Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

PENGATURAN MUATAN
PT. DHARMA LAUTAN UTAMA
DI KMP. DHARMA FERRY

OLEH:
I Wayan Bayu Janardana
00969624

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN MENENGAH 1 KOTA PALU
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMK NEGERI 7 PALU
2023/2024
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : I Wayan Bayu Janardana


NISN : 00969624
Program Studi : Nautika Kapal Niaga
Judul Laporan : Pengaturan Muatan

Dengan ini saya menyatakan bahwa Naskah Laporan Praktek Kerja


Industri yang disusun ini benar keasliannya. Apabila di kemudian hari ternyata
penulisan Laporan Praktek Kerja Industri ini merupakan penjiplakan dari karya
orang lain , maka saya bersedia mempertanggung jawabkan sekaligus menerima
sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di SMK Negeri 7 Palu.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sadar tanpa ada paksaan dari
pihak manapun.

Penulis

I Wayan Bayu Janardana

LEMBAR PENGESAHAN

II
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Oleh:
I Wayan Bayu Janardana
NISN: 00969624

Palu, 12 Desember 2023

Menyetujui,

Kepala Program Pembimbing


Nautika Kapal Niaga

Asrul Gafar, S.Sos Djaya Rahman,S.Pi


NUPTK.18577456 4820 0002 NIP.19750612 200903 1 001

Kepala Sekolah SMKN 7 PALU

ASHAR,S.Pd
NIP.19641223 198901 1 001

III
IDENTITAS PESERTA PRAKTEK

Nama : I Wayan Bayu Janardana


NISN : 00969624
Tempat/Tgl Lahir : Taunca, 11 Februari 2006
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Alamat : Mamboro, Kec. Palu Utara, Sulawesi Tengah
Catatan Kesehasatan : Sehat
No. Telephone : 085256159561
Orang Tua
Nama Ibu : Niluh Yuni Frafitasari
Nama Ayah : Wayan Wibawa
Alamat : Mamboro, Kec. Palu Utara, Sulawesi Tengah

IV
K ATA PENGANTAR

Salam Sejahtera bagi kita semua.


Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
nikmat dan rahmatnya yang telah dikaruniakan kepada kita semua terutama
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas praktek kerja industry dengan
baik dan lancar. Laporan ini merupakan hasil praktek kerja lapangan(PKL) di PT.
DHARMA LAUTAN UTAMA.
Tujuan penulisan laporan ini sebagai syarat kelulusan. Bahan penulisan
laporan ini diambil berdasarkan hasil kerja praktek industry dan beberarapa
sumber literatur yang mendukung penulisan laporan ini. Laporan ini disusun
berkat bantuan dan bimbingan dari banyak pihak terkait baik secara langsung
maupun tidak langsung, untuk itu perkenankan saya menyampaikan terima kasih
kepada;
1. Tuhan yang Maha Esa yang telah memberi Kesehatan dan keselamatan
sehingga saya dapat menyelesaikan praktek kerja industry dengan baik.

2. Kedua orang tua saya yang memberikan motivasi serta dukungan, baik
itu material maupun non material.

3. Bapak Ashar, S.Pd selaku kepala sekolah SMK NEGERI 7 PALU.

4. Bapak Asfar Septiadi,S.Pd, M.Pd selaku wali kelas.

5. Bapak Asrul Gafar, S.Sos selaku kepala program Nautika Kapal Niaga.

6. Bapak Djaya Rahman,S.Pi selaku pembimbing di SMKN 7 PALU.

7. Bapak Suharno Tri R. selaku nakhoda di KMP. DHARMA FERRY.

8. Perusahaan pelayaran PT. DHARMA LAUTAN UTAMA.

9. Crew-crew di KMP. DHARMA FERRY.

10. Serta teman-teman seangkatan dan seperjuangan selama PKL di PT.


DHARMA LAUTAN UTAMA

V
Setelah semua pihak yang banyak membantu sehingga terwujudnya penulisan
laporan ini. Saya menyadari bahwa penulisan laporan ini bersifat jauh dari kata
sempurna, untuk itu saya mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan dimasa yang akan datang.
Akhir kata semoga ini dapat berguna bagi saya dan khususnya bagi para
pembaca.
Sekian dan Terimakasih…

