitif
Kognitif berarti proses untuk mengetahui melalui persepsi, pemikiran, pengetahuan dan intuisi
dengan fokus pada informasi yang tersedia pada lingkungan.
3. Self-management
Self-management merupakan kemampuan CR untuk beradaptasi dengan lingkungan tanpa instruksi
dari entitas pusat managemen. Hal ini dapat mengurangi kompleksitas sistem
Fungsi utama dari cognitive radio adalah sebagai berikut (Akyildiz, dkk, 2006) :
1. Spectrum sensing : mendeteksi pita spektrum yang tidak digunakan kemudian dibagi
penggunaannya di antara sesama pengguna CR tanpa menimbulkan interferensi dengan
pengguna lain.
2. Spectrum management : menentukan pita spektrum terbaik yang tersedia sesuai dengan
permintaan pengguna. Fungsi managemen meliputi spectrum analysis dan spectrum decision.
3. Spectrum mobility : merupakan proses perpindahan frekuensi operasi sebuah user pada CR.
4. Spectrum sharing : menyediakan metode penjadwalan spektrum yang fair.
8
CHAPTER 6
MODULATION DEMODULATION
Modulasi merupakan perubahan parameter dari sinyal carrier menjadi sinyal informasi.
Modulasi adalah pengaturan parameter dari sinyal pembawa (carrier) yang berfrekuensi tinggi sesuai
sinyal informasi (pemodulasi) yang frekuensinya lebih rendah, sehingga informasi tadi dapat
disampaikan. Proses modulasi membutuhkan dua buah sinyal yaitu sinyal pemodulasi yang berupa
dinyal informasi yang dikirim, dan sinyal carrier dimana sinyal informasi tersebut ditumpangkan.
Tujuan dilakukannya proses modulasi antara lain :
1. untuk memudahkan proses radiasi
a. Pada kanal komunikasi berupa udara, diperlukan antena untuk proses pemancaran/radiasi
dan penerimaan sinyal.
b. Dimensi antena adalah berbanding terbalik dengan frekwensi sinyal yang
dipancarkan/diterimanya.
2. untuk memungkinkan multiplexing jika sebuah media transmisi dapat digunakan oleh
beberapa kanal, maka modulasi dapat digunakan untuk menempatkan masing- masing kanal
pada wilayah spektrum frekwensi yang berbeda. Contohnya : teknik fdm pada system
telepon.
Informasi yang akan disampaikan berbentuk sinyal digital, yaitu pulsa yang menyatakan nilai 1
& 0. Sinyal digital ini tidak dapat ditransmisikan begitu saja menggunakan radio,karena bandwidth
(lebar pita) yang dipakai oleh sinyal digital terlalu lebar.Sinyal ini harus dimodifikasi agar ia dapat
ditrasmisikan. Modifikasi terhadap sinyal ini dinamakan modulasi.
Modulasi Digital
Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital (bit stream) ke dalam sinyal
carrier. Modulasi digital sebenarnya adalah proses mengubah-ubah karakteristik dan sifat
gelombang pembawa (carrier) sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya memiliki ciri-ciri dari bit-
bit (0 atau 1). Berarti dengan mengamati sinyal carriernya, kita bisa mengetahui urutan bitnya
disertai clock (timing,sinkronisasi). Melalui proses modulasi digital sinyal-sinyal digital setiap
tingkatan dapat dikirim ke penerima dengan baik. Untuk pengiriman ini dapat digunakan media
transmisi fisik (logam atau optik) atau non fisik (gelombang- gelombang radio).
Teknik Modulasi Digital
Pada dasarnya dikenal 3 prinsip atau sistem modulasi digital yaitu: ASK, FSK, dan PSK.
Frekuensi Shift Keying (FSK) adalah modulasi frekuensi skema di mana informasi digital
ditularkan melalui perubahan frekuensi diskrit suatu gelombang pembawa.
Modulasi FSK merupakan modulasi yang mempunyai kinerja yang lebih baik dan
menggunakan system deteksi yang lebih sederhana dibandingkan dengan PSK. Oleh karena itu
penerapan cukup luas pada system trasmisi data.
Frequency Shift Keying (FSK) relative sederhana, FSK memiliki bentuk penampakan
gelombang yang konstan dari modulasi sudut yang similar (sama) terhadap frekuensi modulasi
konvensional kecuali bahwa sinyal modulasinya adalah untaian pulsa biner yang bervariasi di antara
dua level tegangan diskrit dibanding perubahan bentuk gelombang secara terus-menerus.
9
CHAPTER 7
MOBILE CELLULER EVOLUTION 5G
Indonesia saat ini tengah memasuki era teknologi 4G dimana secara global teknologi ini telah
dikomersilkan sejak tahun 2009.Melihat pengalaman implementasi teknologi seluler dari 1G sampai
dengan 4G di Indonesia yang selalu terlambat, dan saat ini akan memasuki era 5G yang rencananya
akan diluncurkan tahun 2020. Teknologi 5G diprediksikan memiliki kecepatan data sampai dengan
10 Gbit/s, berlipat dari generasi sebelumnya
Visi Teknologi 5G
Data rates yang tinggi(1-10 Gbps);.
Memiliki latensi dibawah 1 ms;
Biayadan energi yang efisien(cost& energy efficiency);
1000x kapasitas saat ini;
Cakupan yang luas dengan menggunakan jaringan heterogen; Konektivitas yang stabil.
Perkembangan Teknologi 5G
Massive MIMO
Massive MIMO Salah satu teknologi yang digunakan dalam usulan 5G adalah Massive
MIMO. MIMO sendiri sudah dipakai dalam teknologi 4G, dimana dalamtiap stasiun
pemancar/penerima menggunakan antena lebih dari satu.
Gelombang Milimiter
Gelombang milimeter /Millimetre wave(mmWave) atau disebut juga millimetre band
merupakan frekuensi dengan panjang gelombang antara 10 sampai dengan 1 milimeter. Gelombang
milimetermenempati spektrum 30 –300 Ghz, sehingga dikategorikan sebagai Extremely High
Frequency (EHF). Tingginya frekuensi gelombang milimeter serta karakteristik propagasi yang
khususmembuat mereka berguna untuk berbagai aplikasi termasuk transmisi data dalam jumlah
besarpada jaringan komputer, komunikasi seluler, dan radar.
10
Visible Light Communication(VLC) merupakan teknologi komunikasi data dengan
menggunakan cahaya sebagai carrier
==========================================
11
Salah satu hal yang penting dalam pengaturan interkoneksi tersebut adalah penetapan biaya
interkoneksi yang dapat dijadikan acuan bagi para penyelenggara dalam melakukan
interkoneksi. Metode perhitungan biaya interkoneksi menggunakan Long Run Incremental
Cost (LRIC tentunya harus mendorong terjadinya peningkatan dalam penyediaan interkoneksi
dan mendorong tumbuhnya industri.
Pertimbangan lainnya dalam menetapkan metode LRIC sebagai metode perhitungan biaya
interkoneksi karena metode ini sudah digunakan secara internasional pada industri yang
kompetitif. Metode LRIC yang digunakan dalam perhitungan interkoneksi adalah pendekatan
bottom-up. Pendekatan bottom-up dilakukan dengan mengembangkan model konfigurasi
jaringan yang efisien dengan mempertimbangkan kondisi jaringan yang eksisting
12