ISTILAH

1. Hilirisasi tuntas adalah hilirisasi yang dilaksanakan secara keseluruhan di Indonesia

mulai smelter hingga motor/mobil listrik
2. Hilirsasi Step 1 adalah pengolahan bijih nikel menjadi FeNi dan MHP
3. Hiliirisasi Step 2 adalah

NILAI TAMBAH NIKEL

- Penambangan dengan efisien
- Smelter untuk menghasilkan stainless steal dan baterai LFP
- HPAL untuk mengekstraksi mineral dalam bijih nikel dengan basah untuk
mendukung bahan baku hilirisasi tuntas
- Pabrik Asam Sulfat
- MHP (Ni, Mn, Co)

SAHAM DAN PENGELOLA HILIRISASI

- Pemegang saham wajib Indonesia Asli Lebih 50%
- Pengelola Komisaris dan Direksi hingga Karyawan wajib Indonesia Asli lebih 50%

TAX HOLIDAY HILIRISASI

Semua Smelter dan Pabrik turunan produk hilirisasi dapat memperoleh Tax Holiday
Waktu tax holiday maksimal BEP dan atau maksimal 5 tahun

KEMUDAHAN PERIZINAN
Kemudahan berusaha
- Proyek Strategis Nasional untuk kemudahan berusaha Minerba
- Obvitnas untuk pengamanan Kawasan Hilirisasi Minerba secara otomatis
- Pembebasan Lahan, dibebaskan dengan kepentingan umum maksimal 2 bulan
- PPKH, Maksimal 2 bulan
- Penurunan status lahan untuk hilirisasi maksimal 2 bulan
- Izin Amdal maksimal 2 bulan selesai

KEMENTERIAN TERKAIT
- Kementerian ESDM atau kementerian yang membidangi ESDM
- Kementerian KLHK atau kementerian yang membidangi LHK
- Kementerian Investasi/BKPM atau kementerian yang membidangi perizinan
- Kementerian ATR/BPN
- Kementerian Perdagangan

LUAS LAHAN TAMBANG UNTUK HILIRISASI

Bukaan lahan untuk IUPK perusahaan dalam negeri maupun perusahaan dalam negeri
maksimal 120 Ha per tahun atau 25.000.000 bijih nikel dihasilkan per tahun

PEMBIYAAN
Proyek hilirisasi harus dimulai dengan anggaran Pemerintah khususnya dalam meletakkan
dasar-dasar terlaksananya hilirisasi di satu daerah.
Proyek hilirisasi minerba juga bisa dibiayai oleh dana asing (PMA). Bila biaya PMA lebih
besar dari PMDN maka saat berjalan PMA wajib melepas saham/dana ke PMDN dengan
memperhitungkan nilai BEP
TENANT YANG TERLIBAT
Tenant yang terlibat dalam proyek hilirisasi