Palu, 12 Desember 2023

I Wayan Bayu Janardana

VI
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN……………………………………………..II
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKERIN…………………III
IDENTITAS PESERTA PRAKTEK……………………………………IV
KATA PENGANTAR…………………………………………………..V
DAFTAR ISI……………………………………………………………VII
BAB I…………………………………………………………………..1
PENDAHULUAN……………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri (Prakerin)……………….1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri (Prakerin)………………………..2
1.3 Manfaat Praktek Kerja Industri (Prakerin)………………………3
BAB II…………………………………………………………………4
TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………….4
2.1 Sejarah Singkat Dinas/Institusi Prakerin………………………...4
2.2 Tugas dan Fungsi Dinas/Institusi Prakerin……………………....5
2.3 Visi dan Misi Dinas/Institusi Prakerin…………………………...7
2.4 Struktur Organisasi/Institusi Prakerin……………………………9
2.5 Waktu Prakerin………………………………………………….. 10
2.6 Tempat Pelaksanaan Prakerin…………………………………….10
BAB III………………………………………………………………....11
PEMBAHASAN………………………………………………………..11
3.1 Pengaturan Muatan……………………………………………….11
3.1.1 Pengertian Bongkar Muat…………………………………….11
3.1.2 Proses/Tahap Bongkar Muat………………………………….11
3.1.3 Stowage Plan………………………………………………….13
3.2 Keterlaksanaan (Faktor Pendukung/Penghambat)…………..........14
3.3 Analisis Usaha……………………………………………….........14

VII
BAB IV……………………………………………………………….16
PENUTUP…………………………………………………………….16
4.1 Kesimpulan……………………………………………………...16
4.2 Saran…………………………………………………………….16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………18
LAMPIRAN…………………………………………………………..19

VIII
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Industri (Prakerin)

Karya tulis merupakan salah satu syarat kelulusan, karya tulis ini disusun
secara sistematis berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi yang diawali
dengan pengumpulan data-data yang dapat mendukung serta memuat pembuat
rancangan karya sehingga mencapai hasil akhir. Saya mendapatkan banyak
pengalaman serta kesempatan untuk mengetahui bagaimana cara kerja serta
memperaktekan teori – teori yang di ajarkan disekolah tersebut secara langsung
dan nyata sehingga saya dapat mengetahui perbedaan antara mempelajari materi
dan mempelajari teori-teori secara langsung dan nyata. Materi hanyalah
pembelajaran sedangkan teori adalah pembelajaran secara langsung atau yang
sedang dilaksanakan.
Dengan diwajibkannya taruna untuk melakukan praktek kerja industri
dimana setelah pelaksanaan kegiatan tersebut taruna diwajibkan untuk membuat
laporan sebagai tanda bukti kegiatan taruna selama melakukan praktek kerja
industri selama waktu tertentu dan sebagai pengalaman di dunia usaha setelah
lulus nanti.
Saya mendapatkan banyak pengalaman serta kesempatan untuk mengetahui
bagai mana cara kerja serta memperaktekan teori – teori yang diajarkan disekolah
tersebut secara langsung dan nyata sehingga penulis dapat mengetahui perbedaan
antara mempelajari materi dan mempelajari teori – teori secara langsung dan
nyata. Materi hanyalah pembelajaran tapi sedangkan teori adalah pembelajaran
secara langsung atau yang sedang dilaksanakan.
Dengan diwajibkannya taruna untuk melakukan praktek kerja industri (prakerin)
dimana setelah pelaksanaan kegiatan tersebut taruna diwajibkan untuk membuat
laporan sebagai tanda bukti kegiatan taruna selama melakukan
praktek kerja industri (prakerin) selama waktu tertentu dan sebagai pengalaman di
dunia usaha setelah lulus nanti.
Ilmu yang kita dapat di tempat kita praktek kerja industri (Prakerin) sangat berarti
walaupun hanya sedikit dan dengan waktu yang singkat.

IX
1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri (Prakerin)

Secara umum Praktek Kerja lapangan bertujuan untuk memberi gambaran


kepada taruna/i pada saat bekerja, baik itu disuatu perusahaan ataupun disuatu
lembaga instansi. Sedangkan secara khususnya antara lain :
1. Membekali taruna/i dengan pengalaman yang sebenarnya dalam dunia
kerja sebagai persiapan guna menyesuaikan diri dari dunia kerja dan
masyarakat.
2. Pendidikan dan pelatihan didunia usaha / dunia industri bertujuan untuk
memberikan pengalaman kerja yang sesungguhnya.
3. Memantapkan disiplin dan tanggungjawab siswa dalam melaksanakan
tugas.
4. Meluaskan pandangan siswa terhadap jenis-jenis kerja yang ada dibidang
yang bersangkutan tempat kerja atau praktek dengan segala persyaratan.
5. Mendorong taruna/i untuk berjiwa wiraswasta dan mandiri.
6. Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk mendapatkan dan
pembangunan program pendidikan.
7. Mengutamakan keterampilan antar sekolah, dunia kerja dan prospek
pendidikan untuk mencapai pengembangan kemampuan pribadi yang
utuh, terpadu, sinkron, dan berjalan morfogenesis.
8. Memudahkan pengembangan dan pendewasaan pribadi pendidikan
melalui pengalaman kerja.
9. Memudahkan pengembangan karir dan keterampilan kehidupan melalui
eksplorasi ditempat kerja.
10. Memberikan penghasilan dan re-mediasi sosial bagi sebagian pendidikan
yang kurang mampu.

Adapun tujuan praktek kerja industri antara lain;

1. Sebagai acuan untuk mengembangkan ilmu dan wawasan yang dimiliki.


2. Sebagai salah satu persyaratan naik ke tingkat 3 SMK Negri 7 Palu.
3. Untuk memahami salah satu syarat dalam menempuh tugas akhir praktek
kerja industri ( Prakerin ) tahun ajaran 2022/2023, untuk memenuhi tugas
yang diberikan sekolah.

X
1.3 Manfaat Praktek Kerja Industri (Prakerin)
Dengan adanya prakerin, ilmu yang diperoleh dari sekolah dapat dirasakan
manfaatnya dan dikembangkan dilapangan, dan taruna juga mendapatkan
wawasan baik disekolah maupun diperusahaan.
1. Bagi Taruna/Taruni
Taruna/Taruni mendapatkan keterampilan untuk melaksanakan program kerja
pada perusahaan maupun instansi pemerintahan. Melalui prakerin taruna/i
mendapatkan bentuk pengalaman nyata serta permasalahan yang didunia kerja.
Selain itu, taruna/i akan menimbulkan rasa bertanggung jawab profesi di dalam
dirinya melalui prakerin.
2. Bagi sekolah SMKN 7 PALU
Dapat menjalin kerja sama dengan baik untuk sekarang dan hari esok. Dan
dapat kembalimengadakan praktek kerja industri untuk sekarang dan seterusnya di
institusi tersebut.
3. Bagi tempat prakerin
Institusi dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja lepas yang berwawasan
akademi dari praktek kerja industri (prakerin) tersebut. Dunia kerja atau institusi
kerja tersebut akan memperoleh kerja yang sesuai dengan bidangnya

XI
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Singkat Dinas/Institusi Prakerin

15 februari 1976. Perusahaan ini didirikan oleh Alm. Bapak Soekarno


yang secara resmi menjadi Presiden Direktur Perusahaan. Pada awalnya,
PT. Dharma Lautan Utama (PT. DLU) hanya mengoperasikan tiga (3) buah
kapal fery yang disewa oleh PJKA. Pada tahun tersebut, PT. DLU berhasil
membangun sebuah kapal baru. Kapal pertama tersebut diberi nama KMP.
Joko Tole yang beroperasi pada lintasan Ujung - Kamal. Kantor Utama
terletak di Jalan Pandan No. 12 Surabaya. Juni 1977. Beroperasinya kapal
kedua DLUi, KMP. Trunojoyo di jalur Ujung-Kamal. Hal ini menunjukkan
komitmen DLU untuk membangun armada dalam bisnis Fery 1980 Bapak
Soekarno meninggal dunia pada umur 46 tahun. Kemudian posisi sebagai
Presiden Direktur digantikan oleh istrinya. Sebagai penerus perusahaan dan
seorang ibu dari enam anak, Nyonya Soetartini Soekarno memiliki tanggun
jawab besar untuk mewujudkan cita-cita. Mei 1989. Awal dari era baru dalam
bisnis DLU yang ditandai dengan dibukanya lintasan baru di luar pulau Jawa,
yaitu Somber-Panajam, Balikpapan, Kalimantan Timur. KMP Trunojoyo
digunakan untuk melayani lintasan ini. April 1992. Dibukanya lintasan baru
di Lombok Timur-Sumbawa dengan menggunakan KMP Dharma Cakra.
Agustus 1992. Pembukaan jalur baru Lombok Barat-Bali dengan
menggunakan KMP Dharma Kosala. Januari 1993. Untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi di bagian timur propinsi Jawa Timur, DLU membuka
lintasan baru yang menghubungkan Jangkar-Kalianget dengan melintasi selat
Madura. Untuk lintasan ini DLU menggunakan KMP Dharma Menggala. Juli
1995. DLU mengembangkan layanan dengan membuka lintasan baru yang
menghubungkan Jawa (Ketapang)-Bali (Gilimanuk) menggunakan KMP

XII
Dharma Badra. Maret 1998. Pembukaan kantor pusat baru. Sebuah gedung
dua lantai yang terletak di Jalan Kanginan No. 3-5 Surabaya, yang
memudahkan kami dalam memusatkan seluruh aktifitas perkantoran. April
1998. Ekspansi bisnis yang ditandai dengan pembukuan rute transportasi jarak
jauh, seperti lintasan Jawa (Surabaya -Semarang), Kalimantan (Banjarmasin
Sampit). Jalur-jalur ini adalah poros ekonomi utama antar kedua pulau
tersebut. 2000. Pembukuan rute transportasi jarak jauh lainnya, yaitu lintasan
Ujung Pandang, Bau-Bau, Ende, Maumere, dan Kupang. 2004. PT Dharma
Lautan Utama mengoperasikan 24 kapal untuk melayani 18 rute perjalanan di
perairan Indonesia. 2006 DLU meluncurkan logo baru yang merefleksikan
dinamika perusahaan selama lebih dari tiga dekade dan menunjukkan
komitmen DLU untuk selalu meningkatkan kualitas layanan. Hal ini juga
untuk menandai dirgahayu perusahaan ke-30. DLU juga mengembangkan
kantor pusat DLU dengan membangun gedung berlantai empat yang terletak
di depan kantor pusat lama. Januari 2007. Ir. Bambang Harjo S
menggantikan posisi Ibu Hj. Soetartini Soekarno sebagai Direktur Utama.
September 2007 Pengadaan fasilitas perawatan kapal, yaitu PT. Adiluhung
Saranasegara Indonesia. Maret 2008 Pembukaan cabang baru lintas Sape
(P.Sumbawa) Labuhan Bajo (P.Flores). Juli 2008 Pembukaan cabang baru
lintas Merak (P.Jawa) - Bakauheni (P.Sumatera). Januari 2010 Akuisisi Hotel
Graha Senggigi Mataram - Nusa Tenggara Barat.

2.2 Tugas dan Fungsi Dinas/ Institusi Prakerin

Tanggung Tanggung
Tugas Dan Tugas Dan
CA Jawab/ NO Jawab/
Fungsi Fungsi
Jabatan jabatan
Laporan kerusakan Inventaris berita
1 KKM 22 Mualim II
mesin/lambung pelaut

XIII
Daftar isian
Kondisi kapal
2 pengenalan Mualim 23 Mualim I
siap berlayar
kapal(ABK)
Daftar isian
Catatan koreksi
3 pengenalan kapal / Mualim 24 Mualim II
peta
Deck
Daftar isian
Cheklist jaga
4 pengenalan kapal / KKM 25 Mualim II
laut/ anjungan
Mesin
Daftar isian
Cheklist jaga
5 penggatian tugas Mualim II 26 KKM
laut/ mesin
jaga

Laporan pengganti Cheklist keadaan


6 KKM 27 Nahkoda
K.K.M darurat

Laporan pengganti Buku catatan


7 Nahkoda 28 KKM
Nakhoda minyak

Sertifikat
Laporan ketidak
8 kopetensi perwira Markonis 29 Nahkoda
sesuaian
dan ABK
Daftar isisan
Kontrak kerja laut
9 Markonis 30 kamar mesin KKM
perwira dan ABK
pengoperasian
Laporan
Evaluasi karyawan
10 Nahkoda 31 pemeriksaan Nahkoda
laut
kapal

Catatan pelatihan Rencana sistem


11 Nahkoda 32 KKM
ABK perawatan kapal

Daftar isian Rencana sistem


12 pelatihan perwira Nahkoda 33 perawatan Mualim I
deck lambung
Daftar isian Permohonan
13 pelatihan perwira Nahkoda 34 perubahan DPA
mesin dokumen
Register
Daftar isian mesin
14 KKM 35 dokumen DPA
kapal berlayar/tiba
perubahan

XIV
Daftar isian mesin Dokumen yang
15 Mualim I 36 DPA
kapal berlayar/tiba tidak terpakai

Daftar isian Surat – Surat &


16 Mualim I 37 Kantor
operasi muatan facsimile masuk

Isian
Surat – Surat &
17 pengoperasian KKM 38 Kantor
facsimile keluar
mesin kemudi
Daftar isian Form distribusi
18 pengujian Mualim III 39 dokumen DPA
pemeriksaan terkendali
Rencana audit
Daftar isian
19 Mualim I 40 yang DPA
persiapan berlayar
bertanggung
Daftar isisan
20 anjungan kapal Mualim III 41 laporan internal DPA
berlayar

Daftar isisan
21 KKM
kamar mesin

2.3 Visi Misi Dinas/Institusi Prakerin

1. Misi

 Layanan yang mencakup seluruh wilayah nusantara


 Dioperasikan oleh manusia Indonesia yang profesional dengan
perlengkapan teknologi lanjut (advanced technology)
 Menjamin mutu layanan jasa dengan standar internasional
 Memberikan nilai tambah maksimal
 Mempunyai daya saing bisnis tinggi

XV
2. Visi

 Visi Sosial
o Memberikan jasa pelayanan penyeberangan atau pelayaran antar
pulau dengan biaya terjangkau oleh masyarakat luas
 Visi Ekonomi
o Memberikan kontribusi atau sumbangan bagi pertumbuhan
ekonomi nasional dan regional
o Memberikan nilai tambah yang maksimal bagi pemakai jasa
penyeberangan atau pelayaran
 Visi Bisnis
o Mendapatkan keuntungan yang wajar dari kepuasaan pemakai jasa
guna mempertahankan keberadaan usaha
o Mendapatkan pertumbuhan perusahaan yang terbaik
o Memberikan kepuasan maksimal bagi pemilik modal, karyawan,
pemasok atau mitra bisnis

XVI
2.4 Struktur Organisasi/Institusi Prakerin

XVII
2.5 Waktu Prakerin

NO URAIAN PRALA 2023 WAKTU KETERANGAN


1. Persiapan dokumen prakerin 2 Bulan Februari-Maret 2023
2. Pembekalan 1 Minggu Minggu Ke 3 April 2023
3. Pelaksanaan Prakerin 5 Bulan Juli-Desember 2023
4. Penyusunan Laporan 1 Bulan 3 Desember 2023- 3 Januari 2024
5. Ujian Laporan 5 Hari 10-15 Januari 2023

2.6 Tempat Pelaksanaan Prakerin

Pelaksanaan prakerin program Nautika Kapal Niaga Smk Negeri 7 Palu


berdasarkan kerja sama yang telah dibangun antara Smk Negeri 7 Palu dengan PT.
Dharma Lautan Utama salah satu industri pelayaran terbaik di Indonesia dalam
manajemen, disiplin dan pelayanan.
Nama Industri : PT. Dharma Lautan Utama
Nama Kapal : KMP. Dharma Ferry
Gross Tonage : 342
Nomor IMO : 8300286
Jumlah Awak Kapal : 34

XVIII
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengaturan Muatan


Pengaturan Muatan meliputi proses bongkar dan muat antara darat dan kapal
atau pemindahan suatu muatan dari satu tempat ketempat lain serta
pemeliharaanya, dengan memperhatikan keselamatan muatan, kapal beserta jiwa
manusia yang ada di dalam nya.

3.1.1 Pengertian Bongkar Muat


Bongkar muat merupakan kegiatan memuat ataupun membongkar suatu
muatan dari dermaga, tongkang, truk dan lain lain ke dalam palka atau
geladak kapal. Menggunakan derek dan katrol kapal maupun darat,barang di
pindakan dari pelabuhan ke atas kapal.

3.1.2 Proses/Tahap Bongkar Muat

Kapal Ro-Ro adalah kapal yang bisa memuat kendaraan yang berjalan
masuk kedalam kapal dengan penggeraknya sendiri dan bisa keluar dengan
sendiri juga sehingga disebut sebagai kapal roll on – roll off disingkat Ro-Ro,
untuk itu kapal dilengkapi dengan pintu rampa yang dihubungkan dengan
moveable bridge atau dermaga apung ke dermaga.

Kapal Roro selain digunakan untuk angkutan truk juga digunakan untuk
mengangkut mobil penumpang, sepeda motor serta penumpang jalan kaki.
Angkutan ini merupakan pilihan populer antara Bali dengan Lombok

 PINTU RAMPA

Pintu rampa adalah pintu untuk memasukkan kendaraan ke dalam kapal


Ro-Ro, yang sedang membongkar dan memuat kendaraan dari dermaga

XIX
penyeberangan ke kapal dan sebaliknya. Pintu rampa dihubungkan dengan
moveable bridge atau pelengsengan yang ada di dermaga.

 MOVEABLE BRIDGE (JEMBATAN BERGERAK)

Moveable bridge adalah jembatan yang dapat bergerak mengikuti pasang


surut air laut, agar kendaraan dapat berpindah tempat dari kapal ke dermaga
ataupun sebaliknya.

Alat untuk menggerakkan moveable bridge atau jembatan bergerak yaitu


dengan hydraulic. Moveable bridge ini digunakan untuk pengantar atau
sambungan dengan pintu rampa sebagai jembatan penyebrangan kendaraan
keluar masuk kapal.

 CARA BONGKAR MUAT KAPAL RO-RO

Tahap I

Kapal harus menepatkan posisinya untuk mengambil posisi yang benar agar
kapal dapat menghubungkan pintu rampa dengan jembatan bergerak dengan
tepat .

Tahap II

Setelah kapal sudah mendekati daratan kapal harus meghubungkan pintu


rampa dengan moveable bridge sebagai jembatan keluar masuknya
kendaraan.

Tahap III

Setelah kapal sudah menghubungkan antara pintu rampa dengan moveable


bridge, muatan atau kendaraan bisa diturunkan.
Tahap IV

Setelah semua kendaraan keluar, giliran jadwal selanjutnya kendaraan masuk


ke kapal guna penyebrangan selanjutnya lagi.

Tahap V

Setelah kendaraan masuk semua, pintu rampa harus ditutup kembali agar air
tidak masuk kedalam kapal.

Tahap VI

XX
Setelah pintu rampa tertutup dengan rapat, kapal siap berangkat untuk
penyebrangan jadwal selanjutnya.

3.1.3 Stowage Plan

Stowage Plan adalah bagan perencanaan pemuatan di atas kapal yang dibuat
sebelum kapal melakukan proses bongkar muat. Dalam Stowage Plan ini terdapat
nama Pelabuhan bongkar, berat, dan posisi muatan tersebut di atas kapal.

Gambar 1 : Stowage Plan

Gambar 2 : Stowage Plan

XXI
3.2 Keterlaksanaan (Faktor Pendukung dan Penghambat)

 Faktor Penghambat :

1. Mesin yang sudah tua sehingga sering mengalami kerusakan.


2. Penggunaan teknologi yang masih tradisional atau kurang menggunakan
teknologi canggih.
3. Banyak alat keselamatan yang telah rusak dan tidak berfungsi.
4. Sekoci sudah tidak dapat digunakan.

 Faktor Pendukung :

1. Alat Navigasi yang sudah memadai.


2. Kapten/Nakhoda yang bijaksana sebagai pemimpin kapal.
3. Awak kapal yang sudah berpengalaman dan professional.
4. Car Deck yang luas.

3.3 Analisis Usaha

Operasi muat penumpang yang di laksanakan selama 6 hari untuk 48 trip


pelayaran, membutuhkan biaya operasional sebesar Rp190.096.000 dengan rincin
di sajikan dalam tabel berikut ini :

No Nama Spesifikasi Satuan Jumlah Harga/kg Jumlah(Rp)


1. Solar Standar Liter 20.000 6.000 120.000.000
2. Air Tawar Standar Liter 40.000 1.000 40.000. 000
3. Pelumas Standar Liter 1.000 30.000 30.000.000
4. Aqua Standar Gallon 12 8.000 96.000

5. Lain-Lain Standar – – – -
Total 190.096.000

Hasil Muatan Penumpang

XXII
Hasil muat penumpang dari pelayaran kapal KMP. DHARMA FERRY.
Terdiri dari penumpang, sepeda, motor, mobil, bus dll. Rincian perolehan hasil
terdapat dalam tabel berikut:

No Angkutan Harga(Rp) Jumlah/6 Hari Total Harga(Rp)


1. Penumpang Anak 25.000 500 12.500.000
2. Penumpang Dewasa 40.000 700 28.000.000
3. Sepeda 50.000 50 2.750.000
4. Sepeda Motor 50.000 200 21.000.000
5. Sepeda Motor(+500CC) 235.000 2 470.000
6. Mobil Sedang 660.000 50 33.000.000
7. Mobil Barang 620.000 20 12.400.000
8. Bus Sedang 1.400.000 25 35.000.000
9. Truk Sedang 1.150.000 20 23.000.000
10. Bus Besar 2.350.000 28 65.800.000
11. Truk Besar 1.900.000 6
12. Truk Traller(-12m) 2.400.000 15 36.000.000
13. Truk Traller(-16m) 3.500.000 7 24.500.000
Jumlah 360.920.000

Analisis usaha pelayaran PT. DHARMA LAUTAN UTAMA adalah sabegai


berikut :

Laba = Pendapatan-Biaya

= Rp360.920.000-Rp190.096.000

= Rp170.824.000

R/C Ratio = Total Penerimaan(hasil yang dicapai)

Total Biaya(Perbekalan)

= Rp360.920.000

XXIII
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Prakerin merupakan salah satu program sekolah yang berfungsi sebagai wadah
untuk meningkatkan keterampilan para peserta didik khususnya di SMK Negeri 7
palu ini untuk menjadi sumber daya manusia yang berkompetensi dan berdaya
saing. Dengan adanya program ini para Taruna/i di harapkan lebih bisa mengenali
apa saja yang ada di dunia usaha dan industri. Sehingga nantinya sudah
mempunyai cukup bekal untuk langsung terjun kedunia indrustri. Serta Taruna/I
dapat mengetahui standar kompetensi yang akan di jadikan peluang
kerja.

4.2 Saran

 Untuk Pihak Sekolah

1. Sebelum prakerin diharapkan taruna diberikan pembekalan baik fisik


dan materi yang lebih baik karena di kapal di butuhkan fisik,stamina
dan mental yang kuat.
2. Harus adanya koordinasi antara pihak sekolah dan pihak industry.
3. Pada mata pelajaran kejuruan yang diharapkan lebih banyak praktik
agar tidak kaku dalam pelaksanaan Prakerin.

 Untuk Pihak Industri

1. Hendaknya membantu taruna mencari kapal yang sesuai dari segi


keamanan dan keadaan kapal agar terhindar dari hal yang tidak
diinginkan.
2. Lebih meningkatkan hubungan antara pihak sekolah dengan industri.

XXIV
 Untuk Pihak Instansi
1. Kerjasama diharapkan lebih ditingkatkan lagi.
2. Jangan membeda-bedakan kadet.

XXV
DAFTAR PUSTAKA

 Yulius Edi, Kelasi I (2023) Wawancara tentang bongkar muat (Wawancara


Pribadi)
 Yasmi Apriadi, Kelasi II (2023) Wawancara tentang bongkar muat
(Wawancara Pribadi)
 Adha, Serang (2023) Wawancara tentang bongkar muat (Wawancara
Pribadi)

XXVI
LAMPIRAN

XXVII
XXVIII
BUKTI PELAKSANAAN PRAKERIN

Gambar 3 : Mengatur Muatan

XXIX
Gambar 4 : Perawatan Kapal (Mengecat)

Gambar 5 : Perawatan Kapal (Brushing Karat)

XXX
Gambar 6 : Perawatan kapal ( Brushing Karat)

Gambar 7 : Perawatan Kapal ( Chipping)

XXXI

Anda mungkin juga menyukai